Anda di halaman 1dari 1

KASUS HIV/AIDS

Tn. R (20 th), TB: 160 cm, Pasien masuk ke RS A kiriman atau rujukan dari RS Y, melalui
IGD pada tanggal 05 juni 2019 dengan keluhan demam hilang timbul sejak 2 bulan sebelum
masuk rumah sakit. Saat dilakukan pengkajian tanggal 06 juni 2019 pada pukul 08.00WIB,
keluarga pasien mengatakan pasien mempunyai riwayat hubungan sex bebas semenjak 3
tahun yang lalu, pasien mengatakan badan letih, pasien mengatakan nafsu makannya kurang,
makan pasien selama dirumah sakit hanya 2 sendok makan, muntah (-) , mual (+) pasien
mengatakan tenggorokannya sakit saat menelan, pasien mengatakan tidur sering terbangun
pada malam hari. Pasien kadang merasakan pusing, pasien mengatakan badan nya terasa
lemas, nyeri pada perut nyeri tekan ( + ) skala nyeri 5-6, pasien merasakan nyeri pada
persendian saat istirahat dan aktivitas. Pasien mengatakan batuk berdahak, pasien
mengatakan dada sakit jika batuk, nafas sesak,pendengaran pasien mulai terganggu pada
telingga bagian kanan, pasien mengatakan dia tidak mampu untuk beraktivitas dari berbaring
ke posisi duduk sangat lemah, pasien mengalami penurunan berat badan seberat 8 Kg, dari
sebelumnya 51 kg menjadi 48 kg setelah sakit, pasien tampak pucat. BAB (-) sejak 1 hari saat
pengkajian. Selama dirawat dirumah sakit pasien tampak tidak menghabiskan porsi makan
nya, hanya 2 sendok makan, pasien tampak lemah dan letih, pasien tampak susah untuk
beraktifitas secara mandiri, pasien tampak kurus, pasien tampak meringis menahan sakit,
pasien tampak pucat, mulut pasien tampak ada sariawan dan kering, pasien tampak terbaring.
TTV : Tekanan Darah: 92/57 mmHg; Nadi : 104x/i; Temperatur : 36,9oC; Pernafasan : 22 x/i.
Sebelum sakit nafsu makan pasien normal, makan 3x sehari, menyukai ikan dan daging
ayam, buah yang disukai pepaya dan mangga, serta tidak memiliki alergi/pantangan. Pasien
memiliki kebiasaan merokok 1-2 bungkus/hari. Setelah sakit pasien hanya mampu makan 2
sdm nasi, setelah itu mual dan berhenti makan. Hasil recall 1 hari SMRS: E = 1250 K, P = 65
gr, L = 40 gr.
Pasien direncanakan mendapat terapi obat paracetamol 500 mg 3x1, Levofloaxin 500 mg
1x1, Ringer laktat 500 ml 20 tetes/i, Dexamethason 0,75-9 mg 3x1, Contrimoxazole forte 800
mg 1x1, Loperamid 4-8 mg 3x1, curcuma 3x1, Klanex 250 mg 3x1, Vit K 15 mg 3x1,
Prsogan 30 mg 1x1.

Buatlah rencana asuhan gizinya!!!

Anda mungkin juga menyukai