Anda di halaman 1dari 38

PROPOSAL BISNIS ANALISIS KELAYAKAN USAHA

“PENGEMBANGAN CEMILAN BERBAHAN DASAR ACI


BERDASARKAN ASPEK HUKUM, SOSBUD, PASAR, TEKNIS,
MANAJEMEN DAN FINANSIAL”

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Analisis Kelayakan Usaha


Program Strata Satu Jurusan Teknik Industri
Sekolah Tinggi Teknologi Bandung

Disusun Oleh :

Teknik Industri Karyawan 19 A - Kelompok 1

Adit Wiguna 19262011296

Agung Kurniawan 20262011132

Muhamad Piky 20262011124

Muhammad Rizki Asyari 20262011210

Ujang Saepul Hidayat 20262011308

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG

2022
ABSTRAK

Cemilan dengan berbahan dasar aci dan tepung merupakan suatu cemilan makanan
khas daerah yang mana cemilan dengan berbaha dasar aci ini dapat dimodifikasi
ataupun banyak inovasi dari produk berbahan dasar aci seperti cimol, cilok, cibay,
dan lain lain. Cemilan ini banyak diminati oleh semua kalangan terutama kalangan
remaja yang suka atau doyan ngemil. Proses pembuatan cemilan berbahan dasar aci
tidaklah rumit melainkan sederhana serta bahan bahannya pun banyak terjual bebas
dan mudah didapat. Inovasi dari produk berbahan dasar aci sudah sangat banyak
sehingga para pelanggan tertarik untuk mencobanya. Harga yang murah pun
menjadi salah satu faktor utama dari ketertarikan pelanggan. Maka dari itu, cemilan
berbahan dasar aci dapat dikembangkan sebagai usaha yang memiliki kriteria yang
cukup baik. Proposal ini bertujuan untuk mengatahui biaya yang perlu dimiliki
dalam mengembangkan produk berbahan dasar aci, serta keuntungan dan efisiensi
produk tersebut. Metodfe analisis data yang digunakan meliputi (1) Aspek Hukum
(2) Aspek Sosbud (3) Aspek Pasar (4) Aspek Teknis (5) Aspek Manajemen dan (6)
Aspek Finansial.

Hasil analisis menunjukkan didalam pembuatan cimol terdapat manfaat dari salah
satu bahan dasar cimol, tepung kanji atau bisa disebut dengan tepung rose brand
yang mana khasiat dari tepung kanji ini sangatlah tinggi dan diantaranya yaitu baik
bagi kesehatan saluran pencernaan, baik bagi kesehatan tulang, menjaga berat
badan tetap ideal, menjaga tekanan darah, mencegah anemia serta membantu
memelihara kesehatan pencernaan
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya, penulis mampu menyelesaikan penyusunan Proposal ini dengan judul
”proposal bisnis analisis kelayakan pabrik dengan analisis aspek hukum, sosbud, pasar,
teknis, manajemen dan aspek finansial”. Penyusunan Proposal ini dapat terlaksana dengan
baik berkat dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terimakasih kepada :

1. Muchammad Naseer, S.Kom.,M.T., selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Bandung,

2. Rika Andriyanti Dinata,S.T., selaku Kepala Program Studi Teknik Industri,

3. Ir. Hj. Tini Setiaati, M.T., selaku dosen pengampu mata kuliah Analisis Kelayakan
Pabrik,

4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi
Bandung,

5. Teman-teman penulis yang telah mendukung dalam menyelesaikan Proposal ini.

Penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa akan membalas segala kebaikan semua pihak yang
telah terlibat dalam membantu penulis.

Bandung, 03 Desember 2022

Kelompok 1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zaman modern saat ini, manusia disibukkan dengan aktivitas
dan pekerjaannya masing masing. Tidak banyak yang sibuk dengan
aktivitasnya hingga melewatkan jam makan sarapan ataupun makan siang
sebagai penopang energi ketika beraktivitas. Masalah mengenai kurangnya
waktu yang dialokasikan untuk makan menjadi masalah utama masyarakat
yang sibuk dalam menjalani hari harinya. Solusi dari masalah tersebut yaitu
dengan mengantikan konsumsi makan dengan cemilan yang memiliki nilai
kalori serta karbohidrat yang cukup sebagai pasokan energi saat kita
beraktivitas.
Cemilan atau makanan ringan dapat menjadi pengganti makan
siang untuk sementara ketika kita sedang dalam keadaan yang sibuk dan
tidak bisa meninggalkan pekerjaan kita. Terkadang, cemilan pun dapat
menjadi “moodbooster” bagi sebagian orang. Karena kesukaannya dengan
salah satu cemilan dapat membuat lebih bersemangat dalam menjalankan
aktivitasnya. Selain itu, cemilan atau makanan ringan dapat diperoleh
dimanapun, contohnya disupermarket hingga warung warung disamping
jalan. Tentunya, cemilan yang dapat dijadikan sebagai pengganti makan
sementara itu yang memiliki kandungan kalori, karbohidrat, bahkan nilai
gizi yang cukup.
Tidak hanya untuk orang orang yang bekerja, para mahasiswa dan
mahasiswi pun menjadikan cemilan ini sebagai penopang sementara energi
mereka ketika menjalankan aktivitas pembelajaran dikampus ataupun teman
ketika mengerjakan tugas kampus. Selain itu, dilihat dari harganya, cemilan
tidak memiliki nilai yang mahal untuk dibeli.
Maka dari itu, cemilan yang bergizi dapat menjadi solusi bagi
semua kalangan sebagai pengganti makan siang mereka kala beraktivitas.
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengidentifikasi bisnis cemilan berbahan dasar aci (cimol/cilok)?
2. Bagaimana persiapan dan proses pembuatan cimol/cilok ?
3. Bagaimana aspek rencana usaha ?
4. Bagaimana strategi pemasaran pada bisnis cimol/cilok ?
5. Mengidentifikasi rencana anggaran biaya ( RAB ) ?
1.3 Tujuan Penelitian

Menganalisis kelayakan usaha dari pengembangan cemilan berbahan dasar


aci yang ditinjau dari berbagai aspek (aspek hukum, sosbud, pasar, teknis,
manajemen dan aspek finansial).

1.4 Batasan Masalah


1. Membahas mengenai kelayakan pendirian bisnis cemilan berbahan
dasar aci.
2. Aspek yang di bahas seperti aspek hukum, sosbud, pasar, teknis,
manajemen dan aspek finansial.
1.5 Sistematika Penulisan
Bab 1 PENDAHULUAN
Berisikan tentang latar belakang, tujuan, batasan masalah,
rumusan masalah, dan sistematika dalam penulisan proposal.
Bab 2 ASPEK AKP (Analisis Kelayakan Pabrik)
Berisikan referensi dan kumpulan teori yang digunakan
sebagai landasan dalam melakukan penelitian yang
bersumber dari jurnal dan buku, dan analisis pembahasan
dari berbagai aspek AKP. Berisikan tentang pengumpulan
dan pengolahan data untuk setiap aspek kajian dalam studi
kelayakan bisnis cemilan berbahan dasar aci.
Bab 3 KESIMPULAN
Berisikan tentang kesimpulan dari penelitian yang telah
dilakukan dan saran yang diberikan untuk penelitian
selanjutnya.
BAB II

