Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


“MORI COOKIES” CEMILAN ASI BOOSTER BAGI IBU MENYUSUI
KALIMANTAN SELATAN
BIDANG KEGIATAN :
PKM – KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan Oleh :
Elfarahma Dewi Iswanda (SG21014)
Indri Rahmatun Najla (1321101220012)
Melisa (SG21020)
Muhammad Rizky Mumtaz (1321101220015)
Najwa Aisy Rahmah (SG21016)

UNIVERSITAS BORNEO LESTARI


BANJARBARU
2023
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL

1.
Judul Kegiatan : "Mori Cookies" Cemilan ASI Booster bagi
Ibu Menyusui
2.
Bidang Kegiatan : PKM-KEWIRAUSAHAAN
3.
Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Ketua Pelaksana : Najwa Aisy Rahmah
b. NIM : SG21016
c. Jurusan : S1 Gizi
d. Universitas : Universitas Borneo Lestari
e. Alamat Rumah dan NO. HP : Komp. Pinus baru, jl. Sriwijaya no.14, Kec.
Banjarbaru Utara, Kel. Mentaos. (085950081924)
4.
Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 Orang
5.
Dosen Pembimbing
a. Nama Dosen Pembimbing : Yustin Ari Prihandini, S.Kom., M.kes
b. NIDN :
c. Alamat Rumah dan NO. HP :
6.
Biaya Kegiatan Total :

Banjarbaru, 17 Februari 2023

Dosen Pembimbing, Ketua Pelaksana Kegiatan

(Yustin Ari Prihandini, S.Kom., M.kes) (Najwa Aisy Rahmah)


NIDN. NIM.SG21016
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan kering berupa cemilan saat ini sudah menjadi hal yang sangat
digemari oleh masyarakat Indonesia, salah satunya yaitu cemilan beupa cookies.
Cookies bukan hanya digemari oleh anak kecil, namun remaja sampai orang dewasa
pun sekarang sudah menggemarinya. Cemilan Cookies yang saat ini beredar belum
tentu dapat terjamin kandungan nutrisinya, maka dari itu diperlukan sebuah inovasi
baru untuk mengembangkan cookies sehingga dapat bersaing di pasar modern, yaitu
“Mori Cookies” cookies sehat dan mempunyai nilai gizi tinggi yang terbuat dari
pangan lokal yaitu daun kelor. Cookies tersebut diolah menjadi makanan dengan
inovasi baru sehingga dapat diterima disemua kalangan masyarakat dengan harga
murah dan kualitas yang terjamin.
Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang
beraneka ragam dan wilayah yang luas. Mayoritas dari penduduknya bekerja di
bidang pertanian dan membuat Indonesia menjadi salah satu negara agraris terbesar
di dunia. Mata pencaharian pertanian pada negara agraris memiliki peranan yang
penting baik di sektor perekonomian ataupun pemenuhan kebutuhan pokok atau
pangan, dengan semakin bertambahnya penduduk maka konsumsi pangan juga akan
meningkat sehingga dapat meningkatkan perekonomian bagi petani. Hasil dari
pertanian Indonesia bermacam-macam, mulai dari sayur mayur, buah-buahan,
maupun makanan pokok. Salah satu jenis tanaman dari hasil pertanian dan sebagian
besar tumbuh liar yang mempunyai nilai gizi tinggi yaitu tanaman kelor.
Tanaman kelor merupakan tumbuhan dari suku Moringaceae ini sejak dulu
menjadi santapan sayur di rumah. Tumbuhan ini memiliki ketinggian pohon 711
meter. Daun kelor berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun
majemuk dalam satu tangkai. Namun kini daun kelor seperti terlupakan seiring
banyaknya ragam makanan. Padahal, daun kelor mempunyai banyak manfaat untuk
kesehatan salah satunya bisa membantu menyembuhkan penyakit kanker, darah
tinggi, serangan jantung, diabetes, rematik dan lain-lain.
Indonesia merupakan negara yang terkena dampak dalam TBM ini,
Indonesia mempunyai tiga beban masalah gizi (triple burden) yaitu stunting,
wasting dan obesitas serta kekurangan zat gizi mikro seperti anemia. Kalimantan
Selatan masuk dalam 10 provinsi tertinggi kasus stunting karena berdasarkan data
Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan, proporsi balita stunting di Kalimantan Selatan
sebanyak 31,75%. Kemudian, data SSGI tahun 2021 sebesar 24,4%. sedangkan
balita stunting di Kalimantan Selatan masih melebihi angka nasional, yaitu sebesar
30%. Penyakit degeneratif di Kalimantan Selatan juga termasuk tinggi seperti
kanker, darah tinggi, serangan jantung, diabetes, rematik dan lain-lain. Salah satu
penyebabnya yaitu kurang selektifnya masyarakat dalam memilih makanan yang
ingin dikonsumsi. Padahal saat ini banyak jenis makanan yang menggunakan zat
kimia dan bahan pengawet yang berbahaya bagi tubuh manusia. Banyak masyarakat
yang hanya melihat sisi positifnya tanpa melihat kembali sisi negatif makanan
tersebut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah makalah sebagai
berikut:
1. Apa itu Mori Cookies?
2. Apa manfaat kandungan daun kelor pada Mori Cookies?
3. Apa Khasiat dari Mori Cookies?
4. Bagaimana cara pembuatan Mori Cookies?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan makalah ini ialah :
1. Untuk mengetahui Mori Cookies
2. Untuk mengetahui manfaat kandungan daun kelor pada Mori Cookies bagi
masyarakat yang mengonsumsi.
3. Memberikan pengetahuan untuk masyarakat tentang khasiat yang terkandung
dalam Mori Cookies tersebut dengan mengonsumsinya.
4. Memberikan informasi kepada msyarakat cara dan untuk mengonsumsi Mori
Cookies.
D. Luaran
Hasil dari program kreatifitas mahasiswa kewirausahaan ini adalah "Mori Cookies"
Cemilan ASI Booster bagi Ibu Menyusui :
1. Menjadikannya sesuatu yang menarik konsumen dengan keunikan dari bahan baku
yang digunakan.
2. Dengan kandungan senyawa fitolesterol yang dapat merangsang dan melancarkan
produksi ASI yang di miliki daun kelor.

E. Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
Dapat menumbuhkan kreativitas dan menumbuhkan semangat berwirausaha
mahasiswa dalam bidang kewirausahaan.
b. Bagi Masyarakat :
1. Memberikan produk makanan dengan kualitas terbaik serta bergizi tinggi.
2. Memaksimalkan sumber daya alam bahan pangan lokal dalam menciptakan
produk makanan yang sehat.
3. Membangun industri makanan dengan bekerja sama dangan rekan bisnis yang
ada di Indonesia.
4. Perusahaan menggunakan teknologi tepat guna untuk mengolah semua
makanan.

F. Survei Pasar
G. Kompetitor
H. Keunggulan Komoditas PKM
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

A. Kondisi Umum Lingkungan Yang Menimbulkan Gagasan Menciptakan


Kegiatan Usaha
Kelor adalah tanaman yang bisa tumbuh dengan cepat, berumur panjang,
berbunga sepanjang tahun, dan tahan kondisi panas ekstrim. Tanaman ini berasal dari
daerah tropis dan subtropis di Asia Selatan. Tanaman ini umum digunakan untuk
menjadi pangan dan obat di Indonesia. Tanaman kelor ini juga sangat banyak di temui
di Kalimantan selatan sehingga timbulah inovasi usaha pemanfaatan daun kelor ini
dalam bentuk Mori Cookis dan daun kelor ini juga telah di budidayakan di
laboraturium Bahan Alam Universitas Borneo Lestari yang telah diolah menjadi
persediaan tepung, yang pengolahanya pada laboratorium Teknologi Steril Farmasi.
Daun kelor mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan sehingga Mori Cookies
yang berasal dari daun kelor ini sangat baik di konsumsi untuk ibu menyusui dan juga
baik untuk bayi nya karena Mori Cookies yang berbahan daun kelor ini selain
mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan tubuh tetapi juga mempunyai nilai gizi
yang tinggi sehingga sangat baik untuk di konsumsi ibu menyusui sehingga dapat
membantu pencegahan stunting pada bayi.
B. Potensi Sumber Daya
Daun kelor di daerah Kalimantan selatan sangat banyak dan mudah di temui
maka dari itu timbulah inovasi usaha dalam pembuatan Mori Cookies berbahan daun
kelor.Selain itu juga Cookies menjadi kegemaran masyarakat luas, melihat banyaknya
masyarakat yang mengkonsumsi cookies maka muncul ide untuk membuat inovasi
terhadap Mori Cookies ini. Produk inovasi makanan kering ini dibuat agar dapat
dikonsumsi oleh semua kalangan dengan harga yang sangat terjangkau.
C. Potensi Pasar
1. Peluang Pasar
Strategi promosi yang dilakukan dalam pemasaran produk ini, dilakukan
secara online dan offline pemasaran secara online yaitu dengan promosi di media
sosial yaitu Instagram dan whatsapp dengan desain food product yang menarik.
Sedangkan pemasaran secara offline yaitu dengan mengikuti acara car free day di
Lapangan Murdjani dan di Halaman Kantor Gubernur dengan tujuan untuk
memperkenalkan produk baru ini. Dan untuk peluang pasarnya masih sangat luas
di banjarbaru Kalimantan selatan ini di karenakan Mori Cookies ini makanan yang
mempunyai variasi baru yang berbahan daun kelor dan mempunyai banyak
manfaat bagi kesehatan dan nilai gizi yang tinggi.

