Anda di halaman 1dari 34

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Dasar Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan


1. Tuntutan Kurikulum
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah ajang bagi
mahasiswa untuk menerapkan teori-teori yang diterima saat proses
pembelajaran di bangku kuliah kedalam dunia kerja yang
sebenarnya. Selain itu, PKL merupakan salah satu mata kuliah
wajib bagi seluruh mahasiswa fakultas ekonomi program studi
akuntansi pada Universitas Muhammadiyah Kupang sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan strata 1 sesuai dengan kurikulum
KKNI jenjang 1.
KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia)
merupakan kerangka perjenjangan kualifikasi SDM Indonesia yang
menyandingkan. menyetarakan, dan mengintegrasikan sektor
pendidikan dengan sektor pelatihan , serta pengalaman kerja dalam
suatu skema pengakuan kemampuan kerja yang disesuaikan
dengan struktur diberbagai sektor pekerjaan. Selain itu, KKNI
merupakan perwujudan mutu dan jati diri bangsa Indonesia terkait
dengan sistem pendidikan nasional, sistem pelatihan kerja nasional,
dan sistem penilaian kesetaraan capaian pembelajaran (learning
outcomes) nasional, yang dimiliki indonesia untuk menghasilkan
SDM nasional yang bermutu dan produktif.

2. Surat Permohonan PKL

Sebelum dilakukan pelaksanaan PKL mahasiswa diberi


kesempatan untuk memilih sendiri instansi yang diinginkan,
kemudian dilakukan pembuatan surat permohonan PKL dari prodi
yang nantinya akan diberikan kepada instansi yang terkait.

Di dalam surat tersebut berisi permohonan ijin pelaksanaan


PKL mahasiswa prodi akuntansi kepada instansi, jumlah
mahasiswa yang melakukan Praktik Kerja Lapangan , serta jangka
waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan.

1
1.2 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan

Menghadapi era globalisasi dan modernisai yang semakin nyata


didepan, tentu kita menyadari bahwa pembangunan dan pemberdayaan
SDM sangat diperlukan. SDM yang kreatif, mampu beradaptasi, dan
berdaya saing tinggi mampu membawa negara ini terus bertahan dalam
dunia tanpa batas. Melalui program pendidikan di tingkat perguruan tinggi
SDM dapat turut meningkatkan dan mengembangkan penerusnya untuk
menghadapi dunia kerja. Dalam rangka meningkatkan kemampuan dan
keahliannyadimulai dengan memperbaiki SDM itu sendiri sehingga akan
menghasilkan sumber daya yang berkualitas, profesional, berintegrasi dan
memiliki daya saing yang tinggi. Setiap mahaiswa diharapkan memiliki
bekal setelah lulus dan sebelum terjun dalam dunia kerja, yang dapat
diperoleh dari pengalaman,pengetahuan, dan wawasan melalui buku dan
sumber lainnya.

Universitas Muhammadiyah Kupang memilih sarana dalam upaya


memenuhi aspek kebutuhan mahasiswa dalam menghadapi persaingan
kerja dengan memberi bekal terjun langsung ke dunia kerja yang disebut
dengan PKL atau Praktik Kerja Lapangan. Praktik Kerja Lapangan itu
sendiri memiliki tujuan untuk mendapatkan gambaran dan pengalaman
tentang dunia kerja. Selain itu, program Praktik Kerja Lapangan diadakan
untuk menjadi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi bagi setiap
mahasiswa/i Universitas Muhammadiyah Kupang.

Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah sebuah ajang bagi


mahasiswa/i untuk menerapkan teori-teori yang diterima saat proses
pembelajaran di bangku kuliah kedalam dunia kerja yang sebenarnya.
Universitas adalah salah satu lembaga pendidikan yang mempersiapkan
mahasiswa untuk dapat bermasyarakat, khususnya pada disiplin ilmu yang
telah dipelajari selama mengikuti perkuliahan. Dalam dunia pendidikan
hubungan antara teori dan praktik merupakan hal penting untuk
membandingkan serta membuktikan sesuatu yang telah dipelajari dalam
teori dalam keadaan sebenarnya dilapangan.

1.3 Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Berdasarkan latar belakang pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan


(PKL) diatas, tujuan dilakukannya kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang
diterapkan oleh Universitas Muhammadiyah Kupang adalah :

1. Mempelajari suatu bidang pekerjaan tertentu,khususnya unit kerja


praktikan saat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, yaitu pada
Badan Narkotika Nasional Provinnsi NTT.

2
2. Mendapatkan pengalaman kerja sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki sebelum memasuki dunia kerja.
3. Membandingkan dan menerapkan pengetahuan akademik berupa teori
dan praktek yang telah didapatkan tentang aktivitas di dalam bidang
pekerjaan yang sesuai dengan program studi yang di pelajari.
4. Memenuhi persyaratan kurikulum Strata satu (S 1) Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Kupang.

1.4 Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Praktik Kerja Lapangan yang telah di selesaikan memiliki banyak


manfaat bukan hanya untuk mahasiswa, namun juga berbagai pihak.
Adapun manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL) yan didapatkan antara lain
:

1. Bagi Mahasiswa
a. Menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan mahasiswa tentang
dunia kerja sehingga mendapatkan pengalaman kerja secara nyata
di perusahaan/instansi dan bekerja sama dengan orang lain degan
latar belakang serta disiplin ilmu yang berbeda-beda.
b. Dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh pada
saat pelaksanaan PKL dengan didukung ilmu yang didapat pada
proses perkuliahan.
c. Membandingkan penerapan ilmu dan teori yang telah diperoleh di
bangku kuliah dengan penerapannya di dalam dunia kerja.
d. Memberikan gambaran tentang kondisi lapangan pekerjaan yanag
sebenarnya.
e. Memperolah pengalaman Praktik secara langsung dan nyata di
dunia kerja.
f. Mengajarkan kepada mahasiswa tentang cara bertanggung jawab
terhadap suatu tugas yang diberikan.
2. Bagi Universitas Muhammadiyah Kupang
a. Menjalin hubungan dan kerjasama yang baik antara Universitas
dengan Instansi dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pada
waktu yang akan datang.
b. Menilai kemampuan dan mengetahui keterampilan mahasiswa
dalam menguasai dan mengaplikasikan materi-materi yang
diperoleh di bangku perkuliahan.
c. Mengukur kesesuaian materi-materi yang diberikan dibangku
perkuliahan dengan pengaplikasian nyata dalam dunia kerja untuk
bahan evaluasi bagi perguruan tinggi.

3. Bagi Tempat Praktik Kerja Lapangan

3
a. Memungkinkan adanya kerjasama yang teratur dan dinamis antar
instansi dengan perguruan tinggi di waktu yang akan datang
b. Membantu meringankan kegiatan operasional instansi dalam
melakukan pekerjaan
c. Memperoleh kesempatan untuk merekrut praktikan sebagai
karyawan bila kualifikasinya memenuhi standar instansi yang telah
ditetapkan

1.5 Jadwal Waktu Praktek Kerja Lapangan


Waktu Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan selama 2 bulan,
terhitung sejak tanggal 15 Juli 2022 s.d. 12 September 2022. Selama
pelaksanaan PKL penulis bekerja selama 5 hari dalam seminggu. Adapun
jadwal pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1
Jadwal Jam Kerja PKL

Hari Kerja Jam Kerja Jam Istirahat


Senin s.d. Kamis 08:00 s.d. 14:00WITA 12:00 s.d. 13:00 WITA
Jum’at 08:00 s.d. 16:30WITA 11:30 s.d. 13:00 WITA

Dalam proses pelaksanaan PKL dibagi dalam 3 tahap, yaitu sebagai


berikut:

1. Tahap Persiapan PKL


Sebelum melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL),
penulis dibentuk dalam kelompok yang beranggotakan 6 orang,
kemudian melakukan persiapan dengan membuat surat izin PKL di
Prodi Akuntansi. Pengajuan tersebut dilakukan pada bulan Juni
2022. Kemudian, penulis langsung datang ke Badan Narkotika
Nasional dan langsung menanyakan dan meminta izin serta
memberikan surat izin yang telah dibuat kepada Ibu Novi pada
bagian resepsionis.
Pada awal Juli 2022, penulis memperoleh jawaban dari
pihak institusi dan diminta untuk datang kembali ke kantor BNNP
untuk mengikuti apel pagi serta melakukan perkenalan kepada
seluruh pegawai dan kepala BNNP NTT.

2. Tahap Pelaksanaan PKL


Penulis melaksanakan kegiatan PKL terhitung sejak tanggal
15 Juli 2022 s.d. 12 September 2022 dengan pelaksanaan kerja

4
mulai hari Senin s.d. Kamis pukul 08:00 s.d. 14:00 WITA dan pada
hari Jum’at pukul 08:00 s.d. 16:30 WITA.
Dalam pelaksanaannya penulis telah dibagi sesuai dengan
bidang masing-masing, yaitu bidang umum, bidang rehabilitasi,
bidang P2M, dan bidang pemberantasan. Kemudian, dilakukan
rolling di setiap minggunya dengan tujuan agar penulis mengetahui
sistematika kerja serta input maupun output yang dihasilkan pada
semua bidang.

3. Tahap Penulisan Laporan PKL


Penulis mulai menyusun laporan PKL yang menjadi salah
satu syarat dalam menyelesaikan program S1 Fakultas Ekonomi
Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Kupang sejak
bulan Agustus hingga September 2022. Dalam melakukan tahap
pelaporan, pertama-tama penulis membaca dan memahami
pedoman penulisan laporan praktik kerja lapangan pada buku
panduan yang diberikan oleh perguruan tinggi.
Kemudian, penulis meng-scan bahan bahan yang nantinya
akan dijadikan lampiran di dalam laporan praktik kerja lapangan.
Setelah semua bahan terkumpul, penulis mulai melakukan
penulisan laporan praktik kerja lapangan.

