Anda di halaman 1dari 20

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA UNIVERSITAS

JAMBI TAHUN 2021

THE SECRET OF BATASELOR (BAKSO TAHU SARI DAUN KELOR)


Bidang Kegiatan: Kuliner

Rodearni Ananda Putri Purba 4210121094

Dosen Pengampu

Dr. Langlang Handayani, M. App. Sc

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITA NEGERI SEMARANG
DAFTAR ISI

ii
RINGKASAN
Bakso tahu sari daun kelor merupakan salah satu bentuk usaha yang
mengolah kembali limbah tahu menjadi produk makanan. Untuk menambah
kandungan dari tahu tersebut ditambahkan sari daun kelor kedalamnya. Untuk
proses pembuatan bakso tahu sari daun kelor seperti proses pembuatan tahu pada
umumnya, hanya tahu yang digunakan adalah dari limbah tahu. Dengan
memanfaatkan limbah tahu maka secara langsung dapat mengurangi cemaran
limbah di Lingkungan. Limbah tahu ternyata masih memiliki kandungan gizi yang
cukup tinggi sehingga masih layak untuk dimanfaatkan kembali. Adapun untuk
menambah daya gizi dari limbah tahu tersebut maka dilakukan kombinasi dengan
sari daun kelor.
Tujuan diusulkan proposal yang memanfaatkan limbah tahu ini adalah
sebagai bentuk mengurangi cemaran sampah atau bahan organik di lingkungan.
Bakso tahu sari daun kelor dan juga minuman sari daun kelor merupakan upaya
dalam pemanfaatan limbah tahu menjadi makanan yang sehat dan bergizi,
sehingga bisa dikonsumsi oleh masyarakat luas terutama masyarakat Jambi.
Selain itu luaran yang diharapkan dari produk bakso tahu sari daun kelor ini
adalah mampu menambah nilai jual dan nilai guna dari limbah tahu serta
meningkatkan pendapatan di kalangan mahasiswa.
Pada umumya, bakso hanya berasal dari campuran daging dan tepung saja.
Hal ini tentu nilai gizi nya masih tergolong rendah, untuk itu maka perlu inovasi
baru dalam olahan bakso agar dihasilkan produk pangan dengan nilai gizi yang
cukup tinggi. Selain itu, banyak juga yang menjadikan bakso sebagai pendamping
nasi sehingga perlu pengetahuan kalau hanya mengkonsumsi bakso dan nasi saja
maka asupan nutrisi normal tidak akan terpenuhi. Untuk itu perlu adanya inovasi
baru dalam olahan bakso, yaitu dengan menjadikan limbah tahu yang masih
terdapat kandungan gizi yang tinggi dengan sari daun kelor sebagai penambah
kandungan gizinya. Dengan demikian sudah dapat dipastikan apabila masyarakat
rutin dalam mengkonsumsi bakso tahu sari daun kelor maka angka stunting akan
segera menurun.
Kegiatan usaha bakso tau sari daun kelor bertempat di desa Mendalo
Darat, kecamatan Jambi Luar Kota, kabupaten Muaro Jambi. Lokasi ini dipilih
karena memiliki potensi untuk pengembangan usaha yang karena dekat dengan
Universitas Jambi juga terdapat sekolah terdekat sehingga akan menjadi peluang
besar untuk promosi dan pemasaran dari bakso tahu sari daun kelor.
Dalam memproduksi bakso tahu sari daun kelor membutuhkan biaya
untuk pembelian bahan baku, peralatan dan bahan pendukung lainnya. Total dari
bahan yang dibutuhkan sebesar Rp.1.140.000, Bahan Habis Pakai (BHP) nya
sebesar Rp.6.243.000,- dan biaya Transportasi lokal sebesar Rp.960.000,- serta
biaya lain lain seperti sewa server dan pembuatan spanduk sebesar Rp.1.575.000,-
jadi total biaya yang kami butuhkan untuk mebuat bakso tahu sari daun kelor dan
minuman sari daun kelor ini sebanyak Rp.9.918.000.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bakso tahu sari daun kelor merupakan suatu produk makanan bergizi yang
diproduksi oleh sekelompok mahasiswa Universitas Jambi dalam rangka
pemamfaatan limbah tahu yang tidak dimanfaatkan lagi sehingga mencemari
lingkungan. Kurangnya pemanfaatan limbah tahu dimasyarakat dan inovasi
olahan pangan yang mempunyai nilai gizi yang tinggi, membuat kami berinisiatif
menciptakan ide usaha baru yang berpotensi dan berpeluang dalam membangun
dan menambah nilai guna dan nilai jual limbah tahu menjadi bakso kaya akan
gizi. Sehingga membuat produk pangan tersebut menjadi salah satu asupan nutrisi
yang tepat untuk mencegah stunting atau tumbuh pendek. Adapun konsumen yang
menjadi sasaran produk bakso tahu sari daun kelor yaitu kalangan mahasiswa
yang dominan memiliki daya konsumsi gizi yang kurang. Selain itu, kalangan ibu
hamil juga balita menjadi sasaran utama karena kalangan ini rentan terkena
penyakit stunting atau gizi buruk.
Stunting merupakan permasalahan serius yang perlu diselesaikan dengan
cepat, hal ini dikarenakan kasus stunting dapat menyebabkan tumbuh pendek serta
kekurangan gizi pada balita semakin meningkat. Pada umumnya yang dimaksud
dengan stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan nutrisi dalam
kurun waktu cukup lama pada masa kehamilan seorang ibu, sehingga
pertumbuhan dan perkembangan dari bayi itu sendiri menjadi terhambat (Sukenti,
dkk, 2020).
Keunggulan bakso tahu sari daun kelor dan minuman sari daun kelor
menjadi produk makanan yaitu dapat meningkatkan asupan nutrisi bagi
masyarakat dengan harga yang cukup terjangkau oleh semua kalangan, menambah
pendapatan bagi pengusaha muda terutama kalangan mahasiwa, meningkatkan
nilai guna limbah tahu menjadi olahan makanan yang bergizi dengan nama
produk bakso tahu sari daun kelor dan minuman sari daun kelor. Selain itu adanya
varian rasa pada keripik menjadikan produk memiliki cita rasa yang beraneka rasa
seperti pedas, manis, dan juga original. Untuk menguji kualitas dan kuantitas dari
produk yang dihasilkan maka dilakukan pengujian di BPOM sehingga sudah
dapat dijamin kelayakan konsumsi makanan tersebut.
Proses pengelolahan bakso dari limbah tahu berbahan dasar kedelai serta
kombinasi ekstrak daun kelor dapat menjadi produk pangan dengan kandungan
nutrisi yang lebih besar dibandingkan sebelum diberikan ekstrak daun kelor. Hal
ini dikarenakan daun kelor mempunyai banyak nutrisi seperti protein, vitamin A
(β-karoten), dan zat besinya yang tinggi sehingga bagus untuk dikonsumsi. Daun
kelor juga mengandung berbagai macam asam amino yang jarang sekali
ditemukan pada sayuran seperti isoflavon. Ekstrak daun kelor akan mempunyai
kandungan nutrisi dan nilai gizi yang tinggi apabila ditambahkan kedalam tahu
yang dibuat menjadi produk pangan yang kaya akan nutrisi. Produk pangan yang
2
kaya akan nutrisi ini apabila dikomsumsi oleh ibu hamil maka akan dapat

3
mencegah stunting dan juga masalah gizi buruk pada bayi. (Rahmawati dan
Annis, 2016).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dibuat beberapa rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep pengolahan limbah tahu menjadi bakso tahu sari daun
kelor dan juga minuman sari daun kelor?
2. Bagaimana teknik pengolahan limbah tahu menjadi bakso tahu sari daun
kelor dan juga minuman sari daun kelor?
3. Bagaimana cara pengembangan serta promosi bakso tahu sari daun kelor
dan juga minuman sari daun kelor?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka dapat dibuat beberapa
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Menyediakan olahan pangan bergizi berupa bakso tahu sari daun kelor dan
minuman sari daun kelor,
2. Mengimplementasikan teknik pengolahan bakso tahu sari daun kelor dan
juga minuman sari daun kelor
3. Mempromosikan healty drink dan healty food sebagai konsumsi yang
menyehatkan serta menyegarkan.
1.4 Kegunaan
Bagi Mahasiswa
1. Menumbuhkan jiwa wirausaha.
2. Menjadikan peluang usaha baru.
Bagi Masyarakat
1. Menyediakan produk pangan baik bagi kesehatan dan pencegahan
stunting.
2. Membantu mengatasi kasus stunting dimasyarakat.
Bagi Pemerintah
1. Upaya pemerintah menciptakan banyak pengusaha muda di Indonesia.
2. Membantu pemerintah dalam mengurangi angka penyakit stunting dan gizi
buruk di masyarakat.
1.5 Luaran Program
Adapun luaran yang diharapkan dari program ini adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan produk bakso tahu sari daun kelor dan minuman sari daun
kelor yang kaya akan kandungan gizi sehingga mampu mengurangi angka
stunting atau gizi buruk.
2. Membuat laporan kemajuan PMW dan laporan akhir PMW
3. Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
2
BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Deskripsi Usaha
Bakso tahu sari daun kelor merupakan salah satu bentuk usaha yang
mengolah Kembali limbah tahu menjadi produk makanan. Untuk menambah
kandungan dari tahu tersebut ditambahkan sari daun kelor kedalamnya. Untuk
proses pembuatan bakso tahu sari daun kelor seperti proses pembuatan tahu pada
umumnya, hanya tahu yang digunakan adalah dari limbah tahu. Dengan
memanfaatkan limbah tahu maka secara langsung dapat mengurangi cemaran
limbah di Lingkungan. Limbah tahu sendiri masih banyak terdapat kandungan
senyawa-senyawa organik yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu, kombinasi
antara limbah tahu dengan sari daun kelor dapat mencegah stunting pada anak-
anak hinggah ibu hamil pada umunya.
Kegiatan ini melibatkan berbagai faktor seperti produksi limbah tahu,
tenaga kerja dan juga modal usaha. Pada prinsipnya, usaha bakso tahu sari daun
kelor memiliki potensi yang besar untuk dilakukan mengingat ketersediaan
limbah industri yang cukup banyak sehinggah dapat mencemari lingkungan. yang
semakin. Hal ini dikarena bakso tahu ekstrak daun kelor memanfaatkan limbah
tahu dengan tambahan tepung sehingga adonan bakso dapat terbentuk dan
menggunakan sistem pengolahan yang bersih dan sehat, setelah olahan bakso
limbah tahu sudah berhasil maka dilakukan pengujian di BPOM untuk
mengetahui kandungan dan kualitas gizi dalam bakso tersebut.
Kegiatan usaha bakso tau sari daun kelor bertempat di desa Mendalo
Darat, kecamatan Jambi Luar Kota, kabupaten Muaro Jambi. Lokasi ini dipilih
karena memiliki potensi untuk pengembangan usaha yang karena dekat dengan
Universitas Jambi juga terdapat sekolah terdekat sehingga akan menjadi peluang
besar untuk promosi dan pemasaran dari bakso tahu sari daun kelor.
2.2 Analisis SWOT (strength, weakness, opurtunity, threat )
a. Strength (kekuatan)
1. Dapat menghasilkan nilai tambah gizi terhadap produk yang dihasikan
dengan kombinasi sari daun kelor sehingga kandungan dari limbah tahu
meningkat serta menumbuhan inovasi baru yang menunjang kegiatan
ekonomi kreatif.
2. Dapat membentuk jiwa world class entrepreneur dalam upaya
mewujudkan visi dan misi Universitas Jambi, terkhusus dalam bidang
kewirausahaan.
b. Weakness (kekemahan)
1. Biaya produksi yang relatif tinggi.
2. Daya konsumsi masyarakat kurang terhadap olahan pangan dengan
tambahan tumbuhan herbal.
3. Limbah tahu harus segera diolah untuk mencegah terjadinya pembusukan
bahan olahan.

3
c. Opurtunity (peluang)
1. Tingginya animo masyarakat akan gaya hidup sehat yang berbasis organik
sedangkan ketersediaan produk di pasar tergolong langka.
2. Semakin berkembangnya pola pikir masyarakat Indonesia untuk
berwirausaha di usia muda, sehingga pemanfaatan limbah yang masih
dapat digunakan.
3. Peluang pasar yang besar untuk inovasi-inovasi baru, baik dari pengolahan
maupun hasilnya.
d. Threat (ancaman)
1. Kegagalan dalam menghasilkan limbah tahu yang baik untuk digunakan.
2. Masyarakat yang kurang tertarik terhadap olahan bakso tahu sari daun
kelor yang dihasilkan.
2.3 Keunggulan Usaha
Keunggulan bakso tahu sari daun kelor dan minuman sari daun kelor
menjadi produk makanan yaitu dapat meningkatkan asupan nutrisi bagi
masyarakat dengan harga yang cukup terjangkau oleh semua kalangan, menambah
pendapatan bagi pengusaha muda terutama kalangan mahasiwa. Melihat kondisi
lingkungan yang semakin tidak sehat karena cemaran limbah baik organik
maupun anorganik. Sehingga dengan memanfaatkan kembali limbah, sebagai
contoh limbah tahu maka usaha ini akan turut serta dalam menjaga lingkungan
dari cemaran limbah. Usaha bakso tahu sari daun kelor dapat memberikan
keuntungan bagi pelaku usaha maupun masyarakat sekitar dengan karena
masyarakat akan terhindar dari kasus gizi buruk seperti stunting.
Pada usaha bakso tahu sari daun kelor memiliki peluang cukup besar
dipasar karena sekarang masyarakat sudak mulai melakukan pola hidup sehat
dengan menambah minat konsumsi makanan yang sehat. Usaha ini juga memiliki
harga yang cukup murah sehingga berbagai kalangan dapat membelinya tanpa
harus mengeluarakan banyak uang serta usaha yang besar demi mendapat gizi
yang tinggi pada makanan sehat. Hasil olahan bakso tahu sari daun kelor dapat
dijadikan sebagai makanan sehat pencegah stunting dengan nama
“BATASELOR”. Produk ini dapat meningkatkan nilai tambah bagi produksi dan
pemanfaatan limbah khususnya limbah tahu itu sendiri.
Pada usaha ini, sari daun kelor yang dihasilkan dapat dimanfaatkan
menjadi produk minuman herbal sehat dengan nama pasar “SELOR”. Produk ini
akan dipasarkan secara langsung dan juga online.
2.4 Cash Flow ( Arus Kas)
Bataselor (bakso tahu sari daun kelor) akan dijual dengan harga yang
relatif murah yaitu dengan harga Rp. 5.000/porsi kecil dan Rp.10.000/porsi besar
serta selor (sari daun kelor) akan dijual dengan harga Rp 5.000/botol kecil dan Rp.
8.000/ botol besar.
Tabel 2.4.1 Harga Pokok Penjualan
No Bakso sari daun kelor Unit Satuan Harga (Rp) Total

4
1 Limbah tahu 5 Kilogram 5.000,- 25.000,-
2 Bumbu bakso 2 Pcs 5.000,- 10,000,-
3 Daun kelor 5 Kilogram 15.000,- 75.000,-
4 Plastik gula+stiker 1 Unit 500,- 500,-
5 Tepung 2 Kilogram 15.000,- 30.000,-
Total Biaya Produksi 113.500,-
No Minuman sari daun kelor Unit Satuan Harga (Rp) Total
1 Daun kelor 5 Kilogram 15.000,- 75.000,-
2 Botol kecil+stiker 1 Unit 1.500,- 1.500,-
3 Botol besar+stiker 1 Unit 2.000,- 2.000,-
Total Biaya Produksi 78.500,-

Tabel 2.4.2 Laba Rugi


Keterangan Pengembangan Usaha/Penjualan
Modal Bulan-1 Bulan-5 Tahun-1 Tahun-2
Baselor
113.000,- Rp.1.110.000 Rp.3.000.000,- Rp.5.000,- Rp.7.000,-
Modal Selor Bulan-1 Bulan-5 Tahun-1 Tahun-2
78.000,- Rp.1.410.000 Rp.2.500.000,- Rp.4.000.000,- Rp.6.500.000,-
Untuk sekali pembuatan bakso tahu sari daun kelor dapat dihasilkan 50 porsi.
Untuk porsi kecil 25 porsi dan untuk porsi besar 25 porsi besar. Sehingga
dihasilkan perhitungan sebagai berikut:
Porsi besar:
25(Rp.10.000)
Keuntungan: Penghasilan-Modal
=Rp. 250.000,-Rp.113.000
= Rp. 37.000,-
Sehingga keuntungan perbulan adalah Rp.37.000(30)=Rp.1.110.000,-
Porsi kecil:
25(Rp.5.000,-)=Rp.125.000
Keuntungan: Penghasilan-Modal
=Rp. 125.000,-Rp.78.500
= Rp. 37.000,-
= Rp.47.000,-
Sehingga keuntungan perbulan adalah Rp.47.000(30)=Rp.1.410.000,-

5
BAB 3 METODE PELAKASANAAN
3.1 Strategi Produksi
Strategi produk yang akan kami lakukan adalah membuat produk makanan
sehat dengan inovasi baru terhadap fungsional produk yang kami kembangkan
yaitu makanan dari olahan limbah tahu dan kombinasi sari daun kelor dengan
nama pasar Bataselor (Bakso Tahu Sari Daun Kelor) dan minuman Selor (Sari
Daun Kelor).
3.2 Strategi Distribusi
Dalam melakukan distribusi produk Bataselor dan selor kami
menggunkan rumah produksi, sistem antar langsung, secara online dan
melakukan promosi di acara-acara. Dalam distribusi ini kami menggunakan
sepeda motor sebagai kendaraan utama, dan menentukan lokasi penyimpanan
dekat lokasi usaha, yaitu di rumah produksi produk kami di Mendalo Asri dan
Sekitaran Kota Baru dan kami juga mendaftarkan produk kedalam situs
pemesanan makanan online.
3.3 Strategi Promosi
Promosi produk bakso tahu sari daun kelor dan minuman sari daun kelor
tentunya kami akan menggunakan media online sebagai promosi utama, dan
menggunakan media cetak (brosur), serta pamflet yang akan selalu kami buat
pada media sosial seperti Instagram dan facebook Selain itu kami juga akan
melakukan promosi berupa potongan harga kepada konsumen secara rutin untuk
meningkatkan daya tarik atau instensitas penjualan. Dan memberikan tester
kepada masyarakat.
3.4 Strategi Pengemasan
Strategi pengemasan pada produk bakso tahu sari daun kelor dan minuman
sari daun kelor adalah menggunakan kemasan yang modern yaitu standing pouch,
plastic dengan tempelan stiker, botol ukuran kecil dan besar utnuk roduk
minuman dimana masing-masing botol ditempelkan stiker dan logo produk pada
kemasan. Dengan pengemasan yang aman maka kualitas dari makanan akan
terjaga dengan baik serta keunikan dari kemasan akan menambah daya tarik
produk.
3.5 Teknik Membuat Produk Komoditas Usaha
3.5.1 Bakso Tahu Sari Daun Kelor
Siapkan bahan-bahan, lalu blender limbah tahu kemudia diperas hingga
diperoleh tepung tahu, bawang merah, bawang putih dan putih telur. Siapkan
mangkuk, lalu masukkan tepung tapioka, parutan wortel, lada, garam dan irisan
seledri. Tambahkan air secukupnya, kemudian aduk rata sampai halus dan
tercampur. Bentuk bulat-bulat menyerupai bola kecil hingga semua adonan habis.
Siapkan panci yang telah dipanaskan, kemudian kukus selama kurang lebih 25
menit.
Untuk membuat kuah bakso, rebus air dengan sari daun kelor secara
bersamaan. Perbandingan antara keduanya adalah 1:2, apabilah mau

6
menambahkan citra rasa kaldu maka masukkan tulang ayam ke dalam air bersama
seledri dan daun bawang di atas api kecil sampai berkaldu. Setelah mendidih
maka disaring hingga diperoleh kuah murni. Masukkan bawang putih dan merah
goreng, garam, merica bubuk, gula pasir, dan penyedap rasa. Masak sampai
mendidih, setelah itu tambahkan bawang merah goreng yang sudah diremas-remas
kedalam rebusan.

3.5.2 Minuman Sari Daun Kelor


Ambil kelor kurang lebih 2 kg dan gunakan daun kelor dewasa untuk
membuat teh karena konon cepat kering. Keringkan daun sampai kering. Ambil
daun kelor kering lalu masukan ke dalam blender untuk digiling. Tambahkan air
panas dan biarkan selama 3-5 menit (sampai warna daun berubah). Campurkan
madu sesuai selera. Untuk menambah rasa maka juga bisa menggunakan madu
juga batu es.

3.6 Tahapan Pekerjaan dalam Pencapaian Tujuan Program


3.6.1 Bataselor (Bakso tahu sari daun kelor)
Adapun alat yang digunakan dalam proses pembuatan bakso tahu sari daun
kelor, yaitu panci ukuran sedang, kompor gas, pisau, sendok makan, pengaduk,
mangkuk, pelumat tahu dan pelumat bumbu.
Adapun bahan yang digunakan dalam pembuatan bakso tahu sari daun
kelor, yaitu limbah tahu yang sudah dibersihkan dahulu, telur, tepung tapioka,
bumbu bakso, sayuran, garam halus, air bersih, tepung terigu, daun jeruk, tepung
maizena dan daun kelor yang sudah diambil sarinya.
3.6.2 Minuman Sari Daun Kelor
Adapun alat yang digunakan dalam proses pembuatan minuman sari daun
kelor, yaitu blender, sendok makan, gelas, saringan dan pemecah batu es.
Adapun bahan yang digunakan dalam pembuatan minuman sari daun
kelor, yaitu daun kelor yang sudah dibersihkan, air bersih, air gallon, batu es, gula
pasir, susu, daun jeruk dan madu.

Gambar 3.3 Alur Pemasaran

7
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Perlengkapan Biaya (Rp)
1 Perlengkapan yang diperlukan 1.140.000,-
2 Bahan habis pakai 6.243.000,-
3 Transport lokal 960.000,-
4 Lain-lain 1.575.000,-
Jumlah 9.918.000,-

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
No Jenis Kegiatan Bulan Penanggung
Jawab
1 2 3 4
1 Penyusunan proposal Alex Sandro
Tarihoran
2 Pelatihan/workshop Virda
Yurniar
3 Pitch desk Asniati
4 Magang Alex Sandro
Tarihoran
dan Hanny
Faatihah
Kise
5 Pembelian alat dan Tazkiah
bahan Auliaputri
6 Pembuatan ekstrak Virda
daun kelor Yurniar
7 Produksi tahu daun Asniati dan
kelor Hanny
Faatihah
Kise
8 Pengujian Alex Sandro
kandungan dan Tarihoran
kualitas tahu daun dan Asniati
kelor di BPOM
9 Promosi produk Virda
Yurniar
10 Pemasaran produk Tazkiah
Auliaputri,

8
Virda
Yurniar dan
Asniati
11 Evaluasi Alex Sandro
Tarihoran
dan Asniati
12 Penyusunan laporan Hanny
akhir Faatihah
Kise, Virda
Yurniar dan
Asniati
13 Persentasi hasil Hanny
Faatihah
Kise, Alex
Sandro
Tarihoran,
Virda
Yurniar,
Asniati dan
Tazkiah
Auliaputri

9
DAFTAR PUSTAKA

Rahmawati, P.S. dan Adi, A.C. 2016. Daya Terima dan Zat Gizi Permen Jeli
Dengan Penambahan Bubuk Daun Kelor (Moringa oleifera). Jurnal
Media Gizi Indonesia. 11 (1):86–93.
Sukenti, K., Rosida, N.Y. dan Rosalina, D. 2020. Produk Inovasi Es Krim Kelor
(Moringa oleifera) sebagai Upaya Pencegahan Stunting Desa Jatisela,
Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat. Jurnal Pengabdian Magister
Pendidikan IPA. 3 (1): 20-24.

10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Harga Satuan
Jenis Pengeluaran Volume Nilai (Rp)
(Rp)
1.Perlengkapan yang diperlukan
15 Voucer 60.000,- 900.000,-
telkomsel
a. Sewa kuota internet bulanan
untuk 3
bulan
b. Sewa aplikasi video 6 Kali 40.000,- 240.000,-
conference
SUBTOTAL (Rp) 1.140.000,-
Harga Satuan
2. Bahan Habis Pakai Volume Nilai (Rp)
(Rp)
- Aqua gelas 5 Kardus 25.000,- 125.000,-
- Aquades 10 Liter 20.000,- 200.000,-
- Alkohol 5 Liter 50.000,- 250.000,-
- Tissue 5 Kotak 12.000,- 60.000,-
- Penggumpal batu tahu
5 Kg 45.000,- 225.000,-
CaSO4
- Asam cuka 150 ml 12.000,- 12.000,-
- Biang tahu 5 Kg 30.000,- 150.000,-
- Ampas tahu 10 Kg 5.000,- 50.000,-
- Tepung terigu 5 Kg 10.000,- 50.000,-
- Garam halus 2 Bungkus 5.000,- 10.000,-
- Sawi manis 3 Ikat 3.000,- 9.000,-
- Tomat 2 Kg 8.000,- 16.000,-
- Bawang putih 1 Kg 32.000,- 32.000,-
- Bawang merah 1 Kg 15.000,- 15.000,-
- Minyak sayur 2 Liter 12.000,- 24.000,-
- Gula pasir 2 Kg 16.000,- 32.000,-
- Tepung tapioka 5 Kg 15.000,- 75.000,-
- Madu 2 Kg 65.000,- 130.000,-
- Lemon 2 Kg 64.000,- 128.000,-
- Bawang goreng 1 Kg 70.000,- 70.000,-
b. Bahan utama/pendukung
- Daun kelor 10 Kg 15.000,- 150.000,-
- Limbah Tahu Kedelai 20 Kg 10.000,- 200.000,-
- Label produk 25 Lembar 20.000 500.000,-

