DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB 1. PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3. Tujuan Program.........................................................................................2
1.4. Manfaat Program.......................................................................................2
1.5. Luaran........................................................................................................2
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA............................................3
2.1. Kondisi Umum Lingkungan......................................................................3
2.2. Gambaran Umum Produk..........................................................................4
2.3. Analisis Ekonomi Usaha (Kelayakan Usaha)..............................................................4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN.....................................................................9
3.1. Produksi Pengemasan................................................................................9
3.2. Promosi dan Pemasaran...........................................................................10
3.3. Tahapan Pekerjaan...................................................................................11
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN......................................................12
4.1. Anggaran Biaya........................................................................................12
4.2. Jadwal Kegiatan.......................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
LAMPIRAN...........................................................................................................15
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping...............15
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan....................................................25
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian
Tugas....................................................................................................................26
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana..............................................27
ii
DAFTAR TABEL
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Stunting masih menjadi masalah terbesar untuk perkembangan dan kemajuan bangsa
sebagaimana mestinya anak menjadi aset penting dalam perkembangan bangsa dan
negara di masa yang akan datang. Stunting merupakan kegagalan dalam tumbuh kembang
anak. Stunting disebabkan oleh kurang gizi kronis yang terjadi dalam 1000 hari
kehidupan. Gizi buruk pada balita merupakan salah satu permasalahan pokok bangsa
Indonesia karena berdampak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia. Perbaikan
gizi diperlukan untuk menghindari masalah tersebut yang diberikan pada anak usia 6-24
bulan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
2020 tentang Standar Antropomentri Anak bahwa balita stunting ditentukan oleh
peraturan tersebut yaitu balita dikategorikan pendek dan sangat pendek berdasarkan
Panjang Badan menurut Umur (PB/U) dan Tinggi Badan menurut Umur (TB/U)
dinyatakan dalam Ridhani et al., (2022).
Moringa oleifera merupakan komoditas yang banyak tumbuh di Indonesia yang
berpotensi sebagai makanan pendamping ASI yang ekonomis dan murah. Moringa
oleifera telah banyak digunakan oleh sejumlah komunitas, seperti sebuah penelitian yang
dilakukan di Yogyakarta melaporkan bahwa penambahan Moringa oleifera untuk
makanan bayi membuat peningkatan positif indeks massa tubuh menjadi nilai rata-rata
sekitar 13-14 anak dari 30 responden. Hasanuddin et al., (2022) yang menyatakan bahwa
daun kelor memiliki kandungan nutrisi yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
dalam tubuh sehingga keseimbangan nutrisi dapat terpenuhi.
Bandeng (Chanos chanos) merupakan salah satu komoditas perikanan unggul untuk
memenuhi kebutuhan gizi dengan harga yang relatif murah dan digemari masyarakat
Indonesia. Zat gizi yang terkandung dalam ikan bandeng diantaranya protein, lemak,
vitamin dan mineral. Kandungan protein ikan bandeng berkisar 20-24%, asam amino
glutamat 1,39%, asam lemak tidak jenuh 31-32% dan memiliki kandungan mineral makro
dan mikro yakni Ca, Mg, Na, K, Fe, Zn, Cu dan Mn.Tulang merupakan komponen dari
ikan yang diketahui memiliki kandungan kalsium dan fosfor yang cukup tinggi. Kadar
kalsium pada tulang ikan bandeng sebesar 39,24%. sehingga limbah tulang duri
berpeluang untuk dimanfaatkan menjadi bahan pakan dan pangan berkalsium tinggi
Akhmadi et al., (2019).
2. Untuk mengetahui kelayakan dari produk Stik Keju sebagai cemilan sehat penambah
asupan gizi pada balita
3. Dapat menciptakan sebuah usaha dalam pengembangan produk ini yang dapat
diciptakan profit yang tinggi
1.5 Luaran
1. Laporan kemajuan.
2. Laporan akhir.
3. Produk wirausaha ( Stik Keju sehat kelor & tulang ikan bandeng).
4. Artikel ilmiah “ Stik Keju Mocha sehat dan bergizi dari tulang ikan bandeng
(chanos-chanos) dan kelor (moringa oleifera)” yang akan dipublikasikan di jurnal
nasional.
