Anda di halaman 1dari 16

Manajemen

(Pengambilan Keputusan)

Chandra Abriani
Nama

NIM 22030005
Proses Pengambilan Keputusan
1. Menentukan Tujuan Spesifik dan Mengukur Hasil
Dalam mengambil keputusan, setiap lembaga pasti mempunyai
tujuan spesifik. Oleh karenanya seriap pengambilan keputusan, baik
pemimpin maupun anggotanya, harus memperhatikan terlebih
dahulu tujuan apa yang hendak dicapai agar keputusan yang
diambil tidak melenceng dari tujuan. Di samping menentukan
tujuan, mengambil keputusan perlu memberikan ukuran
keberhasilan atau bisa dikatakan standar keberhasilan dari sebuah
keputusan.
2. Mengidentifikasi Masalah
Langkah kedua seorang pengambil keputusan harus melakukan
identifikasi masalah yang akan diselesaikan. Mengidentifikasi masalah
perlu memperhatikan; masalah-masalah presepsi, mendefinisikan masalah
ke dalam beberapa solusi, dan mengidentifikasi gejala sebagai sebuah
masalah. Ketiga aspek ini kiranya cukup membantu bagaimana
mengidentifikasi masalah.
3. Mengembangkan Alternatif Jawaban
setelah masalah diidentifikasi, pengambilan keputusan harus
mengembangkan alternatif jawaban yang akan muncul. Kemungkinan
jawaban harus dikembangkan sampai pada batas tidak ada lagi alternatif
yang muncul. Ini juga bisa dijadikan upaya untuk memperkaya pilihan yang
tersedia
4. Mengevaluasi Alternatif Jawaban
Setelah dikembangkan, alternatif jawaban perlu dievaluasi, mana yang
tidak perlu dan mana yang dibuang, ini untuk menjaga efektivitas sebuah
alternatif dan memudahkan pengambil keputusan untuk pemilihan
alternatif.
5. Memilih Alternatif Jawaban
Tahap ini merupakan tahap yang paling menentukan. Pengambilan
keputusan harus memilih satu atau lebih dari sekian alternatif yang tersedia.
Di sini diperlukan pertimbangan yang memadai kenapa harus memilih satu
alternatif tertentu dan tidak alternatif yang lain.
6. Mengimplementasikan Keputusan
Ini merupakan tahap pelaksanaan dari sebuah keputusan. Setelah
keputusan diambil, lembaga harus mengimplementasikan sesuai dengan
mekanisme dan prosedur yang telah ditetapkan. Implementasi keputusan
ini berhubungan dengan siapa yang harus menjalankannya dan siapa yang
tidak seharusnya terlibat dalam pelaksanaan. Maka, yang bertanggung
jawab untuk merealisasikannya.
7. Mengontrol dan Mengevaluasi
Dalam implementasi keputusan, diperlukan adanya kontrol dan
evaluasi sejauh mana keputusan yang diambil dapat diimplementasikan
apakah sudah sesuai yang diharapkan atau belum. Kontrol dan evaluasi ini
tidak cukup hanya melibatkan pemimpin, melainkan juga semua komponen
dalam struktur organisasi.
Contoh Timeline Pengambilan Keputusan Menurut Keterangan di Atas

1 2 3 4 5 6 7
Membeli Tenaga Muncul pilihan: Mengevaluasi Lenovo Memilih Mengontrol
laptop untuk penjualan - Dell GT 15- pilihan: ideapad slim 3 dan
keperluan membutuhkan 7588 - Acer Nitro 5 Lenovo Mengevaluasi
tenaga laptop dengan - Acer Nitro 5 - Lenovo Atau ideapad slime Keputusan
penjualan daya - Lenovo ideapad 3 yang
penyimpanan Ideapad slim slim 3 Acer Aspire 3 memiliki RAM
data besar 3 - Acer Aspire 8 GB dan
dengan harga - Acer Aspire 3 3 Penyimpanan
murah - MSI GT75 Internal SSD
Legion Y720 512 GB dengan
- Apple harga berkisar
Macbook air 6 juta
2020
Proses Keputusan oleh Manajer
1. Mengambil Keputusan : Rasionalitas
Pengambilan keputusan yang rasional akan sangat objektif dan logis, serta
menetapkan nilai.
2. Mengambil Keputusan : Rasionalitas Terikat
Manajer mengambil keputusan yang rasional, tetapi terbatas (terikat)
oleh kemampuannya memproses informasi.
3. Mengambil Keputusan : Peranan Intuisi
Pengambil Keputusan didasarkan pada pengalaman, perasaan dan
akumulasi pertimbangan.
Keputusan Berdasarkan
Pengalaman

Keputusan Berdasarkan Keputusan Berdasarkan


Nilai dan Etika Pembangkit Pengaruh

Intuisi

Pemrosesan Mental Keputusan Berdasarkan


Bawah Sadar Kognitif
Proses Keputusan oleh Manajer
1. Mengambil Keputusan : Rasionalitas
Pengambilan keputusan yang rasional akan sangat objektif dan logis, serta
menetapkan nilai.
2. Mengambil Keputusan : Rasionalitas Terikat
Manajer mengambil keputusan yang rasional, tetapi terbatas (terikat)
oleh kemampuannya memproses informasi.
3. Mengambil Keputusan : Peranan Intuisi
Pengambil Keputusan didasarkan pada pengalaman, perasaan dan
akumulasi pertimbangan.
4. Mengambil Keputusan : Peran Manajer Berdasarkan Bukti
Setiap proses pengambilan keputusan kemungkinan akan diperkuat
melalui penggunaan bukti-bukti yang relevan dan dapat diandalkan.
Jenis Keputusan dan Kondisi Pengambilan Keputusan
Jenis Keputusan

Masalah yang Terstruktur, dan Keputusan yang Masalah Tak Terstruktur dan Keputusan Tak
Terprogram Terprogram
- Masalah yang jelas, dikenal dan mudah - Masalah baru atau tidak biasa yang informasinya
diidentifikasi. tidak jelas atau tidak lengkap
- Menggunakan keputusan berulang yang dapat - Menggunakan keputusan bersifat unik dan tidak
ditangani menggunakan pendekatan rutin atau berulang serta melibatkan solusi yang
kebiasaan. disesuaikan.
Kondisi Pengambilan Keputusan
“Ketika mengambil keputusan, manajer mungkin menghadapi tiga kondusi yang
berbeda yakni ;”
 KEPASTIAN : Kondisi di mana membuat keputusan dapat membuat keputusan
yang akurat karena hasil dari setiap alternatif sudah diketahui.
 RISIKO : Kondisi di mana pembuat keputusan dapat mengestimasikan
kemungkinan hasil yang pasti.
 KETIDAKPASTIAN : Kondisi di mana pembuat keputusan tidak mempunyai
kepastian maupun estimasi probabilitas yang masuk akal. Ketidakpastian
sering memaksa manajer untuk bergantung pada intuisi, perasaan serta “kata
hati”.
Gaya Pengambilan Keputusan
Empat gaya pengambilan keputusan, yakni :
1. Rational (Rasional). Gaya rasional ditandai dengan strategi yang sistematis
dan berencana dengan orientasi masa depan yang jelas. Para pembuat
keputusan rasional menerima tanggung jawab untuk pilihan yang berasal
dari internal locus of control dan aktif, disengaja dan logis.
2. Intuitive (Intuisi). Gaya Intuisi ditandai dengan ketergantungan pada
pengalaman batin, fantasi, dan kecenderungan untuk memutuskan dengan
cepat tanpa banyak pertimbangan atau pengumpulan informasi. Para
pengambil keputusan intuisi menerima tanggung jawab untuk pilihan, tetapi
fokus pada emosional kesadaran diri, fantasi dan perasaan, sering secara
impulsif.
3. Dependent (dependen). Gaya pengambilan keputusan dependen, menolak
tanggung jawab atas pilihan mereka dan melibatkan tanggung jawab kepada
orang lain, umumnya figur otoritas. Dalam arti lain, gaya keputusan ini
cenderung atas keputusan orang lain yang mereka anggap sebagai figur
otoritas (seperti orang tua, keluarga, teman).
4. Indecivisiveness (Keraguan). Gaya pengambilan keputusan Indecivisiveness
(keraguan) cenderung menghindari situasi pengambilan keputusan atau
tanggung jawab terhadap orang lain. Secara signifikan orang ragu-ragu perlu
lebih banyak waktu ketika mereka harus memilih suatu pilihan, tetapi
mereka juga lebih selektif dan kurang lengkap dalam pencarian informasi.
Pengambil Keputusan yang Efektif di Dunia
Dewasa ini
“Bisnis yang berkembang di dunia dewasa ini, berkisar pada pengambilan
keputusan, yang sering kali berisiko, yang biasanya dengan informasi yang tidak
memadai atau tidak cukup, serta dengan waktu yang mepet. Pengambilan
keputusan manajerial harus beradaptasi dengan realitas ini.”
Panduan Bagi Pengambil Keputusan yang Efektif
Memahami perbedaan budaya

Wujudkan standar demi pengambilan keputusan yang baik

Mengetahui kapan waktu keluar

Menggunakan proses pengambilan keputusan yang efektif

Kembangkan kemampuan Anda dalam berpikir jernih


Selesai sudah presentasi saya, seperti kamu
dan dia yang selesai tanpa dimulai.

Anda mungkin juga menyukai