Anda di halaman 1dari 44

Decision

Making
Introduction of decision making

1. Membuat keputusan yang mengandung risiko gagal dan


dalam ketidakpastian adalah salah satu kegiatan paling
penting yang dilakukan oleh manajer.

2. Secara umum seringkali manajer kekurangan informasi


dan terbatasnya waktu yang tersedia untuk membuat
keputusan.

3. Tetapi menunda-nunda atau bahkan tidak membuat


keputusan terkadang memiliki risiko yang jauh lebih besar
daripada mengambilnya. Kenapa???
Introduction of decision making

Apakah decision making/pengambilan keputusan


itu?
Proses mengidentifikasi dan memilih serangkaian
tindakan untuk menghadapi masalah tertentu atau
mengambil keuntungan dari suatu kesempatan.

Keputusan manajemen dapat dibuat oleh manajer,


tim, atau setiap karyawan, tergantung pada:
 Ruang lingkup keputusan
 Desain dan struktur organisasi.
Management of decision making
Programmability

Decision Scope Uncertainty

Conflict Risk

Crisis
Management of decision making

Programmed Decisions

Programmability
Non-programmed
Decisions

Pasti / Certainty

Uncertainty
Tidak Pasti / Uncertainty
Types of decisions
un-structured
Nonprogrammed Top

Type of
Decisions Level in
Problem Organization
Programmed
Well-structured Decisions Bottom

 Programmed Decision / Keputusan rutin


– Keputusan yang repetitive dan rutin yang dapat dibuat
secara definitive dan sistimatis sesuai dengan prosedural
yang ada.

 Nonprogrammed Decision / Keputusan tidak rutin


– Keputusan yang unik dan baru ataupun tidak dipahami
sebelumnya.
Types of decisions
 Keputusan Terprogram  Keputusan Tidak terprogram (Non-
(Programmed Decisions) programmed Decisions)
Penyelesaian masalah rutin yang Penyelesaian spesifik yang diciptakan
ditetapkan peraturan, prosedur lewat proses tidak terstruktur untuk
atau kebiasaan. menangani masalah non rutin.
 Contoh :  Contoh :
 Penetapan gaji untuk karyawan  Terjadi Demontrasi pekerja yang
baru, biasanya perusahaan menuntut kenaikan gaji
sudah mempunyai standarnya.  Pekerja mengalami kecelakaan kerja
 Menetapkan perencanaan di lokasi kerja
besarnya persediaan bahan  Perubahan bisnis model karena iklim
baku untuk tahun depan
bisnis yang berubah
Types of decisions

 Kepastian (Certainty)
Kondisi pengambilan keputusan saat seorang manajer
mempunyai informasi yang akurat, dapat diukur dan dapat
diandalkan tentang hasil dari berbagai altrenatif yang
sedang dipertimbangkan.
 Ketidakpastian (Uncertainty) :
Kondisi pembuatan keputusan ketika manajer menghadapi
kondisi eksternal yang tidak dapat diramalkan atau
kekurangan informasi untuk menetapkan probabilitas
beberapa peristiwa tertentu.
Stages of decision making process

Identifikasi Mencari Kalkulasi Putuskan


dan Jalankan
diagnosa Solusi Alternatif Alternatif Keputusan
problemnya Alternatif tersebut Terbaik

Evaluasi
Keputusan
tersebut
Stages of decision making process

 Definisikan masalahnya.
 Jelaskan tujuan Anda.
 Identifikasi alternatif-alternatif.
 Analisis konsekuensinya.
 Jalankan.
 Feedback dan evaluasi.
Step 1 Define the Problem
1. Mulailah dengan menuliskan penilaian awal kita
terhadap masalah tersebut.
2. Membedah masalah, diantaranya :
 Apa yang memicu masalah ini ?
 Apa hubungan antara pemicu dengan
masalahnya?
 Apa dan Siapa saja yang tercakup dalam situasi
masalah ?
 Apa tindakan mereka yang memberikan kontribusi
pada masalah ini?
 Perubahan apa yang telah memberi kontribusi
pada masalah ?
3. Re-think, mengapa kita harus menyelesaikan masalah
ini?
Step 2 Clarify Your Objectives

1. Mulailah dengan menuliskan penilaian awal kita


terhadap masalah tersebut.
2. Tuliskan semua masalah yang ingin Anda atasi melalui
keputusan Anda.
3. Ubah kekhawatiran Anda menjadi tujuan spesifik dan konkret.
4. Pisahkan tujuan dari sarana, untuk menetapkan tujuan
mendasar Anda.
5. Jelaskan apa yang Anda maksud dengan setiap tujuan.
6. Uji tujuan Anda untuk melihat apakah mereka menarik minat
Anda
Step 3 Identify Alternatives

1. Hasilkan sebanyak mungkin alternatif pemecahannya.


2. Perluas pencarian, dengan berdiskusi dengan orang lain,
termasuk para ahli.
3. Lihatlah setiap tujuan Anda dan tanyakan ulang.
4. Untuk dapat meningkatkan kreatifitas, beberapa manajer
mengandalkan sumbang saran (brainstorming) :
 yaitu teknik pengambilan keputusan yang di dalamnya
individu/anggota kelompok yang mencoba meningkatkan
kreativitas dengan mengajukan alternatif secara spontan
tanpa memperhatikan kenyataan atau tradisi dalam FGD.
5. Tahu kapan harus berhenti.
Step 4 Analyze the Consequences
1. Alternatif dievaluasi berdasarkan tiga pertanyaan kunci :
 Apakah alternative ini layak ?
 Apakah alternative ini merupakan penyelesaian yang
memuaskan
 Apa konsekuensi yang mungkin untuk seluruh bagian organisasi

2. Secara mental tempatkan diri Anda di masa depan.


 Analisis proses
 Memecahkan masalah menjadi beberapa proses kecil
 Bayangkan semua proses kecil tersebut saling kait mengait satu
dengan lainnuya
 Lihat kaitan proses-proses yang terlibat dari awal hingga akhir,
dalam setiap langkahnya, bayangkan apa yang sebenarnya akan
terjadi.
Step 4 Analyze the Consequences

3. Hilangkan segala alternatif yang jelas-jelas lebih rendah.

4. Atur alternatif Anda yang tersisa ke dalam tabel (matriks)


yang memberikan pandangan singkat dan jelas tentang
konsekuensi dalam mengejar setiap alternatif.
Step 4 Analyze the Consequences
Step 5 Make a Choice

Analisis tidak berguna kecuali jika pilihan yang tepat untuk


dibuat.
1. Dalam kondisi yang sempurna, cukup tinjau konsekuensi
dari setiap alternatif, dan pilih alternatif yang
memaksimalkan manfaat.
2. Dalam praktiknya, membuat keputusan — bahkan yang
relatif sederhana — biasanya tidak dapat dilakukan
secara akurat atau rasional, karena seringkali banyak
uncertainty dalam setiap kasus.
Stages of decision making process

1.Pengamatan situasi 2. Kembangkan alternatif


• Definisikan • Cari alternatif secara
masalah kreatif
• Diagnotis penyebab • Jangan mengevaluasi
• Tentukan tujuan dulu
keputusan

4. Implementasikan hasil 3. Mengevaluasi alternatif


dan monitor hasil yang terbaik
• Rencanakan mplementasi
• Implentasikan rencana • Evaluasi alternatif
• Monitor implementasi • Pilih alternatif terbaik
dan buat penyesuaian
yang perlu
How To Make Better Decisions
1. Tingkatkan Pengetahuan Anda
 Mengajukan pertanyaan.
 Dapatkan pengalaman.
 Gunakan konsultan.
 Lakukan riset Anda.
 Paksa diri Anda untuk mengenali fakta ketika Anda melihatnya
(pertahankan objektifitas Anda).
 Rendah hati lah.

2. Gunakan Intuisi Anda


 Proses kognitif di mana seseorang secara naluriah membuat
keputusan berdasarkan akumulasi pengetahuan dan
pengalamannya.
Are You More Rational or
More Intuitive?
How To Make Better Decisions

3. Timbang Pro dan Kontra


 Hitung realitas dengan menentukan pilihan Anda, dan dengan
mempertimbangkan kepentingan relatif dari masing-masing
tujuan Anda.
4. Jangan terlalu menekankan finalitas keputusan Anda
 Ingatlah bahwa hanya sedikit keputusan yang bersifat
selamanya. Jauh lebih banyak yang hanya untuk sesaat.
 Mengetahui kapan harus berhenti kadang-kadang merupakan
hal paling cerdas yang dapat dilakukan seorang manajer.
5. Pastikan Timingnya benar dan presisi.
Decisions Matrix
 Gunakan pembobotan untuk
memeberikan penekanan pada
beberapa kriteria penting
 Seringkali subjektif,
Intuitive? tetapi sangat

membantu untuk mendapatkan


prioritas.
Skills for decision making process
 Kemampuan memanage waktu
 Untuk membuat keputusan yang baik,
manajer butuh waktu untuk memahami
dan membangun solusi yang kreatif.

 Kemampuan mendelegasikan
 Manajer yang tahu bagaimana
mendelegasikan akan mampu
mencapai lebih dari mereka yang
merasa perlu dilibatkan dalam setiap
keputusan, tidak peduli seberapa
sepele pun hal tersebut.
Effective Delegation
1. Tentukan apa yang ingin
dilakukan.
2. Cocokkan tugas yang
diinginkan dengan karyawan
yang paling tepat.
3. Berkomunikasi dengan jelas saat
menetapkan tugas.
 Ajukan pertanyaan untuk
memastikan tugas tersebut
dipahami sepenuhnya.
 Tetapkan pedoman yang jelas.
Effective Delegation
4. Buka saluran komunikasi.
5. Biarkan karyawan untuk melakukan tugas
dengan cara yang mereka rasa nyaman
melakukannya.
6. Percayai kemampuan karyawan.
7. Periksa perkembangan penugasan.
8. Pegang karyawan yang bertanggung jawab
atas pekerjaan itu.
9. Kenali apa yang telah dilakukan karyawan,
dan tunjukkan penghargaan yang sesuai.
Applications of Management Perspectives
1. Penundaan adalah hambatan utama untuk pengambilan
keputusan yang efektif.
2. Manajer perlu menetapkan prioritas yang jelas dengan cara:
 Menentukan kegiatan mana yang menghasilkan nilai terbesar.
 Menetapkan tanggal untuk penyelesaian kegiatan ini.
3. Menetapkan prioritas akan memaksa manajer untuk
membuat keputusan dan membantu mengendalikan
penundaan.
4. Terlalu mengandalkan pertemuan tim merupakan
penghalang untuk membuat keputusan tim yang efektif.
Applications of Management Perspectives

5. Sebuah tim harus dapat mengelola alur kerjanya jika:


 Sub-kelompok atau anggota tim individu diberi tugas; dan
 Mereka diberi tanggung jawab untuk pengambilan keputusan
yang terkait dengan ini tugas.
6. Ketika Anda merasa takut, marah, cemas, atau
frustrasi:
 Anda tidak akan berpikir jernih dan fokus pada masalah.
 Bukan waktu yang tepat untuk mengambil keputusan.
7. Lebih baik menunda keputusan sampai Anda
mengatasi sumber stres dan berada dalam emosi yang
lebih tenang.
Managing Group Decision Making

Leadership Style

Devil’s Advocate Role

Stimulating Creativity
Leader Decision Making Styles
 Putuskan baru bujuk
 Temukan fakta lalu
putuskan
 Konsultasikan lalu
putuskan
 Berkonsultasilah dengan
kelompok lalu putuskan
 Keputusan kelompok
Devil’s Advocate Role
 Istilah devil’s advocate berasal dari tradisi Gereja Katolik Romawi,
merupakan posisi resmi di Gereja Romawi antara 1587 dan 1983.
 Devil advocate adalah istilah yang sudah lama melekat dalam
ilmu hokum.
 Seseorang yang mengambil posisi berlawanan dengan argumen
orang lain,
 namun bukan karena tidak setuju dengan maksud serta isi
argumen itu,
 melainkan hanya semata-mata hanya ingin menguji validitas atau
juga legalitas serta kemampuan absolut argumen tersebut.
 Bangun good cop and bad cop dari sebuah alternative argumen
agar argumen tersebut terintegrasi dan solid.
Decision Making Techniques to
Stimulate Group Creativity

Brainstorming Storyboarding

Delphi Nominal Group


Technique Technique
(NGT)
Creativity and Decision Making
 Kreatifitas
 Proses pengembangan baru yang Kemampuan
Pengalaman
orisinal terhadap suatu masalah. berkreasi

Kreatifitas
 Brainstorming
 Teknik yang merangsang kreativitas
dimana penilaian dan kritik secara
langsung dilarang diungkapkan untuk Motivasi bekerja

mendorong keberanian berpendapat.


 Nominal group technique
 Teknik pengambilan keputusan di
mana anggota kelompok hadir secara
fisik tetapi beroperasi secara
independendan bebas
Nominal Group Technique (NGT)

 Setiap peserta menyumbangkan ide-ide individual


 Gagasan kemudian diberi peringkat secara
individual
 Total dijumlahkan untuk peringkat akhir
Nominal Group Technique (NGT)
 Keuntungan utama dari NGT adalah bahwa ia menghindari dua
masalah yang disebabkan oleh interaksi kelompok.
 Pertama, beberapa anggota enggan untuk menyarankan ide-ide
karena mereka khawatir dikritik.
 Kedua, beberapa anggota enggan untuk menciptakan konflik dalam
kelompok. (Banyak orang ingin menjaga iklim yang menyenangkan)
NGT mengatasi masalah ini.
 NGT memiliki keunggulan sebagai teknik menghemat waktu.
 Keuntungan lainnya menghasilkan sejumlah besar ide dan
memberikan rasa penutupan terstruktur untuk sebuah metode
kelompok.
Nominal Group Technique (NGT)
 Kerugian utama dari NGT adalah bahwa metode ini tidak memiliki
fleksibilitas dengan hanya mampu berurusan satu masalah pada suatu
waktu.
 Setiap orang harus merasa nyaman dengan jumlah struktur yang
terlibat.
 Kerugian lain adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk
mempersiapkan kegiatan tersebut.
 Kurang ada spontanitas dalam metode ini. Fasilitas harus diatur hati-
hati dan direncanakan.
 Pendapat tidak mungkin saling bertemu dalam proses pemungutan
suara, fertilisasi silang gagasan dapat dibatasi, dan proses mungkin
tampak terlalu mekanis.
Advantages & Disadvantages
of Group Decision Making
Keuntungan Kerugian
 Peningkatan  Tekanan sosial
acceptance  Dominasi minoritas
 Kumpulan ide yang  Balas jasa
lebih luas
 Perpindahan
 Perspektif berbeda sasaran
 Pemahaman yang  "Groupthink"
lebih besar
 Tempat latihan dan
diskusi
Delphi Technique
Delphi Technique
1. Pilih Fasilitator
Memilih fasilitator, fasilitator yang tepat adalah orang
yang memiliki kemampuan atau pengalaman yang
relevan dengan topik dalam penelitian ini.
2. Identifikasi Para Ahli yang diperlukan
Teknik atau Metode Delphi ini sangat tergantung pada
panel ahli.
Tim Panel ini dapat berasal dari tim proyek kita,
pelanggan/customer kita atau ahli lain.
3. Definisikan Masalah
Definisikan secara jelas masalah apa yang akan dibahas
agar para ahli mengetahui masalah apa yang harus
mereka berikan pandangan dan pendapat.
Jadi kita harus pastikan permasalahan yang kita bahas
telah definitive dengan tepat dan komprehensif.
Delphi Technique
4. Pertanyaan Putaran Pertama
Pertanyaan umum untuk memberi pemahaman awal kepada
para ahli mengenai hal yg akan didiskusikan.
5. Pertanyaan Putaran kedua
Berdasarkan jawaban dari pertanyaan pertama, pertanyaan
putaran kedua ditujukan untuk memperjelas permasalahan.
6. Pertanyaan Putaran ketiga
Pertanyaan ketiga adalah yang bertujuan untuk fokus pada
pengambilan keputusan.
Jika tidak mendapatkan kesepakatan pada pertanyaan
putaran ketiga, kemungkinan diperlukan putaran selanjutnya
hingga mencapai kesepakatan yang dibutuhkan.
7. Bertindak atas Hasilnya
Setelah mendapatkan kesepakatan, kita perlu menganalisis
hasil kesepakatan tersebut serta menyiapkan rencana
tindakan untuk menangani risiko dan peluang masa depan
Decision-making Shortcuts and Traps
 Menggunakan Pemikiran praktis (Heuristic)
 Menerapkan aturan terlalu praktis atau pendekatan kasar sebagai
jalan pintas untuk pengambilan keputusan.
 Jangkar (Anchoring)
 Tanpa sadar memberikan bobot yang tidak proporsional untuk
informasi pertama yang didapat.
 Penekanan yang sangat kaku
 Kecenderungan untuk mengandalkan strategi atau pendekatan
yang kaku ketika memecahkan suatu masalah.
 Persepsi (Bias Pribadi)
 Terlalu menekankan keputusan dengan paradigmanya sendiri sesuai
dengan pengaruh pengalaman masa lalu atau interest pribadi
“The biggest risk is not taking any risk”

“Resiko Terbesar adalah tidak mengambil


resiko sama sekali”.

- Mark Zuckerberg –

“Resiko Terbesar adalah resiko yang timbul


dari hidup yang selalu menghindari resiko”.

- Steven Covey –
Pretest Pengambilan Keputusan
1. Masalah-masalah mungkin disebabkan kurangnya kinerja atau kesempatan B S

2. Pemikran sistematik lebih fleksibel dan spontan dibandingkan pemikiran B S


intuitif
3. Para Manager hendaknya proaktif dalam mencari masalah B S

4. Tiga kondisi pembuatan keputusan adalah kepastian, resiko dan B S


ketidakpastian

5. Nonprogrammed decision merupakan penyelesaian masalah rutin yang B S


ditetapkan peraturan, prosedur dan kebiasaan

6. Para manager hampir tidak pernah memecahkan masalah dalam keadaan B S


beresiko

7. Keputusan individual, konsultatif, dan kelompok semuanya sangat berguna B S


bagi para manager

8. Tiga macam pedoman heuristic ketersediaan, perwakilan, dan kemampuan B S

9. Masalah adalah sesuatu yang membahayakan kemampuan organisasi B S


dalam mencapai tujuan

10. Melihat deviasi dari rencana yang belum ditetapkan merupakan proses B S
untuk menemukan masalah
Kunci Jawaban
1. B
2. S
3. B
4. B
5. S
6. S
7. B
8. S
9. B
10. S

Anda mungkin juga menyukai