Anda di halaman 1dari 14

PENUNTUN PRAKTIKUM

MANAJEMEN PERKEBUNAN

DISUSUN OLEH :

TIM PENGAMPU MATA KULIAH

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2022
KATA PENGANTAR

Guna memenuhi kebutuhan dalam menunjang kelancaran praktikum mata

kuliah Manajemen Perkebunan pada Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Riau, penuntun praktikum ini ditulis. Materi penuntunpraktikum ini

ditekankan pada penerapan dan pengetahuan terhadap manajemen kegiatan yang

ada di peprusahaan perkebunan terutama kelapa sawit.

Penuntun praktikum ini diharapkan akan meningkatkan motivasi

mahasiswa, karena adanya tuntutan aktivitas dan partisipasi dari mereka.

Hubungan intensif dengan dosen pengampu dan asisten mata kuliah Manajemen

Perkebunan terjalani selama prakikum akan meringankan beban mahasiswa tanpa

menghilangkan rasa tanggung jawab mahasiswa.

Akhirnya penulis sangat mengharapkan agar pelaksanaan praktikum ini

dapat bermanfat dalam membantu kelancaran praktikum mata kuliah Manajemen

Perkebunan.

Pekanbaru, 06 September 2022

Tim Penyusun
DAFTAR ISI
ASPEK MANAJEMEN STRUKTUR ORGANISASI

A. Pendahuluan

Organisasi merupakan suatu wadah yang didalamnya terdapat sumber

daya manusia yang saling bekerjasama dalam mencapai tujuan organisasi yang

telah ditentukan. Agar kerjasama dalam organisasi tersebut dapat berjalan dengan

baik dan teratur, maka perlu adanya struktur atau susunan organisasi yang baik.

Struktur Organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan

hubungan-hubungan yang menyatakan seluruh kegiatan untuk mencapai suatu

sasaran. Secara fisik struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk gambaran

bagan yang memperlihatkan hubungan antara unit-unit organisasi dan garis-garis

wewenang yang ada.

Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, Perusahaan perkebunan

kelapa sawit skala besar harus memiliki struktur organisasi sesuai dengan

kebutuhan dan jenis kegiatan usaha perusahaan. Sektor perkebunan sebagai salah

satu usaha agribisnis tidak bisa lepas dari penerapan prinsip ekonomi dalam

mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya. Prinsip ekonomi yang

dimaksud adalah memaksimalkan keuntungan dengan penggunaan sumber daya

seminimal mungkin. Dalam hal ini perusahaan dihadapkan dengan sumber daya

yang terbatas dan harus dikelola dengan efisien. Pengertian perkebunan adalah :

Segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah dan/atau media

tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai. Manajemen Perkebunan adalah

Ilmu yang mempelajari cara mengatur dan mengelola pelaksanaan


proses/kegiatankegiatan dalam perkebunan untuk mencapai keuntungan yang

diharapkan secara efektif dan efisien (Herujito dan yayat M, 2001)

B. Tujuan

Mata kuliah manajemen perkebunan ini mempelajari konsep manajemen

perkebunan, perkembangan manajemen perkebunan saat ini, organisasi dan

kepemimpinan perkebunan serta manajemen teknis dan pembiayaan yang akan

digunakan sebagai acuan pada saat melakukan praktek kerja lapangan (PKL)

perkebunan.

C. Materi

Adapun tugas dan tanggungjawab masing masing dalam struktur

organisasi manajemen di perkebunan adalah sebagai berikut

1. Direktur Utama atau Direksi

Direktur adalah pimpinan tertinggi dan sekaligus pemilik suatu perusahaan

yang memiliki hak penuh terhadap perusahaan tersebut. Direktur yang berada

dilokasi perusahaan disebut direktur regional yang memimpin perusahaan

berdasarkan lokasi perusahaan. Tugas internal direktur adalah mewakili

perusahaan melakukan kerjasama dengan lembaga lain skala nasional maupun

internasional. Mewakili perusahaan dalam perkara di pengadilan. Tugas internal

direktur adalah mengelola perusahaan dan menyetujui keputusan yang

berhubungan langsung dengan perusahaan.

2. General Manager (GM)

General manager bertindak sebagai pimpinan tertinggi dikebun dan

mempertanggungjawabkan tugasnya kepada para direksi. GM mengelola dan


mengkoordinasikan seluruh kendali kegiatan di perkebunan. Bertanggung jawab

terhadap semua kegiatan pekerjaan dan semua hal yang berhubungan dengan

pekerjaan di kebun atau unit yang dipimpinnya. Menentukan kebijakan dalam

mengambil keputusan, hal penggunaan dana dan anggaran kebun. Mengusulkan

pengangkatan, pemindahan, kenaikan pangkat/jabatan, pemberhentian

bawahannya sesuai peraturan yang berlaku.

3. Manager Kebun / Ladang

Manager Kebun adalah jabatan tertinggi di perkebunan dengan fungsi

sebagai pemimpin dan pengelola perkebunan. Dalam menjalankan tugasnya

Manager Kebun bertanggung jawab kepada GM dan dibantu oleh para Assisten

lapangan.

Uraian tugas Manager Kebun meliputi: Mengelola, memimpin,

membimbing, mengawasi serta mengontrol dan mengamankan unit

kerja/perkebunan. Melaksanakan kebijakan dan intruksi Direksi dan GM

Mengelola keuangan unit kerja/perkebunan. Memimpin dan mengkoordinir tata

usaha, ketenagakerjaan, serta bagian umum langsung di kebun.

Menyelenggarakan seluruh proses produksi sesuai dengan standar dan program

mutu untuk mencapai hasil yang optimal.

4. Assisten Kepala / Lapangan

Asisten Kepala atau Askep adalah unsur staf yang membantu tugas-tugas

Manajer Kebun dalam koordinasi, pembinaan, dan pengawasan pekerjaan di

Kebun. Assisten Kepala dalam tugasnya bertanggung jawab kepada Manager


Kebun dan dalam tugasnya Assisten Kepala mengkoordinir dan membawahi

Assisten Afdeling.

Tugas Assisten Kepala Membantu Manager Kebun dalam penyusunan

rencana kerja dan biaya kebun . Mengatur pekerjaan di ladang untuk membantu

manager ladang dalam mengelola pekerjaan dilapangan,

5. Staff Divisi / Afdeling

Adalah pimpinan dari suatu divisi dilapangan yang tugasnya mengatur dan

mengawasi pekerjaan mandor, kerani & karyawan guna pendistribusian kerja

sesuai arahan dari manager dan asisten lapangan. Memastikan pekerjaan

dilapangan berjalan dengan lancar dan bertanggungjawab kepada asisten dan

manager lapangan.

6. Mandor Lapangan

Mengawasi pekerjaan karyawan di setiap divisi lapangan agar sesuai

dengan arahan dari staff divisi. Setiap mandor Memeriksa kelengkapan APD

Pekerja. Bertanggung jawab atas setiap bidang pekerjaan masing-masing. Mandor

harus mampu memotivasi pekerja untuk bekerja sesuai dengan standar operasional

perusahaan. Pengawasan yang dilakukan oleh mandor bertujuan untuk

meningkatkan keefektifan bekerja. Mandor lapangan terbagi menjadi 4, yaitu

mandor pupuk, mandor panen, mandor semprot dan mandor perawatan.

Tugas mandor pupuk adalah membuat perencanaan blok/petak yang akan

dipupuk atas persetujuan asisten divisi, membuat permintaan bahan/bon gudang

yang disetujui asisten divisi dan kepala kebun, meminta kendaraan pengangkutan

pupuk, menghitung tenaga kerja yang hadir untuk menentukan luasan yang akan
dipupuk, apel pagi dan memberikan pengarahan kepada keryawan, mengawasi

pengambilan pupuk di gudang, mengikuti dan mengawasi distribusi pupuk dari

gudang ke lapangan, mengontrol dan mengawasi pelaksanaan pemupukan.

Tugas mandor panen adalah melakukan apel pagi, absen dan pengarahan

kepada pemanaen, membuat perencanaan blok/petak yang harus dipanen atas

persetujuan asisten divisi, Mandor panen kemudian memberi ancak kepada

masing-masing pemanen dan melaksanakan pengawasan panen. Setelah

pelaksanaan pemanenan, mandor panen menerima laporan hasil panen dari

pemanen, menghitung jumlah TBS yang dipanen pada hari tersebut,mengisi krani

buah, dan mengisi Buku Kerja Mandor (BKM). Norma kerja ditentukan oleh

berapa banyak TBS yang dihasilkan pada hari itu. Bagi pemanen yang melebihi

basis maka pemanen tersebut berhak mendapatkan premi.

Tugas mandor semprot adalah menentukan areal yang akan disemprot atas

persetujuan asisten divisi, melakukan apel pagi untuk memberikan pengarahan

dan pengabsenan karyawan, mengawasi pekerjaan di lapangan dan mengawasi

penggunaan herbisida. Setelah kegiatan di lapangan, mandor semprot mengisi

absen karyawan, menghitung penggunaan bahan yang dipakai.

Mandor Perawatan bertugas merencanakan dan mengawasi seluruh

kegiatan perawatan, mengatur ancak perawatan, mengatur kebutuhan tenaga kerja

dan material yang akan digunakan, dan memeriksa kualitas pekerjaan. Beberapa

kegiatan yang termasuk dalam kegiatan pemeliharaan adalah pengendalian gulma,

pemeliharaan jalan dan jembatan, pemeliharaan TPH, dan pengendalian hama dan

penyakit.
8. Kerani

Melakukan pencatatan dan laporan pengupahan karyawan afdeling dan

biaya-biaya operasional afdeling. Melakukan pencatatan lembur, premi tambahan,

overtime, tunjangan,bonus, pembagian beras afdeling. Membuat laporan-laporan

hasil kerja pemanenan, pemeliharaan, dan melakukan penginputan ke sistem.

Melakukan pendataan karyawan, misalnya mutasi-mutasi karyawan, status

pensiun, berapa jumlah tanggungan anak, istri, status pernikahan

7. Karyawan Pekerja

Melakukan pekerjaan sesuai dengan fungsi dan bidang tugasnya masing-

masing dan bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) Perusahaan.

Adapun bidang pekerjaan karyawan yaitu. Karyawan panen, penyemprot,

perawatan, pemupuk, tehnik workshop, supir transportasi truck/bus dan operator

traktor alsintan / alat berat, Satuan Pengamanan dan lain-lain


MANAJEMEN PANEN

A. Pendahuluan

Pemanenan adalah pengambilan buah kelapa sawit yang telah memenuhi

kriteria matang panen dari pohonnya, selanjutnya bersama-sama brondolannya

dikumpulkan untuk diangkut ke pabrik. Pemanenan merupakan kegiatan inti dari

operasional kebun kelapa sawit untuk mendapatkan jumlah TBS yang tinggi,

mendapatkan jumlah minyak dan kernel (rendemen) yang tinggi, mendapatkan

mutu minyak yang tinggi, biaya panen efisien, dan eksploitasi berjalan dengan

baik sehingga mencapai umur produktif yang lama. Kesalahan yang sering

dilakukan oleh pemanen adalah memotong buah mentah dan meninggalkan

brondolan di piringan. Untuk menanggulangi hal tersebut yang paling baik

dilakukan adalah kontrol sesering mungkin di TPH dan ancak panen. Proses

panen dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Proses Panen Kelapa Sawit

B. Tujuan Praktikum

Mahasiswa dapat memahami proses kegiatan dalam manajemen panen

kelapa sawit dengan tepat.

C. Materi

Manajemen Panen

1. Persiapan Panen
Persiapan panen merupakan kegiatan yang harus diperhatikan sebelum melakukan

pemanenan TBS. Persiapan yang dilakukan dengan tepat, dapat menunjang

keberhasilan panen. Kegiatan persiapan panen yang dilakukan berupa penetapan

kadveld panen, perhitungan kerapatan buah matang, penyediaan tenaga kerja

pemanen, penyiapan alat kerja panen dan penetapan ancak pemanen. Penjelasan

kegiatan persiapan panen dilakukan setiap antrian pagi oleh masingmasing

kemandoran. Dalam antrian pagi juga dijelaskan mengenai kriteria buah matang,

agar tidak terjadi kesalahan dalam pemanenan.

2. Sistem panen

Sistem panen yang dilaksanakan di Afdeling II Kebun Sei Galuh menggunakan

sistem ancak giring. Sistem ancak giring yaitu apabila suatu ancak telah selesai

dipanen, pemanen pindah ke ancak berikutnya yang telah ditunjuk oleh mandor,

begitu seterusnya. Alasan ditetapkan ancak giring adalah agar pada saat proses

pengawasan pemanenan jadi lebih mudah karena ancak tersebut berdekatan.

Apabila terdapat kekurangan ancak, pemanen dapat pindah ancak lebih dekat

dengan ancak sebelumnya.

3. Taksasi

Taksasi harian digunakan untuk meramal besarnya produksi harian yang tercemin

pada Angka Kerapatan Panen (AKP). AKP ini berfungsi untuk mengetahui

rencana kegiatan harian dalam hal pemanenan, selain itu dapat digunakan untuk

mempermudah dalam pengaturan dan pelaksanaan kegiatan panen untuk esok

harinya.

4. Rotasi Panen
Rotasi panen adalah selang waktu antara panen yang satu dengan panen

berikutnya pada satu hanca panen. Rotasi panen yang ideal adalah 7 hari (PPKS,

2003). Kegiatan pemanenan memerlukan rotasi panen untuk mengetahui berapa

hari dalam satu minggu kegiatan panen harus dilakukan. Rotasi panen bermanfaat

menjaga mutu buah dan kualitas buah yang akan dipanen. Rotasi panen yang

terlalu cepat akan mengakibatkan banyaknya buah yang tidak bisa dipanen atau

penurunan potensi buah (buah trek). Rotasi panen yang terlalu lambat dapat

mengakibatkan tingginya losses seperti buah lewat matang (fraksi 4 dan 5), buah

busuk, dan banyaknya brondolan tidak terkutip.

5. Angka Kerapatan Panen

Angka kerapatan panen (AKP) merupakan metode taksasi produksi untuk

memperkirakan jumlah produksi, kebutuhan tenaga panen, dan kebutuhan armada

esok hari. AKP dihitung sehari sebelum kegiatan panen dilakukan. Pelaksanaan

kegiatan AKP dilakukan oleh krani AKP. Kegiatan AKP dilakukan siang atau

sore hari. Tahapan dalam kegiatan AKP dimulai dengan menetapkan blok sampel

untuk setiap kapveld yang akan dipanen esok hari. Pengambilan sampel dilakukan

pada satu blok sampel mewakili tiap tahun tanam. Jumlah sampel minimal 3-5%

dari jumlah pohon dalam satu blok sampel. Tahap selanjutnya, ditetapkan baris

sampel dalam setiap blok sampel dan seluruh pohon dalam baris sampel dihitung

dan dicatat jumlah tandan matang

6. Tenaga Kerja Panen

Kegiatan panen membutuhkan manejemen tenaga kerja yang baik sehingga dapat

menghasilkan produksi sesuai dengan target yang ingin dicapai. Pembagian


tenaga kerja harus dilakukan secara merata pada setiap hanca yang ingin dipanen

sesuai dengan kriteria dan kemampuan para pemanen. Tenaga kerja panen

merupakan karyawan yang bertugas untuk memotong pelepah, menurunkan

tandan buah segar (TBS) dari tanaman kelapa sawit, memotong tangkai tandan,

memberi nomor pada setiap TBS dan mengumpulkannya ke setiap tempat

pengumpulan hasil (TPH). Kekurangan tenaga kerja pemanen akan

mengakibatkan tidak tercapainya target produksi. Kekurangan tenaga kerja dapat

disebabkan oleh banyaknya cuti karyawan, sakit, faktor alam seperti hujan saat

jam kerja dan pemanen yang tidak sesuai dengan kompetensi.

7. Produktivitas Kelapa Sawit

Keberhasilan dari suatu kegiatan pemanen dapat dilihat dari produksi yang

mencapai target. Produksi yang mencapai target berarti manajemen kegiatan

panen telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan instruksi kerja. Produksi

dapat diukur dengan produktivitas yang merupakan hasil pembagian dari produksi

dibagi dengan luas lahan yang dipanen. Sunarko (2007) menyatakan potensi

produksi tanaman kelapa sawit ditentukan oleh beberapa faktor seperti jenis atau

varietas kelapa sawit, umur tanaman, pemeliharaan tanaman, keadaan iklim,

serangan hama dan penyakit serta jenis tanah atau kelas kesesuaian lahan.

Anda mungkin juga menyukai