Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

BUSNIS PLAN / RENCANA USAHA PERTERNAKAN

Untuk memenuhi mata kuliah manajemen

DISUSUN OLEH:
NAMA : TRI MEYANTO
NPM : 195110045

UNIVERSITAS TULANG BAWANG


FAKULTAS PETERNAKAN
2019/2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak


untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut.Pengertian peternakan tidak terbatas
pada pemeliharaaan saja, memelihara dan peternakan perbedaannya terletak pada tujuan yang
ditetapkan. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan dengan penerapan prinsip-prinsip
manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal.Kegiatan di
bidang peternakan dapat dibagi atas dua golongan, yaitu peternakan hewan besar seperti sapi,
kerbau dan kuda, sedang kelompok kedua yaitu peternakan hewan kecil seperti ayam, kelinci dll.

Usaha peternakan mempunyai prospek untuk dikembangkan karena tingginya permintaan


akan produk peternakan. Usaha peternakan juga memberi keuntungan yang cukup tinggi dan
menjadi sumber pendapatan bagi banyak masyarakat di perdesaan di Indonesia. Namun
demikian, sebagaimana usaha lainnya.

1.2 Tujuan

Tujuan dari makalah ini yaitu agar mahasiswa mengetahui tentang manajemen di bidang
peternakan dan bisa mengaplikasikannya pada bidang usaha, khususnya di bidang peternakan.

1.3 Manfaat

Manfaat manajemen di bidang peternakan adalah agar tujuan dari suatu usaha peternakan
bisa tercapai dan dengan adanya pengetahuan di bidang peternakan, maka pelaku usaha dapat
mengetahui resiko yang akan terjadi di bidang usaha tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen

a. Pengertian

•Pengertian manajemen secara luas adalah cara mengatur satu atau beberapa faktor dalam suatu
sistem untuk mencapai tujuan tertentu.

•Hal ini melibatkan :

-Manager

-Unit-unit terkait dan

-Orang-orang yang berada di bawahnya.

-manajemen diperlukan pada semua sektor kehidupan agar tidak terjadi kekacauan, benturan atau
salah pengertian.

-Dalam sektor produksi seperti beternak sapi potong setiap langkah kegiatan akan menyangkut
aspek-aspek fungsi manajemen.

b. Fungsi Manajemen

•Fungsi-fungsi manajemen merupakan bagian dari suatu sistem dalam proses manajemen.
Adapun fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan
dan pengawasan.

1. Perencanaan Usaha

- Merupakan tindakan menentukan sasaran dan arah tindakan yang akan dijadikan pedoman

-Dituntut keberanian dan kemampuan dalam mengasumsikan, meramalkan, menvisualisasikan


dan melihat kecendrungan yang dilandasi kaidah-kaidah rasional.
Gagalnya calon pengusaha atau pengusaha di awal usaha mereka adalah akibat tidak mampu
merancang perencanaan bisnis (business plan) yang baik. Maka, begitu memasuki dunia usaha,
banyak hal yang tak terduga muncul dan tak tahu apa yang harus dilakukan. (Rhenald Khasali).

Fungsi Awal Perencanaan Usaha

•Sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha

•Sebagai alat untuk mengajukan permodalan yang bersumber dari luar.

Dalam perencanaan bisnis/usaha ada 9 poin yang harus diperhatikan.

Pertama: memilih bidang usaha

Dalam memilih bidang usaha yang perlu diperhatikan adalah:

a. bidang usaha tersebut ada pasarnya

b. bidang usaha tersebut kita senangi

c. bidang usaha tersebut kita memiliki keahlian atau sumber daya manusia yang ahli di sekitar
tempat usaha.

Dalam memilih bidang usaha perhatikan usaha – usaha yang:

•Resiko kecil

•Resiko sedang

•Resiko tinggi

Kedua: estimasi (perkiraan).

Dalam bisnis ada 3 model estimasi

•Proyeksi

•Prediksi

•Intuisi
Ketiga: Studi kelayakan

Studi kelayakan merupakan konsep untuk menentukan apakah suatu usaha layak atau tidak.
Banyak usaha gagal karena tidak membuat studi kelayakan.

Manfaat studi kelayakan:

-sebagai pembanding antara rencana dan pelaksanaan

-bahan informasi(company profile)

-pelengkap pengajuan kredit-kerjasama

-pelengkap pengajuan izin usaha

Keempat:kondisi lokal

Dalam perencanaan bisnis perlu dipahami tentang kondisi lokal yang menyangkut:

•Sumber daya manusia

•Bahan baku tersedia

•Keadaan lokal yang spesifik (agama, adat, kepercayaan, budaya)

Kelima: Kapan Memulai

Dalam merencanakan kapan akan dimulai suatu usaha harus diperhitungkan aspek pasar.

Keenam: Membuat Kebijaksanaan

Dalam perencanaan perlu ditentukan kebijaksanaan yang akan diambil, yaitu menyangkut:

•Jenis usaha yang akan dikerjakan

•Modal yang akan digunakan

•Orang/lembaga yang akan diajak kerjasama

•Asuransi mana yang akan dipakai?


•Apa saja yang akan diasuransikan?

•Kapasitas usaha.

Ketujuh: Rencana Pemasaran

•Memperkirakan penjualan

•Mengukur kondisi pasar

•Memilih teknik menjual

•Membuat rencana penjualan

•Menentukan harga

•Rencana distribusi

•Rencana promosi

Kedelapan: Rencana Produksi

Produksi adalah proses memanfaatkan bahan baku menjadi akhir melalui suatu kreasi

Faktor yang perlu diperhatikan:

•Dari perkiraan penjualan dapat ditentukan macam dan jumlah barang yang perlu diproduksi

•Ada 2 model produksi

-produksi berdasarkan pesanan

-Produksi berdasarkan perkiraan

c. Lebih murah memproduksi dalam jumlah banyak

d. Pembelian mesin/peralatan baru, harus dipikir matang

Kesembilan: Rencana Keuangan dan Anggaran


Tujuan setiap usaha mendapatkan profit dengan menggunakan modal secara efisien. Maka daari
itu perlu rencana penggunaan modal dan mengetahui bagaimana hasilnya. Dalam rencana
tersebut yang berperan penting adalah :

•Program keuangan

•Anggaran

•Pendapatan, pengeluaran dan laba yang diharapkan diperlukan sehingga tercipta keterpaduan
dalam melaksanakan tugas sesuai bidang masing-masing.

Contoh : Pengorganisasian dalam usaha sapi potong harus ada pembagian, siapa yang
menyediakan bibit, menyediakan sarana dan prasarana peternakan., melakukan vaksinasi,
menangani hasil dan memasarkan hasil. Pembagian ini diatus berikut jadwal dan waktunya (time
and duration)

3. Penggerakan (Actuating)

Yang menyangkut fungsi penggerakan terutama : kepemimpinan (leadership, komunikasi,


motivasi dan persuasi rekanan/staf).

Kaitannya dengan kepemimpinan : peternak pada dasarnya bukan hanya tenaga kerja tetapi
juga manajer yang harus dapat mengambil keputusan dan memimpin usaha.

Kaitannya dengan komunikasi : Mengingat usaha suatu peternakan tidak mungkin dilakukan
tanpa berhubungan dengan pihak luar/lain termasuk tenaga kerja maka komunikasi verbal
maupun non verbal sangat diperlukan.

Kaitannya dengan motivasi : kemampuan mendorong semua yang terlibat terutama tenaga
kerja untuk merasa ikut berusaha bertanggung jawab dan memiliki.

Kaitannya dengan kemampuan persuasi : Peternak harus terlibat dalam pembelian sapronak
dan pemasaran hasil, sehingga diperlukan kemampuan bernegosiasi. Dalam memenuhi
kebutuhan ini diperlukan fungsi manajemen tambahan, yaitu koordinasi.

Dalam prakteknya semua kegiatan belum tentu dilaksanakan sesuai jaringan rencana kerja
(network planning). Oleh karena itu harus ada pengawasan agar tetap mengikuti rencana yang
telah ditetapkan. Pengawasan ini, terutama yang menyangkut tenaga kerja, biasanya diikuti
evaluasi dan perbaikan.

Fungsi evaluasi sangat penting karena menyangkut komoditas hidup. Apabila salah satu
kegiatan tidak terealisasi. misal: vaksinasi atau pemberian pakan, akan sangat mempengaruhi
produksi akibatnya terjadi penurunan produksi atau terhambatnya pertumbuhan.

. Perencanaan pemasaran

Penentuan segala sesuatu sebelum di lakukan kegiatan-kegiatan pemasatran meliputi :

•Tujuan

•Strategi

•Kebijaksanaan

•Taktik yang di jalankan

Sebagai syarat minimal perencanaan harus berisi bagian-bagian sebagai berikut :

1. Ringkasan bagi eksekutif :Menyajikan pandangan singkat atas rencana yang di usulkan agar
dapat di tinjau dengan cepat oleh manajeman.

2. situasi pemasaran saat ini menyajikan data latar belakang relevan yang mengenai
pasar,produk,persaingan dan distribusi.

3. Analisis ancaman dan peluang mengidentifikasi ancaman dan peluang utama yang mungkin
mempengaruhi produk .

4. Sasaran dan isu menentukan sasaran perusahaan perusahaan untuk produk di bidang
penjualan,pangsa pasar ,laba serta isu yang akan mempengaruhi sasaran ini.

5. Strategi pemasaran menyajika pendekatan pemasaran yang luas,yang akan di gunakan untuk
mencapai sasaran dalam rencana.
6. Program tindakan mrnspesifikasikan apa yangakan di lakukan,siapa yang akan
melakukannya,kapan dan berapa biayanya.

7. Anggaran laporan laba dan rugi yang di proyeksikan meramalkan hasil keuangan yang di
harapkan dari rencana tadi.

8. Pengendalian menunjukkan bagaimana kemajuan rencana akan di pantau.

Inflementasi Pemasaran

Proses yang merubah srategi dan rencana pemasaran menjadi pemasaran untuk mencapai
sasaran. Inflementasi mencakup aktivitas sehari-hari dari bulan-kebulan yang secara efektif
melaksanakan rencana pemasaran. Kegiatan ini di butuhkan program tindakan yang menarik
semua orang atau aktifitas serta struktur organisasi formal yang dapat memainkan peranan
penting dalam menginplementasikan strategi pemasaran. Inplementasi yang sukses bergantung
dari beberapa kegiatan kunci yaitu :

Pengorgasisasian kegiatan pemasaran,yaitu proses menciptakan hubungan antara fungsi


fersonalian dan faktor fisik (sarana)agar kegiatan pemasaran yang harus di laksanakan bisa
mencapai kegiatan yang benar meliputi pembagian kerja wewenang dan pembagian kerja.

Tujuan :setiap orang dalam organisasi bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan
pemasaran yang telah di bebankan kepadanya sehingga tidak overlapping pekerjaan.

Bentuk umum dalam depertemen pemasaran yang modern antara lain :

Organisasi fungsional di mana berbagai aktifitas pemasaran yang berbeda di kepalai oleh
spesialis fungsional :manajemen penjualan ,periklaanan proses pemasaran, pelayanan terhadap
pelanggan, manajemen produk baru.

Organisasi geografik di mana karyawan bagian penjualan dan pemasaran di beri tugas di negara
wilayah atau distrik tertentu.Organisasi manajemen produk,karyawan ini mengembangkan
pemasaran dan strategi lengkap untuk produk dan merk tertentu, bila perusahaan ini memiliki
banyak produk atau merk yang amat berbeda.
Bila firm satu produk kepada banyak tipe pesar berbeda yang mempunyai orgasisasi manajemen
pasar. Manajemen ini bertanggung jawab untuk mengembangkan rencan jangka panjang dan
tahunan untuk keunggulan utama dari sistem ini adalah bahwa perusahaan di organisasikan di
sekitar kebutuha spesifik segmen pelanggan.

Pengarahan kegiatan pemasaran yaitu usaha yang berhubungan dengan segal asesuatu kegiatan
pemasaran agar semuanya itu dapat di lakukan dengan baik, meliputi pemberian perintah secara
baik harus ada, meliputi pemberian perintah secara baik harus ada follow up-nyasecara
sederhana perlu penjelasan sehingga ada pengertian dan sifatnay harus konsultatif.

•Motivasi

•Kepemimpinan

Dengan pengarahan segala kegiatan yang menyimpang akan terdeteksi dan pimpinan dapat
memberikan motivasi untuk menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan harapan serta agar terjad
harmonisasi antar anggota organisasi. Pengkordinasian kegiatan pemasaran yaitu usaha
mengsinkronkan dan menyatuka segala kegiatan pemasaran dalam organisasi agar tercapai
tujuan yang efektif dan efisien.

Cara Menjalankan Manajemen

Cara-cara menjalankan koordinasi yang efektif dengan berbagai cara yaitu :

1. Di adakan prosedur yang terang dan jelas dan di tentukan tanggal penyesuaian (deadline)

2. Kordinasi di lakukan secara formal melalui pimpinan staff pembantu,panitiamaupun pejabat


penghubung staff tetap di lakukan kontak tidak formal.

Pengendalian/Evaluasi kegiatan pemasaran ,Yaitu usaha memberika petunjuk pada para


pelaksana agar mereka selalu bertinfdak sesuai dengan rencana,meliputi:

•Penentuan Standard

•Supervisi kegiatan atau pemeriksaan

•Perbandingan hasil dengan Standard


•Kegiatan mengoreksi Standard

•Menetapka mengukur Mengevaluasi Mengambil

•Sasaran kinerja,kinerja tindaka perbaikan.

Kegiatan pengendalian/efaluasi di atas dapat di kelompokkan 2 macam :

1. Pengendalian operacional termasuk memeriksa kinerja yang sedang berlangsung terhadap


rencana tahunan dan mengambil tindakan perbaikan kalau perlu.

Tujuannya adalah memastikan bahwa perusahaan mencapai penjualan laba,dan sasaran lain yang
di tetapka dalam rencana tahunannaya.Kegiatan ini juga mencakup penentuan produk wilayah
pasar dan saluran yang berbeda yang dapat mendatangkan laba.

2. Pengendalian strategi meliputi pengamatan apakah strategi dasar perusahaan sesuai dengan
peluang terbuka.Strategi dan program pemasaran dapat ketinggalan zaman dalam waktu singkat
dan setiap perusahaan harus secara periodik menilai ulang pendekatan terhadap pasar secara
keseluruhan.

Aspek – Aspek Dalam Manajemen

1. Aspek Produksi

Tingkat produksi tinggi, tetapi secara ekonomi masih tetap berada dalam batas-batas yang
menguntungkan

Produksi per tenaga kerja mencapai rasio (imbangan) yang tinggi

Jumlah yang dipelihara cukup banyak, tetap selalu dalam imbangan yang menguntungkan

Produksi makanan ternak cukup banyak, sehingga memungkinkan tersedia sepanjang tahun

2. Aspek Reproduksi

Semua aspek reproduksi yang bernilai ekonomis (masa kosong, service per conception,
conception rate, umur pertama kawin, dan umur beranak) selalu dipertahankan pada tingkat yang
efisien menguntungkan
Setiap pedet yang dilahirkan tumbuh normal dan tingkat pertumbuhan sesuai dengan umurnya

Selalu tersedia ternak pengganti (replacement stock) dengan umur dan bobot badan yang
seragam

