PROPOSAL
PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA
SUSU KEDELAI KAPTEN ANEKA RASA
NAMA
: ABEN CANDRA
NPM
: E1J010070
PRODI
: AGROEKOTEKNOLOGI
JURUSAN
: BUDI DAYA PERTANIAN
FAKULTAS
: PERTANIAN
PEMBIMBING : Ir. DOTTI SURYATI, M.Sc
UNIVERSITAS BENGKULU
2011
BIODATA
NAMA
NPM
Semester
PS
JUR
FAKULTAS
NO HP
:ABEN CANDRA
:E1J010070
: II(dua)
:AGROEKOTEKNOLOGI
:BUDI DAYA PERTANIAN
:PERTANNIAN
:082177792782
E_MAIL
:aben.candra@gmail.com
Pengemasan dengan menggunakan cup dan mesin sealer dalam industri ini diharapkan
dapat mengubah penampilan dan merangsang daya tarik pembeli dibanding dengan pengemasan
terdahulu. Melalui redesain kemasan dimungkinkan waktu yang dibutuhkan untuk mengemas
lebih efisien
Bahan baku industri berupa buah kedelai tersedia cukup dipasar sehingga dalam industri
ini tidak dikhawatirkan kekurangan pasokan bahan baku dalam jangka waktu tiga tahun
mendatang.
Dalam industri minuman, pengemasan merupakan tahap terakhir produksi
sebelum didistribusikan. Pengemasan berfungsi sebagai:
1. Wadah untuk memuat produk
2. Memelihara kesegaran dan kemantapan produk selama penyimpanan dan distribusi
3. Melindungi pangan dari kontaminasi lingkungan dan manusia
4. Mencegah kehilangan selama pengangkutan dan distribusi
5. Media komunikasi atau promosi
Susu kedelai selain manfaat diatas juga memiliki khasiat dan manfaat antara lain
1.
Mengatasi Intolerensi Laktosa.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Mencegah Migraine
9.
10.
Target pemasaran yakni dosen, staf karyawan, dan mahasiswa Universitas Bengkulu. Serta
segenap masyarakat kota Bengkulu.
Susu kedelai kapten ini dikelola oleh pengusul sendiri, dan dibantu oleh rekan mahasiswa
Universitas Bengkulu, industri ini diharapkan dapat berkelanjutan sehingga mampu menampung
tenaga kerja bagi mahasiswa dan segenap masyarakat sekitar kampus Universitas Bengkulu.
Penjualan susu kedelai sebanyak 500 cup memperoleh pendapatan sebesar
Rp750 000 dan biaya produksi sebesar Rp 585 000 sehingga diperoleh keuntungan
sebesar Rp 165 000. Dengan modal investasi sebesar Rp 7 000 000(Tujuh juta rupiah),
dapat dikembalikan dalam kurun waktu 16 bulan.
BAB II
DESKRIPSI BISNIS DAN PRODUK
Gambaran Industri
Kedelai sebagai salah satu jenis kacang-kacangan merepukan bahan pangan sumber
protein dan lemak nabati yang berperan sangat penting dalam kehidupan. Asam amino yang
terkandung dalam proteinnya tidak selengkap protein hewani, namun penambahan bahan lain
seperti wijen, jagung, atau menir adalah sangat baik untuk menjaga keseimbangan asam amino
tersebut.
Kacang-kacangan atau umbi-umbian cepat sekali terkena jamur (aflatoksin), sehingga
mudah menjadi layu dan busuk. Untuk mengatasi permasalahan yang dijumpai, maka bahan
tersebut perlu diawetkan dengan mengolahnya menjadi makanan sehat dan tahan simpan.
Beberapa produk olahannya adalah susu kedelai yang sudah dikenal luas.
Susu kedelai merupakan minuman yang bernilai gizi tinggi, terutama karena kandungan
proteinnya. Selain itu susu kedelai mengandung lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi,
provitamin A, vitamin B kompleks dan air (Koswara 2006b). Namun, perhatian masyarakat kita
terhadap jenis minuman ini masih kurang. Susu kedelai harganya lebih murah daripada susu
produk hewani. Susu kedelai dapat dibuat dengan teknologi dan peralatan yang sederhana, serta
tidak memerlukan ketrampilan khusu. Penggunaan air sumur dapat menghasilkan susu kedelai
dengan rasa yang lebih enak. Untuk memperoleh susu kedelai yang baik, kita perlu
menggunakan kedelai yang berkualitas baik. Dari 1 kg kedelai dapat dibuat 10 liter susu kedelai.
(Fathoni, 2009)
Cara pembuatan susu kedelai sederhana dan mudah sehingga dalam industri ini tidak
memerlukan tenaga khusus yang terampil, dan hal ini akan mengurangi ongkos produksi industri
susu kedelai.
Pengemasan dengan menggunakan cup dan mesin sealer dalam industri ini diharapkan
dapat mengubah penampilan dan merangsang daya tarik pembeli dibanding dengan pengemasan
terdahulu. Melalui redesain kemasan dimungkinkan waktu yang dibutuhkan untuk mengemas
lebih efisien. Efisiensi proses pengemasan berpengaruh terhadap peningkatan produksi terutama
output aktualnya. Efisiensi adalah hubungan antara input dan output untuk menghasilkan output
maksimal dari input minimal, yang juga berarti kemampuan untuk menghindari terjadinya waktu
dan industri terbuang percuma. Pengukuran efisiensi dilakukan melalui studi gerak dan waktu
pada proses kerja di bagian pengemasan. Studi gerak pada proses pengemasan meliputi studi
terhadap perpindahan bahan melalui tata letak stasiun kerja di bagian pengemasan serta studi
terhadap gerakan kerja bagian pengemasan. Pengukuran waktu kerja proses pengemasan
meliputi waktu siklus, waktu normal dan waktu baku.
Karakteristik Produk
Kedelai merupakan sumber protein yang penting bagi manusia dan apabila ditinjau dari
segi harga merupakan sumber protein termurah, sehingga sebagian besar kebutuhan protein
nabati dapat dipenuhi dari hasil olahan kedelai. Biji kedelai tidak dapat dimakan langsung karena
mengandung tripsine inhibitor yang dapat dinetralkan dengan merebus biji kedelai. Kedelai
mengandung asam amino; isoleusin, leusin, lisin, metionin, treonin, triptopan, dan valin yang
rata-rata tinggi, kecuali metionin dan fenil alanin. Disampin asam amino yang tinggi, kedelai
juga mengandung kalsium, fhosfor, vitamin A dan B yang berguna untuk pertumbuhan manusia.
Protein kedelai lebih tinggi disbanding kacang hijau, beras, jagung, ikan segar, telur
ayam, hamper menyamai kadar susu skim kering. Komposisi kedelai dalam 100 gram bahan :
35-45% protein, 18-32% lemak, 12-30% karbohidrat, dan 7% air. Sari kedelai mengandung
senyawa lesitin yang sudah dijadikan obat sejak 50 tahun lalu. Lesitin berfungsi sebagai
penghancur lemak sehingga membuat seseorang menjadi lebih awet muda. Didalam tubuh,
senyawa lesitin akan bekerja mengikis timbunan lemak pada dinding pembuluh nadi, yang
kemudian larut dalam darah. Lesitin juga menurunkan kadar kolestrol. (Koswara, 2006a)
Tabel
Komposisi Susu Kedelai, Susu Sapi, dan Air Susu Ibu per 100 gram
Dalam pembuatan susu kedelai ini tidak menggunakan bahan pengawet karena dapat
menyebabkan efek negatit terhadap pembeli, sehingga pembeli akan sukar untuk membeli susu
kedelai ini, dan diharapkan dengan tanpa menggunakan bahan pengawet ini dapat meningkatkan
hasil penjualan susu kedelai.
Karakteristik Industri
Banyak produk makanan yang dibuat dari bahan baku kedelai, diantaranya adalah susu
kedelai, yang dibuat dari ekstrak kedelai. Kadar protein dan komposisi asam amino serta lemak
dalam susu kedelai hamper sama dengan susu sapi, dan komposisinya bervariasi sesuai varietas
dan pengolahannya.
Kedelai yang kita peroleh dalam bentuk susu, tahu, dan tempe selain mengandung protein
tinggi juga mengandung zat besi, kalsium, vitamin A,B,B1 dan B2 yang lebih banyak
dibandingkan jenis kacang lainnya. Bagi penderita kolestrol tinggi , kandungan genestin dan
daidzein yang merupakan bagian dari isoflafon dapat membantu mengurangi kolestrol dalam
darah. (Koswara 2006b)
Kedelai dapat diolah menjadi susu, tahu, kembang tahu, tempe, keripik, kecap, tauco,dan
berbagai macam makanan cemilan lainnya yang berbahan baku kedelai.
Proses pengolahan kedelai menjadi berbagai makanan pada umumnya merupakan proses
sederhana dan peralatan yang digunakan cukup dengan alat-alat biasa dipakai dirumah tangga,
kecuali mesin pengupas, penggiling(blender), dan cetakan kalau dalam skala besar.(Cahyadi,
2007)
Bahan baku industri berupa buah kedelai tersedia cukup dipasar sehingga dalam industri
ini tidak dikhawatirkan kekurangan pasokan bahan baku dalam jangka waktu tiga tahun
mendatang.
Susu kedelai KAPTEN ini dibuat dalam aneka rasa sehingga konsumen dapat memilih
susu kedelai sehat, hygenis, dan sesuai seleranya.
Susu kedelai selain manfaat diatas juga memiliki khasiat dan manfaat antara lain :
1. Mengatasi Intolerensi Laktosa.
2. Minumam untuk Penderita Autisme.
3. Minuman untuk Vegetarian
4. Mengurangi Kadar Kolesterol Darah.
5. Mencegah Arteriosklerosis, Hipertensi, Jantung Koroner, dan Stroke.
6. Mencegah Diabetes Melitus.
7. Hambat Menopause dan Cegah Osteoporosis.
8. Mencegah Migraine
9.
BAB III
DESKRIPSI PASAR DAN PEMASARAN
Segmen, target, dan posisi pasar
Berdasarkan analisa situasi dan pasar saat ini pasar susu kedelai berada pada tahap
pertumbuhan hal ini ditandai dengan adanya berbagai merk susu kedelai di pasaran.
Kapasitas industri susu kedelai saat ini berada pada normal capacity dimana penawaran
dan permintaan berada pada jumlah yang berimbang.
Segmentasi pasar industri susu kedelai KAPTEN dibagi menjadi 2 segmen, yakni :
a. Dosen dan staf tenaga kerja Universitas Bengkulu
b. Mahasiswa Universitas Bengkulu
Target pemasaran dari industri susu kedelai ini adalah:
a. Dosen dan staf tenaga kerja Universitas Bengkulu
b. Mahasiswa Universitas Bengkulu
c. Segenap masyarakat kota bengkulu
Posisi pasar berada di lingkungan Universitas Bengkulu karena kaum intelektual lebih
mengetahui dan sadar akan makna kesehatan.
Penetapan harga
Harga penjualan industri susu kedelai ini sebesar Rp 1 500 ( seribu lima ratus
rupiah) dengan ketentuan sebagai berikut :
Tabel 1
Penetapan harga
Jenis
Cup + plastik
Biji kedelai
Pasta + garam
Listrik + air mineral
Gas
Susut
Tenaga kerja
Keuntungan
Total
Jumlah
500
160
100
50
40
20
250
330
Rp 1 500
Berdasarkan tabel diatas maka harga penjualan per cup susu kedelai sebaesar Rp 1
500. Tingginya harga ini disebabkan mahalnya harga cup dan plastik namun berdasarkan data
Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2004, industri makanan,
minuman dan tembakau nasional ada sekitar 28,1 % dari total keseluruhan, sehingga
untuk mendukung industri ini dibutuhkan dukungan pola pengemasan yang efektif
dan modern. Namun saat ini, sistem pengemasan masih bersifat konvensional. Dengan
menggunakan konsep konvensional ini tentu akan berpengaruh terhadap qualitas susu kedelai itu
sendiri.
Distribusi pasar
Distribusi pemasaran dilakukan oleh team langsung ke pembeli, sehingga pembeli
tidak terlalu repot untuk menikmati susu kedelai yang sehat dan hygenis.
Pendistibusian produk ini berbasis pada kebutuhan konsumen untuk mencapai
tujuan industri adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan
pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan pembeli dalam menikmati susu kedelai
ini.
Konsep ini berdasarkan
a. Orientasi konsumen,
b. Koordinasi dan integrasi dalam pengelola,
c. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen
pemasaran susu kedelai KAPTEN dalam menjalankan aktivitasnya harus seefisien
munkin dalam menjalankan konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat
terealisasi dengan baik. Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam industri ini harus
dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang baik agar tidak terjadi kesalahan.
Penjualan dari industri ini berupa produk minuman sehat dan hygenis siap saji.
Sehingga pembeli dapat menikmati susu kedelai tanpa harus mengolahnya terlebih
dahulu.
Promosi dilakukan secara dari mulut-kemulut, dari plastik kemasan cup susu
kedelai, media internet, serta stiker dibeberapa mading kampus, promosi ini dipilih
karena biaya yang dikeluarkan tidak terlalu mahal sehingga dapat menekan biaya
produksi susu kedelai.
Konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sesuatu bukan hanya mengharapkan
sekedar barang saja, akan tetapi ada sesuatu yang lain. Sesuatu yang lain itu sesuai dengan citra
yang terbentuk dalam dirinya. Suatu industri berkepentingan untuk memberikan informasi
kepada publik agar dapat membentuk citra yang baik.
Citra tidak dapat dibuat seperti barang dalam suatu pabrik, akan tetapi citra adalah kesan
yang diperoleh sesuai dengan pemahaman dan pengetahuan seseorang terhadap sesuatu. Citra
yang ada pada industri terbentuk dari bagaimana industri tersebut melakukan kegiatan
operasionalnya yang mempunyai landasan utama pada segi pelayanan, sehingga pencitraan dari
susu kedelai kapten ini diharapkan menjadi sitem promosi tersendiri.
BAB IV
ANALISIS KOMPETISI
Pesaing
Pesaing pasar yang telah ditarget berdasarkan survei belum ditemui sehingga
industri susu kedelai ini belum menemui kendala dalam hal pesaing pasar, namun tidak
menutup kemungkinan beberapa era kedepan pesaing pasar akan muncul.
Pemicu akan banyaknya pesaing di masa mendatang yakni seiiring akan
bertambahnya permintaan dari konsumen terhadap produk susu kedelai sehat dan
hegyenis.
a.
b.
c.
d.
e.
Hambatan masuk
Hambatan masuk dalam industri susu kedelai ini belum ada, karena industri susu
kedelai sendiri di kota Bengkulu masih sedikit.
BABA V
OPERASIONAL DAN PEMASARAN
Prosedur operasional
Operasional industri susu kedelai ini setelah dibuat menjadi susu kedelai yang
siap saji, sehat, hegyenis, dan aneka rasa. Disimpan dilemari pendingin kemudian
dipasarkan pada target pasar.ujuan untuk menghancurkan gula dan meratakan pasta serta
mencegah mendidihnya filtrat. Bila filtrat mendidih, maka protein yang terkandung pada
filtrat akan pecah, sehingga susu kedelai tersebut akan mengumpal. Hal ini akan
membuat susu kurang disenangi konsumen, tidak tahan lama serta mudah terjadi
pembusukan.
Pada proses pembuatan susu kedelai ini cara pemanasan filtrat (hasil saringan)
perlu diperhatikan. Selama pemansan, filtrat perlu diaduk terus sambil menambahkan
gula dan pasta. Pengaduka ini ber
Sebelum operasional dari industri ini dilakukan sedini munkin diupayakan
mendaftar di Dinas kesehatan Kota Bengkulu.
Fasilitas produksi
Produksi susu kedelai KAPTEN ini berada di Komplek Perumahan dosen dan
staf karyawan Universitas Bengkulu Kel. Pematang gubernur. Kota Bengkulu.
Proses produksi dengan daya dukung listrik, air yang cukup memadai untuk
proses pengolahan susu kedelai. Proses pengolahan susu kedelai ini juga membutuhkan
peralatan mesin berupa blender, dan dalam skala besar akan membutuhkan mesin
pembersih biji kedelai.
Teknis pengembangan produk
Produk susu kedelai KAPTEN akan melakukan prospek pemasaran lebih dari
semula dalam kurun waktu 3 bulan, dan pemasaran akan keluar lingkungan kampus
Universitas Bengkulu.
Ada beberapa aspek yang kami perhatikan dalam pengembangan susu kedelai ini
ialah :
a. Efisiensi industri
b. Produktivitas industri
c. Keberlanjutan industri
Penjadwalan, penganggaran, dan pengendalian
Industri susu kedelai kapten dijadwalkan pada bulan september atau oktober
dengan penjualan susu kedelai sebanyak 500 cup / hari. Dengan pengeluaran sebesar Rp
585 000.
Jika susu kedelai yang dijual tidak habis maka susu kedelai disimpan dalam
showcase untuk melindunginya dari pembusukan. Dengan demikian susu kedelai terebut
masih dapat dijual kembali pada esok harinya.
Kebutuhan modal
Proses pengolahan susu kedelai ini membutuhkan peralatan mekanis yakni berupa
mesin blender dan mesin pembersih biji kedelai dalam skala yang besar. Kebutuhan akan
modal dalam proses pengolahan industri susu kedelai KAPTEN sebesar Rp 8 000
000( Delapan juta rupiah), dengan rincian seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel 2
Kebutuhan modal
Satuan
Harga (Rp)
1 unit
2 000 000
10 unit
50 000
1 unit
400 000
1 unit
1 000 000
1 unit
2 000 000
5 unit
25 000
1 karung
250 000
1 gulung
250 000
10 set
100 000
10 kg
8 000
10 kg
12 000
5 kg / 5 macam
10 000
Jumlah
2 000 000
500 000
400 000
1 000 000
2 000 000
250 000
250 000
250 000
100 000
80 000
120 000
50 000
7 000 000
BABA VI
MANAJEMEN INDUSTRI
Operasi dan pengelola
Susu kedelai KAPTEN aneka rasa dikelola oleh pengusul sendiri dan dibantu
oleh seorang rekan mahasiswa Universitas Bengkulu, industri ini dirancang secara
berklenjutan dari generasi kegenerasi berikutnya, juga diharapakan industri ini dpat
menyerao tenaga kerja, sehingga membuka peluang kerja bagi mahasiswa dan
masyarakat sekitar kampus.
Kompetensi dan keterampilan
Pengolahan susu kedelai sederhana dan mudah sehingga tidak memerlukan tenaga
terampil, seperti yang telah pengusul dapatkan di mata kuliah kewirausahaan, dan
beberapa pelatihan bidang manajemen kepemimpinana, serta kewirausahaan.
Tenaga Kerja
Tenaga kerja pada industri susu kedelai tidak memerlukan keahlian khusus. Jumlah
tenaga kerja ditentukan oleh kapasitas produksi dan teknologi yang digunakan. Besarnya
penyerapan tenaga kerja pada industri pengolahan susu kedelai ini ditentukan oleh volume
produksi. Semakin tinggi volume produksi semakin besar jumlah tenaga kerja yang diserap.
Tenaga kerja yang dibutuhkan meliputi seluruh proses produksi.
Tenaga kerja dalam proses pengolahan ini dilakukan oleh pengusul dan dibantu
oleh rekan mahasiswa Universitas Bengkulu.
Sistem kompensasi
Mengacu pada hukum ekonomi pasar bebas, kondisi dimana penawaran (supply) tenaga kerja
lebih dari permintaan (demand) akan menyebabkan rendahnya kompensasi yang diberikan.
Sebaiknya bila kondisi pasar kerja menunjukkan besarnya jumlah permintaan tenaga kerja sementara
penawaran hanya sedikit, maka kompensasi yang diberikan akan besar. Besarnya nilai kompensasi
yang ditawarkan suatu industri merupakan daya tarik calon pegawai untuk memasuki industri
tersebut. Namun dalam keadaan dimana jumlah tenaga kerja lebih besar dari lapangan kerja yang
tersedia, besarnya kompensasi sedikit banyak menjadi terabaikan.
Sistem kompensasi yang kami lakukan berupa insentif yakni, memberikan upah/gaji
berdasarkan perbedaan prestasi kerja sehingga bisa jadi dua orang yang memiliki jabatan sama
akan menerima upah yang berbeda, karena prestasinya berbeda, meskipun gaji
pokoknya/dasarnya sama. Perbedaan tersebut merupakan tambahan upah (bonus) karena adanya
kelebihan prestasi yang membedakan satu pegawai dengan yang lain.
Beberapa sifat dasar yang kami perhatikan dalam sistem pengupahan insentif upah tenaga
kerja adalah :
1. Sistem pembayaran agar diupayakan cukup sederhana, sehingga mudah dimengerti dan dihitung oleh
tenaga kerja yang bersangkutan sendiri.
2. Upah insentif yang diterima benar-benar dapat menaikkan motivasi kerja mereka, sehingga output dan
efisensi kerjanya juga meningkat.
3. Pelaksanaan pengupahan insentif hendaknya cukup cepat, sehingga tenaga kerja yang berprestasi lebih
cepat pula merasakan nikmatnya berprestasi.
4. Penentuan standar kerja atau standar produksi hendaknya scermat mungkin dalam arti tidak terlalu
tinggi, sehingga tidak terjangkau oleh
umumnya tenaga kerja, atau tidak terlalu rendah, sehingga tidak terlalu mudah dicapai tenaga kerja.
5. Besarnya upah normal dengan standar kerja per jam hendaknya cukup merangsang pekerja atau tenaga
kerja untuk bekerja giat.
Menurut penelitian para ahli, penentuan besarnya insentif berlaku pula bagi tenaga pimpinan
yang besarnya 50-60% dari gaji bulanan. Jenis upah insentif macam-macam seperti Premi (bonus
Payment), stock option (hak untuk membeli/mendapatkan saham pada harga tertentu), Phantom stock
plan (dicatat sebagai pemegang saham), dan sebagainya.
Ada delapan kesulitan yang akan kami alami dalam sistem pengupahan insentif yaitu:
1. Alat ukur dari berbagai prestasi tenaga kerja belum tentu dapat berhasil dibuat secara tepat
sebagaimana diharapkan, yakni wajar dan dapat diterima.
2. Alat ukur dan tujuan industri harus terikat erat.
3. Data tentang prestasi kerja tenaga kerja harus cepat dan teratur terkumpul setiap saat (hari, minggu,
bulan).
4. Standar yang ditetapkan haruslah mempunyai kadar/ tingkat kesulitan yang sama untuk setiap tenaga
kerja.
5. Gaji/ upah total dari upah pokok plus bonus yang diterima haruslah konsisten di antara berbagai
kelompok pekerja yang menerima insentif dan antara kelompok yang menerima insentif dengan yang
tidak menerima insentif.
6. Standar prestasi haruslah disesuaikan secara periodic dengan adanya perubahan dalam prosedur kerja.
7. Kemungkinan tantangan dari pihak serikat tenaga kerja harus sudah diperhitungkan secara matang.
8. Berbagai reaksi kariyawan terhadap sistem pengupahan insentif yang diterapkan juga harus
diantisipasi kemungkinannya .
Dengan demikian industri harus cukup cermat dan hati- hati sekali dalam menentukan sitem
pengupahan insentif ini.
Pengembangan industri
Industri ini diharapkan dapat mengalami perkembangan dari waktu kewaktu,
sehingga unsur keberlanjutan industri susu kedelai kapten dapat terwujud dengan baik.
BAB VII
DRAFT FINANSIAL
Biaya produksi
Biaya produksi susu kedelai dihitung dari bahan baku 10 kg biji kedelai dengan
rincian dana seperti pada tabel dibawah ini
Tabel 3
Pengeluaran
Biji kedelai
Gula pasir
Garam
Air mineral
Cup + plastik
Pasta
Gas
Listrik
Susut
Tenaga kerja
total
Satuan
10 kg
10 kg
1 bungkus
2 galon
500 unit
5 bungkus
2 orang
Harga
8 000
12 000
5 000
5 000
500
2 000
20 000
20 000
20 000
30 000
Jumlah
80 000
120 000
5 000
10 000
250 000
10 000
20 000
20 000
20 000
60 000
585 000
Berdasarkan tabel diatas maka biaya produksi susu kedelai ini sebesar
Rp 585 000 untuk 10 kg bahan baku biji kedelai.
Proyeksi pendapatan
Proyeksi pendapatan dari industri susu kedelai ini dihitung dari bahan baku 10 kg
biji kedelai yang menghasilkan 10 liter susu kedelai dengan asimilasi 500 cup susu
kedelai siap saji. Proyeksi pendapatan seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel 4
jenis
Laba kotor
produksi
Total pemasukan
Satuan
500 cup
Harga
1 500
Jumlah
750 000
585 000
165 000
Berdasarkan tabel diatas dengan penjualan 500 cup susu kedelai seharga 1 500
menghasilkan laba bersih sebesar 165 000
Arus kas
Dalam analisis kas dilakukan perhitungan Net Present Value (NPV), Internal Rate of
Return (IRR).
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pengolahan susu kedelai merupakan usaha yang
menguntungkan karena, NPV Rp31 600 000.dalam periode normal satu tahun dan IRR sebesar
31,6%. artinya proyek ini layak dilaksanakan dengan keuntugan lebih dari 31,6%. Dengan
analisis pulang pokok selama satu tahun.
Tebel 5
Kelayakan Pengolahan susu kedelai
No
1
2
3
Kriteria Kelayakan
NPV(Rp)
IRR (%)
PP
Nilai
Rp31 600 000
31,6%.
1 tahun
Dari hasil analisis kelayakan keuangan tersebut dapat disimpulkan bahwa semua biaya
investasi yang ditanamkan pada usaha ini akan kembali pada tahun ke 1 pendapatan tahun ke-1
dan selanjutnya merupakan pendapatan bersih.
Tabel 6
Analisis pulang pokok
Saldo awal
8 000 000
Laba
165 000
Bulan
24
3
Jumlah
8 000 000
9 900 000
1 900 000
Sisa
Seperti pada tabel diatas maka dengan modal investasi sebesar Rp 7 000 000 (Tujuh juta
rupiah) dapat dikembalikan dalam kurun waktu 3 bulan. Waktu normal dan dilaksanakan dalam
kurun waktu satu tahun.
Proyeksi keuntungan
Proyeksi keuntungan dilakukan untuk mengetahui pendapatan bersih dari jenis industri
susu Kedelai KAPTEN aneka rasa, setelah pengendalian modal investasi dalam kurun waktu 2
tahun.
Tabel 7
Proyeksi keuntungan
Laba
165 000
Total
Bulan ( 2 Tahun)
24-16 = 8
Jumlah
39 600 000
39 600 000