ASPEK ANALISIS KELAYAKAN USAHA

2. 1. Pentingnya Studi Kelayakan Bisnis


Studi kelayakan bisnis perlu dijalankan sebelum menjalankan suatu
usaha atau proyek menurut Kasmir dan Jakfar (2012), yaitu:
1. Menghindari risiko kerugian Kondisi di masa yang akan datang tidak dapat
diprediksi, oleh karena itu diperlukan studi kelayakan bisnis untuk
memperkecil resiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat
dikendalikan,
2. Memudahkan perencanaan Perencanaan tersebut meliputi jumlah modal
yang dibutuhkan, kapan bisnis akan dijalankan, dimana lokasi bisnis akan
berlangsung, siapa yang akan melaksanakannya, bagaimana cara
melaksanakannya, berapa besar keuntungan yang akan diperoleh, dan
bagaimana cara mengawasinya apabila terjadi penyimpangan,
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan Rencana yang sudah disusun akan
memudahkan pelaksanaan kegiatan usaha atau proyek yang mana rencana
tersebut sudah tersusun secara sistematis dan akan menjadi pedoman bagi
pelaku usaha agar tujuan usaha dapat tercapai,
4. Memudahkan pengawasan Studi kelayakan dapat memudahkan pengawasan,
karena perencanaan telah disusun, Langkah-langkah pengawasan sudah
direncanakan hal tersebut dapat mempermudah kegiatan usaha atau proyek,
5. Memudahkan pengendalian Kegiatan pengawasan akan dapat dengan mudah
mengetahui apakah terjadinya penyimpangan atau tidak, Apabila terjadi
penyimpangan, pengendalian akan dilakukan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan sebelumnya,

2. 2. Langkah langkah Studi Kelayakan Bisnis


Suliyanto (2010) mengatakan bahwa langkah-langkah studi
kelayakan bisnis secara umum adalah:
1. Penemuan ide bisnis
Ide bisnis muncul dari adanya peluang bisnis yang ada, Peluang-peluang
tersebut bisa didapat dari orang lain, bacaan, hasil pengamatan, media masa
dan pengalaman,
2. Melakukan studi pendahuluan
Tahapan tersebut mengidentifikasi peluang dari ide bisnis yang akan
dijalankan, seperti sebesar apa peluangnya, bagaimana prospek dari bisnis
tersebut, bagaimana proses, kegiatan dan ancaman yang dapat timbul saat
menjalankan suatu bisnis,
3. Membuat desain studi kelayakan
Desain studi kelayakan yang dibuat adalah menentukan aspek-aspek apa saja
yang akan dipelajari, responden, teknik pengumpulan data, penyusunan
kuesioner, alat analisis data, penyusunan anggaran untuk melakukan studi
kelayakan bisnis sampai dengan penentuan desain laporan akhir,
4. Pengumpulan data
Pengumpulan data yang akan digunakan dapat dilakukan dengan cara
observasi, wawancara, kuesioner, Data tersebut dapat berupa data primer
maupun data sekunder,
5. Analisis dan interpretasi data
Data tersebut dapat dianalisis dengan dua cara, yaitu kuantitatif dan
kualitatif, Apabila data didapat berupa data kualitatif, maka dilakukan analisa
kualitatif dan apabila data yang didapat yaitu data kuantitatif, maka
dilakukan analisa kuantitatif,
6. Menarik kesimpulan dan rekomendasi
Kesimpulan dari studi kelayakan bisnis yang telah dilakukan adalah layak
atau tidaknya bisnis tersebut dijalankan, Rekomendasi dari studi kelayakan
bisnis tersebut berupa bagaimana tindak lanjut dari ide bisnis yang akan
dijalankan,
7. Penyusunan laporan studi kelayakan bisnis
Penyusunan laporan studi kelayakan bisnis harus menyesuaikan pihak- pihak
yang akan menggunakan laporan tersebut. Setelah data dikumpulkan,
kemudian dilakukan analisis dan pengolahan data dengan menggunakan
konsep-konsep dan metode-metode yang berhubungan dengan studi
kelayakan Cemilan Berbahan Dasar Aci sehingga dapat diketahui layak atau
tidaknya bisnis tersebut. Berikut pengolahan data yang dilakukan dalam
penelitian :
a. Aspek Hukum. Studi pada aspek hukum yaitu menentukan
semua kelengkapan yang dibutuhkan dalam pendirian bisnis
Cemilan Berbahan Dasar Aci,
b. Aspek Sosbud. Hal-hal yang dikaji pada aspek lingkungan
adalah mengenai dampak yang ditimbulkan dari pendirian bisnis
Cemilan Berbahan Dasar Aci,
c. Aspek Pasar dan Pemasaran. Kajian yang dilakukan terhadap
aspek pasar dan pemasaran adalah meninjau peluang bisnis,
target pasar dan pemasaran dari ikan Cemilan Berbahan Dasar
Aci.
d. Aspek Teknis dan Teknologi. Kajian yang dilakukan pada
bagian aspek teknis dan teknologi adalah:
- Menentukan perencanaan kapasitas produksi cemilan ini
setiap tahunnya
- Menentukan proses kegiatan Cemilan Berbahan Dasar Aci
hingga panen dan terjual,
- Menentukan jenis mesin dan peralatan yang digunakan
untuk menunjang kegiatan Cemilan Berbahan Dasar Aci
e. Aspek Majemen Sumber Daya Manusia Kajian yang terkait
dengan aspek sumber daya manusia adalah:
 Menentukan proses pengadaan sumber daya manusia,
 Menentukan job description dan job specification,
 Menentukan struktur organisasi dan jumlah tenaga kerja
yang direncanakan,
- Menentukan gaji tenaga kerja
f. Aspek Finansial
Tujuan dari dilakukannya kajian mengenai aspek finansial
melakukan perhitungan proyeksi cash flow dan untuk
mengetahui layak atau tidaknya bisnis yang dilihat dari sudut
pandang keuangan, Pengujian kelayakan bisnis berdasarkan
pendekatan kuantitatif diantaranya Net Present Value (NPV),
Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI) dan
Payback Period (PP), Lalu, dilakukan analisis sensitivitas
2. 3. Analisis Aspek AKP Cemilan Berbahan Dasar Aci
2.3.1. Aspek-aspek Studi Kelayakana Bisnis
Aspek yang perlu dilakukan dalam studi kelayakan bisnis adalah aspek pasar
dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan sumber
daya manusia, aspek hukum, aspek lingkungan serta aspek finansial
(Suliyanto, 2010).
2.3.2. Aspek Hukum
Suliyanto (2010) mengatakan bahwa aspek hukum menganalisis ketentuan
hukum yang harus dipenuhi sebelum menjalankan sebuah bisnis, Aturan-
aturan pemerintah di suatu daerah dalam pengelolaan bisnis menjadi hal yang
perlu diperhatikan, Maka, pemahaman mengenai ketentuan hukum serta
perizinan usaha untuk setiap daerah merupakan hal yang penting untuk
dilaksanakannya analisis kelayakan pada aspek hukum, Terdapat beberapa
jenis pendirian perusahaan di Indonesia berdasarkan badan hukum yang
berlaku, diantaranya (Siregar, 1991 dalam Bakar dkk, 2014):
1. Perseorangan
2. Firma (Fa)
3. Perseroan Comanditer (CV)
4. Perseroan Terbatas (PT) Pengurusan izin bisnis dan lokasi perlu
dipahami agar tidak terjadi masalah saat bisnis sedang dijalankan,
Terdapat beberapa ketentuan izin bisnis menurut Suliyanto (2010),
diantaranya:
- Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU)
Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU) adalah salah satu
kelengkapan izin usaha yang dikeluarkan oleh kantor kelurahan
maupun kantor kecamatan tempat usaha dijalankan, Surat tersebut
dibuat untuk mengurus berbagai dokumen lainnya terkait dengan
pendirian sebuah usaha, seperti SIUP (Surat Izin Usaha
Perdagangan), TDP (Tanda Daftar Perusahaan), NPWP (Nomor
Pokok Wajib Pajak) dan yang lainnya.
- Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU)
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan
kepada wajib pajak sebagai alat dalam administrasi perpajakan yang
digunakan sebagai tanda identitas wajib pajak dalam melaksanakan
hak dan kewajiban perpajakannya.
- Izin Usaha Dagang (UD)
Tanda bukti izin usaha dagang dapat diperoleh dengan cara
mengajukan izin usaha kepada kantor wilayah departemen
perindustrian dan perdagangan setempat.
- Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
SITU adalah izin yang diberikan kepada perorangan, perusahaan, dan
badan usaha untuk memperoleh izin tempat usaha sesuai dengan tata
ruang wilayah yang diperlukan dalam rangka penanaman modal,
Dasar hukum untuk SITU biasanya dikeluarkan oleh Pemerintah
Daerah berupa Perda. Masa berlaku SITU umumnya paling lama 3
(tiga) tahun dan bila telah habis masa berlakunya bisa diperpanjang
apabila memenuhi persyaratan yang ditetapkan sepanjang subjek
dan/atau objek tidak mengalami perubahan.
- Surat Izin Usaha Industri (SIUI)
Merupakan surat Izin untuk pengusaha menengah kecil yang
membutuhkan legalitas atau pemenuhan berkas untuk mendukung
usaha yang bergerak di bidang industri, Izin usaha ini wajib dimiliki
oleh usaha yang memiliki modal sebesar Rp 5 juta sampai Rp 200
juta, Untuk mendapatkan surat ini pengusaha dapat mengajukan di
Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Daerah Tingkat II Kabupaten
atau Kota. Sedangkan bila usaha sudah berkembang dan meliputi
usaha besar dapat mengajukan di Pelayanan Perizinan Terpadu
Tingkat I Provinsi atau BKPM, Setiap daerah terkadang terdapat
perbedaan dalam kepengurusan Izin Usaha Industri, Untuk itu
diperlukan pencarian informasi lebih lanjut tentang syarat pengajuan
di daerah serta dokumen yang dibutuhkan sesuai jenis industri yang
dijalankan.
- Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Surat Izin Usaha Perdagangan adalah surat izin yang dikeluarkan oleh
pemerintah daerah untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha
perdagangan. Setiap perusahaan, koperasi, persekutuan maupun
perusahaan perseorangan, yang melakukan kegiatan usaha
perdagangan wajib memperoleh SIUP yang diterbitkan berdasarkan
domisili perusahaan dan berlaku di seluruh wilayah Republik
Indonesia.
- Tanah Daftar Industri (TDI)
Merupakan izin untuk melakukan kegiatan industri yang diberikan
kepada semua jenis industri dalam kelompok industri kecil dengan
investasi perusahaan sebesar Rp. 5,000,000 – Rp. 200,000,000, tidak
termasuk tanah dan bangunan, Perusahaan yang ingin mendapatkan
TDI, dapat mengajukan permohonan kepada dinas perindustrian
setempat di setiap kabupaten/kota.
- Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
IMB adalah izin yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada
pribadi, sekelompok orang, atau badan untuk membangun dalam
rangka pemanfaatan ruang sesuai dengan izin yang diberikan. Dalam
setiap IMB akan diikuti dengan retribusi IMB, yaitu pungutan daerah
atas pemberian izin mendirikan bangunan yang besarnya berbeda-
beda di setiap daerah. Tujuan adanya IMB adalah untuk menciptakan
tertib bangunan dan tata guna lahan agar sesuai dengan
peruntukannya, sehingga setiap orang tidak leluasa membangun
walau di atas tanah hak milik sendiri kalau tidak sesuai peraturan.

2.3.2.1 Aspek Hukum dalam melakukan Cemilan Berbahan Dasar Aci


Aspek hukum digunakan untuk menganalisis ketentuan hukum yang
harus dipenui sebelum menjalankan sebuah bisnis, Aturan-aturan
pemerintah di suatu daerah dalam pengelolaan bisnis menjadi hal yang
perlu diperhatikan, Maka, pemahaman mengenai ketentuan hukum serta
perizinan usaha untuk setiap daerah merupakan hal yang penting untuk
dilakukannya analisis kelayakan pada aspek hukum, Pengurusan
legalitas serta perizinan untuk menjalankan suatu bisnis merupakan hal
yang penting untuk dilaksanakan, Berikut hal-hal yang perlu dipenuhi
untuk mendirikan bisnis Cemilan Berbahan Dasar Aci:
1. Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU)
Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU) adalah salah satu
kelengkapan izin usaha yang dikeluarkan oleh kantor kelurangan
maupun kantor kecamatan tempat usaha dijalankan. Surat tersebut
dibuat untuk mengurus berbagai dokumen lainnya terkait dengan
pendirian sebuah usaha, seperti SIUP (Surat Izin Usaha
Perdagangan), TDP (Tanda Daftar Perusahaan), NPWP (Nomor
Pokok Wajib Pajak) dan yang lainnya.
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan
kepada wajib pajak sebagai alat dalam administrasi perpajakan yang
digunakan sebagai tanda identitas wajib pajak dalam melaksanakan
hak dan kewajiban perpajakannya.
3. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) diperlukan untuk pengurusan
SKDU dan juga TDP diatur dalam Undang-Undang No, 3 tahun
1982. Pada undang- undang tersebut mewajibkan bagi pemilik
perusahaan untuk mendaftarkan perusahaannya ke dalam Daftar
Perusahaan dan memiliki TDP.
4. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Surat Izin Tempat Usaha (SITU) adalah izin yang diberikan kepada
perorangan, perusahaan, dan badan usaha untuk memperoleh izin
tempat usaha sesuai dengan tata ruang wilayah yang diperlukan
dalam rangka penanaman modal. Dasar hukum untuk SITU biasanya
dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah berupa Perda. Masa berlaku
SITU umumnya paling lama 3 (tiga) tahun dan bila telah habis masa
berlakunya bisa diperpanjang apabila memenuhi persyaratan yang
ditetapkan sepanjang subjek dan/atau objek tidak mengalami
perubahan.
5. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Surat Izin Usaha Perdagangan adalah surat izin yang dikeluarkan
oleh pemerintah daerah untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha
perdagangan. Setiap perusahaan, koperasi, persekutuan maupun
perusahaan perseorangan, yang melakukan kegiatan usaha
perdagangan wajib memperoleh SIUP yang diterbitkan berdasarkan
domisili perusahaan dan berlaku di seluruh wilayah Republik
Indonesia.
6. Surat Izin Gangguan
Surat Izin Gangguan diatur dalam Pasal 7 ayat 1 Peraturan Menteri
Dalam Negeri No. 27 tahun 2009. Surat izin tersebut berupakan
surat izin yang ditujukan kepada pribadi/badan untuk melakukan
kegiatan usaha yang memiliki potensi menimbulkan kerugian,
gangguan, ketentraman dan keteriban umum. Karena jika usaha ini
berjalan, keramaian mungkin terjadi disekitar area bisnis, keramaian
terjadi oleh para pembeli ataupun yang menjadi reseller.
7. Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
IMB adalah izin yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada
pribadi, sekelompok orang, atau badan untuk membangun dalam
rangka pemanfaatan ruang sesuai dengan izin yang diberikan. Dalam
setiap IMB akan diikuti dengan retribusi IMB, yaitu pungutan
daerah atas pemberianizin mendirikan bangunan yang besarnya
berbeda- beda di setiap daerah. Tujuan adanya IMB adalah untuk
menciptakan tertib bangunan dan tata guna lahan agar sesuai dengan
peruntukannya, sehingga setiap orang tidak leluasa membangun
walau di atas tanah hak milik sendiri kalau tidak sesuai peraturan.
2.3.3. Aspek Sosial Budaya
Aspek Sosial mengkaji tentang keberadaan proyek bisnis terhadap kehidupan
masyarakat setempat, Dalam menjalankan bisnis, perusahaan hendaknya
memperhatikan keseimbangan kehidupan sosial karena perusahaan hidup
bersama dengan komponenkomponen lain yang berada dalam tatanan
kehidupan yang pluralis dan komplek, sehingga perusahaan mempunyai
tanggung jawab sosial, Berikut peran perusahaan:
1. Perusahaan sebagai lembaga sosial
2. Perubahan kondisi sosial yang kompleks
3. Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistis
4. Bisnis yang dijalankan hendaknya memiliki manfaat-manfaat sosial
yang diterima oleh masyarakat, diantaranya:
a. Membuka lapangan pekerjaan baru
b. Melaksanakan alih teknologi
c. Meningkatkan mutu hidup
d. Pengaruh positif (fisik dan psikis)

Adapun dampak sosial dengan adanya suatu proyek atau investasi meliputi:

1. Komponen demografi:
a. Struktur penduduk;
b. Tingkat pendapatan penduduk;
c. Pertumbuhan penduduk;
d. Tenaga kerja,
2. Komponen Budaya:
a. Kebudayaan (adat istiadat, nilai dan norma budaya);
b. Proses sosial;
c. Warisan budaya;
d. Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha atau kegiatan,
3. Kesehatan Masyarakat:
a. Parameter lingkungan masyarakat yang diperkirakan terdampak
rencana pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan;
b. Proses dan potensi terjadinya pencemaran;
c. Potensi munculnya penyakit (angka kesakitan dan angka kematian);
d. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran
penyakit

Dampak negatif aspek sosial diantaranya :

1. Perubahan gaya hidup, budaya, adat istiadat dan struktur sosial lainnya;
2. Meningkatnya kriminalitas,

Dari segi aspek budaya, akan dipertimbangkan apakah perusahaan tersebut


berdampak negatif terhadap adat istiadat di wilayah setempat atau
sebaliknya, Ini juga bisa termasuk dalam aspek lingkungan. Apabila bisnis
yang akan dijalankan tidak sesuai dengan lingkungan tersebut, maka berarti
perusahaan termasuk tidak layak untuk dijalankan, Inilah salah satu tujuan
dibentuknya sebuah perencanaan terlebih dahulu.

2.3.3.1. Aspek Sosbud pada Cemilan berbahan dasar Aci


Aspek Sosial menganalisis tentang keberadaan proyek bisnis terhadap
kehidupan masyarakat setempat. Dalam menjalankan bisnis, perusahaan
hendaknya memperhatikan keseimbangan kehidupan sosial karena
perusahaan hidup bersama dengan komponen-komponen lain yang
berada dalam tatanan kehidupan yang pluralis dan komplek, sehingga
perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial. Berikut peran
perusahaan:
1. Perusahaan sebagai lembaga sosial
2. Perubahan kondisi sosial yang kompleks
3. Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistis
4. Bisnis yang dijalankan hendaknya memiliki manfaat-manfaat
sosial yang diterima oleh masyarakat, diantaranya:

a. Membuka lapangan pekerjaan baru


b. Melaksanakan alih teknologi
c. Meningkatkan mutu hidup
5. Pengaruh positif (fisik dan psikis)
Dampak sosial yang timbul dengan berdirinya usaha ini sangat terlihat
karena lokasi Cemilan berbahan dasar aci telah menjadi tempat
berkumpul sanak saudara dan para tetangga untuk bertemu dan menjalin
silaturahmi antar sesama. Para pembeli dari tempat yang jauh sekalipun
kemungkinan akan berdatangan, karena pada aspek pemasarannya nanti,
proses publikasi akan dibagikan melalui media social sehingga lebih
mudah untuk menginformasikan dan iklan kepada calon pelanggan yang
jauh sekalipun.

Pada aspek budaya menganalisa adat yang ada pada penduduk daerah
setempat adalah berkumpul dari hanya sekedar silaturahmi antar
keluarga, mengobrol tentang pekerjaan, hingga ibu-ibu yang berkumpul
untuk berbincang. Analisis yang dapat diambil dari aspek ini adalah
semoga dengan berdirinya perusahaan ini dapat memfasilitasi penduduk
daerah sekitaran Kota Bandung untuk berkumpul juga bersilaturahmi
dengan niatan baik bekerja guna mencukupi kebutuhan keluarganya dan
melakukan hal positif.

Pada dasarnya, masyarakat berkumpul untuk sekedar menghilangkan


penat urusan pekerjaan ataupun rumah tangga. Akan lebih cocok jika
berbincang sembari ditemani cemilan berbahan dasar aci ini. Sehingga,
pada aspek budaya akan menjaid suatu kebiasaan para pelanggan dalam
berkumpul untuk mengobrol ataupun untuk merencanakan suatu
kegiatan positif yang diimplementasikan oleh orang orang sekitar
tempat usaha ataupun yang jauh sekalian.

2.3.4. Aspek Pasar dan Pemasaran


Pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu
produk Pasar nyata maksudnya adalah himpunan konsumen yang memiliki
minat, pendapatan, dan akses pada suatu produk atau jasa tertentu. Dalam
pasar ini konsumen melakukan transaksi, hal ini disebabkan konsumen
didukung dengan minat atau keinginan untuk membeli serta memiliki
pendapatan atau akses. Jika masih merupakan keinginan dan suatu saat
apabila telah memiliki pendapatan dan ada akses mereka akan membeli,
kelompok ini merupakan pasar potensial.. Pemasaran adalah mengidentifikasi
dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial dapat pula diartikan sebagai
upaya untuk menciptakan dan menjual produk kepada berbagai pihak dengan
maksud tertentu. Pemasaran berusaha menciptakan dan mempertukarkan
produk baik barang maupun jasa kepada konsumen di pasar.
2.3.4.1. Aspek Pasar
Aspek pasar merupakan sebuah upaya dalam mengetahui besarnya
permintaan pasar yang akan diterima dari masyarakat sekaligus juga untuk
menempatkan posisi yang menguntungkan bagi proyek yang akan dijalankan.
Poin-poin penting yang akan dianalisa dari sebuah aspek pasar adalah sebagai
berikut:
a. Permintaan pasar terhadap produk yang akan disediakan
b. Uraian analisis tingkat persaingan sekaligus strategi dalam pemasaran
produk
c. Hasil metode dari aspek pasar yang dapat memenangkan produk di tengah
persaingan Itulah
hal penting secara garis besar mengenai aspek pasar, namun yang perlu
dilakukan lainnya adalah dengan menggunakan penelitian, kemudian
berlanjut dengan melakukan pengamatan. Dalam aspek pasar
mempelajari tentang:
1. Penawaran
Penawaran diartikan sebagai kuantitas barang yang ditawarkan di pasar
pada berbagai tingkat harga. Hukum penawaran menyatakan bahwa jika
harga suatu barang meningkat maka akan semakin tinggi kuantitas
barang yang akan ditawarkan, begitupun sebaliknya, jika harga suatu
barang menurun maka akan semakin turun kuantitas barang yang akan
ditawarkan.
2. Permintaan
Permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan
konsumen yang mempunyai kemampuan untuk membeli pada berbagai
tingkat harga. Hukum permintaan menyatakan bahwa jika harga suatu
barang meningkat maka kuantitas barang yang diminta akan berkurang,
begitupun sebaliknya, bila harga barang yang diminta menurun maka
kuantitas barang yang diminta akan naik (asumsi cateris paribus).
3. Bentuk Pasar
Bentuk pasar dapat dilihat dari sisi produsen dan sisi konsumen. Dari sisi
produsen pasar dapat dibedakan atas pasr persaingan sempurna,
persaingan monopolistis, oligopoli, dan monopoli. Sedangkan pasar
dilihat dari sisi konsumen , dapat dibedakan menjadi empat bentuk yakni:
pasar konsumen, pasar industri, pasar penjual kembali (reseller) dan
pasar pemerintah.
4. Mengukur Dan Meramalkan Permintaan
Peramalan merupakan pengetahuan dan seni untuk memperkirakan apa
yang terjadi di masa yang akan datang pada saat sekarang. Dalam
melakukan peramalan, peramal harus mencari data dan informasi masa
lalu.

Aspek pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu
dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan
pikak lain. Hal pokok yang perlu dianalisis di dalam aspek pemasaran
terdiri dari:
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok
pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing
mix yang berbeda pula (Kasmir dan Jakfar, 2012:48). Beberapa aspek
utama untuk mensegmentasikan pasar adalah aspek geografis,
demografi, psikografis, dan perilaku.
2. Sasaran Pasar
a. Analisis dapat dilakukan dengan menelaah tiga faktor, yaitu:
b. Ukuran dan pertumbuhan segmen
c. Kemenarikan struktural segmen
d. Sasaran dan sumber daya
3. Menentukan pasar
Penetuan posisi pasar dapat dilakukan dengan mengikuti tiga langkah,
yaitu:
a. Mengidentifikasi keunggulan kompetitif.
b. Memilih keunggulan kompetitif.
c. Mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi.
d. analisi perancangan
4. Analisis Persaingan
Dalam menetapkan strategi pemasaran kompetitif yang efektif, studi
kelayakan bisnis perlu juga mencermati produk, harga, saluran distribusi
maupun promosi yang dilakukan oleh pesaing terdekat.Langkah-langkah
dalam menganalisis pesaing.
a. Mengidentifikasi pesaing
b. Menentukan sasaran pesaing
c. Mengidentifikasi pesaing
d. Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing
e. Mengestimasi pola reaksi pesaing
f. Memilih pesaing
5. Bauran Pemasaran
Manajemen Pemasaran akan dipecah menjadi empat kebijakan
pemasaran yang lazim disebut bauran pemasaran(marketing mix) atau 4P
dalam pemasaran yang terdiri dari empat komponen, yaitu produk
(product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).
Sedangkan, untuk produk jasa dikenal dengan 7P, sama dengan
marketing mix produk tetapi ditambah dengan process, people dan
physical.
a) Produk (Product)
Cimol merupakan salah satu makanan ringan yang saat ini mulai familiar
kembali dikalangan masyarakat. Dengan bentuk bulat dan diberi varian
rasa seperti rasa balado dan jagung akan menambah kenikmatan
tersendiri saat memekan cimol. Cimol biasanya disajikan dalam keadaan
panas. Karena kondisi kami yang berdagang di sela-sela waktu kosong
saat berada dikampus tidak memungkinkan kami untuk membawa
kompor dan penggorengan membuat kami mencari inovasi baru agar
cimol yang kami jual tetap menarik dan nikmat saat dimakan.
Terinspirasi dari pempek krispi yang ada disini membuat kami
menemukan inovasi baru dalam membuat cimol. Kami membungkus
adonan cimol dengan kulit pangsit, sehingga pada saat dingin cimol
masih nikmat. Produk ini kami beri nama Cimol.
b) Penetapan harga (Price)
kami menjual dengan harga yang bervariasi mulai Rp.15.000 sampai
dengan Rp.30.000, dan harga itu tergantung paket yang di pilih oleh
konsumen dan tergantung saus atau topping yang di pilih
c) Distribusi (Place)
Place merupakan kegiatan bisnis untuk membuat produk atau jasa yang
ditawarkan lebih mudah terjangkau oleh konsumen, dan dapat tersedia
pada sasaran pasar yang tepat. Variabel tempat juga meliputi saluran
distribusi untuk menjangkau konsumen yang tersebar luas. Sehingga
beberapa perusahaan membuka kantor cabang di daerah-daerah untuk
memudahkan konsumennya. Pemasaran comol ini, kami pasarkan
diberbagai wilayah terutama seokolahan .
d) . Promosi (Promotion)
Promotion adalah kegiatan untuk memperkenalkan suatu produk atau
jasa pada pasar sasaran, untuk membangun persepsi pelanggan mengenai
produk atau jasa yang ditawarkan. Konsep promosi yang biasa digunakan
antara lain periklanan, public relation, promosi penjualan, menjual
sendiri produk tersebut, serta pemasaran langsung. Promosi yang
dilakukan cimol ini dengan cara pemasaran langsung yang dilakukan
oleh penjual. Promosi dari mulut ke mulut melalui rekan maupun
lingkungan sekitar diharapkan mampu memperkenalkan produk yang
kami jual ini.
e) People
Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat
meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun
tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik
sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik
mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan
bersahabat.
f) Process
Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk
membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang
baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses,
pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini
operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti
mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas
menanggapi permintaan.
2.3.4.2. Jenis-jenis Pasar

Pasar dapat dikelompokkan menjadi 4 golongan, yaitu:


1. Pasar konsumen
Merupakan sekelompok pembeli yang membeli barang untuk
dikonsumsikan, bukannya dijual atau diproses lebih lanjut. Termasuk
dalam pasar konsumen ini adalah pembeli-pembeli individual dan/atau
pembeli rumah tangga (non bisnis).
2. Pasar Industri
Merupakan pasar yang terdiri atas individu-individu dan lembaga atau
organisasi yang membeli barang-barang untuk dipakai lagi, baik secara
langsung maupun secara tidak langsung, dalam memproduksi barang
lain yang kemudian dijual. Barang yang dibeli adalah barang industri.
3. Pasar Penjual
Merupakan suatu pasar yang terdiri atas individu-individu dan
organisasi yang membeli barang-barang dengan maksud untuk dijual
lagi atau disewakan agar mendapatkan laba.
4. Pasar Pemerintah
Merupakan pasar dimana terdapat lembaga-lembaga pemerintah
seperti departemendepartemen, direktorat, kantor-kantor dinas dan
instansi lain
2.3.4.3. Proyeksi dan Strategi Pemasaran
Dalam dunia bisnis startegi pemasaran sangat diperlukan, strategi
pemasaran dapat diartikan sebagai sebuah konsep, seni dan metode yang
bertujuan untuk memenangkan suatu persaingan dan untuk mencapai
tujuan perusahaan yaitu mendapatkan laba dengan mengalokasikan
sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dengan maksimal. Beberapa
strategi pemasaran yang sering digunakan oleh perusahaan sebagai
berikut:
a. Mengoptimalkan sumber daya
b. Persaingan sehat dengan untuk mencapai dan memperebutkan pasar
c. Ketidakpastian terhadap sesuatu yang diinginkan
d. Mencapai tujuan dari keputusan yang diambil
Dunia bisnis dan usaha terdapat beberapa strategi yang sering digunakan,
setiap strategi disesuaikan dengan tujuan dari perusahaan. Ada tiga
tingkatan atau level strategi dalam pemasaran di dunia bisnis yaitu
sebagai berikut:
a. Strategi tingkat korporasi (corporate level strategy)
b. Strategi tingkat unit bisnis (unit business level strategy)
c. Strategi tingkat fungsional (functional level strategy)

2.3.5. Aspek Teknis dan Teknologi


Aspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi, Penilaian
kelayakan terhadap aspek ini sangat penting dilakukan sebelum perusahaan
dijalankan, Penentuan kelayakan teknis perusahaan menyangkut hal-hal yang
berkaitan dengan teknis, sehingga apabila tidak dianalisis dengan baik, maka
akan berakibat fatal bagi perusahaan dalam perjalananya di kemudian hari,
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah masalah penentuan
lokasi, luas produksi, tata letak, penyusunan peralatan pabrik dan proses
produksinya termasuk pemilihan teknologi, Jadi analisis aspek teknis adalah
untuk menilai kesiapan perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan
menilai ketepatan lokasi, luas produksi dan tata letak.
Setiap aspek memiliki tujuan tertentu, demikian pula dengan aspek teknis
memiliki beberapa tujuan yang dikehendaki tercapai. Secara umum ada
beberapa hal yang hendak dicapai dalam penilaian aspek teknis, yaitu sebagai
berikut.
a) Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi
pabrik maupun kantor pusat.
b) Agar perusahaan dapat menentukan tata letak yang sesuai dengan proses
produksi yang dipilih, sehingga dapat memberikan efesiensi.
c) Agar perusahaan bisa menentukan teknologi yang paling tepat dalam
menjalankan produksinya.
Prioritas utama aspek teknis adalah menganalisis masalah penentuan
lokasi. Pemilihan lokasi sanga penting mengingat apabila salah dalam
menganalisis akan berakibat meningkatnya biaya yang akan dikeluarkan.
Dalam memilih lokasi tergantung dari jenis usaha atau investasi yang
dijalankan. Terdapat paling tidak empat lokasi yang dipertimbangkan sesuai
keperluan perusahaan, seperti lokasi untuk kantor pusat, lokasi untuk pabrik,
lokasi untuk gudang, dan lokasi kantor cabang. Khusus untuk lokasi pabrik,
ada dua faktor yang menjadi pertimbangan, yaitu sebagai berikut.
1. Faktor Utama Pertimbangan utama dalam penentuan lokasi pabrik
adalah: Dekat dengan pasar, dekat dengan bahan baku, tersedia tenaga
kerja, baik jumlah maupun kualifikasi, terdapat fasilitas pengangkutan,
tersedia sarana dan prasarana, dan sikap masyarakat.
2. Faktor sekunder pertimbangan sekunder dalam penentuan lokasi pabrik
adalah: biaya untuk investasi di lokasi seperti biaya pembelian tanah
atau pembangunan gedung, prospek perkembangan harga atau
kemajuan di lokasi tersebut dimasa yang akan datang, kemungkinan
untuk perluasan lokasi, dan iklim dan tanah masalah pajak dan
peraturan di daerah setempat.
3. Menentukan penilaian lokasi, penentuan lokasi bukanlah pekerjaan
yang mudah, pertimbangan diatas harus dinilai secara matang, untuk
menilai lokasi yang sesuai keingianan perusahaan dapat digunakan
berbagai metode sesuai dengan kebutuhan perusahaan, paling tidak ada
tiga metode yang dapat digunakan untuk menilai suatu lokasi sebelum
ditentukan, yakni:
a) Metode penilaian hasil value faktor-faktor yang menjadi
pertimbangan dalam penilaian yaitu pasar, bahan baku,
transportasi, dan tenaga kerja
b) Metode perbandingan biaya faktor-faktor yang menjadi
pertimbangan dalam penilaian yaitu bahan baku, bahan bakar dan
listrik, biaya operasi.
c) Metode analisis ekonomi faktor-faktor yang menjadi pertimbangan
dalam penilaian yaitu biaya sewa, biaya tenaga kerja, biaya
pengangkutan, biaya bahan bakar dan listrik, pajak, perumahan,
sikap masyrakat.
d) Tata letak, tata letak (layout) merupakan suatu proses dalam
penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang dapat menentukan
efesiensi produksi atau operasi, tata letak dirancang berkenaan
dengan produk, proses, sumber daya manusia dan lokasi sehingga
dapat tercapai efesiensi operasi. Dengan adanya layout akan
diperoleh berbagai keuntungan antara lain sebagi berikut:
memberikan ruang gerak yang memadai untuk beraktivitas dan
pemeliharaan, pemakaian ruang dan efesien, mengurangi biaya
produksi maupun investasi, aliran material menjadi lancar,
pengangkutan material dan barang jadi yang rendah, memberikan
kenyamanan, kesehatan dan keselamatan kerja yang lebih baik, pada
umumnya jenis layout didasarkan pada situasi posisi tetap, orientasi
proses, tata letak gudang, tata letak kantor, tata letak orientasi proses,
tata letak orientasi produk.
2.3.5.1. Aspek Pembuatan Cimol

Menjual jajanan cimol adalah salah satu bisnis atau usaha yang
setring kita jumpai yang merupakan salah satu bentuk bisnis di dunia
perdagangan kreatif dan modern. Dengan adanya penjualan cimol ini
kita dapat menyediakan suatu jenis makanan ringan dari sekian
banyaknya makanan ringan, yang terjual di sekitar masyarakat.
Makanan ringan yang satu ini memiliki cita rasa yang berbeda dengan
makanan yang sejenisnya dikarenakan makananini simple dan mudah
di buat.

Melihat segala peluang bisnis cimol yang sangat memiliki potensi


untuk menjadi sebuah usaha yang dapat dijadikan sebagai alat
pendapatan biaya bagi kalangan mahasiswasaat ini, mahasiswa dapat
melakukan bisnis ini di luar jam belajarnya atau di luar jadwalnya di
kelas. Selain dari itu, tugas mahasiswa dalam melakukan bisnis ini
adalah untuk mencari ilmu karena bukan hanya untuk mencari
keuntungan atau pendapatan finansialnya. Akan tetapi, kegiatan
berwirausaha cimol ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu
pengalaman yang dapat digunakan mahasiswa dalam proses
perkuliahannya yang memang perlu untuk di perdalam dan selalu
diperbaiki. Selain dari itu, kegiatan berwirausaha itu juga dapat
menjadikan diri setiap mahasiswa untuk menjadi pribadi yang lebih
baik kedepannya.

Dalam melakukan atau melaksanakan kegiatan bisnis cimol ini


tentunya kita membutuhkan beberapa peralatan dan bahan dalam
prose pembuatannya. Diantaranya yaitu :

Bahan Alat
1. Tepung tapioka 1. Wajan
2. Air 2. Kompor
3. Bawang putih 3. Tabung Gas
4. Kaldu ayam bubuk 4. Spatula
5. Merica bubuk 5. Baskon dan peralatan
6. Keju pendukung lainnya.
7. Bumbu tabur rasa balado dan 6. Plastic untuk kemasaan
keju. produk

Tabel Bahan dan Peralatan


Cara pembuatan cimol

1. Sediahkan seluruh bahan dan alat yang akan digunakan dalam


proses pembuatan cimol.
2. Kemudian sediakan bawang puting untuk di haluska

3. Setelah itu Siapkan tepung kanji di dalam baskom

4. Setelah tepung kanji dituang di dalam baskom. Kemudian siapkan


panji untuk merebus air.
5. Setelah air mendidih tuang secarake dalam tepung kanji lalu uleni
tepung kanji

6. Uleni adonan sampai adonan sudah dapat dibentuk bulat-bulat kecil.

7. Sebelum adonannya di bentuk terlebih dahulu keju di potong-


potong kecil sebagai isian dari cimol.

8. Bentuk semua adonan sampai adonannya habis. Dan di barengi


dengan mengisi adonan dengan keju.
9. Siapkan wajah untuk mengoreng adonan cimol. Akan tetapi,
kompor dalam keadaan tidak menyala ini dikarenakan agar adonan
tidak meledak saat di goreng.

10. Setelah sudah terasa cukup adonan cimol di dalam wajan kemudia
nayalakan kompor dengan api yang kecil.

11. Setelah adonan cimol matang tiriskan kemudian beri bumbu balado
dan keju.
12. Setelah cimol di berikan bumbu kemudian tahap selanjutnya cimol
di masukkan ke dalam plastic untuk dipasarkan ke para konsumen.

2.3.5.2.Jenis Usaha
Jenis usaha yang di jalankan adalah jenis usaha yang bersifat
homeindustry di mulai dari proses produksi hingga proses
pemasaran dilakukan dirumah dan di kerjakan dengan beberapa
orang karyawan, usaha ini menggunakan modal milik sendiri.
2.3.5.3.Tempat Usaha

Tempat usaha ini bertempat di lingkungan yang cukup strategis,


yaitu disekitar tempat rekreasi & sekolah, atau bisa juga di kantin
sehingga produksi iniyang dihasilkan bisa di jadikan cemilan atau
di jadikan kelentikkan.

