PRAKTIKUM KE-1
Kelompok/Paralel: 5/P3
2022
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
IPB UNIVERSITY
I PENDAHULUAN
III METODOLOGI
KETUA
Nishfa Oktavia Syabani
Tabel 4.1 Pembagian tugas dan tanggung jawab tim pengembangan produk
makanan (lanjutan)
Nama Tanggung Jawab Tugas
Sarah Ayu Aqila PJ Pengembangan & pengembangan produk,
Prototype eksekutor.
Maulidhani Sekar Putri PJ Ide & Konsep Produk Mencari produk yang
dapat dijadikan solusi
atas permasalahan
pelanggan, mencari
manfaat dan kelebihan
dari produk makanan,
merancang formula
produk, serta eksekutor.
Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwa tim terbagi atas ketua, sekertaris
dan bendahara (sekben), penanggung jawab desain kemasan dan label informasi
nilai gizi, pengembangan dan prototype, serta ide dan konsep produk. Setiap tugas
memberikan kontribusi penting dalam keberhasilan pengembangan produk
makanan baru. Ketua memiliki peran sebagai kepala dari tim pengembangan
produk makanan baru dan mempunyai tanggung jawab dalam menjalankan
operasional pengembangan produk. Sekertaris dan bendahara bekerja sama dalam
merancang administrasi guna mengefisienkan pengembangan produk makanan
baru dan bertanggung jawab kepada ketua (Wilianto 2020). Tujuan dari produk
makanan baru akan tersampaikan kepada pelanggan apabila desain yang disajikan
mudah dipahami atau memiliki bahasa yang digunakan sehari-hari. Desain
kemasan serta label informasi nilai gizi sangat penting, khususnya produk
makanan baru dan harus sesuai dengan peraturan dan pelabelan kemasan pangan
yang berlaku.
Penanggung jawab pengembangan produk dan prototype sangat penting
guna mengefisienkan kinerja tim dan menghemat waktu dalam pengembangan
produk, juga memberikan skema kebutuhan pelanggan dan manajemen risiko dari
suatu pengembangan produk (Purnomo 2017). Ide dan konsep produk sangat
diperlukan dalam pengembangan produk makanan baru agar dapat memberikan
solusi permasalahan dan kepuasan pelanggan. Ide dan konsep produk yang baik
disertai dengan eksekusi yang baik dapat menghasilkan produk makanan baru
yang dapat diterima pelanggan. Pengembangan ide dan konsep umumnya
didapatkan melalui diskusi tim yang selanjutnya dilakukan perancangan tingkat
sistem, perancangan rinci, pengujian dan perbaikan, serta peluncuran produk
(Mardiana dan Puspitasari 2018).
V KESIMPULAN
Latar belakang permasalahan gizi dan pangan yang ada di masyarakat
Indonesia yang akan dibahas lebih lanjut oleh kelompok kami yaitu terkait
masalah anemia dengan sasaran remaja usia 10– 24 tahun yang akan menjadi
landasan dalam pengembangan produk makanan baru kelompok kami.
VI DAFTAR PUSTAKA