Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL GELAR AKSI KREATIVITAS SISWA INDONESIA 2022

PANPA ( PANCAKE PARE)

BIDANG KEGIATAN
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

Disusun oleh :

Adel Nuraeni XII MIPA 3


Zulfa Marwatus Saadah XII MIPA 3

SMA ISLAM CIPASUNG


SINGAPARNA – TASIKMALAYA
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas proposal usaha
ini dengan baik. Shalawat serta salam kami sampaikan hanya kepada tokoh dan teladan kita
Nabi Muhammad SAW.
Tujuan penulis membuat proposal usaha ini untuk memenuhi salah satu syarat
penilaian lomba GALAKSI 2022. Terselesaikannya proposal yang dibuat penulis, melalui
banyak sekali proses, hambatan, rintangan dan segala hal dapat penulis melalui berkat
dukungan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup
baik. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada para pihak yang telah membantu jalannya pembuatan proposal ini.
Penulis sadar bahwa dalam pembuatan proposal ini masih banyak kekurangan
sehingga mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ketidak sempurnaan
dari proposal yang penulis buat. Kami selaku penulis sangat mengharapkan sekali adanya
kritik dan saran yang membangun, demi perbaikan pada tugas-tugas selanjutnya.
Semoga dengan dibuatnya proposal ini, penulis berharap semua orang khususnya yang
membaca proposal ini dapat berwirausaha dengan modal semangat dan keyakinan.

Singaparna, November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….. i


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… ii
BAB I. PENDAHULUAN …….………………………………………………………..……. 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………..…….. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………….….…. 1
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………………. 2
1.4 Manfaat ……………..……………………………………………………………. 2
1.5 Luaran Program ……………..…………………………………………………… 2

BAB II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA………………………………………. 3


2.1 Gambaran Produk …………………………………………………………………3
2.2 Peluang Pasar …………………………………………………………………….. 4
2.3 Strategi Pemasaran ……………………………………………………………….. 5
2.4 Analisis Kelayakan Usaha ………………………………………………………... 5
2.5 Analisis Resiko Usaha ……………………………………………………………. 6
2.6 Dampak Pengembangan Kewirausahaan ………………………………………… 6

BAB III. METODE PELAKSANAAN ……………………………………………………….


7
3.1 Alat dan Bahan …………………………………………………………………… 7
3.2 Proses Pembuatan ………………………………………………………………… 7

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ……………………………………………. 8


4.1 Anggaran Biaya ………………………………………………………………….. 8
4.2 Jadwal Kegiatan …………………………………………………………………. 9

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………. 10

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekarang ini sudah banyak sekali berbagai macam olahan makanan, tetapi masih sedikit
yang menciptakan produk makanan dengan memperhatikan dari segi kesehatan. Banyak orang
dengan penyakit tertentu yang tidak biasa menikmati beberapa olahan makanan yang ada,
seperti orang yang mempunyai penyakit diabetes. Menurut WHO ( World Health
Organization ) penyakit diabetes melitus merupakan ranking ke-6 penyebab kematian di
Dunia, sekitar 422 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes 1,5 juta kematian setiap
tahun yang dikaitkan akibat diabetes. Jumlah kasus dan prevalensi diabetes terus meningkat
selama beberapa dekade terakhir. (WHO, 2021) Diabetes di Indonesia masih menjadi
persoalan kesehatan yang cukup serius bahkan terus mengalami peningkatan jumlah penderita
dari tahun ke tahun seiring bertambahnya jumlah penduduk, pertambahan usia dan
meningkatnya gaya hidup tidak sehat.

Salah satu makanan ringan yang memiliki kadar gula tinggi yaitu Pancake dan tentunya
banyak dihindari oleh penderita diabetes. Pada umumnya Pancake memiliki komposisi bahan
yang mengandung tinggi kalori. Oleh karena itu, inovasi baru dihadirkan untuk membuat
Pancake dengan mengubah bahan bakunya yaitu dengan tepung pare dan gula stevia. Pare
atau Peria adalah tanaman yang memiliki khasiat menurunkan kadar gula dalam darah, sesuai
hasil penelitian buah pare mengandung alkaloid dan steroid (Putra, 2018).

Pancake yang dibuat berbeda dari produk Pancake pada umumnya sehingga aman untuk
dikonsumsi para penderita diabetes dan pada akhirnya Pancake ini bisa dikonsumsi oleh
semua kalangan dari anak-anak sampai yang lanjut usia karena dengan komposisi sewajarnya
yang ada pada Pie ini tidak memiliki efek samping yang membahayakan.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana cara meningkatkan nilai guna makanan pare yang jarang diolah?
b. Bagaimana cara membuat cemilan yang sehat dan bergizi?
1.3 Tujuan

Tujuan penyusunan proposal ini untuk membuat produk pancake yaitu ‘PANPA’
(Pancake Pare) merupakan produk inovasi baru pada bahan dasar makanan yang berbahan
dasar Pare. Selain itu juga untuk melatih kreatifitas siswa untuk mengembangkan usaha
dengan menciptakan suatu produk makanan yang inovatif yang diperuntukkan bagi
kesehatan tubuh khususnya bagi penderita diabetes yang seringkali takut untuk mencoba
mengonsumsi makanan manis.

1.4 Manfaat

Dengan menghasilkan produk berupa makanan dengan bahan dasar Pare ini akan
mendapatkan keuntungan finansial. Di samping itu, jika usaha produk ini berkembang
pesat maka dapat menyediakan lapangan pekerjaan untuk orang lain, juga bisa membantu
para petani buah Pare yang bekerjasama untuk memasarkan hasil kebun mereka dan
secara tidak langsung dapat memperkenalkan kepada masyarakat agar dapat
memanfaatkan salah satu hasil pertanian yaitu Pare menjadi suatu olahan pangan yang
enak dan sehat.

1.5 Luaran Program

a. Luaran program yang diharapkan adalah terciptanya produk Pancake Pare sebagai
alternatif makanan yang sehat khususnya yang aman dikonsumsi bagi para penderita
diabetes.

b. Meningkatnya karya kreatifitas inovatif dalam terciptanya peluang usaha baru bagi
siswa yang akan bermanfaat bagi masyarakat.
c. Meningkatkan nilai jual dan juga nilai guna buah pare yang ketersediaannya mudah
didapat tetapi kurang diminati.
BAB II

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA USAHA

Rencana usaha pembuatan 'PANPA' (Pancake Pare) ini dibuat karena melihat belum
cukup banyak olahan yang terbuat dari pare, apalagi dalam bentuk olahan makanan manis.
Tingkat konsumsi pare yang rendah di masyarakat memunculkan inisiatif baru untuk
membuat hal yang tidak menyia-nyiakan produk alam ini, apalagi pare mempunyai beberapa
khasiat dimana salah satunya sebagai anti diabetes.

Rencana usaha dimulai dengan mencari informasi terkait bahan-bahan yang digunakan
supaya menjamin bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan tujuan. Informasi terkait
bahan-bahan produk ini didapat dari beberapa jurnal penelitian, sehingga informasi yang
didapat cukup akurat. Kemudian dilanjutkan dengan pencarian bahan, bahan utama yaitu pare.
Didapatkan dari hasil kerjasama dengan petani dimana hal ini juga bertujuan untuk membantu
daya jual para petani pare. Tahap selanjutnya yaitu pembuatan dan terakhir pemasaran.

Bahan utama pare diambil karena merupakan tanaman pangan yang memiliki kandungan
charanin, polypeotide-P insulin, dan lektin yang dapat menurunkan kadar glukosa dalam
darah. Selain itu pare juga mengandung flavonoid, polifenol dan vitamin C yang berfungsi
sebagai antioksidan dimana ini bisa menangkal radikal bebas yang dapat mengganggu
kelangsungan hidup selama leydig akibat penyakit diabetes (Adnyana 2017).

2.1 Gambaran Produk

Berbeda dengan pancake pada umumnya, bahan pokok pembuatan pancake ini berasal
dari pemanfaatan bahan alami, yaitu tepung pare yang diolah sendiri, ditambah dengan
campuran gula sebagai pemanis sehingga aman dikonsumsi untuk penderitaan diabetes juga
semua kalangan. Keamana pancake tentunya terjamin karena tidak menggunakan pengawet
dan juga pemanis buatan. Selain itu, pancake ini dikemas dengan baik sehingga mencemari
pencemaran yang tidak diinginkan dari lingkungan.

2.2 Peluang Pasar

Melihat lingkungan semakin buruk, masyarakat mulai sadar tentang hidup sehat dan
lebih peduli terhadap makanan yang mereka konsumsi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
hal-hal yang bermunculan terkait bagaimana untuk hidup sehat dilain sisi juga dapat
mengatasi masalah kesehatan. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang menyadarinya
makan hal ini membuka pintu untuk peluang bisnis makanan yang berorientasi pada
kesehatan. Meningkatnya permintaan pasar akan makanan sehat menjadi salah satu faktor
yang menentukan keberlanjutan usaha.

