PRAKTIKUM KE-2
PEMBANGKITAN IDE DAN PENYARINGAN IDE PRODUK
MAKANAN BARU
Kelompok/Paralel: 4/P3
Kontribusi
No. Nama NIM Tanda tangan
Laporan
1. Anny Nila I14190049 Pendahuluan,
Syauqiyyah metodologi, hasil
dan pembahasan.
2. Afi Aninnas I14190050 Hasil dan
pembahasan,
metodologi.
3. Farras I14190054 Metodologi dan hasil
Nabilah dan pembahasan.
4. Dzulfa I14190065 Kesimpulan,
Lathifah metodologi, hasil
Salsabila dan pembahasan, dan
editor.
2022
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
IPB UNIVERSITY
I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk membangkitkan ide produk
makanan baru yang ingin dikembangkan untuk menjawab permasalahan gizi dan
pangan yang dipilih pada Praktikum Pertemuan Ke-1. Selanjutnya, ide-ide produk
yang terkumpul akan disaring berdasarkan berbagai kriteria untuk menentukan
top three ide produk makanan baru yang akan dibawa ke tahap selanjutnya.
II METODOLOGI
Bahan baku Memberikan ciri khas warna hijau Rasa daun katuk agak
pada adonan. pahit sehingga perlu
penambahan bahan lain
untuk menetralisir.
Proses pengolahan Seperti cookies pada biasanya yang Dibutuhkan cetakan
memerlukan proses menyiapkan yang sama untuk
bahan dan dimasukkan kesemua menghasilkan bentuk
bahan untuk dibuat adonan. yang baik.
Selanjutnya Adonan dicetak dan
dipanggang pada suhu 160ºC
selama 25 menit.
Kesesuaian Daun katuk mengandung -
dengan permasalahan zat gizi tinggi yang dapat membantu
gizi sintesis ASI (Nu’man dan Bahar
2021). Fitosterol yang terkandung
dalam daun katuk kering sebesar
2433,4 mg/g dan papaverin pada
daun segar sekitar 580 mg
(Handayani et al. 2020).
Target konsumen Konsumen cookies terus meningkat -
termasuk ibu menyusui.
4. Cookies daun kelor
Bahan baku Memberikan ciri khas warna hijau Rasa daun kelor lebih
pada adonan. pahit dari bahan pada
ide sebelumnya, daun
katuk.
Tabel 2 Hasil analisis kelebihan dan kekurangan ide produk (lanjutan)
Ide produk Kelebihan Kekurangan
Proses pengolahan Seperti cookies pada biasanya Dibutuhkan cetakan yang
yang memerlukan proses sama untuk
menyiapkan bahan dan menghasilkan bentuk
dimasukkan kesemua bahan yang baik.
untuk dibuat adonan.
Selanjutnya Adonan dicetak dan
dipanggang pada suhu 160ºC
selama 25 menit.
Kesesuaian Daun kelor kaya -
dengan permasalahan akan senyawa fitosterol yang
gizi dapat meningkatkan produksi
estrogen dan merangsang
poliferasi saluran kelenjar
susu untuk memproduksi susu
(Widowati et al. 2019).
5. Donat daun katuk
Bahan baku Bahan baku (kurma dan susu Harga bahan baku
kedelai) mudah diperoleh. (kurma) cukup mahal
dan tidak semua orang
menyukai rasa manis
dari buah kurma.
Proses pengolahan Proses pengolahan mudah. -
Kesesuaian dengan Kurma mengandung hormone -
permasalahan gizi patuchin yang berfungsi memacu
kontraksi di pembuluh darah vena
yang ada di sekitar payudara ibu,
sehingga memacu kelenjar air susu
untuk menghasilkan ASI (Vitriani
et al. 2021).
Target konsumen Ibu sebagai target konsumen yang -
memiliki kesibukan dalam
mengurus keperluan rumah tangga
tentunya menyukai produk atau
olahan yang praktis.
8. Puding kurma susu
Bahan baku Bahan baku (kurma dan susu Harga bahan baku
kedelai) mudah diperoleh. (kurma) cukup mahal dan
tidak semua orang
menyukai rasa manis dari
buah kurma.
Proses pengolahan Proses pengolahan mudah -
Kesesuaian Kurma mengandung hormon -
dengan permasalahan patuchin yang berfungsi
gizi memacu kontraksi di pembuluh
darah vena yang ada di sekitar
payudara ibu, sehingga memacu
kelenjar air susu untuk
menghasilkan ASI (Vitriani et
al. 2021).
Target konsumen Pudding merupakan salah satu -
jenis produk pangan yang
umumnya disajikan sebagai
makanan penutup. Produk
pudding digemari oleh
masyarakat Indonesia, dengan
tingkat konsumsi mencapai 70
g/orang/hari yang nilainya lebih
besar daripada roti (50
g/orang/hari) (BPOM RI
2018). Hal ini menunjukkan
bahwa penikmat pudding cukup
mendominasi, termasuk
didalamnya wanita atau ibu
menyusui.
IV KESIMPULAN
Pembangkitan ide produk makanan baru dalam hal ini bertujuan untuk
meningkatkan produksi ASI. Berbagai bahan pangan memiliki manfaat untuk
meningkatkan produksi ASI bagi ibu menyusui, diantaranya ialah kacang hijau,
susu kedelai, daun katuk, daun kelor, jantung pisang, dan kurma. Pengembangan
produk dilakukan melalui beberapa tahapan dan mempertimbangkan beragam
faktor. Tahapannya yaitu menyampaikan ide pengembangan produk yang akan
dilakukan dan mendiskusikannya untuk memutusan pengembangan produk yang
akan diangkat. Diskusi dilakukan dengan mempertimbangkan kelebihan dan
kekurangan dari setiap ide. Kelebihan dan kekurangan dipertimbangkan75r
berdasarkan aspek bahan baku, proses pengolahan, kesesuaian dengan
permasalahan gizi yang ingin ditangani, dan target konsumen. Setelah
mempertimbangkan aspek-aspek tersebut maka terpilih tiga pengembangan
produk yaitu pie susu, susu kurma, dan cookies daun katuk. Hingga akhirnya
dipustuskan pengembangan produk yang akan kami kembangkan ialah pie susu
dengan adonan kacang hijau dengan isian susu kedelai dan pure daun katuk.
V DAFTAR PUSTAKA
Apriyanti RN, Pujiastuti E, Rahimah DS. 2015. Kurma dari Gurun ke Tropis.
Jakarta (ID): Trubus Swadaya.
Armanda L, Syahrul, Leksono T. 2020. Pengaruh substitusi tepung terigu dengan
tepung rumput laut (Eucheuma cottonii) terhadap mutu kulit pie selama
penyimpanan dingin (5 C) [skripsi]. Riau: Universitas Riau.
0