3
BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Sumber Dana
Sumber Modal Jumlah
5
Pribadi Rp 10.000.000
Total Rp 10.000.000
Timbangan
5 Rp. 150.000 3 th Rp. 50.000
digital
Biaya Perlengkapan
No. Nama Barang Unit Harga Satuan Jumlah
1 Kemasan plastik 15 pcs Rp. 2.000 Rp. 30.000
2 Kertas sticker 3 lembar Rp. 1.000 Rp. 3.000
Total per Hari Rp. 36.000
Total per Bulan Rp. 990.000
Biaya Operasional
No. Perlengkapan Unit Harga Satuan Jumlah
1 Pisau 3 Rp. 10.000 Rp. 30.000
2 Panci 1 Rp. 45.000 Rp. 45.000
3 Sarung tangan plastik 1 pak Rp. 15.000 Rp. 15.000
4 Spatula 3 Rp. 20.000 Rp. 60.000
5 Wadah 5 Rp. 30.000 Rp. 150.000
6 Printer 1 Rp. 1.700.00 Rp. 1.700.000
Total Perlengkapan Rp. 2.000.000
= Rp 9.839.000
Penjualan:
Pendapatan:
7
Penjualan/Bulan Rp 9.000.000
Beban-Beban:
Biaya operasional Rp 300.000
Beban Penyusutan Peralatan Rp 334.000
Biaya bahan baku Rp 5.580.000
Biaya Perlengkapan Rp 990.000
Total Beban
Rp. 7.204.000
Laba Netto
Rp. 1.796.000
= Rp 1.796.000 + Rp 334.000
= Rp 1.462.000
Payback Period
PP = Rp 10.000.000 / Rp 2.266.000
PP = 6,83
1 Rp 1.462.000 - Rp 1.462.000
2 Rp 1.462.000 - Rp 1.462.000
3 Rp 1.462.000 - Rp 1.462.000
4 Rp 1.462.000 - Rp 1.462.000
5 Rp 1.462.000 - Rp 1.462.000
6 Rp 1.462.000 Rp 1.462.000
8
7 Rp 1.462.000 Rp 1.462.000
8 Rp 1.462.000 Rp 1.462.000
9 Rp 1.462.000 Rp 1.462.000
10 Rp 1.462.000 Rp 1.462.000
11 Rp 1.462.000 Rp 1.462.000
12 Rp 1.462.000 Rp 1.462.000
Total PV Rp 17.544.000
arus kas
Moda Rp 10.000.000
Awal
NPVP Rp 7.544.000
= 0,05 + 0,05
= 0,1
Profitability Index
PI = Rp 17.544.000 / Rp 10.000.000
PI = 1,7
9
karena nilai PI > 1, maka menurut kriteria metode ini, investasi untuk bisnis ini dinyatakan
sangat layak
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
Dalam menjalankan usaha stik keju dengan bahan utama tulang ikan bandeng
(Chanos chanos) dan Daun Kelor (Moringo Oleifera), maka ada beberapa tahapan yang harus
dijalankan:
3.1 Produksi Pengemasan
1. Produksi
Proses pembuatan Stik Keju dari daun kelor dan tulang ikan bandeng adalah
sebagai berikut :
1. Cuci tangan
2. Pakai sarung tangan, masker, apron dan tutup kepala sebelum melakukan
proses produksi
3. Alat yang digunakan seperti pisau, timbangan digital, wadah, spatula, blender,
oven, loyang oven, panci presto dan kompor. Bahan yang digunakan antara
lain daun kelor, tepung tulang ikan bandeng, tepung tapioka, telur, mentega,
baking powder, garam, keju, minyak goreng, gas elpiji, dan kemasan.
4. Pada awalnya kita siapkan daun kelor yang segar dan tulang ikan bandeng
yang sudah di ubah dalam bentuk tepung.
5. Pembuatan limbah tulang ikan bandeng mulanya di cuci bersih dan dilakukan
perebusan selama 30 menit untuk membersihkan lemak dan sisa daging yang
menempel.
