Assalamualaikum, Wr. Wb
Segala puji dan syukur tak lupa kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat
– Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Proposal Makalah “PENYEDIAAN
JASA KETERING KESEHATAN”, tepat pada waktunya dengan baik serta sesuai prosedur.
Penulisan makalah ini, merupakan salah satu tugas kelompok yang di berikan beliau kepada
kami sebagai materi kuliah Kewirausahaan Universitas Malahayati Fakultas Kedokteran jurusan
DIV Kebidanan yang harus di pahami dan di mengerti maksudnya.
Kami menyadari segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini baik secara materi
maupun dalam penggunaan kata bahasanya masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu demi
kesempurnaan dan perbaikan dalam penyusunan makalah ini, kami menerima kritik dan saran
yang membangun. Semoga makalah ini bermanfaat dalam proses belajar dan mengajar.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Dunia kuliner di Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang pesat, usaha
jasa boga tumbuh dengan subur dimana mana. Berdasarkan Analisis survey konsumsi
makanan individu (SKMI, 2014) sebesar 40,7% masyarakat Indonesia mengkonsumsi
makanan berlemak, 53,1% mengkonsumsi makanan manis, 93,5% kurang konsumsi
sayur dan buah, dan 26,1% aktivitas fisik kurang. Konsumsi sayur dan olahannya
hanya sebesar 57,1 gram per orang per hari (dari anjuran 200-300 gram per orang per
hari) dan konsumsi buah buahan dan olahannya sebesar 33,5 gram per oaring per hari
(anjuran 3-5 penukar buah atau setara dengan 150 – 250 gram pisang per orang per
hari). Angka ini masih rendah sehingga belum mencukupi kebutuhan tubuh akan
vitamin, mineral, dan serat.
Dalam kehidupan sehari hari pola makan mencakup jumlah, jenis, jadwal
makan, dan pengelohan bahan makanan perlu diperhatikan. Jumlah asupan energy
yang berlebih secara kronis akan menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas.
Jenis makanan dengan kepadatan energy yang tinggi (banyak mengandung lemak,
gula, serta kurang mengandung serat) turut menyebabkan ketidak seimbangan energy.
Jadwal makan yang tidak teratur, tidak sarapan, dan suka mengemil sangat
berhubungan dengan kejadian obesitas.
Obesitas ditemukan pada orang dewasa, remaja, dan anak anak. Lebih dari
1,4 miliar orang dewasa yang over wight dan lebih dari 500 juta orang dewasa didunia
mengalami obesitas. Obesitas berkaitan erat dengan kejadian PTM dan menyebabkan
kematian pada 2,8 juta orang dewasa setiap tahunnya. Selain itu, over wight dan
obesitas memiliki resiko diabetes, penyakit jantung iskemik, dan kanker. Merujuk
pada Sustainable Developmen Goals (SDG’s) yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun
2014 masalah kesehatan banyak di pengaruhi oleh sector diluar kesehatan seperti
sector industry dan perdagangan.
Berbagai penelitian menjelaskan bahwa pada umumnya hidangan ketering
yang tidak dikhususkan untuk diet belum menyajikan menu yang seimbang. Penelitian
Ramayulis, R, Dkk. (2013) menjelaskan bahwa usaha ketering cenderung menyajikan
menu dengan teknik pengolahan menggunakan minyak secara berlebih, serta jumlah
sayur tidak sesuai dengan porsi yang seharusnya.
Salah satu jenis makanan yang memiliki potensi yang bagus adalah bisnis
katering. Bisnis katering bisa memberikan potensi penghasilan yang relatif
besar, dengan keuntungan bisa mencapai 50% dari modal. Katering merupakan bisnis
rumahan yang relatif mudah dilakukan dan memiliki modal yang tergolong kecil.
Permintaan terhadap katering selalu meningkat seiring dengan peningkatan
pendapatan masyarakat dan berubahnya gaya hidup masyarakat. Jasa katering dibutuhkan
oleh orang – orang yang mempunyai aktivitas yang padat dan menyukai hal – hal yang
praktis. Bisnis katering terdiri dari berbagai macam antara lain yaitu katering
pesta,katering rumah, katering kantor/pabrik, katering rumah sakit, katering bayi,
catering gizi seimbang, dan katering transportasi. Dari beberapa macam jasa katering,
catering gizi seimbang adalah jasa yang paling berpotensial. Seiring dengan
kesibukan orang untuk melakukan aktivitasnya, banyak diantara mereka yang tidak
memperhatikan asupan makanannya dengan gizi yang baik. HEALTHY
CATERING merupakan bisnis katering gizi seimbang yang menawarkan aneka menu
makanan yang enak, menarik,sehat dan tentunya dengan gizi yang baik.
Visi :
Untuk menjadikan Catering sebagai Iconic Global Diet Personalized Catering melalui
jasa layanan profesional dalam perencanaan dan penyediaan makanan diet serta
pembiasaan pola makan sehat bagi pelanggan khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Misi :
PEMBAHASAN
Usaha adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dengan mengerahkan tenaga, upaya
kreatifitasan, serta kepandaian untuk membuat sebuah produk, pemasaran, pengembangan
produk sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih tinggi.
Lingkungan usaha tidak bisa diabaikan begitu saja. Lingkungan usaha dapat menjadi
pendorong maupun penghambat jalannya perusahaan. Lingkungan yang dapat mempengaruhi
jalannya usaha/perusahaan adalah lingkungan mikro dan lingkungan makro.
a. Lingkungan Mikro
Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada kaitan langsung dengan operasional
perusahaan, seperti pemasok, karyawan, pemegang saham, majikan, direksi, distributor,
pelanggan/konsumen, dan lainnya. Sejalan dengan pergeseran strategis pemasaran yaitu
dari laa perusahaan (shareholder) ke manfaat bagi stakeholder, maka lingkungan internal
baik perorangan maupun kelompok yang mempunyai kepentingan pada perusahaan akan
sangat berpengaruh. Yang termasuk perorangan dan kelompok perorangan dan kelompok
yang berkepentingan terhadap perusahaan dan mengharapkan.
b. Lingkungan Makro
Lingkungan makro adalah lingkungan diluar perusahaan yang dapat mempengaruhi
daya hidup perusahaan secara keseluruhan, yang meliputi :
Lingkungan Ekonomi ( Economic Environment)
Kekuatan ekonomi local, regional, nasional, dan global akan berpengaruh terhadap
peluang usaha. Hasil penjualan dan biaya perusahaan banyak dipengaruhi oleh
lingkungan ekonomi. Variabel-variabel ekonomi seperti tingkat inflasi, tingkat bunga
dan fluktus mata uang asing baik langsung maupun tidak akan berpengaruh pada
perusahaan. Inflasi atau kenaikan harga-harga akan mempersulit para pengusaha
dalam memproyeksikan usahanya. Demikian juga kenaikan suku bunga dan fluktuasi
mata uang asing akan menyulitkan perusahaan dalam mengkalkulasi keuangannya.
Lingkungan Teknologi (Tecnological Environment)
Kekuatan teknologi dan kecenderungan perubahannya sangat berpengaruh pada
perusahaan. Perubahan teknologi yang secara dratis dalam abad terkhir ini telah
memperluas skala industry secara keseluruhan. Teknologi baru telah menciptakan
produk-produk baru dan modifikasi produk lainnya. Demikian juga, bidang usaha jasa
telah banyak dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi dalam
menciptakan barang dan jasa telah mampu memenuhi kebutuhan dan permintaan
pasarsecara cepat. Oleh karena itu, kemampuan pesaing untuk menciptakan nilai
tambah secara cepat melalui perubahan teknologi harus diperhatikan oleh perusahaan
tersebut.
Lingkungan Sosiopolitik (Socio Environment)
Kekuatan sosial dan politik, kecenderungan dan konteksnya perlu diperhatikan untuk
menentukan seberapa jauh perubahan tersebut berpengaruh pada tingkah laku
masyarakat. Dalam beberapa hal, perusahaan kekuatan politik berpengaruh terhadap
perubahan pemerintah, dan secara tidak langsung berdampak pada perubahan
ekonomi. Misalnya dengan adanya kekacauan politik dan kerusuhan yang terjadi
selalu membawa sentiment pasar. Perubahan investasi pemerintah dalam bidang
teknologi juga sangat berpengaruh pada kondisi ekonomi. Namun demikian,
lingkungan ini akan sangat bermanfaat apabila wirausaha pandai memanfaatkan
peluang dari lingkungan tersebut.