2.3 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran untuk produk ini mengacu pada konsep marketing mix 7p, yaitu product,
place, price, promotions, people, physical evidence dan process.

1. Product, aspek produk dibuat menggunakan bahan-bahan alam yang telah diketahui
kandungan dan khasiatnya yang terjamin agar menghasilkan pancake yang sehat dan
dilain sisi dapat menyehatkan.
2. Price, harga yang ditawarkan untuk satu pcs pie cukup terjangkau, yaitu Rp.
7000/cup. Tentunya harga ini jauh lebih terjangkau dibandingkan makanan-makanan
sehat lainnya.
3. Place, untuk lokasi pasar dilakukan dengan 2 cara yaitu secara offline dan secara
online melalui Instagram atau whatsapp.
4. Promotions, Promosi pancake ini memanfaatkan sosial media berupa endorse,
pembuatan video dan foto-foto menarik yang diposting di Instagram. Promosi ini
tentunya membuka peluang banyak untuk masyarakat mengenal produk ini karena
media sosial mempermudah dan mempercepat penyebaran informasi.
5. People/participant, Pelaku utama dalam usaha ini yaitu siswa yang mengikuti
ekstrakulikuler Kelompok Ilmiah Siswa.
6. Physical evidence, aspek ini dibuat sebaik mungkin dengan menghadirkan produk
yang dibuat menarik dari segi penampilan, pengemasan juga rasa dan
kebermanfaatannya bagi kesehatan terutama untuk antidiabetes.
7. Process, dalam aspek ini terjamin bahwa produk yang sampai ke tangan pembeli
sudah sesuai dan terhindar dari kerusakan, selain itu pembeli diwadahi untuk
memberikan evaluasi, penilaian dan testimoni.
2.4 Analisis Kelayakan Usaha

1. Beban Biaya, Pendapat, dan Keuntungan

BEBAN BIAYA JUMLAH UNIT TOTAL

PENDAPATAN

1. Penjualan Panpa 50 cup x Rp. 7.000 Rp. 350.000

PENGELUARAN

1. Bahan baku 1 kali produksi Rp. 188.500

2. Transportasi 1 kali produksi Rp. 50.000

3. Biaya tak terduga 1 kali produksi Rp. 11.500 +

Jumlah Pengeluaran Rp. 250.000

Total Keuntungan 50 Rp. 100.000

2. BEP Unit
Merupakan jumlah produksi (unit) yang dihasilkan dimana produsen pada posisi tidak
rugi dan tidak untung. Dengan kata lain BEP satuan menjelaskan jumlah produksi
minimal yang harus dihasilkan oleh produsen.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 Rp. 250.000
BEP Unit = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 = Rp. 7.000 = 35,71 / 36 cup

Artinya, titik balik modal akan diterima jika dapat memproduksi 35/36 cup pancake
atau lebih dengan jumlah pengeluaran yang tertera.
3. BEP Harga
Merupakan tingkat atau besarnya harga per unit suatu produk yang dihasilkan
produsen pada posisi tidak untung dan tidak rugi. Dengan kata lain BEP harga
menjelaskan besarnya harga minimal per unit barang yang ditetapkan produsen.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 Rp. 250.000
BEP Harga = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 = 50 = Rp. 5.000

Artinya, titik balik modal akan diterima apabila harga per satuan dari pancake sebesar
Rp. 5.000 atau lebih besar dari nominal tersebut.
4. R/C Ratio
Merupakan besaran nilai yang menunjukan perbandingan antara permintaan usaha
(Revenue = R) dengan Total Biaya (Cost = C). Dalam besaran nilai R/C dapat
diketahui apakah suatu usaha menguntungkan atau tidak menguntungkan dengan
analisis kelayakan dari B/C ratio adalah :
a. R/C > 1,3 = Layak/untung
b. R/C = 1,3 = BEP
c. R/C < 1,3 = Rugi

𝑃𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 Rp. 350.000


R/C Ratio = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 = Rp. 250.000 = 1,4

Artinya, usaha ini layak atau akan mendapatkan untung, karena hasil nilai dari R/C
lebih besar dari 1,3
5. B/C Ratio
Merupakan besaran nilai yang menunjukan perbandingan antara Laba Bersih (Benefit
= B) dengan Total Biaya (Cost = C). Dalam batasan nilai B/C dapat diketahui apakah
suatu usaha menguntungkan atau tidak menguntungkan. (Kosasih, 2021) Dengan
analisis kelayakan B/C ratio adalah:
a. B/C > 0,3 = Layak/Untung
b. B/C = 0,3 = BEP
c. B/C < Tidak Layak/Rugi

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ Rp. 100.000


B/C ratio = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 = Rp. 250.000 = 0,4

Artinya, usaha ini layak atau akan mendapatkan untung, karena hasil nilai dari B/C
lebih besar dari 1,3

3.5 Analisis Resiko Bisnis

Dalam rancangan sebuah produk, tentunya terdapat Strength (kelebihan), Weakness


(kelemahan), Opportunity (peluang), Threat (ancaman) atau biasa disebut SWOT.
1. Strength (kelebihan)

- Bahan baku dari pare mudah didapatkan


- Tanpa bahan pengawet
- Menurunkan glukosa atau gula dalam darah
- Mengembangkan pangan lokal

2. Weakness (kelemahan)

- Belum memiliki toko offline


- Pemasaran online terkendala dengan jadwal pembagian handphone yang
terbatas
- Masa tahan yang singkat

3. Opportunity (peluang)

- Masih sedikit yang mengolah buah pare


- Mengubah mandset buah pare yang dikenal pahit menjadi cemilan diabetes
friendly

4. Threat (ancaman)

- Kelangkaan bahan baku tidak bisa diprediksi


- Munculnya pesaing dengan inovasi baru
- Halangan batas modal dan pengetahuan teknis

2.6 Dampak Pengembangan Kewirausahaan

Semakin meningkatnya ekonomi kreatif di Indonesia maka ini menjadi peluang besar
mencari usaha atau bisnis baru yang dapat membantu permasalahan pengangguran di
Indonesia, salah satunya adalah pengolahan makanan yang berbahan dasar pare. Produk ini
sangat mengembangkan sistem ekonomi kreatif, karena memanfaatkan buah pare yang jarang
dikonsumsi disebabkan oleh rasa pahitnya kemudian diolah menjadi sebuah cemilan yang
enak dimakan.

Salah satu model untuk pengentasan kemiskinan bisa dilakukan melalui


kewirausaahaan sosial. Kewirausahaan sosial merupakan aktivitas yang bernilai sosial dan
inovatif untuk mengembangkan berbagai solusi untuk mengatasi masalah sosial. Tujuan dari
tulisan ini adalah untuk memberikan alternative pemecahan masalah kemiskinan melalui
kewirausahaan sosial dengan pendekatan strength prespektif dalam pandangan ilmu
kesejahteraan sosial. Pendekatan strength adalah salah satu pendekatan dalam ilmu
kesejateraan sosial yang melihat berbagai masalah bukan dari kekurangan yang dimiliki baik
oleh individu, kelompok atau masyarakat tetapi melihat dari kekuatan yang dimilikinya.
Kewirausahaan dalam pandangan strength diartikann sebagai upaya untuk membuka peluang-
peluang ekonomi yang dimiliki oleh masyarakakat miskin dengan kekuatan atau sumberdaya
yang dimilikinya sebagai upaya untuk mengurangi atau lepas dari kemiskinan .
Kewirausahaan yang dilakukan ini dapat membantu sebagian masyarakat menjadi lebih
produktif dalam kata lain dapat memberantas kemiskinan.
Kewirausahaan sosial pada dasarnya adalah tentang bagaimana menerapkan
pendekatan yang praktis, inovatif, dan berkelanjutan untuk memberikan dampak positif pada
masyarakat, khususnya masyarakat kelas ekonomi bawah dan yang terpinggirkan. Dengan
demikian, kewirausahaan sosial berperan dalam pemberdayaan masyarakat yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta melibatkan masyarakat dalam
pelaksanaannya. Kegiatan peningkatan taraf hidup masyarakat melalui kegiatan
kewirausahaan social di Indonesia pada umumnya telah di terapkan di beberapa daerah
melalui gerakan pemberdayaan, pendampingan dan pengabdian. Diantara beberapa
pelaksanaan kewirausahaan berbasis komunitas di Indonesia dapat diketahui melalui berbagai
kegiatan dan bahkan beberapa penelitian.
BAB III

METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan menyajikan uraian tentang teknik/cara membuat produk komuditas


usaha, mengemas dan memasarkannya sekaligus tahapan pekerjaan dalam pencapaian tujuan
program. Pada tahapan pekerjaan, uraikan Aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan alat/bahan
yang digunakan.

3.1 Alat dan Bahan

Alat yang dibutuhkan dalam produk ini adalah sebagai berikut :

Tepung Pare Pancake


- Nyiru - Kemasan
- Pisau - Wadah
- Talenan - Sendok
- Wadah - Plastik tangan
- Penumbuk - Timbangan
- Piring

Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah sebagai berikut : Tepung pare, tepung
terigu, telur, air, baking powder, vanilli.

3.2 Proses Pembuatan

1. Proses Pembuatan Tepung Pare

- Buah pare dikumpulkan


- Pare diiris tipis-tipis
- Buang bagian biji dan tangkainya
- Dibersihkan dan direndam dalam air campuran garam
- Dikeringkan di bawah sinar matahari sampai kering
- Setelah kering, ditumbuk hingga halus
- Tepung pare telah siap digunakan

2. Proses Pembuatan pancake

- Masukkan telur ke dalam wadah


- Tepung terigu dimasukkan ke dalam wadah
- Tambahkan air secukupnya
- Kemudian, tambahkan tepung pare ke dalam adonan tadi
- Tambahkan vanilli dan baking powder secukupnya
- Aduk hingga rata
- Panaskan Teflon dengan api kecil
- Masukkan adonan pada teflon dengan ukuran menyesuaikan
- Tunggu beberapa menit hingga terjadi gelembung pada adonan
- Balik adonan tersebut agar matang merata
- Pancake siap disajikan dengan tambahan topping

3.3 Proses Pemasaran

a. Produk

1) Segmentasi

Segmen sasaran dari produk ini adalah lingkungan Pondok Pesantren Cipasung dan
masyarakat sekitar.

2) Targeting

Target market dari produk ini adalah penderita diabetes mellitus yang ingin
memakan makanan manis.

3) Positioning

Produk ini diposisikan sebagai cemilan manis yang dapat dikonsumsi oleh penderita
diabetes mellitus.

4) Strategi Pemasaran

a) Penyebaran Informasi secara langsung

Penyebaran ini dilakukan kepada individu atau kelompok, yaitu dari mulut ke
mulut.
b) Penyebaran informasi secara tidak langsung

Penyebaran informasi secara tidak langsung dapat melalui media sosial seperti Ig,
Whatsapp, dan lain-lain.

b. Harga

Harga dari produk ini adalah Rp. 7000,00.

c. Lokasi

Usaha ini direncanakan akan berlokasi di lingkungan Pondok Pesantren Cipasung.

c. Promosi

Untuk kegiatan promosi dan pemasaran yang dilakukan yaitu:

1. Membuat logo brand


2. Membuat akun social media (IG dan WA)
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 1 Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

No. Jenis Pengeluaran Biaya


1 Perlengkapan yang diperlukan -
2 Bahan habis pakai 188,500
3 Transportasi 50.000
4 Lain – lain 11.500
Total 250.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan disesuaikan dengan Tahap Kegiatan dan dibatasi selama 3 (tiga) bulan.
Jadwal disusun dalam bentuk bar chart untuk rencana kegiatan yang diajukan serta sesuai
dengan format berikut.

Format jadwal kegiatan

No. Jadwal kegiatan Tanggal pelaksanaan Person penanggung


jawab
1 Mencari ide produk 01 November 2022 Adel Nuraeni
2 Pengumpulan bahan 02-05 November 2022 Zulfa Marwa
3 Uji kelayakan bahan 05 November 2022 Adel Nuraeni
4 Proses pembuatan 06 November 2022 Zulfa Marwa
5 Pengemasan dan 07 November 2022 Adel Nuraeni
pemasaran
6 Pembuatan laporan 07 November 2022 Zulfa Marwa
7 Pemaparan hasil 10 November 2022 Adel Nuraeni
produk
DAFTAR PUSTAKA

1. Adnyana, I. D. P. A., Meles, D. K., Zakaria, S., & Suwasanti, N. (2016). Efek anti
diabetes buah pare (Momordica charantia Linn.) terhadap kadar glukosa darah, sel
penyusun Pulau Langerhans dan Sel Leydig pada tikus putih hiperglikemia. Acta
Veterinaria Indonesiana, 4(2), 43-50.
2. Putra, A. & Sari, R. 2018. Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordica
charantia L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Mencit Putih Jantan.
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina. 3 (1): 12-18. 5
3. Rezkywianti.2016.Optimalisasi Tepung Terigu, Tepung Pare, Dan Tepung Daun
Black Mulberry Dalam Karakteristik Mie Kering Menggunakan Aplikasi Design
Expert Metode Mixture D-Optimal.Tesis.Fakultas Teknik Universitas Pasundan,
Bandung. 6
4. WHO. 2021. Diabetes. https://www.who.int/news-room. (Diakses 17 Februari 2022)

Anda mungkin juga menyukai