Anda di halaman 1dari 11

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

Jawab !

1. Tiga tingkat rencana strategik pada perusahaan – perusahaan yang mempunyai banyak
usaha

• Perencanaan pada tingkat perusahaan ( corporate level planing )


Perencanaan ini menentukan kerangka visi suatu organisasi dan cara-cara yang
harus dilakukan oleh Organisasi tersebut untuk merealisasikan visinya. Jangka
waktu Perencanaan Strategis sekitar 3 tahun hingga 5 tahun (Jangka panjang).
Contoh penerapannya pada industri pangan :
✓ Perencanaan penetapan visi, misi, dan tujuan-tujuan organisasi, strategi yang
dikembangkan dan struktur korporasi yang dipilih oleh organisasi.
✓ Memiliki Misi dan tujuan organisasi selanjutnya akan menjadi pedoman untuk
menentukan tujuan divisi dan tujuan berbagai fungsi organisasi.
✓ Pembuatan dibuatlah strategi pada tingkat korporat, strategi ini akan
memberikan arah dalam indutri dan pasar mana organisasi akan bersaing.

• Perencanaan pada tingkat usaha ( Planing at the bussiness level )


Perencanaan Taktis atau Tactical Plans adalah Perencanaan yang memuat taktik-
taktik para manajer untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah direncanakan
oleh Top Management (Manajemen Puncak) dalam perencanaan strategis.
Contoh penerapannya pada industri pangan :
Para pimpinan pada tingkat divisi akan mengembangkan perencanaan pada tingkat
divisi yang mencakup tujuan jangka panjang dan pembuatan strategi serta struktur
pengendalian pada tingkat divisi.
• Perencanaan pada tingkat pelaksanaan ( oprating plan )
Perencanaan Operasional merupakan Perencanaan yang berjangka waktu pendek
(kurang dari satu tahun), Tindakan-tindakan pada Perencanaan Operasional ini
dirancang dan dikembangkan spesifik untuk mendukung perencanaan strategis
(Strategic Plans) dan perencanaan Taktis (Tactical Plans).
Contoh penerapanya pada industri pangan :
Para pimpinan pada tingkat fungsional (contoh dalam perusahaan bisnis : manajer
produksi, manajer akuntansi, manajer pemasaran, manajer SDM, dll.) akan
mengembangkan rencana pada tingkat fugsional/departemen terkait Karena
Rencana pada tingkat ini akan menetapkan tujan yang ingin dicapai oleh masing-
masing fungsi yang akan menjamin tercapainya tujuan.

Sumber bacaan :

Solihin, Ismail. 2012. Manajemen Strategik. Jakarta : Erlangga.

Jones, G.R. & George, J. M. 2007. Essential of Contemporary Management. Ed. 2. McGraw Hill

https://aiszaki.com/2019/10/05/tingkatan-manajemen/

https://employers.glints.id/resources/3-tingkatan-manajemen-perusahaan/

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-perencanaan-planning-jenis-perencanaan/

2. Tahapan pengambilan keputusan

1. Mengidentifikasi keputusan
Langkah pertama dalam membuat keputusan yang tepat adalah mengenali
permasalahan serta memutuskan untuk mengatasi hal itu, dan juga menentukan alasan
tentang mengapa keputusan ini akan membuat perubahan bagi konsumen atau
karyawan.
2. Mengumpulkan informasi
Selanjutnya, saatnya untuk mengumpulkan informasi sehingga dapat membuat
keputusan berdasarkan data dan fakta. Tahap ini membutuhkan penilaian untuk
memnentukan informasi apa yang relevan dengan keputusan yang ada dan bagaimana
cara mendapatkannya. Supaya efektif, sebelumnya definisikan apa yang perlu
diketahui yag berpengaruh dengan keputusan, dan tentukan siapa saja yang perlu
dilibatkan.
3. Mengidentifikasi alternatif
Dengan memahami permasalahan, mengidentifikasi kemungkinan dan
mensimulasikannya akan lahir opsi-opsi keputusan. Opsi tersebut yang
dipertimbangkan untuk diambil salah satunya sebagai keputusan.
4. Menimbang bukti:
Menurut pakar manajemen Phil Higson dan Anthony Sturgess, dalam langkah ini
diperlukan "mengevaluasi kelayakan, penerimaan dan keinginan." untuk mengetahui
alternatif manakah yang terbaik. Pengambil keputusan, baik itu manajer/ eksekutif
atau pelaku usaha harus mampu mempertimbangkan pro dan kontra kemudian
memilih opsi yang memiliki peluang keberhasilan tertinggi. Mencari opini kedua yang
dipercaya mampu memberikan perspektif baru terhadap permasalahan juga mungkin
akan sangat membantu.
5. Memilih diantara alternatif pilihan
Ketika tiba waktunya untuk membuat suatu keputusan, pastikan bahwa adanya resiko
yang menempel pada keputusan yang dipilih. Atau, alternatif lainnya, dengan memilih
kombinasi dari beberapa alternatif setelah sepenuhnya memahami informasi serta
potensi resikonya.
6. Bertindak
Selanjutnya, setelah keputusan diambil harus segera dibuat rencana implementasi. Hal
ini melibatkan kegiatan mengidentifikasi sumberdaya yang diperlukan serta
mendapatkan dukungan dari karyawan dan para pemangku kepentingan.
Mengumpulkan orang lain yang setuju dengan keputusan yang diambil adalah
komponen kunci untuk melaksanakan rencana kita secara efektif.
7. Meninjau kembali
Langkah penting namun paling sering diabaikan dalam proses pengambilan keputusan
adalah mengevaluasi keputusan. Apabila keputusan yang diambil tidak sesuai dengan
apa yang telah direncanakan,segeralah tinjau kembali dan telusuri secara runtut apa
yang menyimpang atau tidak sesuai.
Contoh Pengambilan Keputusan Kemasan Pada Pabrik Snack Makanan

