Anda di halaman 1dari 20

BUKU PANDUAN

PRAKTEK KLINIK ANALIS KESEHATAN


DASAR I

(PKAKD I)

Nama : ………………………………........
NIS : …………………………………….
Jurusan : ……………………………………..

YAYASAN PENDIDIKAN KESEHATAN RS. HAJI MEDAN


SMK KESEHATAN HAJI SUMATERA UTARA
PROGRAM KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
KATA PENGANTAR1 DAFTAR ISI 2

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanuhuwatala Halaman Sampul


sehingga buku Panduan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Kata Pengantar Daftar Isi
(PKL) untuk peserta didik SMK Kesehatan Haji Program Keahlian BAB I PENDAHULUAN
Analis Kesehatan ini dapat diselesaikan dengan baik. Panduan ini 1. Latar belakang
di susun dalam rangka mempersiapkan peserta didik keperawatan 2. Landasan Hukum
dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) menuju profesionalisme 3. Tujuan PKL
untuk mencapai Visi dan Misi SMK Kesehatan Haji Sumatera 4. Manfaat PKL
Utara. BAB II PELAKSANAAN PKL
Panduan teknis ini disusun dengan maksud untuk menjadikan 1. Petunjuk Umum PKL
pedoman bagi peserta didik dalam melaksanakan Program Praktik 2. Prosedur PKL
Kerja Lapangan (PKL) di instansi Rumah Sakit. Buku panduan ini 3. Tata Tertib PKL
mengacu pada kurikulum 2006 (KTSP) dan petunjuk pelaksanaan 4. lampiran
PKL pada Sekolah Menengah Kejuruan yang dikeluarkan oleh BAB III LAPORAN PKL
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kejuruan. 1. Sistematika penulisan Laporan
Mudah-mudahan Allah yang Maha Kuasa senantiasa 2. Teknik Penulisan laporan
memberikan perlindungan dan bimbingan-Nya. Amiiin… BAB IV PENUTUP
Lampiran lampiran
Medan, Oktober 2021 1. Daftar siswa peserta PKL Tahun 2021
Koordinator PKL Teknologi Laboratorium Medik 2. Struktur Pokja dan Pembimbing PKL

Rahmi Habibah Nst., Amd.AK


BAB I3 B. TUJUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) 4
PENDAHULUAN Penyelenggaraan PKL bertujuan untuk:
A.   LATAR  BELAKANG 1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian
Pembelajaran di SMK dirancang dengan pendekatan profesional, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat
berbasis kompetensi, pendekatan berbasis pada produksi dan pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai
pendekatan berbasis dunia kerja. Pembelajaran berbasis pada dengan tuntutan lapangan kerja.
kompetensi adalah pembelajaran yang ditekankan untuk 2. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan
membekali kompetensi secara tuntas kepada peserta didik yang (Link and Match) antara SMK dan dunia kerja.
mencakup aspek sikap (attitude), pengetahuan (knowledge) dan 3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan
ketrampilan (skill). Pembelajaran berbasis produksi adalah tenaga kerja yang berkualitas profesional.
pembelajaran yang ditekankan pada pemerolehan hasil belajar 4. Mampu menghasilkan asisten laboratorium yang handal di
berupa barang jadi atau jasa sesuai dengan standar dunia industri bidang nya.
atau dunia usaha. Sedangkan pembelajaran berbasis dunia kerja 5. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap
mengarahkan peserta didik dapat meningkatkan kompetensinya pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
melalui dunia kerja. Pembelajaran di dunia kerja ini, peserta didik
harus melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan C. MANFAAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN
persyaratan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Kerjasama antara SMK dengan instansi pasangan
Pada dasarnya Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu dilaksanakan dalam prinsip saling membantu, saling mengisi,
model penyelenggaraan pendidikan yang memadukan secara utuh dan saling melengkapi untuk keuntungan bersama.
dan terintegrasi kegiatan belajar siswa di sekolah dengan proses Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
penguasaan keahlian kejuruan melalui bekerja langsung di (PKL) akan memberi nilai tambah atau manfaat bagi pihak-
lapangan kerja. Metode tersebut dilaksanakan dalam rangka pihak yang bekerjasama, sebagai berikut:
peningkatan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk a.    Manfaat Bagi Institusi Pasangan
mencapai relevansi antara pendidikan dengan kebutuhan tenaga Penyelenggaraan PKL memberi keuntungan nyata bagi
kerja. Institusi Pasangan antara lain:
Harapan utama dan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini di 1. Institusi Pasangan dapat mengenal kualitas peserta
samping meningkatkan keahlian profesional siswa agar sesuai PKL yang belajar dan bekerja di tempat PKL
dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja, agar siswa memiliki etos 2. Umumnya peserta PKL telah ikut dalam proses
kerja yang meliputi: kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif, pelayanan secara aktif sehingga pada pengertian
kreatif, disiplin, bertanggung jawab, dan berakhlak mulia sehingga tertentu peserta PKL adalah tenaga kerja yang
menghasilkan hasil pekerjaan yang berkualitas,. memberi keuntungan.
3. Institusi Pasangan dapat memberi tugas kepada5 Keahlian profesional yang diperoleh dapat6
peserta PKL untuk kepentingan pelayanan sesuai mengangkat harga diri dan rasa percaya diri tamatan,
kompetensi dan kemampuan yang dimiliki. yang selanjutnya akan mendorong mereka untuk
4. Selama proses pendidikan melalui kerja lapangan, meningkatkan keahlian profesionalnya pada tingkat yang
peserta PKL lebih mudah diatur dalam hal disiplin lebih tinggi.
berupa kepatuhan terhadap peraturan Institusi
Pasangan. Karena itu, sikap peserta PKL dapat D. LANDASAN HUKUM
dibentuk sesuai dengan ciri khas kerja di Institusi Adapun landasan hukum pelaksanaan PKL adalah:
Pasangan. 1. UU No. 20 / 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
5. Memberi kepuasan bagi Institusi Pasangan karena 2. PP. Nomor: 29 / 1990 tentang Pendidikan Menengah
diakui ikut serta menentukan masa depan bangsa 3. Kep. Menaker No: 285 / MEN / 1991 tentang Pelaksanaan
melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL). Permagangan Nasional
4. PP No: 39 / 1992 tentang peranan Masyarakat dalam
b.    Manfaat Bagi Sekolah Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian 5. Surat Keputusan Mendikbud Nomor : 0490 / U / 1992
professional bagi peserta didik lebih terjamin tentang Sekolah Menengah Kejuruan
