Anda di halaman 1dari 62

DASAR-DASAR

KEPEMERINTAHAN YANG BAIK

Disampaikan Ulang Pada Perkuliahan Budaya Anti


Korupsi Polkesma 2017
(Dari SUMARNI TJOKROMIDJOY WIDYAISWARA MADYA
PPMKP CIAWI-BOGOR)
TIK
Setelah selesai berlatih peserta mampu memahami
dan menjelaskan :
1. Latar belakang dan perkembangan interaksi sosial politik
antara pemerintah dan masyarakat.
2. Pengertian dan prinsip-prinsip kepemerintahan sebagai
wujud pergeseran paradigma Pemerintah menjadi
paradigma Kepemerintahan.
3. Pengertian dan karakteristik GG sebagai paradigma
administrasi publik baru dan berkembang dewasa ini.
4. Implikasi dan penerapan konsep GG di Indonesia
khususnya di unit kerja peserta.
PENDAHULUAN
– Tuntutan good governance menjadi salah satu isu penting di
Indonesia sejak krisis finansial pd th 1997-1998 yg meluas
menjadi krisis multi dimensi;

– Krisis mendorong arus balik adanya tuntutan reformasi dlm


penyelenggaraan negara termasuk pemerintahannya;

– Penyebab krisis karena buruknya /salah kelola dalam


penyelenggaraan tata pemerintahan (poor governance), a.l. : (1)
dimensi kekuasaan oleh 1 pihak terhadap pihak2 lainnya, shg
pengawasan jadi sulit dilakukan; (2) terjadinya tindakan KKN; (3)
rendahnya kinerja aparatur termasuk dalam pelayanan kpd publik
atau masyarakat di berbagai bidang.
Lanjutan
• Pihak-pihak yg dituntut utk melakukan
reformasi tdk hanya negara saja, tapi juga
dunia usaha (corporate) dan masyarakat luas
(civil society);

• Secara umum tuntutan reformasi berupa


penciptaan good corporate governance di
sektor swasta, good public governance dalam
penyelenggaraan pemerintahan negara, dan
pembentukan good civil society atau
masyarakat luas yg mampu mendukung
terwujudnya good governance
Lanjutan

Dalam governance terdapat 3 pilar yg terlibat:


o Pertama, public governance yg merujuk pada
lembaga pemerintahan, sehingga dapat
diartikan sebagai tata kepemerintahan yg baik
di lembaga-lembaga pemerintahan;
o Kedua, corporate governance yg merujuk pd
dunia usaha, sehingga dapat diartikan sebagai
tata kelola perusahaan yg baik;
o Ketiga, civil society atau masyarakat luas.
GOVERNMENT

• “Pemerintah” yaitu lembaga beserta


aparaturnya yang mempunyai tanggung
jawab untuk mengurus negara dan
menjalankan kehendak rakyat;
GOVERNANCE
• Seluruh rangkaian proses pembuatan
keputusan/kebijakan dan seluruh rangkaian
proses untuk implementasi atau tidak;
• UN Commission on Human Settlements (1996)
menjelaskan governance adalah kumpulan dari
berbagai cara yang diterapkan oleh individu
warga negara dan para lembaga baik
pemerintah maupun swasta dalam menangani
kepentingan-kepentingan umum mereka;
GOVERNANCE
• Mustopadidjaja (2003), Governance sebagai: (1)
kepemerintahan; (2) pengelolaan pemerintahan; (3)
penyelenggaraan pemerintahan; (4) penyelenggaraan
negara; dan (5) administrasi negara;
• Istilah “governance” lebih kompleks karena
melibatkan 3 komponen stakeholders, yakni
pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam posisi yang
sejajar dan saling kontrol;
• Hubungan ketiganya harus dalam posisi yang seimbang
dan saling kontrol (checks and balances), utk
menghindari penguasaan atau “eksploitasi” oleh satu
komponen terhadap komponen yang lainnya;
• Bila salah satu komponen lebih tinggi dari yang lain,
yang terjadi adalah dimensi kekuasaan atas dua
komponen lainnya.
GOVERNANCE (WORLD BANK)
KEPEMERINTAHAN ADALAH
CARA BAGAIMANA KEKUASAAN NEGARA DIGUNAKAN UNTUK
MENGELOLA SUMBERDAYA EKONOMI DAN SOSIAL GUNA PEM-
BANGUNAN MASYARAKAT

