Disusun oleh :
Dwi Arini Shofiyati
Anjaring Luhur
Tunjung Sari Dewi
Sri Ningsih
Dimas Setyo Budi
Anditya Candra S
Hendri Setiawan
Lutfi Alfianto
I.
PENDAHULUAN
melimpah
tersebut.
Dasar
pengawetan
dan
pengolahan
ikan
adalah
mempertahankan kesegaran dan mutu ikan selama dan sebaik mungkin. Berdasarkan
prinsip tersebut banyak sekali pengolahan perikanan yang bergerak diberbagai motede
yang ada, mulai dari pengalengan, pembekuan, fermentasi, pengeringan, penggaraman
dan lain sebagainya (Sahubawa & Ustadi, 2014).
Berbagai macam jenis industri yang bergerak pada bidang pengolahan hasil
perikanan
tersebut
membutuhkan
suatu
program
atau
sistem
yang
dapat
menejemen
yang
secara
keseluruhan
tersebut
terdapat
bagian-bagian
II. METODELOGI
II.1.
FoodPackers Indonesia, Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur pada hari Senin, 8 Juni 2015
pukul 12.00 WIB selesai.
II.2.
sebagai media untuk mencatat data serta dokumentasi selama kunjungan ini.
II.3. Prosedur Praktikum
1. Studi pengamatan manajemen di industri pengolahan perikanan,
2. Wawancara dengan pengelola industri perikanan,
3. Pengumpulan data/informasi mengenai sistem manajemen industri perikanan
III.
PEMBAHASAN
(sustainable).
Tujuan
tersebut
dapat
tercapai
bila
perusahaan
2. Secara internal, perusahaan dituntut untuk menciptakan SDM yang andal. Secara
eksternal, perusahaan dituntut untuk melakukan pemberdayaan masyarakat, biasanya
melalui community development.
3. Strengthening Economies
4. Perusahaan dituntut untuk tidak menjadi kaya sendiri, sementara komunitas di
lingkungannya miskin, mereka harus memberdayakan ekonomi sekitar
5. Assessing Social Chesion
6. Perusahaan dituntut untuk menjaga keharmonisan dengan masyarakat sekitarnya
agar tidakmenimbulkan konflik
7. Encouraging Good Governence
8. Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan harus menjalankan tata kelola bisnis
dengan baik
9. Protecting The Environment
10. Perusahaan berupaya keras menjaga kelestarian lingkungan.
3.3.
mengelola sumber daya manusia. Pengelolaan sumber daya manusia ditujukan untuk
meningkatkan kontribusi tiap-tiap pegawai terhadap organisasi dalam rangka mencapai
produktivitas. Menurut Sedarmayanti, (2001), Manajemen sumber daya manusia adalah
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan-kegiatan
pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengitegrasian, pemeliharaan dan
pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan
masyarakat. MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja
agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan
masyarakat.
MSDM sering disamakan dengan Manajemen Personalia , yakni perencanaan ,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian karyawan, dengan
maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu, karyawan dan masyarakat.
Peranan MSDM mengatur program kepegawaian yang menyakut masalahmasalah sebagai berikut:
1. Menetapkan jumlah, kualitas dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai
dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job discription, job specification, job
requirement, dan job evaluation.
2. Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asas the
right man in the right place and the right man in the right job bahkan untuk akhirakhir ini in the right man in the right time.
3. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian.
4. Meramalkan penawaran dan permintaan sumberdaya manusia pada masa yang akan
datang.
5. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan
perusahaan pada khususnya.
6. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian
balas jasa perusahaan-perusahaan yang sejenis.
7. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.
8. Melaksanakan pendidikan, latihan, dan penilaian prestasi karyawan.
9. Mengatur mutasi karyawan baik vertikal maupun horizontal.
10. Mengatur pensiun, pemberhetian dan pesangonnya.
3.4. Majemen Produksi
Menurut Prawirosentono (2009) manajemen produksi (operasi) adalah suatu
disiplin ilmu dan dan profesi yang mempelajari secara praktis tentang proses
perencanaan (process of planning), mendesain produk (product designing), sistem
produksi (production system) untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen Produksi
merupakan alat untuk mengelola secara optimal faktor-faktor seperti bahan baku, tenaga
kerja/manusia dan mesin/peralatan yang dimiliki perusahaan. Manajemen produksi
merupakan proses pencapaian dan pengutilisasian sumber daya yang ada guna
memproduksi atau menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk mencapai tujuan
dan sasaran organisasi. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan
manajemen produksi adalah memproduksi atau mengatur produk dalam jumlah, kualitas
harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Terdapat beberapa hal penting terkait dengan pelaksanaan fungsi organisasi dalam suatu
manajemen (Rowland, 2012):
1
Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia
pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai
dengan
usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi
Delegation of authority
Pendelegasian wewenang yang dilakukan atasan (top manajer) kepada pekerjanya
sesuai dengan sistem dalam struktur organisasi disuatu lembaga/perusahaan untuk
Sejarah Umum
PT. Blambangan FoodPackers Indonesia (PT. BFPI) merupakan pabrik
sambel goreng tuna. Merek sarden dan makarel yang dibuat diantaranya ABC dan
CIP untuk kualitas satu dan KIKU, BANDUNG dan SAMPIT kualitas dua. Tepung
ikan untuk pakan ternak dan minyak ikan juga diproduksi karena merupakan limbah
yang menguntungkan.
2
Lokasi Perusahaan
Lokasi PT. BFPI berada di Jalan Sampangan No. 1, Desa Kedung Rejo,
dihasilkan dengan jenis medium yang berbeda. Sebagian besar produk yang
dihasilkan berupa lemuru kaleng, mackerel kaleng, dan tuna kaleng. Selain
memproduksi ikan kaleng perusahaan ini juga memproduksi tepung ikan yang
bahan bakunya berasal dari hasil samping pengalengan ikan berupa kepala, ekor,
tulang, dan isi perut.
Berbagai macam produk kaleng yang dihasilkan oleh PT. BFPI untuk
memenuhi permintaan pasar lokal dan internasional antara lain:
1 Sardines/Mackerel in Tomato, produk ikan kaleng yang menggunakan bahan
baku lemuru atau mackerel dengan menggunakan media saos tomat.
Solid Tuna in brine, produk yang dihasilkan dari bahan baku tuna daging utuh
Pemasak (Cooker)
Pemasak digunakan untuk memasak ikan tuna dengan memanfaatkan uap
panas dari boiler. Pemasak yang digunakan untuk memasak tuna sebanyak
tiga buah, satu buah pemasak berkapasitas 20 buah rak besi atau memiliki
kapasitas 10 Ton dan setiap rak dapat menampung 150 200 Kg. Pemasak
ini terbuat dari baja yang berbentuk persegi panjang berukuran 6 m x 2 m.
Sprayer
Alat ini digunakan untuk mendinginkan secara cepat ikan yang telah dimasak
dengan pemasak hingga mencapai suhu 35 oC. Sprayer terbuat dari kerangka
besi yang dilapisi dengan plastic dan terdapat pipa-pipa air. Alat ini akan
menyemprotkan air pada ikan atau daging ikan yang akan didinginkan.
Sprayer ini terdiri dari 60 kran untuk spraying berbentuk horizontal dengan
tiang yang mengarah kebawah.
5
Meja Stainless
Meja stainless digunakan sebagai alas untuk melakukan segala aktifitas
produksi (skin out dan trimming tuna), ukurannya 1 m x 10 m. Banyaknya
meja stainless yakni 40 buah.
Nampan
Nampan digunakan sebagai tempat atau wadah daging ikan tuna bentuk loin,
chunk dan flakes yang terbuat dari plastik yang berukuran 30 cm x 60 cm.
Nampan yang dimiliki PT. BFPI sejumlah 500 buah.
Troli
Troli digunakan untuk memindahkan tuna yang diproses dari ruang/tempat
proses satu ke tempat yang lainnya, sehingga akan mempercepat proses
pemindahan barang atau alur produk. Troli yang dimiliki PT. BFPI berjumlah
delapan buah.
