Anda di halaman 1dari 2

Muhassabah Hati,

"Facebook" ibarat baliho pribadi dipinggir jalan raya yang dapat dikomentari,
dilike, dan dishare.

Melihat kondisi internal seseorang menjadikan facebook adalah tempat


pelampiasan aktifitas kesehariannya akan berdampak mendudukan facebook
atau media sosmed didalam hatinya sebagai tempat curhatan.
Pernah penulis mendapat nasehat dari sahabat, "facebook itu ibarat sebuah
baliho dijalan raya, yang tulisan di baliho tersebut dipaparkan di jalan raya yang
dimana semua orang bisa melihatnya. Entah isi baliho tersebut baik atau tidak,
dimaksutkan untuk menarik perhatian orang berlalu lalang untuk membacanya
dan untuk menunggu reaksi setelahnya". Betapa aneh menurut penulis, dalam
hal ini facebook menjadi media tanpa batas mau digunakan dalam bentuk
apapun dan kapanpun.
Keanehan bin ajaib ini berdampak kepada kepribadian karakter seseorang, tapi
yang paling na'as adalah mendudukan "facebook" ini lebih utama daripada
mendudukan Allah didalam hati.

Coba jawab pertanyaan ini,


Siapakah atau Apakah pertama kali Anda mendapat sesuatu yang hebat,
romantis, spektakuler, kejutan, atau apapun yang berharga untuk diceritakan?
Siapakah atau Apakah pertama kali Anda mendapat kejadian yang paling
memilukan, menyedihkan, kegalauan, dan sebagainya untuk diceritakan dan
dimintai pendapat?
Siapakah atau Apakah pertama kali Anda mendapat ide atau pendapat tentang
solusi masalah sosial yang penting dan darurat untuk diutamakan diberitahukan?
(pertanyaan lain cari sendiri)
Jika pilihan Anda ada dua hal yaitu antara facebook dan Allah subhanallahu wa ta
ala, maka jawablah pertanyaan diatas atas pilihan ini?

Pada akhirnya, kita sebaiknya mengkoreksi buat hati kita, bagaimana kita
mendudukan Allah dalam hati kita.
Seringkali dosa menjadikan kita merasa enggan menghadapnya dengan sepenuh
hati, atau enggan beribadah ke

Anda mungkin juga menyukai