Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa
berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.
Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada
kondisi risiko atau ketidakpastian.

Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard


Castillon pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenal
dengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer.Pendidikan
kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa,
Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang
mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an,
hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan.
DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau
perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan
seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui
pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat
kewirausahaan menjadi berkembang.

Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul


pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara
berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi,
panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap
dan perilaku sebagai manusia unggul. Didalam makalah ini dibahas beberapa
materi pokok yaitu prinsip pengorganisasian dan manajemen kewirausahaan,
pengembangan usaha kecil dan pokok-pokok kewirausahaan.

1|Page
1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun materi yang harus diahas didalam makalah ini ialah :

1. Prinsip pengorganisasian dan manajemen kewirausahaan


2. Pengembangan usaha kecil
3. Kunci Sukses Usaha Kecil
4. Sebab-sebab kegagalan usaha
5. Pokok-pokok kewirausahaan

2|Page
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PRINSIP PENGORGANISASIAN DAN MANAJEMEN


KEWIRAUSAHAAN

2.1.1 Prinsip pengorganisasian kewirausahaan

Organisasi berasal dari kata Yunani “Organon” dan istilah latin “Organum” yang
berarti alat, bagian, anggota atau badan. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa istilah
organisasi setiap ahli mempunyai pengertian yang berbeda-beda. Chester I. Bernard
mengemukakan bahwa organisasi adalah suatu system yang didalamnya terdapat
aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Sedangkan Oliver
Shelsom, John M. Phiffner, S. Owen Lane mereka sepakat bahwa organisasi adalah
penggabungan kerja orang-orang atau sekelompok orang-orang yang memiliki
kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas.

Nanang Fatah (2004: 71) dalam bukunya Landasan Manajemen Pendidikan


menyebutkan bahwa istilah organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pertama,
organisasi diartikan sebagai suatu lembaga atau kelompok fungsional, misalnya
sebuah perusahaan, sebuah sekolah, sebuah perkumpulan, badan-badan pemerintahan.
Kedua, merujuk pada proses pengorganisasian yaitu bagaimana pekerjaan diatur dan
dialokasikan diantara para anggota, sehingga tujuan organisasi tersebut dapat tercapai
secara efektif.

Jadi, pengorganisasian kewirausahaan adalah suatu proses pembentukan kegunaan


yang teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manajemen kewirausahaan.
Pengorganisasian kewirausahaan yang sesuai dengan sumber daya akan meningkatkan
efektifitas dan efisiensi dari penggunaannya.

Menurut Boone dan Katz organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-
orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan. Dari definisi dapat disimpulkan bahwa
organisasi mencakup 3 elemen pokok, yaitu:

1. Interaksi manusia
2. Kegiatan yang mengarah pada tujuan
3. Struktur organisasi itu sendiri

3|Page
Berkaitan dengan pembentukan atau penyusunan suatu organisasi, maka perlu
diperhatikan beberapa prinsip-prinsip atau asas organisasi. Diantaranya adalah :

1. Perumusan Tujuan yang Jelas


Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan suatu
organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik itu
secara fisik maupun non fisik.
2. Pembagian kerja
Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan
pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak
terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu
tujuan.
3. Delegasi kekuasaan
Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan terlihat pula
garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unti
kerja.
4. Rentang kekuasaan
Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu
kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang
kekuasaa, sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan
kekuasaan tersebut. 5
5. Tingkat pengawasan
Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan dengan sub (unit)
bawahannya haruslah terlihat dalam struktur organisasi tersebut. Sehingga
batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan
akan tercipta.
6. Kesatuan perintah dan tanggung jawab
Dengan tergambarnya struktur organisasi yang jelas maka kesatuan perintah
atau komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan tanggung jawab dari
orang yang memberikan delegasi (perintah) akan nampak.
7. Koordinasi
Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi.
Koordinasi dari masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan
demikian tujuan suatu organisasi ini akan semakin cepat tercapai.

4|Page
2.1.2 Manajemen Kewirausahaan

Secara umum pengertian manajemen adalah pengelolaan suatu pekerjaan untuk


memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dengan cara
menggerakkan orang-orang lain untuk bekerja.

Manajemen wirausahaan adalah manajemen keuangan yang dijalankan oleh para


pelaku usaha mikro dan kecil untuk mengelola keuangan. Manajemen wirausahaan
harus lebih simple, sederhana dan aplikatif, namun tetap dalam ketentuan yang
standart dan lazim. Manajemen wirausahaan perlu mempertimbangkan karakternya
yang memiliki kecepatan perputaran dan jenis usaha yang relative sederhana (baik
dalam skala usaha maupun SDMnya).

Prinsip-prinsip manajemen ilmiah (Menurut Taylor, 1991)

1. Prinsip 1 : Semua pekerjaan dapat diobservasi dan dianalisis guna menentukan


suatu karakter baik untuk menyelesaikannya.
2. Prinsip 2 : orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih
secara ilmiah.
3. Prinsip 3 : kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti dengan
menggaji pemegang jabatan dengan dasar insentif, yaitu menyamakan gaji
dengan hasil kerja.

Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin


bahwa usahanya benar eksis. Seorang wirausaha harus memiliki empat kompetensi,
diantaranya:

 Fokus pada pasar, bukan pada teknologi


 Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan
 Bangun tim manajemen, bukan menonjolkan perorangan (not a”one person”
show)
 Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu

Manajemen kewirausahaan menyangkut lingkungan internal perusahaan, maka


strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan internal dan aktivitas
perusahaan dengan lingkungan eksternal, dimana perusahaan harus bersaing dengan
menggunakan keputusan-keputusan strategis.

5|Page
2.2 PENGEMBANGAN USAHA KECIL

Mengawali usaha tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana harus ada
betapa pun sederhananya. Seorang wirausaha yang tidak dapat membuat perencanaan
sebenarnya merencanakan kegagalan (david H. Bangs, Jr, 1995).

Usaha kecil merupakan tiang penyangga ekonomi suatu Negara. Sebagai contoh di
Negara seperti Amerika; lebih dari 80% usahanya merupakan usaha kecil. John
naisbitt dalam ceramahnya pada global entrepreneur forum 95 di Singapura
membungkapkan adanya meliputi pergeseran aktifitas dunia dan pemainan besar
(konglomerat) kea rah pemain-pemain kecil yang menggunakan usaha dalam skala
kecil dan menengah. Ia menyebutkan pula bahwa pemain kecil itulah yang akan
menjadi pemain utama dalam ekonomi yang besar ini.

Pengertian terbaru mengenai Usaha Kecil menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun


2008 adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memiliki
kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha; atau mememiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp.300.000.000,00(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah)
Usaha adalah semua aktivitas yang mencari keuntungan dengan mengusahakan
kebutuhan barang dan jasa kepada orang lain (Nickles, McHugh, 1996).

Usaha kecil menurut Luthan dan Hodgest (1989, h 88) adalah usaha yang dimiliki
secara independen dimana kegiatan yang dibidangnya tersebut tidak didominasi dan
memenuhi standar tertentu. Usaha kecil adalah usaha yang pemiliknya mempunyai
jalur komunikasi langsung dengan kegiatan operasi dan juga sebagian besar tenaga
kerja yang ada dalam kegiatan usaha tersebut, dan biasanya hanya mempekerjakan
tidak lebih dari lima puluh orang.

Usaha kecil memiliki ciri-ciri :

1. Manajemen tergantung pemilik

6|Page
2. Modal disediakan oleh pemilik sendiri
3. Skala usaha dan jumlah modal relative kecil
4. Daerah operasi usaha bersifat lokal
5. Sumber daya manusia yang terlibat terbatas
6. Biasanya berhubungan dengan kebutuhan kehidupan sehari-hari
7. Karyawan ada hubungan kekerabatan emosional
8. Mayoritas karyawan berasal dari kalangan yang tidak mampu

Memulai usaha kecil

Seorang wirusahawan harus mempunyai rencana yang matang mengenai


perencanaanya. Rencana tersebut mencakup; Bisnis apa yang dimiliki, memulai
sendiri atau membuat suatu perusahaan yang ada; mengetahui apa dan dimana pasar
untuk produk atau jasanya. Memulai suatu tindakan tidak mudah karena banyak
tantangan yang harus dihadapi. Untuk sukses dalam suatu permulaan kita
memerlukan:

1. Adanya peluang usaha yang sangat solid


2. Memiliki keahlian dan kemampuan dalam bidang yang akan ditekuninya
3. Pendekatan yang benar dalam menjalankan usaha
4. Memiliki dana yang cukup untuk memulai dan mengoperasikan usaha

