Anda di halaman 1dari 10

Strategi Pengembangan Perusahaan di Tengah Pandemi Covid-19

Dosen Pengampu :
Moch. Noerhadi Sudjoni. Ir. MBA

Disusun Oleh :
Yudika Pratama (21901032029)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2021
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Strategi Pengembangan Perusahaan di
Tengah Pandemi Covid-19” guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Kerakyatan.
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan dukungan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Malang, 21 November 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan nasional bertujuan untuk mencapai standar kualitas hidup
masyarakat seperti tingkat kesejahteraan, kesehatan maupun pendidikan. Salah
satu aspek pembangunan nasional yang penting bagi masyarakat adalah
pembangunan ekonomi. Pencapaian pembangunan ekonomi dapat diindikasikan
dengan tingginya pertumbuhan ekonomi, meningkatnya pendapatan perkapita,
luasnya kesempatan kerja, berkurangnya tingkat pengangguran dan tingkat
kemiskinan. Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses
kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk
kenaikan pendapatan nasional. Kegiatan ekonomi dilaksanakan oleh pemerintah
daerah bersama-sama dengan masyarakat, mengolah dan memanfaatkan sumber
daya yang ada untuk merangsang perkembangan ekonomi.
Sejak adanya pandemi Covid-19, perekonomian Indonesia mengalami
guncangan salah satunya pada sektor ekonomi. Dengan adanya berbagai
kebijakan terkait dengan upaya pencegahan virus Corona yang membuat
masyarakat sulit untuk melakukan kegiatan ekonomi. Pandemi Covid-19
berdampak pada beberapa sektor usaha di Indonesia terutama pada perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perusahaan?
2. Bagaimana dampak pandemi Covid-19 terhadap perusahaan di Indonesia?.
3. Bagaimana peluang, tantangan, dan strategi pengembangan perusahaan di
tengah pandemi Covid-19?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan perusahaan.
2. Mengetahui dampak pandemi Covid-19 terhadap perusahaan di Indonesia.
3. Mengetahui peluang, tantangan, dan strategi pengembangan perusahaan di
tengah pandemi Covid-19.
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Perusahaan
2.1.1 Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah tempat di mana terjadinya kegiatan produksi sebuah
barang atau jasa. Dalam sebuah perusahaan, semua faktor produksi berkumpul.
Mulai dari tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Dalam
definisi lainnya, perusahaan merupakan suatu lembaga atau organisasi yang
menyediakan barang atau jasa untuk dijual ke masyarakat dengan tujuan meraih
laba atau keuntungan.
Definisi perusahaan juga bisa ditemukan dalam Undang-Undang Nomor 3
Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan. Isinya mengemukakan kalau
perusahaan adalah suatu badan usaha di wilayah Negara kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yang berdiri dan berjalan dengan tujan menghasilkan laba.
2.1.2 Unsur Pokok Perusahaan
Dalam berdirinya suatu perusahaan terdapat 2 unsur pokok di dalamnya agar
perusahaan tersebut bisa berjalan. Unsur pokok ini sangat penting sebagai
pondasi suatu perusahaan.
 Bentuk Usaha, perusahaan harus menentukan terlebih dahulu bentuk usaha
yang akan dibuat. Apakah bentuknya perorangan, UKM, CV, atau PT.
Bentuk usaha ini bisa berubah seiring perkembangan dari perusahan tersebut.
 Jenis Usaha, jenis usaha lebih sifatnya lebih variatif. Perusahaan bebas
menentukan jenis usaha yang akan dijalankannya. Misalnya perusahaan akan
bergerak di bidang konveksi, otomotif, atau kuliner.
2.1.3 Macam Bentuk Perusahan
 Perusahaan Perseorangan, bentuk badan usaha yang didirikan oleh satu orang
sebagai pemilik sekaligus yang menjalankan usaha. Biasanya usaha dalam
perusahaan perseorangan dilakukan secara kecil-kecilan.
 Firma (FA), badan usaha yang didirikan dan dijalankan oleh dua orang atau
lebih dengan nama bersama.
 Persekutuan Komanditer (CV), sama seperti firma, CV kepemilikan badan
usaha ini dimiliki oleh dua orang atau lebih, Namun dalam CV ada sekutu
pasif yang hanya memberikan modal tanpa ikut terjun menjalankan usaha.
 Perseroan Terbatas (PT), badan usaha yang modalnya terdiri atas saham-
saham. Pemilik PT memiliki bagian kepemilikan sebesar saham yang
dimilikinya.
 Perseroan Terbatas, Terbuka (PT. Tbk), sama seperti PT. Namun saham
perusahaan tersebut bisa dibeli dan dimiliki oleh publik. Publik bisa membeli
saham suatu perusahaan di bursa.
 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), badan usaha yang dimiliki oleh negara.
Contohnya, Pertamina, PLN, KAI, BNI, dan Jasa Raharja.
 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), badan usaha yang dimiliki oleh
pemerintah daerah. Contohnya Bank Pembangunan Daerah (BPD),
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), dan Perusahaan Daerah Angkutan
Kota.
 Koperasi, badan usaha yang dibentuk sekelompok orang atau masyarakat
dengan asas kekeluargaan. Tujuannya didirikannya koperasi adalah untuk
kepentingan bersama.
2.2 Perusahaan di Era Pandemi
Pada awal bulan Maret Indonesia mulai diserang pandemi Covid-19. Virus
Covid-19 yang sedang merebak saat ini tidak hanya berdampak negatif pada
kesehatan saja. Akan tetapi, juga berdampak pada bidang pendidikan, sosial,
dan terutama sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia. Pandemi
sangat berdampak pada seluruh aspek dan tentunya juga termasuk juga
perusahaan. Adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar PSBB dan
social distancing secara langsung dapat menghambat perusahaan dalam kegiatan
distribusi sehingga menyebabkan terjadi penurunan omzet penjualan dari
perusahan. Adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar PSBB dan
social distancing secara langsung dapat menghambat perusahaan dalam kegiatan
distribusi sehingga menyebabkan terjadi penurunan omzet penjualan dari
perusahaan.
2.3 Tantangan, Peluang, dan Strategi Pengembangan Perusahaan di Tengah
Pandemi Covid-19
2.3.1 Tantangan Pengembangan UMKM di Tengah Pandemi Covid-19
Mewabahnya pandemi Covid-19 berdampak pada hampir seluruh sektor
terutama bagi sector perekonomian dan tentunya juga pada perusahaan. Terdapat
tiga tantangan utama yang harus dihadapi oleh perusahaan. Pertama, dari segi
pasokan. Setelah diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSSB)
hampir di seluruh wilayah, banyak perusahaan yang mengalami kesulitan untuk
mendapatkan bahan baku. Adanya kebijakan PSBB juga membuat distribusi
logistik terganggu. Tantangan kedua yaitu permasalahan mengenai cashflow.
Semenjak PSBB dan physical distancing diberlakukan, banyak perusahaan yang
pendapatannya menurun karena sedikitnya pelanggan yang membeli produk
mereka. Selain itu, biaya untuk produksi sedikit mahal dan peusahaan juga
kesulitan mendapatkan pinjaman modal. Tantangan ketiga pada masa pandemi
yakni jumlah permintaan menurun drastis. Hal ini dikarenakan ketidakpastian
pasar yang membuat permintaan akan barang yang dijual oleh para pengusaha
menjadi menurun. Sebab sejak mewabahnya pandemi Covid-19 membuat
kebutuhan para konsumen berubah. Pasa masa pandemi Covid-19 ini, banyak
masyarakat yang lebih membutuhkan produk-produk kesehatan seperti hand
sanitizer dan masker dibandingkan kebutuhan lainnya.
Selain ketiga hal di atas, perusahaan juga mempunyai beberapa kendala
seperti paradigma berpikir alias mindset pengusaha yang tidak optimis. Hal ini
dapat menghalangi tumbuhnya inovasi perusahaan di tengah pandemi. Padahal
terdapat banyak hal yang seharusnya dievaluasi selama pandemi. Mulai dari
perbaikan permodalan hingga inovasi lain untuk diversifikasi produk di pasar.
Misalnya dengan merumuskan dan mengurus merk usaha dan ciri khas produk
agar menjadi pembeda dari produk sejenis yang juga beredar di pasaran.
2.3.2 Peluang Pengembangan Perusahaan di Tengah Pandemi Covid-19
Meskipun penuh dengan tantangan, perusahaan masih memiliki harapan dan
peluang untuk meningkatkan skala bisnisnya. Peluang perusahaan tidak terbatas
(unlimited), artinya bidang apa saja dapat berpotensi untuk dijadikan bisnis
perusahaan meskipun sedang terjadi wabah Covid 19. Asalkan para pelaku
pengusaha memiliki banyak ide kreatif, keahlian dan ketrampilan yang bisa
dijual secara online dan offline. Peluang untuk meningkatkan ekspor masih
terbuka lebar apabila perusahaan jika mau melakukan inovasi produk dan
mendesainnya dengan
memanfaatkan teknologi. Terdapat tiga sektor yang memiliki peluang besar bagi
perusahaan untuk dapat meningkatkan ekspornya di tengah pandemi seperti saat
ini seperti produk makanan dan minuman, fashion serta furniture dan kerajinan.
Sebagai bentuk kegiatan atau dukungan kepada perusahaan, saat ini pemerintah
juga terus menggencarkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui
berbagai kebijakan.
2.3.3. Strategi Pengembangan Perusahaan di Tengah Pandemi Covid-19
Beberapa solusi perlu dilakukan untuk menjaga eksistensi perusahaan yakni
tetap menerapkan protokol kesehatan, penundaan pembayaran hutang atau kredit,
bantuan keuangan, dan kebijakan struktural. Sementara strategi jangka panjang
berfokus pada pengenalan dan penggunaan teknologi digital bagi perusahaan
sekaligus persiapan memasuki era Industri 4.0. Para pengusaha memiliki
kesempatan dalam meningkatkan usahanya melalui sistem perdagangan
elektronik sehingga pandemi Covid-19 bukan berarti tidak memberikan manfaat,
akan tetapi justru menjadi momentum bagi pengusaha untuk membuktikan
bahwa produk-produk dalam negeri dan kebutuhan nasional tetap dapat dipenuhi.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pelaku UMKM agar dapat tetap
bertahan di tengah pandemi Covid-19 antara lain:
a. Berfokus pada kebutuhan konsumen.
b. Berinovasi dan berkreasi baik pada produk maupun service sesuai dengan
perubahan preferensi dan perilaku konsumen.
c. Kembangkan penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan daya tahan
ketika krisis melanda.
d. Melakukan evaluasi.
e. Menjaga hubungan dengan vendor, supplier, dan distributor.
f. Berhimpun dalam organisasi UMKM sebagai sarana mengembangkan relasi
bisnis.
Di samping itu, beberapa hal di bawah ini juga dapat dilakukan oleh pelaku
UMKM agar usahanya tidak terhambat di tengah pandemi Covid-19 antara lain:
a. Mengedepankan kreativitas dan inovasi.
b. Menjaga cashflow agar tetap optimal dan sehat.
c. Memahami perubahan perilaku konsumen.
d. Me-review produk termasuk customer profil.
e. Menyesuaikan strategi customer relations dank anal penjualan.
f. Merencanakan ulang pendapatan dan memangkas anggaran biaya.
g. Berkolaborasi dan kerjasama usaha hingga dapat meningkatkan efisiensi.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pandemi Covid-19 membawa dampak signifikan bagi seluruh perikehidupan
masyarakat, terlebih lagi bagi perusahaaan yang perputaran ekonominya sangat
bergantung pada lalu lintas barang, jasa, dan manusia, yang justru sedang
mengalami masa keterbatasan pergerakan. Hal ini berakibat pada menurunnya
produktivitas pada seluruh elemen dalam perusahaan dan berpengaruh pada
kesejahteraan para pelaku usaha. Tantangan perusahaan yang harus dihadapi
adalah bagaimana menciptakan strategi dalam mengisi kebutuhan pasar dalam
negeri maupun pasar global. Meskipun penuh dengan tantangan, perusahaan
masih memiliki harapan dan peluang untuk meningkatkan skala bisnisnya. Agar
dapat bertahan di tengah mewabahnya pandemi Covid-19, perusahaan harus
memanfaatkan peluang dan strategi yaitu dengan penggunaan sistem
perdagangan elektronik atau e-commerce dalam memasarkan produknya.
3.2 Saran
Perusahan memahami dan memaksimalkan peluang yang ada agar dapat
dimanfaatkan dengan tepat guna. Strategi jangka pendek dan panjang ini harus
disiapkan agar eksistensi perusahaan tetap terjaga dan tidak menganggu rantai
perekonomian.
Daftar Pustaka
Basri, N. (2020, Mei 6). Implementasi Ekonomi Kerakyatan di Tengah pandemic
COVID-19. Retrieved from Lembaga Pers Mahasiswa PENDAPA
Tamansiswa.
Busthomi. (2020, Mei 5). Ini Strategi UMKM Bertahan di Tengah Pandemi.
Retrieved from Top Business: https://www.topbusiness.id/35074/inistrategi-
umkm-bertahan-di-tengah-pandemi.html
Digital, M. (2020, Oktober 12). Sektor UMKM Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi Di
Tengah Pandemi. Retrieved from Bisnis.com :
https://www.google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20201012/1303691/se
ktor-umkm-jadi-kunci-pemulihan-ekonomi-di-tengah-pandemi
Marlinah, L. (2020). Peluang dan Tantangan UMKM Dalam Upaya Memperkuat
Perekonomian Nasional Tahun 2020 Ditengah Pandemi Covid 19. Jurnal
Ekonomi, 118-124. Perdana. (2020, September 6). Peluang dan Tantangan
UMKM di Tengah Tekanan Pandemi Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai