Anda di halaman 1dari 15

STRATEGI PEMASARAN 7P (PRODUCT, PRICE, PLACE, PROMOTION,

PEOPLE, PROCESS, PHYSICAL EVIDIENCE) PRODUK (BANANA OAT


MUFFIN) SEBAGAI SNACK RENDAH KALORI DAN TINGGI SERAT
UNTUK PENDERITA OBESITAS

Mata kuliah : Ekonomi Pangan dan Gizi


Dosen : Dr. H. Miftahul Munir, SKM., M.Kes., DIE

Disusun oleh :

Fira Yunia Ersanti / 20024149009

PRODI GIZI
FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah yang berjudul “Strategi Pemasaran 7p
(Product, Price, Place, Promotion, People, Process, Physical Evidience) Produk
(Banana Oat Muffin) Sebagai Snack Rendah Kalori Dan Tinggi Serat Untuk
Penderita Obesitas” dapat terselesaikan. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Ekonomi Pangan dan Gizi bagi mahasiswa Prodi S1 Gizi
IIKNU Tuban. Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu
karena dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih
jauh dari sempurna. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan menuju kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, saya
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Tuban, 16 Juli 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB 1......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................3

1.3 Tujuan.............................................................................................................3

BAB 2......................................................................................................................4

PEMBAHASAN......................................................................................................4

2.1 Penegertian Obesitas......................................................................................4

2.2 Cara Mencegah Obesitas................................................................................4

2.3 Bidang Usaha.................................................................................................5

2.3 Definisi Strategi Pemasaran...........................................................................5

2.4 Strategi Bauran Pemasaran (7P).....................................................................6

BAB 3....................................................................................................................10

PENUTUP..............................................................................................................10

3.1 Kesimpulan...................................................................................................10

3.2 Saran.............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemasaran merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan bisnis
yang dirancang untuk menentukan rancangan produk, harga, promosi,
distribusi produk, sumber daya, dan konsep penjualan. Pemasaran
mempunyai peranan yang sangat penting karena pemasaran mempunyai
kedudukan sebagai perantara antara produsen dan konsumen dalam
melakukan transaksi penjualan dan bertujuan untuk memuaskan kebutuhan
dan keinginan konsumen. Banyak usaha kecil bermunculan dengan
menyediakan produk yang kreatif, inovatif, dan menarik serta mampu
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan demikian perusahaan
dalam menjalankan usahanya perlu mengembangkan strategi pemasarannya,
agar mampu bertahan dalam persaingan usaha yang beraneka ragam, yang
berdampak pada persaingan usaha yang sejenis. Seiring berkembangnya
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, gaya hidup manusia terutama
mengenai pemilihan makanan yang akan dikonsumsi akan semakin beragam.
Hal ini dikarenakan adanya permasalahn gizi seperti obesitas dan lain-lain
sehingga masyarakat membutuhkan produk makanan yang cocok untuk
permasalahngizi tersebut seperti obesitas (Adhaghassani, 2016).
Obesitas merupakan salah satu permasalahan gizi yang prevalensinya
terus
meningkat di Indonesia, di samping permasalahan gizi kurang yang belum
dapat teratasi. Data Riset kesehatan dasar (Riskesdas) oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) tahun 2013 menunjukkan
kecenderungan status gizi dewasa mengalami peningkatan untuk masalah
pendek-gemuk dan normal-gemuk. Prevalensi obesitas pada laki-laki dewasa
sebanyak 19,7% pada tahun 2013, lebih tinggi dari tahun 2007 (13,9%) dan
2010 (7,8%) (Kemenkes RI, 2013).
Konsekuensi obesitas terhadap kesehatan bervariasi mulai dari kematian
prematur sampai kualitas hidup yang rendah. Pada umumnya, obesitas
dikaitkan dengan noncommunicable disease seperti non-insulin-dependent