2.2.1 Kunci Sukses Usaha Kecil

Banyak pendapat mengenai kunci usaha kecil yang ditemukan oleh kalangan
akademik dari praktisi usaha. Prof. David McClelland dari Harvard University
merumuskan kunci sukses usaha kecil sebagai berikut :

1. Pengembangan risiko yang tepat


2. Kerja keras
3. Penentuan sasaran yang tepat
4. Orientasi prestasi
5. Inovasi

Sam Walton pendiri Walmart yaitu retailer terbesar di Amerika mengisahkan kunci
sukses menjalankan usaha kecilnya, yaitu :

7|Page
1. Komitmen terhadap usaha
2. Berbagi keuntungan dengan semua yang membantu usaha anda
3. Motivasi mitra anda
4. Komunikasi segala sesuatunya kepada anda
5. Menghargai semua orang yang membantu usaha anda
6. Merayakan setiap keberhasilan perusahaan
7. Dengarkan setiap pendapat dari orang-orang yang ada di perusahaan anda
8. Service dengan baik kepada pelanggan anda
9. Control pengeluaran perusahaan agar lebih efisien dari pesaing
10. Berbeda cara dari pesaing

2.2.2 Sebab- sebab Kegagalan Usaha

Sebagian wirausahawan memperoleh sukses tapi tidak sedikit pula diantaranya


mengalami kegagalan. Sebab-sebab kegagalan tersebut dapat dikelompokan sebagai
berikut :

% Kegagalan Penyebab Keterangan

0.44 Tidak komitmen Tidak mampu menjalankan


usaha secara fisik, moral,
atau intelektual.
0.17 Kurang pengalaman kerja Kurang pengalaman dalam
menjadi pegawai dan
sumber daya sebelum
membangun usaha.
0.16 Pengalaman yang tidak Tidak memiliki
seimbang pengalaman yang seimbang
di berbagai bidang penting,
seperti pemasaran,
keuangan, pembelian dan
produksi.
0.15 Tidak pengalaman di lini Tidak atau kurang
produk atau service berpengalaman di lini
prosuk atau service

8|Page
sebelum terjun di dunia
usaha.
0.01 Lalai Kurang perhatian terhadap
usaha disebabkan,
kebiasaan yang buruk,
kesehatan terganggu dan
permasalahan keluarga.
0.01 Kesalahan atau bencana Kecelakaan;
mismanagement; bencana
alam misalnya banjir atau
kebakaran
0.06 Tidak diketahui

2.3 POKOK-POKOK KEWIRAUSAHAAN

Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana harus
ada betapapun sederhananya. Namun, wirausaha baru di Negara kita banyak yang
tidak mau ataupun mungkin tidak mampu menulis rencana tertulis tersebut karena
berbagai alasan. Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam
pikiran yakni rekayasa secara sederhana tetntang jawaban dari berbagai pertanyaan
antara lain, usaha apa yang akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, dimana
lokasinya, siapa konsumennya, darimana sumber modal dan sebagainya.

Suatu rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan
merupakan perangkat tepat untuk memegang kendali perusahaan dan menjaga agar
focus usaha tidak menyimpang. Pandangan diatas mungkin berbeda dengan
pandangan wirausaha baru di Negara kita karena kebanyakan dari wirausahawan
Indonesia menyimpan rencana dalam pikirannya. Ini bukan berarti kita membenarkan
model rencana di dalam pikiran saja, minimal harus ada catatan-catatan tertentu
secara tertulis yang akan diikuti dalam pelaksanaannya.

Rencana usaha yang disusun memuat pokok-pokok pikiran perencanaan yang


mencakup antara lain:

9|Page
1. Nama perusahaan
Nama yang diciptakan untuk sebuah usaha harus dipikirkan baik-baik, karena
akan berdampak jangka panjang. Oleh sebab itu nama yang diberikan jangan
hanya berorientasi pada faktor-faktor yang sangat hangat pada masa kini akan
tetapi lebih mementingkan prospek masa depannya.
Ciri-ciri nama perusahaan yang baik :
1. Pendek
2. Sederhana
3. Mudah dieja
4. Mudah diingat
5. Menarik dibaca
6. Tidak ada nada sambung
7. Ada hubungannya dengan barang dagangan
8. Bila diekspor, mudah dibaca oleh luar negeri
9. Tidak menyinggung perasaan kelompok atau orang lain, atau tidak
negative.
2. Lokasi Perusahaan
3. Komoditi yang diusahaakan
Kesempatan untuk memilih komoditi yang akan diusahakan dapat
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
 Membanjirnya permintaan masyarakat terhadap jenis-jenis hasil usaha
tertentu, baik berupa barang-barang atau jasa.
 Teridentifikasi kebutuhan tersembunyi masyarakat akan barang-barang
atau jas tertentu.
 Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang ingin kita kerjakan.
 Adanya kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha dengan orang
lain dalam mengembangkan suatu bidang usaha yang sama.( Drs. Watsy
Soemanto, 1992: 224)
4. Konsumen yang akan dituju
Prospek konsumen didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya. Usaha jenis
pertokoan sangat mengandalkan konsumen dari lingkungan toko tersebut. Namun
demikian kita perlu menganalisa total permintaan yang dapat diharapkan.

10 | P a g e
Mengenai jumlah total permintaan bukanlah suatu jumlah permintaan yang
bersifat permanen tetapi perlu dipertimbangkan kondisi-kondisi tertentu.
5. Pasar yang Dimasuki
Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan perusahaanya
sebagai :
 Pemimpin pasar (leader market) : memiliki pangsa pasar terbesar dalam
produk sejenis.
 Penantang pasar (market chalenger) : perusahaan yang berada dibawah
pemimpin pasar, dan dia selalu berusaha untuk mengejar bahkan
melampaui pemimpin pasar.
 Pengikut pasar (market follower) : mereka sangat mengetahui cara untuk
mempertahankan langganan yang sudah ada dan selalu mencari pelanggan
baru dengan melakukan servis yang istimewa kepada konsumen.
 Perelung pasar (market nicher) : berasal dari pengikut pasar yang berusaha
untuk menjadi pemimpin pasar kecil atau memasuki relung pasar.
6. Partner yang Akan Diajak Kerjasama
Partnership ialah suatu asosiasi atau persekutuan dua orang atau lebih untuk
menjalankan suatu usaha mencari keuntungan.
Dua macam partnership :
 General partnership : semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan
bisnis sama-sama bertanggungjawab, termasuk tanggung jawab yang tidak
terbatas terhadap utang-utang bisnis.
 Limited partnership : jumlah anggota limited partner tidak terbatas,
anggota yang memiliki tanggung jawab terbatas tidak memiliki suara
untuk mengoperasikan perusahaan sehari-hari, tetapi berhak atas laba yang
pembagiannya ditetapkan berdasarkan bersama.
7. Personil yang Dipercaya Untuk Menjalankan Perusahaan
Memilih personil yang dipercaya memang sulit, sebab ini menyangkut masalah
karakter, kejujuran dan kemampuan seseorang. Hendaknya dilakukan pemantauan
terhadap seseorang personil, namun pemantauan yang anda lakukan tidak
menimbulkan kecurigaan dari personil yang dipantau, sehingga keharmonisan
kerjasama tetap terpelihara sebagai suatu kekerabatan. Jika ditemukan suatu

11 | P a g e
penyelewengan, ketidakberesan, maka segeralah ambil tindakan sebijaksana
mungkin yang tidak akan menimbulkan permusuhan dan kerusuhan.
8. Jumlah Modal yang Diharapkan dan yang Tersedia
Pada umumnya modal yang tersedia untuk membuka usaha sangat minim atau
malah nihil. Modal utama adalah semangat dan kejujuran. Jika modalnya sangat
kecil dapat dilakukan kerjasama dengan patner, yang masing-masing menyetorkan
modalnya. Modal awal harus dicari sampai memenuhi untuk menggerakkan
langkah pertama wirausaha. Setelah usaha berjalan, kejujuran selalu tetap
dipertahankan, reputasi semakin baik, maka hubungan akan terjalin baik dengan
relasi.
Relasi inilah yang biasanya dominan menunjang perkembangan suatu wirausaha.
Para relasi dapat membantu bahan, barang yang dibutuhkan, bahkan uang kontan
pun dapat dipinjamkan. Kemudian harus menjalin hubungan dengan bank, melalui
bank kita bisa memperoleh modal yang dibutuhkan dan dapat menyimpan uang
sementara sebelum digunakan.
9. Peralatan Perusahaan yang Perlu Disediakan
Peralatan yang perlu disediakan, adalah sesuai dengan kepentingan usaha. Untuk
pertama kali membuka usaha, pikirkan peralatan yang sangat diperlukan. Diluar
itujangan dibeli, sebab akan mengganggu uang kas.
Ada dua hal yang dipertimbangkan dalam menyediakan peralatan :
 Ekonomis, wirausaha yang ekonomis sangat memperhatikan efisiensi
dalam membeli peralatan.
 Prestise, wirausaha yang prestise akan selalu membeli peralatan
terlengkap dan baru serta mahal. Itu pun tidak salah, asal sifat prestisius
ini sesuai dengan rencana usaha yang akan dikembangkan serta
konsumen yang akan dilayani serta disesuaikan dengan kemampuan
keuangan
10. Penyebaran Promosi
Harus direncanakan apakah suatu usaha perlu diperkenalkan/dipromosikan atau
tidak. Jika akan dipromosikan harus mencakup banyak aspek yang menonjol
tentang keunggulan perusahaan.
Elemen-elemen promosi yang biasa digunakan antara lain :