pencapaiannya. Terdapat kesesuaian yang lebih pas 6. Surat Keputusan Mendikbud No: 323 / U / 1997 tentang
antara program pendidikan dengan kebutuhan lapangan Penyelenggaraan Pendidikan Standar Ganda Pada Sekolah
kerja (sesuai dengan prinsip Link and Match). Memberi Menengah Kejuruan.
kepuasan bagi penyelenggaraan pendidikan sekolah
karena tamatannya lebih terjamin memperoleh bekal yang E. METODE
bermanfaat, baik untuk kepentingan tamatan, kepentingan Metode pengalaman belajar ini menggunakan pre and post
dunia kerja, dan kepentingan bangsa. conference, bed side teaching dimana siswa yang mengikuti
kegiatan praktek setiap harinya harus menyerahkan
c.    Manfaat Bagi Praktikan / Peserta Didik laporannya baik pada instansi pendidikan maupun instansi
Hasil belajar peserta PKL akan lebih bermakna, tempat praktek berlangsung berupa catatan harian sesuai
karena setelah tamat akan betul-betul memiliki keahlian target yang telah di tetapkan dalam buku panduan yang di
profesional sebagai bekal untuk meningkatkan taraf siapkan dan sesuai dengan hal – hal yang berhubungan
hidupnya dan sebagai bekal untuk pengembangan dirinya dengan kegiatan selama berada di tempat praktek.
secara berkelanjutan.
F. STRATEGI PELAKSANAAN PRAKTEK KLINIK7 Keseragaman 8
LABORATORIUM DASAR 1. Siswa/i wajib menggunakan uniform/seragam dan atribut
1. Selama praktek berlangsung, CI pendidikan melakukan pre yang sudah ditentukan oleh sekolah
and post conference yang dihadiri oleh seluruh siswa yang 2. Bagi siswa/i yang tidak mentaati tata tertib no. 1 di atas
dinas pada saat itu dikenakansanksi yakni tidak diizinkan memasuki lahan
2. Setelah akhir dinas, siswa mengumpulkan laporan praktek praktif profesi (alpa)
kepada CI pendidikan 3. Siswa/i dilarang memanjangkan kuku, menggunakan cat
3. Untuk pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan, kuku, memakai perhiasan (anting, kalung, gelang, cincin,
diharapkan kerjasama CI Lahan/pegawai ruangan untuk dll, tato sementara atau permanen.
memberikan paraf sebagai tanda siswa benar telah 4. Apabila siswa/i tidak mentaati tata tertib no. 3 di atas
melakukan praktek laboratorium tersebut yang sesuai dikenakan sanksi yakni segera memotong kuku saat itu juga
dengan kompetensi yang telah ditetapkan. dan menanggalkan/membuka perhiasan yang sedang
dipakai dan akan dikurangi nilai dari sikap professional
TATA TERTIB siswa sebanyak 5 %.
Kehadiran 5. Membawa perlengkapan untuk keperluan praktik seperti
1. Siswa/i wajib hadir 15 menit sebelum shift dimulai bila siswa jam tangan yang mempunyai detik (nursing kit)
terlambat maka di kenakan saknsi mengganti menjadi 6. Siswa dilarang membawa handphone dan tas, dan hanya
doble sift membawa perlengkapan yang disediakan oleh sekolah.
2. Mengingat kehadiran PKL 100 % maka apabila siswa/i
terlambat akan dikenakan sanksi yakni nilai dikurangi 5 % Kewajiban
setiap keterlambatan 1. Mengisi ADL (Activity Daily Life)
3. Siswa yang tidak dapat mengikuti pkl sesuai jadwal yang di 2. Siswa/I wajib mengikuti konferensi di lahan praktik industri
tentukan maka di wajibkan untuk menggantinya sesuai 3. Siswa/I wajib melapor dan dan menyerahkan buku penilaian
jadwal yang di tentukan oleh pembimbing pkl terkecuali pada hari terakhir dinas pada guru pembimbing
karena alasan tertentu. 4. Siswa wajib mengikuti segala peraturan yang ada baik di
4. Apabila ketidakhadiran karena sakit/izin harus ada pendidikan maupun di tempat lahan praktek
keterangan sakit dari yang merawat atau surat izin dokter 5. Siswa/I diwajibkan mengikuti apel pagi di RS / lahan praktek
diberikan kepada CI (Clinical Instructur) dan pembimbing 6. Siswa/I wajib menjaga nama baik sekolah , rumah sakit / la
(foto copy rangkap 1) 7. Kelompok siswa/I wajib mengganti kerusakan alat yang
dipakai dari institusi pendidikan dan lahan praktik akibat
kelalaian siswa/i
8. Siswa/I wajib memahami, membawa buku panduan praktik9 Lampiran10
dan menerapkan aturan yang tertera didalamnya selama
mengikuti praktik lapangan. 1. JENIS KETERAMPILAN : SAMPLING
9. Siswa di izinkan pulang bila sudah melakukan operan sift A. BAHAN : DARAH
dengan teman yang dinas di sift berikutnya. Alat :
1. vacutainer/ spuit
ABSENSI SISWA 2. tourniquet
Tanggal 3. Tabung :
Nama : a. biru : hemostasis → Na.Sitrat
b. Ungu : Hematologi → EDTA
c. Kuning/Merah: Kimia klinik → Clot Actifator
Nis :
d. Hijau : Faal Jantung → litium heparin
4. APD ( Alat Pelindung Diri ) Yaitu Masker dan sarung
Tangan
Tanda tangan CI
5. Tissue Alkohol
6. Plester

Keterangan kehadiran siswa : Cara kerja :


1. Siapkan bon permintaan dan tabung yang dibutuhkan
sesuai pemeriksaan di Bon
2. Siapkan alat dan gunakan APD
3. Perkenalkan diri, Tanya informasi pasien ( nama, umur,
dan tanggal lahir ) serta ketersediaannya untuk diambil
darahnya.
4. Apabila pasien bersedia maka jelaskan prosedur yang
akan di lakukan.
5. Pasang tourniquet dan cari vena atau arteri pada pasien
6. Sterilkan daerah punksi dengan tissue alcohol
7. Ambil darah dengan vacutainer beserta tabung11 C. BAHAN : FACES12
permintaan dengan kemiringan 45 0 c melalui ( dapat Persiapan alat : wadah penampung faeces
dipilih ) Cara kerja : pasien diminta untuk mengambil faeces sewaktu
a. Vena mediana cubiti dan diberikan wadah penampung faeces untuk
b. Arteri vemoralis / selangkangan kemudian dianalisa di laboratorium
c. Arteri radialis / pergelangan tangan
8. Setelah selesai lepaskan torniqueit dan tarik jarum Langkah :
vacutainer 1. Hendaknya para analis bersikap lebih ramah tamah
9. Tekan daerah punksi dengan tissue alcohol agar tidak kepada pasien
membengkak dan darah tidak keluar lagi lalu tempelkan 2. Perlunya meningkatkan pelatihan pengambilan darah
plester menggunakan vacutainer
10. Homogenkan tabung, beri laber dan kirim sampel ke 3. Menambah jumlah tempat duduk untuk pengambilan
bagian pengolahan sampling. darah agar pasien tidak berdasarkan untuk diambil
Aturan : darahnya.
1. Perkenalkan diri, Tanya informasi pasien ( nama, umur dan
tanggal lahir ) 3. JENIS KETERAMPILAN : CARA PENGOLAHAN SAMPEL
Serta ketersediaannya untuk diambil darahnya dan jelaskan 1. Sampel datang beserta bon pemeriksaan : bila peserta
prosedur yang akan di lakukan ( ini merupakan bagian awal datang beserta bon pemeriksaan
untuk melakukan sampling ) Lakukan hal – hal berikut ini :
2. Jika N/P maka tanyakan puasa atau tidak kepada pasien a. Bila dari IGD, Catat nomor, nama jenis dan
kemudian sesudah diambil darahnya suruh pasien datang pemeriksaan terlebih dahulu dahulu, tandai tabung dari
kembali 2 jam setelah makan IGD.
3. Untuk arteri ( pemeriksaan lakukan pengambilan darah. b. Bila hanya bon pemeriksaan yang datang, bon tersebut
diantar ke ruangan registrasi
2. JENIS KETERAMPILAN : SAMPEL
B. BAHAN : URIN 2. Langkah – langkah memasukin data:
Persiapan alat : wadah penampung urin a. Scaner Barcode ( Menurut Warna Tabung )
Cara kerja : Pasien diminta untuk mengambil urin pagi
dan di berikan wadah penampung urin untuk
kemudian dianalisa di laboratorium
Urutan Kimia Hemostasis hematologi Anti
heparin13
Specimen Beberapa tata cara tentang pengolahan sampel :
2 2 2 2
colection a) Pengiriman sampel dari ruangan melalui pneumatic tube :
Specimen 1. Setelah selesai sampel diambil sampel beserta bon
2 1 1 1
handling pemeriksaannya dimasukkan ke dalam tabung
Sampling pneumatic tube pastikan tertutup rapat
1 - - - 2. Lalu masukkan pneumatic tube ke stasiun pengiriman
handing
3. Tekan tombol “ ADRRES “ tujuan pengiriman pada
3. Secara manual stasiun pastikan alamat ke alamat patologi klinik.
a. Spesimen Collection : draw & reccived klik “ ceklis”
b. Specimen handing : Received & process klik “ ceklis” b) Prosedur pengolahan sampel untuk pemeriksaan darah
c. Specimen handing : Prosess klik “ ceklis” beku ( kimia dan imunologi )
1. Sampel darah beku diterima dari instalasi rawat jalan
I. Sesuaikan sampel dengan jenis pemeriksaan yang di ambil oleh petugas atau rawat inap melalui pipa
1. Tabung unggu : darah EDTA ( hematologi ) perumatic tube
2. Tabung merah kuning : Serum Kimia 2. Sampel darah beku ( kimia dan imunologi )
3. Tabung biru : Hemostatis a. Cek barcode sesuai dengan lembaran pemeriksaan
4. Tabung Hijau : troponin T ( jantung ) b. Barcode harus sama dengan bon pemeriksaan
5. Spuit : Arteri Heparin c. Cek volume sampel sampel cukup atau tidak, bila
6. Pot : Urine dan Faeces tidak maka tidak bisa di lakukan pemeriksaan
d. Setelah darah beku/ kimia maka sentrifege 3.000
Catt : semua beri tanda ceklis dan jika pot berisi urin dan feces di rpm 50 – 10 menit untuk mendaptakan serum, cek
draw secara manual lisis atau tidak bila lisis maka di ulang sentrifugennya
IV. jika telah selesai di draw : e. Bila pasien rawat jalan maka jelaskan pada pasien
1. Kimia : sentrifuge ± 3000 rpm selama 10 – 15 menit untuk diambil ulang
dan letakkan pada distribusi sampel. Siap dilakukan f. Bila pasien rawat inap, antara lain : atas petugas
pemeriksaan sampling dan jelaskan bahan harus diambil ulang
2. Hemostatis : sentifuge ± 3000 rpm selama 10 – 15 menit antara lain : atas nama pasien tersebut no MR, no
kemudian langsung dilakukan pemeriksaan. barcode dan Umur karena alas an lisis tidak Cukup.
3. Hematologi, troponin T, Arteri Heparin : langsung menuju14 3. Setelah siap di sentrifuge dan the kita cek dan bahan15
ke distributor sampel dan siap dilakukan pemeriksaan cukup tidak lisis masukkan data tersebut ke computer
4. Darah beku 9 kimia dan imunologi 0 c. Sampel cukup, masukkin data ke list computer. Klik
a. Specimen coleection, ketik nomor registrasi, draw, specimen collection, ketik nomor registration, draw
received dan received kemudian specimen handling scanner
b. Spasimen handling scanner 2 kali : RECEIVED & 1 kali received dan proses.
PROSES d. Selesai di list antar ke ruangan klinik kimia
c. Sample handling scanner 1 kali yaitu process sentrifuge 3000 RPM selama 10 menit.
5. Setelah selesai, sampel diantar keruangan distribusi e. Untuk cairan pada klinik rutin maka tidak perlu di
sampel pada keranjang kimia / imunologi dan siap untuk sentrifuge
dilakukan pemeriksaan f. Setelah sampel siap di cek masukkan kedua list
computer, antarkan ke ruangan klinik rutin dan satu
c) Procedur pengolahan sample urin, feces, cairan pleura, lagi ke distributor sampel letakkan di keranjang kimia
cairan otak, cairan asites dan cairan sperma dan siap lakukan pemeriksaan
1. Sampel urine feces yang diterima dari petugas smpling
rawat jalan dan petugas sampling rawat inap melalui 3. Sample cairan sperma
pipa pneumatic tube a. Cek barcode dengan bon permintaan pemeriksaan
a. Cocokkan barcode sesuai dengan bon permintaan b. Masukkan ke data list computer. Klik spesiment
pemeriksaan collection, klik nomor reguistrasi lalu di draw dan
b. Cek volume sample cukup apa tidak. Contoh untuk received, specimen handling scanner satu kali,
sampel urin 20 ml dan faeces sebesar biji jagung. received dan proses
c. Sampel cukup, masukkan data ke list computer. Klik c. Selesai di list, antarkan ke ruangan klinik rutin dan
specimen collection, ketik nomor registration, draw lakukan pemeriksaan.
dan received kemudian specimen handling scanner
1 kali received dan proses. d) Prosedur pengolahan sampel untuk sampel darah rutin
d. Selesai di list antar ke ruangan klinik rutin 1. Sampel darah rutin di terima dari instalansi rawat jalan
yang di ambil oleh petugas rawat jalan dan rawat inap
2. Sample cairan pleura, cairan otak dan cairan asites melalui pipa pneumatic tube
a. Cocokkan barcode sesuai dengan bon permintaan 2. Sampel darah rutin:
pemeriksaan a. Cek barcode sesuai lembar pemeriksaan
b. Cek volume sampel cukup atau tidak contoh b. Barcode harus sama dengan bon pemeriksaan17
untuk16 sampel urin 20 ml dan faeces sebesar biji c. Cek volume dan bekuan sampel
jagung
3. Sampel kita terima, masukkan ke data list computer 2. Cek barcode dan sesuaikan dengan bon permintaan
yaitu specimen collection. Ketik nomor registrasi draw & 3. Cek wadah sampel benar atau tidak
received,klik specimen handling scanner 1x, received 4. Cek sampel pada wadah apakah sesuai dengan bon
dan process permintaan
4. Antar ke ruang distribusi pada keranjang hematologi 5. Masukkan ke data list computer klik specimen
dan lakukan pemeriksaan collection, klik nomor registrasi lalu di draw dan
received, kemudian specimen handling scanner 1 x
e) Procedur pengolahan sampel untuk pemeriksaan received dan prosess
hemostatis 6. Antar ke ruangan distribusi dan letakkan pada keranjang
1. Sampel darah hemostatsi yang diterima dari petugas mikrobiologi dan siap dilakukan pemeriksaan
sampling rawat jalan dan petugas sampling rawat inap
melalui pipa pneumatic tube g) Procedure pengolahan sampel urin 24 jam CCT ( clearons
2. Cek barcode dan sesuaikan dengan bon pemeriksaan time )
3. Cek volume sample cukup atau tidak , bila tidak maka a. Sampel urin di terima dan petugas sampling rawat jalan
diambil ulang dan rawat inap
4. Cek sampel beku atau tidak, bila beku ambil ulang b. Cek barcode dan sesuaikan dengan bon permintaan
5. Sampelhemostatis di list ke computer klik spesiment c. Masukkan kedata list computer, klik specimen collection
collection, klik nomor registrasi kemudian di draw dan ketik nomor registrasi lalu draw dan received dan proses
received d. Antar keruangan pemeriksaan atau klinik kimia dalam
6. Specimen handling scanner 1 kali received dan proses jaringan dan masukkan keranjang.
7. Senrtifuge 3.500 rpm selama ± 15 menit
8. Cek darah lisis atau tidak, jika lisis maka ambil ulang h) Pengiriman hasil lab melalui pneumatic tube :
jika tidak maka taruh sampel pada keranjang 1. Semua hasil yang akan dikirim di catat ke buku expedisi
hematologi/hemostatis di table distribusi dan siap ruangan
dilakukan pemeriksaan. 2. Kemuadian analis menelpon/menghubungi ruangan
untuk memastikan nama perawat yang menerima hasil
f) Pengolahan sampel untuk pemeriksaan mikrobiologi labhasil lab tersebut
1. Sampel urine, feces, sputum, darah, secret, cairan 3. Setelah hasil dikirim, catat nama perawat yang
pleura, asites otak, cairan lambung yang di terima dari menerima hasil pada buku expedisi.
petugas sampling rawat jalan dan petugas rawat jalan18 19
inap melalui pipa pneumatic tube. Critical Values
PT : ˃ 20 detik
APTT : ˃ 70 detik 4. JENIS KETERAMPILAN : PARASITOLOGI
Hemoglobin : ˂ 5 gr/dl 1. Pemeriksaan Urin
Trombosit : ˂ 50.000/mm3 atau ˃ 1.000.000/mm3 Bahan : urin
Ureum : ˃ 215 mg/dl Alat :
KGD : Dewasa : ˂ 40 mg/dl atau ˃ 400 mg /dl 1. Cobas u 411
Bayi : ˂ 30 mg/dl atau ˃ 300 mg/dl 2. Tabung urinalisa
Amylase : ˃ 230 mg/dl 3. Rak tabung reaksi
Elektrolit : Na : ˂ 120 mEq/ L atau ˃ 6,5 mEq/l 4. Stik combur 10 test m
K : Dewasa : ˂ 2,5 mEq/l atau ˃ 6,5 mEq/L 5. Centrifuge 5702
Bayi : ˂ 2,5 mEq/L atau ˃ 8,0 mEq/l 6. Water bath
CI : ˂ 80 mEq/L atau ˃ 115 mEq/L 7. Klinipet
Troponin T : selesai diperiksa segera lapor 8. Pintip
CKMB : selesai di periksa segera lapor 9. Pipet tetes
LDH : selesai diperiksa segera lapor 10. Spuit
11. Objek glass
Jumlah sampel :301 sampel 12. Deck glass
Gambar
a. Cara draw Pada computer ( lihat tnda panah pada Reagensia :
gambar ) 1. Asam Acetat 6 %
b. Tube ( tempat sampel atau hasil ) 2. Benedict
c. Sentrifuge ( alat untuk mendapatkan plasma pada 3. Iodium Tincture 1 %
darah dengan kecepatan ± 3000 rpm selama 10 – 15
menit ) Cara kerja :
d. Trolley ( alat pengatur tube ke ruangan yang di tuju 1. Catat nomor, nama dan warna Urin pada buku catatan
setiap ruangan memiliki kode masing – masing ) laboratorium
Nb : perhatikan alat pengiriman tube dan scanner pada computer 2. Beri label pada tabung urintest
pengolahan sampel secara berkala 3. Masukkan urin 11 ml ke dalam tabung urintest
Sebaiknya alat sentrifuge dibiarkan bekerja selama ± 10 – 1520 4. Masukkan data ke dalam computer analysis– process21
menit agar plasma dan darah sampel telah terpisahkan secara sample – analyzer – cobas u 411 # 1- klik kanan – today
sempurna.
– ketik nomor sampel – ceklis pada bagian received – 2. Panaskan dalam wadah waterbath selama 5 menit
process all 3. Lihat perubahan warna yang terjadi
5. Masukkan nomor sampel ke dalam alat cobas u 411
a. Sample entry – masukkan nomor sampel – klik a-z – Interpretasi hasil
panaha ke atas – UK – ceklis - Biru jernih sekdikit kehijauan, agak keruh
b. Klik tanda ( X ) – worklist – cocokkan dengan tabung +1 : hijau dengan endapan kuning
urintest tadi +2 kuning
6. Ambil stic combur test m dan celupkan ke sampel urin +3 Orange
7. Letakkan stic pada cobas U 411 dan tunggu hasilnya +4 Merah
keluar
8. Sisa sampel di sentrifugasi selama 5 menit dengan Uji Biliburin
panjang gelombang 1,5 rpm tekan start 1. Ambil 3 ml dan masukkan dalam tabung kecil
9. Baca hasil dari alat cobas U 411, apabila protein, 2. Tambahkan iodium tincture 1 % sebanyak 0.5 CC
glukosa atau biliburin ada yang positif maka dilakukan menggunakan spuit melalui dinsing tabung
pengujian kembali secara manual buatlah nama pasien 3. Lihat apakah terbentuk atau tidak cincin berwarna hijau
pada kertas hasil.
Uji Protein Interpretasi hasil
1. Ambil 3 Ml urin ( secukupnya ) - : tidak ada cincin hijau
2. Panaskan dalam waterbath selama 5 menit + : ada terbentuk cincin hijau
3. Lihat kekeruhannya
4. Tambahkan asam asetat 6 % sebanyak 3 tets 10. Sampel yang telah di sentrifuge dibuang dan yang tersisia
5. Baca hasilnya dan tulis pada kertas hasil adalah endapan sedimen
11. Endapan dihomogenkan
Interpretasi hasil 12. Teteskan 1 tetes sedimen dan tutup dengan deck glass.
- : kekeruhannnya sedikit sekali Jangan lupa membuat label.
+1 : kekeruhan sedikit / tanpa buti – butir 13. Periksa dibawah mikroskop
+2 : kekeruhan jelas ( berbutir – butir ) Alat :
+3 : kekeruhan hebat ( berkeping – keeping ) a. Alat cobas U 411, stick, Cara pengerjaan, serta urinalisa
+4 : menggumpal b. Sentrifuge untuk arinalisasi
Uji Glukosa22 c. Water bath23
1. Ambil 3 cc benedic dan tambahkan 8 tetes urin d. Reduksi urin + 1 glukosa
e. Reduksi urin +2 2. Kemudian ambil objek glass yang lain, doronglah darah
f. Sampel urin sebelum dilakukan pemeriksaan tersebut sehingga membentuk hapusan darah yang
berbentuk lidah api, tunggu hingga kering.
II. Pemeriksaan Faeces 3. Fiksasi dengan methanol 1-2 tetes, tunggu selama 3-5
Alat : Objek Glass, Deck Glass, lidi tangkai menit ( sampai kering )
pengaduk 4. Tetesin giemsa selama 15 menit . bilas dengan air
Bahan : faeces mengalir dan keringkan
Reagensia : eosin 1 %
Cara Kerja : III. Pembuatan laju endapan darah
1. Ambil feses secukupnya Bahan : darah
2. Tambahkan eosin 1 % satu tetes 1. Tabung reaksi
3. Homogenkan dengan tangkai pengaduk 2. Rak tabung reaksi
4. Tutp dengan cekc glass 3. Klinipet
5. Baca di bwah mikroskop 4. Pintip
5. Spuit pengisapan
Interpresentasi hasil : 6. Pipet westengren
1. Telur cacing 7. Rak Pipet westengren
2. Eritrosit Reagensia : Na Sitrat 3,8 %
3. Leukosit Cara kerja :
4. Yeast 1. Masukkan 0,4 ml atau 400 ul Na sitrat 3,8 ke dalam
5. Darah tabung
Jumlah sampel : 14 sampel 2. Tambahkan darah 1,6 ml ke dalam tabung tersebut.
Homogen
5, JENIS KETERAMPILAN : HEMATOLOGI 3. Kemudian pipet darah sampai garis 0
1. Pembuatan Hapusan Darah 4. Berdirikan di atas rak. Kemudian miringkan dengan
2. Bahan : Darah kemiringan 450 Selama 7 menit.
Alat : objek Glass 5. Kemudian baca pipet tersebut.
Reagensia : Mtthanol, Giemsa Catatan : untuk pembuatan giemsa diperlukan larutan buffer dan
Cara Kerja giemsa dengan perbandingan 3 : 1.
1. Teteskan darah ke objek glass24
25
6. JENIS KETERAMPILAN : HEMOSTASIS 7. JENIS KETERAMPILAN : PEMERIKSAAN26
1. Pemeriksaan PT, APTT,TT dan fibrinogen TROPONIN T
2. Alat : Teco Coatron A Alat : cardiac rider
3. Bahan : Darah Sitrat Bahan : darah heparin
Cara kerja :
Cara kerja 1. Klik start pada alat Cardiac Rider ( alat akan berputar )
1. Sampel yang sudah diproses dimasukkan kea lat Teco kemudian masukkan chip
costron A4 ( dengan tutup tabung dibuka) dan di letakkan 2. Masukkan strip troponin T kea lat, klik start pada alat akan
di rack yang ada dalam teco coatron A4 berputar
2. Tekan rack kea rah kanan sampai sampai bunyi klik 3. Tetesi 150 – 200 ml darah yang ada pada tabung hijau
setelah scan barcode kelubang strip troponin T
3. Dorong kembali kea rah kiri 4. Klik strat, biarkan alat membaca hasil selama 15 menit
4. Tutup alat dan proses Pt/APTT/Fibrinogen Nilai normal : 0-0,1 mg/dl
5. Tekan enter maka alat akan bekerja Jumlah sampel : 12 sampel
6. Ditunggu hingga hasil keluar dan masukkan ke result ke
computer III. Pemeriksaan D- Dimer
Alat : DIMER JR
Pada bagian hemostatis, para mahasiswa memasukkan hasil pada Bahan : Plasma Citrate
computer yaitu dengan cara: Cara kerja
a. Ketik nilai control dahulu kemudian hasil pemeriksaan 1. Siapkan alat dan bahan, nyalakan alat DIMEX JR
b. Nilai normal : PT = 10 – 18 detik 2. Letakkan Single Buffer pada salah satu nomor pada alat
APTT = 24 – 42 detik dalam keadaan 0
TT = 11 – 18 detik 3. Masukkan 25 ul plasma citrate ke dalam single cuvet
4. Tambahkan 100 ul buffer
5. Klik “timer’ dan inkubasi selama 120 detik
6. Pindahkan cuvet tersebut pada posisi optic dan tekan
tombol “optic”
7. Segera homogenkan reagen latex hingga muncul “active”
pada alat
8. Pipet 50 ul latex yang dihomogenkan tadi dan campur27 volume 1 – 3 cc untuk anak28 dan 4 – 10 cc untuk orang
kedalam cuvet, homogenkan dengan clinipad hingga bunyi dewasa.
“tit” 2. Jika sampel yang di periksa dalam bentuk koloni kuman,
9. Tunggu dan catat hasilnya. maka tambahkan aquadest pada slide pemeriksaan.
10. Nol – kan alat : aenter – test – enter – timer Namun, jika sampel dalam bentuk cairan ( seperti darah )
11. Nilai normal : kurang dari 500 mg.ml maka tidak perlu menambahkan aquadest pada sliede.
3. Terdapat suatu alat dengan nama API 20 ( analytical profil
A. Tata Cara pemeriksaan Sampel Pada Laboratorium indeks 20 ) yang digunakan untuk menentukan sensitifikasi
Imunologi Secara Manual dari bacteri basil yang semula bacteri coccus, koloni diambil
a. Judul : Pemeriksaan narkoba dari blood agar dimasukkan ke dalam larutan NaCL 1 – 3 cc
b. Sampel : 039 4. Secara Umum, coccus ada dua jenis yakni streptococcus
c. Bahan : Urin dan Stphylococcus , untuk membedakan keduannya, maka
d. Alat : kita gunakan katalase.
a. stick pemeriksaan 5. Terdapat 3 jenis staphylacocus dengan karakteristik masing
b. pipet Tetes – masing.
1. Gunakan APD, siapkan alat dan bahan 6. Pada bateri coccus, digunakan media MSA yang berwarna
2. Buka wadah urine secara hati – hati merah
3. Celupkan stick pemeriksaan narkoba ke dalam 7. Uni speks merupakan alat yang digunakan pada
sampel hingga mengenaii tanda batas yang tertera laboratorium mikroiologi untuk pengukur tingkat kekeruhan
4. Diamkan 30 detik larutan dengan nilai 0,5 – 1 SOPnya adalah power – tekan
5. Baca hasil. tanda mata – lampu akan tampak pada monitor – “0 “ –
tekan tanda mata – lampu akan tampak pada monitor –
8. JENIS KETERAMPILAN MIKROBIOLOGI letakkan tabung Nacl yang berisi koloni bacteri – nilai hasil
1. Siapkan bactec adalah wadah sampel yang digunakan akhir akan keluar dan tampak pada layar monitor. Jika
untuk kuman yang sukar di temukan. Terdapat butiran resin hasilnya kurang dari 0,5 maka tambahkan kembali koloni
yang digunakan sebagai pengikat antikoagulan pada bacterinya. Jika 1 maka encerkan kembali dengan
darah . baptec lebih baik daripada boi;en, karena boilen menambahkan Nacl pada tabung media.
hanya untuk memperkaya bakteri dan tidak dapat 8. SOP bactec adalah tekan Power 2x buka pintu Bactec
digunakan untuk mendapatkan kuman yang sukar tekan tanda botol – scan barcode – jika pada layar muncul
ditemukan. Contoh sampel yang menggunakan baptek A7 – tutup pintu bactec
sebagai wadahnya adalah darah atau cairan otak dengan
9. SOP bio safety Cabinet adalah colok – angka tutup bio29 BAB III 30
Safety Cabinet sampai ujung – tekan – tekan tanda “fan” – LAPORAN PBL
set 4x – atur 0001 pada layar monitor – tekan “set” warning
alat selama 3 menit – tunggu hingga alat samapi berbunyi A. Susunan Kerangka Laporan PBL
“tut “ tut – turunkan tutup bio safety cabinet sampai tanda “ Laporan PBL dibuat oleh masing-masing siswa peserta PBL
sash height “ berdasarkan sampling yang dirasa mampu untuk dilakukan
pengkajian sesuai hasil laboratorium. Dimana dalam penentuan
kasus yang akan dibawakan oleh siswa tersebut hendaknya
dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pembimbing Lahan (CI)
dan pembimbing pendidikan (Guru pembimbing).

B. Tata Cara Pembuatan Laporan PBL


Laporan PBL terbagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian awal,
bagian inti dan bagian akhir, yaitu sebagai berikut:
a. Bagian Awal
- Halaman Sampul
- Halaman Logo
- Halaman Judul (sama dengan halaman sampul)
- Halaman Pengesahan
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Daftar Tabel (jika ada)
- Daftar Gambar (jika ada)
- Daftar Lampiran (jika ada)

b. Bagian Inti
Bab I Pendahuluan
- Latar Belakang
- Tujuan (Tujuan Penulisan Laporan PBL dan Tujuan
Pelaksanaan PBL)
- Manfaat Pembuatan Laporan
- Tempat dan Waktu Pelaksanaan31 FORMAT PENGKAJIAN ANALIS KESEHATAN32
- Gambaran Tempat Penelitian
Nama kepala Lab : ………………………………………………….
Bab II Laporan Pendahuluan Jenis pemeriksaan : ………………………………………………….
- Kegiatan selama PKL ( Patologi dan Instalasi gawat Alat yang digunakan : ………………………………………………….
darurat ) : …………….……………………………………
- Kegiatan di isi sesuai dengan ADL (Activity Daily Living) : …………………………………………………
atau sesuai dengan kegiata yang di lakukan selama : …………………………………………………
PKL Bahan : ………………………………………………….
Jumlah pemeriksaan : ………………………………………………….
Bab IV Pembahasan Nilai normal : ………………………………………………….
- Sampling yang diangkat Proses pemeriksaan : ………………………………………………….
- Pemahaman (solusi ) ; ………………………………………………….
: ………………………………………………….
Bab V Penutup : …………………………………………………..
- Kesimpulan Hasil pemeriksaan : …………………………………………………..
- Saran : ………………………………………………….
: ………………………………………………….
c. Bagian Akhir Tujuan pemeriksaan : …………………………………………………..
Lampiran – lampiran : …………………………………………………..
- Struktur organisasi rumah sakit Solusi dan saran : ………………………………………………….
- Struktur organisasi ruangan laboratorium : ………………………………………………….
- ADL (Activity Daily Living)
- Catatan tindakan yang dilakukan diluar dari format yang
ada
DAFTAR SISWA PESERTA PBL33 20
21
PENANGGUNG
No HARI/TANGGAL RUANGAN TTD 22
JAWAB
23
1
24
2
25
3
26
4
27
5
28
6
29
7
30
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
ADL (ACITIVITY DAILY LIVING) 35
19 34
KETRAMPILAN PRAKTEK KLINIK LABORATORIUM
sampel dan
pengambilan darah

TEMPAT

PEGAWAI
langsung

INISIAL /
TGL &

PARAF
TARGET
NO

KETRAMPILAN Jadwal Konsultasi Dengan Guru Pembimbing

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Hasil Paraf
No Tanggal Tema konsul
1 5 Melakukan konsul pembimbing
pemeriksaan darah
2 5 Melakukan
pemeriksaan urin

3 3 Melakukan
pemeriksaan faeces
4 5 Melakukan
pemasukkan bon
pemeriksaan dalam
aplikasi komputer
5 2 Melakukan
pemeriksaan manual
( URIN )
6 2 Melakukan
pewarnaan gram
7 3 Melakukan
pemeriksaan KGD
8 3 Melakukan uji protein
9 3 Melakukan uji 3
glukosa 6
10 3 Melakukan 37
pengantaran hasil

Anda mungkin juga menyukai