Anda di halaman 1dari 13

ANALISA KEUANGAN UMKM MAKANAN SEHAT

PROPOSAL ANALISA LAPORAN KEUANGAN


(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisa Laporan Keuangan)
Dosen Pengampu: Herni Sunarya, S.E, M.M

Oleh:
Nama : Dody Saputra

Nim: 2033111023

Kelas: Akuntansi 6A

PROGRAM STUDY AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KOTA KUPANG

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Swt. karena berkat rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, penulis
dapat menyelesaikan proposal usaha yang berjudul Analisa keuangan UMKM makanan sehat
Laporan proposal usaha ini disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah Analisa Laporan
Keuangan. Penulis menyadari dalam penyusunan proposal ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
Herni Sunarya, S.E, M.M sebagai dosen pengampu mata kuliah Analisa Laporan Keuangan
yang sudah diberikan.
Penulis menyadari bahwa proposal ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Untuk itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik sehingga laporan proposal ini dapat memberikan
manfaat bagi semuanya.
Kupang, 7 Juni 2023

Dody Saputra

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1


1. LATAR BELAKANG ........................................................................................................ 1
1.2 VISI .................................................................................................................................. 1
1.3 MISI ................................................................................................................................. 1
1.4 TUJUAN CONTOH PROPOSAL USAHA MAKANAN ............................................... 1
1.5 MAKSUD PROPOSAL USAHA MAKANAN ............................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
2.1 PROFIL USAHA ............................................................................................................. 3
2.2 STRATEGI PEMASARAN ............................................................................................ 3
2.3 ANALISIS SWOT ........................................................................................................... 3
BAB III MANAJEMEN PRODUKSI .................................................................................... 5
3.1 PROSES PRODUKSI ...................................................................................................... 5
3.2 BAHAN BAKU ............................................................................................................... 5
3.3 PERALATAN DAN PERLENGKAPAN ........................................................................ 5
3.4 BIAYA LAIN-LAIN ........................................................................................................ 5
BAB IV RENCANA PENGALOKASIAN DANA ................................................................ 6
4.1 MODAL AWAL ............................................................................................................... 6
4.2 STRATEGI HARGA ....................................................................................................... 6
4.3 PERKIRAAN PENDAPATAN ........................................................................................ 6
4.4 LABA USAHA ................................................................................................................ 6
BAB V ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA DAN INVESTASI ........................... 7
5.1 ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA ................................................................. 7
5.2 ANALISIS KEBUTUHAN INVESTASI ........................................................................ 8
BAB VI PENUTUP ................................................................................................................ 10
5.1 KESIMPULAN .............................................................................................................. 10
5.2 SARAN .......................................................................................................................... 10

ii
BAB 1

PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Perubahan gaya hidup manusia sekarang ini bisa dikatakan juga menjadi pengaruh yang
begitu signifikan terhadap jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Tak sedikit dari
masyarakat yang menjatuhkan pilihannya terhadap makanan-makanan cepat saji tanpa
memikirkan resiko kesehatannya. Mungkin saja memang gejala-gejala tersebut tidak nampak
di waktu sekarang namun nanti di masa mendatang. Oleh karena itulah penulis menyiratkan ke
dalam contoh proposal usaha makanan ini untuk membuat inovasi-inovasi terbaru tentang
makanan sehat dengan bahan dasar mudah namun mempunyai segudang manfaat untuk tubuh
manusia. Dengan pertimbangan segala aspek yang ada maka diharapkan masyarakat dapat
menerima produk ini dan menjadikannya sebagai salah satu makanan favorit.

1.2 VISI
Visi pada contoh proposal usaha makanan ini adalah menjadikan makanan sehat
menjadi kuliner utama dengan cita rasa nikmat.

1.3 MISI
1. Meningkatkan kualitas dari makanan sehat

2. Mengutamakan kualitas serta kuantitas agar konsumen merasa puas dan tidak kecewa
3. Selalu berpatokan dengan cita rasa kuliner khas Indonesia dan memberikan sedikit
inovasi modern.
1.4 TUJUAN CONTOH PROPOSAL USAHA MAKANAN
1. Memberikan peluang lapangan pekerjaan baru bagi orang-orang

2. Memperoleh keuntungan atas penjualan


3. Membantu untuk mencegah resiko penyakit karena gaya hidup mengkonsumsi
makanan yang tidak sehat
4. Menarik minat pembeli untuk lebih memilih produk makanan sehat
1.5 MAKSUD PROPOSAL USAHA MAKANAN
Maksud dan tujuan memilih bisnis ini yakni ingin menyampaikan bahwa pada jaman
modern seperti sekarang ini masih ada makanan sehat yang mempunyai cita rasa tidak kalah
dengan yang lainnya. Inovasi yang dikembangkan sangat terstruktur dan terarah sehingga
memperhatikan standart kualitas dari bahan serta gizi yang terkandung dalam produk.
1
Produk dari bisnis ini juga berkualitas tinggi dengan orientasi makanan khas Indonesia
namun memberikan sedikit sentuhan inovasi agar menjadi olahan yang menarik untuk
dinikmati. Dengan begitu masyarakat tidak perlu khawatir lagi jika ada efek samping yang
membahayakan karena mengkonsumsi setiap hari.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 PROFIL USAHA
Makanan sehat merupakan brand utama yang akan dipasarkan oleh bisnis yang ada
di contoh proposal usaha makanan ini. Bahan-bahan yang digunakan sangatlah sederhana
namun dikembangkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi produk yang kreatif.
Kemunculan makanan ini juga memberitahukan kepada masyarakat luas untuk lebih berhati-
hati dalam mengkonsumsi olahan. Menariknya lagi produk yang dibuat ini tidak ada
pengecualian untuk orang-orang yang ingin menikmati. Hal tersebut dikarenakan semua
komponen mulai dari bahan baku sampai proses produksi terencana dengan baik menggunakan
kapasitas standart yang mumpuni.
2.2 STRATEGI PEMASARAN
Agar rencana untuk menjalankan usaha berjalan dengan lancar maka ada
beberapa strategi pemasaran yang akan dilakukan. Diantaranya adalah segmenting atau
menjadikan konsumen sebagai target utama untuk membeli produk yang ditawarkan mulai dari
kalangan anak-anak hingga dewasa, Targeting yang mengarah kemana produk akan dijual,
misalnya saja warung, sekolah, dan kampus. Ada juga inovasi yang akan memberikan beragam
jenis bahan-bahan tambahan dengan catatan menghadirkan cita rasa lebih enak dan tampilan
menarik. Dengan begitu produk akan menjadi lebih unggul dan kualitasnya tidak akan
mengecewakan para pelanggannya.
2.3 ANALISIS SWOT
2.3.1 STRENGTH (KEKUATAN)
Rasa percaya bahwa produk yang diciptakan pada contoh proposal usaha makanan ini
akan menarik minat masyarakat. Mengingat jika semua aspek yang ada di dalam olahannya
dapat dipertanggungjawabkan kesehatannya. Selain itu kualitas akan makanan sehat juga
sangat mumpuni karena proses produksinya memperhatikan takaran serta dilakukan oleh
orang-orang profesional.
2.3.2 WEAKNESS (KELEMAHAN)
1. Bahan baku mempunyai harga yang tidak stabil dan keberadaannya tidak selalu
terjamin
2. Produk mudah untuk ditiru
2.3.3 PELUANG (OPPORTUNITY)
Produk ini memang sudah lama ada di kalangan masyarakat, hanya saja untuk keluaran
terbarunya ada sedikit inovasi dan modifikasi terhadap tampilan, kualitas, harga dan cita rasa.

3
Sehingga nantinya akan menjadikan makanan sehat baru yang dapat bersaing dengan produk-
produk milenial lainnya. Dengan begitu olahan makanan sehat memiliki peluang yang cukup
menjanjikan di tengah peradaban yang membutuhkan asupan gizi agar tidak terserang penyakit.
Apalagi ada beberapa varian yang akan menambah daya tarik tersendiri bagi orang-orang yang
menikmatinya.
2.3.3 ANCAMAN
1. Jumlah pesaing yang semakin meningkat
2. Kelangkaan bahan baku utama
3. Munculnya pesaing yang berani memberikan harga di bawah standartnya.

