MANAGEMENT LETTER
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................................
BAB I KESIMPULAN..................................................................................................................
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................
1.3 Mamfaat Penulisan.......................................................................................................
1.4 Tujuan Penulisan...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................
2.1 Pengertian Management letter......................................................................................
2.2 Kode Etik Management Letter......................................................................................
2.3 Menyusun Management Letter.....................................................................................
2.4 Management Letter yang baik......................................................................................
2.5 Mamfaat Management Letter........................................................................................
2.6 Tugas dan tanggung jawab anggota tim audit dalam membuat
management letter.........................................................................................................
2.7 Contoh Management Letter..........................................................................................
BAB III PENUTUP........................................................................................................................
3.1 Kesimpulan...........................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
6. Apa saja tugas dan tanggung jawab anggota tim audit dalam membuat management
letter?
7. Berikan contoh management letter
1.3 Mamfaat Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka mamfaat
penulisan sebagai sebagai berikut
1. Dapat menerangkan apa itu management letter
2. Dapat menjelaskan apa saja kode etik dalam manajemen letter
3. Dapat menjelaskan bagaimana cara menyusun management letter
4. Dapat menjelaskan bagaimana membuat management letter yang baik
5. Dapat menerangkan apa saja mamfaat management letter
6. Dapat menjelaskan apa saja tugas dan tanggung jawab anggota tim audit dalam
membuat management letter
7. Dapat memberikan contoh management letter
1.4 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam menyusun makalah yang dikemukakan sebagai berikut:
1. Untuk menerangkan apa itu management letter
2. Untuk menjelaskan apa saja kode etik dalam manajemen letter
3. Untuk menjelaskan bagaimana cara menyusun management letter
4. Untuk menjelaskan bagaimana membuat management letter yang baik
5. Untuk menerangkan apa saja mamfaat management letter
6. Untuk menjelaskan apa saja tugas dan tanggung jawab anggota tim audit dalam
membuat management letter
7. Untuk memberikan contoh management letter
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
aturan khusus yang ditetapkan oleh badan pengatur akuntan publik bersertifikat.
Meskipun beberapa aturan yang ditetapkan oleh berbagai lembaga di seluruh dunia
bersifat unik, namun hampir sebagian besarnya bersifat universal.
Berikut ini adalah beberapa kode etik yang harus dipatuhi dan dimiliki oleh
seorang akuntan publik profesional.
1. Integritas
Integritas merupakan elemen fundamental dari profesi akuntansi. Integritas
mengharuskan seorang akuntan publik untuk bersikap jujur, terus terang, dan
terbuka dengan informasi keuangan klien. Seorang akuntan publik harus bisa
membatasi diri agar tidak menggunakan informasi rahasia tersebut demi keuntungan
pribadi dengan menipu atau memanipulasinya secara sengaja. Namun lebih jauh
dari pada itu, integritas tidak hanya sekedar mengikuti aturan saja, tapi juga
bertindak dengan cara yang konsisten berdasarkan landasan etika profesi yang
berlaku.
2. Objektif
Bersikap objektif berarti membuat laporan keuangan berdasarkan bukti yang akurat
sesuai dengan penelitian dan fakta, bukannya hanya opini yang bersifat bias.
Maksud di balik prinsip ini adalah untuk menghasilkan laporan keuangan yang lebih
relevan sehingga dapat diandalkan untuk mengevaluasi posisi keuangan dan arus
kas sebuah bisnis. Dalam memenuhi prinsip ini, kantor akuntan publik juga
biasanya akan membatasi layanan yang diberikan oleh seorang akuntan publik
karena hal tersebut dapat membahayakan objektivitas mereka.
3. Kompeten
Kompetensi biasanya didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
oleh seorang akuntan publik. Seiring dengan perubahan teknologi, undang-undang,
dan peraturan yang berlaku, seorang akuntan harus tetap up to date dan memiliki
wawasan terkini mengenai praktik akuntansi terbaik. Dengan demikian mereka
dapat selalu memastikan bahwa setiap klien menerima jasa profesional yang
kompeten berdasarkan perkembangan terbaru.
4. Independen
Independensi merupakan salah satu nilai etika penting dalam profesi akutansi,
terutama bagi seorang auditor. Auditor yang independen tidak berafiliasi dengan
7
klien yang mereka tangani, artinya mereka tidak memiliki kepentingan finansial
dalam bisnis yang diaudit. Selain itu, mereka juga tidak terkait dengan pihak mana
pun yang mungkin berkepentingan atau dirugikan oleh hasil audit atau publikasinya.
Dengan mengikuti prinsip independen, ini menjadikan seorang akuntan publik lebih
memenuhi syarat untuk melakukan proses audit secara objektif dan penuh integritas.
5. Kerahasiaan
Seorang akuntan publik harus bisa menghormati kerahasiaan informasi keuangan
yang dimiliki oleh klien mereka sebagai bentuk dari sikap yang profesional. Mereka
juga tidak boleh mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak ketiga tanpa
otoritas yang tepat, kecuali jika ada hak atau kewajiban hukum yang
mengharuskannya. Prinsip kerahasiaan ini membuat seorang akuntan publik lebih
dapat diandalkan karena mampu menjaga informasi strategis yang penting agar
tidak jatuh ke tangan yang salah.
B. Kode etik management letter
Dalam menjalankan kegiatannya KAP tentu tidak diperbolehkan atau dilarang
untuk mempromosikan kantornya atau jasa yang terkait dengan kantornya. Jika hal itu
terjadi, berarti KAP tersebut sudah melanggar Aturan Etika Kompartemen Akuntan
Publik – IAI. Untuk mendapatkan klien dapat dilakukan dengan membuktikan bahwa
dapat bekerja dengan sebaik mungkin dalam memeriksa laporan keuangan perusahaan
klien, sehingga perusahaan yang terkait akan merasa puas dan senang atas jasa
pemeriksaan yang dilakukan oleh KAP. Pastinya dengan harapan manajemen
perusahaan akan merekomendasikan kepada rekan kerja untuk menggunakan jasa KAP
tersebut.
2.3 Menyusun Management Letter
Standar pekerjaan lapangan yang kedua dari Standar Profesional Akuntan Publik
menyatakan: “Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan
dilakukan”.
Salah satu jasa yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik adalah pemeriksaan
atas laporan keuangan perusahaan yang disusun oleh manajemen, dengan tujuan untuk
dapat memberikan pendapat atas kelayakan (kewajaran) laporan keuangan tersebut.
Laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik, terutama yang telah diberikan
8
opini wajar tanpa pengecualian(unqualified opinion), memiliki keunggulan dibandingkan
dengan yang tidak diaudit yaitu pihak yang menggunakan laporan keuangan(bank,
kreditur, pemegang saham, kantor layanan pajak dll). Hal ini disebabkan karena akuntan
publik tidak memihak, independen dan melakukan pemeriksaan yang harus sesuai dengan
Norma Pemeriksaan Akuntan. Sampai dengan laporan keuangan yang telah diaudit
(diperiksa oleh akuntan publik) dengan pendapat wajar tanpa syarat, dapat dipercaya tidak
mengandung kesalahan material (signifikan). Dalam melakukan pemeriksaan, akuntan
publik harus mempelajari dan mengevaluasi pengendalian intern, sesuai dengan norma
pelaksanaan pemeriksaan kedua. Untuk mempelajari dan mengevaluasi pengendalian
internal dapat dilakukan beberapa cara seperti:
1. Menggunakan kuesioner pengendalian internal (daftar pertanyaan tentang
pengendalian internal). Daftar ini disusun sedemikian rupa untuk mengetahui sistem
dan prosedur akuntansi dan operasional perusahaan, dimana jawaban “Ya" berarti
pengendalian intern baik dan jawaban Tidak”berarti pengendalian intern lemah".
2. Menggunakan diagram alir (document flow chart) yang menggambarkan alur
dokumen dalam memproses suatu transaksi, dari awal hingga akhir dengan
menggunakan simbol! yakin.
3. Menggunakan memo naratif (penjelasan tertulis tentang sistem dan prosedur
akuntansi).
Dari ketiga metode tersebut, akuntan publik akan mendapatkan gambaran tentang
manajemen internal yang ada di perusahaan secara teoritis.Hal ini masih perlu dibuktikan
lebih lanjut dengan melakukan uji kepatuhan (obedience test), untuk mengetahui apakah
transaksi perusahaan diproses sesuai dengan sistemdan prosedur akuntansi yang
dijelaskan dalam kuesioner pengendalian internal, flow chart dan memonaratif.
Dalam uji kepatuhan, yang diperiksa adalah:
1. Tes pengeluaran tunai (tes pengeluaran tunai)
2. Transaksi penerimaan kas (tes penerimaan kas)
3. Transaksi penjualan (tes penjualan)
4. Transaksi pembelian (tes pembelian)
5. Transaksi pembayaran gaji (uji penggajian)
6. Koreksi/penyesuaian transaksi (uji voucher jurnal)
Dalam hal ini, poin-poin berikut diperhatikan:
9
1. Apakah setiap transaksi didukung dengan dokumen pendukung yang lengkap?
2. Apakah setiap transaksi diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang. Apakah
perhitungan matematis dalam dokumen akuntansi sudah benar?
3. Apakah debit dan kredit transaksi untuk masing-masing perhitungan buku besar
sudah benar?
Setelah melakukan uji kepatuhan, akuntan publik harus menarik kesimpulan
tentang kekuatan dan kelemahan manajemen internal perusahaan, terutama dalam
manajemen akuntansinya. Kelemahan yang ditemukan harus dilaporkan kepada
manajemen perusahaan,disertai saran perbaikan, dalam suatu surat yang disebut dengan
management letter. Management letter ditujukan kepada pimpinan perusahaan (top
management) atau kepada pejabat perusahaan yang kedudukannya lebih tinggi dari
pejabat yang bagiannya dikomentari dalam management letter. Misalnya, jika ada
kelemahan di bagian akuntansi, maka surat manajemen ditujukan kepada Manajer
Akuntansi atau Direktur Akuntansi dan Keuangan.
2.4 Management Letter yang baik
Dalam membuat management letter, perlu diperhatikan beberapa hal penting agar
dihasilkan suatu management letter yang baik dan efektif.
1. Management letter harus tepat waktu (timely), sehingga perusahaan masih sempat
melakukan perbaikan-perbaikan dalam pengendalian internnya. Jika management
letter terlambat diberikan, kemungkinan besar kelemahan-kelemahan dalam
pengendalian intern sudah mengakibatkan terjadinya kesalahan dan kecurangan yang
merugikan perusahaan.
2. Management letter harus berisi saran-saran yang bermanfaat dan bisaditerapkan.
3. Komentar dan saran-saran dalam management letter tidak boleh merupakan sesuatu
yang “SURPRISE" (mengejutkan). Untuk itu,sebelumnya,konsep management letter
harus didiskusikan terlebih dahulu dengan manajemen perusahaan dan bagian yang
berkaitan dan dimintakan komentar dari manajemen.
4. Management letter harus ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik,halus dan
tidak menyinggung perasaan orang lain. Harus diusahakan agar walaupun kita
mengomentari kesalahan orang lain namun tidak sampai menyinggung perasaan
orang lain.
10
5. Kelemahan dan saran yang diberikan bisa diurut berdasarkan urut-urutan pos neraca
dan rugi laba (misalnya mulai dari kas, piutang, persediaan, dan seterusnya) atau
menurut hal-hal paling penting yang memerlukan perhatian khusus dari manajemen
dan perlu penanganan secepat mungkin.
6. Saran-saran yang diberikan harus disesuaikan dengan kondisi bisnis perusahaan dan
harus menunjukan kemauan baik kantor akuntan publik untuk membantu
pengembangan usaha perusahaan.
7. Pada bagian akhir management letter jangan lupa untuk mengucapkan terimakasih
kepada manajemen dan seluruh staf perusahaan, atas segala bantuan dan kerjasama
yang diberikan mereka selama Akuntan Publik melaksanakan pemeriksaannya.
2.5 Mamfaat Management Letter
Management letter mempunyai banyak manfaat bukan hanya untuk klien tetapi
juga untuk KAP dan staf (anggota tim pemeriksa) dari KAP. Manfaat itu antara lain:
1. Untuk klien
a. Dapat mengetahui kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam pengendalian
intern perusahaannya.
b. Dapat mengambil tindakan-tindakan perbaikan untuk mengatasi kelemahan-
kelemahan tersebut, berdasarkan saran-saran yang diberikan dalam management
letter, sehingga bisa mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan
kecurangan di dalam perusahaan.
2. Untuk kantor akuntan publik
a. menjadikan nama kantor akuntan publik menjadi bertambah baik, karena
disamping laporan pemeriksaan akuntan, juga memberikan management letter
yang sangat bermanfaat bagi perusahaan.
b. Jika manajemen perusahaan puas, tentunya akan menyarankan kepada teman-
teman bisnisnya untuk memakai jasa kantor akuntan publik tersebut.
c. Jika teman-teman bisnis tersebut tertarik, tentunya akan menambah jumlah klien
(langganan) kantor akuntan publik.
3. Untuk staf kantor akuntan publik (anggota tim pemeriksa)
a. Jika klien kantor akuntan publik bertambah, tentunya kesejahteraan pegawai
dapat lebih ditingkatkan.
11
b. Mendapat banyak kesempatan untuk mempelajari pengendalian intern di
berbagai macam/jenis perusahaan.
c. Mendapat kesempatan untuk mempelajari bagaimana membuat management
letter yang baik
2.6 Tugas dan tanggung jawab anggota tim audit dalam membuat management
letter
Untuk menghasilkan management letter yang baik perlu kerjasama dari seluruh
anggota tim audit, mulai dari junior auditor sampai dengan audit partner. Berikut ini akan
dijelaskan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing anggotatim audit (dari kantor
akuntan publik) dalam membuat management letter.
1. Asisten Auditor(junior staf):
a. Sebagai petugas yang terjun ke lapangan (ke kantor perusahaan) setiaphari,
bertugas mengumpulkan data dan informasi yang terdapat dalam pengendalian
intern perusahaan, baik mengenai kebaikan maupun kelemahan pengendalian
intern.
b. Mendokumentasikan data dan informasi tersebut beserta photocopy bukti
pendukung dalam kertas kerja pemeriksaan, untuk ditelaah lebih lanjut oleh
senior auditomya.
2. Senior Auditor (pimpinan tim pemeriksa):
a. Menelaah kertas kerja pemeriksaan yang dibuat asisten auditor, khususnya yang
berkaitan dengan informasi mengenal kelemahan pengendalian intern
perusahaan.
b. Mengumpulkan hal-hal yang bisa dimasukkan dalam management letter,
sekaligus menyusun konsep management letter.
c. Mendiskusikan konsep management letter tersebut dengan begian pajakdan
bagian management service dari kantor akuntan publik, untuk mendapatkan
komentar mereka dari segi perpajakan dan sistem akuntansi.
d. Menyerahkan konsep management letter kepada audit supervisor/manager untuk
ditelaah.
e. Setelah ditelaah oleh atasan, melakukan perbaikan-perbaikan yangdiperlukan.
3. Audit Supervisor/Manager:
12
a. Menelaah dan mengedit konsep management letter, mengusulkan perbaikan-
perbaikan yang diperlukan kepada senior auditor.
b. Menyerahkan konsep management letter yang sudah diperbaiki, kepada audit
partner untuk ditelaah.
c. Setelah ditelaah audit partner dan diperbaiki (jika ada saran perbaikan dari audit
partner), mendiskusikan konsep management letter tersebut dengan manajemen
perusahaan.
d. Memerintahkan konsep terakhir management letter untuk difinalisasi.
4. Audit Partner:
a. Menelaah dan mengedit konsep management letter yang diterima dariaudit
manager dan mendiskusikannya dengan audit manager dan (jikaperlu) dengan
audit senior.
b. Mengembalikan konsep tersebut berikut saran-saran perbaikan (jika ada) kepada
audit manager.
c. Menelaah kembali konsep yang sudah diperbaiki, kemudian meminta audit
manager untuk mendiskusikannya dengan manajemen perusahaan.
d. Membahas dengan audit manager, hasil diskusi konsep management letter yang
telah dilakukan oleh audit manager dengan manajemen perusahaan.
e. Menandatangani management letter yang final untuk dikirimkan kepada
manajemen perusahaan.
2.7 Contoh Management Letter
Management Letter bisa dibuat setelah Auditor selesai melaksanakan
compliance test. Sehingga klien masih sempat untuk segera melakukan
tindakan-tindakan perbaikan. Selain itu bisa juga dibuat management lettter
setelah laporan audit diserahkan kepada klien. Dalam hal ini perbaikan atas
pengendalian intern bisa dilakukan dalam periode berikutnya.
Untuk jelasnya,berikut disajikan contoh format Management Letter
13
KOP SURAT KAP
Nomor :
Jakarta, 29 April 2016
Kepada Yth.:
Direktur Keuangan
PT ………..
Di Tempat
Dengan Hormat,
Dalam perencanaan dan pelaksanaan audit kami atas laporan keuangan
[nama klien] untuk tahun yang berakhir pada tanggal [tanggal/bulan/tahun], kami
mempertimbangkan struktur pengendalian intern perusahaan untuk menentukan
prosedur audit dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan
dan tidak untuk memberikan keyakinan atas struktur pengendalian intern. Namun,
kami temukan permasalahan tertentu yang menyangkut struktur pengendalian
intern dan pelaksanaannya yang kami pandang merupakan kondisi yang dapat
dilaporkan menurut standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia. Kondisi yang dapat dilaporkan mencakup permasalahan yang kami
temukan, yang menyangkut kekurangan material dalam rancangan atau
pelaksanaan struktur pengendalian intern, yang menurut pendapat kami, dapat
secara negatif mempengaruhi kemampuan organisasi untukmencatat,
mengolah, mengikhtisarkan, dan melaporkan data keuangan yang konsisten
dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan.
Adapun permasalahan yang kami temukan dari hasil pemeriksaan adalah
sebagai berikut:
[sebutkan temuan yang diperoleh, atau dalam lampiran]
Laporan ini dimaksudkan hanya untuk memberikan informasi dan untuk
digunakan oleh dewan komisaris, manajemen dan pihak lain dalam organisasi.
Hormat Kami,
KAP
Nama Audior
Managing Partner
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Management Letter merupakan suatu alat komunikasi antara KAP dengan
maajemen perusahan yang diaudit, mengenai pengendalian intern dan kelemahan-
kelemahan yag terdapat dalam pengendalian intern perusahaan. Sehingga jika
dikemudian hari ada kecurangan yang merugikan perusahan karena kelemahan
pengedalian intern yang belum diperbaiki, akuntan publik tidak bisa disalahkan.
Akuntan publik tidak diperbolehkan mengiklankan kantornya atau jasa yang
diberikan kantornya, karena jika hal tersebut dilakukan berarti KAP tersebut
melanggar aturan etika kompartemen akuntan publik IAI.
Management Letter bermanfaat baik bagi perusahan yang diaudit, kantor
akuntan publik, maupun staf kantor akuntan publik. Semua kantor akuntan public
harus membiasakan diri untuk memberikan management letter yang baik dan
bermanfaat bagi kliennya.Auditor diharapkan dapat menyajikan management
letter secara tepat waktu dan dapat diandalkan, sesuai dengan situasi aktual di
perusahaan klien. Akuntan publik dapat memberikan peringatan dini kepada
manajemen klien mengenai kemungkinan penyimpangan dalam operasi
perusahaan. Sehingga nantinya pihak manajemen dapat segera mengambil
keputusan atau tindakan dan kerugian perusahaan dapat diminimalisir. Selain itu,
pihak manajemen perusahaan klien juga diharapkan dapat memaksimalkan
informasi yang ada di dalam management letter. Pengelola harus membaca dan
memahami dengan benar surat yang diberikan oleh KAP. Baik akuntan publik
maupun manajer memiliki perannya masing-masing. Mereka harus melakukan
bagian mereka semaksimal mungkin agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
14