6. Selanjutnya menggunakan metode presto, tulang ikan akan di kukus dengan
pengukusan selama 2 jam. Kemudian pencucian dengan kain sering dan air
mengalir Kemudian
7. Setelah itu dikeringkan pada suhu 60o C selama 48 jam. Tulang yang telah
kering kemudian dihaluskan menggunakan blender, setelah itu diayak untuk
mendapatkan rendemen tepung tulang.
8. Setelah sudah tersedia tepung tulang ikan bandeng, maka dimulai pembuatan
stick keju dari daun kelor dan tepung tulang ikan bandeng.
10
9. Pertama kocok lepas telur lalu tambahkan garam, baking powder, mentega dan
keju yg sudah di parut. Lalu masukkan tepung bertahap, uleni hingga kalis.
10. Siapkan wajan yg sudah di beri minyak goreng. Cetak plintir menggunakan
tangan lalu goreng dengan api kecil, jangan diaduk sampai adonan mengapung
ke atas minyak, Jika sudah di rasa kering kuning keemasan, angkat dan
tiriskan
11. Dinginkan hingga mengeras dan masukan kedalam kemasan
2. Pengemasan
Kemasan primer produk berbentuk Standing Pouch berukuran 10×17 cm,
dengan logo yang menggambarkan daun kelor dan tulang ikan bandeng sebagai
bahan dasar produk. Dengan nama produk “ Stik Keju Mocha” . Pengemasan
dibuat sederhana, menarik dan ramah lingkungan.
a. Cuci tangan
b. Pakai sarung tangan, masker, apron, dan tutup kepala sebelum melakukan
proses pengemasan
c. Memasukan Stik Keju kedalam kemasan
d. Lakukan pengecekan kembali pada setiap produk, sehingga tidak ada produk
yang cacat atau tidak layak jual
e. Tutup kemasan dengan erat agar tidak tumpah atau terkontaminasi
f. Tempelken stiker produk pada tutup kemasan
g. Tidak lupa untuk menempalkan stiker yang berisi kandungan, saran
penyajian/anjuran konsumsi didepan dan dibelakang kemasan.
h. Lakukan pengecekan Kembali pada setiap produk sebelum produk
didistribusikan.
Perencanaan
struktur Pembelian alat
Ide
produksi dan dan bahan
penjualan
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
1 Persiapan Waode
salsabila z.
2 Pembelian Saraswati
alat dan
bahan
6 Penyusunan Kifayatul
laporan
kemajuan
8 penyusunan Waode
laporan salsabila
akhir, dan Evita
penulisan
artikel
ilmiah
14
DAFTAR PUSTAKA
Akhmadi, M. F., Imra, & Maulianawati, D. (2019). Calcium and Phosfor Fortification of Crackers by Using Milkfish
Bone (Chanos chanos). Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan, 11(1), 49–54. HYPERLINK
"https://doi.org/10.20473/jipk.v11i1.11911"https://doi.org/10.20473/jipk.v11i1.11911
Hasanuddin, I., AL, J. P., S, S., Rodin, M. A., Laela, N., Nurbaya, S., & Suparta, S. (2022). Edukasi
Tentang Pemanfaatan Daun Kelor (Moringa Oleifera) Guna Pencegahan Stunting di Desa Cenrana
Kec Panca Lautang. JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM), 5(8),
2458–2466. https://doi.org/10.33024/jkpm.v5i8.6418
Ridhani, H. W., Rahadita, K. A., Winarsih, S., Rizqy, M., & Abidin Achmad, Z. (2022). PEMANFAATAN
EKSTRAK DAUN KELOR PADA PRODUK OLAHAN PUDING SEBAGAI UPAYA
PENCEGAHAN STUNTING DI DESA POHSANGIT TENGAH. In Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat (Vol. 2, Issue 1). https://jurnalfkip.samawa-university.ac.id/karya_jpm/index
15
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping Biodata Ketua
Pelaksana
A. Identitas Diri
Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1. - -
-
Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
Biodata Anggota 3
A. Identitas Diri
Biodata Anggota 4
A. Identitas Diri
2.
- -
-
3.
- - -
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
Pendidikan/Pengajaran
Riset
Penyandang
No Judul Riset Tahun
Dana
1.
22