4
BAB III

MANAJEMEN PRODUKSI
3.1 PROSES PRODUKSI
Kegiatan produksi yang dilakukan saat membuat produk makanan sehat adalah sebagai berikut :
• Mengembangkan inovasi untuk menciptakan produk dengan cara membaca dan
melihat kebutuhan pembeli terhadap makanan yang sedang populer dan banyak
diburu.
• Berdiskusi dengan staff produksi, mulai diputuskan bahwa perlunya bahan baku
tambahan disamping bahan pokok dalam hal tersebut. Proses survei langsung ke
lokasi penyedia bahan pun dilakukan guna memperoleh harga yang cocok.
• Selanjutnya proses produksi dilakukan dengan tetap mengedepankan asas kesehatan
dan kebersihan guna memperoleh hasil produk yang dapat diandalkan.
• Penyusunan laporan-laporan yang terlibat dengan usaha ini juga dilakukan oleh
orang-orang berpengalaman. Hal ini mempunyai maksud agar dipakai menjadi kunci
dalam membentuk strategi pemasaran.
3.2 BAHAN BAKU
Bahan baku yang digunakan pada produk makanan sehat semuanya diambil dari
alami. Hal itu dilakukan agar keseimbangan gizi dan juga vitamin dapat seimbang sehingga
kesehatan para konsumen pun dapat terpenuhi ketika mengkonsumsi olahan ini.

3.3 PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


Adapun peralatan dan perlengkapan yang juga menjadi penunjang utama agar produk
bisa dibuat dengan komposisi yang pas dan sesuai. Setiap alat juga dijaga akan kebersihannya
agar tidak menimbulkan efek samping bagi makanan yang diproduksi.
3.4 BIAYA LAIN-LAIN
Biaya lain-lain disini dapat diartikan sebagai pengeluaran uang tambahan yang biasanya tidak
terduga. Namun ada beberapa pula yang memang sudah tertulis seperti transportasi, gas, air, dan masih
banyak lagi lainnya. Sementara untuk yang tidak terduga seperti kerusakan alat secara tiba-tiba dan
sebagainya.

5
BAB IV

RENCANA PENGALOKASIAN DANA

4.1 MODAL AWAL


Perhitungan modal awal untuk memproduksi olahan masakan sehat ialah sebagai
berikut : Biaya variable + biaya tetap = (Biaya bahan baku x 30 hari) + biaya tetap =
(Rp 200.000 x 30 hari) + Rp 2.000.000 =Rp 6.000.000 + Rp 2.000.000
=Rp 8.000.0000

4.2 STRATEGI HARGA


Strategi penentuan harga untuk produk makanan sehat sangat ditentukan dengan bahan
baku yang tersedia. Dimana apabila terdapat kenaikan nominal maka harga untuk satu produk
pun akan berubah. Untuk saat ini setiap varian makanan sehat yang dipasarkan, dibandrol
dengan harga Rp 15.000. Harga ini cukup terjangkau untuk dicapai dan tidak terlalu ada
perbedaan dengan standart produk lainnya. Dengan begitu strategi harga ini dipercaya mampu
meningkatkan jumlah penjualan dan dapat memenuhi rencana anggaran yang telah ditetapkan.
4.3 PERKIRAAN PENDAPATAN
Target penjualan setiap hari x harga jual x 30 hari=
30 buah x Rp 15.000 x 30 hari =
Rp 13.500.000

4.4 LABA USAHA


Perkiraan Pendapatan – Modal Awal =
Rp 13.500.000 – Rp 8.000.000 =
Rp 5.500.000

6
BAB V

ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA DAN INVESTASI


5.1 ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA
1. Menghitung perputaran unsur-unsur modal kerja, terutama Persediaa dan Piutang:
Persediaan:
DOI (Days of Inventory)
Persediaan X 50.000.000 X 360 = 36 Hari
Harga Pokok Penjualan 500.000.000
Piutang:
DOR (Day of Receivable)
Piutang Dagang X 10.000.000 X 360 = 6 Hari
Penjualan 600.000.000

2. Lamanya perputaran modal kerja (WCTO)


=DOI + DOR = 36 +6 = 42 Hari

3. Menghitung kebutuhan modal kerja dengan metode WCTO


Diketahui:
a. HPP (Harga Pokok Penjualan) = 500.000.000
b. Biaya Penjalan Adm dan Umum = 200.000.000
OPE (Out of Pocket Expense) 700.000.000
c. Perputaran modal kerja (WCTO) = 42 Hari

maka kebutuhan modal kerja dihitung dengan rumus


WCTO X OPE X 140%
Periode Lap. Keuangan

Catatan:
Periode Lap. Keuangan diisi: jika 12 bln-an = 360 hari
: jika 6 bln-an = 180 hari
: jika 3 bln-an = 90 hari
= 42 X 700.000.000 x 140% = 113,680,000,000
360

7
Modal Kerja Bersih

=Aktiva Lancar- Utang Lancar

=40.500.000 – 10.000.000 = 30,500,000

Kebutuhan modal kerja = 50,170,777

Dibulatkan = 50,000,000

Telah mendapatkan kredit bank = 20,000,000

Suplesi (Tambahan modal kerja) = 30,000,000

5.2 ANALISIS KEBUTUHAN INVESTASI


Perusahaan berniat ivestasi berupa mesin untuk usaha senilai Rp. 130.000.000. Dari nilai
investasi tersebut, Perusahaan hanya mengajukan kredit investasi sebesar Rp. 100,000,000.
Perkiraan umur ekonominya 4 tahun denga procced (keuntungan bersih sesudah pajak
ditambah dengan depresiasi) tiap tahun adalah:
Th. Ke-1 sebesar Rp. 40.000.000
Th. Ke-2 sebesar Rp. 30.000.000
Th. Ke-3 sebesar Rp. 60.000.000
Th. Ke-4 sebesar Rp. 50.000.000
Tingkat suku bunga per tahun adalah 10%

Langkah Pertama: Melakukan analisis indicator kelayakan usaha investasi


1. NPV
Present Value dari Kas:
Th. Ke-1 sebesar Rp. 40.000.000 x (1/(1+0,1)^2) = Rp. 36.363.634.00
Th. Ke-2 sebesar Rp. 30.000.000 x (1/(1+0,1)^3) = Rp. 36.363.634.00
Th. Ke-3 sebesar Rp. 60.000.000 x (1/(1+0,1)^4) = Rp. 36.363.634.00
Th. Ke-4 sebesar Rp. 50.000.000 x (1/(1+0,1)) = Rp. 36.363.634.00 +
JUMLAH = Rp. 140.386.583.00
NPV adalah Rp. 140.386.583.00 – 130,000,000 = Rp. 10,386,583

2. IRR

8
Maka, IRR dihitung sebagai berikut: (Rp. Juta)
0 = - Rp. 130 + Rp. 40 + Rp. 30 + Rp. 60 + Rp. 50
(1+IRR)1 (1+IRR)2 (1+IRR)3 (1+IRR)4
Dari coba coba (trial and error) didapatka IRR pada rate 30,29%. IRR ini selanjutnya
dibandingkan dengan biaya bunga bank yang berlaku. Jika suku bunga simpanan deposito
bank sebesar 15% per tahun, maka IRR > suku bunga simpanan bank, jadi Investasi tersebut
bisa diterima.

3. Payback Period
Dari contoh soal diatas maka, payback period dapat dihitung sebagai berikut:
Th Investasi Proced Keuntungan/Benefit
0 Rp. 130.000.000 (Rp.130.000.000)/rugi
1 Rp. 40.000.000 (Rp.60.000.000)/rugi
2 Rp. 30.000.000 (Rp. 30.000.000)/rugi
3 Rp. 60.000.000 (Rp.30.000.000)/rugi
4 Rp. 50.000.000 (Rp. 80.000.000)/laba
Payback Period = 2 + 30.000.000 x 1 Th
60.000.000
= 2, 5 Tahun

9
BAB VI

PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Makanan sehat menjadi produk utama yang akan dijual ke seluruh masyarakat dengan
harapan bisnis dapat maju dan mendapatkan kepercayaan untuk menciptakan olahan-olahan enak
dan menyehatkan lainnya. Semoga produk yang telah dibuat ini dapat diterima secara luas oleh
penduduk dan berhasil masuk ke ranah internasional.
5.2 SARAN
Pembuatan contoh proposal ini masih membutuhkan beragam masukkan agar kedepannya
bisa lebih baik lagi. Semoga isi proposal dapat dipahami dan usaha bisa terus maju untuk memenuhi
kebutuhan para konsumennya.

10

Anda mungkin juga menyukai