12 | P a g e
 Advertising, yaitu iklan diberbagai media. Bentuk-bentuk advertising
antara lain : Papan Reklame, Poster, Katalog, Folder, Spanduk, Slide,
Iklan dan Papan Nama Perusahaan.
 Personal selling, merupakan tenaga penjual yang disiapkan (pramuniaga
ataupun salesman)
 Sales promotion, yaitu berupa daya tarik bagi konsumen dalam bentuk
korting, obral, hadiah, undian-undian kupon dan sebagainya.
 Public relation, artinya memberi informasi kepada masyarakat tentang
perusahaan, baik menyangkut produk, manajemen dan sebagainya, yang
membuat masyarakat mempunyai image (citra) baik terhadap perusahaan.

Promosi pada wirausaha kecil atau menengah secara sederhana seperti, memasang
papan nama perusahaan, memasang spanduk, menyebar brosur, dan masih banyak
lagi, akan menarik konsumen datang ke lokasi usaha tersebut. Jika mereka merasa
puas, terpenuhi needs dan wants-nya, maka lain kali mereka akan dating kembali.
Juga mereka akan menyebarkan informasi kepada relasi lain agar mencoba produk
usaha tersebut, yang akan menjadikan wirausaha akan lebih maju.

13 | P a g e
BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan
Pengorganisasian kewirausahaan adalah suatu proses pembentukan
kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manajemen
kewirausahaan. Prinsip-prinsip pengorganisasian kewirausahaan
1. Perumusan Tujuan yang Jelas
2. Pembagian kerja
3. Delegasi kekuasaan
4. Rentang kekuasaan
5. Tingkat pengawasan
6. Kesatuan perintah dan tanggung jawab
7. Koordinasi

Manajemen wirausahaan adalah manajemen keuangan yang dijalankan oleh


para pelaku usaha mikro dan kecil untuk mengelola keuangan. Usaha kecil
adalah usaha yang pemiliknya mempunyai jalur komunikasi langsung dengan
kegiatan operasi dan juga sebagian besar tenaga kerja yang ada dalam kegiatan
usaha tersebut, dan biasanya hanya mempekerjakan tidak lebih dari lima puluh
orang. Pokok-pokok pikiran perencanaan dalam membuka usaha, yaitu :

1. Nama perusahaan
2. Lokasi Perusahaan
3. Komiditi yang akan diusahakan
4. Konsumen yang akan dituju
5. Pasar yang akan dituju
6. Patner untuk kerjasama
7. Personil yang dipercaya
8. Jumlah modal yang dibutuhkan
9. Peralatan yang perlu disediakan
10. Penyebaran promosi

14 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 2013. Pengantar Kewirausahaan. Jakarta: Prestsi Pustaka Publisher

Sumarsono, Sonny. 2009. Kewirausahaan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Dr. Ir. Mohammad Jafar Hafsah, “Upaya Pengembangan Usaha Kecil Menengah”

Buku Pelatihan untuk Calon Wirausaha : Modul 5 Perencanaan Usaha. Jakarta :


Kementrian Pendidikan Nasional. 2010

http://yogasukmap.blogspot.com/2011/08/perencanaan-usaha.html diakses pada


tanggal 1 Maret 2014

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai