PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
1) mahasiswa dapat memahami poace pada tanaman kelapa sawit, kapas, dan kakao
2) mahasiswa dapat mempelajari cara membuat rencana produksi tanaman perkebunan (satu
kali produksi)
BAB II
METODE KERJA
Bahan yang digunakan dalam paktikum ini adalah Tanah top soil, polybag,
tanaman kakao, kelapa sawit, kapas, pupuk kandang atau kompos, NPK, dolomit,
insektisida, dan fungisida
Manajemen adalah suatu proses pengaturan atau ketatalaksanaan untuk mencapai suatu
tujuan dengan melibatkan orang lain. Manajement juga dapat diartikan sebagai seni mengatur
proses pemanfaatan sumber-sumber lainya secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan
tertentu. Menurut Syamsuddin (2017) Manajemen pada umumnya merupakan proses
penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan yang seefesien dan seefektif mungkin. Dalam suatu
perusahaan, umumnya manajement menganut fungsi POAC (planning, organizing, actuating,
and controlling). POAC merupakan fungsi manajemen yang bersifat umum dan meliputi
keseluruan proses manajerial. Keempat fungsi manajement tersebut berjalan secara spiral. Hal
ini memungkinkan setiap perusahaan atau suatu organisasi akan bergerak terus menerus dan
tidak berhenti pada satu tahap saja, namun akan terus berlanjut.
Perkebunan kelapa sawit adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak,
minyak industry dan biodesel (bahan bakar). Sektor industri kelapa sawit telah dimulai sejak
jaman penjajahan Belanda dan menjadi penghasil devisa terpenting bagi Indonesia. Komoditas
ini menduduki peringkat kedua setelah padi dalam hal perputaran ekonomi. Berdasarkan data
kementerian pertanian Indonesia menunjukkan bahwa perkembangan jumlah area kelapa sawit
terus meningkat. Diduga akan mencapai 13 juta hektar pada tahun 2020. Kebun kelapa sawit
berada menyebar di berbagai wilayah mulai dari Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.
Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman yang berumur panjang. Pertumbuhan dan
perkembangannya bergantung pada ketersediaan unsur hara. Tidak mudah dalam menjalankan
budidaya kelapa sawit sebagai bisnis, perlu adanya manajement untuk mengatur mencapai
kesuksesan dalam perkebunan. Berikut penyususan POAC budidaya kelapa sawit:
Planning atau perencanaan dalam melakukan budidaya kelapa sawit adalah langkah
awal untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Khalida (2018) Proses planning atau perencanaan
ialah proses yang menyangkut upaya yang akan dilakukan untuk mengantisispasi
kecenderungan dimasa yang akan datang Dalam proses perencanaan yang sistematis untuk
perkebunan kelapa sawit ini meliputi:
1) Menentukan jenis dan jumlah bibit kelapa sawit yang akan di kontribusikan agar tepat
dalam hal kualitas, manfaat dan kuantitas suapay didapatkan keuntungan semaksimal
mungkin.
2) Menetapkan jumlah dana atau modal yang akan diperlukan selama proses pengolahan
perkebunan kelapa sawit
3) Menentukna jumlah pekerja yang akan dipekerjakan dalam proses pengolahan
perkebunan kelapa sawit.
4) Penentuan strategi yang tepat untuk proses pengolahan perkebunan kelapa sawit agar
mencapai target dan tujuan perusahaan atau suatu organisasi.
5) Merumuskan persoalan-persoalan yang terkait dengan pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
1) Menetapkan setiap jabatan dan tugas. Agar tercapainya tanggung jawab dari setiap
anggota atau pekerja perkebunan.
2) Menetapkan wewenang atas peran dalam perkebunan
3) Pengelompokan alat-alat dan bahan agar lebih terorganizir dan lebih mudah pada
saat pelaksanaan pengolahan perkebunan kelapa sawit.
4) Menetapkan pertanggung jawaban kepada pihak atasan atas suatu kinerjanya.
5) pengelompokan kegiatan ke departemen atau beberapa subdivisi lainnya.
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR
DIREKTUR DIREKTUR PEMASARAN & DIREKTUR SDM /
PRODUKSI KEUANGAN PERENCANAAN UMUM
PENGEMBANGAN
Fungsi manajement pada actuating ialah suatu kegiatan yang menggerakkan dan
mengarahkan agar para pekerja melakukan tugas dan kewajibannya pada setiap jabatan yang
telah ditetapkan. Pemimpin dalam suatu perusahaan atau organisasi perlu menggerakan
karywannya atau bawahannya dengan komunikasi, motivasi, yang dapat diterima dan dapat
dijalankan. Seorang pemimpin diharapkan dapt memberikan pengaruh yang sangat berarti bagi
yang dipinpinnya atau bawahannya agar tercapai suaana yang kondusif dan semua pekerjaan
saat pengolahan perkebunan kelapa sawit dapat tercapai secara efektif dan efesien. Berikut
yang dilakukan sebagai bentuk pengarahan dalam perkebunan kelapa sawit :
Controlling merupakan suatu proses yang akan dilakukan untuk meyakinkan bahwa
semua kegiatan berjalan mengikuti rencana yang telah ditetapkan untuk tujuan yang akan
dicapai (sesuai target). Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program
kerja maka dibutuhkan pengontrolan. Baik dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi
hingga audit. Adanya rencana yang telah diatur dan digerakan, belum tentu menjamin tujuan
yang diinginkan bias tercapai dengan sendirinya, karena masih perlu adanya pengendalian dan
control terhadap pekerja. Berikut controlling yang dilakukan pada perkebunan kelapa sawit :