Disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Kerakyatan
Disusun oleh:
MANAJEMEN E19
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas tuntasnya penyusunan makalah
ekonomi ini. Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
dosen, untuk itu kami telah berusaha sebaik mungkin dalam penyusunannya, mulai dari
pengumpulan sumber, pencarian informasi yang sesuai dengan tema sampai pada tahap
penyusunan telah kami lakukan sebaik mungkin, walaupun demikian kami selaku penyusun
menyadari masih terdapat kekurangan dalam makalah ini.
Melalui beberapa sumber seperti artikel-artikel ekonomi penyusun telah berupaya untuk
menyampaikan data dan informasi yang aktual dan sesuai dengan topik makalah yakni
mengenai beberapa pola-pola kemitraan untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan agar
terus berkembang.
Semoga makalah ini dapat memuaskan walau tidak mencapai tahap sempurna, karena
memang tidak ada yang sempurna di dunia ini kecuali Allah SWT. Sehingga penyusun
mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan dalam penyajian, hal ini semata-mata hanyalah
kekhilafan penyusun sebagai manusia biasa, penyusun juga memohon kritik dan saran yang
membangun untuk dijadikan bahan pembelajaran dalam pembuatan makalah yang lebih baik
di waktu yang akan datang. Terima kasih atas perhatiannya.
Yogyakarta, 29 April 2020
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada Bulan Maret 2020 awal, Indonesia memulai perperangan untuk menghadapi
pandemi Virus Corona (Virus Covid 19) yang mulai masuk di Indonesia. Tentunya dengan
masuknya pertama kali Virus Corona (Virus Covid 19) di Indonesia akan memberikan
dampak secara tidak langsung untuk negara Indonesia yang paling terasa adalah dampak dari
Perekonomian dari negera Indonesia.
Sebagai informasi, Virus Corona (Virus Covid 19) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh coronavirus yang paling baru ditemukan. Virus dan penyakit baru ini tidak
diketahui sebelum wabah dimulai di Wuhan, Cina, pada bulan Desember 2019 dan masih
berlangsung hingga saat ini. Bahkan pada bulan maret WHO mengumumankan bahwa Virus
Corona (Virus Covid 19) ini merupakan pandemi global yang harus diselesaikan bersama-
sama karena sudah meluas disetiap negara.
Survey yang dilakukan oleh Facebook menunjukkan dengan masuknya Virus Corona
(Virus Covid 19) di Indonesia, hampir 80% responden dari negara Indonesia takut tertular
penyakit Virus Corona (Virus Covid 19), tentunya hal ini didasari oleh karena belum adanya
vaksin untuk mengatasi Virus Corona (Virus Covid 19) ini di seluruh Dunia.
2
Masyarakat Indonesia sedang mempertimbangkan opsi alternatif, seperti belanja
online atau pengiriman rumah, sudah mulai banyak orang di Indonesia yang Menghabiskan
lebih banyak untuk pembelian online dalam 2 minggu terakhir, bahkan karena sudah banyak
perusahaan yang memberlakukan Work From Home (WFH).
Secara umum, kekhawatiran tentang orang lain lebih penting daripada orang yang
terpapar virus. Data dari Google sendiri menjabarkan juga hasil pencarian yang menjadi
tertinggi adalah mengenai perkembangan Virus Corona (Virus Covid 19) di Indonesia.
Dikarenakan tidak adanya vaksin yang ada saat ini untuk Virus Corona (Virus Covid 19)
menyebabkan masyarakat lebih takut dan mulai peduli perihal penyabab Virus Corona (Virus
Covid 19) di Indonesia
Sehubungan dengan itu pula, banyak masyarakat yang mulai mengurangi kegiatan
diluar ruangan. masyarakat lebih banyak beralih ke menghabiskan waktu online. Seperti yang
kita ketahui, Youtube mengalami peningkatan yang signifikan selama terjadinya Virus
Corona (Virus Covid 19) dimana ada 41% pencarian youtube untuk Berita Lokal terkait
perkembangan Virus Corona (Virus Covid 19).
Rumusan Masalah
1. Siapa pelaku ekonomi di tengah musibah pandemic COVID-19?
2. Bagaimana struktur pelaku ekonomi itu?
3. Bagaimana cara kerjanya pelaku ekonomi itu?
4. Bagaimana ciri-ciri pelaku ekonomi tersebut?
Tujuan Kegiatan
Untuk mengetahui siapa saja yang tetap melakukan kegiatan ekonomi ditengah musibah
COVID-19, dimana pada saat ini sangat berbahaya untuk melakukan aktivitas. Maka dari itu,
akan memberikan informasi tentang siapa, bagaimana dan apa saja pelaku ekonomi ditengah
musibah pandemic COVID-19.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
Pengertian BUMN
Istilah BUMN atau kependekan dari Badan Usaha Milik Negara memiliki pengertian
sebagai suatu badan usaha, dimana modalnya dimiliki oleh pemerintah yang berasal dari
kekayaan Negara. Hal ini sesuai dengan UU no. 19 tahun 2003.
Dalam sistem perekonomian, peranan BUMN sebagai pelaku ekonomi berlaku secara
nasional. Tujuan didirikanya BUMN adalah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat,
serta memenuhi kebutuhan masyarakat di berbagai sector yang ada. Beberapa sector seperti
pertanian, perikanan, transportasi, telekomunikasi, perdagangan, listrik, keuangan hingga
konstruksi.
Tujuan BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
4
BUMN membantu meningkatkan serta mendorong aktifitas masyarakat di berbagai
jenis usaha
Jenis-Jenis BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
Badan Usaha Perseroan ( Persero), badan ini diatur dalam peraturan pemerintah
No.12 1998 dan sebagain sahamnya milik Negara
Badan Usaha Umum (Perum), merupakan BUMN yang modalnya secara penuh
berasal dari Negara. Meski begitu, pengelolaanya terpisah dari kekayaan Negara.
Ciri-ciri BUMN
Seperti yang kami bahas diatas, BUMN adalah perusahan milik negara yang bertujuan
untuk memberikan jasa atau layangan kepada publik serta memberikan pendapatan yang akan
digunakan untuk menyelenggarakan kepentingan publik. Modal BUMN sebagian besar
dimilki oleh pemerintah dan juga keutungan dari BUMN juga digunakna untuk kepentingan
masyarakat banyak. BUMN juga sebagai asset negara karena kekayaan negara ada pada
BUMN.
Ciri-ciri BUMN yang perlu anda ketahui adalah sebagai berikut:
Sumber Pemasukan Negara
Kita tahu jelas bahwa BUMN merupakan salah satu pemasukkan negara. Karena
BUMN merupakan penyedia barang serta layanan untuk masyarakat. Dengan adanya BUMN,
negara akan mendapatkan pendapatan rutin dari pelayanan dan penyediaan yang di berikan
untuk seluruh rakyat indonesia. Sehingga semua keuntungan dari penjualan milik negara.
Dari seluruh keuntungan BUMN inilah negara memperoleh uang kas. dengan adanya BUMN
aktivitas ekonomi akan teratur berjalan di Indonesia.
Kekuasaan Penuh di Tangan Pemerintah
Sesuai dengan namanya badan usaha milik negera sehingga semua aktivitas dikontrol,
di awasi dan dikuasi oleh negara. Kekuasaan BUMN penuh dimiliki oleh pemerintah, hal ini
bertujuan agar menjaga kesetabilan dan menghindari atau mencegah terjadinya
penyelewengan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
Karena negara pemilik resmi dan juga yang mendirikan BUMN maka pemerintah
berhak penuh memegang kekuasaan dalam perusahaan ini. BUMN di kuasai penuh oleh
pemerintah akan memiliki keuntungan tersediri bagi perekonomian bangsa karena dapat
menjaga kestabilan ekonomi dan juga dapat menghindari penyelewengan dari pihak-pihak
yang tidak bertanggungjawab.
Segala Risiko Ditanggung Pemerintah
Setelah kekuasaan penuh ada ditangan pemerintah maka segala keuntungan serta
kerugian juga ditanggung oleh pemerintah. Resiko dari kerugian suatu BUMN negara yang
menanggung itu semua.
Melayani Kepentingan Umum & Pelayanan Publik
Tentunya BUMN melanyani kepentingan umum dan berguna untuk seluruh
masyarakat. Kita bisa lihat seperti PLN, air, sarana komunikasi, rumah sakit dan masih
banyak lagi.
Saham Bisa Dimiliki Masyarakat
Untuk saham yang ada di BUMN, tidak hanya negara yang berhak menguasainya.
Namun masyarakat juga berhak memiliki saham yang ada di dalam BUMN. Saham yang
dapat dimiliki oleh masyrakat tidak lebih dari 50% dari saham yang dimiliki oleh BUMN.
Jadi masyarakat juga bisa memiliki saham BUMN ini.
Produknya Dibutuhkan Masyarakat
5
Apapun yang disediakan atau yang diperjualbelikan merupakan produk yang memang
dibutuhkan sekali oleh masyarakat. Bisa dibilang bila produk atau jasa yang ditawarkan
BUMN tidak ada, maka masyarakat akan kebingungan bagaimana cara memenuhi kebutuhan
mereka tersebut.
Sebagai Stabilisator Perekonomian Dalam Rangka Mensejahterakan Rakyat
BUMN juga berperan dalam menstabilkan perekonomian sehingga dapat
mensejahterakan rakyat. Selain kebutuhan rakyat yang terpenuhi juga kesejahteraan rakyat
akan terbantu, misalnya ada yang namanya program keluarga harapan. Dana alokasi untuk
program itu berasal dari BUMN.
Pada dasarnya BUMN tetap bekerja dan berlaku pada saat musibah pandemic
COVID-19 karena BUMN merupakan badan usaha milik negara, yang seluruh kegiatannya
diatur oleh negara. Mulai dari kegiatan, gaji, bahkan hal-hal lain pun di atur oleh negara.
Sehingga banyak tetap melakukan kegiatan dan tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Sebagaimana ekonomi Indonesia akan tetap berjalan. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang tetap berjalan misalnya, Bank-Bank, seperti Bank BNI, BRI, Mandiri.
2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Untuk Mitra BUMN
Untuk Penambah produksi nasional
Untuk membuka kesempatan kerja
Untuk penambah kas negara dan pemacu pada pendapatan nasional
Untuk membantu pemerintah dalam pengelolaan dan mengusahakan suatu kegiatan
ekonomi yang tidak ditangani oleh pemerintah.
Untuk membantu pemerintah dalam usaha dalam pemerataan pendapatan.
Ciri Ciri BUMS
Badan Usaha Milik Swasta mempunyai ciri-ciri atau karekteristik. Ciri-Ciri Badan Usaha
Milik Swasta (BUMS) Secara Umum yaitu sebagai berikut :
6
3. Untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya
4. Dalam pembagian laba berdasarkan pada pemilik saham atau modal terbanyak
5. Sebuah Badan usaha yang mempunyai badan hukum
6. Dijalankan dan dimodali oleh perorangan, banyak orang atau berkelompok.
7. Para anggota mempunyai hak suara sesuai dengan jumlah modal/saham
8. Bisa menjual saham melalui bursa efek
9. Modalnya bisa diperoleh dari lembaga keuangan, baik itu bank maupun non bank.
Ciri-ciri Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) berdasarkan Kepemilikan, yaitu:
Usaha Badan Swasta Perseorangan
1. Badan usaha yang memiliki tujuan dalam memperoleh keuntungan dan membagikan
keuntungan tersebut
2. Sebagai lembaga ekonomi yang berperan dalam pemenuhan barang dan jasa yang
merupakan pelayanan kepada masyarakat
3. Sebagai dinamisator dalam kehidupan perekonomian indonesia
4. Sebagai pengelola dan sumber daya alam dan manusia
5. Rekan kerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Ciri-ciri Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) berdasarkan Permodalannya, yaitu:
3. KOPERASI
Secara umum, koperasi dapat diartikan sebagai badan usaha yang dimiliki serta
dikelola para anggotanya. Namun, ada pengertian lain dari koperasi menurut beberapa ahli.
Salah satunya dari Bapak Koperasi, Mohammad Hatta. Menurutnya, koperasi adalah usaha
bersama guna memperbaiki atau meningkatkan kehidupan atau taraf ekonomi berlandaskan
asas tolong menolong.
Sementara itu, Arifinal Chaniago mengartikan koperasi sebagai suatu perkumpulan
yang bekerja sama dalam menjalankan sebuah usaha secara kekeluargaan guna meningkatkan
kesejahteraan anggotanya. Pengelolaan sebuah koperasi, para anggotanya dapat dengan bebas
untuk keluar dan masuk dari badan usaha tersebut.
Arti koperasi oleh Munkner adalah organisasi berasaskan tolong menolong yang
mengelola ‘urusniaga’ secara berkelompok. Tujuannya meningkatkan urusan ekonomi,
berbeda dengan asas gotong royong yang bertujuan membangun kebutuhan sosial.
Berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian,
pada Pasal 1 dijelaskan, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat atas asas kekeluargaan. Sedangkan perkoperasian adalah
segala sesuatu yang menyangkut kehidupan koperasi.
Tujuan Koperasi:
1. Membantu memperbaiki taraf hidup maupun ekonomi para anggotanya serta masyarakat
sekitar.
2. Membantu pemerintah mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil dan makmur.
3. Meningkatkan tatanan perekonomian di Indonesia
Di Pasal 4 UU Nomor 25/1992 menyebut, empat fungsi dan peran koperasi, antara
lain:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosialnya
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Dalam perannya, koperasi kerap memberi bantuan, seperti kredit atau pinjaman dana
kepada anggota dalam hal finansial. Pembentukan koperasi diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan sosial masyarakat di Indonesia.
Dalam UU Nomor 25/1992, koperasi dapat berbentuk koperasi primer dan sekunder.
1. Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-seorang
9
2. Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi.
Jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya.
Sementara itu, UU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian yang dibatalkan
Mahkamah Konstitusi (MK) ada 4 jenis koperasi, yakni koperasi konsumen, koperasi
produsem, koperasi jasa, dan koperasi simpan pinjam.
1. Koperasi konsumen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang penyediaan
barang kebutuhan anggota dan non-anggota.
2. Koperasi produsen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang pengadaan
sarana produksi dan pemasaran produksi yang dihasilkan anggota kepada anggota dan non-
anggota.
3. Koperasi jasa menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan jasa non-simpan pinjam yang
diperlukan oleh anggota dan non-anggota.
4. Koperasi simpan pinjam menjalankan usaha simpan pinjam sebagai satu-satunya usaha
yang melayani anggota.
Sayangnya UU No. 17/2012 telah dibatalkan MK karena dianggap bertentangan
dengan Undang-undang Dasar (UUD) 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.
Oleh karena itu, UU Perkoperasian yang berlaku di Indonesia masih aturan lama, yaitu UU
No. 25/1992.
Dalam Pasal 5 disebutkan, prinsip pelaksanaan koperasi, sebagai berikut:
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5. Kemandirian
Dalam mengembangkan koperasi, juga wajib menerapkan prinsip:
1. Pendidikan perkoperasian
2. Kerja sama antar koperasi.
Karena siapapun dapat bergabung menjadi anggota koperasi, maka pengelolaan
mengedepankan asas demokrasi. Dalam menetapkan keputusan segala hal mengenai
koperasi, dilakukan dengan cara musyawarah atau voting suara terbanyak dari para
anggotanya.
Koperasi didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Untuk itu,
menjadi anggota sebuah koperasi dapat memberikan banyak keuntungan. Salah satunya untuk
menambah penghasilan.
1. Anggota koperasi berhak mendapatkan SHU. Besar kecilnya SHU yang diterima anggota
koperasi berdasarkan atas modal yang ditanam dan keuntungan yang diraih koperasi tersebut.
2. Jadi anggota koperasi bisa menghemat pengeluaran. Anda dapat membeli barang di
koperasi dengan harga lebih murah, karena terdaftar sebagai anggota.
3. Pinjam uang di koperasi juga lebih untung karena bunga yang dibebankan lebih rendah,
sehingga cicilan kredit lebih kecil.
4. Jadi anggota koperasi juga bisa mendapatkan pelatihan usaha dan memperluas relasi usaha.
Dengan begitu, kualitas Anda sebagai seorang individu akan menjadi lebih baik.
10
Koperasi tetap berjalan sebagaimana mestinya karena banyak masyarakat yang tetap
membutuhkan koperasi, contohnya untuk simpan pinjam, dan lain-lain. Jadi disini koperasi
menjadi pelaku ekonomi dikala COVID-19.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan yang bisa didapat dari semua materi tersebut bahwa pelaku ekonomi
dikala musibah pandemic COVID-19 adalah beberapa Badan Usaha Milik Negara(BUMN)
seperti Bank BRI, Bank BNI, dan Bank Indonesia. Kemudian Badan Usaha Milik Swasta
(BUMS) yang tetap berjalan seperti PT. XL AXIATA, merupakan provider yang terkenal san
sangat dibutuhkan dikala pandemic ini, dimana masyarakat harus dirumah saja dan
melakukan Work From Home. Selanjutnya koperasi juga masih tetap melakukan kegiatan
ekonomi, seperti koperasi simpan pinjam yang masih dibutuhkan masyarakat pada saat ini.
Istilah BUMN atau kependekan dari Badan Usaha Milik Negara memiliki pengertian
sebagai suatu badan usaha, dimana modalnya dimiliki oleh pemerintah yang berasal dari
kekayaan Negara. Hal ini sesuai dengan UU no. 19 tahun 2003.
Dalam sistem perekonomian, peranan BUMN sebagai pelaku ekonomi berlaku secara
nasional. Tujuan didirikanya BUMN adalah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat,
serta memenuhi kebutuhan masyarakat di berbagai sector yang ada. Beberapa sector seperti
pertanian, perikanan, transportasi, telekomunikasi, perdagangan, listrik, keuangan hingga
konstruksi.
BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) merupakan suatu badan usaha yang semua
permodalannya berasal dari pihak swasta, badan usaha milik swasta ini bisa dipunyai oleh
seorang atau beberapa orang dalam bentuk kerja sama penanaman modal. Badan usaha
swasta dibedakan atas badan usaha swasta dalam negeri dan badan usaha swasta asing. Badan
usaha swasta dalam negeri yaitu suatu badan usaha yang modalnya dipunyai oleh masyarakat
dalam negeri. Sedangkan pada badan usaha swasta asing yaitu suatu badan usaha yang
modalnya dipunyai oleh masyarakat luar negeri.
Secara umum, koperasi dapat diartikan sebagai badan usaha yang dimiliki serta
dikelola para anggotanya. Namun, ada pengertian lain dari koperasi menurut beberapa ahli.
11
Salah satunya dari Bapak Koperasi, Mohammad Hatta. Menurutnya, koperasi adalah usaha
bersama guna memperbaiki atau meningkatkan kehidupan atau taraf ekonomi berlandaskan
asas tolong menolong.
Sementara itu, Arifinal Chaniago mengartikan koperasi sebagai suatu perkumpulan
yang bekerja sama dalam menjalankan sebuah usaha secara kekeluargaan guna meningkatkan
kesejahteraan anggotanya. Pengelolaan sebuah koperasi, para anggotanya dapat dengan bebas
untuk keluar dan masuk dari badan usaha tersebut.
Arti koperasi oleh Munkner adalah organisasi berasaskan tolong menolong yang
mengelola ‘urusniaga’ secara berkelompok. Tujuannya meningkatkan urusan ekonomi,
berbeda dengan asas gotong royong yang bertujuan membangun kebutuhan sosial.
Berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian,
pada Pasal 1 dijelaskan, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat atas asas kekeluargaan. Sedangkan perkoperasian adalah
segala sesuatu yang menyangkut kehidupan koperasi.
DAFTAR PUSTAKA
12
Girindra, Prabha. 2019. Pengertian Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Diakses
melalui https://prabhagib.blogspot.com/2015/04/pengertian-badan-usaha-milik-swasta-
bums.html. Pada 30 April 2020.
Koperasi. Diakses melalui https://www.studiobelajar.com/koperasi/. Pada 1 Mei 2020.
13