Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

MANAJEMEN TERNAK UNGGAS

FUNGSI MANAJEMEN DALAM USAHA PETERNAKAN


UNGGAS

OLEH:

(PERTUKARAN MAHASISWA TANAH AIR NUSANTARA)

NAMA : INDRA WIJAYA

NIM : 200110160176

KELAS : A1

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
FUNGSI MANAJEMEN DALAM USAHA PETERNAKAN UNGGAS

Usaha agribisnis adalah unit usaha di bidang pertanian yang senantiasa

melakukan proses produksi hingga pemasaran (Suparta, dkk., 2010). Untuk

memperoleh hasil yang efektif dengan cara yang paling efisien maka diperlukan

pengelolaan yang baik. Untuk itu diperlukan manajemen dan bagaimana melakukan

proses manajemen. Dua dimensi penting yang diperlukan dalam penerapan

manajemen adalah dimensi manusia dan teknik. Dimensi manusia lebih penting

karena kemampuan manajer untuk mencapai hasil melalui orang lain sangat

menentukan keberhasilan. Manajemen atau pengelolaan adalah suatu proses untuk

mencapai hasilhasil yang diinginkan dengan menggunakan sumber daya yang

tersedia. Kunci keberhasilan manajemen terletak pada penerimaan tanggung jawab

kepemimpinan dan pengambilan keputusan bisnis, melalui penerapan prinsip-

prinsip manajemen secara trampil. Konsep lain dari pandangan manajemen adalah

sederetan fungsi, yakni fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, peng-

koordinasian, pengendalian dan pengawasan. Supaya semua fungsi dapat berjalan

dengan baik maka perlu ada komunikasi, motivasi dan komitmen. Pengelola usaha

agribisnis harus dapat melakukan fungsi-fungsi manajemen tersebut, sehingga

mampu mencapai hasil secara maksimal.

1. Fungsi Perencanaan

Perencanaan adalah hasil pemikiran yang mengarah ke masa depan,

menyangkut serangkaian tindakan berdasarkan pemahaman yang mendalam

terhadap semua faktor yang terlibat dan diarahkan kepada sasaran secara khusus.

(Suparta, 2010). Sesuai dengan definisi perencanaan di atas, maka tujuan pendirian

usaha agribisnis unggas potong dan petelur adalah untuk mengatasi peningkatan

permintaan daging ayam dan telur sehingga untuk memungkinkan dilakukan ekspor

yang telah menjadi isu nasional selama ini, disamping keuntungan yang diperoleh
dari usaha ini dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
2. Fungsi Pengorganisasian

Organisasi adalah suatu alat untuk mencapai tujuan. Pengorganisasian

meliputi usaha-usaha untuk : menetapkan struktur, menentukan pekerjaan yang

harus dilaksanakan, memilih menekankan dan melatih karyawan, merumuskan

garis kegiatan, serta membentuk sejumlah hubungan di dalam organisasi dan

kemudian menunjuk stafnya. Menurut Suparta, dkk. (2010), menyatakan bahwa

semua bisnis pasti memiliki struktur organisasi begitu juga usaha agribisnis unggas

pedaging dan petelur. Dengan adanya pengorganisasian maka suatu badan usaha

mampu berjalan dengan baik dan mampu memaksimalisasi pencapaian tujuan.

3. Fungsi pengarahan

Acctuating (pengarahan) merupakan proses mengelola aktivitas harian (day

to day activities) dan memelihara organisasi berfungsi sebagaimana mestinya.

Pengarahan terhadap karyawan merupakan fungsi penting manajemen. Menurut

Suparta (2005), menyatakan bahwa pengarahan ditujukan untuk menentukan

kewajiban dan tanggung jawab, menetapkan hasil yang harus dicapai,

mendelegasikan wewenang yang diperlukan, menciptakan hasrat untuk berhasil

dan mengawasi agar pekerjaan benar-benar dilaksanakan sebagaimana mestinya.


Jadi pengarahan meliputi usaha untuk memimpin, menyelia atau mengawasi,

memotivasi, mendelegasikan dan menilai. Dalam usaha agribisnis unggas potong

dan petelur, tugas maupun kegiatan yang harus dilakukan karyawan harus sesuai

dengan pembagian yang telah tercantum dalam struktur organisasi. Beberapa tugas

yang harus dilakukan oleh karyawan antara lain :

1. Memelihara dan merawat ternak unggas dengan baik.

2. Menyediakan pakan dan minum bagi ternak.

3. Mendeteksi ternak yang sakit atau abnormal.

4. Menyusun dan melaporkan perkembangan pelaksanaan usaha setiap


bulannya.
4. Fungsi Pengkoordinasian

Koordinasi merupakan upaya untuk mensinkronkan dan menyatukan

tindakan-tindakan sekelompok manusia. Agar koordinasi berlangsung dengan baik,

maka semua unsur karyawan agar memahami program, rencana, kebijakan,

prosedur, dan praktek yang harus dilakukan, terciptanya arus informasi, iklim

pencapaian keberhasilan dan terbinanya hubungan antar karyawan dan sikap yang

mengarah kepada masa depan (Suparta, 2010).

5. Fungsi pengendalian

Salah satu tujuan pengendalian adalah untuk menilai kemajuan yang telah

dicapai terhadap tujuan dan sasaran organisasi. Menurut Suparta (2010),

menyatakan bahwa melalui sistem informasi tertentu dilakukan monitor guna

meyakinkan apakah proses sudah selaras dengan rencana dan tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya, apabila belum maka dilakukan peringatan sehingga dapat

dilakukan tindakan pemulihan.

6. Fungsi pengawasan

Pengawasan merupakan fungsi terakhir dalam suatu organisasi, yang mana

kegiatan ini berfungsi sebagai alat ukur seberapa jauh hasil yang telah di dapatkan.

Menurut Suoarta (2005), ukuran keberhasilannya dapat dilihat dari perkiraan

analisis finansial usaha agribisnis yang dijalankan. Semua fungsi manajemen itu

digunakan untuk mengelola empat bidang terpenting dari pengelolaan usaha

agribisnis, yaitu manajemen dan perencanaan keuangan, pemasaran dan penjualan,

produksi dan operasi serta personalia atau SDM. Secara umum dalam usaha

agribisnis ungga potong dan petelur, manajemen yang dilaksanakan antara lain :

1. Menetapkan lokasi peternakan 3. Pemilihan bibit dan pakan


2. Perkandangan 4. kesehatan dan pengolahan limbah
DAFTAR PUSTAKA

Suparta, Nyoman, W. Budiarta, Suciani dan B.R. Tanama Putri. 2010. Agribisnis
Peternakan. Meraih kesempatan menuju sukses. Pustaka Nayottama.
Denpasar.

. 2005. Pendekatan Holistik Membangun Agribisnis. CV Bali Media


Adhikarsa. Denpasar

Anda mungkin juga menyukai