Anda di halaman 1dari 37

Decision Making, Learning,

Creativity, and Entrepreneurship


2

THE NATURAL OF MANAGERIAL


DECISION MAKING
3

Decision Making
THE NATURE OF Decision Making adalah proses dimana seorang
MANAGERIAL manager merespon terhadap suatu peluang dan
DECISION ancaman dengan menganalisis opsi dan
MAKING menentukan, atau membuat keputusan tentang
tindakan dan tujuan organisasi secara spesifik.
4

DECISION MAKING

NON
PROGRAMMED PROGRAMMED
5
PROGRAMMED
DECISION MAKING
Adalah proses yang terjadi secara rutin bahkan
hampir otomatis. Programmed Decision adalah
keputusan yang telah dibuat di masa lalu
sehingga manager hanya mengembangkan aturan NON-
atau pedoman untuk diterapkan ketika
menghadapi situasi yang sama dan pasti terjadi PROGRAMMED
DECISION MAKING
Adalah respon terhadap suatu peluang dan
ancaman yang tidak terduga. Aturan tidak ada
karena sebelumnya belum menghadapi situasi
yang sama sehingga manajer kekurangan
informasi yang diperlukan untuk mengembangkan
aturan atau pedomannya.
6
NON-PROGRAMMED DECISION MAKING
Bagaimana seorang manager membuat keputusan ketika tidak adanya aturan
pembuat keputusan?

Menggunakan perasaan, kepercayaan, dan firasat yang muncul di pikiran,


INTUITION membutuhkan sedikit usaha dan pengumpulan informasi, dan
menghasilkan on-the-spot

keputusan yang membutuhkan waktu dan upaya dan hasil dari


JUDGEMENTS pengumpulan informasi yang cermat, generasi alternatif, dan evaluasi
alternatif.
7
The Classical Model
Pendekatan preskriptif untuk pengambilan
keputusan berdasarkan pada asumsi bahwa
pembuat keputusan dapat mengidentifikasi dan
mengevaluasi semua alternatif yang mungkin dan
THE NATURE OF konsekuensinya dan secara rasional memilih
MANAGERIAL tindakan yang paling tepat.
DECISION
MAKING Optimum Decision
Keputusan yang paling tepat mengingat apa yang
manajer yakini sebagai konsekuensi yang paling
diinginkan bagi organisasi.
8
9
The Administrative Model
Suatu pendekatan untuk pengambilan keputusan
yang menjelaskan mengapa pengambilan
keputusan pada dasarnya tidak pasti dan berisiko
dan mengapa manajer biasanya membuat
THE NATURE OF keputusan yang memuaskan daripada yang
MANAGERIAL optimal.
DECISION
MAKING Model Administrative didasarkan pada tiga konsep
penting yaitu :

1. Bounded rationality
2. Incomplete Information
3. Satisficing
10

BOUNDED Batasan kognitif yang membatasi kemampuan seseorang untuk


RATIONALITY menafsirkan, memproses,, dan bertindak berdasarkan informasi.

INCOMPLETE Informasi tidak lengkap karena berbagai alternatif pengambilan keputusan


tidak diketahui dalam kebanyakan situasi, dan konsekuensi yang terkait
INFORMATION dengan alternatif yang diketahui tidak pasti.

RISK AND Tingkat probabilitas bahwa kemungkinan hasil tindakan tertentu akan
UNCERTAINITY terjadi.
11

AMBIGIOUS Informasi yang dapat ditafsirkan berbeda-beda dan seringkali saling


INFORMATION bertentangan.

TIME CONSTRAINTS Alasan mengapa informasi tidak lengkap adalah bahwa manajer tidak punya waktu
AND INFORMATION atau uang untuk mencari semua solusi alternatif yang mungkin dan mengevaluasi
COSTS semua konsekuensi potensial dari alternatif tersebut.

Mencari dan memilih respons yang dapat diterima, atau memuaskan,


SATISFICING terhadap masalah dan peluang, daripada mencoba membuat keputusan
terbaik.
12

STEPS IN THE
DECISION-MAKING PROCESS
13
14

1.
Recognize the Need for a Decision
Langkah pertama dalam proses pengambilan
Steps in the keputusan adalah mengenali kebutuhan akan
Decision Making suatu keputusan.
Process
Manajer dapat bersikap proaktif atau reaktif dalam
mengenali kebutuhan untuk mengambil
keputusan, dan harus mengenali kebutuhan dan
merespons dengan cara dan waktu yang tepat.
15

2. Generate Alternative
Seorang manajer harus menghasilkan
serangkaian tindakan alternatif yang layak untuk
Steps in the diambil sebagai tanggapan terhadap peluang atau
Decision Making ancaman.
Process
Untuk menghasilkan alternatif yang kreatif guna
memecahkan masalah dan memanfaatkan
peluang, memungkinkan manajer mengharuskan
meninggalkan pola pikir yang sudah ada dan
mengembangkan pola pikir yang baru.
16
Assess Alternatives
3. Ketika manager sudah mendapatkan pilihan alternatif, mereka harus
mengevaluasi kelebihan dan kekurangan masing-masing/

Secara umum, manager menggunakan 4 kriteria dibawah ini untuk


mengevaluasi kelebihan dan kekurangan alternatif yang didapatkan.

1. Legality : Manajer harus memastikan bahwa tindakan yang dilakukan


Steps in the tidak akan melanggar hukum domestik atau internasional atau peraturan
pemerintah.
Decision Making
Process 2. Ethicalness : Manajer harus memastikan bahwa tindakan yang
dilakukan adalah tindakan etis dan tidak merugikan kelompok
stakeholder.

3. Economic feasibility : Manajer harus memtuskan apakah alternatif


tersebut layak secara ekonomi.

4. Practicality : Manajer harus memutuskan apakah ia memiliki


kemampuan dan sumber daya untuk mengimplementasikan
alternatifnya, dan tidak ada ancaman dalam pencapaian tujuan
organisasi lainnya.
17

4.

Steps in the
Choose among Alternative
Decision Making
Setelah solusi alternatif di evaluasi, selanjutnya
Process
menentukan alternatif yang terbaik dan mengambil
keputusan.
18
Implement the Chosen Alternative
5.
Ketika keputusan telah dibuat dan suatu alternatif
telah terpilih, maka harus di implementasikan, dan
akan banyak keputusan baru yang harus dibuat.

Steps in the Untuk memastikan bahwa suatu keputusan


Decision Making diterapkan, manajer puncak harus menugaskan
Process manajer menengah tanggung jawab untuk
membuat keputusan tindak lanjut yang diperlukan
untuk mencapai tujuan. Mereka harus memberikan
manajer menengah sumber daya yang cukup
untuk mencapai tujuan, dan mereka harus
meminta manajer menengah bertanggung jawab
atas kinerja mereka.
19
Learn from Feedback
6.
Manajer yang efektif selalu melakukan analisis
retrospektif untuk melihat apa yang dapat dipelajari dari
keberhasilan atau kegagalan di masa lalu.

Manajer harus menetapkan prosedur formal yang dapat


Steps in the digunakan untuk mempelajari hasil keputusan masa lalu.
Decision Making Prosedur harus mencakup langkah-langkah ini :
Process
1. Membandingkan apa yang sebenarnya terjadi dengan apa
yang diharapkan oleh manajer.

2. Ketika harapan tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya,


telusuri mengapa hal tersebut tidak terpenuhi.

3. Menjadikan pedoman yang dapat membantu dalam


pengambilan keputusan di masa depan.
20

Cognitive Biases
and
Decision Making
21

Prior Hypothesis Bias


Congnitive
Biases and Cognitive Bias yang dihasilkan dari
Decision Making kecenderungan untuk mendasari keputusan pada
keyakinan sebelumnya yang kuat, bahkan jika
bukti menunjukkan bahwa keyakinan tersebut
salah.
22

Congnitive
Representativeness Bias
Biases and
Decision Making Cognitive bias yang dihasilkan dari
kecenderungan untuk menggeneralisasi secara
tidak tepat dari sampel kecil atau peristiwa tunggal
yang jelas.
23

Illusion of Control
Congnitive
Biases and Sumber Cognitive Bias yang dihasilkan dari
Decision Making kecenderungan untuk melebih-lebihkan
kemampuan diri seseorang untuk mengendalikan
aktivitas atau peristiwa.
24

Escalating Commitment
Congnitive
Biases and Sumber Congnitive Bias yang dihasilkan dari
Decision Making kecenderungan menginginkan sumber daya
tambahan untuk suatu proyek, bahkan jika terbukti
bahwa proyek tersebut gagal.
25

Congnitive Be Aware of Your Biases


Biases and
Decision Making Manajer harus menyadari bias dan efeknya, dan
mereka harus mengidentifikasi gaya pribadi
mereka dalam mengambil keputusan.
26

Group Decision Making


27

The Perils of Groupthink


Group Decision Pola pengambilan yang keliru dan bias yang
Making terjadi dalam kelompok-kelompok yang
anggotanya berjuang untuk persetujuan di antara
mereka sendiri dengan mengorbankan penilaian
akurat informasi yang relevan dengan keputusan.
28
Devil’s Advocacy and
Dialectical Inquiry
Devil’s Advocacy
Analisis kritis terhadap alternatif yang lebih
disukai, yang dibuat sebagai tanggapan terhadap
Group Decision tantangan yang diajukan oleh anggota kelompok
Making yang memainkan peran sebagai pendukung setan,
membela alternatif yang tidak populer atau
menentang demi argumen.

Dialectical Inquiry
Analisis kritis terhadap dua alternatif pilihan untuk
menemukan alternatif yang lebih baik bagi
organisasi untuk diambil.
29

Diversity among Decision Maker


Group Decision Cara lain untuk meningkatkan pengambilan
Making keputusan kelompok adalah dengan
mempromosikan keragaman dalam kelompok
pengambilan keputusan
30

Organizational Learning
and
Creativity
31

Creating a Learning
Organization
1. Manajer harus memungkinkan setiap orang didalam
organisasi untuk mengembangkan rasa personal
Organizational mastery.
Learning and 2. Organisasi perlu mendorong karyawan untuk
Creativity mengembangkan dan menggunakan mental models.
3. Manajer harus melakukan apa saja untuk
mempromosikan group creativity.
4. Manajer harus menekankan pentingnya membangun
shared vision.
5. Manajer harus mendorong untuk memiliki systems
thinking.
32

Promoting Individual Creativity

Orang seharusnya diberi kesempatan dan kebebasan


untuk menghasilkan ide baru. Manajer harus membuat
Organizational karyawan tidak perlu takut apabila ide nya pada awalnya
Learning and terlihat aneh, terkadang ide-ide tersebut nantinya
menghasilkan produk yang inovatif.
Creativity
Begitu manajer mendapatkan alternatif, kreativitas dapat
dipupuk dengan memberikan feedback yang
membangun sehingga karyawan tahu seberapa baik ide
yang telah ia berikan.
33
Promoting Group Creativity
1. Brain Storming : adalah teknik pemecahan masalah
kelompok di mana manajer bertemu tatap muka
untuk menghasilkan dan memperdebatkan berbagai
alternatif untuk membuat keputusan.

2. Nominal Group Technique : Teknik pengambilan


Organizational
keputusan di mana anggota kelompok menuliskan
Learning and ide dan solusi, membaca saran mereka kepada
Creativity seluruh kelompok, dan mendiskusikan dan kemudian
memberi peringkat alternatif.

3. Delphi Technique : Teknik pengambilan keputusan


di mana anggota kelompok tidak bertemu langsung
tetapi merespons secara tertulis terhadap
pertanyaan yang diajukan oleh pemimpin kelompok.
34

Entrepreneurship
and
Creativity
35

Entrepreneurship and New Ventures


Karakteristik Entrepreneur

-Kepribadian untuk terbuka untuk mendapatkan pengalaman.

-Mempunyai internal locus of control/

-mempunyai tingkat self-esteem dan merapa berkompetan dan mampu


Entrepreneurship dalam menghadapi situasi tertentu.
and Creativity -Memiliki kebutuhan untuk mendapatkan suatu prestasi.

Entrepreneurs and Management


-Manajemen mencakup semua keputusan yang terlibat dalam planning,
organizing, leading, dan controlling resources.

-Entrepreneurship memperhatikan peluang untuk memuaskan kebutuhan


pelanggan dan kemudian memutuskan bagaimana menemukan dan
menggunakan sumber daya untuk membuat produk yang memuaskan.
36

Intrapreneurship and Organizational Learning

Product Champions
Seorang manager yang memiliki “ownership” dari sebuah proyek
dan membeikan kepemimpinan dan visi yang membawa produk
dari tahap ide ke pelanggan akhir.

Entrepreneurship Skunkworks
Sekelompok intrapreneur yang sengaja dipisahkan dari operasi
and Creativity normal suatu organisasi untuk mendorong mereka mencurahkan
seluruh perhatian mereka untuk mengembangkan produk baru.

Rewards for Innovation


Untuk mendorong manajer untuk menanggung ketidakpastian
dan risiko yang terkait dengan kerja keras kewirausahaan, perlu
menghubungkan kinerja dengan penghargaan.
37

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai