27
1. Spiritulitas individu akan membentuk nilai-nilai kepribadian seseorang oleh karena itu
pemahaman prinsip spiritualuas menjadi hal yang penting dalam menjalankan bisnis
sedangkan Spirtualitas perusahaan dapat dibangun dengan pelaksanaan Good
Corporate Governance yang memiliki asas transparansi, mandiri, akuntabilitas dan
responsibilitas. Tugas Anda adalah menjelaskan dan menunjukkan contoh
pelaksanaan Good Corporate Governance pada perusahaan! (Skor = 40)
Jawab :
Sepuluh tahun terakhir ini banyak tulisan-tulisan yang membahas tentang Good Corporate
Governance, Tak hanya populer, istilah tersebut juga ditempatkan di posisi terhormat.
Pertama, GCG merupakan salah satu kunci sukses perusahaan untuk tumbuh dan
menguntungkan dalam jangka panjang, sekaligus memenangkan persaingan bisnis global.
Kedua, krisis ekonomi di kawasan Asia dan Amerika Latin yang diyakini muncul karena
kegagalan penerapan GCG (Daniri, 2005)
Dua teori utama yang terkait dengan corporate governance adalah stewardship theory
dan agency theory (Chinn,2000; Shaw,2003). Stewardship theory dibangun di atas asumsi
filosofis mengenai sifat manusia yakni bahwa manusia pada hakikatnya dapat dipercaya,
mampu bertindak dengan penuh tanggung jawab, memiliki integritas dan kejujuran terhadap
pihak lain. Inilah yang tersirat dalam hubungan fidusia yang dikehendaki para pemegang
saham. Dengan kata lain, stewardship theory memandang manajemen sebagai dapat
dipercaya untuk bertindak dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan publik maupun
stakeholder.
Sementara itu, agency theory yang dikembangkan oleh Michael Johnson, memandang
bahwa manajemen perusahaan sebagai “agents” bagi para pemegang saham, akan bertindak
dengan penuh kesadaran bagi kepentingannya sendiri, bukan sebagai pihak yang arif dan
bijaksana serta adil terhadap pemegang saham.
Dalam perkembangan selanjutnya, agency theory mendapat respon lebih luas karena
dipandang lebih mencerminkan kenyataan yang ada. Berbagai pemikiran mengenai corporate
governance berkembang dengan bertumpu pada agency theory di mana pengelolaan
dilakukan dengan penuh kepatuhan kepada berbagai peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Good corporate governance (GCG) secara definitif merupakan sistem yang mengatur
dan mengendalikan perusahaan yang menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua
stakeholder (Monks,2003). Ada dua hal yang ditekankan dalam konsep ini, pertama,
pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar dan tepat pada
waktunya dan, kedua, kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan (disclosure)
secara akurat, tepat waktu, transparan terhadap semua informasi kinerja perusahaan,
kepemilikan, dan stakeholder.
Ada empat komponen utama yang diperlukan dalam konsep good corporate
governance, (Kaen 2003; Shaw, 2003) yaitu fairness, transparency, accountability, dan
responsibility. Keempat komponen tersebut penting karena penerapan prinsip good corporate
governance secara konsisten terbukti dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan dan juga
dapat menjadi penghambat aktivitas rekayasa kinerja yang mengakibatkan laporan keuangan
tidak menggambarkan nilai fundamental perusahaan.
Konsep good corporate governance baru populer di Asia. Konsep ini relatif
berkembang sejak tahun 1990-an. Konsep good corporate governance baru dikenal di Inggris
pada tahun 1992. Negara-negara maju yang tergabung dalam kelompok OECD (kelompok
Negara-negara maju di Eropa Barat dan Amerika Utara) mempraktikkan pada tahun 1999.
Penerapan tata kelola perusahaan (corporate governance) sangatlah penting sebagai salah
satu proses untuk menjaga kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang yang
mengutamakan kepentingan para pemegang saham (shareholders) dan pemangku
kepentingan (stakeholders). Mempertimbangkan pentingnya tata kelola perusahaan tersebut,
Bio Farma memandang perlunya penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance/GCG) oleh Bio Farma.
Sejalan dengan komitmen Bio Farma untuk menerapkan GCG secara konsisten dan
berkesinambungan, Bio Farma sudah memiliki beberapa perangkat pendukung sebagai
panduan penerapan GCG, antara lain filosofi, visi, misi, Budaya Perusahaan, Peraturan
Perusahaan, Panduan Mengenai Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional, serta berbagai
Standar Prosedur Operasional yang telah lama ditetapkan. Selain melengkapi perangkat
pendukung penerapan GCG tersebut juga secara konsisten mengembangkan perangkat
pendukung yang telah ada untuk disesuaikan dengan perkembangan usaha Bio Farma dan
kondisi persaingan pasar domestik maupun global.
Penerapan GCG oleh Bio Farma juga secara aktif didukung oleh jajaran Dewan Komisaris
dan Direksi Bio Farma. Kejelasan pelaksanaan tugas dari masing-masing Dewan Komisaris
dan Direksi, penentuan rencana strategis Bio Farma disesuaikan dengan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP), penerapan fungsi kepatuhan dan manajemen risiko, dan
pembentukan komite dan satuan kerja yang mengawasi dan mengendalikan internal Bio
Farma, merupakan perwujudan komitmen Dewan Komisaris dan Direksi dalam penerapan
GCG. Untuk memastikan penerapan GCG tersebut, bukan semata-mata untuk memenuhi
persyaratan berdasarkan peraturan yang berlaku, beberapa pihak independen ditunjuk oleh
Bio Farma untuk duduk dalam Dewan Komisaris dan Direksi.
Adapun proses Penerapan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate governance) di Bio
Farma seperti di bawah ini :
Sumber : https://biofarma.co.id/id/good-corporate-governance
Jawab :
Dimana CSR merupakan sebuah komitmen suatu perusahaan yang bertujuan untuk
membantu dalam meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik.
Dalam memenuhi hal tersebut, perusahaan bisa mengkontribusikan sebagian dari sumber
daya perusahaan kepada pihak yang terlibat di dalam atau disekitarnya. (Kotler, P. & Nancy,
2005)
Yang kedua adalah CSR menurut Kast. Dimana dalam (Kast 2003, 212)
mengungkapkan bahwa pengertian dari CSR adalah suatu bentuk keterlibatan sebuah
organisasi dalam upaya mengatasi kemiskinan dan juga kelaparan. Kemudian juga membantu
dalam mengurangi pengangguran serta memberikan sebuah tunjangan di bidang kesenian
atau pendidikan.
Di sini, Kast juga menjelaskan bahwa CSR merupakan bagian cukup penting, sebab
dapat menunjukkan bahwa sebuah perusahaan tidak dapat dilepaskan dari lingkungan yang
ada di sekitarnya. Sebuah perusahaan juga mempunyai ketergantungan terhadap lingkungan.
Apabila lingkungan yang ada disekitarnya baik, maka akan baik pula dampak yang ada
diterima oleh perusahaan. Kemudian, CSR diartikan sebagai sebuah program yang
mempunyai konsep bahwa sebuah perusahaan memang mempunyai tanggung jawb kepada
semua pihak yang ada di perusahaan tersebut. Sederhananya, CSR dapat diartikan sebagai
suatu bentuk tanggung jawab perusahaan kepada semua aspek soisal dan juga lingkungan
yang ada disekitar lokasi bisnis tersebut. Sehingga, disamping mengejar sebuah profit, suatu
perusahaan juga harus bertanggungjawab atas orang-orang yang ada disekitarnya. Salah satu
caranya yaitu dengan menyediakan suatu program yang sekarang ini disebut dengan istilah
CSR.
Program tersebut dilaksanakan sebagai respon atas krisis air bersih yang
sedang melanda dunia, termasuk Indonesia. Untuk mewujudkan program CSR
tersebut, PT Unilever Indonesia memulainya di empat masjid di wilayah Jadebek,
yaitu Masjid Istiqlal, Masjid Arief Rahman Hakim – UI Salemba, Masjid Ukhuwah
Islamiyah – UI Depok, dan Masjid Agung At-Tin. Unilever menyerahkan 1 unit
gerobak listrik yang membawa tangki air untuk kebutuhan di lingkungan masjid. Air
yang diserahkan merupakan hasil daur ulang dan penampungan air hujan. Tak hanya
itu, PT Unilever Indonesia juga menempatkan materi edukasi tentang hemat air
keempat masjid tersebut yang berpotensi menjangkau 26 ribu jamaah tiap harinya.
4. PT PLN – Co-Firing
PT PLN yang cukup dikenal adalah Co-Firing. Program ini berfokus pada
pengembangan pengolahan biomassa sebagai subtitusi batubara pada PLTU.
Biomassa yang digunakan di antaranya yaitu serbuk gergaji, bonggol jagung,
cangkang sawit, bahan bakar jumputan padat, serta serpihan kayu. Melalui program
ini, PLN bekerja sama dengan beberapa pemerintah daerah dan instansi untuk
melakukan pemberdayaan masyarakat guna mengolah biomassa menjadi energi.
Selain membantu menekan emisi karbon, program ini juga berdampak pada
penurunan biaya operasional perusahaan dan peningkatan penjualan energi listrik.
Jawab :
3. Tesla: Tesla adalah perusahaan mobil listrik yang terkenal dengan inovasinya
dalam teknologi energi bersih. Melalui pemasaran mereka, Tesla telah berhasil
mengubah persepsi masyarakat tentang mobil listrik dan mendorong adopsi
kendaraan ramah lingkungan. Mereka menggunakan strategi pemasaran yang
berfokus pada keunggulan teknologi, kinerja, dan dampak positif terhadap
lingkungan.
Daniri Mas Ahmad, Good Corporate Governance : Konsep dan Penerapannya di Indonesia.
Ray Indonesia, Jakarta, 2005.
Chinn, Richard, Corporate Governance Handbook, Gee Publishing Ltd. London, 2000.
Corporate Governance dan Etika Korporasi
Kaen, Fred. R, A Blueprint for Corporate Governance: Stregy, Accountability, and the
Preservation of Shareholder Value, AMACOM, USA. 2003.
Shaw, John. C, Corporate Governance and Risk: A System Approach, John Wiley & Sons,
Inc, New Jersey, 2003.
https://biofarma.co.id/id/good-corporate-governance
https://stories.briefer.id/2023/10/12/contoh-penerapan-csr-di-perusahaan/