2.3.6. Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia


Aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang membahas
mengenai manajemen dan pengorganisasian dalam rangka melaksanakan
proyek tertentu, Aspek Manajemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari beberapa aspek kajian dalam sebuah laporan studi kelayakan bisnis,
Keberhasilan suatu proyek/ kegiatan yang telah dinyatakan feasible untuk
dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam
pencapaian tujuan proyek/kegiatan, Aspek manajemen dalam studi kelayakan
bisnis menyangkut fungsi-fungsimanajemen secara umum/makro, yang
meliputi fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
(POAC), Aspek manajemen dan organisasi, d. H. deskripsi organisasi pihak
komersial, uraian tugas mereka, tanggung jawab dan kontribusi masing-
masing pihak untuk pencapaian tujuan, manajemen adalah proses yang
dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengelolaan karyawan dan sumber daya organisasi lainnya (Nickels and Mc,
Hugh:1997) Aspek manajemen dan organisasi adalah kegiatan dan cara
mengelola ide bisnis/proyek yang direncanakan, meliputi:
Penentuan profesional bentuk dan sistem manajemen operasional (jenis
pekerjaan yang diperlukan) dan bisnis, bentuk organisasi yang cocok dan
cocok untuk bisnis, penentuan personel dan keahlian yang diperlukan,
Pentingnya Manajemen Bagi Organisasi Manajemen merupakan salah
satu dari tiga upaya perbaikan organisasi (perencanaan, pengendalian dan
manajemen). Desain fisik dan manajemen sistem terbaik tidak akan berhasil
ketika karyawan mogok atau tidak termotivasi. Kepemimpinan dituntut untuk
memberikan kemampuan beradaptasi dengan keadaan yang dinamis. Orang
Jepang mengacu pada manajemen terbaik, karenanya istilah karoshi, yang
berarti kematian karena terlalu banyak bekerja.
2.3.6.1. Fungsi Manajemen
1. Perencanaan
Dalam semua aktivitas manajemen yang mendukung pencapaian
tujuan, fungsi perencanaan harus dilakukan terlebih dahulu sebelum
fungsi organisasi, pengendalian dan pengawasan Sebelum melanjutkan
proses perencanaan, ada baiknya memahami bagaimana perencanaan
itu sendiri terbentuk. Perencanaan memiliki bentuk berikut: tujuan,
kebijakan, strategi, prosedur, aturan, program.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Organisasi memfasilitasi pengorganisasian pengawasan oleh manajer,
karena selama fase organisasi setiap lini dibagi menjadi beberapa unit
organisasi yang lebih kecil sesuai dengan bidang utamanya. Suatu
organisasi dapat dibuat dengan menentukan tugas apa yang dilakukan
oleh setiap organisasi, siapa yang bertanggung jawab atas tugas
tersebut, dan bagaimana keputusan dibuat pada akhir pekerjaan
organisasi.
3. Pelaksanaan
Tugas pelaksanaan menurut manajemen adalah:
a. Untuk memotivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan yang
lebih baik
b. Mempengaruhi untuk bertindak
c. Dapatkan loyalitas dari pemimpin, posisi, dan organisasi yaitu
untuk membangkitkan tanggung jawab
d. Pemeliharaan Kegiatan Penegakan Hukum
4. Pengendalian
Dari perspektif manajemen, proses manajemen menetapkan standar
implementasi terhadap tujuan desain, membandingkan aktivitas yang
diimplementasikan dengan standar desain, dan mengambil tindakan
korektif untuk memastikan bahwa sumber daya telah digunakan secara
efektif.
Fungsi utama fase kontrol adalah sebagai berikut:
a. Mencegah terjadinya kesalahan dengan menerapkan proses
pemantauan control perbaiki jika terjadi kesalahan
b. Mengelola proses dinamika organisasi
c. Meningkatkan tanggung jawab di setiap tim
5. Evaluasi
Pada tahap evaluasi, manajer harus menemukan potensi masalah untuk
diperbaiki atau bahkan dievaluasi nanti. Tujuan dari penilaian adalah
untuk menyelesaikan masalah sebelum mereka meningkat. Proses
tersebut juga dilakukan untuk memastikan manajemen perencanaan
bisnis akurat dan sejalan dengan tujuan
Tugas utama evaluasi adalah:
a. Penyimpangan dan kesalahan dapat dengan mudah dihindari
b. Penguatan kontrol
c. Setiap penyimpangan yang terjadi dapat segera diperbaiki
d. Meningkatkan tanggung jawab masing-masing tim
2.3.6.2. Aspek Aspek manajamen Penjualan Cimol
Premis manajemen menyiapkan laporan awal,
mengimplementasikan proyek dan melaksanakan perjanjian untuk
mempercepat bisnis. Penggunaan sumber daya yang tersedia secara
optimal dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen seperti
perencanaan, pengorganisasian, pemindahan dan pemantauan. Berikut
adalah mengenai aspek manajemen pada usaha penjualan cimol :
1. Perencanaan
Perencanaan adalah kegiatan pertama manajer untuk menyelesaikan
tugas-tugas manajemen. Membuat rencana berarti memikirkan tentang
apa yang harus dilakukan dengan sumber daya yang tersedia sehingga
dengan keputusan yang dibuat sebelumnya, rencana yang terorganisir
dan logis.
Perencanaan didasarkan pada produksi Cimol, kualitas bahan baku
tepung tapioka, kualitas air, kualitas minyak kelapa.
2. Pengorganisasian
Mengorganisir berarti menciptakan suatu struktur dari bagian-bagian
yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antara bagian-
bagian tersebut dipengaruhi oleh hubungannya dengan keseluruhan
struktur.
Pengusaha memenuhi semua tugasnya dan bekerja di pabrik, di mana
karyawan menjual Cimol untuk mendukung pekerjaannya,
menggunakan pekerja sementara yang hanya dibutuhkan pada waktu-
waktu tertentu.
3. Pengawasan
Pengawasan adalah fungsi manajemen yang bertugas memantau,
mengevaluasi, dan memverifikasi kepatuhan pelaksanaan rencana tetap
Mekanisme yang digunakan adalah membandingkan hasil yang dicapai
dengan rencana atau tujuan yang telah ditetapkan. Ketika hasilnya tidak
sesuai dengan tujuan, maka akan terjadi penyimpangan, baik
penyimpangan yang merugikan maupun yang menguntungkan.
2.3.7. Aspek Finansial

Aspek finansial merupakan aspek kunci dari suatu studi kelayakan, karena
sekalipun aspek lain tergolong layak, jika studi aspek finansial memberikan hasil
yang tidak layak, maka usulan proyek akan ditolak karena tidak akan memberikan
manfaat ekonomi (Haming dan Basalamah, 2003), Tujuan menganalisis aspek
finansial dari suatu studi kelayakan bisnis adalah untuk menentukan rencana
investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan
membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana,
biaya modal, kemampuan proyek untuk membayar kembali dana tersebut dalam
waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah proyek akan menguntungkan,
Untuk mengetahui apakah pelaksanaan proyek tersebut menguntungkan atau tidak,
dilakukan analisis investasi, Analisis investasi digunakan untuk melihat apakah
investasi yang dilakukan pada suatu bisnis layak atau tidak, Suliyanto (2010)
mengatakan bahwa analisis investasi dapat ditentukan oleh beberapa metode,
diantaranya:

1. Net Present Value (NPV)


Net Present Value (NPV) adalah keuntungan bersih yang didapatkan dari
kegiatan akhir suatu usaha, NPV digunakan sebagai ukuran layak atau
tidaknya suatu bisnis dengan mempertimbangan nilai yang di waktu tertentu,
Nilai dari NPV didapatkan melalui perhitungan berikut (Fahmi, 2014),
Apabila hasil dari NPV > 0, maka bisnis tersebut layak dijalankan, Apabila
nilai NPV < 0, maka bisnis tersebut tidak layak untuk dijalankan dan apabila
NPV = 0, maka bisnis tersebut tidak memiliki nilai kelayakan, karena berada
pada titik impas.
2. Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return (IRR) adalah suku bunga dimana ekuivalensi seluruh
penerimaan dari suatu sistem transaksi sama dengan nilai seluruh
pengeluaran, Nilai IRR dapat dihitung menggunakan rumus di bawah ini
(Dwiwinarno, dkk, 2011), IRR : Tingkat suku bunga yang akan ditentukan
Apabila hasil dari IRR > MARR (Minimum Attractive Rate of Return), maka
bisnis tersebut layak dijalankan, Apabila nilai IRR < MARR, maka bisnis
tersebut tidak layak untuk dijalankan dan apabila IRR = MARR, maka bisnis
tersebut tidak memiliki nilai kelayakan, karena berada pada titik impas,
3. Profitability Index (PI)
Profitability Index (PI) merupakan metode perbandingan antara nilai kas
bersih sekarang (proceeds) dengan nilai investasi sekarang (outlays), Apabila
hasil dari PI > 1, maka bisnis tersebut layak dijalankan, Apabila nilai PI < 1,
maka bisnis tersebut tidak layak untuk dijalankan dan apabila PI = 1, maka
bisnis tersebut tidak memiliki nilai kelayakan, karena berada pada titik impas,
4. Payback Period (PP)
Payback Period (PP) digunakan untuk menghitung berapa waktu yang
dibutuhkan untuk mengembalikan uang yang telah diinvestasikan dari aliran
kas masuk tahunan yang telah dihasilkan oleh bisnis tersebut, Kriteria
peniliaian payback period adalah suatu investasi dinyatakan layak apabila PP
dari suatu investasi lebih singkat daripada periode payback maximum,
Apabila PP dari suatu bisnis lebih lama daripada periode payback maximum,
maka investasi tersebut tidak layak.
2.3.7.1. Aspek Finansial Pada Pembuatan makanan Berbahan Dasar Aci
Harga Satuan Jumlah Harga
3. No Nama Satuan Jumlah
(Rp) (Rp)
1 Tabung Gas Kg 1 Rp20.000 Rp20.000
Plastik
2 Bks 1 Rp. 6.000 Rp. 6.000
Kemasan
Total Rp26.000
Tabel Finansial Peralatan (Fix Cost)
Harga Satuan Jumlah Harga
No Nama Satuan Jumlah
(Rp) (Rp)
1 Tepung Tapioka Bks 1 Rp5.500 Rp5.500
2 Minyak Goreng Ltr 1 Rp17.500 Rp17.500
3 Bawang Putih Bh 2 Rp2.500 Rp2.500
4 Kaldu Ayam Bubuk Bks 5 Rp1.000 Rp1.000
5 Merica Bubuk Bks 2 Rp1.000 Rp1.000
6 Keju Bks 1 Rp11.500 Rp11.500
Bumbu Tabur
7 Bks 1 Rp5.000 Rp5.000
(Balado)
Total Rp44.000
Tabel Finansial Bahan (Variable Cost)

2.3.7.2. Perhitungan Biaya


Total Anggaran Biaya yang dikeluarkan selama periode penjualan usaha
kuliner cimol.
1. Biaya Peralatan = Rp. 26.000
2. Biaya Bahan = Rp. 44.000 +
Total = Rp. 70.000

Modal Awal = Rp. 100.000


Modal Awal – Total Biaya Biaya = Rp. 100.000 – Rp. 70.000

= Rp. 30.000 ( Sisa Modal )

2.3.7.3. Perhitungan Penghasilan


Pada pembuatan usaha kuliner cimol, menjalankan usahanya selama 1
bulan, yang dimana usaha tersebut dijalankan di saat produsen berada di
waktu luang atau di luar jadwal perkuliahan, menghasilkan penjualan :

Minggu Pertama Rp30.000


Minggu Kedua Rp50.000
Minggu Ketiga Rp70.000
Minggu Keempat Rp90.000
Total Rp240.000
Tabel Penghasilan 1 Bulan
2.3.7.4. Perhitungan Laba/Rugi

1. Penghasilan Usaha = Rp. 240.000

2. Biaya yang Dikeluarkan = Rp. 70.000

Jadi Laba / Rugi = Biaya Penghasilan – Biaya


Pengeluaran

= Rp. 240.000 – Rp. 70.000

= Rp. 170.000

Sisa Modal = Rp. 30.000

= Rp. 170.000 – Rp. 30.000

Laba Bersih = Rp. 140.000 ( 1 Bulan )

Jumlah kas keseluruhan = Sisa Modal + Laba Bersih

= Rp. 30.000 + Rp. 140.000

= Rp. 170.000
BAB III

KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan
1. Aspek Hukum
Agar mendapatkan izin dan legalitas dari pemerintah setempat mengenai bisnis
yang akan dijalankan, diperlukan pengurusan Surat Keterangan Domisili
Usaha (SKDU), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Tanda Daftar Perusahaan
(TDP), Surat Izin Tempat Usaha (SITU), Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP), Surat Izin Gangguan, serta Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Hal tersebut bertujuan agar pada pelaksanaan kegiatan bisnis tidak terjadi
pelanggaran atas hukum setempat maka perlu dipenuhi persyaratan dalam
berbisnis ini.
2. Aspek Sosbud
Kegiatan bisnis cemilan berbahan dasar aci ini berefek kepada social juga
budaya, karena pada kegiatan penjualan akan mendapat efek dari social yaitu
para pelanggan sekitar lokasi bisnis hingga pelanggan dari tempat yang jauh
akan berdatangan dan akan terjadi interaksi didalamnya yaitu jual beli dan
komunikasi antar pelanggan ataupun pelanggan dengan pelaku usaha. Pada
aspek budaya, hal ini akan menjadi suatu kebiasaan jika usaha ini lancar dan
mendapat ulasan baik dari para pelanggan, maka pelanggan akan berdatangan
dan melaksanakan kegiatan mereka. Entah itu untuk kalangan orang tua yang
sekedar mengobrol menghilangkan penat, para remaja yang sedang bersantai
ataupun merencanakan suatu kegiatan positif hingga kalangan anak anak yang
senang dengan membeli cemilan ini.
3. Aspek Pasar dan Pemasaran
Pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk.
Pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan
sosial dapat pula diartikan sebagai upaya untuk menciptakan dan menjual
produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu. Aspek pasar
merupakan sebuah upaya dalam mengetahui besarnya permintaan pasar yang
akan diterima dari masyarakat sekaligus juga untuk menempatkan posisi yang
menguntungkan bagi proyek yang akan dijalankan. Pemasaran adalah suatu
proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta
mempertukarkan produk dan nilai dengan pikak lain. Pasar dapat
dikelompokkan menjadi 4 golongan, yaitu:
a. Pasar konsumen
b. Pasar Industri
c. Pasar Penjual
d. Pasar Pemerintah
Dalam dunia bisnis startegi pemasaran sangat diperlukan, strategi pemasaran
dapat diartikan sebagai sebuah konsep, seni dan metode yang bertujuan untuk
memenangkan suatu persaingan dan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu
mendapatkan laba dengan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan dengan maksimal.
4. Aspek Teknis dan Teknologi
Aspek teknis menjadi bagian penting dalam studi kelayakan bisnis. Analisis ini
diperlukan untuk memastikan gagasan atau ide yang sudah dipilih tersebut
layak dijalankan.
5. Aspek Majemen Sumber Daya Manusia
Pengawasan yang dilakukan terhadap usaha penjualan cimol diantaranya
meliputi pengendalian kualitas, jumlah produksi yang dihasilkan setiap hari,
dan hasil penjualan
6. Aspek Finansial
Aspek finansial meliputi biaya penggunaan modal, penyusutan, aliran kas,
pajak penghasilan, dan metode penilaian investasi. Aspek keuangan pada studi
kelayakan bisnis digunakan untuk menilai keuangan perusahaan yang meliputi,
perolehan sumber dana, estimasi pendapatan dan jenis investasi beserta biaya
yang dikeluarkan selama investasi serta proyeksi laporan keuangan yang terdiri
dari laporan laba rugi, neraca dan arus kas.

Anda mungkin juga menyukai