Anda di halaman 1dari 32

HORMON

ALIEFIA META DUWAIROH, S.PD., M.KES.


Pengertian Hormon
• Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang
mempunyai efek tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh.
• Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau
kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak
mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan
mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh.
• Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan
merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon
berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon
biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang.
Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual.
• Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan, memproduksi
hormon. Hormon berfungsi untuk memberikan sinyal ke sel target yang
selanjutnya akan melakukan suatu tindakan atau aktivitas tertentu.
• Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus
(bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang
lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-
kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untuk
mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus
anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya, serta mengirim
impuls saraf ke lobus posteriornya.
• Hormon juga sejatinya adalah zat yang hanya ada sedikit di dalam tubuh
namun fungsi dan kegunannya sangat banyak. Hormon dapat
mengendalikan proses pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, kekebalan,
dan pola hidup manusia.
• Karena pentingnya fungsi hormon, hormon diproduksi langsung oleh
tubuh, dimana tubuh mensekresikan hormon melalui dua kelenjar, yaitu
kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin.
• Kelenjar endokrin mensekresikan hormon keseluruh tubuh dengan
bantuan darah untuk mendistribusikannya, sementara kelenjar eksokrin
memerlukan saluran eksklusif untuk mengedarkan hormon.
• Selain itu, hormon juga merupakan zat yang peka terhadap rangsangan,
contohnya hormon adrenalin, insulin, atau testosteron yang merupakan
hormon seks pada manusia.
Fungsi Hormon
• Fungsi hormon adalah sebagai pemberi signal pada sel target. Aksi
hormon ditentukan oleh pola sekresi dan signal tranduksi jaringan
penerima. Faktor yang mempengaruhi kerja hormon pada target
organ:
• Kecepatan sintesis dan sekresi hormon
• Sistem transpor hormon dalam plasma
• Kecepatan degradasi hormon
• Kecepatan perubahan hormon (inaktif dan aktif )
• Perbedaan letak reseptor spesifik
Dalam tubuh manusia, terdapat beberapa jenis kelenjar endokrin
untuk memproduksi hormon, yaitu sebagai berikut:
• Kelenjar Hipotalamus
• Kelenjar hipofisis
• Kelenjar tiroid
• Kelenjar paratiroid
• Kelenjar timus
• Kelenjar pankreas
• Kelenjar adrenal
• Kelenjar ovarium
• Kelenjar testis
• Kelenjar pencernaan.
Jenis – Jenis Hormon
• Hormon perkembangan/Growth hormone – hormon yang memegang
peranan di dalam perkembangan dan pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan
oleh kelenjar gonad.
• Hormon metabolisme – proses homeostasis glukosa dalam tubuh diatur oleh
bermacam-macam hormon, contoh: glukokortikoid, glukagon, dan
katekolamin
• Hormon tropik – dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi
endokrin yakni kelenjar hipofise sebagai hormon perangsang pertumbuhan
folikel (FSH) pada ovarium dan proses spermatogenesis (LH)
• Hormon pengatur metabolisme air dan mineral – kalsitonin dihasilkan oleh
kelenjar tiroid untuk mengatur metabolisme kalsium dan fosfor.
Jenis-Jenis Kelenjar Hormon dan Hormon yang
Dihasilkan diantaranya:
• Kelenjar hipotalamus terletak di bawah otak besar dan berperan dalam
koordinasi sistem saraf dan sistem endokrin dalam tubuh. Pada kelenjar
hipotalamus terdapat sel-sel khusus yang menghasilkan hormon
pelepas/pembebas dan hormon penghambat.
• Hormon pelepas bekerja menggiatkan kelenjar hipofisis untuk menghasilkan
hormon, sedangkan hormon penghambat bekerja dengan cara menghambat
kelenjar hipofisis untuk mensekresikan hormon.
• Contoh hormon pelepas antara lain TRH (thyroid releasing hormone) dan
GnRH (gonadotrofin releasing hormone). TRH akan memacu pengeluaran
TSH dikelenjar Tiroid, sedangkan GnRH memacu kelenjar hipofisis anterior
mengeluarkan FSH (fiollicle stimulating hormone) dan LH (luteinizing
hormone).
Kelenjar Hipofisis
• Kelenjar Hipofisis ini terletak pada lekukan tulang selatursika di bagian
tulang baji dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur
kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master
gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Kelenjar anterior hipofisis