GOVERNANCE (UNDP)
PELAKSANAAN KEWENANGAN POLITIK, EKONOMI DAN ADMINIS
TRATIF UNTUK MENGELOLA MASALAH-MASALAH NASIONAL PA-
DA SEMUA TINGKATAN
GOOD PUBLIC GOVERNANCE
• Mengandung makna tata kepemerintahan yang baik,
pengelolaan pemerintahan yang baik, dapat pula sebagai
penyelenggaraan pemerintahan yang baik,
penyelenggaraan negara yang baik atau administrasi
negara yang baik;

• Merupakan konsep tentang penyelenggaraan


pemerintahan yang bersih, demokratis, efektif, juga
merupakan suatu gagasan dan nilai untuk mengatur pola
hubungan antara pemerintah, dunia usaha, dan
masyarakat.
GOOD PUBLIC GOVERNANCE

• Penerapan prinsip transparansi, partisipasi dan


akuntabilitas diakui sebagai landasan arah bagi
terwujudnya tata kepemerintahan yang baik secara
umum

• Merupakan gagasan dan nilai untuk mengatur pola


hubungan antara pemerintah, dunia usaha dan
masyarakat.
MENGAPA INDONESIA BELUM MAMPU
WEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE

12
AWAS !!!
Negara-negara ini akan sulit untuk maju
(Dadang Solichin,2007)

1. Pernah dijajah bangsa lain (Taylor dan Hudson


1972, Bertocchi,1996, Mauro 1997, Todaro,
2002).
2. Memiliki banyak etnis (Shleifer dan Vishny 1993,
Mauro 1994, Todaro,2002)
3. Yang memiliki SDA yang melimpah (Warner
2001, Hodler,2004)
4. Yang tengah mengalami masa transisi dari
pemerintahan otoriter kepada demokrasi dan
ekonomi pasar (Patrick Glynn Stephen J Kobrin
dan Moizes Naim 1999).
5. Yang berlokasi disekitar garis khatulistiwa
(Todaro,2002).
“ Perkembangan interaksi sosial politik antara
pemerintah dan masyarakat “

1. Adanya pergeseran SOSPOL dimana peran swasta dan


LSM meningkat, sebelumnya peran pemerintah lebih
dominan.

2. Kondisi makin sulit, kompleks, dinamis, beraneka ragam,


sesuai perkembangan kebutuhan manusia.

3. Keterbatasan kapasitas aparatur pemerintah mengakomo-


dasikan kondisi diatas.
Lanjutan :

4. Adanya kolaborasi antara Pemerintah, Swasta,


Masyarakat.

5. Globalisasi, perkemb iptek, dan liberalisasi  persaingan


bebas kompetensi meningkat

6. IPTEK merubah manajemen sektor publik & bisnis 


arus informasi menembus batas ruang & waktu

7. Demokratisasi, HAM, pelestarian lingkungan hidup jadi


tuntutan dunia yg mendesak
Internal Indonesia;

1. Krisis multidimensi (situasi politik tak stabil, ancaman


disintegrasi, kepercayaan masyarakat menurun, penegakan
hukum lemah, penanganan KKN lemah, pemulihan ekonomi
lambat, pengangguran dan kemiskinan meningkat, daya
saing turun.
2. Gerakan mahasiswa  kekuatan reformasi  ORBA
tumbang
3 Multipartai menjelang Pemilu 1999
4. Perlu memahami jenis interaksi sosial-politik; a)interferences
(gangguan/saling pengaruhi); b) interplays (keterlibatan);
intervensions (campur tangan).

PERLU STRATEGI BARU


Sebagai warga dunia, Indonesia tidak dapat menghindar dari
perubahan yang bersifat global. Tuntutan penegakan
demokrasi, HAM serta pelestarian lingkungan menjadi sangat
kuat,

Harapan masyarakat adanya tata kepemerintahan yang baik


dalam pemerintahan dan pembangunan tidak dapat dielakkan
lagi.

Tidak ditegakkannya GG akan terlihat dari kinerja yang rendah,


tidak adanya transparansi dan akuntabilitas, korupsi yang
merajalela serta tidak terciptanya kepastian hukum.
BENTUK PENYALAHGUNAAN
YANG BANYAK TERJADI
Sebab terjadinya KKN pada
proses pengadaan pemerintah
akibat dari terjadinya 10 Tindak Korupsi (PBB)
Salah satu akibat kebocoran bagi
Masyarakat & Pembangunan
Keppres 18/2000
sudah ada…tetapi,
Prakteknya ini yang
sering terjadi !
Lanjutan :
• Tingginya perilaku menyimpang di lingkungan aparatur
(pusat / daerah), akibat :
- lemahnya penerapan fungsi manajemen secara
konsisten & bertanggungjawab,
- rendahnya disiplin dan kinerja SDM aparatur, dan
lemahnya fungsi pengawasan thd kinerja,
- sistem karier berdasarkan prestasi kerja juga belum
sepenuhnya diterapkan,
- gaji belum memadai untuk hidup layak,
- dan lemahnya sistem pertanggungjawaban publik
berakibat rendahnya kualitas pembangunan.
• Permasalahan ini saling terkait dan mempengaruhi satu sama
lain.
Visi Indonesia 2025
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU,
ADIL DAN MAKMUR

Mandiri Mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan


bangsa lain dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan
sendiri.
Maju Diukur dari kualitas SDM, tingkat kemakmuran, dan kemantapan
sistem dan kelembagaan politik dan hukum.
Adil Tidak ada diskriminasi dalam bentuk apapun, baik antarindividu,
gender, maupun wilayah.
Makmur Diukur dari tingkat pemenuhan seluruh kebutuhan hidup
Paradigma Baru Pemerintahan

1. Hubungan antara pemerintah dgn masyarakat


bersifat sangat dinamis, bergerak seperti
pendulum antara kutub sangat berkuasa ke kutub
yang sangat lemah.
2. Fungsi utama pemerintah adalah melayani
masyarakat.
3. Dalam perjalanan waktu, pemerintah menjadi
sangat berkuasa dan ‘menelan’ masyarakat (studi
kasus sebelum abad 19 : pemerintahan
kolonialisme /monarkhi absolut).
Lanjutan

4. Munculnya paham demokrasi (pemerintahan dari, oleh


dan untuk rakyat) pada awal abad 20, masyarakat
menuntut hak untuk lebih banyak memegang peran
dalam pembuatan kebijakan publik, walaupun banyak
menemui hambatan.

5. Hambatan – hambatan pelaksanaan proses demokrasi :


Pimpinan politik & pemerintah yang dipilih rakyat
seringkali menyalahgunakan kepercayaan, sehingga
menimbulkan ketidakpercayaan (distrust). Menurut
Fukuyama, untuk membangun bangsa diperlukan
kondisi “high trust”.
KONSEPSI GOOD GOVERNANCE

• Pemerintahan dibentuk dgn maksud utk membangun


peradaban dan utk menjaga suatu sistem ketertiban
sehingga masyarakat bisa menjalani kehidupan secara
wajar;

• Dalam perkembangannya, pemerintahan mengalami


transformasi paradigma yg kesemuanya dimaksudkan
utk membangun peradaban suatu bangsa;
Lanjutan
• Transformasi paradigma pemerintahan meliputi a.l.:
perubahan paradigma manajemen pemerintahan dari yg
serba negara ke orientasi pasar (market or public
interest), perubahan paradigma dari pemerintahan yg
kuat, besar dan otoritarian ke orientasi small and less
government, egalitarian dan demokratis, dan perubahan
paradigma sistem pemerintahan dari yg sentralistis ke
desentralistis pengelolaan pemerintahan;

• Perkembangan paradigma pemerintahan memasuki


paradigma tata kepemerintahan yg baik, utk dpt
memahaminya dgn segala dimensinya.
Menurut World Bank, Governance diartikan
sebagai ‘the way state power is used in managing
economic and social resources for development
society’. Dengan demikian, governance adalah
cara, yaitu cara bagaimana kekuasaan negara
digunakan untuk mengelola sumberdaya2 ekonomi
dan sosial guna pembangunan masyarakat.
UNDP, mengartikan governance sebagai ‘the
exercise of political,economic, and administrative
authority to manage a nation’s affair at all
levels’. Kata governance, diartikan sbg
penggunaan/ pelaksanaan, yakni penggunaan
kewenangan politik, ekonomi dan administratif
untuk mengelola masalah2 nasional pada semua
tingkatan.
Governance memiliki 3 domain :

1. Negara/pemerintahan :
Sebagai pembuat kebijakan, pengendali &
pengawas

2. Swasta/Dunia usaha :
Sebagai penggerak aktivitas bidang ekonomi

3. Masyarakat :
Sebagai subyek dan obyek dari sektor
pemerintah dan swasta.
a. Pegawai Negeri Sipil
b. Anggota Tentara
Nasional Indonesia
c. Anggota Kepolisian
Negara Republik
Indonesia

Mencakup masyarakat
Mencakup sipil
media, instansi
non pemerintah
Governance didukung oleh 3 elemen :

1. Politik
Proses pembuatan keputusan utk formulasi kebijakan
publik, yang dilakukan oleh birokrasi & bersama dengan
politisi.

2. Ekonomi
Proses pembuatan keputusan utk memfasilitasi aktivitas
ekonomi di dalam negeri & interaksi diantara
penyelenggara ekonomi.

3. Administrasi
Implementasi proses kebijakan yang telah diputuskan
oleh institusi politik.
Perbandingan Istilah Government dengan Governance

UNSUR
NO
PERBANDINGAN GOVERNMENT GOVERNANCE
1. Pengertian Dapat berarti badan/ Lemba- Dapat berarti cara penggunaan
ga/ fungsi yg dijalankan oleh atau pelaksanaan
suatu organ tertinggi dlm
suatu negara
2. Sifat Hubungan Hirarkhis, dlm arti yg Heterarkhis, dlm arti ada
memerintah berada di kesetaraan kedudukan dan
atas,sedangkan warga negara hanya berbeda dlm fungsi
yg diperintah ada di bawah
3. Komponen Yang Sebagai subjek hanya ada Ada tiga komponen yg terlibat :
Terlibat satu yaitu institut pemerintah 1. Sektor publik
2. Sektor swasta
3. Sektor masyarakat
4. Pemegang Peran Sektor pemerintah Semua memegang peran sesuai
Dominan dgn fungsinya masing-masing

5 Efek Yang Diharapkan Kepatuhan warga negara Partisipasi warga negara

6. Hasil Akhir Yang Pencapaian tujuan negara Pencapaian tujuan negara dan
Diharapkan melalui kepatuhan warga tujuan masyarakat mll
negara partisipasi sbg warga negara
maupun sebagai warga
masyarakat
GOOD GOVERNANCE ?
¤ Suatu proses interaksi antara pemerintah, dunia usaha
swasta, dan masyarakat yang bersendikan transparansi,
akuntabilitas, partisipatif dsb.
Tenaga Kerja
Kontrol Kontrol

Dunia Usaha Pemerintah Masyarakat


swasta
Nilai Redistribusi
Pertumbuhan Melalui pelayanan
Pasar

¤ Apabila sendi-sendi tersebut dipenuhi, maka governance


akan good.
Pilar-pilar Good governance
1. Pemerintah
• Komitmen menciptakan kondisi politik, ekonomi dan
sosial yang stabil
• Membuat kebijakan yang efektif, berkeadilan dan
transparans
• Menyediakan public service yang efektif dan accountable
• Menegakkan HAM
• Melindungi lingkungan hidup
• Mengurus standar kesehatan, pendidikan dan keselamatan
publik
2. Sektor Swasta
• Menjalankan usaha secara sehat
• Menciptakan lapangan kerja
• Menyediakan insentif bagi karyawan
• Meningkatkan standar hidup masyarakat
• Memelihara lingkungan hidup
• Mentaati peraturan
• Transfer ilmu pengetahuan dan tehnologi kepada
masyarakat
• Menyediakan kredit bagi pengembangan UKM
3. Masyarakat Madani

• Menjaga hak-hak rakyat agar terjamin


• Mempengaruhi kebijakan publik melalui partisipasi aktif
rakyat, baik secara perorangan maupun kelembagaan
• Mengawasi jalannya kebijakan pemerintah melalui
lembaga pemantau independen
• Menciptakan budaya anti korupsi di kalangan masyarakat
• Mengembangkan SDM
• Memperjuangkan Kebebasan pers
• Menyalurkan aspirasi politik secara benar melalui
organisasi atau partai
Ciri – ciri Tata Pemerintahan yang Baik :

1. Mengikutsertakan semua;

2. Transparan dan bertanggung jawab;

3. Efektif dan adil;

4. Menjamin adanya supremasi hukum;

5. Menjamin bahwa prioritas2 politik, sosial dan


ekonomi didasarkan pada konsensus masyarakat;

6. Memperhatikan kepentingan mereka yang paling miskin & lemah


dlm proses pengambilan keputusan menyangkut alokasi sumber
daya pembangunan.
KONDISI SUBYEKTIF YANG HARUS DAPAT
DIMUNCULKAN DALAM DIRI SETIAP AKTOR YANG
TERLIBAT DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KONSEP
KEPEMERINTAHAN

• Derajat tertentu dalam sikap saling mempercayai /


saling memahami (mutual trust/ understanding)

• Kesiapan untuk memikul tanggung jawab bersama

• Derajat tertentu keterlibatan politik dan dukungan


sosial masyarakat
KOORDINATIF
DALAM
MENGHADAPI
KOMPLEKSITAS

POLA MENGATUR//MENGENDALIKAN
PEMERINTAHAN
DALAM
MENGHADAPI DINAMIKA

MENGATUR, MENGINTEGRASIKAN,
MENCIPTAKAN KETERPADUAN
DALAM
MENGHADAPI KEANEKARAGAMAN
“GOOD” dlm GOOD GOVERNANCE
B.
ASPEK-ASPEK FUNGSIONAL
A.
PEMERINTAHAN YANG
NILAI-NILAI
EFEKTIF DAN EFISIEN
YANG
DALAM PENCAPAIAN
DIJUNJUMG
TUJUAN
TINGGI

KEMANDIRIAN

KEINGINAN/
KEHENDAK PEMBANGUNAN
RAKYAT PENINGKATAN BERKELANJUTAN
KEMAMPUAN
RAKYAT YANG
BERTUJUAN
NASIONAL
UNTUK: KEADILAN
SOSIAL
ORIENTASI GOOD GOVERNANCE
LEGITIMACY
PENCAPAIAN TUJUAN NASIONAL
MENGACU PADA DEMOKRASI
ACCOUNTABILITY
DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA
DENGAN ELEMEN –ELEMEN SBB.:
SECURING OF
HUMAN RIGHTS

AUTONOMY &
DEVOLUTION OF
POWER

ASSURANCE OF
PELAKSANAAN CIVIL CONTROL
FUNGSI YANG
EFEKTIF DAN
EFISIEN DALAM
MENCAPAI
TUJUAN
NASIONAL
Bagaimana dengan good governance?

• Birokrasi harus bekerja


dengan prinsip-2:
1. Akuntabilitas
2. Transparansi
3. Keterbukaan
4. Peduli pada stakeholder
5. Kesetaraan
6. Efektivitas dan efisiensi
7. Visi Strategis
Dasar hukum Good Governance di Indonesia
1. Keputusan Menpan no 81/Kep/M.Pan/7/1993 tentang pedoman
umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
2. Instruksi Presiden RI tahun 1995 tanggal 6 Maret 1995 tentang
Perbaikan dan Peningkatan Mutu Pelayanan Aparatur kepada
Masyarakat
3. Instruksi Menteri Dalam Negeri No 25 tahun 1998 tentang Pelayanan
Perijinan satu atap di daerah.
4. Keputusan Menko Was Bang Pan No 56/MK/WASPAN/6/98 tanggal
1 Juni 1998 tentang Langkah Nyata Memperbaiki Pelayanan
Masyarakat Sesuai dengan Aspirasi Reformasi
5. UU no 25 tahun 2000 tentang Propenas yang mempertegas
bahwa pelayanan publik sbg salah satu program nasional yang harus
dilaksanakan tahun 2000-2004
6. UU no 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Partisipasi masyarakat

Tegaknya supremasi hukum

Transparansi

PRINSIP – PRINSIP Keadilan


GOOD GOVERNANCE
Efektifitas & efisiensi

Visi Strategis

Saling Keterkaitan
LEGITIMASI dari pemerintahan ( menyangkut tingkat
derajat demokratisasi)

AKUNTABILITAS dari elemen-elemen politik &


pejabat pemerintahan (menyangkut pula kebebasan
media, transparansi dalam pembuatan/ pengambilan
keputusan, mekanisme akuntabilitas.
KOMPETENSI pemerintah dalam memformulasikan
kebijakan dan memberikan pelayanan.

PENGHORMATAN terhadap HAM & hukum yang


berlaku (Hak-hak individu & kelompok, keamanan,
kerangka hukum untuk aktifitas sosial dan ekonomi,
partisipasi.
CIRI-CIRI KEPEMERINTAHAN YANG BAIK

PROFESIONALITAS
AKUNTABILITAS
TRANSPARANSI
PELAYANAN PRIMA
DEMOKRASI
EFISIENSI
EFEKTIFITAS
SUPREMASI HUKUM

Dasar Hukum : Peraturan Pemerintah No 101 tahun 2000.


UNSUR UTAMA ADMINISTRASI PUBLIK YANG
BERCIRIKAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK

Akuntabilitas
UNSUR UTAMA Transparansi
ADMINISTRASI PUBLIK
Keterbukaan

Aturan Hukum
Ditujukan pada per
lindungan kebebas
HUKUM/ KEBIJAKAN an sosial, politik
dan ekonomi

ADMINISTRATIVE Kemampuan mem –


COMPUTANCE & buat perencanaan &
ASPEK TRANSPARANCY melakukan implemen
GOOD tasi scr efisien
GOVERNANCE
Desentralisasi regio-
DESENTRALISASI nal & dekonsentrasi
didalam departemen

Penyempurnaan me
PENCIPTAAN PA- kanisme pasar &
SAR YG KOMPETITIF kontrol thd makro
ekonomi
UNDP mengemukakan prinsip 2 yg harus dianut dan
dikembangkan dalam praktek penyelenggaraan
kepemerintahan yang baik :

1. Partisipasi : miliki hak suara yg sama.


2. Aturan hukum : aturan hukum yg berkeadilan.
3. Transparan : dibangun dlm kerangka keterbukaan
4. Daya tanggap : diarahkan pd upaya melayani
5. Orientasi konsensus : kesepakatan bersama
6. Berkeadilan : kesempatan yang sama
7. Efektif & efisiensi : sesuai dengan kebutuhan
8. Akuntabilitas : miliki pertanggung jawaban pd masy
9. Bervisi strategis : perspektif yg luas dlm penyelengga-
raan governance
10.Saling keterkaitan : Koordinasi (tak brdiri sendiri)
KEPASTIAN HUKUM

TERTIB PENYELENGGARA NEGARA

KEPENTINGAN UMUM

KETERBUKAAN

PROPORSIONALITAS

PROFESIONALITAS

AKUNTABILITAS
14 INDIKATOR KEPEMERINTAHAN YANG BAIK
(Hasil kajian Bappenas,2006)
1. Wawasan Kedepan
2. Keterbukaan dan Transparansi
3. Partisipasi Masyarakat
4. Tanggung Gugat
5. Supremasi Hukum
6. Demokrasi.
7. Profesionalisme dan Kompetensi
8. Daya tanggap.
9. Keefisienan dan Keefektifan
10. Desentralisasi
11. Kemitraan dengan dunia usaha dan masyarakat
12. Komitmen pada pengurangan kesenjangan
13. Komitmen pada lingkungan hidup
14. Komitmen pada pasar yang fair.
DIAGRAM : EMPAT BELAS (14) PRINSIP TATA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK
Diagram Empat Belas Prinsip Tata Kepemerintahan yang Baik untuk Sektor Publik

a
si

si

rak sah

n
ran

g
n p ngan anga
ten

ga
n

an
tifa

as i a U
t

at
pa

pe
ka

ry
kun
n

um

r
a

fek
ns

ar a

gu
ga

om

F a a sa
ep

ap

& M un
si

Hid Ling
uk

ya
Tra

n
ee
Gu

isa
si
eD

t a an D
asy

&K

Pe

aP
si H

ng
kra

&K

np p
l
Keluaran
an

ng

tra

ir
ja
nk

u
iM

Ta

ad
me

ad
mo

g
ma

en
ad
nd

gu

en

S w den
an
asa

as

ya
alis

es
De

np
ng

pr e

s
i en
aa

ip

De
Da

me
K
w

me
as
n
Ta
rtis

i on

me
uk

Su
Wa

raa
efis

mit
mit
b

Pa

fes

mit
ter

mit
Ke

Ko
Ko
Pro

Ko
Ke

Ke
P P P P P P P P P P P P P P Keberhasilan
P P P P P P P P P P P P P Tanpa Arah
P P P P P P P P P P P P P Kesalahpahaman
P P P P P P P P P P P P P Kurangnya Akomodasi
P P P P P P P P P P P P P Penyalahgunaan Wewenang
P P P P P P P P P P P P P Ketidakpastian
P P P P P P P P P P P P P Rendahnya rasa memiliki
P P P P P P P P P P P P P Kualitas rendah
P P P P P P P P P P P P P Lamban
P P P P P P P P P P P P P Pemborosan
P P P P P P P P P P P P P Tidak Proporsional

P P P P P P P P P P P P P Rapuh
P P P P P P P P P P P P P Ketimpangan
P P P P P P P P P P P P P Tidak berkelanjutan
P P P P P P P P P P P P P Daya saing rendah
19/21
TUGAS KELOMPOK

 Langkah-langkah apa saja yang perlu saudara lakukan


selaku pejabat eselon IV untuk mendukung terwujudnya
good governance di Instansi saudara berdasarkan atas Azas-
azas Umum Penyelenggara Negara/ Pemerintahan.
 Kaitkan dengan fungsi saudara selaku aparatur yaitu
sebagai :
1. Pelayanan (Service), internal dan eksternal.
2. Pemberdayaan masyarakat (Empowerment).
3. Pembangunan fisik (Development).
PERMASALAHAN MEWUJUDKAN
KEPEMERINTAHAN YANG BAIK
1. Prinsip2 GG tdk mendapatkan perhatian sbgm mestinya dr
penyelenggara neg, baik di legislatif,eksekutif maupun
yudikatif, di pusat/daerah.
2. KKN sudah merambah ke semua sektor penyelenggaraan
neg & tdk/blm diselesaikan sbgm mestinya, bahkan masih
berlanjut terus.
3. Kerugian negara sbg akibat korupsi juga tdk/blm dapat
terselesaikan sbgmn mestinya
4. Berfikir parsial, linier, sukuisme, kedaerahan dsb sulit
dirubah menjadi berfikir sistem
5. Kurangnya teladan pimpinan di berbagai jenis & tingkatan

55
6. Penegakan hukum di semua sektor tdk terlaksana sbgm mestinya

7. Kepercayaan sebagian masy kpd pemerintah semakin rendah

8. Moral/ etika sbgn aparat/angg legislatif, eksekutif & yudikatif,

swasta & masy di pusat/daerah tdk kondusif dlm mewujudkan

GG di bidangnya masing2.

9. Realitas pelayanan kpd masy, jangankan maksimal/prima,

minimalpun banyak yg belum dirasakan masy, baik di bidang

kesehatan, pendidikan, perijinan dsb.

