Anda di halaman 1dari 18

RANCANGAN RENCANA BISNIS

DIMSUM AYAM

OLEH

UMMI CHALSUM
201050801023
PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
RINGKASAN EKSEKUTIF

Usaha dimsum ayam direncanaka bertempat di Jl. Manunggal,


samping Alun-alun Kota Polewali. Struktur organisasinya terdiri dari
pimpinan kemudian di bawahnya diikuti bagian-bagian yang dibantu
pekerja. Bagian-bagian itu antara lain ; bagian produksi, bagian pengadaan
bahan baku, bagian keuangan, dan bagian pemasaran.
Usaha ini dipilih karena  prospek pengolahan ayam menjadi
dimsum sekarang ini cukup menjanjikan, kandungan gizi yang terkandung
didalamnya memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan manusia serta
mudah dalam pembuatanya. Hanya dengan peralatan yang sederhana, serta
tidak diperlukannya keterampilan khusus, siapapun dapat melakukan
pembuatan dimsum ayam.
Dimusm telah diproduksi akan dipasarkan dengan dibungkus dengan kotak
plastik . Pada plastik akan ditempelkan label: Dimsum . Sasaran pasar poduk
dimsum ayam ini adalah seluruh masyarakat. Tempat penjualannya di pusat kota,
Adapun harga jual dari produk susu kedelai ini adalah Rp. 17.000/porsi. Satu
porsi berisi empat bua dimsum ayam dan saus.
Promosi akan dilakukan dengan menempel pamflet-pamflet di
pinggir jalan dan tempat-tempat strategis lainnya. Selain itu juga akan
memanfaatkan buletin yang terbit di kampus dan media internet sebagai
sarana e-business.
Peluang pasar untuk produk yang berbahan dasar ayam ini
sangatlah besar melihat budaya masyarakat yang konsumtif dan peluang
pasar yang menjanjikan. Selain itu daya beli komsumen terhadap produk
ini cukup bervariasi dari konsumen elite hingga konsumen menegah
bawah. Produk ini dapat dikonsumsi oleh semua golongan karena
harganya yang relatif terjangkau serta memiliki nilai kepuasan yang tinggi.
Total biaya investasi adalah Rp. 7.050.000. Biaya tetap sebesar Rp
504.193 , biaya tidak tetap sebesar Rp. 443.000, bunga modal sebesar Rp.
28.415 sehingga jumlah total biaya sebesar Rp. 984.608 untuk
memproduksi 250 porsi dimsum selama satu bulan. Keuntungan yang
diperoleh dalam sebulan jika menjual 250 porsi dimsum dengan harga
Rp.15.000 perporsi adalah Rp. 2.767.497 dengan ratio 3,81. BEP sebesar
Rp.4.000 artinya dengan jumlah produksi sebanyak  250 porsi untuk
mencapai titik impas harga jual dimsum perporsi paling minimal adalah
Rp. 4.000 per porsi. BEP unit yaitu 65,5 artinya dengan total biaya
sebanyak Rp. 982.693 dan harga jual Rp. 15.000,  maka untuk mencapai
titik impas jumlah dimsum paling minimal yang terjual adalah sebanyak
65,5. Dan Payback Period yang diperoleh adalah 2,54 Artinya Investasi
dapat dikembalikan dalam jangka waktu sekitar 2 bulan 54 hari.
DAFTAR ISI
SAMPUL Hal
RINGKASAN EKSEKUTIF
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN 1
ANALISIS INDUSTRI PELANGGAN DAN PESAING 2
DESKRIPSI USAHA DAN PRODUK 2
RENCANA PEMASARAN 6
RENCANA OPERASIONAL 6
RENCANA PENGEMBANGAN 7
ORGANISASI TIM
URAIAN RESIKO 7
PENAWARAN 7
ANALISIS USAHA 8
PENUTUP 9
LAMPIRAN 10

1. PENDAHULUAN
Dewasa ini lapangan pekerjaan sangat sempit terutama bagi mereka
yang tidak memiliki pengakuan sertifikasi oleh lembaga pendidikan tinggi.
Semakin banyaknya pengangguran adalah indikasi kurangnya lowongan
perkerjaan dan kurang mampunya sumber daya manusia dalam
mendayagunakan kapasitas yang mereka miliki untuk mendapatkan pekerjaan
guna memenuhi kebutuhan ekonomi. Menyadari hal tersebut, sebagai pribadi
yang unggul seharusnya kita berusaha untuk menciptakan pekerjaan atau
usaha sendiri daripada mengharapkan pekerjaan yang sulit untuk kita
dapatkan.
Salah satu cara supaya mendapat dan menciptakan pekerjaan untuk
diri sendiri adalah dengan memulai bisnis atau usaha, dimana untuk
melakukan hal tersebut dibutuhkan kemauan yang kuat serta modal agar
usaha dapat tercapai. Dalam memulai usaha tidak harus mengeluarkan modal
yang besar. Kita dapat memilih usaha atau bisnis yang modalnya relatif kecil
untuk merintis usaha, misalnya usaha dibidang kuliner dengan kios-kios kecil.
Usaha pada sektor makanan adalah salah satu jenis usaha yang
sifatnya kekal karena kebutuhan akan konsumsi itu mutlak bagi setiap orang.
Dengan adanya usaha umkm yang menjajakan makanan sangat
mempermudah seseorang dalam memenuhi kebutuhan pokok tersebut.
Karena itu usaha/bisnis tersebut akan sangat menjanjikan bila dikerjakan
dengan sungguh-sungguh dan mengikuti dinamika yang ada. Usaha ini
diharapkan dapat meningkatkan pendapatan pribadi pada khususnya,
mengurangi pengangguran dan menambah pendapatan bruto daerah pada
umumnya. Serta dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah/lokasi
pemasaran akan makanan yang enak dan harga yang terjangkau.
Dimsum merupakan salah satu variasi makanan yang mirip sekali
dengan siomay. Ada banyak sekali variasi dimsum yang kita kenal, seperti
resep dimsum udang, dimsum leng hong kien, resep ceker dimsum, dimsung
goreng dan yang lainnya. Salah satu dimsum yang juga sangat terkenal adalah
dimsum ayam. Dimsum ayam ini  memiliki cita rasa yang enak. Banyak
peminatnya mulai dari anak – anak hingga kalangan dewasa.
Jenis olahan makanan dimsum ini pada umunya akan kita temui di
restoran –restoran dengan harga yang sedikit relatif mahal. . Tetapi seiring
dengan perkembangan bisnis kuliner yang cukup pesat, Dimsum Ayam,
Dimsum Udang, Dimsum Ikan atau variasi yang lain bisa dengan mudah kita
dapat dan harganya pun tidak mahal. Dim sum somay ayam ini memiliki rasa
yang khas yaitu empuk yang banyak mengandung nilai gizi yang sangat baik
untuk kesehatan tubuh.
Kandungan gizi yang terdapat pada dimsum somay ayam ini sangat
baik untuk anak – anak yang masih dalam berada masa pertumbuhan dan
orang tua pun akan mendapatkan banyak manfaat dari kandungan gizi,
vitamin dan protein dalam makanan ini.
2. ANALISIS USAHA
a. Jenis Industri
Jenis industri usaha ini adalah industri skala kecil atau biasa disebut
dengan UMKM yang bergerak di bidang kuliner.
b. Potensi pesaing.
Persaingan usaha ini mungkin belum memiliki pesaing yang ketat
karena melihat jenis makanan yang ditawarkan terbilang cukup baru didaerah
pedesaan meskipun makanan ini termasuk kedalam varian somay yang pada
umumnya somay lebih terkenal ditelinga masyarakat. Namun kami tetap
optimis bahwa usaha ini akan berjalan lancar.
c. Potensi Pelanggan
. Potensi pelanggan dari usaha ini mencakup semua kalangan, baik anak
– anak maupun orang dewasa.

3. DESKRIPSI USAHA DAN PRODUK


a. Jenis Usaha
Jenis usaha ini adalah perusahaan perorangan dibidang kuliner yang
termasuk dalam kategori makanan ringan dengan nama produk yaitu
dimsum. Dimsum merupakan salah satu variasi makanan yang mirip sekali
dengan siomay..
b. Lokasi Usaha
Usaha dimsum ayam milik saya berdomisili di Jalan Manunggal samping
Alun-alun Kota Polewali.
c. Keunggulan jenis usaha ini sifatnya kekal karena kebutuhan akan
konsumsi / makanan itu mutlak bagi setiap orang.
d. Keunggulan produk yang dimiliki dimsum ini adalah dalam proses
pembuatannya tidak menggunakan bahan pengawet.
e. Macam-macam produk
Dimsum Ayam
Dimsum Udang

4. RENCANA PEMASARAN
a. Sasaran Pasar
Seluruh Lapisan Masyarakat
b. Target Pasar
Untuk semua kalangan, baik anak – anak maupun orang dewasa.
Terkhusus kepada kaum muda milenial yang senang akan makanan
kekinian.
c. Strategi Pemasaran
1) Menempatkan penjualan produk di tempat yang strategis.
2) Pemberian diskon saat soft opening dengan memberikan diskon
potongan harga atau by one get one untuk setiap produk yang dibeli
oleh konsumen pada hari pembukaan toko.
3) Promosi melalui media sosial

5. RENCANA OPERASIONAL
Usaha ini dijalankan secara online dan offline, dimana dalam
pelaksanaan offline dilakukan dengan cara menjual produk di sebuah grobak
yang memiliki etalase, sedangkan penjualan produk secara online dilakukan
dengan cara mempromosikan produk melalui media sosial, seperti Instagram,
Facebook dan WA.
Untuk izin usaha diperoleh dengan pengurusan Surat Izin Tempat
Usaha (SITU) dan NPWP. Dalam membangun bisnis ini diperlukan sebuah
modal dimana modal yang digunakan berasal dari dari uang pribadi.
Bahan baku utama untuk pembuatan produk diperoleh dari supplier
ayam dan udang, sedangkan untuk bahan pelengkap lainnya di peroleh dari
pembelanjaan di pasar swalayan. Dalam menjalankan usaha ini tidak
dilakukan perekrutan secara besar-besaran, hanya melibatkan anggota
keluarga dalam proses pelaksanaan dan pengerjaan usaha ini.
Maintenance dilakukan dengan cara perawatan alat-alat yang digunakan
dalam produksi dilakukan secara terjadwal sesuai dengan proses produksi
produk, tujuannya untuk menghindari terjadinya kerusakan pada suatu
barang.
Pengelolaan keuntungan usaha dilakukan dengan beberapa cara guna
menghindari adanya kesalahan dalam mengelola keuangan.
a. Memisahkan uang pribadi dengan uang usaha
b. Membuat pembukuan keuangan
c. Merencanakan dengan baik penggunaan uang dengan tidak membelajakan
untuk sesuatu yang tidak terlalu penting bagi perkembangan usaha
d. Melakukan putaran pada kas secara efektif
e. Menghitung keuntungan dengan benar
f. Mengontrol aset, hutang serta kondisi modal
g. Merencanakan pengembangan usaha dari hasil keuntungan

6. RENCANA PENGEMBANGAN
a. Membuat desain tempat dan menu yang menarik dan inovatif
Selain mengutamakan kenyamanan, juga harus membuat desain
unik yang menarik. Ini karena seiring dengan perkembangan zaman.
Kenyamanan dan keunikan desain tempat sangat dipertimbangkan.
Dengan memaksimalkan desain tempat yang terlihat mewah dan terjaga
kebersihannya, tentu memberikan harga jual yang sedikit lebih mahal
bukanlah hal yang mustahil.
b. Membuka cabang baru
Membuka cabang ditempat lain tentu akan membuat usaha
makanan dan minuman semakin berkembang dan dikenal banyak orang.
c. Membuka usaha franchise kuliner
Membuka usaha franchise atau waralaba bisa menjadi salah satu
cara mengembangkan bisnis kuliner dengan cara menjual brand atau
merk usaha kepada orang lain dengan sistem kemitraan.Dengan membuat
franchise, peluang produk usaha untuk lebih dikenal oleh masyarakat
luas akan semakin besar sehingga usaha menjadi semakin populer.

7. ORGANISASI TIM
a. Visi Dan Misi
Visi
Menjadikan bisnis kuliner yang lebih memperhatikan kebutuhan para
konsumen
Misi
1) Menciptakan makanan yang sehat dan bergizi
2) Memberikan harga yang terjangkau kepada konsumen untuk
mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi
3) Menciptakan inovasi baru dalam bidang kuliner
b. Struktur Organisasi
1) Pimpinan
a) Mengontrol semua kinerja dari anggota-anggota.
b) Bertanggung jawab penuh terhadap perekonomian usaha
c) Membuat perencanaan usaha kedepannya
2) Keuangan
a) Menganalisis semua kegiatan perekonomian.
b) Membukukan semua transaksi keuangan yang terjadi (Penjualan, Pembelian
dan Laba Rugi)
3) Produksi
a) Mencari informasi keberadaan bahan baku
b) Melakukan pembelian bahan baku
c) Menjaga mutu bahan sebelum diolah (ketika masih dalam
penyimpanan)
d) Bertanggung jawab terhadap persiapan dan proses produksi
e) Bertanggung jawab terhadap makanan yang dipesan konsumen
f) Menjaga kebersihan produk dalam proses produksi
g) Cekatan dalam menjaga mutu produk, baik cita rasa, aroma,
ataupun tekstur
h) Mengemas hasil produksi