• Kelenjar anterior hipofisis merupakan penghasil hormon yang paling


beragam dan memengaruhi bermacam-macam organ. Hormon yang
dihasilkan yaitu terdapat pada tabel berikut:
No Hormon Fungsi
1 Hormon Somatrotof Pertumbuhan sel dan anabolisme protein
2 Hormon Tiroid (TSH) Mengontrol sekresi hormon oleh kelenjar tiroid
Hormon Adrenokortikotropik Mengontrol sekresi beberapa hormon oleh korteks
3
(ACTH) adrenal
a. Pada wanita : merangsang perkembangan folikel
Follicle Stimulating Hormon pada ovarium dan sekresi estrogen
4
(FSH) b. Pada testis : menstimulasi testis untuk sekresi
sperma
a. Pada Wanita : bersama dengan estrogen
menstimulasi ovulasi dan pembentukan
progesterone oleh korpus luteum
5 Luteinizing hormone (LH)
b. Pada pria : menstimulasi sel – sel interstitial
pada testis untuk berkembang dan menghasilkan
testoteron
Membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu
6 Prolaktin
oleh kelenjar susu
2. Kelenjar posterior hipofisis yang dihasilkan yaitu
terdapat pada tabel dibawah ini:
No Hormon Fungsi

Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim


1 Oksitosin
wanita selama proses melahirkan

Menurunkan volume urine dan meningkatkan


2 Hormon ADH tekanan darah dengan cara menyempitkan
pembuluh darah
3. Kelenjar intermediet hipofisis yang dihasilkan yaitu
terdapat pada tabel dibawah ini:

No Hormon Fungsi

Melanocyte stimulating
1 Mempengaruhi warna kulit individu
hormon (MSH)
Kelenjar Gondok atau Kelenjar Tiroid

• Kelenjar gondok merupakan Kelenjar yang terdapat di leher bagian


depan di sebelah bawah jakun dan terdiri dari dua buah lobus. Kelenjar
tiroid menghasilkan dua macam hormon yaitu tiroksin (T4) dan
Triiodontironin (T3). Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari
asam amino (tiroksin) yang mengandung iodium. Iodium secara aktif
di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah.
Oleh sebab itu kekurangan iodium dalam makanan dalam jangka
waktu yang lama mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok hingga
15 kali. Hormon yang dihasilkan yaitu:

No Hormon Fungsi

Mengatur metabolisme, pertumbuhan,


1 Tiroksin
perkembangan, dan kegiatan system saraf

Mengatur metabolisme, pertumbuhan,


2. Triiodontironin
perkembangan dan kegiatan sistem saraf

Menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan


3. Kalsitonin
cara mempercepat absorpsi kalsium oleh tulang.
Kelenjar Anak Gondok atau Kelenjar Paratiroid
• Kelenjar Paratiroid (kelenjar anak gondok) terletak disetiap sisi kelenjar tiroid
yang terdapat di dalam leher, kelenjar ini berjumlah 4 buah yang bersusun
berpasangan yang menghasilkan hormon pada tiroksin. Masing-masing
melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar ini menghasilkan
hormon yang berfungsi “mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh”.
Fungsi umum kelenjar paratiroid adalah:

1. mengatur metabolisme fosfor

2. mengatur kadar kalsium darah


Kelenjar Timus

• Kelenjar ini merupakan kelenjar yang menghasilkan hormon timosin


yang berfungsi untuk merangsang limfosi. Terletak di sepanjang
rongga trachea di rongga dada bagian atas. Timus membesar sewaktu
pubertas dan mengecil setelah dewasa. Kelenjar ini merupakan
kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan
dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi.
Kelenjar Langerhans (Kelenjar Pankreas)
• Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas, sehingga
dikenal dengan pulau – pulau Langerhans. Kelenjar pankreas menghasilkan hormon
insulin dan glukagon.

• Insulin mempermudah gerakan glukosa dari darah menuju ke sel – sel tubuh
menembus membrane sel. Di dalam otot glukosa dimetabolisasi dan disimpan dalam
bentuk cadangan. Di sel hati, insulin mempercepat proses pembentukan glikogen
(glikogenesis) dan pembentukan lemak (lipogenesis).

• Kadar glukosa yang tinggi dalam darah merupakan rangsangan untuk mensekresikan
insulin. Sebaliknya glukogen bekerja secara berlawanan terhadap insulin.
• Peningkatan glukosa darah diatas titik pasang (sekitar 90mg/100ml
pada manusia) merangsang pankreas untuk mensekresi insulin, yang
memicu sel-sel targetnya untuk mengambil kelebihan glukosa dari
darah.

• Ketika kelebihan itu telah dikeluarkan atau ketika konsentrasi glukosa


turun dibawah titik pasang, maka pankreas akan merespons dengan
cara mensekresikan glukagon, yang mempengaruhi hati untuk
menaikkan kadar glukosa darah.
Kelenjar Anak Ginjal

• Kelenjar anak ginjal merupakan dua struktur kecil yang terletak di atas
ginjal dan banyak mengandung darah. Baik secara anatomi maupun
secara fungsional, kelenjar ini terdiri atas dua bagian yang berbeda.
Bagian luar disebut korteks adrenal dan bagian dalam disebut medulla
adrenal. Berbentuk seperti bola atau topi terletak di atas ginjal.
Hormon dari kelenjar anak ginjal dan fungsinya:
No Hormon Fungsi

Bagian korteks adrenal


Mengontol metabolisme ion anorganik
1 a. Mineralokortikoid
Mengontrol metabolisme glukosa
b. Glukokortikoid

Kedua hormon tersebut bekerja sama dalam hal


berikut:
a. dilatasi bronkiolus
Bagian Medula Adrenal
b. vasokonstriksi pada arteri
2 Adrenalin (epinefrin) dan
c. vasodilatasi pembuluh darah otak dan otot
noradrenalin
d. mengubah glikogen menjadi glukosa dalam hati
e. gerak peristaltik
f. bersama insulin mengatur kadar gula darah
Kelainan Sistem Hormon
Penyakit Addison
• Terjadi karena sekresi yang berkurang dari glukokortikoid. Hal ini dapat terjadi misalnya
karena kelenjar adrenal terkena infeksi atau oleh sebab autoimun. Gejala – gejalanya
berupa:

• Berkurangnya volume dan tekanan darah karena turunnya kadar Na+ dan volume air dari
cairan tubuh.

• Hipoglikemia dan turunnya daya tahan tubuh terhadap stress, sehingga penderita mudah
menjadi shock dan terjadi kematian hanya karena stress kecil saja misalnya flu atau
kelaparan.

• Lesu mental dan fisik.


Sindrom Cushing
• Kumpulan gejala – gejala penyakit yang disebabkan oleh sekresi
berlebihan dari glukokortikoid seperti tumor adrenal dan hipofisis.
Juga dapat disebabkan oleh pemerian obat-obatan kortikosteroid yang
berlebihan.
Gejalanya berupa:
• Otot – otot mengecil dan menjadi lemah karena katabolisme protein.
• Osteoporosis
• Luka yang sulit sembuh
• Gangguan mental misalnya euphoria (terasa segan)
Peokromositoma
Tumor adrenal medulla yang menyebabkan hipersekresi adrenalin dan noradrenalin dengan akibat sebagai berikut :

• Basa metabolisme meningkat

• Glukosa darah meningkat

• Jantung berdebar

• Tekanan darah meninggi

• Berkurangnya fungsi saluran pencernaan

• Keringat pada telapak tangan


• Kesemuanya menyebabkan berat badan menurun dan tubuh lemah.

• Pengobatanya melalu operasi.

• Pembengkakan dari kelenjar tiroid yang menimbulkan pembenjolan


pada leher bagian depan.

• Penyebab struma antara lain peradangan, tumor ataupun defisiensi


iodium. Pada defisiensi iodium, struma terjadi karena kadar T4 dan T3
menurun, kadar TASH meningkat, hal ini menrangsang sel – sel folikel
untuk hipertropi dan hyperplasia.
Diabetes Mellitus
• Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang disebabkan oleh
kalainan hormon yang mengakibatkan sel-sel dalam tubuh tidak dapat
menyerap glukosa dari darah.
• Penyakit ini timbul ketika dalam darah tidak terdapat cukup insulin
dalam darah. Pada kedua hal tersebut, sel-sel tubuh tidak mendapat
cukup glukosa dari darah sehingga kekurangan energi dan akhirnya
terjadi pembakaran cadangan lemak dan protein tubuh.
• Sementara itu, system pencernaan tetap dapat meyerap glukosa dari
makanan sehingga kadar glukosa dalam darah menjadi sangat tinggi
dan akhirnya diekskresi bersama urin.
• Penderita DM dapat meninggal karena penyakit yang dideritanya atau
karena komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit ini, misalnya
penyakit ginjal, gangguan jantung dan gangguan saraf.
• DM terdapat dua macam tipe yaitu DM Tipe I (insuline dependent)
yaitu diabetes yang timbul akibat dari kerusakan sel-sel beta pancreas
karena infeksi virus atau kerusakan gen. Gen adalah materi genetic
yang membawa sifat – sifat yang diturunkan.
• Diabetes tipe I biasanya timbul sebelum penderita berusia 15 tahun.
Penderita membutuhkan suplemen insulin yang diberikan dengan cara
penyuntikan.
• DM tipe II timbul karena sel-sel tubuh tidak mampu bereaksi terhadap
insulin walaupun sel-sel beta pancreas memproduksi cukup insulin.

• Penyakit ini bersifat menurun dan merupakan akibat kerusakan gen


yang mengkode reseptor insulin pada sel. Umumnya DM tipe II
berasosiasi dengan kegemukan dan baru timbul setelah penderita
berusia 40 tahun. Penyakit ini dapat dikontrol dengan pengaturan
konsumsi gula dan mengurangi berat badan. Selain itu dianjurkan
untuk mengurangi konsumsi lemak dan garam.
• Diabetes bukan satu-satunya penyakit yang ditimbulkan oleh insulin.
Beberapa individu memiliki sel-sel beta pancreas yang terlalu aktif sehingga
mensekresi terlalu banyak insulin ketika mengkonsumsi gula.

• Sebagai akibatnya, kadar glukosa dalam darah turun dibawah normal. Kondisi
ini disebut hipoglisemia, biasanya terjadi 2-4 jam setelah makan, yang
ditandai dengan rasa lapar, lemas, berkeringat, dan gelisah.

• Pada beberapa kasus, otak tidak mendapat cukup glukosa sehingga penderita
dapat menjadi pingsan, koma, bahkan meninggal. Hipoglisemia tidak lazim
ditemukan dan kebanyakan dapat dikontrol dengan meningkatkan frekuensi
makan yang lebih sering dan dalam jumlah kecil.
Hipotiroidea
• Keadaan dimana terjadi kekurangan hormone tiroid. Bila terjadi pada masa bayi dan anak,
hipotiroidea menimbulkan kretinisme yaitu tubuh menjadi pendek karena pertumbuhan tulang dan
otot tersumbat, disertai kemunduran mental karena sel-sel otak kurang berkembang.

• Anak yang keratin memiliki muka bulat, perut buncit, leher pendek, dan lidah yang besar.
Kretinisme dapat diobati dengan pemberian hormon tiroid asalkan tidak terlambat. Bila terjadi pada
orang dewasa, hipotiroidea menimbulkan miksedema. Gejala-gejala berupa kulit tebal, muka
bengkak, rambut kasar, mudah gemuk, lemah, denyut jantung lambat, suhu tubuh rendah, lamban
secara fisik atau mental.

• Hipotiroid dapat terjadi bila terdapat defisiensi iodium pada makanan. Hal ini dapat dihindarkan
dengan mengkonsumsi garam beriodium.
Hipertiroidea
• Keadaan dimana hormon tiroid disekresikan melebihi kadar normal. Gejala – gejalanya berupa berat
badan menurun, gemetaran, berkeringat, nafsu makan besar, jantung berdebar dan BMR meningkat
melebihi 20 sampai 100.

• Hipertiroidea paling sering terdapat pada penyakit Graves, suatu penyakit auto imun dimana
terbentuk antibody (thyroid stimulating antibody, TSA6) terhadap reseptor TSH pada sel-sel tiroid,
mengaktifkan reseptor – reseptor. Hal ini menyebabkan kadar T4 dan T3 dalam darah meningkat.
Penyakit Graves juga disertai dengan goiter (struma, pembengkakan kelenjar tiroid, dan penonjolan
bola mata (eksoptalmus) yang disebabkan oleh reaksi radang terhadap imun kompleks pada otot
bola mata eksternal dan jaringan sekitar bola mata.
Selamat Belajar dan Semoga Sukses!

Anda mungkin juga menyukai