Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pengantar teknologi produksi tanaman perkebunan ialah serangkain kegitan yang


mengusahakan tanaman dan media tanam dapat tumbuh dalam setiap ekosistem yang sesuai
jenisnya. Lahan perkebunan adalah lahan usaha pertanian yang luas, biasanya terletak di daerah
tropis atau subtropis, yang digunakan untuk menghasilkan komoditas perdagangan (pertanian)
dalam skala besar dan dipasarkan ke tempat yang jauh, bukan untuk konsumsi lokal. Segala
kegiatan perkebunan perlu sebuah strategi agar dapat mencapai tujuan yang seimbang dengan
sumber daya yang ada, sehingga ekosistem dapat terjaga kelestariannya. Seperti halnya
agribisnis bisnis tanaman perkebunan tidak lepas kemungkinan dari suatu kerugian. Untuk
terhindar dari kerugian adakalanya suatu perusahaan atau organisasi pertanian memahami
manajemen bisnis tanaman perkebunan. Dasar utama memulai suatu perkebunan atau
melakukan budidaya suatu tanaman diperlukan suatu pemahaman penyusunan POACE (
planning, organizing, actuating, and controlling).

Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorgnisasian, pengkoordinasian,


dan pengkontrolan sumber daya untuk mencapai tujuan secara efisien dan efektif. Planning dan
organizing dikategorikan sebagai kegiatan mental, sedangkan actuating dan controlling
dikategorikan sebagai kegiatan fisik. Pada laporan ini akan dibahas tentang POAC terkait
beberapa komuditi perkebunan yakni tanaman kelapa sawit, kapas dan kakao. Ketiga komuditi
tersebut memiliki fungsi poac yang berbeda perlakuannya. Namun memilki tujuan yang sama
yakni dapat tumbuh sebagai ekosistem yang dapat menguntungkan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan POACE?

2. Mengapa harus menggunakan metode POACE?

1.3 Tujuan

1) mahasiswa dapat memahami poace pada tanaman kelapa sawit, kapas, dan kakao

2) mahasiswa dapat mempelajari cara membuat rencana produksi tanaman perkebunan (satu
kali produksi)
BAB II

METODE KERJA

2.1 Tempat dan Waktu


Praktikum ini dilaksanakan di Kebun Percobaan FPP UMM Belakang
Rusunawa. Praktikum ini dilakukan secara berkelompok.

2.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cangkul, cetok, gembor,
penggaris atau meteran, jangka sorong, buku tulis, pena, kamera digital.

Bahan yang digunakan dalam paktikum ini adalah Tanah top soil, polybag,
tanaman kakao, kelapa sawit, kapas, pupuk kandang atau kompos, NPK, dolomit,
insektisida, dan fungisida

2.3 Prosedur Pelaksanaan


TINJAUN PUSTAKA.
2.1 Manajement POACE

Manajemen adalah suatu proses pengaturan atau ketatalaksanaan untuk mencapai suatu
tujuan dengan melibatkan orang lain. Manajement juga dapat diartikan sebagai seni mengatur
proses pemanfaatan sumber-sumber lainya secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan
tertentu. Menurut Syamsuddin (2017) Manajemen pada umumnya merupakan proses
penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan yang seefesien dan seefektif mungkin. Dalam suatu
perusahaan, umumnya manajement menganut fungsi POAC (planning, organizing, actuating,
and controlling). POAC merupakan fungsi manajemen yang bersifat umum dan meliputi
keseluruan proses manajerial. Keempat fungsi manajement tersebut berjalan secara spiral. Hal
ini memungkinkan setiap perusahaan atau suatu organisasi akan bergerak terus menerus dan
tidak berhenti pada satu tahap saja, namun akan terus berlanjut.

2.2 Tanaman Perkebunan

Tanaman perkebunan dapat dikelompokan menjadi dua berdasarkan karakteristiknya,


yakni tanaman semusim dan tanaman tahunan. Tanaman semusim merupakan tanaman yang
hanya dapat dipanen satu kali dengan siklus hidup satu tahun sekali, tanaman semusim seperti
kapas. Tanaman tahunan merupakan tanaman yang membutuhkan banyak waktu panjang untuk
berproduksi dan dapat dipanen lebih dari satu kali, tanaman tahunan seperti kelapa sawit dan
kakao. Sebagai suatu komuditas tanaman perkebunan memiliki sebutan sebagai tanaman
industri dan tanaman perdagangan. Subsektor perkebunan memiliki peranan penting terutama
bagi Negara berkembang untuk kemakmuran Negara, kesejahteraan rakyat dan sebagai devisa
Negara. Sasaran utama dalam bisnis perkebunan adalah membidik pasar luar negeri, dengan
tidak lepas dari kebijakan pemerintah dalam membangun agribisnis perkebunan. Perkebunan
kelapa sawit, kakao dan kapas menjadi perhatian pemerintah untuk lebih meningkatkan
produksi, produktivitas, nilai tambah dan daya saing. Hal tersebut akan berakibat pada
pendapatan Negara dan kesejahteraan Negara. Oleh karena itu Sub sektor perkebunan memiliki
prospek bisnis dan pasar ekspor yang menguntungkan bagi pelaku usaha perkebunan.
Melaksanakan bisnis perkebunan tentu ada kendala yang dihadapi, seperti iklim alami dan
iklim usaha. Rintangan dapat menyebabkan fluktasi harga komuditas di pasar internasional,
persaingan dari komuditas-komuditas sejenis dari Negara produsen lain, dan berbagai
rintangan lainnya ( Tim Penebar Swadaya, 2000). Oleh karena itu untuk mengantisipasi resiko
tersebut perlu adanya pemahaman manajement yang baik.

2.3 POAC Tanaman Kepala Sawit

Perkebunan kelapa sawit adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak,
minyak industry dan biodesel (bahan bakar). Sektor industri kelapa sawit telah dimulai sejak
jaman penjajahan Belanda dan menjadi penghasil devisa terpenting bagi Indonesia. Komoditas
ini menduduki peringkat kedua setelah padi dalam hal perputaran ekonomi. Berdasarkan data
kementerian pertanian Indonesia menunjukkan bahwa perkembangan jumlah area kelapa sawit
terus meningkat. Diduga akan mencapai 13 juta hektar pada tahun 2020. Kebun kelapa sawit
berada menyebar di berbagai wilayah mulai dari Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.
Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman yang berumur panjang. Pertumbuhan dan
perkembangannya bergantung pada ketersediaan unsur hara. Tidak mudah dalam menjalankan
budidaya kelapa sawit sebagai bisnis, perlu adanya manajement untuk mengatur mencapai
kesuksesan dalam perkebunan. Berikut penyususan POAC budidaya kelapa sawit:

2.3.1 Planning (Perencanaan)

Planning atau perencanaan dalam melakukan budidaya kelapa sawit adalah langkah
awal untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Khalida (2018) Proses planning atau perencanaan
ialah proses yang menyangkut upaya yang akan dilakukan untuk mengantisispasi
kecenderungan dimasa yang akan datang Dalam proses perencanaan yang sistematis untuk
perkebunan kelapa sawit ini meliputi:

1) Menentukan jenis dan jumlah bibit kelapa sawit yang akan di kontribusikan agar tepat
dalam hal kualitas, manfaat dan kuantitas suapay didapatkan keuntungan semaksimal
mungkin.
2) Menetapkan jumlah dana atau modal yang akan diperlukan selama proses pengolahan
perkebunan kelapa sawit
3) Menentukna jumlah pekerja yang akan dipekerjakan dalam proses pengolahan
perkebunan kelapa sawit.
4) Penentuan strategi yang tepat untuk proses pengolahan perkebunan kelapa sawit agar
mencapai target dan tujuan perusahaan atau suatu organisasi.
5) Merumuskan persoalan-persoalan yang terkait dengan pekerjaan yang akan
dilaksanakan.

2.3.2 Organizing (Pengorganisasian)

Fungsi organizing dalam manajement perkebunan kelapa sawit ini ialahpengelompokan


dari orang-orang (pekerja), alat-alat, bahan-bahan, tugas, dan tanggung jawab atau wewenang
untuk tercapainya suatu kesatuan yang terarah untuk mencapai tujuan yang telah di rencanakan
sebelumnya. Berikut oraganizing pada proses pengolhanan perkebunan kelapa sawit:

1) Menetapkan setiap jabatan dan tugas. Agar tercapainya tanggung jawab dari setiap
anggota atau pekerja perkebunan.
2) Menetapkan wewenang atas peran dalam perkebunan
3) Pengelompokan alat-alat dan bahan agar lebih terorganizir dan lebih mudah pada
saat pelaksanaan pengolahan perkebunan kelapa sawit.
4) Menetapkan pertanggung jawaban kepada pihak atasan atas suatu kinerjanya.
5) pengelompokan kegiatan ke departemen atau beberapa subdivisi lainnya.
DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR
DIREKTUR DIREKTUR PEMASARAN & DIREKTUR SDM /
PRODUKSI KEUANGAN PERENCANAAN UMUM
PENGEMBANGAN

2.3.3 Actuating (Menggerakan atau Aksi)

Fungsi manajement pada actuating ialah suatu kegiatan yang menggerakkan dan
mengarahkan agar para pekerja melakukan tugas dan kewajibannya pada setiap jabatan yang
telah ditetapkan. Pemimpin dalam suatu perusahaan atau organisasi perlu menggerakan
karywannya atau bawahannya dengan komunikasi, motivasi, yang dapat diterima dan dapat
dijalankan. Seorang pemimpin diharapkan dapt memberikan pengaruh yang sangat berarti bagi
yang dipinpinnya atau bawahannya agar tercapai suaana yang kondusif dan semua pekerjaan
saat pengolahan perkebunan kelapa sawit dapat tercapai secara efektif dan efesien. Berikut
yang dilakukan sebagai bentuk pengarahan dalam perkebunan kelapa sawit :

1) Mendorong karyawan untuk bekerja semaksimal mungkin dan mencapai prestasi


terbaik
2) Menjaga hubungan dengan bawahan dengan menganggapnya sebagai rekan
3) Pemimpin tidak membeda-bedakan karyawan satu dengan karyawan lainnya dan tidak
menyangkut SARA
4) Memberikan penghargaan bagi karyawan yang berprestasi dan memberikan
kompensasi
5) Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi
dan program kerja organisasi.
6) Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun.

2.3.4 Controlling (Pengendalian)

Controlling merupakan suatu proses yang akan dilakukan untuk meyakinkan bahwa
semua kegiatan berjalan mengikuti rencana yang telah ditetapkan untuk tujuan yang akan
dicapai (sesuai target). Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program
kerja maka dibutuhkan pengontrolan. Baik dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi
hingga audit. Adanya rencana yang telah diatur dan digerakan, belum tentu menjamin tujuan
yang diinginkan bias tercapai dengan sendirinya, karena masih perlu adanya pengendalian dan
control terhadap pekerja. Berikut controlling yang dilakukan pada perkebunan kelapa sawit :

1) Menetapkan standard dan metode untuk mengukur prestasi yang dicapai


2) Mengukur prestasi kerja perkebunan kelapa sawit
3) Menentukan apakah prestasi kerja memenuhi standart yang telah ditetapkan
4) Mengambil tindakan kolektif untuk semua sisi intenal dan eksternal
5) Meneliti secara detail pada bagian keungan, pemasaran, produksi dan personalia.

Anda mungkin juga menyukai