Anda di halaman 1dari 12

PEDOMAN PRAKTIKUM

MANAJEMEN AGROBISNIS PERIKANAN

………………………………………………………..

DISUSUN OLEH :

SUYOTO, S.Pi., M.Agr


NIDN. 0719067701

PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN

UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas


segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Buku Panduan Praktikum
Manajemen Agribisnis Perikanan ini dapat disusun dengan baik dan tepat waktu.

Buku ini menyajikan pedoman pelaksanaan praktikum dan pembuatan


laporan yangpada dasarnya dirangkum dari berbagai referensi untuk menuntun
praktikan. Metode-metode praktis diutamakan untuk memudahkan dalam
pembuatan laporan praktikum.

Kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak


yang secara langsung maupun tidak langsung telah mebantu dalam penyelesaian
buku ini. Menyadari akan keterbatasan yang kami miliki, maka kami sangat
mengharapkan saran atau kritik konstuktif bagi penyempurnaan buku ini diwaktu
yang akan datang.

Lamongan, 01 Mei 2022

Tim Penyusun
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Guna memperlancar Mata Kuliah Manajemen Agribisnis


Perikanan, maka diperlukan kegiatan praktikum untuk melengkapi teori
yang sudah diberikan pada saat perkuliahan. Manajemen agribisnis pada
prinsipnya adalah penerapan manajemen dalam sistem agribisnis. Oleh
karena itu, seseorang yang hendak terjun di bidang agribisnis harus
memahami konsep- konsep manajemen, tingkat manajemen, prinsip-prinsip
manajemen, dan bidang-bidang manajemen. Sehingga manajemen
agribisnis perikanan adalah ilmu mengatur suatu kesatuan kegiatan yang
meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan
hasil, dan pemasaran yang kaitannya dengan bidang perikanan. Dalam
agribisnis yang telah mencapai tahap komersial, terdapat pembagian tugas
yang mendasar antara berbagai fungsi. Pembagian tugas ini sejalan dengan
penemuan penerapan teknologi baru serta meningkatanya pendapatan
konsumen. Keberhasilan agribisnis untuk mencapai tujuannya sangat
ditentukan oleh fungsi-fungsi manajemen.

Keberadaan bisnis di bidang perikanan yang sedang naik daun


menjadi trend tersendiri di masyarakat. Berbagai usaha telah dilakukan oleh
pemerintah baik upaya-upaya yang bersifat konstruktif maupun yang
bersifat memperbaiki struktur yang ada. Pada beberapa hal pelaku bisnis di
bidang perikanan merasa kesulitan dalam hal manajemen usahanya, hal
ini dikarenakan kebanyakan usaha tersebut masih berupa usaha rumah
tangga. Berawal dari adanya masalah yang sedemikian rupa akhirnya
tergeraklah mata kuliah manajemen agribisnis perikanan untuk membuat
praktikum yang diharapkan nantinya praktikan akan mampu melaksanakan
aspek - aspek manajemen dalam usaha perikanan yang dijalankan.
1.2 Tujuan Kegiatan

Praktikum manajemen agribisnis perikanan diperlukan agar


praktikan dapat memahami perilaku manajemen terutama di bidang usaha
perikanan Sehingga praktikan mampu menerapkan aspek-aspek
manajemen dalam bisnis perikanan.

1.3 Manfaat Praktikum Manajemen Agrobisnis Perikanan

Manfaat dari praktikum Manajemen Agrobisnis Perikanan ini antara


lain adalah sebagai berikut:

1. Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang manajemen


agrobisnis serta meningkatkan keahlian dalam manajemen agrobisnis
Perikanan.
2. Memberikan pengalaman untuk meningkatkan ketrampilan
mahasiswa dalam pengelolaan Agrobisnis Perikanan..
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar-Dasar Manajemen Agribisnis Perikanan

Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh manusia tentu bertujuan untuk


mencapai suatu tujuan tertentu dan selalu berupaya agar kegiatan tersebut dapat
dilaksanakan secara efisien dan efektif (berdaya guna dan berhasil guna)
kegiatan tersebut perlu dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan adanya
kerja sama dengan orang lain agar tercapai suatu tujuan tertentu. Suatu kegiatan
kerja sama antara orang-orang dalam upaya mencapai tujuan tertentu ini
termasuk kegiatan manajeman.

Untuk memahami lebih lanjut pengertian manajemen maka seorang tokoh


yang bernama G.R. Terry menyatakan bahwa menajemen adalah “proses yang
khas, terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan
yang dilakukan untuk menentukan dan usaha mencapai sasaran-sasaran dengan
memanfaatkan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.” Sedangkan
agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan yang meliputi salah satu atau
keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil, dan
pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas.

Perdebatan tentang apakan manajemen agribisnis merupakan suatu disiplin


ilmu pengetahuan tersendiri atau tidak, masih terus berlangsung hingga saat ini
(Harling, 1995) . Beberapa ahli ekonomi pertanian berpendapat bahwa
manajemen agribisnis merupakan bagian (subdisiplin, special case) dari ilmu
ekonomi pertanian. Pendapat ini didasarkan atas proses sejarah kelahiran
manajemen agribisnis yang dibidangi oleh para ahli ekonomi pertanian sehingga
jurusan manajemen agribisnis merupakan salah satu jurusan di dalam ilmu
ekonomi pertanian. Namun, pada saat ini sector agribisnis tidak hanya pada
bidang pertanian saja tetapi sudah meluas hingga sector perikanan.

Manajemen agribisnis pada prinsipnya adalah penerapan manajemen dalam


system agribisnis. Oleh karena itu, seseorang yang hendak terjun di bidang
agribisnis harus memahami konsep-konsep manajemen, tingkat manajemen,
prinsip-prinsip manajemen, dan bidang-bidang manajemen. Sehingga
manajemen agribisnis perikanan adalah ilmu mengatur suatu kesatuan kegiatan
yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan
hasil, dan pemasaran yang kaitannya dengan bidang perikanan. Dalam
agribisnis yang telah mencapai tahap komersial, terdapat pembagian tugas yang
mendasar antara berbagai fungsi. Pembagian tugas ini sejalan dengan penemuan
penerapan teknologi baru serta meningkatanya pendapatan konsumen.
Keberhasilan agribisnis untuk mencapai tujuannya sangat ditentukan oleh
fungsi-fungsi manajemen.

2.2 Aspek-Aspek Manajemen

Dalam melakukan kegiatan agribisnis (mulai dari pra produksi hingga


pemasaran) agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien maka perlu diatur
dengan baik. Pengaturan tersebut perlu adanya fungsi manajemen yang
merupakan elemen dasar yang akan selalu melekat di dalam proses manajemen
yang akan dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai
tujuan. Fungsi-fungsi manajemen tersebut terdiri atas:

a. Perencanaan (planning)

Perencanaan (planning) didefinisikan sebagai hasil pemikiran yang mengarah ke


masa depan, menyangkut serangkaian tindakan berdasarkan pemahaman yang
mendalam terhadapa semua factor yang terlihat dan yang diarahkan kepada
sasaran khusus. Perencanaan pada hakikatnya merupakan fungsi dasar dari
manajemen. Adanya perencanaan memberikan pandangan yang menyeluruh
terhadap pekerjaan yang harus dilakukan dana dapat menjadi tuntuta bagi
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan menjadi efektif dan efisien.

b. Pengorganisasian (organizing)

Setelah perencanaan langkah berikutnya adalah menciptakan organisasi untuk


melaksanakan rencana yang telah dirumuskan. Pengorganisasian didefinisikan
sebagai suatu proses mnciptakan hubungan antara fungsi-fungsi, personalia, dan
factor fisik agar kegiatan- kegiatan yang harus dilaksanakan disatukan dan
diarahkan pada pencapaian tujuan bersama.
c. Pengarahan (actuating)

Fungsi pengarahan merupakan gerak pelaksanaan dari kegiatan-kegiatan fungsi


perencanaan dan pengorganisasian. Pengarahan dapat diartikan sebagai aspek
hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat bawahan untuk
bersedia mengerti dan menyumbangkan pikiran dan tenaganya secara efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

d. Pengkoordinasian (coordinating)

Koordinasi merupakan daya untuk mensikronkan dan menyatukan tindakan-


tindakan sekelompok manusia. Koordinasi merupakan otak dalam batang
tubuh dari keahlian manajemen. Meliputi kegiatan yang mempergunakan
pengaruh dan memberikan motivasi kepada karyawan untuk mencapai tujuan
organisasi. Manajer mengarahkan, memimpin dan mempengaruhi bawahan.

2.3 Aspek Bisnis

Aspek bisnis adalah inti dari pembahasan keseluruhan aspek, karena studi
kelayakan bertujuan untuk mengetahui potensi keuntungan dari usaha yang
direncanakan. Aspek finansiil berkaitan dengan penentuan kebutuhan jumlah dana
dan sekaligus pengalokasiannya serta mencari sumber dana yang bersangkutan
secara efisien, sehingga memberikan tingkat keuntungan yang menjanjikan bagi
investor. Aspek bisnis menganalisis secara deskriptif kuantitatif meliputi :
besarnya modal, Break Even Point ( BEP ), dan keuntungan (Profit).
a. Modal (Capital)
Modal usaha dalam pengertian ekonomi adalah barang atau uang yang bersama-
sama faktor produksi tanah dan tenaga kerja bekerja untuk menghasilkan suatu
barang baru. Modal usaha tersebut biasanya berupa modal tetap/aktiva dan modal
kerja.
b. Keuntungan (Profit)
Keuntungan/laba adalah selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan dengan
usaha untuk memperoleh pendapatan tersebut selama periode tertentu. Dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan laba sejauh mana suatu perusahaan
memperoleh pendapatan dari kegiatan penjualan sebagai selisih dari keseluruhan
usaha yang didalam usaha itu terdapat biaya yang dikeluarkan untuk proses
penjualan selama periode tertentu.
Rumus perhitungan keuntungan yaitu :

p = TR – TC

Dimana,
p = Keuntungan (Rp/bulan)
TR = Total Revenue (total penerimaan) (Rp/bulan)
TC = Total Cost (total biaya) (Rp/bulan)

c. BEP

Break Even Point ( BEP ) adalah titik impas dimana suatu usaha berada dalam
posisi tidak untung dan juga tidak rugi. BEP dibagi menjadi dua yaitu BEP unit
dan BEP sales.

Rumus perhitungan BEP unit yaitu:

Dimana:
FC = Biaya tetap
P = Harga jual per unit
V = Biaya variabel per unit
Q = Kuantitas produk yang dihasilkan dan dijual

Sedangkan rumus perhitungan BEP sales yaitu:

Dimana:
FC = Biaya tetap
VC = Biaya variable
S = Volume penjualan
FORMAT LAPORAN

Cover
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tempat dan Waktu
Bab II Tinjauan Pustaka
2.1 Aspek Teknis
a. Sarana dan Prasarana
b. Proses Produksi
2.2 Aspek Pemasaran
a. Bauran Pemasaran
b. Teknik Pemasaran
Bab III Pembahasan
3.1. Aspek Manajemen dalam Usaha
a. Planning
b. Organizing
c. Actuacting
d. Controlling
3.2. Aspek Finansial
a. Modal
b. Analisa Rugi/Laba
c. Analisa BEP
3.3 Basic Resoures
a. Man
b. Money
c. Material
d. Machine
e. Method
f. Market
Bab IV Penutup
4.1 Kesimpulan
4.2. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran (dokumentasi kegiatan)
LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN AGROBISNIS PERIKANAN
…………………………………………………….

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK …….

NO NAMA NIM
1.
2.
3.
4.
5.

PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN

UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

2022
Contoh format Lembar Pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Manajemen Agribisnis Perikanan disusun sebagai salah satu syarat


menyelesaikan Praktikum Manajemen Agribisnis Perikanan dan lulus Mata Kuliah
Manajemen Agribisnis Perikanan.

Menyutujui, Disusun Oleh :

………………………. ………………………. ……………………….

SUYOTO,S.Pi.,M.Agr Nama Nama


NIDN.0719067701 NIM…….. NIM……..

………………………. ……………………….

Nama Nama
NIM…….. NIM……..

………………………. ……………………….

Nama Nama
NIM…….. NIM……..

Anda mungkin juga menyukai