Anda di halaman 1dari 13

USULAN PROGRAM KREATIVE MAHASISWA

“ICE CREAM FFC(Fruit Flavor Curd)”

BIDANG KEGIATAN :

PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan Oleh :

Ketua kelompok : Ilham Efendi (1711112014/T.a 2017)

Anggota Kelompok :

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2018
ABSTRAK

Ice cream Fruit Flavor Curd (FFC) adalah salah satu produk hasil pertanian dari susu
kerbau yang difermentasi menjadi dadih, kemudian dadih yang sudah jadi tersebut
diolah kembali menjadi ice cream dengan berbagai rasa. Dadih merupakan produk
olahan susu kerbau yang difermentasikan oleh masyarakat Minangkabau di dalam
bambu. Pemanfaatan dadih khususnya didaerah Sumatera Barat masih sangat terbatas
dan hanya dijual dalam bentuk dadih yang dikemas di dalam bambu. Selain itu masa
simpan dadih yang tidak terlalu lama menjadikan olahan ini tidak terlalu
dikembangkan. Mengingat kandungan nutrisi yang ada didalam dadih susu kerbau
lebih tinggi dibandingkan susu ternak lain dan juga mengandung probiotik yang baik
bagi kesehatan, ditambah lagi adanya pencampuran rasa buah tentu akan menarik
perhatian konsumen untuk membeli produk ini. Tujuan utama Ice cream Fruit Flavor
Curd (FFC) berbahan dasar dadih ini adalah terutama untuk meningkatkan konsumsi
gizi masyarakat dan nilai jual dadih serta mengembangkan makanan khas tradisional
Minangkabau. Dalam hal untuk peningkatan dan pengembangan dadih agar dapat
dengan mudah dikonsumsi dan disukai oleh semua kalangan masayarakat, maka
dilakukan inovasi menjadi Ice cream Fruit Flavor Curd (FFC) sehingga mampu
menarik perhatian konsumen. Pemasaran akan dilakukan di komplek-komplek kos
mahasiswa, bazar dan di stand tetap serta pendistribusian ke market-market di sekitar
Universitas Andalas.
Kata kunci : dadih, probiotik, perasa buah, kerbau, Ice cream Fruit Flavor Curd (FFC)

ABSTRACT

Curd is a processed buffalo milk product fermented by the Minangkabau people in


bamboo. The use of curds, especially in West Sumatra, is still very limited and only
sold in the form of curds packed in bamboo. Besides that, the storage period of curd
which is not too long makes this process not too developed. Considering the
nutritional content in buffalo milk curd is higher than other livestock's milk and also
contains probiotics that are good for health, plus the mixing of fruits that have high
antioxidant content will certainly be very good to consume and extend the shelf life.
The main purpose of this curd-based FFC Ice Cream is primarily to increase the
consumption of community nutrition and the sale value of curds and to develop
traditional Indonesian specialties. In terms of increasing and developing curds so
that they can be easily consumed and liked by all people in the community,
innovation is made into FFC Ice Cream which is equipped with nutritional value
information on the packaging so as to attract consumers' attention. Marketing will be
carried out in student boarding houses, bazaars and fixed stands as well as
distribution to markets around Unand.
Keywords: curd, probiotics, fruit, antibiotics, buffalo, FFC Ice Cream
BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai suku dan budaya.
Keberagaman tersebut ikut menciptakan variasi berbagai bentuk produk olahan
makanan yang dikonsumsi sehingga setiap daerah memiliki jenis makanan khas yang
membuatnya berbeda berbeda dengan daerah lain. Dadih adalah salah satu produk
olahan susu khas Minangkabau yang diproduksi melalui penerapan metode
fermentasi alami susu kerbau. Sebagai makanan tradisional Minangkabau produksi
dadih di Sumatera Barat masih sangat terbatas, hal ini berbanding terbalik dengan
jumlah populasi kerbau di Sumatra Barat yaitu sebanyak 119.163 tahun 2017 dengan
hasil produksi susu sebanyak 1.421.588 liter (BPS,2018). Penurunan produksi dadih
di Sumatera Barat karna permintaan yang sedikit, permintaan yang sedikit disebabkan
karna kecenderungan tidak disukai oleh konsumen. Teknologi pembuatan dadih
sangat sederhana. Setelah diperah, susu kerbau langsung dimasukkan ke dalam
sepotong ruas bambu segar dengan kondisi yang cenderung fakultatif anaerob akibat
adanya daun pisang sebagai penutup kemasan. Selanjutnya didiamkan atau
difermentasi secara alami dalam suhu ruang selama satu sampai dua hari. Viskositas
susu kerbau yang awalnya encer akhirnya berubah menjadi gumpalan dengan tekstur
yang cenderung semi padat, rasa yang asam akibat produksi asam-asam organik hasil
fermentasi laktosa, dan warna putih ke kuningan. Mikroorganisme alami yang
terdapat dalam tabung bambu sangat berperan dalam memecah laktosa susu menjadi
asam-asam organik terutama asam laktat. Asam yang diproduksi oleh
mikroorganisme akan menurunkan pH susu sehingga menyebabkan terkoagulasinya
protein pada susu yang secara perlahan akan membentuk 2 lapisan yaitu curd dan
cairan. Curd yang terbentuk selama proses fermentasi susu kerbau akan mengapung
ke atas, sementara cairan akan berada di bawah, dan dalam hal ini sebagian cairan
juga berimbibisi ke dinding tabung bambu yang digunakan. Curd yang terbentuk
inilah yang kemudian diistilahkan sebagai dadih.
Berdasarkan prasurvey yang dilakukan pemamfaatan dan tingkat kesukaan
masyarakat terhadap olahan dadih masih sangat rendah, terutama di kalangan anak-
anak, remaja bahkan orang dewasa yang lebih tertarik kepada olahan susu pasturisasi
yang di jual di market-market. Hal ini dipengaruhi oleh rasa dadih yang asam, amis
dan berlemak sehingga olahan dadih kurang diminati. Bila dilihat dari kandungan
gizi dan manfaat yang terkandung didalam dadih ini jauh lebih baik dari pruduk
olahan susu sapi. Mengingat kandungan yang terdapat di dalam dadih yang sangat
baik seperti kadar air (84,35%), protein (6.30%), lemak (6.73%), karbohidrat (3,34%)
dan vitamin A (80 SI). Menurut (Krochta et al 1994) protein dadih bersifat elastis
dapat digunakan dimanfaatkan dan mudah untuk dicerna sebagai nutrisi pangan.
(Sugitha et al.,1999) juga menerangkan bahwa dadih juga mengandung senyawa
golongan lactose intolerance yang dapat mengendalikan dan meningkatkan kesehatan
usus serta lebih mudah diserap oleh tubuh. Dari berbagai keunggulan yang dimiliki
oleh dadih akan sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk olahan yang
lebih disukai oleh masyarakat. Oleh sebab itu pemanfaatan dadih menjadi ice cream
Fruit Flavor Curd (FFC) akan sangat berguna terutama untuk meningkatkan tingkat
kesukaan masyarakan di semua kalangan baik anak-anak, dewasa dan orang tua
mengingat dari perbaikan gizi dan kandungannya yang sangat baik untuk kebutuhan
dan kesehatan. Sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis dadih dan kesejahteraan
peternak kerbau di Sumatera Barat. Selain itu makanan tradisional Minangkabau juga
dapat dikembangkan dan diperkenalkan ke berbagai daerah lainya.

I.2 Tujuan
Adapun tujuan utama dari Program Kreativitas Kemahasiswaan dalam bidang
kewirausahaan ini adalah:
1. Untuk meningkatkan mutu dan nilai ekonomis produk olahan dadih.

I.3 Manfaat
1. Meransang kreativitas dan daya inovasi mahasiswa untuk menghasilkan produk-
produk lain yang innovatif dan bermanfaat.
2. Menciptakan lapangan kerja baru bagi industri rumahan produk pengolahan
dadih. Untuk lebih mengenalkan dadih sebagai pangan/makanan tradisional yang
Bergizi.
3. Membantu dalam perbaikan gizi masyarakat dengan produk yang mudah
dijangkau.
4. Meningkatkan tingkat kesukaan masayarakat (anak-anak, remaja, da orang
dewasa) dalam mengkonsumsi produk olahan susu kerbau.
5. Memodernisasi makanan tradisional agar lebih dikenal.

I.4 Luaran Yang Diharapkan


Capaian yang diharapkan dari kegiatan ini yang dapat diperoleh dalam jangka
panjang antara lain adalah:
1. Terwujudnya ketrampilan berwirausaha bagi mahasiswa, sehingga mahasiswa
dapat memberikan kontribusi nyata untuk mengurangi pengangguran dengan
menyerap tenaga kerja melalui usaha pembuatan Ice Cream FFC.
2. Makin beragamnya produk olahan susu kerbau/dadih sebagai makanan khas
Sumatera Barat.
3. Meningkatkan kecendrungan masyarakat untuk mengkonsumsi olahan dadih.
4. Dapat dikembangkan sebagai sarana penelitian dalam bidang pendidikan.
BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Ide Usaha


Pemamfaatan produk hasil olahan produksi susu kerbau di daerah sumatera
barat sangat terbatas. Terutama pada produk olahan dadih, hal ini dikarenakan dadih
memiliki rasa yang agak masam dan amis serta masa simpan dari olahan yang relatif
singkat. Dadih merupakan salah satu hasil produk olahan pangan yang dibuat oleh
masyarakat di Sumatera Barat berbahan dasar susu kerbau yang kaya akan gizi dan
probiotik. Namun pengonsumsi dari dadih tersebut kebanyakan hanya orang tua yang
memiliki kebiasaan mengkonsumsi dadih sebagai lauk untuk makan, yang dicampur
dengan irisan bawang merah. Banyak orang belum mengetahui produk olahan ini dan
banyak juga yang kurang menyukai mengkonsumsinya. Ide pembuatan usaha
kewirausahaan ini berasal dari adanya keinginan untuk meningkatkan nilai ekonomis
dari produk olahan susu kerbau dan berpikir bagaimana cara mengenalkan produk
olahan dadih agar semua orang dapat menyukai mengkonsumsi produk olahan dadih
tersebut.

2.2 Deskripsi Usaha


Kegiatan inovasi wiusaha di bidang dadih ini sangat potensial menjadi unit
usaha baru yang memiliki banyak kelebihan, karena produk tersebut masih sangat
kurang diperhatikan, padahal memiliki kandungan yang sangat baik, selain itu
keunggulan-keunggulan lain yang dimiliki produk tersebut belum terkreasikan, baik
itu dari segi pengolahan atau pengemasannya. Nilai lebih dari produk tersebut adalah
pemanfaatan olahan susu kerbau yang masih sangat kurang dilakukan, padahal ternak
kerbau sangat baik dalam beradaptasi di lingkungan tropis dan perawatanya yang
cukup mudah. Oleh karena itu pasokan bahan baku produk untuk daerah Sumatera
Barat sendiri lebih dari cukup, namun pemanfaatannya masih kurang diperhatikan.
Keunggulan dari produk ini antara lain manfaatnya bagi tubuh kita yaitu sangat baik
untuk pertumbuhan, perkembangan, kecerdasan, meningkatkan daya tahan tubuh dan
perlindungan terhadap radikal bebas seperti penyebab sel kanker.

2.3 Tahap pemasaran


Tahap pemasaran olahan dadih ini berorientasi kepada produk dan pasar.
Pemasaran yang berorientasi pada pasar berarti memahami bahwa konsumen
membeli manfaat dan melakuakan pelayanan terbaik, bukan sekedar rasa produk yang
enak dan unik, sehingga pengusaha harus bersikap aktif dan kreatif dalam mencari
dan menemukan kegunaan tambahan bahan lain, supaya bisa mendatangkan
pelanggan tetap yang suka dengan produk ini. Didalam memasarkan kami
menggunakan beberapa strategi yaitu strategi produk, harga, dan promosi.
a. Strategi Produk
Strategi produk dilakukan dengan upaya diversifikasi terhadap produk
yang dihasilkan. Diversifikasi merupakan hasil inovasi yang patut ditelaah
lebih jauh. Dalam hal ini dimungkinkan adanya penambahan zat-zat lain
yang tidak berbahaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk.
Menurut (Sugitha et al., 1999; Satriani 1996) dalam perkembangannya,
penampilan kemasan dadih juga mengalami perubahan. Saat ini sejalan
dengan tuntutan zaman, dadih juga dapat dikemas di dalam cup plastik non
toksik. Sehingga masa simpan produk olahan dadih dalam cup plastik tersebut
yang masih layak dikonsumsi adalah hingga 15 hari penyimpanan pada suhu
ruang. Adapun keunggulan lain yang bisa kita berikan kepada konsumen
dalam produk ini selain tahan lama adalah dengan memberi komposisi nutrisi
pada kemasan sehingga mampu memberi daya tarik tersendiri bagi konsumen
dalam memilih prosuk yang akan dibeli. Dadih di dalam cup plastik juga
mudah dibawa kemana-mana.

b. Strategi Harga
Perencanaan harga yang ditawarkan sedikit dibawah harga pasar.
Dengan kata lain harga yang akan ditawarkan lebih murah dibandingkan
harga pasar tanpa mengurangi kandungan nilai gizi yang tekandung didalam
produk. Hal ini dilakukan agar produk mampu bersaing dengan produk lain
yang sudah dikenal masyarakat. Menurut David (2010:327), untuk
memperluas pemasaran nantinya akan dilakukan kerja sama dengan
competitor dan melakukan empat jenis strategi yaitu strategi SO, WO, ST,
dan WT.

c. Strategi Promosi
Kegiatan promosi dalam rangka memperkenalkan produk pada
masayarakat juga dilakukan kerja sama dengan pihak-pihak tertentu, misal
untuk daerah perkampusan akan diadakan kerjasama dengan BEM fakultas,
juga dengan mengikuti bazar dan penyebaran liftlet ditempat-tempat tertentu.
Kami juga akan memamfaatkan media elektronik dan internet sebagai sarana
promosi, promosi secara langsung dari mulut ke mulut, terutama penekanan
pada pendekatan perorangan khususnya di Lingkungan kampus UNAND.

2.4Analisa Pemasaran Produk


Sebelum dilakukan produksi keberlanjutan, langkah awal yang dilakukan
yaitu pengumpulan data berupa pemberiaan kusioner kepada bebrapa mahasiswa
yang di gunakan sebagai sampel pengumpulan data untuk penilaian tingkat kesukaan
masayarakat dan remaja terhadap makanan “Ice Cream FFC” berbahan dasar dadih.
Dari strategi pemasaran yang kami gunakan seperti strategi produk akan dilakukan
inovasi produk untuk keberlajutan usaha, dari survey kosumen yang dilakukan dalam
penjualan, kemudian di bidang strategi harga dilakukan berdasarkan harga pasar,
harga produk yang ditetapkan adalah dibawah harga pasar dengan tetap menjaga
kualitas produksi, dengan kata lain harga produk diusahakan lebih rendah bila
dibandingkan dengan pesaing bidang minuman ice cream. Kemudian dari hal
promosi dengan adanya kerjasama dengan unit kegiatan mahasiswa, kompetitor
pertama yang di targetkan adalah anggota unit kegiatan dan mahasiswa di fakultas
dan dari media juga dapat dilakukan pemesanan untuk acara-acara seperti seminar
dan sebagainya.
BAB 3 METODE PELAKSANAAN

Adapun metode pendekatan program kewirausahaan ini dibagi menjadi beberapa


tahap, yaitu materi produk, metode pembuatan, dan tahapan pelaksanaan.

A. Materi Produk
Untuk menjalankan usaha yang direncanakan akan dicari tempat produksi dadih
adalah di daerah pasar bawah, Bukittinggi. Untuk merealisasikan usaha maka
akan dilakukan beberapa tahapan kerja sebagai berikut :

1. Persiapan perlengkapan produksi


Pada tahap ini dilakukan pembelian peralatan yang dibuthkan untuk
melaksanakan program, peralatan tersebut antara lain :
-Juicer/Blender. -Galon.
-Tempat ice cream(cup). -Termos es.
-Sendok ice cream. -Pisau.
- Bambu. -Celemek.
-Meja dan spanduk. -Sewa tempat.
-Pendingin makanan (kulkas) -Alat press minuman

2. Persiapan bahan
-Gula.
-Dadih .
-Perasa (blueberry, strawberry, coklat,dan green tea).
-Toping dan bahan lainnya

B. Metode Pembuatan
Adapun tahap produksi produk “Ice Cream FFC” berbahan dasar dadih ini adalah:
1. Pertama persiapkan semua bahan dan alat yang dibutuhkan.
2. Buah dihancurkan sampai menjadi bagian yang halus, campurkan buah yang
sudah halus tadi pada susu kerbau dengan perbandingan ¼ Liter buah:1 Liter
susu kebau, kemudian masukan campuran tadi kedalam bambu untuk proses
fermentasi dan ditutup menggunakan daun pisang. Tunggu kurang lebih 48
jam agar proses fermentasi berjalan dengan baik.
3. Setelah olahan dadih rasa buah telah jadi, pindahkan dadih ke dalam
kemasan(cup plastik) lalu simpan dalam kulkas pendingin selama 24 jam agar
teksturnya lebih padat, dan “Ice Cream FFC” siap dinikmati.

C. Tahapan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan usaha dilakukan dalam dua metode yaitu penjualan di
tempat usaha yan telah di sewa selama 6 bulan di sekitar kampus UNAND. Kegiatan
dilaksanakan setiap hari dengan penjadwalan pembagian shift pada tiap anggota.
Kegiatan dilaksanakan 6 jam dalam sehari. Dadih dijadikan bahan baku dalaam
membuat pruduk usaha dengan penambahan beberapa pemanis seperti larutan gula
dan buah- buahan sebagai penambah cita rasa produk. Hasil olahan produk tidak
diberi pengawet apa pun, karna kemasan dari produk yang menggunakan cup plastik
dan juga disimpan dalam kulkas pendingin sehingga produk bisa bertahan hingga 15
hari. Untuk menghindari kebosanan rasa, kemungkinan juga akan dilakukan inovasi
dengan membentuk olahan lain seperti menjadi minuman jus buah ditambahkan dadih
dan pembukaan cabang baru dan menjalin kerjasama yang lebih luas baik ke
kemahasiswaan maupun ke market-market modern dan instansi di sekitar Unand.
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 3.1 Anggaran Biaya PKM-Kewirausahaan Ice Cream FFC
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang
2 Bahan habis pakai selama 5 bulan
3 Transportasi pencarian bahan ke Bukittinggi
4 Biaya legilisasi dinas kesehatan
Jumlah

4.2 Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan telah dirinci dan ditetapkan sebagai
berikut : Kegiatan ini berlangsung selama 5 bulan yang dibagi menjadi perminggu
mulai dari awal dana diterima.
No Agenda Bulan
1 2 3 4 5
1 Pengadaan Alat
2 Pengadaan Bahan
3 Survey dan Promosi
4 Produksi Produk
5 Pemasaran dan Penjualan
6 Analisa Usaha
7 Penyusunan Laporan
DAFTAR PUSTAKA

A.A. Putra et al. 2011. Perkembangan dan Usaha Pengembangan Dadih: Sebuah
Review tentang Susu Fermentasi Tradisional Minankabau. Jurnal Peternakan
Indonesia. 13(3): 159 – 170
Ahmad, Wirahadi, A., Rosalina dan A. D. Haryadi. 2015. Strategi Pengembangan
Makanan Unggulan Minangkabau Berdaya Saing Golabal. Jurnal Akuntansi
dan Manajemen. 10(2): 41 - 50
Sisriyenni D., dan Y. Zurriyati. 2004. Kajian Kualitas Dadih Susu Kerbau di dalam
Tabung Bambu dan Tabung Plastik. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan
Teknologi Pertanian. 7(2): 171-179
Sugitha I.M., H, Muchtar., Khasrad dan Yuherman. 1999. Rekayasa Dadih dengan
Starter S. Lactis dan L. Achidophilus untuk Mencegah Kanker dan
Mengurangi Kolesterol Darah. Laporan Penelitian Hibah Bersaing Perguruan
Tinggi. Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Padang

Anda mungkin juga menyukai