3. Aspek Ekonomi

Tingkat keuntungan (profit) per ekor ternak selalu dapat dipertahankan tinggi, berarti investasi
pada setiap ekor sapi perah tetap berada pada tingkatan rendah

Tenaga kerja digunakan secara efisien pada berbagai sektor produksi, sehingga ongkos tenaga
kerja yang dikeluarkan cukup memadai

Perhitungan dan penggunaan modal (capital) dilakukan secara tepat dan efisien terhadap unit-
unit produksi

Kualitas produksi selalu dapat dipertahankan, sehingga nilai jual tinggi

4. Aspek Fasilitas

Pengadaan sarana dan fasilitas dalam jumlah yang memadai dan efisien dalam penggunaannya

Penempatan perkandangan dan bangunan-bangunan lainnya diatur secara strategis dan efisien
bagi para tenaga kerja, serta luasnya sesuai dengan kebutuhan

Pelaksanaan dan penggunaan semua catatan (recording) dari setiap kegiatan dilakukan secara
teratur dan akurat, sehingga dapat mempermudah dan memperlancar evaluasi, serta pembuatan
keputusan yang bersifat manajemen (managerial).

Keadaan tersebut dapat dilaksanakan oleh para peternak, berarti para peternak tersebut telah
mampu atau tingkat manajemennya baik, sehingga tingkat keuntungan peternak selalu dapat
dipertahankan. Sebaliknya, apabila aspek manajemen tersebut diabaikan atau kurang mendapat
perhatian, sekalipun dalam peternakan itu menggunakan ternak yang unggul dan mendapat bahan
makanan yang berkualitas baik, maka tingkat produksi akan tetap rendah atau tingkat
keuntungan tetap sedikit (rendah). Oleh karena itu, baik tidaknya pelaksanaan kegiatan usaha
yang berhubungan dengan aspek manajemen tersebut sepenuhnya bergantung pada kemampuan,
keterampilan, dan wawasan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh peternak/manager. Seorang
peternak mempunyai status/kedudukan sebagai pemimpin, peng-awas, dan pemelihara
(pengusaha) yang senantiasa mengharapkan keuntungan dari usahanya. Oleh karen itu, peternak
adalah faktor penentu untuk mengoperasikan suatu usaha peternakan. Akan tetapi. Pada
kenyataannya hal tersebut sering terlupakan, terutama pada peternakan-peternakan skala kecil.
Hal ini disebabkan karena:

Tekanan/desakan kemanjuan ilmu pengetahuan

Kemajuan teknologi dan produk-produk teknologi, seperti embryo transfer dan ransum jadi

Program perbaikan mutu genetik

Oleh karena itu, dengan adanya kemajuan ilmu dan teknologi, jika seorang peternak tidak
berusaha untuk mengikutinya, maka usaha peternakannya akan ketinggalan. Kemampuan dan
keterampilan seorang peternak/manager akan berpengaruh terhadap hasil yang dicapai,
kemampuan tersebut antara lain mencakup beberapa aspek, yaitu:

Kemampuan peternak untuk mendapatkan dan menjual ternak yang baik

Kemampuan untuk meningkatkan mutu yang dimilikinya

Kemampuan cara mengatasi kejadian-kejadian stress dan memper-tahankan kesehatan teraknya

Kemampuan untuk mengefisienkan pakan yang diberikan pada seluruh kondisi ternak

Kemampuan untuk mengetahui dan memahami ekspresi potensi genetik dan cara memanfaatkan
kemampuan secara optimum

Kemampuan untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas produksi yang baik dan
menguntungkan

Kemampuan untuk mengelola dan mengefisienkan tenaga kerja di peternakannya

Kemampuan untuk menjalin hubungan dengan para peternak lainnya dan dengan lembaga atau
instansi terkait, baik secara langsung maupun secara tidak langsung

Kemampuan untuk mendapatkan keuntungan yang optimal dan sikap dalam menghadapi resiko
kerugian
Dengan demikian, kualitas seorang peternak/manager peternakan sangat diperlukan, karena
merupakan faktor utama sebagai unsur pelaksana kegiatan yang dapat menentukan berhasil-
tidaknya suatu usaha. Secara garis besarnya, seorang peternak/manager dapat dinilai berhasil
dengan baik jika dilihat dari segi:

Skala usaha atau jumlah ternak yang dipelihara semakin berkembang dalam proporsi atau rasio
ternak yang menguntungkan

Keberhasilan menggunakan metode usaha yang baik, sehingga selalu memberikan jaminan dari
usahanya yang kurang menguntungkan menjadi suatu usaha yang lebih menguntungkan

Kualitas seorang peternak/manager selain dapat dinilai berdasarkan kemampuan, keterampilan


dan pengetahuannya, juga diperlukan tambahan yang berkaitan dengan sikap dan
kepribadiannya, serta kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dapat membawa keberhasilan. Adapun
sikap dan kepribadian yang dituntut dari seorang peternak/manager adalah sebagai berikut:

1. Memiliki kecintaan yang besar terhadap ternak yang dipeliharanya. Sikap ini timbul baik
secara alami (bawaan) ataupun bisa timbul karena merasa memiliki dan menyayanginya. Sikap
tersebut akan memudahkan dalam mengelola ternak, karena secara tidak langsung akan
tersalurkan kepada ternak-ternaknya, sehingga akan lebih jinak dan penurut. Setelah timbul
saling pengertian dan kerjasama antara peternak dan ternak yang dipeliharanya, maka secara
bersama akan menikmati hasilnya

2. Memiliki kepribadian yang teguh, rajin, dan tekun bekerja

3. Bijaksana dan cukup pengalaman dalam berbagai tindakan, sehingga keputusan-keputusan


manajerial selalu tepat

4. Percaya diri akan kemampuannya

Sebagai tambahan yang berkaitan dengan kualitas seorang peternak/manager yang berhasil
adalah mereka mimiliki beberapa karakteristik (sifat khas) sebagai berikut:

1. Sikap / Pendirian. Mereka positif, percaya, optimistik, dan fleksibel. Mereka mempunyai satu
sikap “dapat mengerjakan” yang memungkinkan mereka mencari jalan pemecahan daripada
alasan me-ngapa tidak dapat diselesaikan. Mereka seperti orang lain dan orang yang suka
dihubungkan dengannya. Mereka tahu bagaimana bekerja dengan orang. Mereka mengilhami
dan memotivasi orang. Mereka bangga menjadi apa adanya mereka, bangga hubungannya
dengan industri dan optimistik terhadap masa depannya dan industri.

2. Perencana. Mereka menyusun khusus, tujuan yang dapat dicapai, keuangan dan nonkeuangan,
jangka pendek dan panjang. Mereka merencanakan dengan hati-hati alur pencapaian tujuan.

3. Pekerja. Mereka suka bekerja, baik fisik maupun mental, dan mereka mengetahui bahwa hal
tersebut penting untuk memperoleh keberhasilan.

4. Pemikir. Mereka menggabungkan fakta, menilainya secara objektif, dan memperhatikan


alternatif sebelum tiba pada tujuan. Mereka selalu mencari ide, tekhnik, dan metode baru yang
memampukan mereka mengerjakan sesuatu secara efektif atau lebih produktif.

5. Penilai. Mereka selalu menilai catatan, usaha, dan performa ternak, mencari alur lemah. Bila
kelemahan dapat ditandai, manajer yang sukses menentukan prioritas dan memperbaikinya.
Mereka menilai kemajuan keseluruhan terhadap pencapaian tujuan, dan, bila kemajuan lambat
atau tidak ada, mereka memperbaiki rencananya untuk meningkatkan kemajuan.

6. Pandangan ke depan. Mereka mempunyai kemampuan untuk menduga masalah dan


menghindarinya. Jadi mereka menghindari usaha terpaksa saat keputusan tergesa-gesa tanpa
evaluasi hati-hati yang dapat merugikan.

7. Pengetahuan.Mereka mempunyai pengetahuan menyeluruh dan mutakhir dalam hal per-


sapiperah-an. Mereka membuktikan bahwa penelitian melengkapi terus menerus pengetahuan
baru yang dapat diterapkan kepada persapiperahan untuk meningkatkan produktivitas dari sapi
dan tenaga kerja. Mereka membaca, menulis, dan bepergian untuk menjaga kemutakhiran.

Inti dari kegiatan manajemen mencakup hal-hal berikut :

1.Telling : Kegiatan menyampaikan pesan atau kemampuan melakukan komunikasi, motivasi


dan persuasi. Kemampuan ini penting terutama dalam mengendalikan tenaga kerja.
2. Selling : Kegiatan menjual atau menawarkan. Hal ini terkait dalam proses negosiasi
pengadaan sarana produksi, melakukan kontrak/penjualan hasil.

3.Testing : Kegiatan melakukan penilaian, pengkajian atau percobaan sesuatu yang berupa
pengetahuan, keterampilan, sikap kepribadian (tenaga kerja/calon karyawan) barang (sarana
produksi : pakan dan obat-obatan) dan alat (tempat minum, kandang)

4.Consulting = kegiatan konsultasi

Seperti menanyakan teknologi yang menguntungkan kepada lembaga atau pihak-pihak terkait,
mengetahui kebijakan pemerintah atau mendiskusikan cara mengatasi perselisihan baik tentang
gangguan ketertiban farm (usaha peternakan) maupun perjanjian dengan mitra kerja.

5. Joining = Kegiatan kerja sama

Diakui atau tidak, maju atau mundurnya usaha sangat tergantung pada kemampuan seseorang
melakukan kerja sama.

Kunci keberhasilan terletak pada human relation (hubungan kemanusiaan) bentuk kerjasama
dengan tenaga kerja, rekan atau mitra kerja dengan para pemimpin (formal/non formal) dan yang
paling penting adalah dengan konsumen.

Prinsip kerjasama ini : kemanusiaan, artinya jangan sampai yang untung hanya sepihak saja.
Kerjasama harus saling menguntungkan, mendukung dan diharapkan sampai pada tingkatan
sinergi, yaitu Keuntungan semua pihak melebihi potensi maksimal.

6. Delegating = merupakan pelengkap inti manajemen yang lain.

Contoh. Untuk mencari pasar yang menjanjikan prospek lebih bagus diperlukan hunter yang
memburu ketempat pembeli. Untuk ini diperlukan keterlibatan beberapa orang. Baik staf atau
tenaga kerja maupun mitra kerja.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan :

Dalam usaha peternakan, manajemen merupakan cara untuk meraih kesuksesan. Karena
manajemen memiliki fungsi : perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan.

Aspek – aspek dalam manajemen peternakan yang harus diperhatikan yaitu : aspek produksi,
aspek reproduksi, aspek ekonomi, dan aspek fasilitas.

Inti dari manajemen mencakup beberapa hal yaitu : telling, selling, testing, consuling, joining,
dan delegating.
DAFTAR PUSTAKA

Sofyadi Cahyan, 2003. Konsep Pembangunan Pertanian dan Peternakan Masa Depan. Badan
Litbang Departemen Pertanian. Bogor.

Pangudiluhur, Krisna.2010. http://krisnapangudiluhur.blogspot.com/2010/12 /manajemen-


pemeliharaan-dan-perawatan.html. Diakses tanggal 1 april 2016.

Purwaningsih, L.D. 2014. Manajemen Ternak Potong. Lindadewipurwaningsih.blogspot.co.id.


Diakses pada tanggal 1 april 2016.

Setyaningrum, A, dkk. 2003. Manajemen Ternak Potong. Purwokwrto : Unsoed.

Anda mungkin juga menyukai