BUSINESS PLAN
Healthy Foods and Baverages
“D’Healthy”
Disusun Oleh :
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah bisnis plan ini tepat pada waktunya untuk memenuhi Tugas Ujian Tengah
Semester pada mata kuliah Kewirausahaan. Makalah ini bertujuan untuk memberikan
edukasi terhadap masyarakat luas tentang pola hidup sehat yang dapat dilakukan dengan
cara yang menyenangkan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah
ini baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata bahasanya. Penulis juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah bisnis plan ini, khususnya Bapak Anang Sujatmiko, S.E., M.M.
sekalu Dosen Kewirausahaan di Politeknik Negeri Madiun.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan
makalah ini menjadi lebih baik lagi. Penulis juga berharap semoga makalah bisnis plan
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
RINGKASAN EKSEKUTIF
1.1. Ringkasan
Masyarakat Indonesia sekarang ini tidak banyak yang mengetahui cara
mengatur pola hidup sehat, khususnya dalam pola makan. Tubuh manusia
membutuhkan makanan yang sehat dan seimbang yaitu seperti sayur, dengan
kandungan vitamin dan mineral, organik, rendah lemak serta ditunjang dengan
buah-buahan. Usaha D’Healty merupakan usaha yang berawal dari bentuk home
industri dengan menawarkan konsep makanan dan minuman sehat. Produk dalam
usaha ini yaitu makanan frozen food sehat seperti bakso brokoli atau risoles sayur,
oatmeal dan smoothies buah buahan, aneka salad, box lunch, dan minuman sehat
lainnya.
Misi :
Memahami konsep kesehatan dari dalam tubuh.
Memberikan alternatif makanan dan muniman sehat yang menarik.
Menyajikan makanan dan minuman bagi konsumen yang bergizi, higenis dan
halal.
1.3. Tujuan
1) Menambah ilmu pengetahuan tentang kewirausahaan dalam melakukan
kegiatan usaha.
2) Mensosialisasikan kepada masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat.
3) Menatik minat mahasiswa lainnya agar mengembangkan diri dibidang
kewirausahaan.
1
BAB II
PENDAHULUAN
2
3
Menjalankan bisnis kuliner tentu saja tidak dapat diremehkan begitu saja.
Melihat begitu maraknya kedai kuliner yang bertebaran di Indonesia tentu akan
sangat menguntungkan. Terlebih lagi potensi keuntungan ini dihasilkan karena
hobby dan ingin mengenalkan dan mengembangkan makanan tradisional yang
sehat. Kedepannya membuka bisnis kuliner memiliki potensi untuk terus diolah
dan dikembangkan melihat dengan perkembangan penggemar kuliner di
Indonesia. Disamping itu, pengenalan makanan sehat nusantara sepantasnya untuk
dilestarika dan diperkenalkan ke khalayak umum dalam bidang kuliner dengan
memperhatikan kandungan nutrisinya.
3
BAB III
PERENCANAAN BISNIS
4
5
Mesin/ Alat
Proses Produksi Bahan Baku Teknologi
Produksi
Proses pembelian - Protein : Menggunakan Plastik dan alat
bahan Daging ayam, teknologi penyimpanan
ikan, tahu, pembantu dibagian
tempe, dll. pengadaan
- Sayur Mayur
- Buah Buahan
- Bumbu
masakan : keju,
mayonnaise,
olive / sesame
oil, dll.
- Box/botol
Proses pemilahan - Pemilihan Secara manual Tempat pencuci
bahan bahan baku buah dan tempat
awal penyimpanan
bahan
Proses pemasakan - Bahan baku Pemasakkan akan - Kompor
disesuaikan dilakukan secara - Blender
7
Minggu kedua
Jenis Produk Jumlah Harga Jual
Box Otmeal pisang with 20 @Rp. 25.000
kurma
Box Sandwich organic 10 @Rp. 30.000
Lemon water 10 @Rp. 7.000
Minggu ketiga
Jenis Produk Jumlah Harga Jual
Snack brokoli 10 @Rp. 6.000
Sayur Wrap 10 @Rp. 12.000
Jamu sinom 10 @Rp. 5.000
10
Minggu keempat
Produktivitas minggu ke empat akan berfokus pada pembuatan frozen
food dan bahan sisa akan didaur ulang menjadi pupuk organic.
Berdasarkan nominal investasi diatas maka usaha ini akan dibangun dengan
modal pribadi dari pemilik D’Healthy dengan indikator rasio untuk kebutuhan
bahan 50 : 50. Sementara teruntuk fasilitas atau alat produksi didapatkan dari
barang pribadi pemilik tanpa menggunakan indikator rasio. Jika kebutuhan
Investasi dan Modal dirasa kurang mencukupi maka alternative pengadaan
modal dengan cara mengajak pihak ketiga sebagai penyongkong dana untuk
berinvestasi di bidang usaha ini.
BAB IV
PENGEMBANGAN USAHA
12
13