Anda di halaman 1dari 40

Pengambilan

Keputusan
Ilmu Pengantar Manajeman
Kelompok 5 – Akuntansi Pagi Semester 2
mon
Citra Ayulia Permana 206200001
tue

wed Siti Sanilah 206200006

thu Benediktus Ivana A 206200012

fri
Sri Wahyuni 206200023

Dela Juliana Putri 206200025


Pengambilan Keputusan
mon
● Pengertian Pengambilan Keputusan
tue ● Tipe – tipe Pengambilan Keputusan

wed ● Berbagai Situasi dalam Pengambilan Keputusan

thu ● Dasar – dasar Pengambilan KeputusanProses Pembuatan


Keputusan
fri
● Proses Pembuatan Keputusan

● Metode dalam Mengambil Keputusan

● Contoh Studi Kasus Pengambilan Keputusan


mon

tue Pengertian
wed Pengambilan
thu Keputusan
fri
Pengambilan Keputusan
dalam Ilmu Manajeman

Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan


merupakan tugas utama dari seorang pemimpin (manajer).
Pengambilan keputusan (decision making) diproses oleh pengambil
keputusan (decision maker) yang hasinya berupa keputusan (decision).

Keputusan ditujukan untuk masa yang akan datang, efek (hasil)-nya


akan berlangsung dan berguna pada hari-hari yang akan datang,
sementara hari yang akan datang itu tidak menentu serta penuh dengan
beraneka macam resiko. Keputusan akan menciptakan masalah
(aktivitas), tetapi keputusan juga akan menyelesaikan masalah. Etiap
pengambil keputusan (decision maker) harus bertanggung jawab
terhadap risiko keputusan yang diambilnya (memperhatikan manajerial
siklus).
Pengertian Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli

Harold Koontz dan Cyril Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan


Chester I. Barnard
O’Donnel
Pengambilan keputusan
Keputusan adalah perilaku
Pengambilan keputusan adalah adalah suatu proses penentuan
organisasi, berintisari perilaku
pemilihan diantara alternatif- keputusan yang terbaik dari
perorangan dan dalam
alternatif mengenai sesuatu sejumlah alternatif untuk
gambaran proses keputusan
cara bertindak. Suatu rencana melakukan aktivitas-aktivitas
ini secara relatif dapat
dapat dikatakan tidak ada, jika pada masa yang akan datang
dikatakan bahwa pengertian
tidak ada keputusan. tingkah laku organisasi lebih
penting daripada kepentingan
perorangan.
Dari definisi-definisi diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa pengambilan
keputusan adalah proses bagaimana
menetapkan suatu keputusan yang
terbaik, logis, rasional, dan ideal
berdasarkan fakta, data dan informasidari
sejumlah alternatif untuk mencapai
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan
dengan risiko terkecil, efektif, efisien
untuk dilaksanakan pada masa yang akan
datang.
mon
Tipe – tipe
tue
Pengambilan
wed Keputusan
thu

fri
Tipe – Tipe Keputusan

1. Keputusan terprogram (programmed


decision)

Keputusan yang dibuat untuk menangani


situasi / masalah yang cukup sering terjadi,
sehinnga pembuat keputusan dapat membuat
aturan-aturan pembuatan keputusan untuk
diterapkan di masa depan. Misalnya
keputusan untuk memesan persediaan ketika
persediaan berada pada level tertentu.
Tipe – Tipe Keputusan
2. Keputusan tidak terprogram (non
programmed decision)

Keputusan yang dibuat dalam menanggapi


situasi yang unik, tidak familier dan tidak
terstruktur serta menimbulkan konsekuensi-
konsekuensi penting bagi organisasi.
Banyak keputusan tidak terprogram
melibatkan perencanaan strategis, karena
ketidak pastiannya begitu besar dan
keputusan merupakan hal yang sangat
kompleks.
Tipe – Tipe Keputusan

3. Keputusan setengah terprogram

Keputusan yang sebagian dapat deprogram,


sebagian berulang-ulang dan rutin  dan
sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini
bersifat rumit dan membutuhkan
perhitungan-perhitungan serta analisis yang
terperinci.
mon

tue Berbagai Situasi dalam


wed Pengambilan Keputusan
thu

fri
Berbagai Situasi dalam
Pengambilan Keputusan
1. Kondisi Pasti (certainy)

Yang dimaksud dengan kondisi pasti (Certainty) adalah


kondisi dimana pihak manajemen atau manajer memiliki
informasi yang cukup untuk mengetahui hasil keputusan
sebelum keputusan tersebut dibuat. Manajer mengetahui
dengan jelas alternatif yang tersedia serta kondisi dan
konsekuensi dari tindakan pengambilan keputusan tersebut.
Kemungkinan kesalahan dalam pengambilan keputusan dalam
kondisi pasti ini relatif kecil.
Teknik-teknik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
pengambilan keputusan dalam kondisi pasti ini diantaranya
seperti program linear atau analisis jaringan kerja  yaitu CPM
(Critical Path Method)  atau PERT (Project Evaluation and
Review Technique).
Berbagai Situasi dalam
Pengambilan Keputusan
2. Kondisi Risiko (Risk)

Ketika seorang Manajer tidak memiliki informasi yang


lengkap dalam mengambil suatu keputusan maka timbulah
risiko (Risk). Manajer yang bersangkutan mungkin memahami
permasalahan yang terjadi dan juga memiliki alternatifnya,
namun manajer tidak dapat memastikan apakah alternatif-
alternatif yang diberikan tersebut dapat menyelesaikan
permasalahan yang terjadi sesuai dengan hasil yang
diharapkannya.  Dalam situasi risiko ini, manajer harus
menentukan probabilitas yang terkait dengan setiap alternatif
atas dasar informasi yang tersedia dan juga berdasarkan
pengalamannya.
Teknik yang sering digunakan untuk pengambilan keputusan
dalam kondisi Risiko ini teknik probabilitas seperti model
keputusan probabilistik, model inventori probabilistik, model
antrian probabilistik.
Berbagai Situasi dalam
Pengambilan Keputusan
3. Kondisi tidak Pasti (uncertainty)

Dibawah kondisi Tidak Pasti, Keputusan yang diambil penuh


dengan ketidakpastian, probabilitas hasil dari pengambilan
keputusan tersebut tidak diketahui. Kondisi tidak pasti ini bisa
saja timbul dikarenakan minimnya informasi yang diterima.
Manajer yang mengambil keputusan dalam kondisi tidak pasti
ini harus membuat asumsi tertentu tentang situasi yang
dihadapi untuk memberikan kerangka yang wajar untuk
pengambilan keputusan. Intuisi, penilaian dan pengalaman
Manager tersebut memegang peranan yang sangat penting
dalam proses pengambilan keputusan dalam kondisi yang
penuh dengan ketidakpastian ini.
Teknik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti ini
diantaranya seperti Metode Maximax, Metode Maximin,
Metode Regret, Metode Laplace dan Metode Realisme.
mon Dasar – dasar
tue Pengambilan
wed Keputusan
thu

fri
Dasar – dasar Pengambilan
Keputusan

Menurut George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar


pendekatan dari pengambilan keputusan yang dapat digunakan
yaitu :

1. Intuisi

Pengambilan keputusan yang didasarkan atas


intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif
sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan
keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung
beberapa keuntungan dan kelemahan.
Dasar – dasar Pengambilan
Keputusan

Keuntungan :
1. waktu yang digunakan untuk
Kelemahan:
mengambil keputusan relatif
lebih pendek
1. Keputusan yang
2. untuk masalah yang
dihasilkan relatif kurang baik.
pengaruhnya terbatas,
2. Sulit mencari alat
pengambilan keputusan ini akan
pembandingnya, sehingga sulit
memberikan kepuasan pada
diukur kebenaran dan
umumnya
keabsahannya.
3. kemampuan mengambil
3. Dasar-dasar lain dalam
keputusan dari pengambil
pengambilan keputusan
keputusan itu sangat berperan,
seringkali diabaikan.
dan itu perlu dimanfaatkan
 