4) Bagian Pemasaran
a) Mempromosikan dan memasarkan produk
b) Mendistribuskan produk ke tempat pemasaran, misalnya; toko,
warung, atau bahkan super market terdekat
c) Melayani   dengan   ramah,   menanggapi   komplain konsumen
dengan ramah dan senyum

8. URAIAN RESIKO
a. Risiko utama usaha dimsum ini adalah makanan yang tersisa. Risiko ini
mungkin dapat diatasi dengan menyimpannya di dalam lemari pendingin
dan menjualnya kembali keesokan harinya.
b. Harga bahan baku yang selalu mengalami turun dan naik
c. Adanya persaingan dengan usaha yang sejenis
d. Tingkat penjualan yang rendah
e. Tidak tercapainya target produksi

9. PENAWARAN (OFFERING)
Harga dimsum ayam ini sebesar Rp. 15.000/porsi, dimana satu porsi
dimsum ayam terdiri dari empat buah lengkap dengan sauce. Namun saat soft
opening diberikan diskon yaitu harga dimsum ayam hanya Rp.10.000/porsi.

10. ANALISA USAHA


Perencanaan keuangan usaha dimsum

A. Biaya Investasi
Keterangan Nominal

Gerobak Etalase  Rp 3.000.000

Kompor gas  Rp 700.000

Tabung Gas + Selang Rp. 500.000

Kursi Plastik 4 buah  Rp  200.000

Pencincang Daging 1 buah Rp. 800.000

Panci Besar 1 buah Rp. 300.000

Wajan 1 buah Rp. 350.000

Spatula 1 buah Rp.50.000

Piring 1 lusin Rp. 150.000

lain – lain  Rp 1.000.000

Total Biaya Investasi  Rp 7.050.000

B. Biaya Tetap

Penyusutan Gerobak Etalase (5 tahun)  Rp 41.000

Penyusutan Kompor gas (3 tahun )  Rp 19.444

Tabung Gas + Selang ( 3 tahun )  Rp   41.667

Kursi Plastik ( 2 tahun )  Rp   8.333

Pencincang Daging ( 2 tahun )  Rp 16.667

Panci Besar ( 2 tahun )  Rp 12.500

Wajan ( 2 tahun ) Rp. 14.583

Spatula ( 2 tahun ) Rp.2.083

Piring ( 2 tahun ) Rp. 6250

Penyusunan biaya lain – lain (2 tahun)  Rp 41.666

Upah Tenaga Kerja 3 orang Rp. 300.000


Total Biaya Tetap Rp. 504.193

C. Biaya Tidak Tetap

Daging ayam 1 ekor  Rp 60.000

Udang 1 kg Rp. 65.000

Bawang putih 1kg  Rp 25.000

Gula Pasir 1 liter Rp. 15.000

Tepung Kanji 1kg Rp. 15.000

Merica Bubuk 5 bungkus Rp. 5.000

Minyak wijen 1 botol Rp. 35.000

Kulit Pangsit Rp. 10.000

Wortel 1 kg Rp. 15.000

Cabe merah keriting 1 kg Rp. 20.000

Maizena 1 kg Rp. 20.000

Kecap ikan  Rp  48.000

Daun bawang  Rp 5.000

Garam  Rp  5.000

lain – lain  Rp  100.000

 
Total Biaya Tidak Tetap
Rp. 443.000

D. Bunga modal

1 % x (504.193 + 443.000) x 3 bulan


1% x (947.193) x 3 bulan Rp. 28.415

E. Jumlah total biaya (B + C +D)  

( 513.193 + 443.000 + 28.415) Rp. 984.608


F.  Penerimaan
Jumlah produksi rata-rata per bulan    = 250 porsi
Jumlah Penerimaan                                      = 250 x Rp.15.000
= Rp.3.750.000          
 G.  Keuntungan
Keuntungan             =   Penerimaan – Total  Biaya Pengeluaran
=   Rp. 3.750.000 – Rp. 982.503
=   Rp. 2.767.497
H.  Ratio Biaya dan Pendapatan (R/C)
R/C                        =   Penerimaan : Total Biaya Pengeluaran
=   Rp. 3.750.000: Rp. 982.503
=   3,81
Artinya: dari Rp. 1 yang dikeluarkan dapat menghasilkan penerimaan
sebanyak Rp. 3,81 (keuntungan Rp. 2,81)

 I.  Break Event Point (BEP)


   1. BEP (Rp)              = Total biaya/total produksi
= Rp. 982.503/250
= Rp. 3.930 4.000
Artinya: Dengan jumlah produksi sebanyak  250 porsi dan total biaya
sebanyak Rp. 982.503 maka untuk mencapai titik impas harga jual
dimsum perporsi paling minimal adalah Rp. 4.000 per porsi
2. BEP Unit                 =  Total biaya/harga jual
=   Rp. 982.503/Rp. 15.000
=  65,5
Artinya: Dengan total biaya sebanyak Rp. 982.693 dan harga jual Rp.
15.000,  maka untuk mencapai titik impas jumlah dimsum paling
minimal yang terjual adalah sebanyak 65,5 66 porsi
J. Payback Period (jangka waktu kembalinya investasi)
Payback Period        = Total Investasi/Laba Usaha (keuntungan)
= Rp. 7.050.000/ Rp 2.767.497
= Rp. 2,54
(Artinya Investasi dapat dikembalikan dalam jangka
waktu sekitar 2 bulan 54 hari)

11. PENUTUP
Dim sum somay ayam ini memiliki rasa yang khas yaitu empuk yang
banyak mengandung nilai gizi yang sangat baik untuk kesehatan tubuh.
Kandungan gizi yang terdapat pada dimsum somay ayam ini sangat baik
untuk anak – anak yang masih dalam berada masa pertumbuhan dan orang tua
pun akan mendapatkan banyak manfaat dari kandungan gizi, vitamin dan
protein dalam makanan ini.

LAMPIRAN

Analisis SWOT

1. Strengths (Kekuatan)
a. Proses pembuatannya mudah dan sederhana
b. Kualitas rasa dan tekstur produk yang khas
c. Harga jual murah meriah
d. Tempat penjualan dan konsumen telah tersedia
e. Memanfaatkan e-Business  untuk  mempromosikan   produk melalui
internet.
f. Tempat produksi ada di wilayah pusat kota
g. Kemasan menarik dan berlabel
h. Kualitas produk terjamin
2.Weaknesses (Kelemahan)
a. Harga bahan yang relatif tidak menentu (stabil) bahkan beberapa waktu
yang lalu sempat menglami kelangkaan.
b. Manejemen perusahaan masih sederhana
c. Kuarang cukup modal mengingat kita sebagai mahasiswa
b. Ketidak tahuan masyarakat terhadap dimsum
3.Opportunities (Peluang )
a. Pertumbuhan pasar dimungkinkan meningkat
b. Peluang pasar untuk mendapatkan konsumen yang menjanjikan
c. Belum ada pesaing  khususnya untuk pemasaran di daerah
d. Keterbukaan untuk menggunakan teknologi baru ke depannya untuk
membuat kemajuan besar dibidang produksi khususnya.
4. Threats (Ancaman)
a. Selera konsumen yang selalu berubah – ubah mempunyai pengaruh yang
besar terhadap pembelian produk
b. Munculnya pesaing baru
c. Banyaknya  variasi somay lainnnya

2. GAMBAR PRODUK
PENGALAMAN BISNIS

1. BISNIS BAJU ONLINE Tahun : 2014, 2016


2. ORIFLAME Tahun : 2018
3. MEGA GLORYOUNG INTERNATIONAL Tahun : 2020
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. KETERANGAN DIRI
1. Nama : Ummi Chalsum
2. Tempat/Tanggal Lahir : Galung Tulu/19 Juni 1997
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Status Perkawinan : Belum Menikah

B. KETERANGAN KELUARGA
1. Nama Orang Tua
Ayah : Abdul Azis S.Pd, M.Akpd
Ibu : Rusniati S.Pd, M.Pd
2. Pendidikan Terakhir Orang Tua
Ayah : Strata Dua (S2)
Ibu : Strata Satu (S2)
C. RIWAYAT PENDIDIKAN
4. SDN : SD Negeri 060 Pekkabata Tahun Tamat : 2009
5. SMP : SMP Negeri 3 Polewali Tahun Tamat : 2012
6. SMA : SMA Negeri 3 Polewali Tahun Tamat : 2015
7. S1 : Universitas Negeri Makassar Tahun Tamat : 2019

Anda mungkin juga menyukai