Disusun Oleh :
2024
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I RANGKUMAN
BAB II ISI
1. Konsep Prophet
2. Konsep Planet
3. Konsep People
4. Konsep Profit
5. Konsep Pheno-Technology
RANGKUMAN
ISI
2. Konsep Planet
Dalam mengoperasikan organisasi tentunya berkaitan dengan alam.
Sumber daya alam yang terbatas tersebut sering kali tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan manusia, karena sifat manusia yang tiada puas-
puasnya dalam mengumpulkan harta (kapitalisme). Berbagai macam usaha
yang harus dijalankan organisasi menuntut agar dalam pengelolaan dan
pemanfaatan alam tidak boleh sampai menimbulkan kerusakan, tapi harus
diiringi dengan usaha untuk melestarikan secara produktif. Hakikatnya apa
yang ada di alam ini juga beribadah dengan cara bertasbih kepada Allah,
sebagaimana dalam firman Allah. “Tidakkah kamu tahu bahwasannya Allah:
kepadanya-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung
dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara)
sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
kerjakan”. (QS An-Nur [24]:41). Kesimpulan yang bisa diambil, Islam
adalah agama yang ramah lingkungan. Islam adalah agama yang
mengajarkan agar manfaatkan dan mengelola alam dengan tetap menjaga
kelestarian dan keberlangsungannya dengan damai dan nyaman serta
sejahtera.
3. Konsep People
Organisasi harus menyadari bahwa masyarakat sekitar organisasi
merupakan salah satu stakeholder penting bagi organisasi karena dukungan
masyarakat sekitar sangat diperlukan untuk keberadaan, kelangsungan hidup
dan perkembangan organisasi. Organisasi perlu berkomitmen untuk berupaya
memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat. Selain itu,
operasi organisasi berpotensi memberikan dampak kepada masyarakat
sekitar. Tanggung jawab sosial organisasi didasarkan pada keputusan
organisasi tersebut tidak bersifat paksaan atau tuntutan masyarakat sekitar.
Melalui kegiatan sosial organisasi, maka itu dapat dikatakan melakukan
investasi masa depan dan timbal baliknya masyarakat juga akan ikut serta
menjaga eksistensi organisasi. Misalnya, pemberian beasiswa bagi pelajar
sekitar organisasi, pendirian sarana pendidikan dan kesehatan, serta
penguatan kapasitas ekonomi lokal.
4. Konsep Profit
Dewasa ini banyak sekali salah mengartikan bahwa kelangsungan
suatu bisnis dinilai dengan semakin meningkatnya profit yang dimiliki oleh
organisasi. Profit dan pertumbuhan usaha adalah indikator untuk mengetahui
apakah sebuah usaha Anda dapat dikatakan sehat. Meskipun sekilas kedua
indikator ini terlihat sejalan namun ternyata bisa jadi saling bertolak
belakang. Mengapa bisa terjadi demikian? Cobalah berhenti sejenak dari
rutinitas operasional Anda, mari kita mulai evaluasi. Perhatikanlah, apakah
omset usaha Anda naik (pertumbuhan naik) tetapi keuntungan semakin
mengecil atau sebaliknya?, apakah modal yang Anda keluarkan semakin
besar namun stagnan tidak berputar kembali menjadi balik modal atau
profit?, apakah jumlah pelanggan naik tetapi keuntungan tidak menunjukkan
kenaikan yang signifikan?, apakah biaya operasional bisnis Anda
membengkak?, lalu apakah ada yang harus didefinisikan?, jika jawabannya
ternyata pertumbuhan usaha Anda tidak sejalan dengan profit yang
didapatkan, maka Anda harus segera melakukan evaluasi kembali dan
mengambil langkah taktis.
Profit dan pertumbuhan usaha tidak lebih penting satu sama lain.
Keduanya sama pentingnya bergantung pada kondisi organisasi masing-
masing, hal ini dibuktikan dengan adanya usaha-usaha yang memang sulit
untuk melakukan pertumbuhan, untuk mencapai BEP saja membutuhkan
waktu yang lama, tapi ada pula yang sudah berpuas diri dengan usahanya
sehingga tidak ingin mengambil risiko tambahan. Kesimpulannya
pertumbuhan sulit di dapat tanpa adanya profit, sedangkan profit juga akan
sulit meningkatkan bila pertumbuhan tidak berlangsung. Profit bisa menjadi
salah satu indikator untuk mengukur pertumbuhan. Sementara profit di sini,
fokus dan aktivitas organisasi tidak semata-mata mengejar keuntungan,
tetapi lebih berfokus kepada upaya menciptakan fair trade dan ethical trade
(praktik bisnis yang fair dan beretika).
5. Konsep Phenotecnology
Phenotecnology adalah kenyataan bahwa keberadaan atau fenomena
teknologi informasi harus menjadi bagian penting menjaga keberlangsungan
hidup korporasi. Cara agar organisasi atau dengan menggunakan sistem
informasi yang baik, tidak sedikit organisasi atau organisasi yang
mengeluarkan dana yang begitu besar dalam investasi sistem informasi
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA