Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PENELITIAN

ASPEK – ASPEK STUDI KELAYAKAN


BISNIS

(Perencanaan Pendiri Usaha)

Oleh:

Nama : Nurul Sabryah Dwi Putri Torong (200503021)

Dosen Pengampu

Heri Irawan, ST.MT

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


F A K U L T A S TEK N IK
UNIVERSITAS SAMUDRA
2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENELITIAN
ASPEK – ASPEK STUDI KELAYAKAN
BISNIS
(Studi Kasus : Akmasker)

Oleh:
Nama : Nurul Sabryah Dwi Putri Torong (200503021)

Disetujui Oleh :

Pembimbing

(Heri Irawan, S.T.,M.T.)

PROGRAM STUDI TEKNIK


INDUSTRI FAK ULTA S TE
KNIK UNIVERSITAS SAMUDRA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat


dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Penelitian
Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis ini. Shalawat beriringkan salam tak
lupa kita sanjung sajikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang penuh ilmu
pengetahuan seperti saat ini.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas
dukungannya kepada :
1. Kedua orang tua kami yang telah memberi kemudahan berbagai
macam bantuan baik secara dorongan doa maupun materi
2. Dosen pengampu saya, Bapak Heri Irawan,S.T.,M.T., yang telah
membimbing selama menyusun laporan ini
3. Teman-teman yang selalu membantu memberikan solusi dan
pendapat dalam menyelesaikan laporan ini
Kritik dan saran yang membangun sangat saya butuhkan
untuk memperbaiki kesalahan dalam penyelesaian tugas ini.

Langsa, 16 Desember 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Usaha merupakan kegiatan dengan mengarahkan tenaga, pikiran, atau


badan untuk mencapai suatu maksud baik itu pekerjaan, perbuatan, prakarsa,
ikhtiar, daya upaya untuk mencapai sesuatu. Usaha adalah suatu aktivitas yang
dilakukan oleh setiap individu atau kelompok dalam menghasilkan maksud
tertentu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan setiap masyarakat yamg dapat
dipergunakan sebagai kebutuhan hidupnya, maka melalui usaha masyarakat dapat
terpenuhi kebutuhan dan hajatnya dalam kehidupan.
Usaha dapat dilakukan dengan berbagai variasai oleh setiap orang untuk
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, setiap orang memiliki
keterampilan atau keahlian masing-masing untuk dapat menghasilkan kebutuhan
yaitu materi atau keuangan sebagai sumber modal utama dalam kehidupan.
Sebagai masyarakat aktif dapat melakukan berbagai macam jenis usaha,
disamping mengembangkan bakatnya juga dapat berpenghasilan melalui aktivitas
yang kreative.
Pada kesempatan ini, salah satu uasaha yang dapat kami kembangkan
dalam aktivitas kami adalah sebuah produksi yang berbahan alami atau herbal
yaitu olahan buah-buahan dan rempah yang menghasilkan sebuah produk yaitu
maskeran herbal memiliki manfaat yang luar biasa bagi konsumen dan dapat
mengatasi keluhan pada konsumen, selain banyak manfaat produk ini tersedia
harga yang sangat terjangkau.
Usaha maskeran herbal ini adalah sebuah produk yang dihasilkan oleh
santri Dayah Darul Abrar Langsa, dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki
menjadi sebuah produk yang diberi Nama ”Akmasker”. Kehadiran produk
akmasker di Dayah Darul Abrar adalah suatu kebanggaan untuk jalan menuju
kemajuan perekonomi di bidang usaha sehingga dapat menghasilkan sebuah
produk herbal yang sangat banyak manfaatnya. Namun, produk herbal yang
sangat bermanfaat ini sangat banyak kekurangan di bidang kemasan dan label
yang digunakan karena keterbatasan modal yang tersedia.
BAB II

ISI

2.1 Perancangan Manajemen Organisasi Industri


2.1.1 Pengertian Perancangan
Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan
sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam
satu kesatuan yang utuh dan berfungsi Perancangan sistem dapat
dirancang dalam bentuk bagan alir sistem (system flowchart), yang
merupakan alat bentuk grafik yang dapat digunakan untuk menunjukan
urutan-urutan proses dari sistem (Syifaun Nafisah, 2003 : 2)
2.1.2 Pengertian Manajemen
Secara etimologis, pengertian manajemen adalah seni dalam
mengatur dan melaksanakan. Manajemen juga dapat didefinisikan
sebagai proses mengelola atau pengelolaan sesuatu. Jadi secara umum,
manajemen adalah proses mengatur atau mengelola sesuatu yang
dilakukan oleh individu atau sekelompok orang. Proses manajemen ini
termasuk menyusun rencana, pengorganisasian, pelaksanaan, serta
pengendalian atau pengawasan. Dalam konteks organisasi, pengertian
manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang
dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi tersebut dengan cara bekerja sama memanfaatkan
sumber daya yang dimiliki. Perspektif dalam hal ini adalah mencapai
tujuan sesuai perencanaan, sedangkan efisien adalah melaksanakan
pekerjaan dengan benar, terorganisir, dan selesai sesuai jadwal.
Menurut George Robert Terry, pengertian manajemen adalah
sebuah proses yang khas yang terdiri dari beberapa tindakan;
perencanaan, pengorganinasian, menggerakkan, dan pengawasan.
Secara umum, fungsi manajemen adalah sebagai elemen dasar yang
harus melekat dalam manajemen sebagai acuan manajer (seseorang
yang mengelola manajemen) dalam melaksanakan tugas untuk
mencapai tujuan dengan cara merencanakan, mengorganisir,
mengordinasi, dan mengendalikan. Dalam membentuk sistem
manajerial yang baik dibutuhkan unsur-unsur manajemen di dalamnya,
unsur-unsur tersebut adalah manusia (human), uang (money), baham
(materials), mesin (machines), metode (methods), pasar (market).
Semua unsur tersebut saling melengkapi satu sama lain, dan jika salah
satu unsur tersebut tidak ada maka berimbas pada hasil keseluruhan
pencapaian suatu organisasi.
2.1.3 Pengertian Organisasi
Pengertian organisasi adalah sebuah wadah atau tempat
berkumpulnya sekelompok orang untuk bekerja sama secara rasional
dan sistematis, terkendali, dan terpimpin untuk mencapai suatu tujuan
tertentu dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Pada umumnya
organisasi akan memanfaatkan berbagai sumber daya tertentu dalam
rangka untuk mencapai tujuan, seperti; uang, mesin, metode/ cara,
lingkungan, sumber daya manusia, dan sumber daya lainnya, yang
dilakukan secara sistematis, rasional, dan terkendali. Pengertian
organisasi dalam dunia bisnis yaitu sekelompok orang atau grup yang
berkolaborasi bersama-sama demi mencapai tujuan komersial.
Layaknya organisasi non-profit, dalam dunia bisnis istilah ini juga
memiliki struktur)yang jelas dan sudah memiliki budaya kerja. Karena
itu, beda organisasi akan beda pula struktur dan tujuannya.
2.1.4 Pengertian Industri
Industri adalah bidang yang menggunakan keterampilan dan
ketekunan kerja dan penggunaan alat-alat di bidang pabrik pengolahan,
dan distribusi sebagai dasar. Kemudian industri umumnya dikenal
sebagai mata rantai upaya untuk lebih memenuhi kebutuhan (ekonomi)
yang berhubungan dengan bumi,
yaitu, setelah pertanian, perkebunan, dan pertambangan terkait erat
dengan tanah. Posisi industri jauh dari tanah, yang merupakan basis
ekonomi, budaya, dan politik.
Menurut I Made Sandi Industri adalah suatu usaha untuk
menghasilkan barang jadi untuk bahan baku atau bahan baku melalui
proses produksi budidaya dalam jumlah besar sehingga barang dapat
diperoleh dengan harga serendah mungkin tetapi dengan kualitas
tertinggi.
Tujuan Pembangunan Industri, yaitu:
1. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara adil
dan merata dengan memanfaatkan dana, sumber daya alam,
dan/atau hasil budidaya serta dengan memperhatikan
keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup;
2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara bertahap, mengubah
struktur perekonomian ke arah yang lebih baik, maju, sehat, dan
lebih seimbang sebagai upaya untuk mewujudkan dasar yang lebih
kuat dan lebih luas bagi pertumbuhan ekonomi pada umumnya,
serta memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan industri pada
khususnya;
3. Meningkatkan kemampuan dan penguasaan serta mendorong
terciptanya teknologi yang tepat guna dan menumbuhkan
kepercayaan terhadap kemampuan dunia usaha nasional;
4. Meningkatkan keikutsertaan masyarakat dan kemampuan golongan
ekonomi lemah, termasuk pengrajin agar berperan secara aktif
dalam pembangunan industri;
5. Memperluas dan memeratakan kesempatan kerja dan kesempatan
berusaha, serta meningkatkan peranan koperasi industri;
6. Meningkatkan penerimaan devisa melalui peningkatan ekspor hasil
produksi nasional yang bermutu, di samping penghematan devisa
melalui pengutamaan pemakaian hasil produksi dalam negeri, guna
mengurangi ketergantungan kepada luar negeri;
7. Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan industri yang
menunjang pembangunan daerah dalam rangka pewujudan
Wawasan Nusantara;
8. Menunjang dan memperkuat stabilitas nasional yang dinamis
dalam rangka memperkokoh ketahanan nasional.
Gambaran Umum Perusahaan

2.2 Pengertian Aspek - Aspek Dalam Studi Kelayakan Bisnis


2.2.1 Pengertian Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek pasar dan pemasaran menjadi hal penting yang perlu
diperhatikan dalam studi kelayakan bisnis. Aspek tersebut nantinya dapat
membantu sebuah bisnis untuk menentukan arah, tujuan, dan sasaran dari
pemasaran produk yang akan ditawarkan. Aspek pasar dan pemasaran
adalah aspek yang berkaitan dengan ada tidaknya peluang pasar untuk
sebuah produk yang akan ditawarkan oleh bisnis. Oleh sebab itulah, aspek
pasar dan pemasaran menjadi aspek penting yang biasanya akan
diutamakan untuk di analisa.
Dalam aspek pasar dan pemasaran, secara sederhana pasar atau
market adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan
transaksi. Saat ini, pasar dapat berbentuk fisik dan virtual. Contoh pasar
yang memiliki bentuk fisik adalah toko atau gerai yang memungkinkan
penjual dan pembeli melakukan
transaksi secara tatap muka atau secara langsung. Sedangkan contoh, pasar
virtual atau online adalah web e-commerce dimana transaksi dilakukan
dengan bantuan teknologi serta koneksi internet.
Dalam studi kelayakan bisnis, aspek pasar merupakan aspek yang
berkaitan dengan kondisi pasar dari bidang industri yang dijalankan oleh
sebuah bisnis. Aspek pasar yang di analisa biasanya akan meliputi
beberapa hal utama yaitu: permintaan pasar terhadap produk yang akan
dijual, Tingkat persaingan dan strategi pesaing dalam memasarkan produk,
dan segmentasi pasar.
Dalam aspek pasar dan pemasaran, pemasaran sendiri berarti
serangkaian aktivitas, intuisi, dan proses yang dilakukan untuk
mengkomunikasikan penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien,
atau masyarakat luas. Dalam melakukan studi kelayakan, aspek
pemasaran memegang peran penting sehingga suatu bisnis dapat
mengembangkan produknya dari sisi pemasaran.
Pemasaran diperlukan untuk semua jenis bisnis baik bisnis besar
maupun bisnis kecil. Untuk menganalisis aspek pemasaran, terdapat 4
aspek penting yang perlu diperhatikan, yaitu: segmentasi pasar, analisa
pasar dan peramalan permintaan, analisa pesaing dan terakhir promosi.
2.2.2 Pengertian Aspek Ekonomi
Menurut Kasmir dan Jafkar (2012) Financial Aspects, assessing
what costs will be incurred and how much the costs will be incurred. Then
examine how much revenue will be received, how long reinvested
investments, business financing sources, and the prevailing interest rate.
(Aspek Keuangan, menilai biaya-biaya apa saja yang akan dikeluarkan dan
seberapa besar biaya-biaya yang akan dikeluarkan. Kemudian meneliti
seberapa besar pendapatan yang akan diterima, seberapa lama investasi
yang ditanamkan akan kembali, sumber pembiayaan bisnis, dan tingkat
bunga yang berlaku).
Financial aspect is describe a projection of the amount of funding
or startup capital needed, what sources of capital can and will be used, and
what kind of return can be expected on the investment (Investopedia.
2017). Calculate any financing requirements that will arise, and analyze
the potential sources of financing available, such as business loans or
outside investment. (smallbusiness, 2017)
Rangkuti (2012), analisis kelayakan aspek keuangan dalam bisnis
bertujuan untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan aliran kas
serta sumber dana dan proyeksi keuangan, baik pemasukan atau
pengeluaran yang mungkin terjadi selama masa produksi dan operasional
proyek yang direncanakan. Dengan begitu para investor yang menanamkan
modalnya pada suatu proyek dapat mengetahui rencana biaya yang
dibutuhkan serta proyeksi hasil yang akan diperolehnya dengan investasi
yang akan ditanamkan.
2.2.3 Pengertian Aspek Teknis
Studi aspek teknis dan teknologi akan mengungkapkan kebutuhan
apa yang diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan
dilaksanakan. Perlu diketahui mengenai kapasitas produksi, jenis teknologi
yang dipakai, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi pabrik, dan tata letak
atau layout bangunan dan pabrik yang paling menguntungkan. Nurmalina
dkk (2009). Kapasitas didefinisikan sebagain suatu kemampuan pembatas
dari unit untuk berproduksi dalam waktu tertentu.
Pendapat Suliyanto (2010) aspek tenik dan teknologi merupakan
aspek yang di pergunakan untuk menganalisis seberapa kesiapan dari
teknik teknologi dengan
ide bisnis. Ide bisnis dikatakan layak berdasarkan aspek teknis dan
teknologi apabila hasil dari analisis yang didapatkan bisnis tersebut dapt
berjalan dan di operasionalkan dengan sistematis.
Pendapat Suliyanto (2010) beberapa hal yang perlu dianalisis pada
aspek teknis dan teknologi adalah pemilihan lokasi bisnis yang strategis,
penentuan skala produksi yang optimal, pemilihan mesin dan peralatan,
penentuan layout (tata letak), pemilihan teknologi.
Secara spesifik analisis aspek teknis dan teknologi dalam studi
kelayakan bisnis bertujuan untuk :
1. Menganalisis kelayakan lokasi untuk menjalankan bisnis.
2. Menganalisis besarnya skala produksi untuk mencapai tingkatan
skala ekonomis.
3. Menganalisis kriteria pemilihan mesin peralatan dan teknologi
untuk menjalankan proses produksi.
4. Menganalisis layout pabrik, layout bangunan dan fasilitas lainnya
5. Menganalisis teknologi yang akan digunakan.
2.2.4 Aspek Hukum
Menurut Kasmir dan Jafkar (2012) Legal aspect, discussing the
issue of completeness and validity company documents, from the form of
business entity, to permits which are owned. (Aspek hukum, membahas
tentang masalah kelengkapan dan keabsahan dokumen perusahaan, mulai
dari bentuk badan usaha, sampai izinizin yang dimiliki).
Suliyanto (2010:15-20) mengatakan aspek hukum membahas
mengenai ketentuan hukum apa saja harus dipenuhi sebelum menjalankan
sebuah usaha. Tujuannya adalah supaya bisnis tersebut sesuai dengan
ketentuan hukum dan mampu memenuhi segala persyaratan perizinan di
wilayah tersebut.
Suliyanto (2010:33) ijin usaha yang diperlukan adalah akta
pendirian perusahaan dari notaris, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP),
Surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Surat ijin tempat usaha
setempat.
Aspek hukum disini akan dilihat bahwa proyek atau usaha tersebut
dilaksanakan sudah mematahi berbagai ketentuan yang berlaku atau yang
diterapakan oleh
pemerintah (government) dimana proyek atau usaha tersebut
dilakasanakan. Jika aspek hukum ini tidak dilakasanakan dengan sungguh-
sungguh maka akan dipastikan bahwa masalah yang kan timbul kedepan
nantinya adalah berupa gugatan yang ankan timbul dari berbagai pihak yang
merasa dirugikan oleh faktor keberadaan proyek atau usaha tersebut.
Misalnya proyek atau usaha tersebut tidak mengindahkan faktor
lingkungan, sehingga dampak pencemaran, polusi, kebisingan, dan lainya
adalah sesauatu yang saat akan menjadi ancaman yang siap suatu saat
diangkat kepermukaan. Sehingga pada saat kasus tersebut dibawa ke
pengadilan akan timbulnya beberapa cost yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan baik untuk membayar biaya pengacara bahkan untuk mengganti
kerugian yang timbul karena faktor keputusan pengadilan yang
membutuhkan pihak perusahaan harus melakukan ganti rugi kepada pihak
pengugat.
2.2.5 Aspek Organisasi dan Manajemen
Istilah organisasi berasal dari kata organon/bahasa yunani. Yang
berarti alat, tools. Organisasi didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai
berikut :
1. Menurut Prof. Dr. Sondang Siagian, Organisasi adalah setiap
bentuk persekutuan dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk
suatu tujuan bersama dan terikat secara formal.
2. Menurut Chester I. Barnard, Organisasi adalah suatu system
aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Menurut Stoner, Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan
yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer
mengejar tujuan bersama.
Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian
(orang dsb) sehingga merupakan kesatuan yang teratur. (W.J.S.
Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia). Jadi, paling tidak
definisi organisasi terdiri dari : Sekumpulan orang, kerja sama, tujuan
bersama. Semakin banyak kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi,
makin rumit pula hubungan yang ada. Oleh karena itu, perlu dibuat
bagan yang menggambarkan
hubungan tersebut, termasuk hubungan antara masing-masing kegiatan
atau fungsi. Pembuatan bagan ini didasarkan pada pembagian kekuasaan
(authority) dan tanggung jawab (responsibility)
Bentuk bagan organisasi menurut Henry G. Hodges;
1. Bentuk piramid. Bentuk ini paling banyak digunakan karena
sederhana dan mudah dimengerti
2. Bentuk vertikal. Bentuk vertikal hampir mirip dengan piramid,
dimana pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah, namun bentuk
bagannya tegak sepenuhnya.
3. Bentuk horizontal. Bentuk ini menggambarkan aliran wewenang
dan tanggung jawab dari kiri ke kanan secara mendatar.
4. Bentuk lingkaran. Bentuk ini menekankan antara satu jabatan
dengan yang lain. Bentuk ini merupakan bentuk yang paling jarang
digunakan.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN


3.1.1 Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah pembagian pasar menjadi beberapa
kelompok pembeli yang berbeda kebutuhan, watak, dan perilaku yang
menuntut produk berbeda dan bauran pemasaran (Ginting, 2015).
Segmentasi geografi Akmasker adalah masyarakat Kota Langsa khususnya
Kecamatan Langsa Kota, dan kedepannya akan mencakup wilayah Sekota
Langsa. Segmentasi demografi Akmasker adalah semua kalangan
masyarakat meliputi anak-anak, remaja, hingga usia dewasa. Segmentasi
psikografi Akmasker dikalangan anak muda yang lagi marak-maraknya
sckinceran. Serta segmentasi perilaku Akmasker adalah masyarakat di
Kota Langsa terutama remaja, rata-rata sudah mulai mengerti dunia
Skinceran.

3.1.2 Target Pasar


Target dari usaha Akmasker ini nantinya adalah masyarakat Kota
Langsa khususnya remaja atau mahasiswa yang ingin melakukan
perawatan menggunakan bahan alami, Akmasker ini sangat cocok buat
kulit masih masih natural. Dapat dijadikan masker maupun lulur untuk
badan dengan klasifikasi usia dari 7 – tak terbatas meliputi anak-anak,
remaja, dewasa, hingga orang yang sudah tua.

3.2 Strategi Pemasaran Perusahaan Terhadap Pesaing

3.2.1 Produk (Product)


Produk Akmasker ini nantinya menawarkan masker herbal untuk
masker wajah maupun lulur badan. Dengan bahan yang seluruhnya alami,
produk ini dapat digunakan keseluruh badan serta aman digunakan untuk
anak-anak.
3.2.2 Harga (Price)
Untuk produk Akmasker ini nantinya memberikan penawaran harga
yang mampu bersaing dengan pesaing sejenis yang juga menawarkan
masker dan jenis produk yang hampir sama. Produk Akmasker ini
Dibandrol dengan harga, untuk masker wajah hanya 5.000 rupiah per
sasetnya, sedangkan untuk Lulur badan seharga 10.000 rupiah per sasetnya.
Dengan harga yang cukup terjangkau semua kalangan dapat mampu
membeli produk ini. Dengan khasiat yang begitu banyak harga tersebut
sudah sangat murah.
3.2.3 Promosi (Promotion)
A. Media Sosial (Social Network)
Untuk mengenalkan produk, Akmasker pengusaha akan
menggunakan media sosial sebagai alat promosi dimana media sosial
yang digunakan adalah Instagram dan media sosial lainnya.
B. Promosi Penjualan
Dalam mengenalkan produknya, Akmasker akan memberikan
promosi diskon untuk hari hari besar tertentu seperti akhir tahun,
menjelang lebaran, dan kedepannya pada bulan-bulan tertentu akan
diberikan promosi menarik lainnya.
C. Tenaga Penjualan (Personal Selling)
Dalam mengenalkan produk, Levi’s 501 memiliki 2 reseller yang
ada di perlak dan sigli. Para reseller memilih dan mengambil sendiri
pakaian-pakaian yang akan dijual di tempat reseller tersebut berada.

Tempat / Saluran Distribusi (Placement)


Levi’s 501 berlokasi di Jalan Prof. Dr. Syarif Thayib-Meurandeh,
Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa. Lokasi dipilih karena termasuk
lokasi yang
cukup strategis, bertempat dekat dengan Kampus Universitas Samudra dan
IAIN Langsa. Para mahasiswa juga sering membeli kemeja flanel dan
berbagai kaos di toko tersebut. Pemilik mengambil pakaian di Konveksi
Levi’s yang terletak di Bandung dan Jakarta.
Orang (People)
Dalam menjalankan proses penjualan, Levi’s 501 menggunakan 2
tenaga kerja terdiri dari penulis sebagai pemilik yang bertugas mengatur
semua usaha dan dibantu oleh 1 orang karyawan untuk membantu proses
penjualan, pemasaran, melayani pelanggan, dan pengiriman barang.

Proses (Process)
Alur diagram proses pemasaran pada Toko Levi’s dapat dilihat
pada gambar berikut :

Gambar 3.8 Alur Diagram Proses

Bukti Fisik (Physical Evidence)


Levi’s 501 menggunakan foto produk yang ada di toko Levi’s 501
sebagai bukti disertai dengan kartu nama dan penempatan logo di setiap
produk yang dikirimkan kepada pelanggan sebagai bukti fisik.
Aspek Teknis
Pemilihan Lokasi Usaha
Lokasi usaha berada di Jalan Prof. Dr. Syarif Thayib-Meurandeh,
Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa. Lokasi dipilih karena termasuk
lokasi yang cukup strategis, bertempat dekat dengan Kampus Universitas
Samudra dan IAIN Langsa. Walaupun tempat lokasi usaha sangat
strategis, mahasiswa banyak juga yang tidak menunjungi toko tersebut
karena mengira harga pakaian yang ada di toko tersebut sangat mahal.
Jadwal Buka-Tutup Toko
Toko Levi’s 501 buka pada pukul 08.00 WIB pagi dan tutup pada
pukul
22.00 WIB malam. Pada penjualan online di Instagram dibuka selama 24
jam.
Tata Letak Penyusunan Pakaian
Menurut tata letak yang didesain pada toko tersebut, celana jeans
pria berada disebelah kanan dalam toko, gamis wanita berada di sebelah
kiri dalam toko, kemeja flanel pria dan wanita berada di dekat pintu toko,
celana jeans wanita berada teras toko, serta baju anak-anak berada
disebelah kemeja flanel pria. Untuk penyimpanan stok pakaian berada di
daerah belakang toko dan di lantai dua toko Levi’s tersebut.
Metode Pembayaran
Pembayaran pada toko Levi’s 501 tersebut dapat dilakukan melalui
pembayaran tunai maupun non tunai / transfer, dan ada juga pembayaran
menggunakan scan QR. Untuk saat ini toko tersebut belum dapat
melakukan pembayaran melalui kartu debit.

Aspek Hukum
Periijnan
Surat izin usaha yang harus dimiliki sebagai legalitas adalah :
1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Surat izin yang diberikan oleh menteri atau penjabat yang
ditunjuk kepada pengusaha untuk melaksanakan usaha di bidang
perdagangan dan jasa, SIUP diberikan kepada para pengusaha
perorangan, Firma, CV, PT,
Koperasi, BUMN, dan sebagainya. Surat izin yang diberikan
kepada perorangan, perusahaan, badan untuk memperoleh tempat
usaha sesuai dengan tata ruang wilayah yang diperlukan dalam
rangka penanaman modal. Pada toko Levi’s tersebut tidak memiliki
surat ijin SIUP dikarenakan pemilik hanya mengurus IMB (izin
mendirikan bangunan).
2. Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Pengertian IMB Izin Mendirikan Bangunan, adalah sebuah
produk hukum yang berisi perizinan yang diberikan oleh Kepala
Daerah kepada pemilik bangunan untuk membangun baru,
mengubah, memperluas, mengurangi, merawat atau merobohkan
bangunan sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan
teknis yang berlaku. Pemilik Toko Levi’s memiliki surat izin
mendirikan bangunan karena beliau juga melakukan usaha
dibidang properti

3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)


Nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana
dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda
pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak
dan kewajiban perpajakan. Pada toko Levi’s tersebut tidak
memiliki surat ijin NPWP dikarenakan pemilik belum mengurus
perijinan tersebut.
Aspek Ekonomi
Sumber Pendanaan
Dalam pendiriannya, Levi’s 501 memiliki 2 sumber pendanaan
yang terdiri dari 100% modal pribadi sebesar Rp 500.000.000.
Kebutuhan Modal Kerja
Dalam menjalankan usaha juga diperlukan modal kerja. Kebutuhan
modal kerja Levi’s 501 adalah sebesar Rp 1.000.000 per bulan untuk gaji
karyawan.
Keuntungan Usaha
Penghasilan yang diperoleh dari usaha penjualan pakaian pada toko
Levi’s 501 adalah Rp. 5.000.000 – Rp. 10.000.000 per bulan. Dalam satu
hari, keuntungan yang diperoleh sekitar Rp. 500.000 – Rp. 3.000.000.
Kerugian Usaha
Pada toko Levis 501 mengalami kerugian dalam hal penumpukan
pakaian- pakaian yang tidak terjual sepenuhnya. Hal ini terjadi karena
pada awal pengambilan pakaian di Bandung dan Jakarta, pemilik
mengambil pakaian dalam jumlah yang sangat besar sehingga terjadi
penumpukkan modal pada pakaian yang tidak terjual tersebut.

2.5 Aspek Organisasi dan Manajemen


Organisasi dan Sumber Daya Manusia
1. Nama Usaha : Levi’s 501
2. Jenis Usaha : pakaian atau fashion
3. Alamat Usaha : Jl. Dr. Syarif Thayib- Meurandeh, Kecamatan
Langsa Lama, Kota Langsa
4. Nama Pemilik : Rahmayeni S.H
5. Tahun Berdiri : Januari 2021
6. Lama Berdirinya Usaha : 2 tahun
Kegiatan Operasional dan Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan operasional yang dilakukan setiap hari pada toko ini
adalah pembukaan toko pada pagi hari, setelah itu karyawan melakukan
penyusunan pakaian-pakaian pada tempat yang telah disediakan seperti
gantungan, rak dan patung. Karyawan juga melakukan postingan di media
sosial instagram untuk mempromosikan pakaian yang dijual. Pada hari
tertentu, reseller datang ke toko untuk memilih dan mengambil pakaian
yang akan dia jual kembali.
BAB IV
KESIMPULAN DAN
SARAN

Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada Toko Levi’s
501 diperoleh kesimpulan dari berbagai aspek yang telah diteliti.
Adapun aspek- aspek yang telah diteliti adalah sebagai berikut :
1. Aspek Pasar dan Pemasaran
Toko Levi’s 501 menjual berbagai macam pakaian, seperti celana
jeans, kemeja flanel, gamis, kaos, dan baju anak-anak. Target pasar
pada toko ini adalah dari usia anak-anak, remaja, hingga dewasa.
Posisi toko yang letaknya cukup strategis dengan lingkungan
masyarakat dilingkungan kampus membuat para mahasiswa tertarik
dengan produk yang dijual di toko tersebut. Harga yang ditawarkan
berkisar Rp. 70.000 – Rp. 500.000 dan terdapat banyak diskon
yang ditawarkan di toko tersebut. Promos penjualan juga dilakukan
di media sosial Instagram dan memiliki 2 reseller yang berada di
perlak dan sigli.
2. Aspek Teknis
Pemilihan lokasi usaha sudah cukup strategis karena dekat dengan
lingkungan kampus. Toko Levi’s buka dari pukul 08.00 – 22.00
WIB dengan 1 karyawan yang bekerja. Tata letak penyusunan
barang sangat rapi dan tersusun sesuai dengan spesifik pakaian dan
penyimpanan barang juga tersusun di tempat yang berbeda. Toko
ini memiliki 3 metode pembayaran yaitu pembayaran tunai, non
tunai, dan pembayaran melalui QR.
3. Aspek Hukum
Toko Levi’s 501 belum memiliki surat izin Nomor Pembayaran
Wajib Pajak (NPWP) dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
dikarenakan pemilik toko belum memiliki waktu untuk mengurus
surat izin tersebut. Toko ini hanya memiliki Surat Izin Mendirikan
Bangunan (IMB), hal ini dikarenakan pemilik toko memiliki usaha
dibidang properti.
4. Aspek Ekonomi
Modal awal yang digunakan oleh pemilik toko sebesar Rp.
500.000.000 dan memiliki penghasilan setiap bulannya sebesar Rp.
5.000.000 – Rp. 10.000.000. Kerugian yang dialami toko adalah
banyaknya barang pakaian yang menumpuk digudang
pemyimpanan.
5. Aspek Organisasi dan Manajemen
Nama usaha ini adalah Levi’s 501 milik Rahmayeni, S.H., yang
terletak di jalan Prof. Dr. Syarif Thayib, Kecamatan Langsa Lama,
Kota Langsa. Toko ini berdiri pada tahun 2021 dan sudah berdiri
selama 2 tahun. Kegiatan pada waktu toko ini buka dimulai dari
pembukaan toko, penyusunan barang pakaian di gantungan atau
patung, penyusunan barang dirak, serta reseller yang datang untuk
mengambil pakaian yang ingin dijual kembali.

Saran
Berdasarkan aspek aspek yang telah diteliti, penulis
menyarankan untuk menambah media promosi dan penjualan di media
sosial seperti shopee dan tiktok shop. Untuk pengambilan barang
seharusnya mengambil dengan jumlah tertentu sesuai dengan
permintaan konsumen sehingga tidak terjadi penumpukan barang di
toko tersebut. Sedangkan dalam aspek hukum, surat izin seperti SIUP
dan NPWP harus dimiliki pada toko Levi’s agar lebih aman ketika ada
pemeriksaan pajak.
DAFTAR PUSTAKA

Adam, M. 2015. Manajemen Pemasaran Standing Flower : 39 Jasa,

Alfabeta, Bandung.

Ginting, M.S.B., Negara, I.M.K., Sudiarta, I.N. 2015. Analisis

Segmentasi Pasar Wisatawan Mancanegara yang

Berkunjung ke Bali dari Aspek Sosio-Ekonomi

Demografi, Psikografi, dan Perilaku. Jurnal IPTA, Vol

3, No 2 , Hal 98-101.

Kotler, Keller. 2013. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga.

Kasmir & Jakfar. 2020. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Prenadamedia

Group Rahmadani, Siti dan Makmur, SE,.MMA. 2019. Analisis Studi

Kelayakan Bisnis

Pada Pengembangan UMKM Usaha Tahu dan Tempe

Karya Mandiri di Tinjau Dari Aspek Produksi, Aspek

Pemasaran,

dan Aspek Keuangan. Jurnal Ilmiah Manajemen dan

Bisnis. Vol 1, No 1, Hal 76-83.

Anda mungkin juga menyukai