UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2020 Manajemen Perkebunan Ilmu yang mempelajari cara mengatur dan mengelola pelaksanaan proses/ kegiatan kegiatan dalam perkebunan untuk mencapai keuntungan yang di harapkan secara efektif dan efisien. Manajemen memiliki fungsi yang hampir sama. Namun secara umum fungsi manajemen yang sering digunakan yaitu : - Planning (Perencanaan) - Organizing (Pengorganisasian) - Actuating ( Menggerakkan) - Controlling (Pengendalian)
Aplikasi Fungsi Manajemen di Perkebunan Kelapa Sawit
1. Planning (Perencanaan) Planning merupakan hal penting ketika seorang manajer akan melakukan kegiatan agar sebuah itu dapat mencapai tujuan maka diperlukan perencanaan yang sistematis. Dalam proses perencanaan ini akan meliputi: Menentukan jenis dan jumlah produk yang akan didistribusikan agar tepat dalam hal kualitas, manfaat dan kuantitasnya agar dapat dicapai keuntungan maksimal ( pemilihan bibit kelapa sawit) Menetapkan jumlah dana yang diperlukan untuk modal kerja maupun modal tetap (biaya pengolahan lahan perkebunan kelapa sawit) Menentukan jumlah pekerja yang akan ditarik dan dipekerjakan dalam perkebunan kelapasawit tersebut. 2. Organizing (Pengorganisasian) Organizing merupakan proses pengelompokan orang- orang, alat- alat, tugas, tanggung jawab atau wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses penciptaan hubungan antara berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat ,terarah pada satu tujuan. Ada 3 hubungan dasar dalam hubungan formal yaitu, Tanggung jawab dari setiap anggota perkebunan Wewenang atas peran dalam perkebunan Pertanggung jawaban kepada pihak atasan atas kinerjanya 3. Actuating (Menggerakkan / Mengarahkan) Actuating merupakan kegiatan yang menggerakkan dan mengusahakan agar para pekerja melakukan tugas dan kewajibannya. Dengan berbagai cara, pemimpin harus tetap memperhatikan bawahannya, tidak hanya dalam komunikasi, motivasi, maupun cara mengarahkan dengan cara yang bisa diterima bawahan dan dijalankannya, diharapkan pemimpin mememberikan pengaruh berarti bagi yang dipimpinnya. Berikut yang dilakukan sebagai bentuk pengarahan dalam perkebunan kelapa sawit: Mendorong karyawan untuk bekerja maksimal dan mencapai prestasi terbaik Menjaga hubungan dengan bawahan dengan menganggapnya sebagai rekan Tidak membedakan karyawan dan menyangkut SARA Memberikan penghargaan bagi yang memang berprestasi Perlakuan yang adil 4. Controlling (Pengendalian) Controlling merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk meyakinkan bahwa semua kegiatan (dalam proses manajemen) berjalan mengikuti rencana yang telah ditetapkan dan menuju kepada sasaran yang akan dicapai. Dalam tahap pengendalian, perkebunan terarah pada perbandingan perencanaan yang ditetapkan dengan membandingkan hasil yang dicapai. Dengan demikian, suatu perkebunan kelapa sawit perlu melakukan hal-hal sebagai berikut: Menetapkan standar dan metode untuk mengukur prestasi yang dicapai Mengukur prestasi kerja perkebunan kelapa sawit tersebut Menentukan apakah prestasi kerja memenuhi standar yang ditetapkan. Mengambil tindakan korektif untuk semua sisi internal dan eksternal Meneliti secara detail pada bagian Keuangan, Pemasaran, Produksi, dan Personalia Sistem Aplikasi Fungsi Manajemen 1. Sistem Input Menghasilkan barang-barang sebagai modal kegiatan pertanian, seperti pembibitan tumbuhan (pupuk, pestisida obat-obatan) meliputi: - Tanah - Bibit 2. Sistem Proses Kegiatan yang menggunakan barang-barang modal dan sumberdaya alam untuk menghasilkan komoditas pertanian primer, meliputi: - Pengolahan lahan - Penanaman - Pemeliharaan Tanaman 3. Sistem Produksi Mengolah komoditas pertanian primer menjadi produk olahan berupa produk antara dan produk akhir, meliputi: - Pemanenan 4. Sistem Pemasaran Aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang perantara ke konsumen, meliputi: - Harga - Sistem Distribusi - Kegiatan Promosi - Produk