56
PENERAPAN GOOD GOVERNANCE
• Salah satu upaya utk mewujudkan pelaksanaan good
governance adalah reformasi birokrasi;
• Birokrasi sebagai organisasi formal memiliki kedudukan
dan cara kerja yang terikat dgn peraturan, memiliki
kompetensi sesuai jabatan dan pekerjaan, memiliki
semangat pelayanan publik, pemisahan yang tegas antara
milik organisasi dan individu, serta sumber daya organisasi
yang tidak bebas dari pengawasan eksternal;
• Upaya mewujudkan good governance hanya dapat dilakukan
apabila terjadi keseimbangan peran ketiga pilar, yaitu
pemerintah, dunia usaha (swsta), masyarakat;
• Pemerintah memainkan peran menjalankan dan
menciptakan lingkungan politik dan hukum yang kondusif
bagi unsur-unsur governance; Dunia usaha swasta dalam
penciptaan lapangan kerja dan pendapatan; Masyarakat
berperan dalam penciptaan interaksi sosial, ekonomi, dan
politik.
SASARAN AGENDA PENCIPTAAN
GOOD GOVERNANCE
1. Berkurangnya secara nyata praktik KKN di
birokrasi, mulai dari jajaran pejabat paling atas;
2. Terciptanya sistem kelembagaan dan
ketatalaksanaan pemerintahan yang efisien,
efektif, profesional, transparan, dan akuntabel;
3. Terhapusnya peraturan dan praktik yang bersifat
diskriminatif terhadap WN;
4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam
pengambilan kebijakan publik;
5. Terjaminnya konsistensi seluruh paraturan pusat
dan daerah.
KESIMPULAN :

1. GG ADALAH KONSEP, JUGA TEORI KARENA MEMILIKI


ASAS/PRINSIP2 (RAMBU2) YANG HARUS TERPENUHI.
2. GG BUKAN INPUT DAN PROCESS
3. GG ADALAH OUTPUT, TOLOK UKURNYA :
> PELAYANAN YG PRIMA (EFISIEN, EFEKTIF DAN
PRODUKTIF);
> PEM YG ANTI KKN (NOT CORRUPTIVE BEHAVIOR);
> PEM YG PUNYA KODE ETIK
4. OUTCOMES GG ADALAH PEM YANG AMANAH DAN DIPERCAYA
WARGA MASYARAKAT.

Note : UKURAN KEBERHASILAN PEMERINTAH : PENINGKATAN HDI,


YG T/D. 3 VARIABLES: TKT PENDAPATA PERKAPITA, TKT
PENDIDIKAN DAN TKT KESEHATAN MASY.
KUNCI SUKSES REFORMASI
BIROKRASI

1. POLITICAL WILL ATAU KOMITMEN YG KUAT DITINGKAT PIMPINAN


2. FORMULASIKAN STRATEGI YG PAS UNTUK MASING-MASING SEKTOR.
3. ACTION PLAN YANG JELAS DAN TERUKUR
4. TERSEDIANYA 3M (MAN, MONEY AND MATERIAL) YANG MEMADAI
5. MELAKUKAN DEREGULASI PERAT YG BERAKIBAT HIGH COST ECONOMY
DAN PERAT2 YG BERPELUANG TERJADINYA KKN DAN MENGHALANGI
INVESTASI.
6. LAKUKAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI SECARA BERKALA.
PEMERINTAHAN YG BAIK (GG) ADALAH:
1. PEM YG MENEPATI JANJINYA;
2. PEM YG AMANAH ATAU DIPERCAYA RAKYAT
3. PEM YG BERTANGGUNG JAWAB ATAS SEGALA PERBUATAN
DAN TINDAKANNYA KEPADA PUBLIKNYA DAN KEPADA
TUHAN YME.
Prinsip-prinsip Good Governance
1. Partisipasi (Participation)  Semua warga berhak terlibat dalam pengambilan
keputusan, baik langsung maupun melalui lembaga perwakilan yang sah untuk mewakili
kepentingan mereka. Partisipasi menyeluruh tersebut dibangun berdasarkan kebebasan
berkumpul dan mengungkapkan pendapat serta kapasitas untuk berpartisipasi secara
konstruktif.
2. Penegakan Hukum (Rule of Law)  Partisipasi masyarakat dalam proses politik dan
perumusan-perumusan kebijakan publik memerlukan sistem dan aturan-aturan hukum.
Tanpa diimbangi oleh sebuah hukum dan penegakkannya yang kuat, partisipasi akan
berubah menjadi proses politik yang anarkis.
3. Trnasparansi
Salah satu yang menjadi persoalan bangsa di akhir masa orde baru adalah merebaknya
kasus-kasus korupsi yang berkembang sejak awal masa rejim kekuasaannya. Salah satu yang
dapat menimbulkan dan memberi ruang gerak kegiatan korupsi adalah manajemen
pemerintahan yang tidak transparan.

Anda mungkin juga menyukai