Anda di halaman 1dari 3

Nama Lengkap : AFRIZAL AMIR

NPM : 215431101015
Prodi : Pengelolaan Agribisnis Perkebunan
Dosen Pengampuh : Zul Erianto Suarja, S.Pd.,Gr. M.Si.
Mata Kuliah : Kebijakan Perencanaa Pembangunan Perkebunan

Tugas Refleksi Individu 1.A

1) Dalam overview keterkaitan kelapa sawit terhadap SDGs ada delapan aspek yang menjadi
Indikator hal tersebut, antara lain Economic growth, Sustainable Production and Consumption,
Health, Education, Industrialization, Nutrition anda Food Securieties, Poverty and Inequality,
Availability of Clean Water. Deskripsikan empat dari delapan Indikator tersebut!
2) Deskripsikan contoh bentuk penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai strategi
bisnis dalam perusahaan BUMN/Swasta!
3) Dalam Agenda MDGs yang diadakan di Brasil, tertuang delapan agenda utama, salah satunya
mengenai (1) Menjamin keberlanjutan lingkungan, (2) Mengembangkan kemitraan global untuk
pembangunan. Deskripsikan mengenai kedua indikator tersebut!
4) Pembangunan berkelanjutan tidak terlepas dari tripel bottom line (people, Profit, dan Planet)
Deskripsikan ketiga konsep tersebut!
5) Jelaskan cara mempercepat pemenuhan SDGs melalui bantuan Teknologi!

JAWABAN :
1. Economic Growth: Kelapa sawit memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan. Hal ini karena industri kelapa sawit dapat menyediakan lapangan kerja, meningkatkan
pendapatan petani, dan berkontribusi terhadap perekonomian domestik suatu negara.
Sustainable Production and Consumption: Produksi kelapa sawit yang berkelanjutan diperlukan untuk
menjaga keseimbangan lingkungan dan memastikan adanya persediaan kelapa sawit yang berkelanjutan
untuk kebutuhan masa depan. Dengan menerapkan praktik pertanian yang berkelanjutan, seperti
pengelolaan air yang efisien dan upaya reduksi emisi gas rumah kaca, kelapa sawit dapat diproduksi
secara bertanggung jawab.
Health: Keterkaitan kelapa sawit dengan kesehatan terutama terkait dengan kualitas produk yang terkait
dengan konsumsi minyak kelapa sawit dan turunannya. Memastikan pengolahan dan konsumsi yang aman
serta mengedepankan gizi yang seimbang adalah penting untuk mendukung kesehatan masyarakat di
berbagai negara.
Education: Industri kelapa sawit juga memberikan kontribusi pada pendidikan dengan memberikan
peluang pendidikan bagi masyarakat terkait. Misalnya, melalui program pelatihan keterampilan, pemilik
kebun kelapa sawit dan petani dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang praktik pertanian yang
berkelanjutan serta teknologi terkini dalam pengolahan dan manajemen kebun kelapa sawit.
2. Program Pendidikan dan Pelatihan: Perusahaan dapat menjalankan program CSR dengan menyediakan
pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat sekitar. Misalnya, perusahaan dapat memberikan beasiswa
pendidikan kepada anak-anak masyarakat yang kurang mampu, mendirikan pusat pelatihan keterampilan
untuk meningkatkan kemampuan kerja, atau menyelenggarakan seminar atau workshop untuk
membagikan pengetahuan dan pengalaman kepada pelaku usaha lokal.
Program Lingkungan dan Keberlanjutan: Perusahaan dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan
dan keberlanjutan melalui program CSR. Misalnya, perusahaan dapat melakukan program penghijauan,
pengelolaan limbah yang ramah lingkungan, atau penggunaan energi terbarukan. Perusahaan juga dapat
mendukung kegiatan konservasi alam dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak negatif
operasional mereka terhadap lingkungan.
Program Kesejahteraan Masyarakat: Perusahaan dapat melaksanakan program CSR untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Misalnya, perusahaan dapat berinvestasi dalam pembangunan
infrastruktur seperti pembangunan jalan, rumah sakit, atau sekolah di daerah yang membutuhkan.
Perusahaan juga dapat memberikan sumbangan atau bantuan dalam bentuk lain kepada masyarakat yang
terkena dampak bencana alam atau yang membutuhkan.
Program Ketenagakerjaan dan Pemberdayaan Masyarakat: Perusahaan dapat memprioritaskan
program CSR yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup dan pemberdayaan masyarakat sekitar
melalui program ketenagakerjaan. Misalnya, perusahaan dapat memberikan kesempatan kerja kepada
masyarakat sekitar, mendirikan program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan kerja, atau
mendukung usaha mikro dan kecil untuk meningkatkan ekonomi lokal.\
3. Menjamin Keberlanjutan Lingkungan (Sustainable Environmental Management): Agenda MDGs
mendorong negara-negara anggota untuk mengambil tindakan yang dapat memastikan pelestarian
lingkungan alam bagi generasi mendatang.
Mengembangkan Kemitraan Global untuk Pembangunan (Developing Global Partnerships for
Development): Indikator ini menggarisbawahi pentingnya kerja sama internasional dalam mencapai tujuan
pembangunan global.
4. People (Manusia):
 Fokus pada aspek sosial dan kesejahteraan manusia.
 Melibatkan penilaian terhadap dampak positif yang dibawa oleh suatu proyek atau organisasi
pada masyarakat dan individu.
 Ini mencakup masalah seperti peningkatan kualitas hidup, akses yang lebih baik terhadap
pendidikan, perbaikan dalam kesehatan masyarakat, penciptaan lapangan kerja yang layak,
kesetaraan, dan inklusi sosial.
Profit (Keuntungan):

 Mengacu pada kesehatan keuangan organisasi atau proyek.


 Tujuannya adalah untuk memastikan kelangsungan ekonomi jangka panjang, yang
memungkinkan organisasi atau perusahaan untuk berinvestasi kembali dalam upaya
pembangunan berkelanjutan.
 Ini melibatkan analisis keuntungan finansial, pengelolaan biaya, dan pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan.

Planet (Bumi/Lingkungan):

 Memperhatikan dampak lingkungan yang dihasilkan oleh kegiatan organisasi atau proyek.
 Ini mencakup pemahaman dampak terhadap ekosistem, perubahan iklim, penggunaan sumber
daya alam, dan upaya untuk melindungi dan memperbaiki lingkungan.
 Tujuannya adalah untuk mengintegrasikan praktik-praktik yang berkelanjutan dalam operasi
sehingga kerusakan lingkungan dapat diminimalkan atau dihindari.
5. Akses Pendidikan yang Lebih Baik (SDG 4 - Pendidikan Berkualitas):
 E-learning dan platform pembelajaran online memungkinkan akses ke pendidikan berkualitas,
terutama di daerah yang sulit dijangkau.
 Teknologi juga memungkinkan pembelajaran adaptif yang disesuaikan dengan kebutuhan
individu, yang dapat membantu dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Perbaikan Akses Kesehatan (SDG 3 - Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan):

 Telemedicine memungkinkan konsultasi medis jarak jauh, pengawasan pasien, dan diagnosis
awal, terutama di daerah yang sulit diakses.
 Sistem informasi kesehatan dapat digunakan untuk memantau epidemi, memperbaiki
manajemen stok obat, dan merencanakan perawatan kesehatan yang lebih baik.
Peningkatan Akses ke Energi (SDG 7 - Energi Terjangkau dan Bersih):

 Teknologi energi terbarukan, seperti panel surya dan turbin angin, memungkinkan pemberian
akses ke energi yang terjangkau dan bersih di daerah terpencil.
 Sistem penyimpanan energi yang canggih memungkinkan distribusi energi yang lebih efisien.
Peningkatan Prakarsa Ekonomi (SDG 8 - Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi):

 Teknologi digital dan e-commerce memungkinkan wirausaha dan pelaku usaha kecil untuk
mengembangkan bisnis mereka dan mengakses pasar global.
 Teknologi finansial (fintech) dapat meningkatkan akses ke layanan keuangan, termasuk
mikrofinansir, yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Pengelolaan Sumber Daya yang Lebih Baik (SDG 12 - Konsumsi dan Produksi Bertanggung
Jawab):

 Teknologi Internet of Things (IoT) memungkinkan pemantauan dan pengelolaan yang lebih
efisien atas sumber daya, termasuk air, energi, dan limbah.
 Aplikasi berbasis teknologi dapat membantu konsumen membuat keputusan berkelanjutan
dalam konsumsi dan produksi mereka.
Perlindungan Lingkungan (SDG 13 - Tindakan Terhadap Perubahan Iklim):

 Teknologi berperan dalam memitigasi perubahan iklim, seperti teknologi energi terbarukan dan
teknologi berbasis karbon rendah.
 Sistem pemantauan dan analitik memungkinkan pemantauan perubahan iklim dan dampak
lingkungan secara lebih akurat.

Meningkatkan Akses Air Bersih dan Sanitasi (SDG 6 - Air Bersih dan Sanitasi):

 Teknologi dapat digunakan dalam mengelola dan membersihkan air, serta memonitor kualitas
air, sehingga meningkatkan akses ke air bersih dan sanitasi yang aman.
Peningkatan Keamanan Pangan (SDG 2 - Tanpa Kelaparan):

 Teknologi pertanian, seperti sensor dan analitik data, dapat membantu petani meningkatkan
produktivitas dan keberlanjutan pertanian.

Anda mungkin juga menyukai