dengan baik.
Dasar – dasar Pengambilan
Keputusan

2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan
3. Fakta
pengalaman memiliki manfaat bagi
pengetahuan praktis, karena
Pengambilan keputusan berdasarkan
pengalaman seseorang dapat
fakta dapat memberikan keputusan
memperkirakan keadaan sesuatu,
yang sehat, solid dan baik. Dengan
dapat diperhitungkan untung
fakta, maka tingkat kepercayaan
ruginya terhadap keputusan yang
terhadap pengambilan keputusan
akan dihasilkan. Orang yang
dapat lebih tinggi, sehingga orang
memiliki banyak pengalaman tentu
dapat menerima keputusan-
akan lebih matang dalam membuat
keputusan yang dibuat itu dengan
keputusan akan tetapi, peristiwa
rela dan lapang dada.
yang lampau tidak sama dengan
peristiwa yang terjadi kini
Dasar – dasar Pengambilan
Keputusan

4. Wewenang

Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang


biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap
bawahannya atau orang yang lebih tinggi
kedudukannya kepada orang yang lebih rendah
kedudukannya. Pengambilan keputusan
berdasarkan wewenang ini juga memiliki
kelebihan dan kekurangan.
Dasar – dasar Pengambilan
Keputusan

Kelebihan :
Kelemahan:
1. Kebanyakan penerimaannya
adalah bawahan, terlepas 1. Dapat menimbulkan sifat
apakah penerimaan tersebut rutinitas
secarasukarela ataukah secara 2. Mengasosiasikan dengan
terpaksa praktik diktatorial
2. Keputusannya dapat bertahan 3. Sering melewati permasalahan
dalam jangka waktu yang cukup yang seharusnya dipecahkan
lama sehingga dapat menimbulkan
3. Memiliki daya autentisitas yang kekaburan
tinggi
Dasar – dasar Pengambilan
Keputusan

Pada pengambilan keputusan secara


5. Logika
logika terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :
Pengambilan keputusan yang berdasarkan
1. kejelasan masalah
logika ialah suatu studi yang rasional
2. orientasi tujuan : kesatuan
terhadap semuan unsur pada setiap sisi
pengertian tujuan yang ingin dicapai
dalam proses pengambilan keputusan. Pada
3. pengetahuan alternatif : seluruh
pengambilan keputusan yang berdasarkan
alternatif diketahui jenisnya dan
rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat
konsekuensinya
objektif, logis, lebih transparan, konsisten
4. preferensi yang jelas : alternatif bisa
untuk memaksimumkan hasil atau nilai
diurutkan sesuai kriteria
dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat
5. hasil maksimal : pemilihan alternatif
dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai
terbaik didasarkan atas hasil
dengan apa yang diinginkan.
ekonomis yang maksimal
Proses
mon
Pembuatan
Keputusan
tue

wed

thu

fri
Proses Pembuatan Keputusan

2. Mengidentifikasi Kriteria
Keputusan
1. Mengidentifikasi Suatu
Setelah manajer mengidentifikasi
Masalah
masalah, seorang manajer harus
mengidentifikasikan kriteria
Setiap keputusan di awali dengan keputusan yang penting atau relavan
masalah, yaitu perbedaan antara untuk memecahkan masalah. Setip
kondisi yang ada yang di pembuatan keputusan mempunyai
inginkan. keputusan mempunyai kriteria
memandu dalam keputusanya.
Walapun mereka tidak di nyatakan
dalam eksplisit.
Proses Pembuatan Keputusan

3.Mengalokasikan Bobot Pada 4. Mengembangkan Alternatif


Kriteria
Dalam proses pembuatan
Kriteria yang tidak relavan tidak keputusan mengharuskan pembuat
sama arti pentingnya, pembuat keputusan menyusun daftar
keputusan harus memberi bobot alternatif yang ada yang dapat
pada masing – masing kriteria memecahkan masalah , ini
agar dapat memberikan prioritas merupakan langkah dimana
yang tepat dalam membuat pembuatan keputusan harus
keputusan. kreatif.
Proses Pembuatan Keputusan

5. Menganalisa Alternatif
6. Memilih Sebuah Alternatif
Setelah alternatif di
identifikasikan, pembuat
Dalam proses pembuatan
keputusan mengharuskan
keputusan adalah memilih
pembuat keputusan harus
alternatif terbaik atau yang
mengevaluasi setiap
menghasilkan total tertinggi .
kemungkinan.
Proses Pembuatan Keputusan

8. Mengevaluasi Efektivitas
7. Mengimplementasikan Keputusan
Alternatif
Lagkah terakhir dalam proses
Menerapkan keputusan ke pembuatan keputusan
dalam tindakan dengan melibatkan evaluasi hasil
memeberlakukan kepada keputusan untuk melihat
mereka yang terpengaruh dan apakah masalahnya telah
membuat mereka berkomitment terpecahkan. Jika masalahnya
kepadanya. masih ada, manajer harus
menilai apa yang salah.
mon

tue

wed Metode dalam


thu
Mengambil
fri
Keputusan
Metode dalam Mengambil
Keputusan

Dalam proses pengambilan keputusan ada beberapa metode yang sering di


gunakan oleh para pemimpin, yaitu :

1. Kewenangan Tanpa Diskusi (Authority Rule Without Discussion)

Metode pengambilan keputusan ini seringkali digunakan oleh para


pemimpin otokratik atau dalam kepemimpinan militer. Metode ini
memiliki beberapa keuntungan, yaitu cepat, dalam arti ketika organisasi
tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang harus
dilakukan.
Selain itu, metode ini cukup sempurna dapat diterima kalau pengambilan
keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan persoalan-persoalan rutin
yang tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan persetujuan para
anggotanya.
Metode dalam Mengambil
Keputusan

Namun demikian, jika metode pengambilan keputusan ini terlalu


sering digunakan, ia akan menimbulkan persoalan-persoalan, seperti
munculnya ketidak percayaan para anggota organisasi terhadap
keputusan yang ditentukan pimpinannya, karena mereka kurang
bahkan tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan akan memiliki kualitas yang lebih bermakna,


apabila dibuat secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh
anggota kelompok,daripada keputusan yang diambil secara
individual.
Metode dalam Mengambil
Keputusan

2. Pendapat Ahli (expert opinion)

Kadang-kadang seorang anggota organisasi oleh anggota lainnya


diberi predikat sebagai ahli (expert), sehingga memungkinkannya
memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membuat keputusan.
Metode pengambilan keputusan ini akan bekerja dengan baik,
apabila seorang anggota organisasi yang dianggap ahli tersebut
memang benar-benar tidak diragukan lagi kemampuannya dalam hal
tertentu oleh anggota lainnya.
Metode dalam Mengambil
Keputusan

Dalam banyak kasus, persoalan orang yang dianggap ahli tersebut


bukanlah masalah yang sederhana, karenasangat sulit menentukan
indikator yang dapat mengukur orang yang dianggap ahli (superior).

Ada yang berpendapat bahwa orang yang ahli adalah orang yang
memiliki kualitas terbaik; untuk membuat keputusan, namun
sebaliknya tidak sedikit pula orang yang tidak setuju dengan ukuran
tersebut. Karenanya, menentukan apakah seseorang dalam kelompok
benar-benar ahli adalah persoalan yang rumit.
Metode dalam Mengambil
Keputusan

3. Kewenangan Setelah Diskusi (authority rule after discussion)

Sifat otokratik dalam pengambilan keputusan ini lebih sedikit apabila


dibandingkan dengan metode yang pertama. Karena metode
authority rule after discussion ini pertimbangkan pendapat atau opini
lebih dari satu anggota organisasi dalam proses pengambilan
keputusan.
Metode dalam Mengambil
Keputusan

Dengan demikian, keputusan yang diambil melalui metode ini akan


mengingkatkan kualitas dan tanggung jawab para anggotanya
disamping juga munculnya aspek kecepatan (quickness) dalam
pengambilan keputusan sebagai hasil dari usaha menghindari proses
diskusi yang terlalu meluas. Dengan perkataan lain, pendapat
anggota organisasi sangat diperhatikan dalam proses pembuatan
keputusan, namun perilaku otokratik dari pimpinan, kelompok masih
berpengaruh
mon Contoh Studi
tue Kasus
wed Pengambilan
thu Keputusan
fri
Contoh Studi Kasus
Pengambilan Keputusan

Kasus Kekecewaan Pelenggan Perusahaan Apple Terhadap Penurunan Harga


Iphone

Pada tanggal 5 September 2007, Steve Jobs, CEO Perusahaan Apple


melakukan praktek diskriminasi harga sebagai strategi pemasarannya yaitu
menurunkan harga product iPhone mereka yang sangat sukses sejumlah $200
dari harga semula sebesar $599 yang merupakan harga perkenalan yang sudah
sejak dua bulan.

Tak perlu dibicarakan, dia menerima email yang sangat banyak dari


parapelanggan yang kecewa dan marah. Dua hari kemudian,  Steve Jobs
menawarkan $100 kredit yang dapat di gunakan di toko Apple dan online store
kepada para pelanggan yang sudah membayar harga penuh. Apakah keputusan
untuk mengurangi $200 dan sikap untuk melakukannya tepat dari sudut
pandang etika?
Contoh Studi Kasus
Pengambilan Keputusan

Seandainya pihak management Apple melakukan sniff test sebelum mengambil


keputusan mungkin mereka memiliki kesimpulan bahwa ibu mreka tidak akan
bangga atau nyaman dengan keputusan tersebut. Sama halnya, mungkin
mereka akan sadar bahwa pengurangan harga juga bertentangan dengan kode
etik pelayanan pelanggan Apple. 

Jika Apple hanya melihat dari sisi pemegang saham dalam mengambil
keputusan tersebut, mereka akan sadar selain pelanggan awal yang terkena
imbas, perusahaan Apple sendiri ternoda dan itu bisa juga berimbas terhadap
pelanggan lain yang mereka coba untuk dekati. Sebagai tambahan, para pekerja
Apple yang mana banyak diantara mereka sudah tergoda oleh reputasi Apple
yang kuat yang selalu menyediakan solusi yang inovatif dengan standar tinggi
akan dipertanyakan oleh company mothers, yang mana akan melemahkan
komitmen dan kesetiaan mereka.
Contoh Studi Kasus
Pengambilan Keputusan

Pendapat:

Dalam pengambilan keputusan, eksekutif maupun CEO suatu perusahaan perlu


mempertimbangkan pendekatan etis pengambilan keputusan, yaitu keputusan
yang kan dibuat harus menghasilkan keuntungan lebih dari biaya yang
dikeluarkan. Dalam kasus Apple, tidak jelas apakah keputusan pengurangan
harga menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari biaya yang dikeluarkan
atau sebaliknya.

Keputusan yang akan dibuat seharusnya tidak menyinggung hak daripada


stakeholder termasuk pembuat keputusan. Menurut perusahaan, perusahaan
telah membuat keputusan yang benar. Akan tetapi ada pihak-pihak yang merasa
mereka tidak diperlakukan dengan adil dan bijak atas keputusan yang dibuat
perusahaan yakni pelanggan awal yang membeli produk perusahaan tersebut
dengan harga tinggi.
Thanks!
Referensi

• http://addmanajemen.blogspot.com/2016/06/pengantar-manajemen-pengambila
n.html?m=1
• https://taniasev.wordpress.com/2017/11/12/tipe-tipe-dalam-pengambilan-keputu
san/
• https://ilmumanajemenindustri.com/kondisi-kondisi-dalam-pengambilan-keputus
an/
• https://reyvanfajar.wordpress.com/2016/04/28/dasar-dasar-pengambilan-keputu
san/#:~:text=Pada%20pengambilan%20keputusan%20secara%20logika,alterna
tif%20diketahui%20jenisnya%20dan%20konsekuensinya
• https://marioandi.blogspot.com/2017/09/proses-pembuatan-keputusan.html
• https://www.gurupendidikan.co.id/teknik-pengambil-keputusan/

Anda mungkin juga menyukai