5
BAB 2

GAMBARAN UMUM INSTANSI

2.1 Visi Dan Misi Instansi


a. Visi:
Menjadi lembaga yang professional, tanggung jawab, dan
terpercaya dalam pencegahan dan pemberantasan, penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkotika.

b. Misi:
1. Mengembangkan dan memperkuat kapasitas kelembagaan
2. Mengoptimalisasi sumber daya alam penyelenggaraan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
3. Melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkotika secara
komprehensif.
4. Memberantas peredaran gelap narkotika secara professional.

2.2 Sejarah Instansi


a. Sejarah BNN RI

Sejarah penanggulangan bahaya narkotika dan


kelembagaannya di Indonesia dimulai tahun 1971 pada saat
dikeluarkannya Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor
6 Tahun 1971 kepada Kepala Badan Koordinasi Intelijen Nasional
(BAKIN) untuk menanggulangi 6 (enam) permasalahan nasional yang
menonjol, yaitu pemberantasan uang palsu, penanggulangan
penyalahgunaan narkoba, penanggulangan penyelundupan,
penanggulangan kenakalan remaja, penanggulangan subversi,
pengawasan orang asing.Berdasarkan Inpres tersebut Kepala BAKIN
membentuk Bakolak Inpres Tahun 1971 yang salah satu tugas dan
fungsinya adalah menanggulangi bahaya narkoba. Bakolak Inpres
adalah sebuah badan koordinasi kecil yang beranggotakan wakil-wakil
dari Departemen Kesehatan, Departemen Sosial, Departemen Luar
Negeri, Kejaksaan Agung, dan lain-lain, yang berada di bawah
komando dan bertanggung jawab kepada Kepala BAKIN. Badan ini
tidak mempunyai wewenang operasional dan tidak mendapat alokasi
anggaran sendiri dari ABPN melainkan disediakan berdasarkan
kebijakan internal BAKIN.

Pada masa itu, permasalahan narkoba di Indonesia masih


merupakan permasalahan kecil dan Pemerintah Orde Baru terus

6
memandang dan berkeyakinan bahwa permasalahan narkoba di
Indonesia tidak akan berkembang karena bangsa Indonesia adalah
bangsa yang ber-Pancasila dan agamis. Pandangan ini ternyata
membuat pemerintah dan seluruh bangsa Indonesia lengah terhadap
ancaman bahaya narkoba, sehingga pada saat permasalahan narkoba
meledak dengan dibarengi krisis mata uang regional pada pertengahan
tahun 1997, pemerintah dan bangsa Indonesia seakan tidak siap untuk
menghadapinya, berbeda dengan Singapura, Malaysia dan Thailand
yang sejak tahun 1970 secara konsisten dan terus menerus memerangi
bahaya narkoba.Menghadapi permasalahan narkoba yang
berkecenderungan terus meningkat, Pemerintah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) mengesahkan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika dan
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika.
Berdasarkan kedua Undang-undang tersebut, Pemerintah (Presiden
Abdurahman Wahid) membentuk Badan Koordinasi Narkotika
Nasional (BKNN), dengan Keputusan Presiden Nomor 116 Tahun
1999. BKNN adalah suatu Badan Koordinasi penanggulangan
narkoba yang beranggotakan 25 Instansi Pemerintah terkait.BKNN
diketuai oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) secara
ex-officio. Sampai tahun 2002 BKNN tidak mempunyai personel dan
alokasi anggaran sendiri. Anggaran BKNN diperoleh dan dialokasikan
dari Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes
Polri), sehingga tidak dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara
maksimal. BKNN sebagai badan koordinasi dirasakan tidak memadai
lagi untuk menghadapi ancaman bahaya narkoba yang makin serius.
Oleh karenanya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun
2002 tentang Badan Narkotika Nasional, BKNN diganti dengan
Badan Narkotika Nasional (BNN). BNN, sebagai sebuah lembaga
forum dengan tugas mengoordinasikan 25 instansi pemerintah terkait
dan ditambah dengan kewenangan operasional, mempunyai tugas dan
fungsi:

1. mengoordinasikan instansi pemerintah terkait dalam


perumusan dan pelaksanaan kebijakan nasional penanggulangan
narkoba; dan 2. mengoordinasikan pelaksanaan kebijakan nasional
penanggulangan narkoba.

Mulai tahun 2003 BNN baru mendapatkan alokasi anggaran


dari APBN. Dengan alokasi anggaran APBN tersebut, BNN terus
berupaya meningkatkan kinerjanya bersama-sama dengan BNP dan
BNK. Namun karena tanpa struktur kelembagaan yang memilki jalur
komando yang tegas dan hanya bersifat koordinatif (kesamaan

7
fungsional semata), maka BNN dinilai tidak dapat bekerja optimal dan
tidak akan mampu menghadapi permasalahan narkoba yang terus
meningkat dan makin serius. Oleh karena itu pemegang otoritas dalam
hal ini segera menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2007
tentang Badan Narkotika Nasional, Badan Narkotika Provinsi (BNP)
dan Badan Narkotika Kabupaten/Kota (BNK), yang memiliki
kewenangan operasional melalui kewenangan Anggota BNN terkait
dalam satuan tugas, yang mana BNN-BNP-BNKab/Kota merupakan
mitra kerja pada tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota yang
masing-masing bertanggung jawab kepada Presiden, Gubernur dan
Bupati/Walikota, dan yang masing-masing (BNP dan BN Kab/Kota)
tidak mempunyai hubungan struktural-vertikal dengan
BNN.Merespon perkembangan permasalahan narkoba yang terus
meningkat dan makin serius, maka Ketetapan MPR-RI Nomor
VI/MPR/2002 melalui Sidang Umum Majelis Permusyawaratan
Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) Tahun 2002 telah
merekomendasikan kepada DPR-RI dan Presiden RI untuk melakukan
perubahan atas Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang
Narkotika. Oleh karena itu, Pemerintah dan DPR-RI mengesahkan
dan mengundangkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika, sebagai perubahan atas UU Nomor 22 Tahun 1997.
Berdasarkan UU Nomor 35 Tahun 2009 tersebut, BNN diberikan
kewenangan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana narkotika dan
prekursor narkotika. Yang diperjuangkan BNN saat ini adalah cara
untuk MEMISKINKAN para bandar atau pengedar narkoba, karena
disinyalir dan terbukti pada beberapa kasus penjualan narkoba sudah
digunakan untuk pendanaan teroris (Narco Terrorism) dan juga untuk
menghindari kegiatan penjualan narkoba untuk biaya politik (Narco
for Politic).

b. Sejarah Instansi BNNP NTT

NTT merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari 1.192


pulau dan berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu
Australia dan Timor Leste, 432 pulau diantaranya sudah mempunyai
nama dan sisanya sampai saat ini belum mempunyai nama. 42 pulau
dihuni dan 1.150 pulau tidak dihuni, Diantara 432 pulau yang sudah
bernama terdapat 4 pulau besar: Flores, Sumba, Timor dan Alor
(FLOBAMORA) dan pulau-pulau kecil lainnya. Wilayah yang
berbentuk kepulauan tersebut menjadikan NTT sebagai daerah yang
berpotensi rawan dalam peredaran gelap narkotika.Perang melawan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika semakin serius
dilakukan ketika BNN Provinsi Nusa Tenggara Timur dibentuk.

8
Memiliki tiga jajaran BNN Kabupaten/Kota dibawahnya, yaitu BNNK
Kupang, BNNK Rote Ndao, dan BNNK Belu, BNNP NTT terus
berupaya menggalakan upaya Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika di Bumi Flobamora.

Berikut Logo Badan Narkotika Nasional

Gambar 2.1 Logo BNNP NTT

Sumber :https://bnn.go.id/

Sesuai dengan keputusan ketua BNN Nomor: Skep/37/IX/2006/BNN


tentang Logo dan PIN di lingkungan BNN, maka dapat dijelaskan mengenai
makna, bentuk dan warna dari logo BNN, sebagai berikut:

a) Makna bentuk
1. LINGKARAN BERWARNA EMAS menjelaskan satu kesatuan yang
tidak memberikan celah bagi penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkoba.
2. BINTANG, merupakan simbolisasi cita-cita luhur BNN untuk
mewujudkan masyarakat Indonesia bebas dari penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkoba.
3. TULISAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK
INDONESIA, memberikan pemahaman bahwa BNN merupakan
sebuah institusi pemerintah yang memiliki tugas khusus dalam
menanggulangi permasalahan Narkoba.
4. GARUDA, melambangkan komitmen BNN terhadap tekad
Pemerintah Republik Indonesia dalam upaya menanggulangi
permasalahan Narkoba.
5. HURUF BNN, menunjukkan terminologi Badan Narkotika Nasional

b) Makna Warna
1. WARNA HITAM, memiliki arti keseriusan dan ketegasan

9
2. WARNA KUNING GADING, memiliki kreativitas dan inovatif
makna kecerdasan, antusiasme.
3. WARNA BIRU TUA DAN BIRU MUDA, artinya adalah lambang
universalisme
4. WARNA PUTIH, artinya adalah keluhuran cita-cita.

2.3 Lokasi Instansi

Tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yaitu sebagai berikut:


Nama instansi : BADAN NARKOTIKA NASIONAL
Alamat : Jl. Palapa no. 1A, Oebobo Kota Kupang 85111
Telepon : +62 811 3811 6365
Website : ntt.bnn.go.id/

2.4 Struktur Organisasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi BNNP NTT

KEPALA

KEPALABAGIAN
UMUM

JABATAN
PELAKSANA

KEPALA BIDANG JABATAN JABATAN JABATAN


PEMBERANTASAN FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONA
DAN INTELIJEN L
JABATAN
PENYULUH PELAKSAN
KEPALA SEKSI
NARKOBA A
INTELIJEN
AHLI MUDA

KEPALA SEKSI
PENGAWASAN PENYULUH
TAHANAN DAN NARKOBA AHLI
BARANG BUKTI PERTAMA

Sumber: Kantor BNN Provinsi NTT

10
2.5 Tugas dan Fungsi

Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) adalah Instansi Vertikal yang


melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang Badan Narkotika Nasional dalam
wilayah Provinsi.

a. BNNP berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan


Narkotika Nasional.
b. BNNP dipimpin oleh Kepala

1. Tugas
BNNP mempunyai tugas melaksanakan tugas, fungsi dan
wewenang BNNdalam wilayah Provinsi.

2. Dalam melaksanakan tugasnya, BNN menyelenggarakan fungsi:


a) Pelaksanaan koordinasai penyusunan dan perumusan rencana strategis
dan rencana kerja tahunan di bidang pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika,
prekursor dan bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk
tembakau dan alkohol.
b) Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pencegahan, pemberdayaan
masyarakat, rehabilitasi , dan pemberantasan dalam wilayah Provinsi.
c) Pelaksanaan pembinaan teknis dan supervisi P4GN kepada
BNNK/Kota dalam wilayah Provinsi.
d) Pelaksanaan layanan hukum kerja sama dalam wilayah Provinsi P4GN.
e) Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama P4GN dengan instansi
pemerintah terkait dan komponen masyarakat dalam wilayah Provinsi.
f) Pelayanan administratif BNNP dan
g) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan BNNP.

2.6 Bidang Usaha/Bagian

1. Kepala BNNP NTT ;


2. Bagian Umum ;
3. Bagian Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M)
4. Bagian Rehabilitasi ; dan
5. Bagian Berantas ;
Badan Narkotika Nasional Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki
struktur, uraian tugas dan fungsi sebagai berikut :
1) Kepala BNNP NTT :
a. Memimpin BNNP dalam pelaksanaan tugas, fugsi, dan wewenang
BNN dalam wilayah Provinsi; dan

11
b. Mewakili Kepala BNN dalam melaksanakan hubungan kerja sama
P4GN dengan instansi pemerintah terkait dan komponen
masyarakat dalam wilayah Provinsi.

2) Bagian Umum
Bagian umum mempunyai tugas melaksanakan koordinasi
penyusunan rencana strategis dan rencana kerja tahunan P4GN, evaluasi
dan pelaporan BNNP, dan administrasi serta sarana prasarana BNNP.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud bagian umum
menyelenggarakan fugsi :
a. Penyiapan penyusuan rencana program dan anggaran;
b. Penyiapan pelaksanaan pengelolaan sarana prasarana, dan urusan
rumah tangga BNNP;
c. Penyiapan pelaksanaan pengelolaan data informasi P4GN;
d. Penyiapan pelaksanaan layanan hukum dan kerja sama dalam
wilayah provinsi;
e. Penyiapan pelaksanaan urusan tata persuratan, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, dokumentasi, dan hubungan masyarakat; dan
f. penyiapan pelaksanaan evauasi dan pelaporan BNNP.

Bagian Umum terdiri atas ;


a. Subbagian Perencanaan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan rencana program dan anggaran, pengelolaan
data informasi P4GN, dan penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi
dan pelaporan BNNP.
b. Subbagian Sarana Prasarana mempunyai tugas melakukan
pengololaan sarana prasarana, dan urusan rumah tangga BNNP.
c. Subbagian Administrasi mempunyai tugas melakukan urusan tata
persuratan, kepegawaian, keuangan, kearsipan, layanan hukum,
kerja sama, hubungan masyarakat, dan dokumentasi.

3) Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan masyarakat


Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai
tugas melaksanakan kebijakan teknis P4GN di bidang pencegahan dan
pemberdayaan masyarakat dalam wilayah Provinsi.
Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat
menyelenggarakan fungsi:
a) Penyiapan pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana strategis,
dan rencana kerja tahunan P4GN di bidang pencegahan dan
pemberdayaan masyarakat dalam wilayah Provinsi;
b) Penyiapan pelaksanaan diseminasi informasi dan advokasi P4GN
di bidang pencegahan dalam wilayah Provinsi;

12
c) Penyiapan pelaksanaan peran serta masyarakat dan pemberdayaan
alternatif P4GN di bidang pemberdayaan masyarakat dalam
wilayah Provinsi;

Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat terdiri atas:

a. Seksi Pencegahan; dan


b. Seksi Pemberdayaan Masyarakat.

4) Bidang Rehabilitasi
Bidang Rehabilitasi menyelenggarakan fungsi :
a) Penyiapan pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana strategis,
dan rencana kerja tahunan P4GN di bidang rehabilitasi dalam
wilayah Provinsi;
b) Penyiapan pelaksanaan asesmen penyalahguna dan/atau pecandu
narkotika dalam wilayah Provinsi;
c) Penyiapan pelaksanaan peningkatan kemampuan lembaga
rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial penyalahguna dan/atau
pecandu narkotika, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah
maupun masyarakat dalam wilayah Provinsi;

5) Bidang Pemberantasan
Bidang Pemberantasan menyelenggarakan fungsi:
a) Penyiapan pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana strategis
dan rencana kerja tahunan P4GN di bidang pemberantasan dalam
wilayah Provinsi;
b) Penyiapan pelaksanaan pemberantasan dan pemutusan jaringan
kejahatan terorganisasi penyalahgunaan peredaran gelap narkotika
dalam wilayah Provinsi;
c) Penyiapan pelaksanaan pembangunan dan pemanfaatan intelijen
teknologi dan kegiatan intelijen taktis, operasional dan produk
dalam rangka P4GN di bidang pemberantasan dalam wilayah
Provinsi;
d) Penyiapan pelaksanaan administrasi penyelidikan dan penyidikan
terhadap tindak pidana narkotika, psikotropika, prekursor, dan
bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan
alkohol dalam wilayah Provinsi;
e) Penyiapan pelaksanaan administrasi penyidikan tindak pidana
pencucian uang yang berasal dari tindak pidana narkotika dalam
wilayah Provinsi;

Bidang Pemberantasan terdiri atas:


a) Seksi Intelijen;

13
b) Seksi Penyidikan; dan
c) Seksi Pengawasan Tahanan dan Barang Bukti.

BAB 3

14
PELAKSANAAN PKL

3.1 Bidang Kerja

Selama menjalani kegiatan praktik kerja lapangan, penulis dibagi dalam


beberapa kelompok yang terdiri 2 orang dalam setiap kelompoknya untuk
menempati pada setiap bidang yang ada pada instansi. Namun setiap minggunya
dilakukan rolling sehingga setiap anggota mampu mengenali dan mempelajari
lebih lanjut tugas-tugas dan fungsi pada setiap bidang.

3.2 Kegiatan PKL

Tabel 3.2

Kegiatan PKL DI Kantor BNNP NTT

No. Hari/Tanggal Kegiatan


1. Jum’at, 15/07/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b. Perkenalan dengan kepala BNNP NTT;
c.Mengikuti rapat “penandatanganan perjanjian
kerja sama tentang rehabilitasi penyalahguna dan
pecandu narkotika” antara BNNP NTT dengan
beberapa Kepala bagian atau perwakilan yang
diundang dalam acara tersebut, salah satunya
Kepala dari rumah sakit jiwa.
2. Senin,18/07/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b.Menjadi penghubung antara inspektorat pusat
dengan setiap bagian pada instansi selama satu
minggu.
3. Selasa,19/07/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b. Membantu menyiapkan keperluan rapat
4. Rabu,20/07/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b. Membantu menyiapkan keperluan rapat
5. Jum’at,22/07/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b. Membantu menyiapkan keperluan rapat
A. Unit Kerja Bidang
Rehabilitasi

6. Senin,25/07/2022 a. Mengikuti apel pagi;


b.Perkenalan dengan koordinator dan pegawai
pada bidang rehabilitasi;
c. Mempelajari cara membuat SKHPN (Surat

15
Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkotika).
7. Selasa,26/07/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b.Mempelajari mekanisme surat masuk dn\an
surat keluar;
c. Membantu tes urine;
d. Membuat SKHPN.
8. Rabu,27/07/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b. Membuat SKHPN;
c. Belajar alur dan pengarsipan surat keluar.
d. Membuat RPD (Rencana Penarikan Dana)
9. Kamis,28/07/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b. Membuat RPD.
10. Jum’at,29/07/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b. Menyusun dokumen klien.
11. Senin,01/08/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b.Melakukan tes urine pada mahasiswa baru
SBMPTN Universitas Nusa Cendana.
12. Selasa,02/08/2022 a. Mengikuti apel pagi.
13. Rabu,03/08/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b.Melakukan tes urine pada mahasiswa baru
SBMPTN Universitas Nusa Cendana.
14. Kamis,04/08/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b.Melakukan tes urine pada mahasiswa baru
SBMPTN Universitas Nusa Cendana.
15. Jum’at,05/08/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b. Membantu menyiapkan ruang rapat.
B. Unit Kerja Bidang
P2M.