1
diabetes melitus (NIDDM), penyakit kardiovaskuler, kanker, dan berbagai
gangguan psikososial. Selain komplikasi fisik dari obesitas, juga dapat terjadi
komplikasi sosial dan emosional mayor. Beberapa penderita obesitas
mengeluhkan masalah kecemasan, depresi, dan penarikan diri dari sosial
karena masalah berat badan mereka. Kegemukan ditinjau dari segi psikososial
merupakan beban bagi individu yang bersangkutan karena dapat menghambat
kegiatan jasmani, sosial, dan psikologis. Selain itu, akibat bentuk yang kurang
menarik, sering menimbulkan problem dalam pergaulan dan seseorang
menjadi rendah diri dan merasa putus asa (Siti Hamidah, 2020).
Dalam rangka menanggulangi semakin meningkatnya kejadian obesitas,
salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui terapi diet
menggunakan makanan tinggi serat dan rendah energi. Produk makanan yang
banyak digemari masyarakat adalah muffin, namun masih sedikit produk
inovasi yang dihasilkan dari produk muffin. Muffin merupakan salah satu
produk berjenis kue yang mudah dijumpai di pasar tradisional maupun
ditoko-toko kue hampir di seluruh Indonesia. Muffin merupakan jenis kue
yang mengandung kalori tinggi, sehingga perlu inovasi dalam produk muffin.
Karena formula dasar muffin tinggi kalori tidak menyediakan cukup serat
maka perlu dilakukan peningkatan mutu gizinya dengan cara menambahkan
bahan rendah kalori dan sumber serat yang mudah didapat dari oat dan buah
pisang (Siti Hamidah, 2020).
Oat sudah dikenal sejak jaman Yunani kuno. Tanaman ini termasuk jenis
tanaman padi-padian atau serealia dan juga masih kerabat dekat padi, wheat
atau gandum, barley alias jali, juga sorgum. Oat di Indonesia dikenal juga
dengan nama havermut, sayangnya bahan pangan ini belum begitu akrab pada
masyarakat Indonesia. Struktur biji oat hampir mirip seperti gandum. Oat
adalah gandum utuh, yang termasuk karbohidrat kompleks sehingga
membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna oleh tubuh, yang dapat
membantu makan lebih sedikit dengan memperlambat pencernaan sehingga
menimbulkan efek kenyang yang lebih lama. Oatmeal yang memiliki
kandungan serat tinggi, sehingga nantinya kandungan serat pada muffin dapat

2
meningkat dan dapat membantu meningkatkan nilai jual produk (Juliana,
2022).
Oleh karena itu, saya berinovasi untuk membuat cemilan yang aman
dikonsumsi oleh penderita obesitas karena cemilan yang kami buat rendah
kalori, rendah gula namun tinggi serat. Cemilan yang kami buat bernama
“Banana oat muffin” dengan bahan oatmeal yang tinggi serat dan merupakan
karbohidrat kompleks, dan pisang sebagai pemanis.

1.2 Rumusan Masalah


Untuk mempermudah pembelajaran makalah ini maka penulis membuat
rumusan makalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari Obesitas?
2. Bagaimana cara mencegah Obesitas?
3. Apa bidang usaha makanan yang aman dikonsumsi oleh penderita
Obesitas?
4. Apa definisi strategi pemasaran?
5. Bagaimana strategi bauran pemasaran 7P (product, price, place,
promotion, people, process, physical evidence) pada produk Banana Oat
Muffin?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah yang dibahas di makalah ini maka penulisan makalah
ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dari Obesitas
2. Mengetahui cara mencegah Obesitas
3. Mengetahui bidang usaha makanan yang aman dikonsumsi oleh penderita
Obesitas
4. Mengetahui definisi strategi pemasaran
5. Menegatahui strategi bauran pemasaran 7P (product, price, place,
promotion, people, process, physical evidence) pada produk Banana Oat
Muffin
6.

3
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Penegertian Obesitas


Obesitas adalah gangguan medis yang ditandai oleh adanya penimbunan
lemak dalam tubuh sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara energi yang
masuk dan energi yang keluar. Obesitas umumnya lebih disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara asupan makanan dan aktivitas fisik. Individu
obesitas cenderung makan berlebihan dan kurang melakukan aktivitas
maupun latihan fisik, meski demikian obesitas tidak disebabkan oleh satu
faktor saja, melainkan beberapa faktor. Obesitas juga bisa disebabkan oleh
hubungan yang kompleks antara faktor genetik, fisiologik, metabolik,
psikologik, sosioekonomik, gaya hidup dan faktor budaya (Basuki, 2013).
Obesitas dapat memberikan konsekuensi negatif bagi keadaan fisik
seseorang karena berkaitan dengan peningkatan risiko terkena berbagai
penyakit kronik, antara lain hipertensi, gangguan pernafasan, diabetes,
gangguan tidur, kolesterol tinggi, serta kanker. Obesitas juga memberi
dampak sosial bagi individunya, mereka rentan terkena stigma negatif dari
masyarakat, dan dampak psikologis dapat menimbulkan perasaan negatif
seperti kecemasan, rasa malu, serta memiliki gambaran diri yang buruk.
Semua yang dialami individu terkait dengan keadaan obesitasnya
memberikan pengalaman, baik menyenangkan maupun tidak menyenangkan
(Basuki, 2013).

2.2 Cara Mencegah Obesitas


Dalam rangka menanggulangi semakin meningkatnya kejadian obesitas,
salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui terapi diet
menggunakan makanan rendah kalori dan tinggi serat. Oat merupakan sumber
serat terbanyak 9 g serat dalam 100 g, memenuhi sekitar 10% dari kebutuhan
harian). Satu cangkir oat memeliki kandungan yang sama dengan satu cangkir
beras merah dan satu buah apel, pisang, jeruk, pear, dan secangkir bluberi
atau sroberi. Jadi oat dapat mencegah obesitas karena oat sangat kaya serat.
Serat akan meningkatkan viskositas isi perut sehingga akan memakan waktu
lebih lama untuk mengosongkan. Merasa penuh untuk jangka waktu yang

4
lebih lama juga akan mencegah kebutuhan untuk cemilan makanan manis
sepajang hari.

2.3 Bidang Usaha


Seiring dengan berkembangnya jaman olahan makanan juga mengalami
perkembangan yang cukup pesat. Berbagai olahan makanan yang berbahan
dasar alami dan sehat semakin digemari oleh kalangan masyarakat. Banana
Oat Muffin merupakan salah satu cemilan atau kudapan yang mengedepankan
prinsip makanan sehat (healthy food) dan rasa yang enak (good taste).
Banana Oat Muffin terinspirasi dari cemilan komersial yang banyak
dipasarkan. Muffin yang dijual dipasaran pada umumnya menggunakan bahan
tambahan, seperti pemanis buatan, pengawet, pewarna dan lain-lainnya.
Konsep yang ingin dibuat pada Banana Oat Muffin adalah cemilan sehat dan
aman bagi penderita obesitas dan orang yang ingin menjalankan diet rendah
kalori. Sebagaimana kita ketahui, penderita obesitas memerlukan asupan yang
rendah kalori dan tinggi serat. Bahan utama dalam membuat Banana Oat
Muffin adalah oat dan pisang raja, tanpa penambahan pengawet ataupun
tambahan pewarna apapun. Oleh karena itu, Banana Oat Muffin hadir sebagai
opsi cemilan yang sehat dan aman dikonsumsi bagi penderita obesitas.
Banana Oat Muffin dikemas secara menarik per satuannya dan aman dengan
menggunakan kemasan plastik pembungkus makanan. Banana Oat Muffin
ditujukan bagi penderita obesitas dan juga untuk seluruh kalangan masyarakat
pada umumnya karena harganya yang terjangkau dan menarik dari segi rasa
dan penampilan.

2.3 Definisi Strategi Pemasaran


Sebuah perusahaan untuk tetap bertahan perlu adanya peningkatan daya
saing, terutama dalam aspek strategi pemasaran. Strategi pemasaran
merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan dengan melakukan pemenuhan
kebutuhan dan keinginan konsumen melalui pertukaran barang atau jasa.
Strategi pemasaran digunakan oleh perusahaan agar mampu menentukan
sasaran penjualan, segmentasi pasar dan positioning secara tepat, guna
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Strategi pemasaran terdiri atas
lima elemen yang saling terkait yaitu:

5
1) Pemilihan pasar yaitu memilih pasar yang akan dilayani.
2) Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan
lini produk, dan desain penawaran indivudial pada masing-masing lini.
Produk sendiri menawarkan manfaat total yang diperoleh pelanggan
dengan melakukan pembelian.
3) Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai-
nilai kualitatif dari produk kepada pelanggan.
4) Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui
produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan
menggunakannya.
5) Komunikasi pemasaran (Promosi) yang meliputi periklanan, personal
selling, promosi penjualan, direct marketing, dan public relation.

2.4 Strategi Bauran Pemasaran (7P)


Strategi bauran pemasaran merupakan cara untuk mencapai tujuan
pemasaran dengan melakukan pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen melalui pertukaran barang dan jasa. Strategi bauran pemasaran
dirancang secara terintegrasi untuk menghasilkan respon yang diinginkan
dalam pasar sasaran yang mencakup 7P (product, price, place, promotion,
people, process, physical evidence). Hasil analisis deskriptif strategi bauran
pemasaran (marketing mix) 7P yang diterapkan oleh produk “Banana Oat
Muffin” :
1. Aspek Product
Strategi bauran pemasaran pada aspek product merupakan segala
sesuatu yang dipersiapkan untuk menyediakan produk yang dapat
memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Aspek product mencakup
bahan baku yang digunakan dalam pembuatan produk, kualitas produk,
merek produk, kemasan produk, label produk, hingga jenis-jenis produk
yang ditawarkan kepada konsumen.
“Banana Oat Muffin” sebagai produk makanan juga menerapkan
strategi bauran pemasaran pada aspek product yang sudah berjalan dengan
baik sehingga mampu bersaing dengan produk-produk makanan lainnya
yang bergerak dalam bidang yang sama. Untuk mempertahankan kualitas

6
produk yang ditawarkan, “Banana Oat Muffin” menggunakan bahan baku
yang berkualitas dan menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan konsumen. Bahan baku yang berkualitas, tergantung
bagaimana bahan itu disimpan. Penyimpan bahan baku sesuai dengan jenis
nya, untuk bahan baku kering seperti tepung oat dan gula disimpan dalam
tempat yang bersih dan kering. Untuk bahan baku basah seperti pisang
disimpan dalam refigerator agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan
oleh mikroba yang dapat merusak kualitas bahan baku. Dengan menjaga
kualitas bahan baku, mampu memberikan produk yang berkualitas kepada
konsumen. Dalam strategi bauran pemasaran aspek product, kualitas
produk yang diberikan akan mempengaruhi kepuasan dan kepercayaan
konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Dalam proses produksi,
“Banana Oat Muffin” juga tidak menggunakan bahan pengawet, hal ini
menyebabkan ketahanan produk “Banana Oat Muffin” hanya bertahan
dalam jangka waktu 2-3 hari penyimpanan. Banana Oat Muffin memiliki
kemasan yang sesuai dengan ukuran dan jenis produk. Untuk kemasan
dasar, ukuran disesuaikan dengan bentuk dan ukuran muffin. Pada
kemasan terdapat logo dengan warna yang gambar yang menarik.

2. Aspek Price
Harga yaitu sejumlah uang yang diberikan sebagai nilai produk
yang ditawarkan kepada konsumen. Dalam menentukan suatu harga
produk, perlu adanya pertimbangan seperti daya beli konsumen. Strategi
bauran pemasaran pada aspek price berhubungan dengan pemberian harga
produk dan kemudahan dalam pembayaran yang dilakukan oleh
konsumen. Banana Oat Muffin menawarkan produk dengan harga yang
terjangkau. Harga produk yang ditawarkan kepada konsumen berkisar Rp.
15.000/box dengan isi 6 buah muffin, dan juga memberikan pembayaran
yang cepat dan mudah kepada konsumen. Setelah konsumen memilih
produk yang akan dibeli kasir akan langsung menghitung total pembelian.

3. Aspek Place
Strategi bauran pemasaran pada aspek place mencakup lokasi
usaha dan pendistribusian produk kepada konsumen. Bagi konsumen

7
lokasi usaha yang baik adalah lokasi yang letaknya strategis dan efisien.
Hal ini perlu diperhatikan karena lokasi usaha yang strategis memudahkan
jangkauan konsumen yang akan membeli produk dan bagi perusahaan
dapat memperluas sasaran penjualan. Awal penjualan produk “Banana
Oat Muffin” akan dilakukan di lingkungan kampus A S1 Gizi IIKNU dan
selanjutnya di daerah GOR. Akan tetapi, “Banana Oat Muffin” juga akan
di perluas ke toko-toko makanan di area Tuban dan membuka stand pada
acara-acara besar seperti CFD (car free day). Kami juga akan menjual
produk kami via online shop dengan media social seperti Instagram, Line,
Twitter maupun Facebook.

4. Aspek Promotion
Kegiatan promosi perlu dilakukan oleh setiap industri untuk
menginformasikan barang atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen
agar produk dikenal, diketahui, dibutuhkan dan diminta oleh konsumen.
Kegiatan promosi dapat berupa iklan, promosi penjualan, yang dilakukan
secara langsung maupun tidak langsung melalui media cetak, elektronik
maupun media online. Produk “Banana Oat Muffin” melakukan promosi
dengan 3 motode yaitu:
a) Penyebaran Informasi Secara Langsung
Penyebaran informasi secara langsung dilakukan dengan cara dari
mulut ke mulut. Cara promosi demikian di mulai pada teman-teman,
dengan memberi kejelasan produk, diharapkan konsumen akan dapat
menyebarkan kenggulan produk kami kepada lebih banyak orang.
b) Pemberian Informasi Secara Tidak Langsung
Diantaranya penyebaran brosur, penempelan poster yang akan
menggambarkan keunggulan produk serta menyertakan nomor telepon
dan alamat media sosial produk kami.
c) Melalui Sarana Teknologi dan Informasi
Promosi yang satu ini sering dilakukan pada era ini, yaitu melalui
media sosial seperti LINE, twitter, Instagram, dan Facebook.

5. Aspek People

8
Strategi bauran pemasaran aspek people berhubungan dengan
perencanaan sumber daya manusia (SDM), job specification, job
classification, dan pelatihan karyawan. Perencanaan SDM dilakukan untuk
mempersiapkan karyawan berkompeten yang disesuaikan dengan
pembagian kerja di sebuah industri. Melakukan pembagian kerja karyawan
sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Untuk bidang produksi Banana
Oat Muffin, setiap karyawan mampu atau memiliki kompetensi dalam
membuat adonan, membentuk, dan memanggang adonan muffin. Akan
tetapi, karyawan yang akan bekerja terlebih dahulu mulai dari membuat
adonan, membentuk hingga memanggang.
6. Aspek Process
Strategi bauran pemasaran aspek process berhubungan dengan tata
letak ruang, alur produksi, dan alur penjualan produk. Tata letak yang baik
menentukan tingkat efisiensi segala aspek dalam sebuah kegiatan produksi
yang bermanfaat. Dalam penerapan strategi bauran pemasaran aspek
process, sudah menerapkannya dengan baik. Dapat dilihat pada proses
produksi. Alur produksi ‘Banana Oat Muffin” teratur sehingga lalu lintas
area kerja bebas dan lancar. Banana Oat Muffin merupakan sebauh produk
makanan dalam proses produksinya menerapkan sanitasi dan hygine
dengan baik untuk menjaga kualitas produk. Strategi bauran pemasaran
aspek process juga membahas bagaimana alur penjualan produk kepada
konsumen. Produk “Banana Oat Muffin” bisa dipesan melalui telepon.
Proses pemesanan melalui telepon ini dirasa sangat membantu konsumen
dalam pemesanan produk tanpa perlu datang ke toko.
7. Aspek Physical Evidence
Strategi bauran pemasaran aspek physical evidence / lingkungan
fisik berhubungan dengan suasana, lokasi usaha dan lingkungan sekitar
industri. Sebuah usaha yang memiliki lingkungan fisik yang baik
mencerminkan bagaimana sebuah industri menjaga dan memberikan
kenyamanan dan kemudahan bagi konsumen. Lingkungan fisik yang
diberikan kepada konsumen sudah cukup baik. Kami telah memberikan
kemudahan kepada konsumen yang membeli dan memilih produk

9
langsung di toko dengan menyediakan produk beserta nama dan harga
produk. Karyawan secara berkala juga membersihkan lokasi usaha, untuk
menjaga kebersihan tempat agar menghindari kerusakan pada produk-
produk yang dijual serta menambah kenyamanan konsumen saat
melakukan transaksi pembelian produk.

10
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Banana Oat Muffin merupakan salah satu cemilan atau kudapan yang
mengedepankan prinsip makanan sehat (healthy food) dan rasa yang enak
(good taste). Banana Oat Muffin terinspirasi dari cemilan komersial yang
banyak dipasarkan. Muffin yang dijual dipasaran pada umumnya
menggunakan bahan tambahan, seperti pemanis buatan, pengawet, pewarna
dan lain-lainnya. Konsep yang ingin dibuat pada “Banana Oat Muffin”
adalah cemilan sehat dan aman bagi penderita obesitas dan orang yang ingin
menjalankan diet rendah kalori. Produk “Banana Oat Muffin” menerapkan
bauran pemasaran 7P (Product, Price, Place, Promotion, People, Process,
Physical Evidience).

3.2 Saran
Diharapkan kepada pembaca untuk dapat memanfaatkan apa yang telah
disampaikan dalam makalah ini guna untuk meingkatkan pengetahuan
mengenai “Strategi Pemasaran 7p (Product, Price, Place, Promotion, People,
Process, Physical Evidience) produk (Banana Oat Muffin) sebagai Snack
Rendah Kalori dan Tinggi Serat untuk Penderita Obesitas”. Kami tahu bahwa
di dalam penulisan makalah ini banyak terjadi kesalahan-kesalahan. Oleh
karena itu, kritik saran dari pembaca yang membangun sangat kami harapkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Adhaghassani, Fakhriyan Sefti (2016) Strategi Bauran Pemasaran (Marketing


Mix) 7P (Product, Price, Place, Promotion, People, Process, Physical
Evidience) di Cherryka Bakery. Jurnal pendidkan Teknik Boga,
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta.
Basuki. G., & Hartati, S (2013) Makna Obesitas. Jurnal EMPATI, 2(3), 369-376.
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang
Kemenkes RI
Novi Dwi Utami, Siti Hamidah, Badraningsih Lastariwat. 2020. Oatmeal Cookies
Sebagai Pengganti Makanan Selingan untuk Penderita Diet Rendah
Kalori. HEJ (Home Economics Journal). Vol. 4, No. 2.
Juliana, Christella, Fina Sopyana. 2022. Penggunaan Tepung Oat Sebagai
Substitusi Tepung Terigu Dalam Pembuatan Muffin.
http://journal.ubm.ac.id/

12

Anda mungkin juga menyukai