Lingkungan Demografi dan Gaya Hidup (Demografi and Life Style Envoronment)
Produk barang dan jasa yang dihasilkan sering kali dipengaruhi oleh perubahan
demografi dan gaya hidup. Kelompok-kelompok masyarakat, gaya hidup, kebiasaan,
pendapat, dan struktur masyarakat bisa menjadi peluang. Pada prinsipnya, semua
lingkungan diatas bisa menciptakan peluang bagi wirausaha.
2.3 Analisis Bisnis Usaha (SWOT)
Bisnis harus selalu tumbuh berkelanjutan. Caranya adalah dengan memanfaatkan
segala amunisi internal yang ada. Tetapi tetap tidak melupakan hal-hal dari luar perusahaan,
supaya tercipta sinergi seimbang dan bisnis terus kokoh berdiri meski gempuran tak kunjung
surut.
Analisis SWOT biasanya dilakukan oleh pihak pemilik, pimpinan perusahaan, dan
gabungan beberapa staf ahli milik perusahaan. Mereka akan menuliskan beberapa ide dalam
sebuah kertas, setelah semua terkumpul, langsung dilakukan sortir ide sesuai dengan
cerminan 4 alat analisa. Tentu saja saat menentukan pilihan tidak terlepas dari pertanyaan
umum terkait SWOT. Apa sajakah itu?
a. Strong
Bagian ini berkaitan dengan segala sesuatu yang dimiliki perusahaan. Dapat
menyumbangkan sisi positif untuk bisnis. Biasanya pertanyaan muncul saat analisa
seperti: Aset tidak berwujud apa yang dimiliki perusahaan? Apa saja jenis aset berwujud
perusahaan? Proses bisnis apa yang paling berhasil untuk perusahaan? Keunggulan
seperti apa yang dimiliki perusahaan?
b. Weakness
Alat kedua ini terkait dengan hal negatif yang berpeluang untuk mengurangi kekuatan
internal perusahaan. Sehingga perlu analisa mendalam, dan segera benahi supaya
perusahaan terus bisa bersaing.
Daftar pertanyaan untuk analisa meliputi: Apa sajakah hal yang mampu mewujudkan
kemajuan usaha? Apakah proses bisnis yang diperbaiki?Aset berwujud seperti apa yang
paling tepat untuk perusahaan? Apakah jabatan yang dimiliki tiap individu sudah cocok
untuk perusahaan?
c. Opportunities
Ini merupakan hal-hal yang berhubungan dengan eksternal perusahaan. Tetapi memiliki
dampak positif untuk berkembangnya perusahaan.
Seperti apakah pertanyaan saat analisis menurut alat ini? Market perusahaan apakah telah
tumbuh? Trend pertumbuhan seperti apa? Adakah penyelenggaraan event untuk
mendongkrak penjualan? Apakah produk perusahaan sesuai permintaan konsumen?
Adakah rencana pembuatan aturan perusahaan yang baru?
d. Threat
Alat analisa keempat ini terkait segala sesuatu yang terjadi di luar perusahaan dan tidak
dapat ditolak perusahaan Anda. Tetapi dapat diminimalkan dan harus tersedia suatu cara
untuk menangkalnya.
Contohnya saja: Pesaing potensial yang ada di luar apa saja? Apakah pemasok dipastikan
mampu tepat menyediakan barang dengan harga wajar? Perilaku konsumen berubah atau
tidak? Adakah tren pasar yang
Untuk meminimalisir modal, kamu bisa memanfaatkan perlengkapan dapur yang ada di
rumah, mulai dari gas hingga rice cooker.
Biaya Variabel
Beras Rp. 150,000 x 30 = Rp. 4,500,000
Daging ayam Rp. 10,000 x 30 = Rp. 300,000
Daging sapi Rp. 125,000 x 30 = Rp. 3,750,000
Minyak goring Rp. 50,000 x 30 = Rp. 1,500,000
Bumbu memasak Rp. 80,000 x 30 = Rp. 2,400,000
Kerupuk Rp. 25,000 x 30 = Rp. 750,000
Bahan sambal Rp. 30,000 x 30 = Rp. 900,000
Kemasan Rp. 20,000 x 30 = Rp. 600,000
Gas LPG Rp. 21,000 x 4 = Rp. 84,000
Listrik Rp. 85,000 x 1 = Rp. 85,000
Biaya sewa Rp. 250,000 x 1 = Rp. 250,000
Biaya air Rp. 60,000 x 1 = Rp. 60,000
Promosi Rp. 75,000 x 1 = Rp. 75,000
Bahan lain Rp. 90,000 x 30 = Rp. 2,700,000
Total Biaya Variabel Rp. 17,954,000
BAB III
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup
lain dan tidak untuk diperdagangkan. Konsumen dapat dikelompokkan yakni konsumen
antara dan konsumen akhir. Konsumen antara adalah distributor, agen dan pengecer. Mereka
membeli barang bukan untuk dipakai, melainkan untuk diperdagangkan. Sedangkan
pengguna barang adalah konsumen akhir. Yang dimaksud konsumen akhir adalah konsumen
akhir memperoleh barang atau jasa bukan untuk dijual kembali, melainkan untuk digunakan,
baik bagi kepentingan dirinya sendiri, keluarga, orang lain dan makhluk hidup lain (Tatik
Suryani, 2003).
Sasaran konsumen dalam usaha jasa penyediaan ketring kesehatan ini adalah
konsumen yang memiliki kebutuhan khusus berupa katering kesehatan bagi para penderita
berbagai penyakit seperti Penderita diabetes ,Hypertensi,Asam Urat ,Jantung dll. Yang harus
mengikuti pola makan dan hidup sehat sehingga membutuhkan terapi khusus dalam bentuk
makanan yang akan dipenuhi oleh Jasa Catering Kesehatan ini.
Katering khusus ini juga bertujuan untuk menyediakan makanan bagi pelanggan
yang memerlukan kebutuhan khusus seperti diet, vegetarian, olahragawan dan lainnya.
Setelah modal ada dan peralatan lengkap, namun untuk mendapatkan pelanggan
tentu perlunya pemasaran. Dalam usaha sekarang ini banyak orang yang bingung dalam
memasarkan usaha atau dagangannya. Apalagi usaha ini yang memang kita susah untuk
memasarkanya sebelum ada testimonial dari pelanggan Anda, tidak seperti usaha lainnya
yang langsung bisa kita pasarkan saja.
Bentuk pemasaran usaha katering bisa secara online maupun offline, untuk usaha ini
perlu sebuah strategi pemasaran agar banyak orang yang memakai jasa katering kita.
Strategi yang tepat adalah dengan melakukan pemasaran online. Kenapa online? Karena
sekarang zaman sudah serba online. Jika kita memiliki usaha katering dan hanya kita
pasarkan secara konvensional dari mulut ke mulut maka usaha ini akan sulit berkembang
dikarenakan hanya sedikit orang yang mengenal usaha kita.
Studi kelayakan usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan
apakah suatu usaha layak dijalankan atau tidak. Kegiatan ini meliputi identifikasi masalah,
peluang, menentukan tujuan, menggambarkan bagaimana situasi usaha dan menilai berbagai
manfaat yang dihasilkan.
Dalam kaitannya dengan usaha, studi ini bisa digunakan untuk membantu pengusaha
mengambil sebuah keputusan yang tepat. Bagi seorang pemula, studi ini sangat penting
dilakukan karena dapat menghindarkan peusaha dari kerugian.
Seperti yang telah diketahui, studi kelayakan usaha memiliki peranan yang vital
dalam menentukan keberhasilan sebuah usaha. Namun, apa sebenarnya tujuan dari kegiatan
ini?
Pada dasarnya, tujuan utama seorang peusaha melakukan studi kelayakan adalah
untuk mengukur apakah sebuah usaha berpeluang memiliki kelanjutan atau akan berhenti
pada titik waktu tertentu. berhenti pada titik waktu tertentu.
Dalam merintis sebuah usaha, setiap peusaha pasti ingin usahanya sukses dan
berhasil. Namun, tanpa melakukan studi ini, seorang pengusaha layaknya menerobos medan
yang tidak diketahui tanpa petunjuk apa pun.
Hal ini tentunya sangat merugikan bagi peusaha karena bisa mengakibatkan usaha
yang didirikan gagal. Sebaliknya, dengan melakukan studi ini peusaha bisa mengetahui
terlebih dahulu apakah usaha yang didirikan kedepannya dapat berlanjut atau tidak, sehingga
membantu peusaha mengambil keputusan.
Manfaat Studi Kelayakan Usaha
Ketika menjalankan sebuah usaha, ada banyak hal yang tidak bisa diprediksi. Oleh karena
itu, pengusaha perlu mempersiapkan segala hal guna mengantisipasi semua hal yang
terjadi di masa depan.
Dengan melakukan analisis studi kelayakan, peusaha dapat memperkecil risiko yang
dapat terjadi pada perusahaan, baik itu risiko yang bisa dikendalikan maupun risiko yang
tidak dapat dikendalikan. Akibatnya, apabila perusahaan merugi, kerugian yang diterima
tidaklah besar.
Saat melakukan analisis kelayakan usaha, peusaha akan mendapatkan segala informasi
yang berhubungan dengan usaha yang akan dirintis termasuk kelebihan dan kekurangan
usaha.
Dari hasil analisis tersebut, peusaha dapat lebih mudah melakukan perencanaan ke
depannya. Tidak hanya itu, berkat analisis kelayakan yang dilakukan, peusaha bisa
merencanakan kegiatan yang bisa memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Ada banyak aspek yang dianalisis ketika studi kelayakan dilakukan. Laporan-laporan
hasil analisis dari berbagai aspek tersebut dapat digunakan oleh peusaha untuk
melakukan pengawasan.Selain pengawasan dari internal, sebuah perusahaan juga
mendapat pengawasan dari eksternal. Melalui hasil analisis studi kelayakan, pihak
berwenang akan lebih mudah melakukan pengawasan dengan berpedoman pada laporan
analisis tersebut.
5. Mempermudah Pengendalian
Dalam menjalankan sebuah usaha, tidak dapat dipungkiri jika peusaha terkadang
menemui masalah dan penyimpangan. Agar masalah tersebut tidak menjadi semakin
besar, peusaha harus dapat mengendalikan masalah tersebut dengan cepat dan tepat.Hal
tersebut dapat terwujud apabila sebelumnya peusaha melakukan studi kelayakan.
Informasi dan laporan hasil dari analisis tersebut bisa digunakan sebagai dasar
menentukan aspek mana yang menjadi masalah. Kemudian, peusaha pun bisa mengambil
langkah untuk menyelesaikan masalah tersebut secara tepat.
Saat melakukan studi kelayakan, ada banyak aspek yang harus diteliti. Pada dasarnya
aspek-aspek tersebut bersifat fleksibel, sehingga bisa ditambah ataupun dikurangi sesuai
dengan kebutuhan perusahaan.
Meskipun demikian, ada beberapa aspek dasar yang pasti akan diteliti ketika analisis
studi kelayakan dilakukan, antara lain:
Salah satu aspek yang pasti diteliti ketika studi kelayakan dilakukan adalah aspek hukum
atau legalitas. Hal ini menyangkut pada semua hal yang berhubungan dengan legalitas
atau ketentuan hukum dalam mendirikan perusahaan.
Dalam aspek hukum, poin-poin yang dianalisis sudah terpenuhi yakni adanya izin lokasi,
surat tanda daftar perusahaan, NPWP, akta pendirian perusahaan dari notaris, surat izin
usaha perdagangan (SIUP), dan lain-lain.
2. Aspek Ekonomi dan Budaya
Pada aspek ekonomi dan budaya, studi kelayakan menganalisis dampak yang diakibatkan
oleh perusahaan pada kondisi sekitar. Dari sisi budaya, studi kelayakan akan
menganalisis bagaimana perusahaan mempengaruhi adat istiadat di daerah sekitar.
Sedangkan dari sisi ekonomi, analisis yang dilakukan yakni bagaimana perusahaan
berdampak pada tingkat pendapatan per kapita di wilayah tempat perusahaan didirikan.
Dalam hal ini usaha ini telah memenuhi aspek ekonomi dan Budaya
Pasar dan pemasaran merupakan aspek dasar yang diteliti dalam studi kelayakan. Analisis
yang dilakukan pada aspek ini akan menjawab pertanyaan apakah produk yang dihasilkan
oleh perusahaan memiliki peluang pasar.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yakni
potensi pasar, jumlah konsumen, daya beli masyarakat, segmentasi, situasi persaingan di
industri tersebut, dan lain-lain.
Potensi pasar cukup tinggi dengan meningkatnya jumlah kasus penyakit penyerta ,jumlah
konsumen banyak dan daya beli konsumen relative terjangkau.
4. Aspek Manajemen
Studi kelayakan juga turut menyertakan aspek manajemen sebagai aspek dasar yang
harus dianalisis. Aspek ini berkaitan erat dengan operasional perusahaan baik itu
pembangunan maupun pengembangan. Dari semua aspek yang dianalisis, aspek
manajemen memiliki cangkupan yang sangat luas.
Hal ini dikarenakan semua hal yang berhubungan dengan operasional perusahaan ikut ke
dalam kategori aspek manajemen, mulai dari manajemen sumber daya hingga finansial
perusahan.
Dalam hal ini aspek managemen sudah terpenuhi dengan adanya pembagian tugas dan
struktur usaha .
5. Aspek Keuangan
Bagi sebagian usaha modal adalah adalah hal utama yang harus dimiliki sebelum
membangun sebuah usaha. Maka dari itu aspek keuangan menjadi hal yang menentukan
usaha Anda berjalan lancar atau tidak kedepannya. Proses penganggaran adalah hal yang
harus dilakukan jika Anda ingin melakukan perencanaan usaha yang matang.
Dalam hal ini modal sudah ada ,tempat sudah ada,peralatan sudah ada.
Studi kelayakan usaha merupakan salah satu hal yang penting dilakukan ketika
mendirikan usaha. Dengan melakukan studi kelayakan ini, pengusaha dapat terhindar dari
banyak kemungkinan buruk yang melanda perusahaan.
Tidak hanya itu, studi kelayakan juga bisa meningkatkan peluang perusahaan untuk
mempertahankan eksistensi dan kesuksesannya. Jadi, pengusaha sebaiknya tidak lagi
ragu untuk melakukan studi kelayakan usaha agar perencanaan usaha Anda lebih matang.
BAB IV
Pada usaha cetering sehat ini proyeksi keuntungan kotor adalah 30% dari
penghasilan. Rata-rata untuk usaha cetering sehat ini, akan mampu menjual sekitar 4500 bok
pertahun, sehingga jika diambil keuntungan kotor pertahun adalah sekitar Rp 90.000.000,-
pertahun dan keuntungan kotor nya perbulan yaitu Rp. 7.500.000,-. Keuntungan bersih dari
hasil keuntungan kotor diatas adalah dari Rp 90.000.000 – (Rp 90.000.000 x 30 %) = Rp
90.000.000 – Rp 27.000.000 = Rp 63.000.000,- jadi keuntungan bersih yang akan didapat
yaitu Rp 63.000.000 x 12 = Rp 756.000.000,- pertahun.
Jika dalam penjualan nasi kotak / kotak Rp 20.000,- maka dalam penjualan 1 box
dengan 30 box yang terjual pada konsumen perhari maka kami mendapatkan Rp 600.000,-
dan Rp 18.000.00,- perbulannya.
Apabila pendapatan dari nasi bok ini stabil maka dalam 2 atau 3 bulan modal akan
kembali.
Biaya Tetap
Listrik/bln Rp 100.000,-
Transportasi Rp 500.000,-
Pajak Rp 100.000,-
BEP = (FC)
1 – VC
P
FC : Biaya Tetap
P : Harga jual per unit
Vc : Biaya variable per unit
Penyelesaian :
BEP = ( 4.700.000)
1- (100.000)
20.0000
= ( 4.700.000)
1–5
= 4.700.000
= 1.175.000
Jadi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar ,usaha cetring ini harus
mendapakan pemasukan lebih dari Rp 1.175.000,- yang sesuai dengan titik impas
(BEP) .
4.2 Kesimpulan
Usaha catering sehat memang sangat menggiurkan , selain mendapatkan keuntungan
yang besar kita juga dapat menyalurkan hobi kita yang suka memasak . dalam membuat atau
memulai usaha cetering ini kita dapat melakukan nya baik dengan dana yang kecil maupun
besar .setelah dana yang tersedia ada kita perlu persiapan dan perlu sebuah perencanaan
bisnis (bussines plan). Perencanaan bisnis ini diperlukan untuk mengantisipasi masalah yang
akan dating dimasa mendatang nanti nya. Dengan adanya perencanaan bisnis ini paling tidak
kita bisa meminimalisir masalah yang akan dating nantinya. Dan dengan adanya
perencanaan bisnis ini, kita menjadi lebih paham dan jelas tentang alur usaha cetering sehat
ini yang akan kita jalankan seperti apa untuk kedepan nya.