16. Senin,08/08/2022 a. Mengikuti apel pagi;


b.Melakukan perkenalan dengan kepala bagian
P2M.
17. Selasa,09/08/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b.Diminta untuk membuat konten edukasi tentang
bahaya narkoba.
18. Rabu,10/08/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b. Membuat konten tentang bahaya narkoba.
19. Kamis,11/08/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b.Mengetik keperluan untuk kegiatan pada bidang
P2M.
20. Jum’at,12/08/2022 Ijin sakit.
C. Unit Kerja Bidang

16
Umum.

21. Senin,15/08/2022 a. Mengikuti apel pagi;


b. Menginput data surat masuk ke komputer;
c. Menulis surat masuk dan disposisi surat.
22. Selasa,16/08/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b. Menginput data surat masuk ke komputer;
c. Menulis surat masuk dan disposisi surat.
23. Rabu,17/08/2022 Libur.
24. Kamis,18/08/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b. Menginput data surat masuk ke komputer;
c. Menulis surat masuk dan disposisi surat;
d. Mengantarkan surat pada bidang rehabilitasi.
25. Jum’at,19/08/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b. Menginput data surat masuk ke komputer;
c. Menulis surat masuk dan disposisi surat;
d.Mengantarkan surat pada sekretaris kepala.
D. Unit Kerja Bidang
Rehabilitasi

26. Senin,22/08/2022 a. Mengikuti apel pagi;


b. Melakukan tes urine.
27. Selasa,23/08/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b.Membantu menyiapkan keperluan kegiatan
rapat koordinasi tingkat Provinsi Bidang Rehab
BNNP NTT;
c. Menjadi notulen.
28. Rabu,24/08/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b. Mengarsip SKHPN.
29. Kamis,25/08/2022 Ijin sakit.
30. Jum’st,26/08/2022 Ijin sakit.
31. Senin,29/08/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b. Menjadi penghubung antara tim audit dengan
seluruh bagian pada BNNP NTT selama satu
minggu.
32. Selasa,30/08/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b. Membantu keperluan pihak auditing;
c. Mengantar berkas-berkas pada bagian umum.
33. Rabu,31/08/2022 Ijin sakit.
34. Kamis,01/09/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b. Foto copy berkas;
c. Membantu keperluan rapat.

17
35. Jum’at,02/09/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b.Mengscan berkas-berkas yang diminta pihak
audit.
36. Senin,05/09/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b.Membantu membeli keperluan kegiatan
PESPARANI.
E. Unit Kerja Bidang
P2M

37. Selasa,06/09/2022 a. Mengikuti apel pagi;


b.Melakukan tes urine pada mahasiswa baru
MANDIRI di Universitas Nusa Cendana.
38. Rabu,07/09/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b. Membantu memasukan sertifikat kegiatan
PESPARANI kedalam figura.
39. Kamis,08/09/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b.Melakukan tes urine pada mahasiswa baru
MANDIRI di Universitas Nusa Cendana.
40. Jum’at,09/09/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b.Mengambil surat penarikan mahasiswa PKL ke
kampus.
41. Senin,12/09/2022 a. Mengikuti apel pagi;
b. Mengikuti penarikan mahasiswa PKL.

3.3 Pengalaman Positif


Selama penulis melaksanakan PKL di kantor BNNP NTT, banyak
hal positif yang dapat penulis pelajari. Hal-hal baru seperti cara
pemeriksaan urine untuk tes narkoba, membuat surat keterangan hasil
pemeriksaan narkotika (SKHPN), dan mengetahui mekanisme surat
masuk,disposisi,dan surat keluar. Pada instansi tersebut juga penulis
mempelajari bagaimana aturan dalam berorganisasi, mulai dari disiplin,
beretika dalam bekerja, tanggung jawab, tidak membeda-bedakan suku,
ras, dan agama. Pengalaman positif lainnya yaitu penulis mendapatkan
relasi baru. Substansinya adalah keharmonisan dalam menjalankan tugas
masing-masing dan penulis bisa mengenal, mempelajari dan beradaptasi
dengan dunia kerja sesungguhnya.

3.4 Tantangan
Dalam setiap melaksanakan pekerjaan pasti mengalami berbagai
hambatan begitu pula dengan penulis yang baru mengenal dunia kerja

18
yang langsung praktek ke lapangan sehingga penulis mengalami beberapa
hambatan diantaranya :

1. Penulis kurang bisa meyesuaikan diri pada hari pertama karena merasa
malu;
2. Ketidaksesuaian teori atau konsentrasi yang ditempuh penulis di
kampus dengan tempat praktik membuat penulis sedikit kesulitan;
3. Penulis kurang paham dengan pekerjaan yang diberikan di tempat
praktik karena merupakan hal baru sehingga selalu meminta contoh
sebelum mengerjakan suatu pekerjaan; dan
4. Kurangnya konsultasi penulis dengan supervisor di tempat praktik.

19
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilakukan di Badan Narkotika Nasional
Provinsi Nusa Tenggara Timur, di Kawasan Jln. Palapa No. 1A, Oebobo,
Kota Kupang, Telepon +62 811 3811 6365 , Website ntt.bnn.go.id/

2. Selama melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) penulis


mendapatkan pengalaman baru tentang cara kerja didalam Lembaga
Pemerintah khususnya BNNP NTT. Pada pelaksanaanya penulis dibagi
menjadi beberapa kelompok yang kemudian dirolling setiap minggunya
sehingga penulis mampu mengenali dan memahami setiap tugas yang
diberikan oleh setiap bidang yang ada pada instansi.Tugas yang diberikan
yaitu menjadi notulen, membantu melakukan tes urine, arsip surat ,
pembuatan bahan kontak sebagai bentuk penyebaran bahaya narkoba, dan
membantu panitia ketika kegiatan. Pada pelaksanaannya, penulis
menemui beberapa kendala. Kendala tersebut adalah kesulitan dalam
mengoptimalkan menggunakan fasilitas kantor.

3. Diantara kendala-kendala tersebut dapat diatasi dengan cara penulis selalu


bertanya apabila menemukan kendala dalam melakukan pekerjaan, dan
selalu meminta pendapat kepada para staf atau pegawai di tempat praktik
dengan hasil kerja penulis.

4.2 Saran
Adapun beberapa saran atau masukan dari penulis kepada instansi
tempat penulis melaksanakan PKL dan Lembaga Pendidikan, Antara lain :

1. Bagi instasi Badan Narkotika Nasional Provinsi NTT


a) Terus dan tetap menjaga hubungan yang baik antara atasan
dan bawahan serta antar pegawai, sehinggatercipta
kerukunan dan keselarasan agar tujuan, visi, misi, harapan
yang ditetapkan tercipta
b) Selalu membuka ruang dan kesempatan belajar kepada
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kupang dalam
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Kantor Badan
Narkotika Nasional Provinsi NTT
c) Tetap menjalin hubungan kerjasama antara instansi dan
Universitas Muhammadiyah Kupang terlebih Jurusan
Akuntansi agar kedepan adik-adik mahasiswa Universitas

20
Muhammadiyah Kupang dapat melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan ditempat yang sama dan dibekali ilmu,
pengetahuan, dan pengalaman yang baik sebagai bekal
mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja nanti.

2. Bagi Lembaga Pendidikan Universitas Muhammadiyah Kupang


a) Universitas Muhammadiyah Kupang perlu meningkatkan
kerja sama dengan BNNP NTT, termasuk meminta
kesediaan pihak Kantor untuk memberikan diskusi
terbuka bagi mahasiswa Universitas Muhammdiyah
Kupang terutama bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi dan
juga Praktek Kerja Lapangan agar mahasiswa memiliki
waktu dalam mempelajari dan memahami dunia kerja,
terutama kerja sosial di lingkungan pemerintah
b) Lembaga Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Kupang terutama Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi
harus dapat mempersiapkan mahasiswa – mahasiswinya
dengan teknologi IT sebelum melaksanakan Prakter Kerja
Lapangan, karena di dunia kerja era ini menerapkan
system Teknologi Informasi yang lebih modern.

21
DAFTAR PUSTAKA

‘’Tim Prodi Akuntansi, 2022.Buku Panduan Praktek Kerja Lapangan.


Universitas Muhammadiyah Kupang’’.

Diakses melalui internet :

https://bnn.go.id/. Diakses tanggal 30 Agustus 2022

https://ntt.bnn.go.id/sejarah/ . Diakses tanggal 02 September 2022

https://biroren.bnn.go.id/ . Diakses tanggal 02 September 2022

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kerangka_Kualifikasi_Nasional_Indonesia

Diakses tanggal 27 September 2022

22
DOKUMENTASI

Gambar 5.1 Gambar 5.2

Praktikan melakukan tes urine Pot pemeriksaan tes


urine

mahasiswa UNDANA

Gambar 5.3 Gambar 5.4

Alat tes urine Bentuk ruang rapat BNNP


NTT

23
Gambar 5.5

Praktikan menulis surat masuk dan

disposisi surat ke dalam buku surat masuk

Gambar 5.6

24
Parktikan menginput surat masuk ke komputer

Gambar 5.7

Mengikuti rapat “penendatangan perjanjian kerja sama tentang rehabilitasi


penyalahguna dan pecandu narkotika”

Gambar 5.8

Membuat RPD ( Rencana Penarikan Dana )

25
Gambar 5.9
Praktikan melakukan tes urine pada
mahasiswa SBMPTN UNDANA

26
Lampiran 1. Format Penulisan Notulen Rapat.

27
Lampiran 2. Daftar Hadir Peserta Rapat

28
Lampiran 3. Surat Ijin Dokter

29
Lampiran 4. Surat Masuk Yang Sudah Didisposisi

30
Lampiran 5. Buku Agenda Surat Masuk

31
Lampiran 6. Buku Agenda Surat Keluar

32
Lampiran 7. Konten Tentang Bahaya Narkoba

33
34

Anda mungkin juga menyukai