Pisau
Pisau digunakan untuk membersihkan kulit ikan, tulang ikan, memisahkan
daging merah dan daging putih dan lain-lain dalam proses trimming. Alat ini
terbuat dari stainless steel dengan ujung mata pisau yang agak meruncing
dengan ukuran 20 cm x 5 cm.
Timbangan
Merupakan alat yang digunakan untuk mengecek berat daging ikan tuna
berbentuk daging loin, chunk, dan flake setelah trimming dan untuk
menimbang daging ikan sesuai dengan berat yang diinginkan. Timbangan ini
ada dua jenis yaitu timbangan digital yang berjumlah empat unit dan manual
yang berjumlah sepuluh unit. Timbangan digital dan manual ini memiliki
tingkat ketelitian 0,1 gr.
10 Conveyor
Conveyor merupakan alat dengan ban yang berjalan otomatis. Alat ini
berfungsi untuk memindahkan ikan sebagai bahan baku dari ruang/tempat
proses yang satu ke tempat yang lainnya. Conveyor di PT. BFPI berjumlah
lima buah.
11 Mesin Pengisian Kaleng (Pack shapper)
Alat ini digunakan untuk mengisi ikan pada kaleng. Alat ini terbuat dari
aluminium. Cara kerja alat ini adalah daging yang dimasukkan pada pack
shaper akan keluar dengan berbentuk potongan-potongan yang ukurannya
sudah diatur karena di dalam alat ini terdapat pisau yang fungsinya
memotong daging ikan dalam bentuk potongan-potongan (chunk). Mesin ini
berjumlah satu unit.
12 Mesin Pengisi Media
Alat ini digunakan untuk mengisi media dalam kaleng yang berupa pipa besi
dengan conveyor di bawahnya. Kaleng akan berjalan otomatis pada conveyor
kemudian dengan sendirinya terisi oleh media. Pada divisi tuna terdapat dua
buah mesin pengisi media, satu buah untuk jenis kaleng ukuran 226 gr dan
satu buah kaleng lagi untuk ukuran 1814 gr. PT. BFPI memiki mesin pengisi
media yang berjumlah empat unit.
13 Mesin Pemanas Medium
Mesin pemanas bumbu berupa ketel besar dan terbuat dari bahan stainless
steel dengan kapasitas 65 liter yang berdiameter 1 m dan tinggi 1,5 m dengan
suhu pemanas hingga 60 oC. Alat ini memanfaatkan uap panas dari boiler
sehingga bumbu di dalamnya tetap panas. Mesin ini di PT. BFPI berjumlah
enam unit.
14 Seamer
Penutupan kaleng dilakukan dua kali yaitu petutupankaleng bagian luar
kemudian bagian dalam. Kaleng yang ditekan chuck berputar dan melewati
alur perapat tutup kaleng yang diam. Kaleng dan roll berputar membentuk
lipatan pertama kemudian masuk roll kedua untuk ditekan sehingga lipatan
hasil roll pertama rapat. Seamer dilengkapi dengan vacuum pump untuk
menyedot udara yang berada dalam kaleng sebelum ditutup, sehingga tidak
perlu penghampaan udara (exhausting). Mesin ini berjumlah empat unit.
15 Retort
Retort berfungsi untuk proses sterilisasi atau retorting. Retort dilengkapi
dengan termometer, alat pengukur tekanan dan alat pencatat suhu, dan
pengatur tekanan otomatis. Prinsip kerja alat ini adalah memanaskan produk
kaleng dengan suhu dan tekanan tinggi melalui uap panas hingga jangka
waktu tertentu. Spesifikasi retort di PT. BFPI antara lain :
16 Mesin Penghasil Uap (Boiler)
Boiler merupakan mesin yang berfungsi menghasilkan uap dengan sistem
pemanasan menggunakan api yang berasal dari pembakaran batu bara dan
kayu yang berjumlah satu unit. Uap dari mesin tersebut di salurkan menuju
ke dalam mesin yang prosesnya memerlukan uap.
17 Alat Transportasi (Forklift)
Forklift merupakan alat pengangkut yang dugunakan untuk mengangkut
kaleng atau juga produk ikan kaleng yang akan dikirim untuk dinaikkan di
atas truk, alat ini berjumlah empat unit
18 Pencuci Kaleng (Can Washer)
Alat ini digunakan untuk mencuci kaleng yang sudah dilakukan seaming
karena biasanya pada kaleng terdapat tumpahan medium pada badan kaleng.
Alat ini bekerja dengan cara air yang keluar dari pipa-pipa disemprotkan
pada kaleng ikan yang melewati conveyor. Alat ini berjumlah empat unit.
19 Keranjang Besi atau Basket
Berfungsi sebagai tempat penampungan kaleng berisi ikan pada saat
sterilisasi dalam retort dengan kapasitas 650-1300 buah. Keranjang ini
berdiameter 97 cm dan tinggi 55 cm.
20 Derek Mekanis
Berfungsi untuk mengangkat dan memindahkan beban berat, memasukkan
dan mengeluarkan keranjang dari retort dengan kapasitas satu ton.
21 Pallet
Berfungsi sebagai tempat penampungan ketika memindahkan kaleng dalam
karton dan bahan pembantu di gudang.
22 Inkjet Print
Inkjet print berfungsi sebagai pencetak kode produksi, tanggal kadaluarsa,
siklus retort, dan kode retort, merk Videojet Triumph. Mesin ini memiliki
sensor otomatis dimana kaleng yang lewat dibawahnya akan tercetak kode
produksinya.
3.7.4.2. Prasarana
Sarana dan prasarana pada dasarnya digunakan untuk menunjang usaha
di PT. BFPI menggunakan prasarana sebagai berikut:
1 Bangunan Pabrik
Bangunan memiliki tata letak unit pengolahan yang baik karena diatur sesuai
dengan alur proses produksi sehingga berjalan lancar tidak ada proses bolakbalik. Luas bangunan pabrik yakni 25.705 m2.
satu dan dua, 250 ton untuk cold storage tiga dan empat, dan lima ton untuk
ABF. Suhu yang digunakan untuk tempat ruangan pendingin yaitu antara
-15 oC sampai -16 oC dengan standar suhu -18oC.
7 Air Blast Frezeer
Air Blast Frezeer merupakan ruang untuk menyimpan bahan baku yang
dilengkapi dengan alat pendingin atau refrigerator dan dilengkapi alat pencatat
suhu yang memudahkan untuk memeriksa suhu. PT BFPI memiliki satu unit
Air Blast Freezer berkapasitas lima ton dengan suhu ABF yaitu -40 oC.
8 Jaringan Listrik
PT. BFPI menggunakan listrik dari PLN, jaringan listrik memiliki peranan
yang sangat besar, yaitu untuk memenuhi kebutuhan listrik semua ruangan
dan sarana dalam proses pengalengan lemuru. Jaringan listrik juga digunakan
sebagai sumber tenaga penggerak mesin-mesin.
9 Jaringan Telepon
Jaringan telepon digunakan untuk transaksi pembelian bahan baku, transaksi
penjualan produk akhir maupun berkomunikasi dengan sesama karyawan di
bagian lain, dalam satu area usaha yang sama.
10 Ruang Quality Control
Ruangan ini berfungsi sebagai tempat untuk menguji kualitas bahan baku
sebelum digunakan, ketika diproses dan setelah produk jadi. Ruangan ini juga
digunakan sebagai tempat percobaan untuk membuat produk baru.
11 Fasilitas Karyawan
Fasilitas karyawan yang bekerja sudah diperhatikan demi kenyamanan
pekerja. Prasarana yang diperuntukan untuk kenyamanan karyawan berupa
kantin sebanyak satu unit, mushola sebanyak satu unit dan toilet sebanyak 22
buah.
12 Pengolahan Limbah Pabrik
Limbah yang dihasilkan berupa limbah padat dan cair yang dikumpulkan
dalam ruangan melalui saluran pembuangan. Ruang pengolahan limbah di PT.
BFPI dibagi menjadi dua bagian yaitu ruang pengolahan limbah padat dan
limbah cair. Limbah cair diolah untuk memisahkan antara minyak ikan dan
air. Air akan dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk
diolah menjadi sebelum dibuang kembali lingkungan, sedangkan minyaknya
akan ditampung untuk diolah menjadi produk lainnya. Limbah padat seperti
kepala, ekor, dan isi perut ikan diolah menjadi tepung ikan.
13 Ruang Produksi Tepung Ikan
Ruang produksi tepung ikan merupakan tempat untuk memproses limbah
padat menjadi tepung ikan. Bahan baku pembuatan tepung ikan berasal dari
ikan yang sudah tidak digunakan (tidak memenuhi standar) serta limbahlimbah padatan seperti kepala, ekor, tulang, dan isi perut.
14. Kantor
Kantor digunakan untuk melakukan segala kegiatan yang berhubungan
dengan administrasi. Kantor utama ditempati oleh pemimpin perusahaan dan
staf kantor sedangkan kantor yang ditempati kepala bagian divisi terletak di
lokasi masing-masing tempatnya bertugas.
8
yang dihasilkan. Pemasaran memegang peran yang sangat penting bagi kelangsungan
industri. Fungsi pemasaran berada di garis terdepan dalam menyampaikan produk
kepada konsumen. Keberlangsungan industri sangat bergantung pada bagian pemasaran
dalam memberikan keyakinan kepada konsumen terhadap produk yang dihasilkan. Pada
jaman dulu, bagian marketing merupakan kunci keberhasilan suatu industri yang harus
mampu menjual peroduk yang dihasilkan oleh perusahaan. Bagaimanapun kualitas
produk yang dihasilan harus dapat dijual ke pasar untuk menghasilkan keuntungan.
Pandangan industri modern, fungsi pemasaran harus mampu menarik konsumen melalui
promosi terhadap produk yang berkualitas dan pelayanan yang memuaskan dan dengan
harga bersaing. Peran pemasaran memegang peran yang sangat penting dalam
meningkatkan penjualan melalui pelayanan dan strategi pemasaran yang baik sehingga
produk yang dihasilkan dapat terjual.
Fungsi pendanaan memiliki tanggung jawab menyediakan dana yang cukup
untuk menunjang proses produksi baik kebutuhan dana yang bersifat jangka pendek
maupun pajang. Bagian pendanaan memegang peran yang sanagt penting dalam
menjaga cash flow agar proses bisnis dapat berjalan dengan baik. Banyak industri
mengalami kebangkrutan karena tidak dapat menjaga cash flow perusahaan atau dikenal
dengan istilah kredit macet. Pada kondisi ini, perusahaan sudah tidak dapat lagi
membiayai proses bisnis melalui dana sendiri maupun dana pinjaman.
Fungsi produksi adalah dimana bagian produksi bertanggung jawab untuk
membuat dan menghasilkan produk guna merealisasikan permintaan (demand)
konsumen. Fungsi produksi berada di belakang atau menjadi tulang punggung suatu
industri. Keberlangsungan industri tidak hanya ditentukan oleh pemasaran saja
melainkan harus pula didukung oleh kualitas produk yang meliputi spesifikasi produk,
ketepatan dengan standar, ketepatan waktu penyampaian, pelayanan yang memuaskan
dan harga yang bersaing.
3.10. Industri Hulu Bali Ocean
PT. Bali Ocean Benoa Bali merupakan Industri yang menghasilkan produk tuna
utuh segar. Tuna yang menjadi bahan baku diperoleh dari penangkapan nelayan di
Tanjung Benoa. Nelayan yang menyuplai bahan baku tuna merupakan nelayan yang
berasal dari Bali dan Lombok dengan pemilik kapal dari PT. Bali Ocean. Nelayan ini
mencari tuna dengan waktu trip 10 bulan dengan hasil tangkapan hingga 40 ton. Setiap
kapal penangkap tuna memiliki cold storage yang digunakan untuk menyimpan hasil
tangkapan selama di laut. Hasil tangkapan tuna dari nelayan selanjutnya diekspor ke
Jepang dan Eropa untuk ikan yang berkualitas baik sedangkan yang tidak memenuhi
kualitas ekspor dijual di daerah lokal. Jenis tuna yang ditangkap oleh PT. Bali Ocean
adalah tuna sirip kuning (Yellowfin tuna) dan tuna mata besar (Bigeye tuna). Alat
tangkap yang digunakan untuk menangkap tuna berupa long line.
IV.
IV.1.
PENUTUP
Kesimpulan
4.1.1.
Manajemen pemasaran yang dilakukan suatu industri perikanan
meliputi tentang 4 Ps (product, price, place, dan promotion) pada PT.
Blambangan Foodpacker Indonesia dan Industri Hulu Bali Ocean.
4.1.2.
Berdasarkan 4 Ps (product, price, place, dan promotion) pada PT.
Blambangan Foodpacker Indonesia yaitu produk yang ditawarkan berupa
ikan kaleng, harganya disesuaikan dengan ukuran, lokasinya berada di
Jalan Sampangan No. 1, Desa Kedung Rejo, Kecamatan Muncar,
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhamad 2011. Modul Manajemen Industri. Fakultas Teknik. Unversitas Negeri
Yogyakarta. Yogyakarta.
Ambara, Satwika. 2014. Potensi Kelautan dan Perikanan Indonesia.
http://kmip.faperta.ugm.ac.id/potensi-kelautan-dan-perikanan-indonesia/ diakses
pada 25 Juni 2015 pukul 10.57 WIB.
Benyamin, Agora. 2013. Manajemen dan Pengembangan Pemasaran pada Perusahaan
Perikanan di Sidoarjo. Jurnal Agora. 1: (1)
Hackston, David. dan Markus, J Milne, 1996. Some determinants of social and
environmental disclosures in New Zealand Companies, Accounting, Auditing
and
Accountability Journal, Vol. 9 No. 1, pp. 77-108
Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE.
Yogyakarta.
Kotler, Philip dan Armstrong. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran, jilid 1. ed 9. PT INDEKS
Kelompok GRAMEDIA. Jakarta.
Kotler, P. and Nancy, L. 2005. Corporate Social Responsibility: Doing The Most Good
For Your Company and Your Cause. Best Practices From Hewlett Packard, Ben
& Jerrys, and Other Leading Companies. Jhon Wiley & Sons, Inc. United States
of America.
Muda, I.D. 2003. Jurnalistik Televisi : Menjadi Reporter Profesional. Remaja
Rosdakarya. Bandung
Murniyati dan Sunarman. 2000. Pendinginan, Pembekuan dan Pengawetan Ikan,
Kanisius.Yogyakarta.
Pamungkas. 2013. Analisis Rantai Distribusi Komoditas Ikan Tangkap Perikanan Laut
di Kota Tegal. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Skripsi
Putri, Berlian A.S. 2012. Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Kepuasan Pelanggan.
Fakultas Syariah. Institut Agama Islam Negeri Walisongo. Skripsi
Prawirosentono, S. 2009. Manajemen Produktivitas, PT. Bumi Angkasa. Jakarta.
Rahmawati, Suci. 2009. Pengaruh Bauran Pemasaran (Marketing Mix) terhadap Tingkat
Permintaan Efektif Konsumen di Wisata Kuliner Langen Bogan Surakarta.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Skripsi
Rowland, B.F. 2012. Buku Ajar Pengantar Bisnis. Universitas gunadarma. Depok.
Sahubawa, L & Ustadi. 2014. Teknologi Pengawetan dan PEngolahan Hasil Perikanan.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju.
Bandung.
Slat, A.H. 2013. Analisis Harga Pokok Produk dengan Metode Full Costing dan
Penentuan Harga Jual. Jurnal EMBA 1:3.
Wibisono, Y. 2007. Membedah Konsep & Aplikasi CSR. Fascho Publishing. Gresik