Proses pengambilan keputusan melalui kemasan umumnya terjadi pada produk-


produk low involvement seperti snack dan terjadi secara impulsif. Dalam perspektif
proses pengambilan keputusan yang ada, pembelian impulsif masuk dalam perspektif
eksperi-menal dimana proses nya sama dengan perspektif tradisional hanya saja tiap
tahapannya dipengaruhi oleh afeksi. Dalam penelitian ini dapat dilihat, bahwa kemasan
berperan pada tiap-tiap tahapan dalam proses pengambilan keputusan pembelian.
Kemasan mampu menjadi stimulus, menciptakan persepsi positif serta
membangkitkan perasaan atau emosi konsumen sehingga tertarik dan akhirnya
berujung pada pembelian. Namun, tidak semua tahapan dalam proses pengambilan
keputusan dilewati secara sistematis. Tahapan evaluasi alternative dapat dilewatkan
dalam proses pengambilan keputusan impulsif apabila emosi yang muncul begitu kuat
mempengaruhi konsumen sehingga merasa tidak perlu membandingkan produk
dengan produk pesaing.
Sumber jurnal penelitian :
https://media.neliti.com/media/publications/232198-proses-pengambilan-
keputusan-melalui-kem-a046726b.pdf
file:///C:/Users/Danang%20Adi/Downloads/Tahapan%20Pengambilan%20Keputusan
%20(1).pdf

3. Tipe – tipe keputusan terkait management Produksi


Sumber Modul BMP hal 6.18 – 6.19

Contoh management produksi PT. MAYORA INDAH Tbk


PT Mayora Indah Tbk merupakan kelompok bisnis yang memproduksi makanan terkemuka
di Indonesia. Mayora Indah telah berkembang menjadi salah satu perusahaan Fast Moving
Consumer Goods Industry yang telah diakui keberadaan-nya secara global. Terbukti bahwa
Mayora Indah telah menghasilkan berbagai produk berkualitas yang saat ini menjadi
merek-merek terkenal di dunia, seperti Kopiko, Danisa, Astor, Energen, Torabika dan lain-
lain. Perusahaan ini pertama kali didirikan sejak 17 Februari 1977 sebagai sebuah industri
biskuit rumah sederhana yang hingga sekarang mampu berkembang dengan pesat menjadi
salah satu kelompok usaha yang ter-integrasi di Indonesia. Perkembangan perusahaan juga
ditorehkan dengan merubah status perusahaan menjadi perusahaan terbuka seiring
dengan pencatatan saham perusahaan untuk pertama kali di Bursa Efek Jakarta sejak 4 Juli
1990. Pada tahun-tahun berikutnya perusahaan terus melakukan ekspansi cepat untuk
menjadi sebuah perusahaan yang berbasis ASEAN. Salah satu usaha-nya yakni mendirikan
fasilitas produksi dan beberapa kantor pemasaran yang terletak di beberapa negara di Asia
Tenggara

Dengan inovasi-inovasi terbaru yang dilakukan perusahaan semakin memperkokoh posisi


Mayora di pasar global. Terbukti bahwa produk-produk Mayora tidak hanya mampu
memenuhi konsumen yang ada di dalam negeri saja, namun telah menjangkau konsumen
luar negeri bahkan hampir menyebar di seluruh dunia. Hasil ini dapat dicapai berkat
dukungan dari jaringan distribusi yang kuat selain tersedia-nya fasilitas dengan sistem
logistik dan pengelolaan gudang yang modern. Selain itu, perusahaan telah menerapkan
tiga visi utama perusahaan yang menjadi acuan pengelolaan di antaranya menjadi
produsen makanan dan minuman berkualitas yang dipercaya oleh konsumen baik di pasar
domestik dan internasional serta mengendalikan pangsa pasar yang signifikan dalam setiap
kategori, memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham perusahaan dan
memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan negara di mana perusahaan
beroperasi.

Manajemen Produksi

Saat ini PT. Mayora Indah Tbk menerapkan sistem manajemen ISO 22000:2005 yaitu tentang
keamanan pangan untuk menjaga mutu produk serta sebagai salah satu standar Food Safety yang
telah digunakan diseluruh Indonesia. Perusahaan ini menerapkan sistem manajemen ISO selain
untuk kebutuhan industri makanan pada khususnya untuk meningkatkan profil margin dan
efisiensi organisasi sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.Oleh karenanya
permasalahan ini perlu diantisipasi dengan menerbitkan suatu metode untuk melakukan risk
analysis (analisis resiko) terhadap bahaya yang disebabkan oleh makanan dalam proses
penyediaannya sekaligus diperlukan suatu metode manajemen mutu yang dapat mengontrol dan
meningkatkan perbaikan yang berkesinambungan. Melalui penerapan ISO ini PT. Mayora Indah
Tbk berharap dapat menjamin keamanan produknya untuk dikonsumsi dan melakukan perbaikan
yang berkesinambungan sebagaimana standar sistem manajemen mutu ISO 22000 yang ditinjau
secara periodik.

Produksi

1) Biscuit :

· Roma Sari gandum

· Roma Better sandwich biscuit

· Roma biscuit kelapa


· Roma Cream crackers

· Roma coffeejoy

Mayora memiliki beberapa merek terkemuka yang dikenal sebagai biskuit Marie Roma, Slai O’lai,
lebih baik, dan Sari GANDUM. Dalam kategori biskuit, Mayora adalah salah satu produsen biskuit
dihormati. Bahkan, Mayora memiliki Pabrik Biskuit terbesar di Asia Tenggara.

2) Permen :

· Kopiko

· Tamarin

· Kis mint

Divisi permen telah membuat terobosan dengan meluncurkan permen Kopiko sebagai pelopor
permen kopi dan menjadi nomor satu di dunia, sementara KIS membangun ikatan yang sangat
sendiri dengan konsumen melalui Paket Emoticon.

3) Kue wafer dan coklat :

· Choki-choki

· Zuperrr keju

· Beng-beng

· Superstar

· Astor

Divisi Wafer menyajikan inovasi baru dalam setiap produk, kita acara menjadi pelopor di Segmen
Wafer gulung dengan meluncurkan Astor. Dan Semua produk Mayora Cokelat terbuat dari coklat
yang nyata, untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi. Choki choki-hadir sebagai produk
unggulan yang merupakan pelopor dalam Segmen Coklat Pasta.

4) Kopi :

· Kopiko brown coffee


· Tora bika diet

· Tora bika 3inOne

· Tora bika duo

· Tora bika cappuccino

Torabika adalah salah satu produsen terbesar kopi instan di Indonesia, dan Asia Tenggara. Torabika
Merek terkenal dan tertanam di hati dari Masyarakat. Oleh karena itu Torabika terus membuat
terobosan dalam menjaga kualitas produk-produknya. Jadi tetap dekat dengan konsumen.

5) Mayora nutrisi :

· Energen oat milk

· Energen sereal dan susu bergizi

Sejak peluncuran pertama, Energen ditujukan untuk menjadi pemimpin pasar di kategori Mix
Sereal, dan Energen mencapai target dengan mengendalikan 93 % dari pangsa pasar sereal
campuran.

6) Makanan instan : Mie Gelas

7) Minuman insta : Vitazone

Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Produksi

1. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan dan


memberikan saran kepada Direksi atas pengelolaan Perusahaan, termasuk
perencanaan dan pengembangan, operasional dan penganggaran, kepatuhan dan tata kelol
a perusahaan dan penerapan keputusan RUPST.

2. Direktur utama

Bertanggung jawab atas berjalannya semua fungsi


organisasi di perusahaan dan berwenang menetapkan arah kebijakan serta strategi
perusahaan yang menyeluruh.
3. Divisi Biskuit

Untuk membantu direktur utama untuk menjalankan kegiatan perusahaan dalam produk
biscuit seperti; Romma dan Better.

4. Divisi Kembang Gula

Untuk membantu direktur utama untuk menjalankan kegiatan perusahaan dalam produk
kembang gula seperti; Kopiko, Kis, Tamarin, Plonk.

5. Divisi Chocolate dan Water

Untuk membantu direktur utama untuk menjalankan kegiatan


perusahaan dalam produk Chocolate dan Water seperti; Beng-Beng, Astor,Choki-Choki dan
Danisa. Serta Vitazone.

6. Manajer Plant

Untuk membantu dan mendukung pada tiap divisi yang ditetapkan yaitu Divisi Biskuit, Divisi
Chocolate dan wafer dan Divisi Kembang Gula

dalam perencanaan serta pengawasan kinerja perusahaan.

7. Manajer Produk

Untuk membantu dan mendukung pada tiap divisi yang ditetapkan yaitu Divisi Biskuit, Divisi
Chocolate dan wafer dan Divisi Kembang Gula

dalam perencanaan serangkaian kegiatan dalam produksi.

8. Manajer Quality Control

Untuk membantu dan mendukung pada tiap divisi yang ditetapkan yaitu Divisi Biskuit, Divisi
Chocolate dan wafer dan Divisi Kembang Gula dalam pengecekan terhadap produk dan pengontrol
barang hasil produksi.

Sumber bacaan : http://noviaanisaarifin.blogspot.com/2014/12/manajemen-produksi-ptmayora-


indahtbk.html

Anda mungkin juga menyukai