11
- Kotak mika 2 Lusin 30.000,- 60.000,-
- Plastik gula ½ Kg 1 Kg 15.000,- 15.000,-
- Botol plastik 25 ml 50 Botol 2.000,- 100.000,-
- Botol plastik besar 65 ml 50 Botol 2.500,- 125.000,-
c. Akses jurnal 3 Jurnal 350.000,- 1.050.000,-
d. Perlengkapan protokol
Kesehatan
- Handsanitizer 15 Botol 15.000,- 255.000,-
- Masker 2 Kotak 50.000,- 100.000,-
- Sarung tangan lateks 2 Kotak 50.000,- 100.000,-
- Sabun cair 10 Botol 15.000,- 150.000,-
- Rapid test 5 Orang 350.000,- 1.750.000,-
- Face shield 6 Buah 10.000,- 60.000,-
e. Alat tulis kantor
- Kertas HVS 1 rim 45.000,- 45.000,-
SUBTOTAL (Rp) 6.243.000,-
Harga Satuan
3. Perjalanan Volume Nilai (Rp)
(Rp)
36 Liter
a. Transportasi lokal beli untuk lima
alat dan bahan orang 10.000,- 360.000,-
selama
tiga bulan
18 Liter
untuk lima
b. Transportasi penguji- orang
an kualitas tahu di selama 10.000,- 180.000,-
BPOM dua
minggu
12 Liter
untuk lima
c. Transportasi tes
orang 10.000,- 120.000,-
organoleptik selama
seminggu
d. Transportasi
pengantaran barang 1 300.000,- 300.000,-
ke stand
SUBTOTAL (Rp) 960.000,-
Harga Satuan
4. Lain-lain Volume Nilai (Rp)
(Rp)
a. Biaya sewa server 3 bulan 450.000,- 1.500.000,-

12
b. Biaya pembuatan 6 meter 75.000,- 75.000,-
spanduk produk
SUBTOTAL (Rp) 1.575.000,-

TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 9.918.000,-

Sembilan juta Sembilan ratus delapan belas ribu rupiah

13
Lampiran 3. Susunan Organisasi Kelompok dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Waktu Uraian Tugas


Studi Ilmu (Jam/Minggu)
1 Alex Sandro Biologi Eksakta 10-12 1.Ketua tim
Tarihoran Jam/minggu 2.Pembuatan sari
(F1C418010) daun kelor
3.Pengolahan
limba tahu
4.Penyususan
laporan akhir
PMW
2 Tazkiah Biologi Eksakta 10-12 1.Anggota tim 1
Auliaputri Jam/minggu 2.Pembelian alat
(F1C419002) dan bahan
3.Pembuatan
bakso
4.Tes organoleptik
5.Pendaftaran HKI
3 Hanny Biologi Eksakta 10-12 1.Anggota tim 2
Faatihahkise Jam/minggu 2.Persiapan
(F1C420027) administrasi
3.Pengujian
kandungan dan
kualitas tahu di
BPOM
4.Dokumentasi
kegiatan

4 Asniati Biologi Eksakta 10-12 1. Promosi produk


Jam/minggu 2. Pemegang akun
media sosial
3. Bendahara
4. Penyusunan
laporan akhir

5 Virda Yurniar Biologi Eksakta 10-12 1. Pembuatan logo


Jam/minggu produk
2. Penyusunan
laporan akhir
3. Editor
4. Pengolahan

14
minuman sari
daun kelor

15

Anda mungkin juga menyukai