Anda di halaman 1dari 5

Nama : SAP

NIM : 042792123
Prodi : Administrasi negara

Sistem Ekonomi Indonesia


1. Jelaskan Ciri khas sistem Ekonomi Indonesia yang cukup menonjol.
2. Tantangan apa yang dihadapi sistem tersebut? apakah Indonesia akan bisa
menghadapainya?
Jawaban Anda dapat diketik dalam kertas A4, 1,5 spasi , font 12 Times New Roman,
maksimal 3 halaman.
1. Ciri khas sistem Ekonomi Indonesia yang cukum menonjol, antara lain sebagai
berikut:

1. Menganut sistem kerakyatan

Satu hal yang paling melekat di perekonomian Indonesia adalah perekonomian Indonesia
menganut sistem ekonomi kerakyatan. Artinya, perekonomian Indonesia ini bertujuan utama
untuk membangun kesejahteraan rakyat Indonesia sendri. Seperti sistem pemerintahan di
Indonesia yang berasaskan demokrasi, dimana kekuasaan tertingi ada di tangan rakyat.
Ekonomi dengan sistem kerakyatan ini menitik beratkan pada kemajuan Usaha Mikro Kecil
Menengah, seperti usaha kecil dari rakyat, usaha rumahan, industri kecil baik industri
ekstraktif maupun industri non ekstraktif, dan lain sebagainya.

2. Berasas kekeluargaan

Salah satu ciri- ciri dari perekonomian Indonesia adalah berasaskan kekeluargaan. Salah satu
lembaga perekonomian asli Indonesia yang memiliki asas kekeluargaan adalah koperasi.
Kekuasaan tertinggi pada koperasi adalah Rapat Anggota. Tujuan utama dari koperasi adalah
untuk kesejahteraan anggota. Adanya koperasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan anggota
terlebih dahulu. Maka dari itulah keberadaan koperasi pada intinya untuk anggota. Anggota
yang berbelanja atau memakai jasa koperasi akan mendapatkan semacam point, dan point
itulah yang akan digunakan sebagai acuan pembagian SHU atau Sisa Hasil Usaha.
3. Sumber- sumber penting dikuasai oleh negara

Meskipun Indonesia menganut sistem kerakyatan dalam sistem perekonomiannya, namun


untuk hal- hal yang menyangkut hajat hidup orang banyak, tetap dikuasai oleh negara. Hal ini
bertujuan agar pembagiannya kepada rakyat lebih terkontrol sehingga rakyat bisa
mendapatkan secara adil dengan harga yang wajar, dan tidak dikuasai oleh pihak- pihak
tertentu. Beberapa sumber penting yang dikuasai oleh negara antara lain adalah minyak bumi,
listrik, gas alam, dan beberapa hasil tambang dan juga hasil pertanian serta perkebunan.
Mengingat Indonesia termasuk kedalam negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia dan
negara penghasil gas alam.

4. Perusahaan swasta bisa berkembang dan bersaing

Meskipun Indonesia menggunakan sistem kerakyatan, namun pihak- pihak swasta juga masih
bisa berkembang dan menjalankan roda perekonomian di Indonesia. Perusahaan swasta ini
banyak memiliki peranan bagi negara Indonesia, diantaranya adalah membuka lapangan
pekerjaan bagi rakyat Indonesia. Selain membuka lapangan pekerjaan, peranan swasta bagi
Indonesia juga menyediakan barang- barang untuk memenuhi kebutuhan rakyat Indonesia.
Namun tujuan utama adanya perusahaan swasta ini adalah untuk mencari keuntungan.

5. Demokrasi Ekonomi

Seperti system pemerintahannya, di Indonesia demokrasi ekonomi juga diterapkan.


demokrasi ekonomi artinya adalah bahwa produksi dilakukan oleh rakyat dan kemakmuran
masyarakat dijadikan prioritas utama daripada kemakmuran atas pihak lainnya.

6. Manusia dipandang secara utuh baik sebagai makhluk ekonomi maupun makhluk
social

Cirri perekonomian Indonesia lainnya adalah bahwa makhluk hidup dipandang utuh, jadi
tidak sebatas sebagai makhluk ekonomi namun uga makhluk social yang tidak bias hidup
tanpa manusia lainnya.
7. Memprioritaskan utama kepada terciptanya perekonomian nasional yang tangguh

Tujuan final dari perekonomian Indonesia adalah menciptakan ketahanan ekonomi nasional
yang tangguh dan dapat bersaing dengan ekonomi global atau dunia, khususnya dengan
Negara- Negara yang lainnya.

8. Pengandalan system desentralisasi terhadap pelaksanaan kegiatan ekonomi yang


diimbangi dengan perencanaan yang matang.

Sebelum melakukan kegiatan ekonomi, tentu bsaja selalu diimbangi dengan perencanaan
yang matang. Dan inilah salah satu cirri perekonomian Indonesia yang juga melipahkan
wewenang desentralisasi.

2. Tantangan apa yang dihadapi sistem tersebut? apakah Indonesia akan bisa
menghadapainya?

1. Meluasnya varian Omicron

Segenap negara di dunia kembali mengkoreksi pertumbuhan ekonomi. European


Center for Desease Prevention and Control (ECD) telah mengingatkan sejumlah
otoritas di Eropa bahwa varian Omicron akan menyebabkan tingkat infeksi yang
tinggi secara dominan di Eropa.

"Kita di penghujung tahun ini juga sudah kebobolan akibat sejumlah kedatangan
orang dari luar negeri. Kita harus disiplin pengendalian kedatangan luar negeri,
jangan sampai terjadi berbagai tindakan memalukan, seperti kabur dari karantina
dengan menyuap petugas, atas nama pangkat dan kedudukan seseorang ditoleransi
kebijakan karantina," tegasnya.

2. Harga komoditas

Khususnya minyak bumi dan gas terus naik di 2022 berkonsekuensi terhadap
membesarnya kebutuhan subsidi energi. Pemerintah harus segera melakukan
reformasi subsidi energi agar plafon subsidi energi di tahun depan sebesar Rp134
triliun tidak membengkak. Lebih penting lagi agar subsidi energi lebih tepat sasaran.

3. Meningkatnya angka kemiskinan akibat pandemi covid-19

Hal ini memaksa Indonesia merumuskan strategi percepatan penurunan kemiskinan


yang tepat. Diperkirakan tingkat kemiskinan di akhir 2021 sebesar 10,25 persen.
Mengentaskan kemiskinan rakyat adalah salah satu pesan utama konstitusi.

"Oleh sebab itu agenda menurunkan tingkat kemiskinan rakyat harus menjadi porsi
besar dalam kinerja pemerintahan kita. Agenda menurunkan kemiskinan harus
dipadukan dengan penurunan stunting, dan reformasi subsidi untuk orang miskin,"
ucapnya.

4. Pasar keuangan global kemungkinan besar masih akan menghadapi ketidakpastian

Pangkal masalahnya karena pandemi covid-19 masih akan berlanjut di sejumlah


negara, dan ketidakpastian sejumlah bank sentral negara maju menjalankan kebijakan
tapering off, khususnya The Fed.

5. Pandemi covid-19 kemungkinan masih akan terjadi di sejumlah negara

Situasi ini berpotensi adanya stagflasi dan supply chain disruption. Pemerintah perlu
memitigasi suplai komoditas kita yang berasal dari luar negeri, dan perlu menyiapkan
antisipasinya bila sewaktu waktu terjadi tersendatnya pasokan suplai komoditas utama
kita di dalam negeri.

6. Kebijakan ekonomi hijau menjadi tuntutan masyarakat global

Terlebih Indonesia menunjukkan komitmennya di berbagai forum forum


internasional, baik di G20 maupun COP 26. Langkah itu harus dilakukan nyata
pemerintah di tahun depan untuk mendorong transformasi ekonomi kita menuju
pembangunan yang yang rendah emisi dan ramah lingkungan.
7. Beban bunga dan pokok utang yang berpotensi terus naik menjadi beban fiskal

Tren kenaikan Debt Service Ratio (DSR) terjadi secara konsisten sejak 2013. Pada
2020 DSR Indonesia mencapai 46,76 persen, dan tahun ini kemungkinan di 48 persen,
lalu tahun depan diperkirakan 49 persen.

"Tekanan beban bunga dan pokok utang pemerintah ini harus dimitigasi dengan upaya
penurunan tingkat bunga utang kita, keragaman sumber pembiayaan serta dukungan
investasi, dan meningkatkan tingkat pendapatan negara," ucapnya.

8. Makin meluasnya penggunaan mata uang kripto

Hal ini terkait sebagai alternatif pembayaran digital dan investasi harus diantisipasi
oleh Bank Indonesia, OJK, dan Bappebti. Saat ini Indonesia masih memberlakukan
rupiah sebagai alat pembayaran yang paling sah berdasar Undang Undang Mata Uang.

"Bank Indonesia sebagai otoritas pembayaran harus mempersiapkan antisipasi bila


uang kripto makin merongrong kewibawaan rupiah. Penegasan ini untuk memastikan
bahwa rupiah defacto maupun dejure masih dijalankan. Setidaknya Bank Indonesia
harus memastikan kesiapan rupiah digital sebagai alat bayar," pungkasnya.

Anda mungkin juga menyukai