2. Analisis Potensi Pasar


a. Segmen Pasar
Segmen pasar yang di tuju adalah :
 Kelompok masyarakat berpenghasilan dari kelas menengah bawah
sampai atas
 Semua kalangan usia

b. Targetting
 Target utama yang di tuju adalah ibu yang sedang menyusui
 Sekelompok masyarakat yang ingin mengonsumsi cemilan yang
mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan dan bergizi
 Masyarakat yang ingin mencoba cemilan baru yang menarik dan
kreatif.

c. Positioning
Masyarakat melihat produk Mori Cookies ini sebagai cemilan yang
kreatif ,inovatif serta sehat dan bergizi karena pada daun kelor yang menjadi
bahan utama produk ini mengandung 3 kali potasium dari pada pisang, 4 kali
vitamin A dari wortel, 25 kali zat besi dari pada bayam, 7 kali vitamin C dari
pada jeruk, 4 kali kalsium daripada susu, dan 3 kali protein daripada yogurt
sehingga sangat baik untuk di konsumsi ibu yang sedang menyusui dan
harganya pun sangat teerjangkau.
BAB III
METODE
1. Bahan dan Alat
a. Bahan
 Tepung Kelor
 Tepung Terigu
 Tepung Maizena
 Susu Bubuk
 Telur
 Baking Powder
 Choco Chips
 Vanili
 Margarin
 Mentega
 Gula Stevia
b. Alat
 Oven
 Mixer
 Baskom
 Loyang
 Saringan
 Sendok
 Timbangan
 Cetakan Cookies

2. Teknik
- Pra Produksi
Produksi Mori Cookies dilakukan di Laboratorium Kuliner Prodi S1 Gizi
Universitas Borneo Lestari, beralamat di jalan Kelapa Sawit 8 Kelurahan Sungai
Besar Banjarbaru. Survey pasar dilakukan di pasar Banjarbaru untuk mendapatkan
bahan baku yang murah dan berkualitas untuk kebutuhan produksi
- Produksi
Formulasi produk adalah sebagai berikut, daun kelor dipisahkan dari batangnya,
kemudian dikeringkan dbawah sinar mathari langsung agar mendpatkan bahan
baku yang brkualitas. Setelah itu, daun kelor yang sudah mengering dijadikan
bubuk kelor dengan cara diblender. Setelah halus baru proses produksi Cookies
bisa dilakukan yaitu dengan ditambahkan bahan-bahan seperti tepung terigu, susu,
gula, air, maizena yang dicampur hingga rata menjadi adonan. Setelah adonan jadi
maka proses selanjutnya adalah dicetak dan dioven atau panggang dan dicampur
dengan bahan
3. Cara Pembuatan
a. Mentega, kuning telur, garam, gula dicampurkan lalu mixer sampai rata.
b. Tepung terigu, Tepung Daun Kelor, baking powder, susu bubuk, dan tepung
meizena dicampurkan lalu diayak.
c. Campuran 1 dan campuran 2 dicampur lalu tambahkan air dan diadoni selama 15
menit.
d. Adonan dipipihkan dan dicetak sesuai selera.
e. Adonan kue yang telah dibentuk disusun dalam loyang yang sudah diolesi
mentega.
f. Adonan dipanggang selama 25 menit hingga matang.
BAB IV
HASIL YANG DI CAPAI
A. Penjualan
B. Potensi Pengembangan Usaha
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai