Dikerjakan Oleh :
Ekky Kurniawati Budiono (H05215004)
Nauvil Al Faurozi (H05215009)
Moh. Alfi Nur Permadi (H75215019)
Siti Azanuria (H75215025)
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia
hidayah-Nya, sehingga penulisan dokumen ini dengan judul “Dokumen Sistem
Manajemen Lingkungan PT. Unilever Indonesia Tbk” dapat terselesaikan dengan
baik. Dokumen ini dibuat dengan tujuan sebagai salah satu syarat UAS Sistem
Manajemen Lingkungan.
Penyusun menyadari bahwa dokumen ini tidak dapat diselesaikan tanpa
bantuan pihak-pihak tertentu.Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
Akhir kata, semoga dokumen ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,
penulis sendiri dan para pembaca dalam menambah ilmu dan wawasan mengenai
Dokumen Sistem Manajemen Lingkungan.
Hormat Kami,
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB IV PERENCANAAN
4.1 Tujuan dan Sasaran.............................................................................32
4.2 Program Manajemen Lingkungan......................................................33
BAB V PENERAPAN DAN OPERASI
5.1 Sumber Daya, Peran, Tanggung Jawab dan Kewenangan..................32
5.2 Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran...............................................33
5.3 Komunikasi.........................................................................................32
5.3.1 Komunikasi Internal..................................................................32
5.3.2 Komunikasi Eksternal...............................................................32
5.4 Dokumentasi.......................................................................................33
5.5 Pengendalian Dokumen......................................................................33
5.6 Pengendalian Operasional..................................................................33
5.7 Kesiagaan Tindakan Darurat..............................................................33
BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
7. Direktur Personalia
Tugas-tugasnya adalah :
a. Merekrut, menyeleksi, dan menempatkan tenaga kerja pada posisi
yang tepat
b. Menetapkan pengangkatan dan pemberhentian karyawan
Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Unilever Indonesia, Tbk
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Louis Willem Gunning
Komisaris Independen (Ketua Komite) : Robby Djohan
Anggota Komite : Tjan Hong Tjhiang
Anggota Komite : Benny Redjo Setyono
Komisaris : Theodore Permadi rachmat
Komisaris : Kuntoro Mangkusubroto
Komisaris : Cyrillus Harinowo
Direksi
Presiden Direktur : Maurits Lalisang
Direktur Vice Chairman / Chief Financial Officer : Desmond G. Dempsey
Direktur Development dan Corporate Relations : Muhammad Saleh
Direktur Supply Chain : Mohammad Effendi
Direktur Human Resources : Josef Bataona
Direktur Ice Cream : Surya Dharma Mandala
Direktur Customer Care : Andreas Rompis
Direktur Personal Care : Deborah Herawati Sadrach
Direktur Foods : Rostinawati Leli
Direktur Home Care : May Kwah
Uraian Pekerjaan
1. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas pengurusan Direksi
dalam menjalankan perseroan, sebagaimana ditentukan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan dari waktu ke waktu, dan memberi nasehat kepada
Direksi serta melaksanakan hal-hal lain, seperti ditentukan dalam Anggaran
Dasar Perseroan.
2. Direksi
Tugas pokok Direksi adalah memimpin dan mengelola Perseroan
sesuai dengan tujuan tujuan Perseroan, yaitu: Menguasai, Memelihara dan
Mengurus kekayaan Perseroan untuk kepentingan Perseroan. Chief Financial
Officer bertanggung jawab untuk hubungan dengan investor, dengan
keterlibatan seluruh anggota Direksi.
3. Komite Audit
Peranan Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris memenuhi
tanggung jawab pengawasan berkaitan dengan integritas Laporan Keuangan
Perseroan, pengendalian internal, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan,
kinerja serta keterampilan dan independensi akuntan publik dan kinerja fungsi
audit internal.Aktivitas utama Komite Audit di tahun 2004, yaitu:
a. Mengkaji ulang laporan keuangan kuartalan dan tahunan.
b. Mengkaji ulang kebijakan dan administrasi akuntansi untuk menjamin
kesesuaian dengan hukum, peraturan dan standar yang berlaku
c. Mengkaji ulang kepatuhan terhadap regulasi, prinsip bisnis, pengendalian
resiko korporasi dan tata kelola korporasi yang baik
d. Mengkaji ulang laporan audit internal dan tindak lanjut berikutnya,
lingkup dan program audit serta anggaran dan sumber daya yang
dibutuhkan
e. Diskusi secara independen dengan akuntan publik
f. Melaporkan masalah-masalah penting kepada dewan komisaris
BAB II
KAJIAN LINGKUNGAN AWAL
2.1 Identifikasi Aspek Lingkungan
Berdasarkan ISO 14001 pada klausul 4.3.1 Aspek Lingkungan
mendefinisikan bahwa organisasi harus memiliki prosedur sebagai panduan
penetapan aspek lingkungan pada suatu perusahaan, mendokumentasikan dan
memelihara dokumen aspek lingkungan. Disebutkan bahwa:
“Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur
untuk:
1. Mengidentifikasi aspek lingkungan kegiatan, produk dan jasa dalam
lingkup sistem manajemen lingkungan, yang dapat dikendalikan dan yang
dapat dipengaruhi dengan memperhitungkan pembangunan yang
direncanakan atau baru; kegiatan, produk dan jasa yang baru atau yang
diubah; dan
2. Menentukan aspek yang mempunyai atau dapat mempunyai dampak
penting terhadap lingkungan (yaitu aspek lingkungan penting).
Organisasi harus mendokumentasikan informasi ini dan memelihara
kemutakhirannya. Organisasi harus memastikan bahwa aspek lingkungan
penting diperhitungkan dalam penetapan, penerapan dan pemeliharaan sistem
manajemen lingkungannya.”
Dari hasil pengkajian yang telah diperoleh menunjukkan bahwa PT
Unilever Indonesia Tbk telah mempunyai dokumen penentuan aspek
lingkungan hidup yang telah ditanda tangani oleh GM Manufacturing HPC
selaku manajemen puncak. Hal ini dapat dilihat dari adanya dokumen
mengenai prosedur penetapan aspek lingkungan dengan nomor dokumen
G.31.0.02.00.00. Dokumen tersebut memiliki judul, nomor dokumen,
penanggung jawab, tanggal penerbitan dan tanggal revisi yang selalu
diperbaharui sesuai dengan perubahan terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan telah berkomitmen untuk melakukan perbaikan yang terus
menerus dan berkesinambungan.
Prosedur penetapan Aspek Lingkungan Penting (ALP) juga telah
dijelaskan secara rinci, dimana penetapannya memiliki ketentuan umum,
yaitu:
1. SHE Co-ordinator mengkoordinasikan pelaksanaan pembuatan Daftar
Aspek Lingkungan, Penentuan Tingkat Dampak Lingkungan, Daftar
Penggunaan Energi & Sumber daya dan Dokumen Aspek Penting
Lingkungan Hidup yang dilakukan oleh Area Committee Leader masing –
masing area.
2. Area Committee Leader menugaskan circle leader untuk melaksanakan
pembuatan Daftar Aspek Lingkungan dengan melakukan identifikasi
aspek dari setiap area dalam keadaan Normal, Abnormal dan Darurat.
3. Aspek yang diidentifikasikan dapat dikelompokkan dalam lima macam
aspek:
a. Aspek emisi ke udara (Gas, Debu dan Suara)
b. Aspek penggunaan bahan baku (Raw/ Packaging Material)
c. Aspek produk yang dihasilkan (Produk Antara/ Produk Jadi)
d. Aspek pembuangan ke saluran air (Effluent)
e. Aspek berupa Limbah (Waste) termasuk limbah berbahaya.
b. Limbah B3
Meliputi :
1. Limbah B3 padat
2. Limbah B3 cair
c. Limbah Cair
d. Limbah Padat
Dalam kaitan ini, Unilever Indonesia membentuk environmental club
bersama para pemasok Unilever untuk bersama-sama mengurangi dampak
lingkungan yang merugikan melalui upaya-upaya produksi dan konsumsi yang
berkelanjutan (SCP). Inisiatif ini telah dimulai sejak 2012 yang merupakan ruang
bagi Unilever Indonesia dan mitra pemasok untuk bertukar pikiran dan membuat
program SCP di perusahaan masing-masing.
Mitra pemasok yang ikut serta dalam inisiatif ini adalah Dynaplast, DNPI,
dan Evonik yang mampu mengurangi intensitas pemakaian listrik, menghemat
pemakaian air, emisi gas rumah kaca, dan limbah secara konsisten. Dalam
program ini, mereka juga mengadopsi target USLP yang terkait sebagaimana yang
dicontohkan oleh Unilever Indonesia.
2.2 Identifikasi Dampak Lingkungan
2.2.1 Emisi Udara
Emisi udara yang dihasilkan PT Unilever Indonesia Tbk dengan intensitas
yang cukup tinggi akan menimbulkan emisi gas rumah kaca, ISPA pada makhluk
hidup, berkurangnya penglihatan dan gangguan lingkungan lainnya.
2.2.2 Limbah B3
Jumlah limbah B3 yang dihasilkan PT Unilever Indonesia Tbk yang cukup
tinggi akan sangat berbahaya bagi manusia seperti korosi, terbakar, kerusakan
jaringan kulit dan menimbulkan kerusakan lingkungan apabila terkena tanah dan
badan air.
Gambar 2.4 Foto Gudang Penyimpanan Limbah Padat dan Foto Sisa Deterjen
yang akan di Daur Ulang
BAB III
KEBIJAKAN LINGKUNGAN
BAB V
PENERAPAN DAN OPERASI
5.3 Komunikasi
Komunikasi dibagi menjadi 2 yaitu :kmunikasi internal dan kmunikasi
eksternal
5.3.1 Komunikasi Internal
Komunikasi internal penting untuk memastikan penerapan sistem
manajemen lingungan secara efektif. Metode komunikasi internal dapat mencakup
pertemuan tim kerja secara teratur, edaran berita, buletin, papan pengumuman dan
intranet.Prosedur komunikasi internal terdiri dari mekanisme informasi dari
manajemen puncak kepada karyawan dan mekanisme informasi dari karyawan
kepada manajemen puncak.
Beberapa contoh komunikasi internal tentang Sistem Manajemen
Lingkungan perusahaan ini dapat disampaikan melalui :
a. Pertemuan semua karyawan yang dilakukan setiapsebulan sekali.
b. Pertemuan staf dalam satu departemen yang dilakukan selama sebulan sekali
c. Papan pengumuman dan poster bila ada pengumuman yang akan
disampaikan.
d. Majalah mengenai kegiatan perusahaan untuk semua karyawan yang
diberikan selama sebulan sekali.
e. Milis perusahaan untuk semua karyawan untuk menyampaikan pengumuman
secara menyeluruh
Topik utama dari komunikasi internal Manajemen puncak ke karyawan
meliputi Kebijakan lingkungan, tujuan, dan target, Peran dan tanggung jawab
manajemen lingkungan, Evaluasi kinerja lingkungan perusahaan supaya sesuai
dengan tujuan dan target lingkungan, Kebijakan dan prosedur lingkungan, serta
situasi bahaya dan keadaan darurat.
5.3.2 Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal sangat penting dalam berhubungan dengan
perusahaan lain,oleh karena itu perusahaan harus bersikap proaktif. Komunikasi
eksternal PT. Unilever Indonesia Tbk meliputi komunikasi antar departemen dan
komunikasi dengan pihak luar berupa (laporan tahunan, edaran berita, website dan
pertemuan dengan masyarakat.)
6.4 Pencatatan
Catatan lingkungan yang ada di PT Unilever Indonesia Tbk meliputi
peraturan lingkungan, aspek lingkungan penting, program pengelolaan
lingkungan, struktur dan tanggung jawab, catatan pelatihan, hasil ketidaksesuaian
dari audit dan tinjauan serta seluruh catatan yang berhubungan dengan sistem
manajemen lingkungan. Catatan tersebut disimpan dalam bentuk softfile maupun
hardfile dalam kondisi siap untuk mudah didapatkan kembali di tempat yang
memadai maupun disimpan online yang bisa langsung terhubung ke unit kerja lain
di PT Unilever Indonesia Tbk untuk mencegah kerusakan dan mencegah
hilangnya catatan.