BIDANG KEGIATAN
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
Disusun oleh :
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas proposal usaha
ini dengan baik. Shalawat serta salam kami sampaikan hanya kepada tokoh dan teladan kita
Nabi Muhammad SAW.
Tujuan penulis membuat proposal usaha ini untuk memenuhi salah satu syarat
penilaian lomba GALAKSI 2022. Terselesaikannya proposal yang dibuat penulis, melalui
banyak sekali proses, hambatan, rintangan dan segala hal dapat penulis melalui berkat
dukungan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup
baik. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada para pihak yang telah membantu jalannya pembuatan proposal ini.
Penulis sadar bahwa dalam pembuatan proposal ini masih banyak kekurangan
sehingga mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ketidak sempurnaan
dari proposal yang penulis buat. Kami selaku penulis sangat mengharapkan sekali adanya
kritik dan saran yang membangun, demi perbaikan pada tugas-tugas selanjutnya.
Semoga dengan dibuatnya proposal ini, penulis berharap semua orang khususnya yang
membaca proposal ini dapat berwirausaha dengan modal semangat dan keyakinan.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Sekarang ini sudah banyak sekali berbagai macam olahan makanan, tetapi masih sedikit
yang menciptakan produk makanan dengan memperhatikan dari segi kesehatan. Banyak orang
dengan penyakit tertentu yang tidak biasa menikmati beberapa olahan makanan yang ada,
seperti orang yang mempunyai penyakit diabetes. Menurut WHO ( World Health
Organization ) penyakit diabetes melitus merupakan ranking ke-6 penyebab kematian di
Dunia, sekitar 422 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes 1,5 juta kematian setiap
tahun yang dikaitkan akibat diabetes. Jumlah kasus dan prevalensi diabetes terus meningkat
selama beberapa dekade terakhir. (WHO, 2021) Diabetes di Indonesia masih menjadi
persoalan kesehatan yang cukup serius bahkan terus mengalami peningkatan jumlah penderita
dari tahun ke tahun seiring bertambahnya jumlah penduduk, pertambahan usia dan
meningkatnya gaya hidup tidak sehat.
Salah satu makanan ringan yang memiliki kadar gula tinggi yaitu Pancake dan tentunya
banyak dihindari oleh penderita diabetes. Pada umumnya Pancake memiliki komposisi bahan
yang mengandung tinggi kalori. Oleh karena itu, inovasi baru dihadirkan untuk membuat
Pancake dengan mengubah bahan bakunya yaitu dengan tepung pare dan gula stevia. Pare
atau Peria adalah tanaman yang memiliki khasiat menurunkan kadar gula dalam darah, sesuai
hasil penelitian buah pare mengandung alkaloid dan steroid (Putra, 2018).
Pancake yang dibuat berbeda dari produk Pancake pada umumnya sehingga aman untuk
dikonsumsi para penderita diabetes dan pada akhirnya Pancake ini bisa dikonsumsi oleh
semua kalangan dari anak-anak sampai yang lanjut usia karena dengan komposisi sewajarnya
yang ada pada Pie ini tidak memiliki efek samping yang membahayakan.
a. Bagaimana cara meningkatkan nilai guna makanan pare yang jarang diolah?
b. Bagaimana cara membuat cemilan yang sehat dan bergizi?
1.3 Tujuan
Tujuan penyusunan proposal ini untuk membuat produk pancake yaitu ‘PANPA’
(Pancake Pare) merupakan produk inovasi baru pada bahan dasar makanan yang berbahan
dasar Pare. Selain itu juga untuk melatih kreatifitas siswa untuk mengembangkan usaha
dengan menciptakan suatu produk makanan yang inovatif yang diperuntukkan bagi
kesehatan tubuh khususnya bagi penderita diabetes yang seringkali takut untuk mencoba
mengonsumsi makanan manis.
1.4 Manfaat
Dengan menghasilkan produk berupa makanan dengan bahan dasar Pare ini akan
mendapatkan keuntungan finansial. Di samping itu, jika usaha produk ini berkembang
pesat maka dapat menyediakan lapangan pekerjaan untuk orang lain, juga bisa membantu
para petani buah Pare yang bekerjasama untuk memasarkan hasil kebun mereka dan
secara tidak langsung dapat memperkenalkan kepada masyarakat agar dapat
memanfaatkan salah satu hasil pertanian yaitu Pare menjadi suatu olahan pangan yang
enak dan sehat.
a. Luaran program yang diharapkan adalah terciptanya produk Pancake Pare sebagai
alternatif makanan yang sehat khususnya yang aman dikonsumsi bagi para penderita
diabetes.
b. Meningkatnya karya kreatifitas inovatif dalam terciptanya peluang usaha baru bagi
siswa yang akan bermanfaat bagi masyarakat.
c. Meningkatkan nilai jual dan juga nilai guna buah pare yang ketersediaannya mudah
didapat tetapi kurang diminati.
BAB II
Rencana usaha pembuatan 'PANPA' (Pancake Pare) ini dibuat karena melihat belum
cukup banyak olahan yang terbuat dari pare, apalagi dalam bentuk olahan makanan manis.
Tingkat konsumsi pare yang rendah di masyarakat memunculkan inisiatif baru untuk
membuat hal yang tidak menyia-nyiakan produk alam ini, apalagi pare mempunyai beberapa
khasiat dimana salah satunya sebagai anti diabetes.
Rencana usaha dimulai dengan mencari informasi terkait bahan-bahan yang digunakan
supaya menjamin bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan tujuan. Informasi terkait
bahan-bahan produk ini didapat dari beberapa jurnal penelitian, sehingga informasi yang
didapat cukup akurat. Kemudian dilanjutkan dengan pencarian bahan, bahan utama yaitu pare.
Didapatkan dari hasil kerjasama dengan petani dimana hal ini juga bertujuan untuk membantu
daya jual para petani pare. Tahap selanjutnya yaitu pembuatan dan terakhir pemasaran.
Bahan utama pare diambil karena merupakan tanaman pangan yang memiliki kandungan
charanin, polypeotide-P insulin, dan lektin yang dapat menurunkan kadar glukosa dalam
darah. Selain itu pare juga mengandung flavonoid, polifenol dan vitamin C yang berfungsi
sebagai antioksidan dimana ini bisa menangkal radikal bebas yang dapat mengganggu
kelangsungan hidup selama leydig akibat penyakit diabetes (Adnyana 2017).
Berbeda dengan pancake pada umumnya, bahan pokok pembuatan pancake ini berasal
dari pemanfaatan bahan alami, yaitu tepung pare yang diolah sendiri, ditambah dengan
campuran gula sebagai pemanis sehingga aman dikonsumsi untuk penderitaan diabetes juga
semua kalangan. Keamana pancake tentunya terjamin karena tidak menggunakan pengawet
dan juga pemanis buatan. Selain itu, pancake ini dikemas dengan baik sehingga mencemari
pencemaran yang tidak diinginkan dari lingkungan.
Melihat lingkungan semakin buruk, masyarakat mulai sadar tentang hidup sehat dan
lebih peduli terhadap makanan yang mereka konsumsi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
hal-hal yang bermunculan terkait bagaimana untuk hidup sehat dilain sisi juga dapat
mengatasi masalah kesehatan. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang menyadarinya
makan hal ini membuka pintu untuk peluang bisnis makanan yang berorientasi pada
kesehatan. Meningkatnya permintaan pasar akan makanan sehat menjadi salah satu faktor
yang menentukan keberlanjutan usaha.
Strategi pemasaran untuk produk ini mengacu pada konsep marketing mix 7p, yaitu product,
place, price, promotions, people, physical evidence dan process.
1. Product, aspek produk dibuat menggunakan bahan-bahan alam yang telah diketahui
kandungan dan khasiatnya yang terjamin agar menghasilkan pancake yang sehat dan
dilain sisi dapat menyehatkan.
2. Price, harga yang ditawarkan untuk satu pcs pie cukup terjangkau, yaitu Rp.
7000/cup. Tentunya harga ini jauh lebih terjangkau dibandingkan makanan-makanan
sehat lainnya.
3. Place, untuk lokasi pasar dilakukan dengan 2 cara yaitu secara offline dan secara
online melalui Instagram atau whatsapp.
4. Promotions, Promosi pancake ini memanfaatkan sosial media berupa endorse,
pembuatan video dan foto-foto menarik yang diposting di Instagram. Promosi ini
tentunya membuka peluang banyak untuk masyarakat mengenal produk ini karena
media sosial mempermudah dan mempercepat penyebaran informasi.
5. People/participant, Pelaku utama dalam usaha ini yaitu siswa yang mengikuti
ekstrakulikuler Kelompok Ilmiah Siswa.
6. Physical evidence, aspek ini dibuat sebaik mungkin dengan menghadirkan produk
yang dibuat menarik dari segi penampilan, pengemasan juga rasa dan
kebermanfaatannya bagi kesehatan terutama untuk antidiabetes.
7. Process, dalam aspek ini terjamin bahwa produk yang sampai ke tangan pembeli
sudah sesuai dan terhindar dari kerusakan, selain itu pembeli diwadahi untuk
memberikan evaluasi, penilaian dan testimoni.
2.4 Analisis Kelayakan Usaha
PENDAPATAN
PENGELUARAN
2. BEP Unit
Merupakan jumlah produksi (unit) yang dihasilkan dimana produsen pada posisi tidak
rugi dan tidak untung. Dengan kata lain BEP satuan menjelaskan jumlah produksi
minimal yang harus dihasilkan oleh produsen.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 Rp. 250.000
BEP Unit = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 = Rp. 7.000 = 35,71 / 36 cup
Artinya, titik balik modal akan diterima jika dapat memproduksi 35/36 cup pancake
atau lebih dengan jumlah pengeluaran yang tertera.
3. BEP Harga
Merupakan tingkat atau besarnya harga per unit suatu produk yang dihasilkan
produsen pada posisi tidak untung dan tidak rugi. Dengan kata lain BEP harga
menjelaskan besarnya harga minimal per unit barang yang ditetapkan produsen.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 Rp. 250.000
BEP Harga = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 = 50 = Rp. 5.000
Artinya, titik balik modal akan diterima apabila harga per satuan dari pancake sebesar
Rp. 5.000 atau lebih besar dari nominal tersebut.
4. R/C Ratio
Merupakan besaran nilai yang menunjukan perbandingan antara permintaan usaha
(Revenue = R) dengan Total Biaya (Cost = C). Dalam besaran nilai R/C dapat
diketahui apakah suatu usaha menguntungkan atau tidak menguntungkan dengan
analisis kelayakan dari B/C ratio adalah :
a. R/C > 1,3 = Layak/untung
b. R/C = 1,3 = BEP
c. R/C < 1,3 = Rugi
Artinya, usaha ini layak atau akan mendapatkan untung, karena hasil nilai dari R/C
lebih besar dari 1,3
5. B/C Ratio
Merupakan besaran nilai yang menunjukan perbandingan antara Laba Bersih (Benefit
= B) dengan Total Biaya (Cost = C). Dalam batasan nilai B/C dapat diketahui apakah
suatu usaha menguntungkan atau tidak menguntungkan. (Kosasih, 2021) Dengan
analisis kelayakan B/C ratio adalah:
a. B/C > 0,3 = Layak/Untung
b. B/C = 0,3 = BEP
c. B/C < Tidak Layak/Rugi
Artinya, usaha ini layak atau akan mendapatkan untung, karena hasil nilai dari B/C
lebih besar dari 1,3
2. Weakness (kelemahan)
3. Opportunity (peluang)
4. Threat (ancaman)
Semakin meningkatnya ekonomi kreatif di Indonesia maka ini menjadi peluang besar
mencari usaha atau bisnis baru yang dapat membantu permasalahan pengangguran di
Indonesia, salah satunya adalah pengolahan makanan yang berbahan dasar pare. Produk ini
sangat mengembangkan sistem ekonomi kreatif, karena memanfaatkan buah pare yang jarang
dikonsumsi disebabkan oleh rasa pahitnya kemudian diolah menjadi sebuah cemilan yang
enak dimakan.
METODE PELAKSANAAN
Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah sebagai berikut : Tepung pare, tepung
terigu, telur, air, baking powder, vanilli.
a. Produk
1) Segmentasi
Segmen sasaran dari produk ini adalah lingkungan Pondok Pesantren Cipasung dan
masyarakat sekitar.
2) Targeting
Target market dari produk ini adalah penderita diabetes mellitus yang ingin
memakan makanan manis.
3) Positioning
Produk ini diposisikan sebagai cemilan manis yang dapat dikonsumsi oleh penderita
diabetes mellitus.
4) Strategi Pemasaran
Penyebaran ini dilakukan kepada individu atau kelompok, yaitu dari mulut ke
mulut.
b) Penyebaran informasi secara tidak langsung
Penyebaran informasi secara tidak langsung dapat melalui media sosial seperti Ig,
Whatsapp, dan lain-lain.
b. Harga
c. Lokasi
c. Promosi
1. Adnyana, I. D. P. A., Meles, D. K., Zakaria, S., & Suwasanti, N. (2016). Efek anti
diabetes buah pare (Momordica charantia Linn.) terhadap kadar glukosa darah, sel
penyusun Pulau Langerhans dan Sel Leydig pada tikus putih hiperglikemia. Acta
Veterinaria Indonesiana, 4(2), 43-50.
2. Putra, A. & Sari, R. 2018. Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordica
charantia L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Mencit Putih Jantan.
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina. 3 (1): 12-18. 5
3. Rezkywianti.2016.Optimalisasi Tepung Terigu, Tepung Pare, Dan Tepung Daun
Black Mulberry Dalam Karakteristik Mie Kering Menggunakan Aplikasi Design
Expert Metode Mixture D-Optimal.Tesis.Fakultas Teknik Universitas Pasundan,
Bandung. 6
4. WHO. 2021. Diabetes. https://www.who.int/news-room. (Diakses 17 Februari 2022)