KEMENTERIAN KESEHATAN Rl
TAHUN 2012
613
Ind
d
613
lnd Indonesia.Departemen Kesehatan, Direktorat
d Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat
Buku Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita
Jakarta 1997
Cetakan Tahun 2012
PRAKATA
Buku pedoman ini merupakan revisi dari Buku Pedoman Deteksi Dini Tumbuh
Kembang Balita, Departemen Kesehatan Rl (tahun 1988-1997).lsibuku pedoman ini
telah dirubah disesuaikan dengan permasalahan tumbuh kembang anak dilapangan.
Bab I. Pendahuluan telah dilengkapi dengan latar belakang, sasaran, tujuan,
kerangka konsep pembinaan tumbu kembang dan indikator yang digunakan untuk
mengukur keberhasilan kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh
kembang anak.
Bab II. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak, merupakan teori dasar tentang
pertumbuhan dan perkembangan anak yang meliputi pengertian, ciri-ciri dan prinsip,
faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tumbuh kembang anak, aspek-aspek
perkembangan yang dapat dipantau, periode dan tahapan tumbuh kembang anak
serta gangguan tumbuh kembang yang sering ditemukan diIndonesia.
Bab Ill. Stimulasi Tumbuh Kembang Balita, menguraikan teori praktis tentang
bagaimana cara memberikan stimulasi perkembangan kemampuan gerak kasar,
gerak halus,bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian anak.
Bab IV. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak, menguraikan cara
pemeriksaan/skrining untuk menemukan secara dini adanya masalah gizi,lingkaran
kepala tidak normal, penyimpangan perkembangan, gangguan penglihatan dan
pendengaran anak, masalah mental emosional, autis serta gangguan pemusatan
pematian dan hiperaktivitas pada anak.
Bab V. lntervensi dan Rujukan Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak,
menjelaskan tentang cara melakukan intervensi penyimpangan perkembangan dan
evaluasinya, berbagai tingkatan rujukan serta alur rujukan dini.
Bab VI. Pencatatan dan Pelaporan, menjelaskan secara rinci forrnulir deteksi dini
tumbuh kembang anak, register penyimpangan tumbuh kembang anak serta forrnulir
pelaporan kegiatan deteksi dini tumbuh kembang anak.
Kamimenyadari bahwa buku pedoman ini banyak kekurangannya dan masih jauh
dari sempuma. Mengingat keterbatasan kami, mohon kiranya para pembaca dan
pengguna buku pedoman ini berkenan menyampaikan kritik untuk memperbaiki
kekurangan serta asupan dan sumbang saran untuk penyempumaan buku ini.
Sebagai Ketua Tim Revisi buku pedoman dan atas nama anggota tim, kami
mengucapkan terima kasih kepada dr. Sri Astuti S.Soeparrnanto MSc (PH) Direktur
Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan Rl dan Tim Pengarah
yang telah memberikan arahan dan dukungan hingga terwujudnya buku pedoman
ini. Ucapan terima kasih dan penghargaan juga kami sampaikan kepada semua
pihak utamanya anggota Tim Revisi yang telah meluangkan waktu serta
mendedikasikan keilmuan dan pengalaman klinisnya sehingga buku pedoman ini
dapat diterbitkan.
Harapan kami, para pembaca dan pengguna buku pedoman ini dapat
memanfaatkannya secara optimal dalam upaya meningkatkan kualitas tumbuh
kembang anak dan demi kelangsungan eksistensi masa kini dan masa depan
bangsa Indonesia.
.Rusmil,SpA(K),MM
11
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
diterbitkannya buku pedoman Stimulasi, Deteksi dan lntervensi Dini Tumbuh
Kembang Anak. Buku pedoman ini merupakan hasll revisi Buku Pedoman Deteksl
Dini Tumbuh Kembang Balita Cetakan Tahun 1988-1997. Revisi buku ini dapat
terlaksana berkat ke asama yang baik dari pelbagai seperti lintas program di
lingkungan Departemen Kesehatan, pengelola program kesehatan anak dari provinsi
terpilih, Bagian llmu Kesehatan Jiwa FKUI Jakarta dan lkatan Dokter Anak
Indonesia.
Pada dasarnya setiap anak akan melewati proses tumbuh kembang sesuai dengan
tahapan usianya. Untuk memantau tumbuh kembang anak dengan baik maka para
orang tua, tenaga kesehatan, pendidik, kader dan tenaga lainnya yang berminat
dalam tumbuh kembang anak, perlu mengetahui sekaligus mengenali ciri-ciri serta
prinslp tumbuh kembang anak, seperti: pada usia berapa akan muncul gerakan,
kata-kata maupun perilaku tertentu pada seorang anak dan pada usia berapa
kemampuan tersebut digantikan dengan gerakan, kata-kata dan perilaku yang lebih
matang. Oleh karena proses tumbuh kembang anak hampir sama, maka mengetahui
ciri-ciri dan prinsip tumbuh kembang anak akan memudahkan para orang tua dalam
memberikan stimulasi tumbuh kembang sesuai dengan yang dibutuhkan dan
diharapkan anak untuk mencapai tumbuh kembang optimal.
Apabila perkembangan anak sesuai dengan ciri-ciri perkembangan pada usia
tertentu berarti anak berhasil menyesuaikan diri secara normal. Melalui deteksi dini
tumbuh kembang anak, penyimpangan dimana tumbuh kembang anak tidak sesuai
dengan keadaan normal, dapat diketahui secara dini. Dengan demikian tenaga
kesehatan dapat melakukan intervensi dini, yang tentu saja hasilnya akan jauh lebih
baik dibandingkan dengan intervensi yang dilakukan kemudian.
Upaya pembinaan tumbuh kembang anak diarahkan untuk meningkatkan kesehatan
fisik, mental dan psikososial anak. Upaya tersebut dilakukan sedini mungkin sejak di
dalam kandungan, dengan perhatian khusus pada bayi dan anak balita yang
merupakan "masa kritis" dan "masa emas" bagi kelangsungan tumbuh kembang
anak. Pembinaan tumbuh kembang anak merupakan salah upaya prioritas dalam
mempersiapkan anak Indonesia menjadi calon generasi penerus bangsa yang sehat,
cerdas, ceria, tangguh dan berbudi luhur.
Agar tenaga kesehatan di puskesmas dan jaringannya serta petugas lintas sektor
dapat melakukan upaya pembinaan tumbuh kembang anak yang komprevensif,
berkualitas dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan anak, maka dibutuhkan
suatu standar pelayanan yang dituangkan dalam bentuk pedoman praktis yang tidak
terlalu teoritis. Pedoman ini lebih menekankan pada cara menstimulasi
perkembangan anak, langkah-langkah pemeriksaan/ skrining dalam rangka deteksi
dini penyimpangan tumbuh kembang dan tindakan intervensi dini terhadap
penyimpangan tumbuh kembang berdasarkan permasalahan anak.
Kepada Tim Revisi, Tim Pengarah dan pelbagai pihak lainnya yang telah
memberikan dukungan penuh hingga terbitnya buku pedoman ini, kami
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas usaha
dan kerja kerasnya yang tanpa mengenallelah.
Kepada para pembaca dan pengguna buku pedoman ini utamanya para tenaga
kesehatan, kami mengharapkan buku ini dapat melengkapi buku pedoman lainnya di
lll
lapangan dan dapat digunakan secara optimal dalam membina tumbuh kembang
anak.
Semoga buku pedoman ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya
meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak Indonesia.
IV
DAFTARISI
Halaman
Prakata ................................................................................................................................ ii
Kata Pengantar
.........................................................................................................................
iii Daftar lsi
.................................................................................................................................
... v BAB I Pendahuluan
................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2
Sasaran..................................................................................................
.... 2
1.3 Tujuan........................................................................................................ 2
1.4 Kerangka Konsep Pembinaan Tumbuh kembang balita dan anak
prasekolah
................................................................................................ 3
1.5 lndikator Keberhasllan............................................................................... 3
BAB II Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak ........................................................ 4
2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan ......................................... 4
2.2 Ciri-ciri dan Prinsip-prinsip Tumbuh-Kembang Anak................................. 4
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi KualitasTumbuh-Kembang
anak........................................................................................................... 5
2.4 Aspek-aspek perkembangan yang dipantau .............................................
7
2.5 Periode Tumbuh kembang anak................................................................ 7
2.6 Tahapan perkembangan anak menurut umur ........................................... 10
2.7 Beberapa gangguan tumbuh kembang yang sering ditemukan................ 13
BAB Ill
Stimulasi Tumbuh-Kembang Balita dan anak prasekolah .............................. 15
3.1 Pengelompokkan umur untuk stimulasi..................................................... 15
Stimulasi pada umur 0- 3 bulan............................................................... 16
Stimulasi pada umur 3- 6 bulan............................................................... 18
Stimulasi pada umur 6- 9 bulan............................................................... 20
Stimulasi pada umur 9 -12 bulan .............................................................. 22
Stimulasi pada umur 12 -15 bulan .......................................................... 24
Stimulasi pada umur 15-18 bulan .......................................................... 26
Stimulasi pada umur 18- 24 bulan .......................................................... 28
Stimulasi pada umur 24 - 36 bulan .......................................................... 30
Stimulasi pada umur 36- 48 bulan........................................................... 32
Stimulasi pada umur 48- 60 bulan ......................................................... 34
Stimulasi pada umur 60 - 72 bulan .......................................................... 37
BABIV
Deteksi Dini Tumbuh-Kembang Anak ............................................................. 40
4.1 Deteksi DiniPenyimpangan Pertumbuhan................................................ 41
4.2 Deteksi DiniPenyimpangan Perkembangan Anak.................................... 52
4.3 Deteksi DiniPenyimpangan MentalEmosional......................................... 74
BABV
lntervensi dan Rujukan Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang anak............. 80
5.1 lntervensi DiniPenyimpangan Perkembangan anak ................................ 80
5.2 Rujukan Dini Penyimpangan Perkembangan anak .................................. 83
BAB VI Pencatatan, Pelaporan, Monitoring dan Evaluasi ........................................... 85
BAB VII Penutup .......................................................................................................... 92
Lampiran-lampiran :
Lampiran 1 Formulir Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak ..................................................... 93
Lampiran 2 Kohort Kesehatan Bayi
......................................................................................... 94
Lampiran 3 Kohort Kesehatan Anak Balita
.............................................................................. 96
Lampiran 4 Formulir Laporan Kesehatan Bayi......................................................................... 98
Lampiran 5 Formulir Laporan Kesehatan Anak Balita dan Prasekolah ................................... 99
Lampiran 6 Formulir Rekapitulasi Laporan Kesehatan Bayi .................................................... 100
Lampiran 7 Formulir Rekapitulasi Laporan Kesehatan Anak Balita dan Prasekolah............... 101
v
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya
antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini
mungkin sejak anak masih di dalam kandungan. Upaya kesehatan ibu yang dilakukan
sebelum dan semasa hamil hingga melahirkan, ditujukan untuk menghasilkan keturunan
yang sehat dan lahir dengan selamat (intact survival). Upaya kesehatan yang dilakukan
sejak anak masih di dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya,
ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan
kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang optimal baik fisik, mental,
emosional maupun sosial serta memiliki lnteligensi majemuk sesuai dengan potensi
genetiknya.
Berbeda dengan otak orang dewasa, otak balita (bawah lima tahun) lebih plastis.
Plastisitas otak pada balita mempunyai sisl positif dan negatif. Slsi positifnya, otak balita
lebih terbuka untuk proses pembelajaran dan pengkayaan. Sisi negatifnya, otak balita
lebih peka terhadap lingkungan utamanya lingkungan yang tidak mendukung seperti
asupan gizi yang tidak adekwat, kurang stimulasi dan tidak mendapat pelayanan
kesehatan yang memadai. Oleh karena masa lima tahun pertama kehidupan merupakan
masa yang sangat peka terhadap lingkungan dan masa ini berlangsung sangat pendek
serta tidak dapat diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai "masa keemasan"
(golden period), "jendela kesempatan" (window of opportunity) dan "masa kritis" (critical
period).
Mengingat jumlah balita di Indonesia sangat besar yaitu sekitar 10 persen dari seluruh
populasi, maka sebagai calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang
balita di Indonesia perlu mendapat perhatian serius yaitu mendapat gizi yang baik,
stimulasi yang memadai serta terjangkau oleh pelayanan kesehatan berkualitas
termasuk deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang. Selain hal-hal
tersebut, pelbagai faktor lingkungan yang dapat mengganggu tumbuh kembang anak
juga perlu dieliminasi.
Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas yang
diselenggarakan melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan
tumbuh kembang balita dilakukan pada "masa kritis" tersebut di atas. Melakukan
stimulasi yang memadai artinya merangsang otak balita sehingga perkembangan
kemampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balita
berlangsung secara optimal sesuai dengan umur anak. Melakukan deteksi dini
penyimpangan tumbuh kembang artinya melakukan skrining atau mendeteksi secara
dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita termasuk menindaklanjuti setiap
keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya. Melakukan intervensi
dini penyimpangan tumbuh kembang balita artinya melakukan tindakan koreksi dengan
memanfaatkan plastisitas otak anak untuk memperbaiki penyimpangan tumbuh
kembang pada seorang anak agar tumbuh kembangnya kembali normal atau
penyimpangannya tidak semakin berat. Apabila balita perlu dirujuk, maka rujukan juga
harus dilakukan sedini mungkin sesuai dengan indikasi.
Kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita
yang menyeluruh dan terkoordinasi diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara
keluarga (orang tua, pengasuh anak dan anggota keluarga lainnya), masyarakat (kader,
1
tokoh masyarakat, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, dan sebagainya)
dengan tenaga profesional (kesehatan, pendidikan dan sosial), akan meningkatkan
kualitas tumbuh kembang anak usia dini dan kesiapan memasuki jenjang pendidikan
formal. lndikator keberhasilan pembinaan tumbuh kembang anak tidak hanya
meningkatnya status kesehatan dan gizi anak tetapi juga mental, emosional, sosial dan
kemandirian anak berkembang secara optimal.
Pembinaan tumbuh kembang anak memerlukan perangkat instrumen untuk stimulasi,
deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang termasuk format rujukan
kasus dan pencatatan-pelaporan kegiatan. Pelbagai metoda stimulasi dan deteksi dini
telah banyak dikembangkan oleh para ahli dan lintas sektor terkait. Departemen
Kesehatan beke asama dengan lkatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menyusun
pelbagai instrumen stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang untuk anak
umur 0 sampai dengan 6 tahun, yang diuraikan dalam Pedoman Pelaksanaan Stimulasi,
Deteksi dan lntervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan
Dasar.
Buku ini ditujukan bukan hanya untuk tenaga kesehatan di puskesmas dan jajarannya
seperti dokter, bidan, perawat, ahli gizi, penyuluh kesehatan masyarakat, dan tenaga
kesehatan lainnya yang peduli anak, tetapi juga untuk petugas sektor lain dalam
menjalankan tugas melakukan stimulasi dan deteksi dini penyimpangan tumbuh
kembang anak. Jika ditemukan penyimpangan tumbuh kembang yang ringan maka
petugas sektor lain yang terlatih dapat melakukan tindakan intervensi dengan mengacu
pada buku pedoman ini. Namun pada keadaan dimana diperlukan kompetensi tertentu,
maka tindakan intervensi hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih (dokter,
bidan, perawat maupun tenaga kesehatan lain) baik di tingkat puskesmas maupun
rumah sakit rujukan. Jika petugas sektor lainnya menganggap hasil deteksi dan
intervensi dini meragukan, maka anak tersebut perlu dirujuk ke puskesmas atau rumah
sakit untuk mendapat pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
2. Sasaran.
1). Sasaran langsung:
Sasaran langsung strimulasi, deteksi dan intervensi dlni penyimpangan tumbuh
kembang adalah Semua anak umur 0 sampai dengan 6 tahun yang ada di wilayah
kerja Puskesmas.
2). Sasaran tidak langsung:
a. Tenaga kesehatan yang bekerja di lini terdepan (dokter, bidan, perawat, ahli gizi,
penyuluh kesehatan masyarakat, dan sebagainya).
b. Tenaga pendidik, petugas lapangan Keluarga Berencana, petugas Sosial yang
terkait dengan pembinaan tumbuh kembang anak dan
c. Petugas sektor swasta dan profesi lainnya.
3. Tujuan
1). Tujuan umum:
Agar semua balita umur 0-5 tahun dan anak prasekolah umur 5-6 tahun tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai dengan potensi genetiknya sehingga berguna
bagi nusa dan bangsa serta mampu bersaing di era global melalui kegiatan
stimulasi, deteksi dan intervensi dini.
2). Tujuan khusus:
a. Terselenggaranya kegiatan stimulasi tumbuh kembang pada semua balita dan
anak prasekolah di wilayah kea Puskesmas.
2
b. Terselenggaranya kegiatan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang pada
semua balita dan anak prasekolah di wilayah kea Puskesmas.
c. Terselenggaranya intervensi dini pada semua balita dan anak prasekolah dengan
penyimpangan tumbuh kembang.
d. Terselenggaranya rujukan terhadap kasus-kasus yang tidak bisa ditangani di
Puskesmas.
+
Deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang dl tingkat petugas
(tenaga kesehatan, pendidik, petugas lapangan KB, masyarakat)
!
! ! ! +
Penyimpangan Penyimpangan Gangguan
pertumbuhan perkembangan pendengaran Penyimpangan
dan penglihatan mental emosional
• Kurus
1
• Gangguan gerak • Gangguan • Masalah mental
• Kurus sekali kasar daya dengar emosional
• Gemuk • Gangguan gerak • Gangguan • Autis
• Mikrosefal halus daya lihat • Gangguan
• Makrosefal • Gangguan bicara pemusatan
dan bahasa perhatian dan
• Gangguan hiperaktivitas
sosialisasi dan
kemandirian
•
Dirujuk ke fasilitas
yang lebih mampu
5. lndikator Keberhasilan
Tahun 2010, dlharapkan 90 persen balita dan anak prasekolah te angkau oleh
kegiatan stimulasi,deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang.
3
BAB II
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
4
bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah
kepandaiannya.
Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling berkaitan.
Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1). Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan be/ajar.
Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya, sesuai
dengan potensi yang ada pada individu. Belajar merupakan perkembangan yang
berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan
menggunakan sumberyang diwariskan dan potensi yang dimiliki anak.
2). Po/a perkembangan dapat diramalkan.
Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak. Dengan demikian
perkembangan seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dari
tahapan umum ke tahapan spesifik, dan terjadi berkesinambungan.
5
f. Kelainan kromosom.
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan seperti
pada sindroma Down's dan sindroma Turner's.
2). Faktor luar (ekstemal).
A. Faktor Prenatal
a. Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan mempengaruhi
pertumbuhan janin.
b. Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital seperti club
foot.
c. Toksin/zat kimia
Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin, Thalldomld dapat menyebabkan
kelainan kongenital seperti palatoskisis.
d. Endokrin
Diabetes melitus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali, hiperplasia
adrenal.
e. Radiasi
Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin
seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas anggota gerak,
kelainan kongential mata, kelainan jantung.
f. lnfeksi
lnfeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma, Rubella,
Sitomegalo virus, Herpes simpleks) dapat menyebabkan kelainan pada janin:
katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan jantung kongenital.
g. Kelainan imunologi
Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara janin dan
ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah janin, kemudian
melalui plasenta masuk dalam peredaran darah janin dan akan menyebabkan
hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia dan Kern icterus
yang akan menyebabkan kerusakan jaringan otak.
h. Anoksia embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta menyebabkan
pertumbuhan terganggu.
i. Psikologi ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/kekerasan mental pada ibu
hamil dan lain-lain.
B. Faktor Persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan
kerusakan jaringan otak.
C. Faktor Pascasalin
a. Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.
b. Penyakit kronis/ kelainan kongenital
Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi
pertumbuhan jasmani.
c. Lingkungan fisis dan kimia.
Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup yang berfungsi
sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider). Sanitasi lingkungan yang
kurang balk, kurangnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia
tertentu (Pb, Mercuri, rokok, dll) mempunyai dampak yang negatif terhadap
pertumbuhan anak.
6
d. Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak dikehendaki
oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan, akan mengalami
hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
e. Endokrin
Gangguan hermon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan anak
mengalami hambatan pertumbuhan.
f. Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan
lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat pertumbuhan anak.
g. Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi tumbuh
kembang anak.
h. Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam keluarga,
misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota
keluarga lain terhadap kegiatan anak.
i. Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan,
demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf
yang menyebabkan terhambatnya produksi hermon pertumbuhan.
7
Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester ke-
2 kehidupan intra uterin. Pada masa ini terjadi percepatan pertumbuhan,
pembentukan jasad manusia sempurna. Alat tubuh telah terbentuk serta
mulai berfungsi.
• Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan. Pada masa ini
pertumbuhan berlangsung pesat disertai perkembangan fungsi-fungsi.
Terjadi transfer lmunoglobin G (lg G) dari darah ibu melalui plasenta.
Akumulasi aasam lemak esensial seri Omega 3 (Docosa Hexanic Acid) dan
Omega 6 (Arachidonic Acid) pada otak dan retina.
Periode yang paling panting dalam masa prenatal adalah trimester pertama
kehamilan. Pada periode ini pertumbuhan otakjanin sangat peka terhadap pengaruh
lingkungan janin. Gizi kurang pada ibu hamil, infeksi, merokok dan asap rokok,
minuman beralkohol, obat-obat, bahan-bahan toksik, pola asuh, depresi berat, faktor
psikologis seperti kekerasan terhadap ibu hamil, dapat menimbulkan pengaruh buruk
bagi pertumbuhan janin dan kehamilan. Pada setiap ibu hamil, dianjurkan untuk
selalu memperhatikan gerakan janin setelah kehamilan 5 bulan.
Agar janin dalam kandungan tumbuh dan berkembang menjadi anak sehat, maka
selama masa intra uterin, seorang ibu diharapkan:
o Menjaga kesehatannya dengan balk.
o Selalu berada dalam lingkungan yang menyenangkan.
o Mendapat nutrisi yang sehat untuk janin yang dikandungnya.
o Memeriksa kesehatannya secara teratur ke sarana kesehatan.
o Memberi stimulasi dini terhadap janin.
o Tidak mengalami kekurangan kasih sayang dari suami dan keluarganya.
o Menghindari stres baik fisik maupun psikis.
o Tidak bekerja berat yang dapat membahayakan kondisi kehamilannya.
2). Masa bayi (infancy) umur 0 sampai 11 bulan.
Masa ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu :
o Masa neonatal, umur 0 sampai 28 hari.
Pada masa ini te adi adaptasi terhadap lingkungan dan te adi perubahan
sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ-organ. Masa neonatal dibagi
menjadi 2 periode:
• Masa neonatal dini, umur 0-7 hari.
• Masa neonatallanjut, umur 8- 28 hari.
Hal yang paling panting agar bayi lahir tumbuh dan berkembang menjadi anak
sehat adalah:
• Bayi lahir ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih, di sarana kesehatan
yang memadai.
• Untuk mengantisipasi risiko buruk pada bayi saat dilahirkan, jangan terlambat
pergi ke sarana kesehatan bila dirasakan sudah saatnya untuk melahirkan.
• Saat melahirkan sebaiknya didampingi oleh keluarga yang dapat
menenangkan perasaan ibu.
• Sambutlah kelahiran anak dengan perasaan penuh suka cita dan penuh rasa
syukur. Lingkungan yang seperti ini sangat membantu jiwa ibu dan bayi yang
dilahirkannya.
• Berikan ASI sesegera mungkin. Perhatikan refleks menghisap diperhatikan
oleh karena berhubungan dengan masalah pemberian ASI.
o Masa post (pasca) neonatal, umur 29 hari sampai 11 bulan.
Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan
berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem saraf.
8
Seorang bayi sangat bergantung pada orang tua dan keluarga sebagai unit
pertama yang dikenalnya. Beruntunglah bayi yang mempunyai orang tua yang
hidup rukun, bahagia dan memberikan yang terbaik untuk anak.
Pada masa ini, kebutuhan akan pemeliharaan kesehatan bayi, mendapat ASI
eksklusif selama 6 bulan penuh, diperkenalkan kepada makanan pendamping
ASI sesuai umurnya, diberikan imunisasi sesuai jadwal, mendapat pola asuh
yang sesuai.
Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak te alin,
sehingga dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar.
3). Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan).
Pada masa ini, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan
dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi ekskresi.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa balita.
Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan mempengaruhi dan
menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Setelah lahir terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan
perkembangan sel-sel otak masih berlangsung; dan te adi pertumbuhan serabut
serabut syaraf dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak
yang kompleks. Jumlah dan pengaturan hubungan-hubungan antar sel syaraf ini
akan sangat mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar
be alan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi.
Pada masa balita, perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas,
kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan
landasan perkembangan berikutnya.
Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk pada masa
ini, sehingga setiap kelalnan/penyimpangan sekecll apapun apablla tidak dideteksl
apalagi tidak ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber daya
manusia dikemudian hari.
4. Masa anak prasekolah (anak umur 60-72 bulan).
Pada masa ini, pertumbuhan berlangsung dengan stabil. Te adi perkembangan
dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya ketrampilan dan proses
berfikir.
Memasuki masa prasekolah, anak mulai menunjukkan keinginannya, seiring dengan
pertumbuhan dan perkembangannya.
Pada masa ini, selain lingkungan di dalam rumah maka lingkungan di luar rumah
mulai diperkenalkan. Anak mulai senang bermain di luar rumah. Anak mulai
berteman, bahkan banyak keluarga yang menghabiskan sebagian besar waktu anak
bermain di luar rumah dengan cara membawa anak ke taman-taman bermain,
taman-taman kota, atau ke tempat-tempat yang menyediakan fasilitas permainan
untuk anak.
Sepatutnya lingkungan-lingkungan tersebut menciptakan suasana bermain yang
bersahabat untuk anak (child friendly environment). Semakin banyak taman kota
atau taman bermain dibangun untuk anak, semakin balk untuk menunjang
kebutuhan anak.
Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah, untuk itu panca indra dan sistim
reseptor penerima rangsangan serta proses memori harus sudah siap sehingga
anak mampu belajar dengan baik. Perlu diperhatikan bahwa proses belajar pada
masa ini adalah dengan cara bermain.
Orang tua dan keluarga diharapkan dapat memantau pertumbuhan dan
perkembangan anaknya, agar dapat dllakukan intervensl dini bila anak mengalami
kelainan atau gangguan.
9
6. Tahapan Perkembangan Anak Menurut Umur
10
Umur 9-12 bulan
o Mengangkat badannya ke posisi berdiri.
o Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi.
o Dapat berjalan dengan dituntun.
o Mengulurkan lenganlbadan untuk meraih mainan yang
diinginkan.
o Mengenggam erat pensil.
o Memasukkan benda ke mulut.
o Mengulang menirukan bunyiyang didengar.
o Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti.
o Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu,ingin menyentuh apa saja.
o Bereaksi terhadap suara yang perlahan atau bisikan.
o Senang diajak bermain "CILUK BA"
o Mengenalanggota keluarga,takut pada orang yang belum
dikenal.
11
Umur 24-36 bulan
o Jalan naik tangga sendiri.
o Dapat bermain dan menendang bola kecil.
o Mencoret-coret pensilpada kertas.
o Bicara dengan baik, menggunakan 2 kata.
o Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika
diminta.
o Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama
2 benda atau lebih.
o Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu
mengangkat piring jika diminta.
o Makan nasi sendiritanpa banyak tumpah.
o Melepas pakaiannya sendiri.
Umur 36-48 bulan
o Berdiri 1 kaki2 detik
o Melompat kedua kaki diangkat
o Mengayuh sepeda roda tiga.
o Menggambar garis lurus
o Menumpuk 8 buah kubus.
o Mengenal 2-4 warna.
o Menyebut nama, umur, tempat.
o Mengertiartikata diatas, di bawah,di depan.
o Mendengarkan cerita.
o Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri
o Bennain bersama ternan,mengikutiaturan permainan
o Mengenakan sepatu sendiri.
o Mengenakan celana panjang, kemeja,baju
Umur 48-60 bulan
o Berdiri 1 kaki6 detik.
o Melompat-lompat 1kaki.
o Menari.
o Menggambar tanda silang.
o Menggambar lingkaran.
o Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh.
o Mengancing baju atau pakaian boneka.
o Menyebut nama lengkap tanpa dibantu
o Senang menyebut kata-kata baru.
o Senang bertanya tentang sesuatu
o Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar.
o Bicaranya mudah dimengerti
o Bisa membandingkan/membedakan sesuatu dari ukuran dan
bentuknya
o Menyebut angka,menghitung jari
o Menyebut nama-nama hari
o Berpakaian sendiri tanpa dibantu.
o Menggosok gigitanpa dibantu.
o Bereaksitenang dan tidak rewelketika ditinggal ibu.
12
Umur 60-72 bulan
o Berjalan lurus.
o Berdiri dengan 1 kakiselama 11 detik.
o Menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang lengkap
o Menangkap bola kecil dengan kedua tangan
o Menggambar segiempat.
o Mengerti artilawan kata
o Mengertipembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih
o Menjawab pertanyaan tentang bends terbuat dari apa dan .-- _
kegunaannya.
o Mengenalangka, bisa menghitung angka 5-10
o Mengenalwama-wami
o Mengungkapkan simpati
o Mengikuti aturan permainan
o Berpakaian sendiri tanpa dibantu
13
14
BAB Ill
STIMULASI TUMBUH KEMBANG BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar
anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi
rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi tumbuh
kembang anak dilakukan oleh ibu dan ayah - yang merupakan orang terdekat dengan
anak, pengganti ibu/pengasuh anak, anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat di
lingkungan rumah tangga masing-masing dan dalam kehidupan sehari-hari. Kurangnya
stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan
yang menetap.
Kemampuan dasar anak yang dirangsang dengan stimulasi terarah adalah kemampuan
gerak kasar, kemampuan gerak halus, kemampuan bicara dan bahasa serta
kemampuan sosialisasi dan kemandirian.
Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip dasar yang
perlu diperhatikan, yaitu:
1. Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.
2. Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan meniru tingkah
laku orang-orang yang terdekat dengannya.
3. Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak.
4. Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bemyanyi, bervariasi,
menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.
5. Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak,
terhadap ke 4 aspek kemampuan dasar anak.
6. Gunakan alat bantu/permainan yang sederhana, aman dan ada di sekitar anak.
7. Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.
8. Anak selalu diberi pujian, bila perlu diberi hadiah atas keberhasilannya.
Pada bab sebelumnya sudah dijelaskan bahwa perkembangan kemampuan dasar anak
anak berkorelasi dengan pertumbuhan. Perkembangan kemampuan dasar anak
mempunyai pola yang tetap dan berlangsung secara berurutan. Dengan demikian
stimulasi yang diberikan kepada anak dalam rangka merangsang pertumbuhan dan
perkembangan anak dapat diberikan oleh orang tua/keluarga sesuai dengan pembaian
kelompok umur stimulasi anak berikut ini:
15
Stimulasipada bayiumur 0-3 bulan
16
Kemampuan bicara dan bahasa Kemampuan sosialisasi dan
kemandirian
a. Berbicara.
Setiap hari bicara dengan bayi a. Memberirasa aman dan kasih sayang.
sesering mungkin.Gunakan setiap Sesering mungkin peluk dan belaibayi,
kesempatan seperti waktu memandi- bicara kepada bayi dengan nada lembut dan
kan bayi, mengenakan pakaiannya, halus,serta penuh kasih sayang.Sesering
memberi makan,di tempat tidur, ketika mungkin ajak bayi dalam kegiatan anda.
anda sedang mengerjakan pekerjaan Ketika bayi rewel,carl sebabnya dan atasi
rumah tangga, dan sebagainya.Bayi masalahnya.
tidak pemah ter1alu muda untuk diajak
bicara. b. Mengajak bayitersenyum.
Sesering mungkin ajak bayitersenyum dan
b. Meniru suara-euara. tatap mata bayi. Balas tersenyum setiap kali
Tirukan ocehan bayisesering mungkin, bayitersenyum kepada anda.Buat suara-
maka ia akan menirukan kembali suara suara yang menyenangkan dan berbicara
anda. dengan bayi sambiltersenyum.
e. Mangayun bayi.
Untuk menenangkan bayidan anda bisa
santai, ayunkan bayidalam kursi ayun.
Tetap berada dekat bayi sehingga ia dapat
meraba wajah anda dengan tangannya.
Belaibayidengan penuh kasih sayang dan
bicara padanya dengan nada lembut.
f. Menina-bobokan.
Ketika menidurkan bayi,bersenandunglah
dengan nada lembut dan penuh kasih
sayang,ayun bayi anda sampaitertidur.
17
Stlmulaslpada baylumur 3 - 6 bulan
18
Kemampuan bicara dan Kemampuan bersosialisasi dan
bahasa kemanditian
a. Stimulasiyang perlu a. Stimulasiyang parlu dilanjutkan.
dllanjutkan. - Memberi rasa aman dan kasih sayang.
Berbicara. - Mengajak bayi tersenyum.
Meniru suara-suara. - Mengamati
Mengenaliberbagai - Mengayun
suara. - Menina-bobokkan
19
Stlmulaal pada bayl umur 6-8 bulan
20
Kamampuan bicara. dan bahasa Kamampuan bersasialisasi dan
kemandirian
a. Stimulasiyang perlu dilanjutkan
Berbicara. a. Stimulasiyang perlu dilanjutkan.
Mengenali berbagaisuara. Memberi rasa aman dan
Mencari sumber suara. kasih sayang.
Menirukan kata-kata. Mengajak bayitersenyum.
Mengayun
b.Menyebutkan nama gambar-gambar Menina-bobokkan
dlbuku/ majalah. Bermain "Ciluk-ba"
Melihat di kaca
Pilih gambar-gambar menarik yang
berwama-wami(misal:gambar binatang, b. Permalnan 'bersoslallsasl'. Ajak
kendaraan,meja, gelas dan sebagainya) bayi bermain dengan orang lain. Ketika
dari buku/majalah bergambar yang sudah ayah pergi,lambaikan tangan ke bayi
tidak terpakai.Sebut nama gambar yang sambil berkata "da... daag". Bantu bayi
anda tunjukkan kepada bayi.Lakukan dengan gerakan membalas
stimulasiini setiap haridalam beberapa melambaikan tangannya. Setelah ia
menitsaja. mengerti permainan tersebut,coba agar
bayi mau menggerakkan tangannya
sendiri ketika mengucapkan kata-kata
c. Menunjuk dan menyebutkan nama seperti di atas
gambar.gambar .
21
Stlmulasl pada bayl umur 9-12 bulan
e. Naik tangga.
Tunjukkan kepada bayi cara naik tangga
dengan merangkak, kemudian biarkan ia
menuruni tangga dengan melangkahkan
kakinya. Gunakan tangga yang rendah
dan bayi jangan ditinggal sendirian.
22
Kemampuan bicara dan Kemampuan bersosialisasi dan
bahasa kemandirian
d. Bersenandung dan
bemyanyl.
Nyanyikan lagu dan bacakan syair
anak kepada bayi sesering
mungkin.
23
Stimulasi pada anak umur 12-15 bulan
24
Kemampuan bicara dan bahasa Kemampuan bersosialisasi dan
kemandirian
a. Stimulasiyang perlu dilanjutkan.
Berbicara. a. Stimulasiyang perlu dilanjutkan.
Menjawab pertanyaan. - Memberirasa aman dan kasih
Menunjuk dan menyebutkan sayang.
nama gambar-gambar . - Mengayun
- Menina-bobokkan
b. Membuat suara. - Pennainan "Ciluk-ba"
Buat suara dari kaleng kue, karincingan - Pennainan "bersosialisasi"
atau kayu pegangan sapu. Ajak anak
membuat suara dari barang yang b. Menlrukan pekerjaan rumah
dipilihnya misal memukul-mukul sendok tangga
ke kaleng, menggoyang-goyang Ketika anda membersihkan rumah,
kerincingan atau memukul-mukul menyapu dan melakukan pekerjaan
potongan kayu, untuk menciptakan rumah tangga lainnya, ajak anak untuk
'musik'. menirukannya.Berikan kapadanya lap
pembersih debu,sapu dan lain-lain.
c. Menyebut nama bagian tubuh
Ketika anda mengenakan pakaian anak, c. Melepupakalan.
tunjuk dan sebutkan nama bagian tubuh Tunjukkan kepada anak cara melepas
anak.Usahakan agar anak mau pakaiannya.Mula-mula bantu anak
menyebutkan kembali. dengan cara membukakan kancing
bajunya,malapas sepatunya, atau
d. Pemblcaraan menarik kauslblus meliwati kepala anak.
Bila anak meminta sesuatu dengan
hanya menyebutkan satu kata saja d. Makan sendiri.
misalnya ·susu", maka ajari anak agar ia Tunjukkan kapada anak cara memagang
mangatakan dua kata. Puji anak bila sendok. Biarkan anak makan sendiri dan
mau menirukan merangkai kata-kata bantu jika anak mengalami kesulitan.
dengan baik.
e. Merawat boneka
Beri anak boneka plastik atau karet yang
bisa dicuci. Ajari anak cara menggen-
dong, memberi makan, menyayangi,
meninabobokkan dan memandikan
boneka itu.
25
Stimulasipada anak umur 15-18 bulan
d. Menendang bola
Tunjukkan kepada anak bagaimana
menendang sebuah bola besar ke arah
tonggak-tonggak agar roboh.Bola dapat
dibuat dari potongan koran atau kain,
tonggak dapat dibuat dari kotak atau
kaleng susu dan lain-lain
26
Kemampuan bicara dan bahasa Kemampuan bei'Soslallsasl dan
kemandirian
a.Simulasiyang perlu dilanjutkan:
• Tunjukkan kepada anak buku a. SOmulaslyang perlu dllanjutkan:
dan bacakan setiap hari • Bujuk dan tenangkan anak ketika rewel
• Nyanyikan Jagu atau sajak untuk • Buaianak dengan penuh kasih sayang,
anak nyanyikan lagu sampaianak tertidur.
• Ajari anak menggunakan kata- • Biarkan anak membuka bajunya sendiri, beri
kata dalam menyatakan bantuan sesedikit mungkin.
keinginannya. • Bermain dengan anak menyembunyikan
mainan dan menemukannya kembali.
b. Barcerita tantang gambar di • Ajak anak mengunjungi tempat bermain,
buku/maJalah. kebun binatang, lapangan terbang, museum,
Sering-sering ajak anak melihat buku dan lain-lain.
bergambar atau majalah.Minta anak • Ajak anak makan bersama-sama anggota
bercerita tentang apa yang dilihat di keluarga lainnya.
buku/majalah tersebut.
b. Memeluk dan menclum
c.Talapon-talaponan. Peluk dan cium anak sering-sering dan buat
Beri anak sebuah ,elpon" terbuat agar ia memeluk dan mencium anda kembali.
dari gulungan kertaslkardus bekas.
c. Membereakan mainanlmembantu
Buat permainan seperti "menilpun kegiatan dirumah
nenek" atau "menilpun ayah di Ajari anak mengambil dan menyimpan mainan,
kantor' baju dan lain-lain miliknya.Mula-mula anak perlu
dibantu, tetapi sedikit demisedikit kurangi
d. Manyabut barbagainama bantuan anda dan ia akan melakukannya
barang. sendiri. Anak juga diminta membantu anda
Ketika anda ke pasar, ajak anak. menyiapkan meja makan dan melakukan
Sebutkan nama barang-barang yang pekerjaan ringan disekitar rumah.
anda beli. Usahakan agar anak mau
menyebutkan dulu sebelum anda d.Bermain dengan ternan sebaya.
melakukannya. Ajak ternan-ternan anda yang mempunyaianak
sebaya anak anda bertemu secara teratur.
Anak dapat bermain dengan ternan sebayanya,
sementara para orang tua berbicara mengenai
bagaimana menstimulasianak.
a.Pannalnan baru
Tunjukkan permainan baru kepada anak seperti
main kejar-kejaran, putar-putaran dan lain-lain.
27
Stlmulasl pada anak umur 18 - 24 bulan
28
KemampuanbietJta dan bahasa Kemampuan bersos/allsas/ dan
kemandirian
a. Stlmulaslyang perlu dllanJutkan:
• Bemyanyi,bercerita dan membaca
a. Stlmulaslyang perlu dllanjutkan:
sajak-sajak untuk anak. Ajak agar ia
mau ilrut serta. • Ajak anak mengunjungitempat bermain
• Bicara banyak-banyak kepada anak, kebun binatang, lapangan terbang, mu um
dan lain-lain. '
gunakan kalimat-kalimat pendek. jelas
dan mmudah ditiru anak. • Bujuk dan tenangkan anak ketika rewel .
• Setiap hari, anak dibacakan buku. • Usahakan agar anak mau melepas
• Dorong agar anak anda mau pakaiannya sendiri (tanpa harus dibantu),
mencerttakan hal-hal yang dlke akan membereskan mainannya dan membantu
dan dilihatnya. kegiatan rumah tangga yang ringan.
• Ajari ia makan sendiri dengan memakai
b. Mellhat acara televlsl sendok dan garpu, dan ajak ia makan
Biarkan anak melihat acara anak-anak di bersama keluarga.
televisi.Dampingianak dan bicara-kan apa
yang dilihatnya.Pilih acara yang bermutu b. Menganclngkan kanclng baju.
dan sesuaidengan perkembangan anak Beri anak pakaian atau mainan yang mempu-
dan batasiagar anak melihat televisitidak nyai bush kancing/kancing tarik. Ajari anak cara
lebih dari 1 jam sehari. mengancingkan kancing tersebut.
29
I Stimulasi pada anak umur 24-36 bulan
.----------------------------.
Kemampuan gerak kasar Kemampuan gerak halus
30
Kemampuan bicara dan bahasa Kemampuan bersosialisasi dan
kemandirian
a. Stlmulaslyang perlu dllanjutkan:
• Bacakan buku cerita anak.Buat agar a. Stimulasiyang perlu dilanjutkan :
anak melihat anda membaca buku. • Bujuk dan tenangkan ketika anak
Hal ini mengandung pesan penting- kecewa dengan cara memeluk dan
nya manfaat membaca. berbicara kepadanya.
• Dorong agar anak mau bercerita apa • Sering-sering ajak anak pergi ke luar
yang dilihatnya baik dari buku mengunjungi tempat bermain, toko,
maupun ketika jalan-jalan. kebun binatang dan lain-lain.
• Bantu anak dalam memilih acara TV, • Ajak anak membersihkan tubuhnya
dampingianak ketika menonton ketika kotor kemudian mengelapnya
TV.Batasi waktu menonton maksimal dengan bantuan anda sesedikit
1 jam sehari. mungkin.Demikian juga dalam
• Acara/berita TV terkadang menakut- berpakaian dan melakukan pekerjaan
kan anak.Jelaskan pada anak, apa- rumah tangga yang ringan
kah halitu nyata atau tidak nyata.
b. Melatih buang air kecildan buang air
b.Menyebut nama lengkap anak. besar dikamar mandil we
Ajari anak menyebut namanya secara Ajari anak untuk memberitahu anda bila
lengkap. Sebut nama lengkap anak ingin buang air kecillbuang air besar.
dengan perlahan.Minta anak Dampingianak saat buang air kecilf buang
mengulanginya. air besar dan beritahu cara membersihkan
diri dan menyiram kotoran.
c.Berceritera tentang diri anak.
Anak senang mendengar cerita tentang c. Berdandan.
dirinya.Ceritakan kembalikejadian- Biarkan anak berdandan mengenakan
kejadian lucu dan menarik yang dialami pakaian dewasa yang sudah tua.Beri
anak. anak beberapa topianak-anak, rok,
celana,kemeja, sepatu, dsb.Biarkan anak
d. Menyebut nama berbagalJenls memilih sendiri mana yang akan
pakaian dipakainya.
Ketika mengenakan pakaian anak, sebut
nama jenis pakaian tersebut (kemeja, d. Berpakaian.
celana,kaos,celana, rok, dsb).Minta Ajari anak berpakaian sendiri tanpa
anak mengambil pakaian yang anda bantuan.Beri kesempatan anak memilih
sebutkan sambil menyebutkan kembali sendiri pakaian yang akan dikenakannya.
jenisnya.
31
Stimulasipada anak umur 36-48 bulan
32
Kemampuan berbicara dan bahasa Kemampuan bersosialisasi dan
kemandirian
a.Stimulasi yang perlu dilanjutkan:
• Bacakan buku cerita anak . Buat agar a.Stlmulasl yang perlu dllanjutkan:
anak melihat anda membaca buku. • Bujuk dan tenangkan ketika anak kecewa
• Nyanyikan lagu dan bacakan sajak-sajak dengan cara memeluk dan berbicara
untuk anak kepadanya.
• Buat agar anak mau menyebut nama • Dorong agar anak mau mengutarakan
lengkap, menyatakan perasaannya, perasaannya.
menjelaskan sesuatu dan mengerti waktu.
• Ajak anak anda makan bersama keluarga
• Bantu anak dalam memillh acara TV, batasi
• Sering-sering ajak anak pergi ke taman,
waktu menonton TV maksimal 2 jam sehari.
Dampingi anak menonton TV dan jelaskan kebun binatang, perpustakaan dan lain-
kejadian yang baik dan buruk. lngat bahwa lain.
acara dan berita di TV dapat berpengaruh • Bermain dengan anak, ajak agar anak mau
buruk pada anak. membantu melakukan peke aan rumah
tangga yang ringan.
b.Berbicara dengan anak.
Buat agar anak mengajukan berbagai b. Mengancingkan kancing tarik
pertanyaan. Jawab pertanyaan tersebut Bila anak sudah bisa mengancingkan kancing
dengan kata-kata sederhana, gunakan lebih besar, coba dengan kancing yang lebih kecil.
dari satu kata. Ajari cara menutup dan membuka kancing tarik
di bajunya.
c.Berceritera mengenai dirinya.
Buat agar anak mau berceritera mengenai
dirinya,hobinya atau mengenai anda. Anda c.Makan pakaisendok garpu
dapat berceritera tentang sesuatu dan Bantu anak makan pakai sendok dan garpu
kemudian minta anak menyelesaikan cerita itu. dengan baik.
Menentukan batasan
Pada umur ini, sebagai bagian dari proses
tumbuh kembangnya, anak-anak mulai
mengenal batasan dan peraturan.
Bantu anak anda dalam membuat keputusan
dengan cara anda menentukan batasannya
dan menawarkan pilihan. Misalnya "Kau bisa
memilih antara 2 hal: dibacakan ceritera atau
bermain sebelum tidur, kau tidak boleh memilih
keduanya"
33
Stimulasipada anak umur 48 - 60 bulan
h.Berkebun.
Ajak anak menanam biji kacang tanah/kacang hijau di kaleng
/gelas aqua bekas yang telah diisi tanah. Bantu anak menyirami
tanaman tersebut setiap hari. Ajak anak memperhatikan per-
tumbuhannya dari hari ka hari. Bicarakan mengenai bagaimana
tanaman, binatang dan anak-anak tumbuh/bertambah besar.
34
Kemampuan bicara dan bahasa
35
Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian
36
Stimulasi pada anak umur 60-72 bulan
37
Kemampuan bicara dan bahasa
38
Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian
39
BABIV DETEKSIDINITUMBUH
KEMBANG ANAK
Deteksi dini tumbuh kembang anak adalah kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara
dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah. Dengan
ditemukan secara dini penyimpangan/masalah tumbuh kembang anak, maka intervensi
akan lebih mudah dilakukan, tenaga kesehatan juga mempunyai "waktu" dalam membuat
rencana tindakan/intervensi yang tepat, terutama ketika harus mellbatkan ibu/keluarga. Bila
penyimpangan terlambat diketahui, maka intervensinya akan lebih sulit dan hal ini akan
berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
Ada 3 jenis deteksi dini tumbuh kembang yang dapat dikerjakan oleh tenaga kesehatan di
tingkat puskesmas dan jaringannya, berupa:
o Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk mengetahui/menemukan status
gizi kurang/buruk dan mikro/makrosefali.
o Deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu untuk mengetahui gangguan
perkembangan anak (keterlambatan), gangguan daya lihat, gangguan daya dengar.
o Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk mengetahui adanya masalah
mental emosional, autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.
Adapun Jadwal kegiatan dan jenis skrining/deteksi dini adanya penyimpangan tumbuh
kernbang pada balita dan anak prasekolah oleh tenaga kesehatan adalah sebagai berikut:
Jadwal dan jenis deteksi dini tumbuh kernbang dapat berubah sewaktu-waktu yaitu pada:
o Kasus rujukan.
o Ada kecurigaan anak mempunyai penyimpangan tumbuh.
o Ada keluhan anak mempunyai masalah tumbuh kembang.
40
1. DETEKSIDINIPENYIMPANGAN PERTUMBUHAN
o Tujuan pengukuran BBfTB adalah untuk menentukan status gizi anak, normal, kurus,
kurus sekali atau gemuk.
o Jadwal pengukuran BBfTB disesuai dengan jadwal deteksi dini tumbuh kembang balita.
Pengukuran dan penilaian BBfTB dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih.
o Pengukuran Berat Badan/BB:
o Menggunakan timbangan bayi.
• Timbangan bayi digunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama
anak masih bisa berbaring/duduk tenang.
• Letakkan timbangan pada meja yang datar dan tidak mudah bergoyang.
• Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke angka 0.
• Bayi sebaiknya telanjang, tanpa topi, kaus kaki, sarung tangan.
• Baringkan bayi dengan hati-hati di atas timbangan.
• Lihat jarum timbangan sampai berhenti.
• Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka timbangan.
• Bila bayi terus menerus bergerak, perhatikan gerakan jarum, baca angka di tengah-
tengah antara gerakan jarum ke kanan dan kekiri.
o Menggunakan timbangan injak.
• Letakkan timbangan di lantai yang datar sehingga tidak mudah bergerak.
• Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke angka 0.
• Anak sebaiknya memakai baju sehari-hari yang tipis, tidak memakai alas kaki, jaket,
topi, jam tangan, kalung, dan tidak memegang sesuatu.
• Anak berdiri di atas timbangan tanpa dipegangi.
• Lihat jarum timbangan sampai berhenti.
• Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka timbangan.
• Bila anak terus menerus bergerak, perhatikan gerakan jarum, baca angka di tengah-
tengah antara gerakan jarum ke kanan dan ke kiri.
o Pengukuran Panjang Badan (PB) atau Tinggi Badan (TB):
o Cara mengukur dengan posisi berbaring:
o Sebaiknya dilakukan oleh 2 orang.
o Bayi dibaringkan telentang pada alas yang datar.
o Kepala bayi menempel pada pembatas angka 0.
o Petugas 1 : kedua tangan memegang kepala bayi agar tetap menempel pada pembatas
angka 0 (pembatas kepala).
41
o Petugas 2 :tangan kiri menekan lutut bayi agar lurus, tangan kanan menekan batas kaki
ke telapak kaki.
o Petugas 2 membaca angka ditepidiluar pengukur.
Pita ulwr
tinggidlm
centimttt9r
42
Standar Berat Badan menurut Panjang Badan (BBIPB)
Anak Laki·Laki dan Anak Perempuan Umur 0-24 Bulan
43
Lanjutan
Standar Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB)
Anak Laki-Laki dan Anak Perempuan Umur 0-24 Bulan
44
Lanjutan
Standar Berat Badan menurut Panjang Badan (BBIPB)
Anak Laki-Laki dan Anak Perempuan Umur 0-24 Bulan
45
Standar Berat Badan menurut Tinggi Badan (BBfTB)
Anak Laki-Lakidan Anak Perempuan Umur 24-60 Bulan
46
Lanjutan
Standar Berat Badan menurut TinggiBadan (BB/TB)
Anak Laki-Lakl dan Anak Parempuan Umur 24-60 Bulan
47
Lanjutan
Standar Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB)
Anak Laki-Lakl dan Anak Perampuan Umur 24-60 Bulan
48
Standar lndeks Massa Tubuh Menurut Umur (IMT/U)
Anak Laki-Lakl dan Anak Perempuan Umur 60-72 Bulan
Keterangan :
1) Ukuran Panjang Badan (PB) digunakan untuk anak umur 0-24 bulan yang diukur telentang.
Bila anak umur 0-24 bulan diukur berdiri, maka hasil pengukurannya dikoreksi dengan menambahkan 0,70 em
2) Ukuran Tinggi Badan (TB) digunakan untuk anak umur diatas 24 bulan yang diukur berdiri.
Bila anak umur diatas 24 bulan diukur telentang, maka hasil pengukurannya dikoreksi dengan mengurangkan 0,70 em
3) IMT adalah lndeks Massa Tubuh untuk anak umur 60-72 bulan, yang dihitung dengan menggunakan rumus =
Berat badan (BB)
Tinggi Badan x Tinggi Badan (TB 2)
lnterpretasi :
Normal : -2 SD s/d 2 SD atau gizi baik
Kurus : -3 SD s/d < -2 SD atau gizi kurang
Kurus sekali : < -3 SD atau gizi buruk
Gemuk : > 2 SD s/d 3 SD atau gizi lebih
Gemuk sekali: > 3 SD atau obesitas
49
Figure 7 - Measurement of head circumference
Source JELLIFFE D.B - Op. clt.
50
51
2. DETEKSIDINIPENYIMPANGAN PERKEMBANGAN ANAK
52
o Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan tugas yang
tertulis pada KPSP. Contoh: "Pada posisi bayi anda telentang, tariklah bayi pada
pergelangan tangannya secara perlahan-lahan ke posisi duduk''.
o Jelaskan kepada orangtua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab, oleh karena itu
pastikan ibu/pengasuh anak mengerti apa yang ditanyakan kepadanya.
o Tanyakan pertanyaan tersebut secara berturutan, satu persatu. Setiap pertanyaan hanya
ada 1 jawaban, Ya atau Tidak. Catatjawaban tersebut pada formulir.
o Ajukan pertanyaan yang berikutnya setelah ibu/pengasuh anak menjawab pertanyaan
terdahulu.
o Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.
o lnterpretasi hasil KPSP:
o Hitunglah berapa jumlah jawaban Ya.
o Jawaban Ya, bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak bisa atau pemah atau sering
atau kadang-kadang melakukannya.
o Jawaban Tidak, bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak belum pernah melakukan
atau tidak pemah atau ibu/pengasuh anak tidak tahu.
o Jumlah jawaban 'Ya' = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahap
perkembangannya (S).
=
o Jumlah jawaban 'Ya' 7 atau 8,perkembangan anak meragukan (M).
o Jumlah jawaban 'Ya' = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P).
o Untuk jawaban 'Tidak', perlu dirinci jumlah jawaban 'Tidak' menurut jenis keterlambatan
(gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian).
o lntervensi:
o Bila perkembangan anak sesuai umur (S), lakukan tindakan berikut:
o Beri pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik.
o Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan anak.
o Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin, sesuai dengan
umur dan kesiapan anak.
o lkutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan kesehatan di posyandu
secara teratur sebulan 1 kali dan setiap ada kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB).
Jika anak sudah memasuki usia prasekolah (36-72 bulan), anak dapat diikutkan
pada kegiatan di Pusat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Kelompok Bermain dan
Taman Kanak-kanak.
o Lakukan pemeriksaan/skrining rutin menggunakan KPSP setiap 3 bulan pada anak
berumur kurang dari 24 bulan dan setiap 6 bulan pada anak umur 24 sampai 72
bulan.
o Bila perkembangan anak meragukan (M), lakukan tindakan berikut:
o Beri petunjuk pada ibu agar melakukan stimulasi perkembangan pada anak lebih
sering lagi, setiap saat dan sesering mungkin.
o Ajarkan ibu cara melakukan intervensi stimulasi perkembangan anak untuk
mengatasi penyimpangan/mengejar ketertinggalannya.
o Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan adanya penyakit yang
menyebabkan penyimpangan perkembangannya.
o Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan menggunakan daftar
KPSP yang sesuai dengan umur anak.
o Jika hasil KPSP ulang jawaban 'Ya' tetap 7 atau 8 maka kemungkinan ada
penyimpangan (P).
53
KPSP PADA BAYI UMUR 3 BULAN
f\ I
R· I
rr ·
hampir sampai pada sisi y ang lain ?
s:;z I 1
54
KPSP PADA BAYI UMUR 6 BULAN I
;:I:
Gerak kasar Ya Tidak
2. Dapatkah bayi mempertahankan posisi kepala dalam
keadaan tegak dan stabil? Jawab TIDAK bila kepala bayi
cenderung jatuh ke kanan/kiri atau ke dadanya.
Gerak halus Ya Tidak
3. Sentuhkan pensil di punggung tangan atau ujung jari bayi
Uangan meletakkan di atas telapak tangan bayi). Apakah
bayi dapat menggenggam pensil itu selama beberapa
detik?
.,/ -
/
_.. .....
/
55
KPSP PADA BAYI UMUR 9 BULAN I
1. Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu Gerak kasar Ya Tidak
tarik perlahan-lahan ke posisi duduk. Dapatkah bayi
mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar di
sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali
seperti gambar sebelah kanan.
/
.. 41
/
/
, .-....,.....--
/
-
/
/
"'
-
...
56
KPSP PADA ANAK UMUR 12 BULAN I
57
KPSP PADA ANAK UMUR 15 BULAN I
kan bantuan.
4. Apakah anak dapat mengatakan "papa" ketika ia me- Bicara & Ya Tidak
manggil/melihat ayahnya, atau mengatakan "mama" jika bahasa
58
KPSP PADA ANAK UMUR 18 BULAN I
1. Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau Sosialisasi & Ya Tidak
melambai-lambai? Jawab TIDAK bila ia membutuhkan kemandirian
bantuan.
2.Apakah anak dapat mengatakan "papa" ketika ia me- Bicara & Ya Tidak
manggil/melihat ayahnya, atau mengatakan "mama" jika bahasa
memanggil/melihat ibunya? Jawab YA bila anak
mengatakan salah satu diantaranya.
3.Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan Gerak kasar Ya Tidak
selama kira-kira 5 detik?
4.Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan Gerak kasar Ya Tidak
selama 30 detik atau lebih?
5. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak Gerak kasar Ya Tidak
dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan
kemudian berdiri kembali?
6.Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya Sosialisasi & Ya Tidak
tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia kemandirian
menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang
menyenangkan.
7.Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa Gerak kasar Ya Tidak
jatuh atau terhuyung-huyung?
8.Apakah anak anak dapat mengambil benda kecil seperti Gerak halus Ya Tidak
kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan meng-
gunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti pada gambar ?
10. Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas dan Sosialisasi & Ya Tidak
minum dari tempat tersebut tanpa tumpah? kemandirian
59
KPSP PADA ANAK UMUR 21 BULAN I
4. Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti Gerak halus Ya Tidak
kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan
meng-gunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti pada
gambar?
7. Jika anda sedang melakukan peke aan rumah Sosialisasi & Ya Tidak
tangga, apakah anak meniru apa yang anda
kemandirian
lakukan?
8. Apakah anak dapat meletakkan satu kubus di atas Gerak halus Ya Tidak
kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu?
Kubus yang digunakan ukuran 2.5-5.0 Cm.
9. Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 Bicara & Ya Tidak
kata yang mempunyai arti selain "papa" dan
bahasa
"mama"?
10. Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau Gerak kasar Ya Tidak
lebih tanpa kehilangan keseimbangan?
(Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak
menarik mainannya).
60
KPSP PADA ANAK UMUR 24 BULAN I
1. Jika anda sedang melakukan peke aan rumah Sosialisasi Ya Tidak
tangga, apakah anak meniru apa yang anda lakukan? &
kemandirian
2. Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di atas Gerak halus Ya Tidak
kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus
yang digunakan ukuran 2.5- 5 em.
3. Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata Bicara & Ya Tidak
yang mempunyai arti selain "papa" dan "mama"? bahasa
4. Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau Gerak kasar Ya Tidak
lebih tanpa kehilangan keseimbangan?
(Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik
mainannya).
5. Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, Gerak Ya Tidak
atau celananya? (topi dan kaos kaki tidak ikut dinilai). halus,
Sosialisasi
&
kemandirian
6. Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab Gerak kasar Ya Tidak
YA jika ia naik tangga dengan posisi tegak atau
berpegangan pada dinding atau pegangan tangga.
Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak
atau anda tidak membolehkan anak naik tangga atau
anak harus berpegangan pada seseorang.
7. Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, Bicara & Ya Tidak
dapatkah anak menunjuk dengan benar paling sedikit bahasa
satu bagian badannya (rambut, mata, hidung, mulut,
atau bagian badan yang lain)?
8. Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak Sosialisasi Ya Tidak
tumpah? &
kemandirian
9. Dapatkah anak membantu memungut mainannya Bicara & Ya Tidak
sendiri atau membantu mengangkat piring jika bahasa
diminta?
10.Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola Gerak kasar Ya Tidak
tenis) ke depan tanpa berpegangan pada apapun?
Mendorong tidak ikut dinilai.
61
KPSP PADA ANAK UMUR 30 BULAN I
1. Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, Sosialisasi & Ya Tidak
atau celananya? (topi dan kaos kaki tidak ikut dinilai). kemandirian
2. Dapatkah anak be alan naik tangga sendiri? Jawab YA
jika ia naik tangga dengan posisi tegak atau berpegangan Gerak kasar Ya Tidak
pada dinding atau pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia
naik tangga dengan merangkak atau anda tidak
membolehkan anak naik tangga atau anak harus
berpegangan pada seseorang.
j . - i F1i::::r .·
(Menyebut dengan suara blnatang tidak ikut dinllai).
62
KPSP ANAK UMUR 36 BULAN I
1. Bila diberi pensil, apakah anak meneoret-eoret kertas Gerak halus Ya Tidak
tanpa bantuan/petunjuk?
2. Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu persatu Gerak halus Ya Tidak
di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu?
Kubus yang digunakan ukuran 2.5- 5 em.
3. Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat Bicara & Ya Tidak
berbieara seperti "minta minum", "mau tidur''? bahasa
"Terimakasih" dan "Dadag" tidak ikut dinilai.
\\ 1 /
Jawab TIDAK bila ia menggambar garis seperti ini:
\ \'v' ./
8. Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Gerak kasar Ya Tidak
Apakah anak dapat melompati bagian Iebar kertas
dengan mengangkat kedua kakinya seeara bersamaan
tanpa didahului lari?
63
KPSP PADA ANAK UMUR 42 BULAN
2. Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh Gerak kasar Ya Tidak
sedikitnya 3 meter?
3. Setelah makan, apakah anak mencuci dan mengeringkan Sosialisasi & Ya Tidak
tangannya dengan baik sehingga anda tidak perlu kemandirian
mengulanginya?
4. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika Gerak kasar Ya Tidak
perlu tunjukkan caranya dan beri anak anda kesempatan
melakukannya 3 kali.
Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam
waktu 2 detik atau lebih?
5. Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Gerak kasar Ya Tidak
Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini dengan
mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa
didahului lari?
6. Jangan membantu anak dan jangan menyebut lingkaran. Gerak halus Ya Tidak
Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas
kosong yang tersedia. Dapatkah anak menggambar
lingkaran?
oo
Jawab: YA
D -
Q (
Jawab : TIDAK
7. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di Gerak halus Ya Tidak
atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut?
Kubus yang digunakan ukuran 2.5- 5 em.
8. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau Sosialisasi & Ya Tidak
permainan lain dimana ia ikut bermain dan mengikuti kemandirian
aturan bermain?
64
KPSP PADA ANAK UMUR 48 BULAN
oo D -
Jawab :.YA
L) L , )
Jawab : TIDAK
7. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga Sosialisasi Ya Tidak
atau permainan lain dimana ia ikut bermain dan &
mengikuti aturan bermain? kemandirian
65
KPSP PADA ANAK UMUR 54 BULAN I
1. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu dialas yang lain Gerak halus Ya Tldak
tanpa menjatuhkan kubus tersebut?
Kubus yang dlgunakan ukuran 2.5 - 5 em.
2. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau pennainan Soslallsasl & Ya Tldak
lain dimana ia ikut bennain dan mengikuti aturan bennain? kemandirian
3. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos Sosialisasi & Ya Tidak
kaki tanpa dibantu? (Tidak termasuk memasang kancing,gesper atau kemandirian
ikat pinggang)
4. Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa dlbantu? Jawab Bicara & bahasa Ya Tidak
TIDAK jika ia hanya menyebut sebagian namanya atau ucapannya sulit
dimengerti.
5. lsi titik-titik dibawah inidengan jawaban anak. Jangan membantu Bicara & bahasa Ya Tidak
kecualimengulangipertanyaan.
"Apa yang kamu lakukanjika kamu kedingina..n..!...........
"Apa yang kamu lakukanjika kamu lapar?".........................
MApa yang kamu lakukan jika kamu Ieiah?".........................
Jawab YA bila anak menjawab ke 3 pertanyaan tadidengan bensr,
bukan dengan gerakan atau lsyarat.
Jika kedinginan,jawaban yang benaradalah•menggigir ,"pakaimantel"
atau "masuk kedalam rumah".
Jlka lapar,jawaban yang benar adalah "makan"
JikaIeiah,jawaban yang bensradalah "mengantuk", "tidur",
"berbal1nQitldur-tlduran·,"lstlrahar atau "dlam sejenak"
6. Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka? Soslallsasl & Ya Tldak
kemandirian
1. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan.Jika pertu tunjukkan Gerak kasar Ya Tidak
caranya dan beri anak anda kesempatan melakukannya 3 kali.
Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik atau
lebih?
8. Jangan mengoreksilmembantu anak. Jangan menyebut kala "lebih Gerak halus Ya Tidak
panjang•.
Per1ihatkan gambar kedua garis ini pada anak.
Tanyakan:"Mana garls yang lablh panjang?"
Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.
Setelah anak menunjuk,putar lembar inidan
ulanglpertanyaan tersebuSl etelah anak
menunjuk,putar lembar ini lagidan ulangi
pertanyaan tadi.
Apakah anak dapat manunjuk garls yang
lebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar?
9. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, Gerak halus Ya Tidak
suruh anak menggambar sepertl contoh lnl dl kertas kosong yang
tersedia.Berikan 3 kalikesempatan.
Apakah anak dapet menggambar seperti contoh ini?
-tX -'\ .
Jawablah : YA
,/--I·,- I r
Jawablah : TIDAK
10. lkuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan Blcara & bahasa Ya Tldak
telunjuk atau mata pada saat memberikan perintah berikut ini:
•Letakkan kartas lnldlatas lantal•.
•Letakkan kerta ini di bawah kursi".
"Letakkan kertas inididepan kamu"
•Letakkan kartas lnldlbelakang kamu".
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "diatas•,"dibawah","di depan•
dan "dibelakang".
66
KPSP PADA ANAK UMUR 80 BULAN I
1. lsitilik-titik dibawah inidengan jawaban anak.Jangan membantu kacuali
mengulanglpertanyaan. Bic::enl & behasa Ya Tidak
"Apa yang kamu lakukanJlka kamu kedlnglnan?"...............
"Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?".........................
"Apa yang kamu lakukanjika kamu Ieiah?".........................
Jawab YA blla anak menjawab ke 3 pertanyaan ladIdengan b9flar, buken dengan
gerakan alau lsyarat.
Jlka kedlnglnan,jawabanyang benttradalah "mengglglr ,"pakalmanter atau "mesuk
kedalam rumah".
Jlka lapar,jawabenyang b&nttr adalah "makan"
Jlka Ieiah,jawaban yang beneradalah "mengantuk", "'ldur","belbartngltldur-llduran",
"lstlrahat" atau "dlam selenak"
2. Apakah anak dapat mangancingkan bajunya alau pakaian boneka?
Sosialilali& Ya Tldak
kamandll1an
3. Suruh anak berolrt satu kakl tanpa berpegangan.Jlka pertu tunjukkan caranya
dan bert anak.anda kesempstan malak.ukannya 3 kall.DapatkahIa Gerakkasar Ya Tldak
mempertahankan keseimbangan dalam wakUJ 6 detik atau lebih?
4. Janganmengcreksilmembantu anak.Jangan menyebut kala "lebih panjang".
Pertihatkan gambar kedua garis inipada anak. GarakhaJus Ya Tidak
Tanyakan:"Mana garts yang leblh panjang?"
Minta anak rnenunjuk garis yang lebih panjang.
Setelah anak menunjuk, putar lembar inidan
ulangipertanyaan tersebut.Setelah anak
menunjuk, putar lembar lnllagldan ulangl
pertanyaanladl.
Apakah anak dapat menunjuk garis yang
lebihpanjang sebanyak 3 kalidengan benar?
5. Jangan membantu anak. dan Jangan memberttahu nama gambar lnl, auruh anak
menggambar seperti contoh ini di kertas koaong yang lersedia. Berikan 3 kali Gerakhalus Ya Tldak
kesempstan.
Apakah anak dapat menaaambar seperli contoh ini?
-t)( -'\
Jawablah : YA
.-f- -·,--
I I
Jawablah : TIDAK
6. lkuli perinlah ini dangan seksama.Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau
mala pada aaat membertkan partntah bertkut lnl: Bic::enl & bahasa Ya Tidak
"L..etakkan kertaa InldIatas lantal".
"Letakkankerta inidibawahkursi".
"Lelakkankertas inididepan kamu"
"Lelakkankertas inidibalak.ang kamu•.
Jawab YA hanya jlka anak mengertl artl "dlalas","dlbawah","dl depan" dan "dl
belakang".
7. Apakah anak bereaksi dengan tenang dan lidak rewel (tanpa menangis atau Soslallsasl& Ya Tklak
menaaelavut pa.da anda)P&da. saat anda maninaaalkannva? kemendirian
DO
8. Jangan menunjuk,membantu ateu membetulkan,katakan pada anak :
Blcan!. & bahasa Ya Tldak
10. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tenpa bantuan? Soslallsasl& Ya Tklak
kemendll1an
67
KPSP PADA ANAK UMUR 66 BULAN
1. Jangan membanbJ anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, Gerak halus Ya lidak
suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang
tersedia.Berikan 3 kalikesempatan.
Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?
-t)(-'\
Jawablah : YA
JI- - -·,-I I
Jawablah : TIDAK
2. lkutiperintah ini dengan seksama.Jangan memberi isyarat dengan Bicara & Ya lidak
telunjuk atau mata pada saat memberikan perintah berikut ini: bahasa
MLetakkan kertas ini di alas lantaiw.
"Letakkan kerta inidibawah kursiu.
"Letakkan kertas ini di depan kamu
"Letakkan kertas ini di belakang kamu•.
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "di atas. •di bawah, •di
depan• dan ·dibelakang•.
3. Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa Sosialisasi& Ya lidak
menangis atau menggelayut pada anda) pada saat anda kemandirian
meninggalkannya?
4. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada Bicara & Ya lidak
anak: bahasa
MTunjukkan segi empat merah"
MTunjukkan segiempat kuningn
"Tunjukkan segi empat biru·
"Tunjukkan segl empat hljau•
DO
Dapatkah anak menunjuk keempat wama itu dengan benar?
5. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kalitanpa Gerakkasar Ya lidak
berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai).Apakah
ia dapat melompat 2-3 kalidengan satu kaki?
6. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan? Sosialisasi & Ya lidak
kemandlrlan
7. Suruh anak menggambar di tempat kosong yang tersedia.Katakan Gerakhalus Ya lidak
padanya:"BuaUah gambar orang•.
Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan bertanya/
mengingatkan anak bila ada bagian yang belum tergam-bar.Dalam
memberi nilai, hib.Jnglah berapa bagian tubuh yang tergambar.
Unb.Jk baglan tubuh yang berpasangan seperU mata,tellnga,lengan
dan kakl, setlap pasang dlnllal satu baglan. Dapatkah anak
menaaambar sedikitnya 3 bagian rubuh?
8. Pada gambar orang yang dibuat pada nomor 7, dapatkah anak Gerakhalus Ya lidak
menggambar sedikitnya 6 bagian tubuh?
9. Tulis apa yang dikatakan anak pads kalimat-kalimat yang belum Bicara & Ya lidak
selesaiini,jangan membantu kecuali mengulang pertanyaan: bahasa
"Jika kuda besar maka tikus....................................•.
"Jlka aplpanas maka es.........................................."
•Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang...........•
Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil, es dingin, ayah
seorang pria) ?.
10. Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola tenis/bola Gerakkasar Ya lidak
kastihanya dengan menggunakan kedua tangannya?
(Bola besar tidak ikut dinilai).
68
KPSP PADA ANAK UMUR 72 BULAN
1. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak :
"Tunjukkan segi empat merah" Bicara & Ya Tidak
"Tunjukkan segi empat kuning" bahasa
"Tunjukkan segi empat biru"
"Tunjukkan segi empat hijau"
DO
Dapatkah anak menunjuk keempat wama itu dengan benar?
2. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan
(lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 Gerak kasar Ya Tidak
kali dengan satu kaki?
5. Pada gambar orang yang dibuat pada nomor 4, dapatkah anak menggambar
sedikitnya 6 bagian tubuh? Gerak halus Ya Tidak
6. Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat-kalimat yang belum selesai ini,
jangan membantu kecuali mengulang pertanyaan: Sosialisasi & Ya Tidak
"Jika kuda besar maka tikus....................................." kemandirian
"Jika api panas maka es..........................................."
"Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang..........."
Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil, es dingin, ayah seorang
pria) ?.
7. Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola tenis/bola kasti hanya
dengan menggunakan kedua tangannya? Gerak kasar Ya Tidak
(Bola besar tidak ikut dinilai).
8. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya Gerak kasar Ya Tidak
dan beri anak anda kesempatan melaku-kannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 11 detik atau lebih?
9. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh
anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 Gerak halus Ya Tidak
kali kesempatan.
Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?
D p
D
Jawaban: YA
[7 fJ u
Jawaban : TIDAK
10. lsi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali
mengulangi pertanyaan sampai 3 kali bila anak menanyakannya. Bicara & Ya Tidak
"Sendok dibuat dari apa?"................................................ bahasa
"Sepatu dibuat dari apa?".................................................
"Pintu dibuat dari apa?"....................................................
Apakah anak dapat menjawab ke 3 pertanyaan di atas dengan benar?
Sendok dibuat dari besi, baja, plastik, kayu.
Sepatu dibuat dari kulit, karet, kain, plastik, kayu.
Pintu dibuat dari kayu, besi, kaca.
69
B. Tes Daya Dengar (TDD).
o Tujuan tes daya dengar adalah untuk menemukan gangguan pendengaran sejak
dini, agar dapat segera ditindaklanjuti untuk meningkatkan kemampuan daya
dengar dan bicara anak.
o Jadwal TDD adalah setiap 3 bulan pada bayi umur kurang dari 12 bulan dan
setiap 6 bulan pada anak umur 12 bulan keatas. Tes ini dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan, guru TK, tenaga PADU dan petugas terlatih lainnya.
o Alat/sarana yang diperlukan adalah:
o lnstrumen TDD menurut umur anak.
o Gambar binatang (ayam, anjing, kucing), manusia.
o Mainan (boneka, kubus, sendsok, cangkir, bola)
o Cara melakukan TDD :
o Tanyakan tanggal, bulan dan tahun anak lahir, hitung umur anak dalam
bulan.
o Pilih daftar pertanyaan TDD yang sesuai dengan umur anak.
o Pada anak umur kurang dari 24 bulan:
• Semua pertanyaan harus dijawab oleh orang tua/pengasuh anak. Tidak
usah ragu-ragu atau takut menjawab, karena tidak untuk mencari siapa
yang salah.
• Bacakan pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu persatu,
berurutan.
• Tunggu jawaban dari orangtua/pengasuh anak.
• Jawaban VA jika menurut orang tua/pengasuh, anak dapat melakukannya
dalam satu bulan terakhir.
• Jawaban TIDAK jika menurut orang tua/pengasuh anak tidak pernah, tidak
tahu atau tak dapat melakukannya dalam satu bulan terakhir.
o Pada anak umur 24 bulan atau lebih:
• Pertanyaan-pertanyaan berupa perintah melalui orangtua/pengasuh untuk
dikerja-kan oleh anak.
• Amati kemampuan anak dalam melakukan perintah orangtua/pengasuh.
• Jawaban VA jika anak dapat melakukan perintah orangtua/pengasuh.
• Jawaban TIDAK jika anak tidak dapat atau tidak mau melakukan perintah
orangtua/pengasuh.
o lnterpretasi:
o Bila ada satu atau lebih jawaban TIDAK, kemungkinan anak mengalami
gangguan pendengaran.
o Catat dalam Buku KIA atau kartu kohort bayi/balita atau status/catatan medik
anak, jenis kelainan.
o lntervensi:
o Tindak lanjut sesuai dengan buku pedoman yang ada.
o Rujuk ke RS bila tidak dapat ditanggulangi
70
C. Tes Daya Lihat (TDL).
o Tujuan tes daya lihat adalah untuk mendeteksi secara dini kelainan daya lihat agar
segera dapat dilakukan tindakan lanjutan sehingga kesempatan untuk memperoleh
ketajaman daya lihat menjadilebih besar.
o Jadwal tes daya lihat dilakukan setiap 6 bulan pada anak usia prasekolah umur 36
sampai 72 bulan. Tes ini dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, guru TK, tenaga PADU
dan petugas tertatih lainnya.
o Alat/sarana yang diperlukan adalah:
o Ruangan yang bersih, tenang dengan penyinaran yang baik
o Dua buah kursi, 1 untuk anak,1 untuk pemeriksa.
o Poster "E" untuk digantung dan kartu "E" untuk dipegang anak.
o Alat penunjuk.
o Cara melakukan tes daya lihat:
o Pilih suatu ruangan yang bersih dan tenang, dengan penyinaran yang baik.
o Gantungkan poster "E" setinggimata anak pada posisi duduk.
o Letakkan sebuah kursi sejauh 3 meter dariposter ·e·, menghadap ke poster "E".
o Letakkan sebuah kursi lainnya di samping poster "E" untuk pemeriksa.
o Pemeriksa memberikan kartu "E" pada anak.. Latih anak dalam mengarahkan kartu
"E" menghadap atas, bawah, kiri dan kanan; sesuai yang ditunjuk pada poster "E"
oleh pemeriksa. Beri pujian setiap kali anak mau melakukannya. Lakukan hal ini
sampaianak dapat mengarahkan kartu "E" dengan benar.
o Selanjutnya,anak diminta menutup sebelah matanya dengan buku/kertas.
o Dengan alat penunjuk, tunjuk huruf "E pada poster, satu persatu, mulai baris
pertama sampai baris keempat atau baris "E" terkecilyang masih dapat dilihat.
o Puji anak setiap kali dapat mencocokkan posisi kartu "E" yang dipegangnya dengan
huruf "E" pada poster.
o Ulangipemeriksaan tersebut pada mata satunya dengan cara yang sama.
o Tulis baris "E" terkecilyang masih dapat dilihat, pada kertas yang telah disediakan:
Mata kanan : ............. Mata kiri : ............
o lnterpretasi:
Anak prasekolah umumnya tidak mengalami kesulitan melihat sampai baris ketiga pada
poster "E". Bila kedua matan anak tidak dapat melihat baris ketiga poster ·e·, artinya
tidak dapat mencocokkan arah kartu •E• yang dipegangnya dengan arah "E" pada baris
ketiga yang ditunjuk oleh pemeriksa, kemungkinan anak mengalami gangguan daya
lihat.
o lntervensi:
Bila kemungkinan anak mengalami gangguan daya lihat, minta anak datang lagi untuk
pemeriksaan ulang. Bila pada pemeriksaa berikutnya, anak tidak dapat melihat sampai
baris yang sama, atau tidak dapat melihat baris yang sama dengan kedua matanya,
rujuk ke Rumah Sakit dengan menuliskan mata yang mengalami gangguan (kanan, kiri
atau keduanya).
71
INSTRUMEN TES DAYA DENGAR MENURUT UMUR ANAK
Umur 0 - 6 bulan :
1. Pada waktu bayi tidur kemudian anda berbicara atau membuat Ya Tidak
kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau terbangun dari
tidurnya?
2. Pada waktu bayi tidur telentang dan anda duduk di dekat kepala Ya Tidak
bayi pada posisi yang tidak terlihat oleh bayi, kemudian anda
bertepuk tangan dengan keras, apakah bayi terkejut atau
mengerdipkan matanya atau menegangkan tubuh sambil
mengangkat kaki tangannya ke atas?
3. Apabila ada suara nyaring (misal suara batuk, salak anjing, piring Ya Tidak
jatuh ke lantai dan lain-lainnya), apakah bayi terkejut atau
terlompat?
Umur 6 - 9 bulan :
1. Pada waktu bayi sedang tidur, kemudian anda berbicara atau Ya Tidak
membuat kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau terbangun
dari tidurnya ?
2. Pada waktu bayi tidur telentang dan anda duduk di dekat kepala Ya Tidak
bayi pada posisi yang tidak terlihat oleh bayi, kemudian anda
bertepuk tangan dengan keras, apakah bayi terkejut atau
mengerdipkan matanya atau menegangkan tubuh sambil
mengangkat kaki tangannya ke atas?
3. Apabila ada suara nyaring (suara batuk, salak anjing, piring jatuh Ya Tidak
ke lantai dan lain-lainnya), apakah bayi terkejut atau terlompat ?
4. Anda berada di sisi yang tidak terlihat oleh bayi, sebut namanya Ya Tidak
atau bunyikan sesuatu, apakah bayi memalingkan kepala mencari
sumber suara ?
72
Umur 12 - 24 bulan :
1. Pada waktu anak tidur kemudian anda berbicara atau membuat Ya Tidak
kegaduhan, apakah anak akan bergerak atau terbangun dari
tidurnya?
2. Pada waktu anak tidur telentang dan anda duduk di dekat Ya Tidak
kepala anak pada posisi yang tidak terlihat oleh anak,
kemudian anda bertepuk tangan dengan keras, apakah anak
terkejut atau mengerdipkan matanya atau menegangkan tubuh
sambil mengangkat kaki tangannya ke atas ?
3. Apabila ada suara nyaring (misal suara batuk, salak anjing, Ya Tidak
piring jatuh ke lantai dan lain-lainnya), apakah anak terkejut
atau terlompat ?
4. Tanpa terlihat oleh anak. buat suara yang menarik perhatian Ya Tidak
anak, apakah anak langsung mengetahui posisi anda sebagai
sumber suara yang berpindah-pindah ?
5. Ucapkan kata-kata yang mudah dan sederhana, dapatkah Ya Tidak
anak menirukan anda ?
Umur 2 - 3 tahun:
1. Tutup mulut anda dengan buku/kertas, tanpa melihat gerakan Ya Tidak
bibir anda, tanyakan pada anak: "Pegang matamu", "Pegang
kakimu". Apakah anak memegang mata dan kakinya dengan
benar?
2. Pilih gambar dari majalah/buku bergambar. Tutup mulut anda Ya Tidak
dengan buku/kertas, tanpa melihat gerakan bibir anda,
tanyakan pada anak: "Tunjukkan gambar kucing (atau anjing,
kuda, mobil,orang rumah, bunga, dan sebagainya)?" Dapatkah
anak menunjukkan gambar yang dimaksud dengan benar ?
3. Tutup mulut anda dengan buku/kertas, tanpa melihat gerakan Ya Tidak
bibir anda, perintahkan anak untuk menge akan sesuatu
seperti: "Berikan boneka itu kepada saya", "Taruh kubus-kubus
ini di atas meja/kursi", dan sebagainya. Apakah anak dapat
mengerjakan perintah tersebut dengan benar?
73
13. DETEKSI DINI PENYIMPANGAN MENTAL EMOSIONAL
Deteksi dini penyimpangan mental emosional adalah kegiatan/pemeriksaan untuk
menemukan secara dini adanya masalah mental emosional, autisme dan gangguan
pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak, agar dapat segera dilakukan tindakan
intervensi. Blla penyimpangan mental emoslonal terlambat diketahui, maka lntervenslnya
akan lebih sulit dan hal ini akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
Deteksi ini dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Ada beberapa jenis alat yang digunakan untuk mendeteksi secara dini adanya
penyimpangan mental emosional pada anak, yaitu:
o Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME) bagi anak umur 36 bulan sampai 72
bulan.
o Ceklis autis anak prasekolah (Checklist for Autism in Toddlers/CHAT) bagi anak umur
18 bulan sampai36 bulan.
o Formulir deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
menggunakan Abreviated Conner Rating Scale bagi anak umur 36 bulan ke atas.
74
KUESIONER MASALAH MENTAL EMOSIONAL (KMEE)
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah anak anda seringkali terlihat marah tanpa sebab yang
jelas?
(seperti banyak menangis, mudah tersinggung atau bereaksi
berlebihan terhadap hal-hal yang sudah biasa dihadapinya)
2. Apakah anak anda tampak menghindar dari teman-teman atau
anggota keluarganya?
(seperti ingin merasa sendirian, menyendiri atau merasa sedih
sepanjang waktu, kehilangan minat terhadap hal-hal yang biasa
sangat dinikmati)
3. Apakah anak anda terlihat berperilaku merusak dan menentang
terhadap lingkungan di sekitamya?
(seperti melanggar peraturan yang ada, mencuri, seringkali
melakukan perbuatan yang berbahaya bagi dirinya, atau menylksa
binatang atau anak-anak lainnya)
dan tampak tidak perduli dengan naslhat-naslhat yang sudah
diberikan kepadanya?
4. Apakah anak anda memperlihatkan adanya perasaan ketakutan
atau kecemasan berlebihan yang tidak dapat dijelaskan asalnya
dan tidak sebanding dengan anak lain seusianya?
5. Apakah anak anda mengalami keterbatasan oleh karena adanya
konsentrasi yang buruk atau mudah teralih perhatiannya,
sehingga mengalami penurunan dalam aktivitas sehari-hari atau
prestasi belajarnya?
6. Apakah anak anda menunjukkan perilaku kebingungan sehingga
mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan membuat
keputusan?
7. Apakah anak anda menunjukkan adanya perubahan pola tidur?
(seperti sulit tidur sepanjang waktu, terjaga sepanjang hari, sering
terbangun di waktu tidur malam oleh karena mimpi buruk,
mengigau)
8. Apakah anak anda mengalami perubahan pola makan?
(seperti kehilangan nafsu makan, makan berlebihan atau tidak mau
makan sama sekall)
9. Apakah anak anda seringkali mengeluh sakit kepala,sakit perut
atau keluhan-keluhan fisik lainnya?
10. Apakah anak anda seringkali mengeluh putus asa atau
berkeinginan untuk mengakhiri hidupnya?
11. Apakah anak anda menunjukkan adanya kemunduran perilaku
atau kemampuan yang sudah dimilikinya?
(seperti mengompol kembali, menghisap jempol, atau tidka mau
berpisah dengan orangtua/pengasuhnya)
12. Apakah anak anda melakukan perbuatan yang berulang-ulang
tanpa alasan yang jelas?
75
B. Deteksi Dini Autis Pada Anak Prasekolah.
o Tujuannya adalah untuk mendeteksi secara dini adanya autis pada anak umur 18 bulan
sampai 36 bulan.
o Jadwal deteksi dini autis pada anak prasekolah dilakukan atas indikasi atau bila ada
keluhan dari ibu/pengasuh atau ada kecurigaan tenaga kesehatan, kader kesehatan,
8K8, petugas PADU, pengelola TPA dan guru TK. Keluhan tersebut dapat berupa salah
satu atau lebih keadaan di bawah ini:
o keterlambatan berbicara
o gangguan komunikasi/ interaksi sosial
o perilaku yang berulang-ulang
o Interpretasi :
o Risiko tinggimenderita autis: bila jawaban "Tidak" pada pertanyaan A5, A7, 82,
83, dan 84.
o Risiko rendah menderita autis: bila jawaban "Tidak" pada pertanyaan A7 dan 84
o Kemungkinan gangguan perkembangan lain: bila jawaban "Tidak'' jumlahnya 3 atau
lebih untuk pertanyaan A1-A4; A6; AB-A9; 81; 85.
o Anak dalam batas normal bila tidak termasuk dalam kategori 1, 2 dan 3.
o Intervensi:
8ila anak risiko menderita autis atau kemungkinan ada gangguan perkembangan, Rujuk
ke Rumah Sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak.
76
CEKLIS DETEKSI DINI AUTIS PADA ANAK UMUR 18-36 BULAN
CHAT (Checklist for Autism in Toddlers)
77
C. Deteksi Dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
Pada Anak Prasekolah.
o Tujuannya adalah untuk mengetahui secara dini anak adanya Gangguan Pemusatan
Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) pada anak umur 36 bulan ke atas.
o Jadwal deteksi dini GPPH pada anak prasekolah dilakukan atas indikasi atau bila ada
keluhan dari orang tua/pengasuh anak atau ada kecurigaan tenaga kesehatan, kader
kesehatan, BKB, petugas PADU, pengelola TPA dan guru TK. Keluhan tersebut dapat
berupa salah satu atau lebih keadaan di bawah ini:
o Anak tidak bisa duduk tenang
o Anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak mengenal Ieiah
o Perubahan suasana hati yang mendadaklimpulsif
o Alat yang digunakan adalah formulir deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktivitas/GPPH (Abbreviated Conners Ratting Scale)
o Formulir ini terdiri 10 pertanyaan yang ditanyakan kepada orang tua/pengasuh
anaklguru TK dan pertanyaan yang perlu pengamatan pemeriksa.
o Cara menggunakan formulir deteksi dini GPPH:
o Ajukan pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu persatu perilaku yang
tertulis pada formulir deteksi dini GPPH. Jelaskan kepada orangtua/pengasuh anak
untuk tidak ragu-ragu atau takut menjawab.
o Lakukan pengamatan kemampuan anak sesuai dengan pertanyaan pada formulir
deteksi dini GPPH
o Keadaan yang ditanyakan/diamati ada pada anak dimanapun anak berada, misal
ketika di rumah, sekolah, pasar, toko, dll); setiap saat dan ketika anak dengan siapa
saja.
o Catat jawaban dan hasil pengamatan perilaku anak selama dilakukan pemeriksaan.
Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.
o lnterpretasi:
o Beri nilai pada masing-masing jawaban sesuai dengan "bobot nilai" berikut ini dan
jumlahkan nilai masing-masing jawaban menjadi nilai total
o Nilai 0: jika keadaan tersebut tidak ditemukan pada anak.
o Nilai 1: jika keadaan tersebut kadang-kadang ditemukan pada anak.
o Nilai 2: jika keadaan tersebut sering ditemukan pada anak.
o Nilai 3: jika keadaan tersebut selalu ada pada anak.
Bila nilai total13 atau lebih anak kemungkinan dengan GPPH.
o lntervensi:
o Anak dengan kemungkinan GPPH perlu dirujuk ke Rumah Sakit yang memiliki
fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak untuk konsultasi dan lebih lanjut.
o Bila nilai total kurang dari 13 tetapi anda ragu-ragu, jadwalkan pemeriksaan ulang 1
bulan kemudian. Ajukan pertanyaan kepada orang-orang terdekat dengan anak
(orang tua, pengasuh, nenek,guru, dsb).
78
FORMULIR DETEKSIDINI
perhatian pendek
menerus
Jumlah
Nilai Total :
79
BABY
INTERVENSI DAN RUJUKAN DINI
PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK
A. lntervensi perkembangan.
lntervensi perkembangan anak dilakukan atas indikasi yaitu:
1). Perkembangan anak meragukan (M) artinya kemampuan anak tidak sesuai dengan
yang seharusnya dimiliki anak, yaitu bila pada umur skrining 3, 6, 9, 12, 15, 18 bulan
dan seterusnya, pemeriksaan KPSP jawaban ''VA"= 7 atau 8.
Lakukan intervensi sebagai berikut:
o Pilih kelompok umur stimulasi yang lebih muda dari umur anak pada Bab Ill buku
pedoman ini. Misalnya: Menurut KPSP, anak umur 12 bulan belum bisa berdiri,
maka dilihat kelompok umur stimulasi 9-12 bulan atau yang lebih muda (bukan
kelompok umur stimulasi 12-15 bulan). Karena kemampuan berdiri merupakan gerak
kasar, maka lihat kotak "Kemampuan Gerak Kasar".
o Ajari orang tua cara melakukan intervensi sesuai dengan masalah/penyimpangan
yang ditemukan pada anak tersebut. Misalnya, anak mempunyai penyimpangan
gerak kasar, maka yang diintervensi adalah gerak kasarnya. Pada contoh di atas,
80
anak harus dilatih berdiri.
o Beri petunjuk pada orang tua dan keluarga untuk mengintervensi anak sesering
mungkin, penuh kesabaran dan kasih sayang, bervariasi dan sambil bermain dengan
anak agar ia tidak bosan.
o lntervensi pada anak dilakukan secara intensif setiap hari sekitar I 3-4 jam,selama 2
minggu. Bila anak terlihat senang dan tidak bosan, waktu intervensi dapat ditambah.
Bila anak menolak atau rewel, intervensi dihentikan dahulu, dilanjutkan apabila anak
sudah dapat diintervensi lagi.
o Minta orang tua atau keluarga datang kembali/kontrol 2 minggu kemudian untuk
dilakukan evaluasi hasil intervensi dan melihat apakah ada kemajuan/perkembangan
atau tidak. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan KPSP yang sesuai dengan
umur skrining yang terdekat.
Berikut ini contoh tindakan intervensi perkembangan yang dilakukan pada beberapa anak
dengan masalah perkembangan:
kan perintah sederhana kaki merah", ATAU "Letakkan cangkirmu di meja". Kalau perlu
(kemampuan bicara dan tunjukkan kepada anak cara mengerjakan perintah tadi,
bahasa)
gunakan kata-kata yang sederhana.
42 bin Belum bisa menggam- Bantu anak memegang pensll dengan benar, ajak anak me-
bar lingkaran lihat dan memperhatikan cara menggambar "llngkaran". Beri
(kemampuan gerak halus) kesempatan anak meniru menggambar "lingkaran" berulang-
ulang. Pujilah jika anak bisa menggambar "lingkaran"
54 bin Belum bisa mengkan- Anak diberi pakaian yang berkancing . Ajari cara mengkancing
cing baju sendiri kan baju. Pada permulaan, gunakan kancing besar. Minta
(kemampuan sosialisasi dan anak mengancing kancing pakaian berulang kali. Pujilah jika
kemandirian)
anak mau bisa menancingkan kancing pakaian.
66 bin Belum mengenal Letakkan sejumlah benda dengan bermacam-macam wama.
warna Tunjuk dan sebutkan wamanya, minta anak menirukan menun
(kemampuan bicara dan juk dan menyebut warna benda. Pujilah jika anak mau menun
bahasa)
juk dan menyebut warna. Lakukan Minta anak benda-benda
lain yang berada dl sekitar anak.
81
2). Bila seorang anak mempunyai masalah/penyimpangan perkembangan, sedangkan
umur anak saat itu bukan pada jadwal umur skrining, maka lakukan intervensi
perkembangan sesuai dengan masalah yang ada sebagai berikut:
o Misalnya: anak umur 19 bulan belum bisa menyebut ayah ibunya dengan panggilan
seperti "papa" "mama" artinya ada penyimpangan kemampuan bahasa dan bicara.
Lihat kelompok umur stimulasi yang lebih muda pada Bab Ill buku pedoman ini, pilih
kotak "Kemampuan Bicara dan Bahasa" yang memuat cara melatih anak supaya
bisa menyebut kata-kata "papa", "mama", yaitu pada kelompok umur stimulasi 3-6
bulan.
o Sedangkan intervensi berupa stimulasi untuk kelompok umur yang lebih muda -
pada contoh di atas stimulasi untuk kelompok umur 15-18 bulan, tetap diberikan.
o Ajari orang tua cara melakukan intervensi perkembangan anak sebagaimana yang
dianjurkan pada kotak stimulasi tersebut.
o Beri petunjuk pada orang tua dan keluarga untuk mengintervensi anak sesering
mungkin, penuh kesabaran dan kasih sayang, bervariasi dan sambil bermain dengan
anak agar ia tidak bosan.
o lntervensi pada anak dilakukan secara intensif setiap hari sekitar 3-4 jam, selama 2
minggu. Bila anak terlihat senang dan tidak bosan, waktu intervensi dapat ditambah.
Bila anak menolak atau rewel, intervensi dihentikan dahulu, dilanjutkan apabila anak
sudah dapat diintervensi lagi.
o Minta orang tua atau keluarga datang kembali/kontrol 2 minggu kemudian untuk
dilakukan evaluasi hasil intervensi dan melihat apakah ada kemajuan/perkembangan
atau tidak. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan KPSP yang sesuai dengan
umur skrining yang terdekat.
82
o Lakukan pemeriksaan fisik yang teliti, apakah ada masalah gizi ? penyakit pada
anak? kelainan organ-organ terkait?
o Bila ditemukan salah satu atau lebih masalah di atas:
o Bila ada masalah gizi atau anak sakit, tangani kasus tersebut sesuai
pedoman/standar tatalaksana kasus yang ada di tingkat pelayanan dasar seperti
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), tatalaksana gizi buruk, dan
sebagainya.
o Bila intervensi dilakukan tidak intensif, kurang tepat, atau tidak sesuai dengan
petunjuklnasihat tenaga kesehatan, sekali lagi, ajari orang tua dan keluarga cara
melakukan intervensi perkembangan yang intensif yang tepat dan benar. Bila
perlu dampingi orang tua/keluarga ketika melakukan intervensi pada anaknya.
o Kemudian lakukan evaluasi hasil intervensi yang ke-2 dengan cara yang sama, jika:
o Bila kemampuan perkembangan anak ada kemajuan, berilah pujian kepada
orang tua dan anak. Anjurkan orang tua dan keluarga untuk terus melakukan
intervensi di rumah dan kontrol kernbali pada jadwal umur skrining berikutnya.
o Bila kemampuan perkembangan tidak ada kemajuan berarti ada penyimpangan
perkembangan anak (P), dan anak perlu segera dirujuk ke rumah sakit yang
memiliki tenaga dokter spesialis anak, kesehatan jiwa, rehabilitasi medik,
psikolog dan ahli terapi (fisioterapis, terapis bicara,dan sebagainya).
83
ALUR RUJUKAN DINI
l l l
Sesuai Meragukan Penyimpangan
-
•
Stimulasi
rutin
---+ di rumah
Evaluasi Hasillntervensi
Setelah 2 minggu
1 l
Sesuai Meragukan Penyimpangan
l l
... Sesuai ......- -u kan Penyimpangan
l Tk. RS rujukan:
Klinik Tumbuh
Kembang:
Rujuk ke klinik tumbuh o Tim dokter
kembang RS untuk spesialis
o Nutrisionis
penanganan spesialistik o Terapis
o Laboratorium
o Pemeriksaan
penunjang
84
BABVI
PENCATATAN,PELAPORAN,MONITORING DAN EVALUASI
Puskesmas.....•......•............Kec................•....Kablkota...........................Prov...............•....•.•......
I.IDENTITAS ANAK
1.Nama : ...........................................L . aki-lakilPerempuan;
2.Nama Ayah:............................................; Nama lbu:.............................................................
3.Aiamat .....................................................
4.Tanggal Pemeriksaan : ........1•......•....•....1 20.....
5.Tanggal Lahir : ......../................J 20.....
6.Umur Anak : ............bulan.
II.ANAMNESIS :
1.Keluhan Utama.....................................................................................................................
2.Apakah anak punya masalah tumbuh kembang :........................................................................
V. KESIMPULAN
85
Cara Pengisian:
o Baris teratas diisi nama Puskesmas, Kecamatan, Kabupaten/Kota dan
Provinsi.
o Angka I. ldentitas Anak:
• Nomor 1-3: jelas.
• Nomor 4 dan 5: diisi tanggal ........../bulan............./tahun..........
• Nomor 6: diisi umur dalam bulan, dihitung dari nomor 5 dikurangi
nomor4.
o Angka II. Anamnesis:
• Nomor 1: diisi keluhan utama orang tua/keluarga membawa anak ke
Puskesmas.
• Nomor 2: diisi jawaban orang tua/keluarga atas pertanyaan "Apakah
anak punya masalah tumbuh kembang?" Jika jawaban Ya, ditulis
singkat masalahnya.
o Angka Ill. Pemeriksaan rutin sesuai jadwal/jika ada keluhan.
• Nomor 1: diisi berat dalam kilogram, panjang/tinggi badan dalam
sentimeter.BB!TB: lingkari salah satu huruf a, b, c atau d, sesuai tabel
BB!TB.
Pada huruf e, lingkari salah satu jawaban ya atau tidak, sesuai
tindakan.Nomor 2: diisi lingkaran kepala anak dalam
sentimeter.LKA/U: lingkari salah satu huruf a, b, atau c, sesuai tabel
Nelhaus.
Pada huruf d, lingkari salah satu jawaban ya atau tidak, sesuai
tindakan.Nomor 3: Perkembangan anak, lingkari salah satu jawaban
1), 2) atau 3) c, sesuai hasil KPSP.
Bila jawaban yang dilingkari 2) atau 3), maka lingkari salah satu
jawaban a, b, c, d sesuai hasil pemeriksaan. Pada huruf 2)e atau 3)e,
lingkari jawaban ya atau tidak, sesuai tindakan.
• Nomor 4: Daya lihat: lingkari salah satu huruf a atau b, sesuai hasil
TDL.
Pada huruf c, lingkari salah satu jawaban ya atau tidak, sesuai
tindakan.
• Nomor 5: Daya dengar: lingkari salah satu huruf a atau b, sesuai hasil
TDD.
Pada huruf c, lingkari salah satu jawaban ya atau tidak, sesuai
tindakan.
• Nomor 6: Mental emosional: lingkari salah satu huruf a atau b, sesuai
hasil KMEE. Pada huruf c, lingkari salah satu jawaban ya atau tidak,
sesuai tindakan.
o Angka IV. Pemeriksaan atas indikasi/jika ada keluhan.
• Nomor 1: Autis: lingkari salah satu huruf a, b, c atau d, sesuai hasil
CHAT.
Pada huruf e, lingkari salah satu jawaban ya atau tidak, sesuai
tindakan.
• Nomor 2: GPPH: lingkari salah satu huruf a atau b, sesuai hasil
Kuesioner GPPH. Pada huruf c, lingkari salah satu jawaban ya atau
tidak, sesuai tindakan.
o Angka V. Kesimpulan, tulis secara singkat hasil pemeriksaan dan kesimpulan
akhir.
o Angka VI:
• Nomor 1, lingkari huruf a, bila tenaga kesehatan melakukan konseling
stimulasi atau lingkari huruf b, bila tenaga kesehatan tidak melakukan
konseling.
86
• Nomor 2, lingkari huruf a, b, c, d; sesuai dengan intervensi stimulasi
yang diberlkan pada anak. Tulls tanggal evaluasi berikutnya pada
huruf e.
• Nomor 3, tulis jenis/macam tindakan pengobatan yang diberikan
kepada anak.
• Nomor 4, tulis tujuan rujukan, lingkari salah satu, huruf a bila ada surat
rujukan, atau huruf b bila tidak ada surat rujukan.
Register Kohort Kesehatan Bayi dan Register Kohort Kesehatan Anak Balita
dan Prasekolah
Register Kohort Kesehatan Bayi serta Register Kohort Kesehatan Anak Balita dan
Prasekolah ini merupakan up-date (pemutakhiran) Register Kohort Bayi dan Register
Kohort Balita dan Prasekolah yang lama, dengan cara menambah/merubah kolom-
kolom catatan lama yang disesuaikan dengan kebutuhan program terkini.
Semua bayi (umur 0-1 tahun), anak balita (umur 1-5 tahun) dan prasekolah (umur 5-
6 tahun) yang ada di wilayah kerja puskesmas, harus tercatat di buku register kohort
ini.
Yang dimaksud dengan bayi umur 0-1 tahun adalah bayi sejak baru lahir sampai
umur 1 tahun kurang 1 hari. Anak umur 1 tahun tepat, tidak termasuk kelompok bayi
0-1 tahun.
Data-data bayi dapat diperoleh dari beberapa sumber seperti:
• Buku "Register Kohort lbu", ada di program KIA.
• Laporan persalinan (baik dari dukun bayi, keluarga/masyarakat, praktek swasta
maupun rumah sakit), ada di program KIA.
• Data kunjungan neonatus, ada di program KIA.
• Data kunjungan bayi ke puskesmas dan jaringannya yang meliputi puskesmas
pembantu, puskesmas keliling dan bidan di desa yang ada di program KIA,
lmunisasi, Pengobatan dan program Pemberantasan Penyakit (ISPA dan
Diare).
• Data bayi dari laporan kegiatan posyandu, ada di program Gizi.
• Data bayi dari kelompok-kelompok BKB di masyarakat, ada di BKKBN.
• Data bayi dari rujukan balik rumah sakit.
• Data bayi dari laporan fasilitas kesehatan swasta,dan sebagainya.
Yang dimaksud dengan anak balita umur 1-5 tahun adalah anak umur 1 tahun tepat
sampai umur 5 tahun kurang 1 hari. Anak umur 5 tahun tepat, tidak termasuk
kelompok anak 1-5 tahun.
Pada buku pedoman ini, yang dimaksud dengan anak prasekolah umur 5-6 tahun
adalah anak umur 5 tahun tepat sampai umur 6 tahun kurang 1 hari. Anak umur 6
tahun tepat, tidak termasuk kelompok anak prasekolah 5-6 tahun.
Data-data anak balita dan prasekolah dapat diperoleh dari beberapa sumber seperti:
• Buku "Register Kohort Bayi", ada di program Kesehatan Anak.
• Data kunjungan anak balita dan parsekolah ke puskesmas dan jaringannya
yang meliputi puskesmas pembantu, puskesmas keliling dan bidan di desa
yang ada di program KIA, Pengobatan dan program Pemberantasan Penyakit
(ISPA dan Diare).
• Data anak balita dari laporan kegiatan posyandu yang ada di program Gizi.
• Data anak balita dan prasekolah dari rujukan balik rumah sakit.
• Data anak balita dan prasekolah dari laporan fasilitas kesehatan swasta,
sekolah taman kanak-kanak, tempat penitipan anak, dan sebagainya.
87
Setelah tenaga kesehatan selesai mencatat hasil pemeriksaan/skrining tumbuh
kembang anak pada Formulir Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak, data-data yang
ada tersebut dimasukkan ke Register Kohort Bayi- jika umur bayi 0-1 tahun atau
Register Kohort Anak Balita dan Prasekolah - jika umur anak 1-6 tahun.
Contoh Register Kohort Kesehatan Bayi dan Register Kohort Anak Balita dan
Prasekolah, serta cara pengisiannya dapat dilihat pada lampiran 2 dan lampiran 3
babini.
88
Monitoring kegiatan DDTK anak di tingkat puskesmas dan jaringannya dilaksanakan
dengan cara mengkaji data sekunder dari laporan bulanan hasil kegiatan DDTK anak
dan juga laporan bulanan kunjungan supervisi lapangan.
Di tingkat puskesmas, data yang terekam di dalam buku register kohort akan
diperbaharui (up-date) setiap bulan selama periode 1 tahun kalender. Buku register
kohort yang terisi lengkap (semua kolom-kolom terisi sesuai jenis pelayanan
kesehatan yang sudah diberikan kepada anak), berisi banyak data penting tentang
pelayanan kesehatan bayi, anak balita dan prasekolah.
Apabila data tersebut diolah dan dianalisa secara baik, maka setiap puskemas akan
memiliki data/informasi sebagai berikut (untuk kegiatan DDTK anak ditulis dengan
huruf miring):
• Data dasar seperti jumlah sasaran menurut jenis kelamin dan kelompok
umur.
• Data kunjungan baru, yang digunakan untuk menghitung kontak pertama.
• Data hasil pelayanan kesehatan bayi, anak balita dan prasekolah, yang
meliputi:
o Data tentang BBLR, baik yang ditangani pakai standar pelayanan MTBM
maupun yang tidak pakai MTBM.
o Data tentang berat badan bayi dan anak balita per bulan.
o Kunjungan neonatus 2 kali, baik yang diperiksa menggunakan standar
pelayanan MTBM maupun tidak pakai MTBM.
o Kunjungan balita sakit, baik yang diperiksa menggunakan standar
pelayanan MTBS maupun tidak pakai MTBS.
o Kontak pertama DDTK menggunakan KPSP pada bayi, anak balita dan
prasekolah.
o Kunjungan bayi di DDTK menggunakan KPSP dalam setahun 4 kali.
o Kunjungan DDTK pada anak balita dan praseko/ah menggunakan KPSP,
dalam setahun 2 kali.
o Bayi, anak balita dan praseko/ah yang mempunyai masa/ah
perkembangan.
o Data tentang bayi yang mendapat pemberian Vitamin A dan anak balita
yang dapat Vitamin A bulan Pebruari dan Agustus.
o Data tentang bayi yang mendapat ASI eksklusif 6 bulan.
• Data tentang kematian dan penyebab utama kematian pada neonatus, bayi
dan anak balita.
Dengan adanya data tersebut maka setiap puskemas dapat membuat rencana kerja
bulanan untuk menjangkau dan memberikan pelayanan DDTK pada seluruh bayi,
anak balita dan prasekolah yang namanya tercantum di dalam buku register kohort.
Dalam memonitor hasil kegiatan DDTK, laporan bulanan kegiatan DDTK diolah dan
dianalisa, sehingga setiap puskesmas akan mempunyai data hasil kegiatan DDTK
per desa, per bulan yang mellputi cakupan kontak pertama DDTK; dan jumlah anak
yang tingkat perkembangannya sesuai dan yang menyimpang.
llustrasi: Di salah satu desa, bulan ini, cakupan kontak pertama DDTK rendah, jauh
dibawah target yang telah ditetapkan Puskesmas - mengacu ketentuan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Kabupaten. Maka untuk mengejar sasaran/target, Kepala
Puskesmas membuat rencana kea bulan depan berupa ke asama dengan guru-
guru TK dan bidan di desa, melakukan pemeriksaan/skrining KPSP pada di
beberapa TK dan Posyandu di desa tersebut. Rencana kerja puskesmas untuk
mengejar DDTK kontak pertama mempunyai nilai yang sangat strategis, oleh karena
semakin tinggi cakupan kontak pertama DDTK (bulanan), maka dalam laporan
tahunan cakupan kunjungan bayi di DDTK setahun 4 kali dan cakupan DDTK anak
balita dan prasekolah setahun 2 kali juga akan meningkat.
89
Pertemuan bulanan di tingkat puskesmas (lokakarya mini) dapat dimanfaatkan untuk
memonitor pelaksanaan kegiatan DDTK di posyandu, puskesmas pembantu,
puskesmas, sekolah taman kanak-kanak dan sebagainya.
llustrasi: Cakupan kontak pertama DDTK di salah satu Puskesmas rendah, jauh
dibawah target yang telah ditetapkan Kabupaten - mengacu ketentuan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Kabupaten, maka puskesmas tersebut perlu mendapat
perhatian dan pembinaan yang lebih intensif dibandingkan dengan puskesmas
lainnya yang cakupannya sudah mencapai/mendekati target.
90
C.INDIKATOR KEBERHASILAN
lndikator untuk melihat tingkat keberhasilan kegiatan DDTK anak adalah sebagai
berikut:
91
BAB VII
PENUTUP
Pembinaan tumbuh kembang anak yang difokuskan pada kegiatan stimulasi, deteksi
dan intervensi dini tumbuh kembang pada anak umur 0 - 6 tahun, merupakan upaya
yang sangat mendasar dan teramat panting dalam meletakkan dasar-dasar
kepribadian manusia, kemampuan berbicara dan bahasa, berfikir, penginderaan,
penalaran, kemandirian dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sosial
budayanya.
Anak yang sehat baik secara fisik, mental maupun psikososial, akan menunjukkan
tumbuh kembang yang optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki anak. Hal ini
dapat terwujud apabila dilakukan upaya pembinaan tumbuh kembang yang
memadai termasuk pengasuhan dan perawatan anak di lingkungan bio-fisiko-
psikososial yang adekuat. Upaya pembinaan tumbuh kembang yang memadai dapat
terselenggara dengan baik apabila ada jaminan terpenuhi Hak-hak Anak, ada upaya
untuk memberikan yang terbaik bagi anak serta meletakkan kepentingan anak di
atas kepentingan lainnya, dan lingkungan yang peduli anak (child friendly
environment).
Untuk menciptakan kondisi yang demikian, dibutuhkan dukungan dan keterlibatan
aktif semua pihak terkait, utamanya orang tua, pengasuh, kader dan masyarakat,
pendidik, tenaga kesehatan, petugas sosial dan penyelenggara pelayanan bagi anak
lainnya. Dukungan dan ke asama tersebut, antara lain berupa pembinaan suasana
di tingkat keluarga dalam memasyarakatkan pola asuh dan pemberian stimulasi
perkembangan anak yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi serta
terselenggaranya deteksi dan intervensi dini di semua fasilitas pelayanan kesehatan
dasar (puskesmas dan jaringannya) atau fasilitas pelayanan lainnya seperti pusat
PADU, posyandu, taman kanak-kanak, tempat penitipan anak, panti asuhan, dan
sebagainya.
Upaya tersebut perlu dldukung oleh slstem informasi termasuk pencatatan dan
pelaporan dalam pembinaan tumbuh kembang anak. Dengan demikian data-data
dan informasi yang terekam, dapat dipergunakan untuk perbaikan dan peningkatan
kualitas pembinaan tumbuh kembang anak.
Kesungguhan dan perhatian semua pihak terkait dalam penyelenggaraan kegiatan
stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak, niscaya akan
membuahkan hasil yang diharapkan yaitu terwujudnya generasi penerus yang
tangguh dan berkualitas di masa depan.
92
Lampiran 1
Puskesmas.........................Kec.....................Kab/kota.....................Prov....................
I.IDENTITAS ANAK
1.Nama: ............................................Laki-lakil Perempuan;
2.Nama Ayah:............................................; Nama lbu:................................................
3.Aiamat .....................................................
4.Tanggal Pemeriksaan: ......../................./ 20.....
5.Tanggal Lahir : ........I.................I 20.....
6.Umur Anak : ............bulan.
II. ANAMNESIS :
1.Keluhan Utama................................................................................................................
93
94
Lampiran 2
KOHORT BAYI
Masa neonatal
Kunjungan Bayi
Kunjungan neonatal
Saat lahir
No No. Nama Tgl. Lahir L/P Nama Alamat Punya Berat s/d 5 jam (Pertama) (Kedua) (Ketiga)
Urut Index Bayi Ortu RT/RW Buku Lahir 6 s/d 48 hari ke 3 hari ke 8
KIA (Gram) jam s/d 7 s/d 28 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
14-37 : Diisi tanggal diperiksa 38-44 : Diisi tanggal dan bulan diberikan pelayanan
Diisi N jika berat badan naik sesuai garis pertumbuhan 35 : Diisi tanggal dan penyebab kematian (Pneumonia, Duare, DBD, Tetanus, Difteri, dll)
Diisi T jika tidak naik berat badannya, tetap atau kenaikan berat badannya tidak dapat mengikuti garis pertumbuhannya
36 : Diisi keterangan baru atau pindah domisili
Diisi O jika tidak ditimbang pada bulan lalu
Diisi B jika baru pertama kali ditimbang
Lampiran 3
KOHORT ANAK BALITA
N/S M T N A/N
57 : Diisi tanggal dan penyebab kematian (Pneumonia, Diare, DBD, Tetanus, Difteri, dll)
57 : Diisi tanggal dan penyebab kematian (Pneumonia, Diare, DBD, Tetanus, Difteri, dll)
97
98
Lampiran 4
F O R M U L I R L A P O R A N K E S E H ATA N B AY I
Puskesmas:
Kecamatan:
Kabupaten: Bulan
Propinsi:
Berat lahir
Jumlah Jml
Sasaran
2500 gr /
BBLR
Jumlah cakupan MTBM Jumlah cakupan MTBS Jumlah cakupan DDTK Jumlah kematian
Jml bayi lebih
No Nama Jml BBLR
punya Keterangan
Urut Desa dg MTBM+ KN di Bayi Kunj. Bayi Kunj Bayi Kunj Bayi
Buku KIA KN di Kunj bayi Bayi sakit di
L P L P L P KN MTBM MTBS Kontak 1 di DDTK DDTK di Asfiksia BBLR TN ISPA Diare Lain2
MTBM sakit MTBS
dirujuk dirujuk DDTK 4kali/th rujuk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Total
Cara pengisian:
Kolom 1-2: Jelas Kolom 17: Diisi jumlah kontak pertama DDTK pada bayi
Kolom 3-4: Diisi jumlah sasaran menurut jenis kelamin Kolom 18: Diisi jumlah kunjungan bayi yang dilakukan DDTK 4 kali yaitu pada
Kolom 5: Diisi jumlah bayi yang punya Buku KIA, jika tidak ada diisi tanda - umur 3, 6, 9 dan 12 bulan
Kolom 6-7: Diisi jumlah bayi yang berat badan 2500 gram/lebih menurut jenis kelamin Kolom 19: Diisi jumlah kunjungan DDTK yang dirujuk ke fasilitas kesehatan lebih
Kolom 8-9: Diisi jumlah BBLR menurut jenis kelamin mampu termasuk bidan/perawat merujuk ke Puskesmas
Kolom 10: Diisi jumlah BBLR yang diperiksa pakai MTBM Kolom 20-25: Diisi jumlah kematian bayi sesuai dengan penyebabnya
Kolom 11: Diisi jumlah bayi yang dilakukan KN1 dan KN2 Kolom 26: Kolom keterangan diisi dengan hal-hal penting lainnya yang tidak
Kolom 12: Diisi jumlah bayi yang dilakukan KN1 dan KN2 pakai MTBM tercatat/tertulis pada kolom 1-25
Kolom 13: Diisi jumlah bayi yang dilakukan KN1 dan KN2 pakai MTBM lalu dirujuk ke fasilitas
kesehatan yang lebih mampu termasuk bidan/perawat merujuk ke Puskesmas
Kolom 14: Diisi jumlah bayi sakit yang datang ke puskesmas, pustu, puskesling,
polindes dan bidan di desa.
Kolom 15: Diisi jumlah bayi sakit yang ditangani pakai MTBS
Kolom 16: Diisi jumlah bayi sakit di MTBS yang dirujuk ke fasilitas kesehatan lebih mampu
termasuk bidan/perawat merujuk ke Puskesmas
Lampiran 5
F O R M U L I R L A P O R A N K E S E H ATA N A N A K B A L I TA D A N P R A S E K O L A H
Puskesmas:
Kecamatan:
Kabupaten: Bulan
Propinsi:
Total
Cara pengisian:
Kolom 1-2: Jelas
Kolom 3-4: Diisi jumlah sasaran menurut jenis kelamin
Kolom 5: Diisi jumlah anak balita yang punya Buku KIA. Jika tidak ada, diisi tanda -
Kolom 6: Diisi jumlah anak balita sakit yang datang ke puskesmas, pustu, puskesling, polindes dan bidan di desa.
Kolom 7: Diisi jumlah anak ba;ita sakit yang ditangani pakai MTBS
Kolom 8: Diisi jumlah anak balita sakit di MTBS yang dirujuk ke fasilitas kesehatan lebih mampu termasuk bidan/perawat merujuk
ke puskesmas
Kolom 9: Diisi jumlah kontak pertama DDTK pada anak balita dan prasekolah
Kolom 10: Diisi jumlah kunjungan DDTK pada anak balita dan prasekolah setahun 2 kali.
Kolom 11: Diisi jumlah kunjungan DDTK yang dirujuk ke fasilitas kesehatan lebih mampu termasuk bidan/perawat merujuk ke
pukesmas
Kolom 12-14: Diisi jumlah kematian anak ba;ita, sesuai dengan penyebabnya
Kolom 15: Kolom keterangan diisi dengan hal-hal penting lainnya yang tidak tercatat/tertulis pada kolom 1-14
99
100
Lampiran 6
FORMULIR REKAPITULASI LAPORAN KESEHATAN BAYI
Kabupaten: Bulan
Propinsi:
Jumlah
Sasaran
Cakupan Buku KIA Cakupan BBLR Cakupan MTBM Cakupan MTBS Cakupan DDTK Jumlah kematian
No Nama
Jmh bayi % bayi Jml KN Jml bayi % bayi Jml bayi % bayi Jml bayi Jml bayi % bayi Jml bayi % bayi Keterangan
Urut Puskemas Jml Jml BBLR % BBLR Jml Jml KN % KN di % KN MTBM Jml kunj. % bayi DDTK
L P punya Bk punya Buku MTBM di sakit di sakit di MTBS MTBS DDTK DDTK 4 DDTK 4 DDTK DDTK di Asfiksia BBLR TN ISPA Diare Lain2
BBLR di MTBM+ di MTBM+ KN di MTBM MTBM dirujuk bayi sakit kontak 1
KIA KIA rujuk MTBS MTBS dirujuk dirujuk kontak 1 kali/th kali/th dirujuk rujuk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Total
Cara pengisian:
Kolom 1-2: Jelas Kolom 15: Diisi jumlah bayi sakit yang datang ke puskesmas, pustu, puskesling,
Kolom 3-4: Diisi jumlah sasaran menurut jenis kelamin Kolom 16: Diisi jumlah bayi sakit yang ditangani pakai MTBS
Kolom 5: Diisi jumlah bayi yang punya Buku KIA, jika tidak ada diisi tanda - Kolom 17: Diisi persentase bayi sakit yang ditangani pakai MTBS yaitu: Kolom 16 x 100 %
Kolom 6: Diisi persentase bayi yang punya Buku KIA yaitu: Kolom 5 x 100 % Kolom 15
Kolom 3 + 4 Kolom 18: Diisi jumlah bayi yang ditangani pakai MTBS lalu dirujuk
Kolom 7: Diisi jumlah BBLR Kolom 19: Diisi persentase bayi yang ditangani pakai MTBS lalu dirujuk yaitu Kolom 18 x 100 %
Kolom 8: Diisi jumlah BBLR yang ditangani pakai MTBM Kolom 16
Kolom 9: Diisi persentase BBLR yang ditanyani pakai MTBM yaitu: Kolom 8 x 100 % Kolom 20: Diisi jumlah bayi yang dilakukan DDTK pertama kali
Kolom 7 Kolom 21: Diisi persentase bayi yang dilakukan DDTK pertama kali yaitu: Kolom 20 x 100 %
Kolom 10: Diisi jumlah bayi yang dilakukan KN1 dan KN2 Kolom 3 + 4
Kolom 11: Diisi jumlah bayi yang dilakukan KN1 dan KN2 pakai MTBM Kolom 22: Diisi jumlah bayi yang di DDTK 4 kali yaitu pada umur 3, 6, 9 dan 12 bulan
Kolom 12: Diisi persentase bayi yang dilakukan KN1 dan KN2 pakai MTBM yaitu: Kolom 11 x 100 % Kolom 23: Diisi persentase bayi yang di DDTK 4 kali yaitu: Kolom 22 x 100 %
Kolom 10 Kolom 3 + 4
Kolom 13: Diisi jumlah bayi yang dilakukan KN1 dan KN2 pakai MTBM yang dirujuk Kolom 24: Diisi jumlah bayi yang dilakukan DDTK pertama kali lalu dirujuk
Kolom 14: Diisi persentase bayi yang dilakukan KN1 dan KN2 pakai MTBM lalu dirujuk: Kolom 13 x 100 % Kolom 25: Diisi persentase bayi yang dilakukan DDTK pertama kali lalu dirujuk yaitu Kolom 24 x 100 %
Kolom 11 Kolom 20
Kolom 26-31: Diisi jumlah bayi yang meninggal sesuai penyebabnya
Kolom 32: Kolom keterangan diisi dengan hal-hal penting lainnya yang tidak tercantum pada kolom 1-31
Lampiran 7
FORMULIR REKAPITULASI LAPORAN KESEHATAN ANAK BALITA DAN PRASEKOLAH
Kabupaten: Bulan
Propinsi:
Jumlah
Cakupan Buku KIA Cakupan balita sakit di MTBS Cakupan DDTK Meninggal
Sasaran
No Nama Jumlah % anak Jumlah anak Jumlah anak
Jmh anak % anak balita Jml kunj Jumlah % anak balita Jumlah anak balita % anak balita dan % anak balita dan % anak balita Keterangan
Urut Puskemas balita di balita di balita dan balita dan
L P balita punya punya Buku anak balita balita sakit sakit di MTBS dan prasekolah prasekolah DDTK prasekolah DDTK dan prasekolah ISPA Diare Lain2
MTBS yang MTBS prasekolah DDTK prasekolah DDTK
Bk KIA KIA sakit di MTBS DDTK kontak 1 kontak 1 2 kali/th DDTK di rujuk
dirujuk dirujuk 2 kali/th di rujuk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Total
Cara pengisian:
Kolom 1-2: Jelas
Kolom 3-4: Diisi jumlah sasaran menurut jenis kelamin
Kolom 5: Diisi jumlah anak balita yang punya Buku KIA. Jika tidak ada, diisi tanda -
Kolom 6: Diisi persentase anak balita yang punya Buku KIA yaitu: Kolom 5 x 100 %
Kolom 3+4
Kolom 7: Diisi jumlah anak balita sakit yang datang ke puskesmas, pustu, puskesling, polindes dan bidan di desa.
Kolom 8: Diisi jumlah anak balita sakit yang ditangani pakai MTBS
Kolom 9: Diisi persentase anak balita sakit yang ditangani pakai MTBS yaitu: Kolom 8 x 100 %
Kolom 7
Kolom 10: Diisi jumlah anak balita sakit yang di MTBS lalu dirujuk
Kolom 11: Diisi persentase anak balita sakit yang ditangani pakai MTBS lalu dirujuk yaitu: Kolom 10 x 100 %
Kolom 8
Kolom 12: Diisi jumlah anak balita dan prasekolah yang di DDTK pertama kali
Kolom 13: Diisi persentase anak balita dan prasekolah yang di DDTK pertama kali yaitu: Kolom 12 x 100 %
Kolom 3 + 4
Kolom 14: Diisi jumlah anak balita dan prasekolah yang di DDTK 2 kali/tahun
Kolom 15: Diisi persentase anak balita dan prasekolah yang di DDTK 2 kali/tahun yaitu: Kolom 14 x 100 %
Kolom 3 + 4
Kolom 16: Diisi jumlah anak balita dan prasekolah yang di DDTK pertama kali lalu dirujuk
Kolom 17: Diisi persentase anak balita dan prasekolah yang di DDTK pertama kali lalu dirujuk yaitu: Kolom 16 x 100 %
Kolom 12
101
Kolom 18-20: Diisi jumlah anak balita yang meninggal sesuai penyebabnya
Kolom 21: Kolom keterangan diisi dengan hal-hal penting lainnya yang tidak tercatat/tertulis pada kolom 1-20
TIM REVISIDAN PENGARAH
BUKU PEDOMAN STIMULASI, DETEKSIDAN INTERVENSIDINI
TUMBUH KEMBANG ANAK
TAHUN 2005
Tim Pengarah
dr. Sri Hermiyanti, MSc- Direktur Kesehatan Keluarga.
dr. Sukman Tulus Putra, Sp.A(K), FACC, FESC - Ketua Umum PP IDAI
Tim Revisi
Ketua dr. Kusnandi Rusmil, Sp.A(K), MM - Ketua UKK Tumbuh Kembang
IDAI
Wakil Ketua dr. Ina Hernawati, MPH - Departemen Kesehatan Rl
Anggota 1. dr. Dahsriati, Sp.KJ- Departemen Kesehatan Rl
2. dr. Eddy Fadlyana, Sp.A(K), MKes- UKK Tumbuh Kembang IDAI
3. Prof. dr. Edith Humris, Sp.KJ - Bagian Psikiatri FKUI/RSCM
4. dr. Hendriyani Salina, Sp.A(K) - UKK Tumbuh Kembang IDAI
5. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) - UKK Tumbuh Kembang IDAI
6. dr. Kirana Pritasari, MQIH- Departemen Kesehatan Rl
7. dr. Meta Dhamayanti, Sp.A(K)- UKK Tumbuh Kembang IDAI
8. Minarto MPS- Departemen Kesehatan Rl
9. Prof. dr. Moersintowarti B. Narendra, Sp.A(K),MSc- UKK
Tumbuh Kembang IDAI
10. drg. Nita Kurniawati, MSc- Departemen Kesehatan Rl
11. dr. Soedjatmiko,Sp.A(K), MSi - UKK Tumbuh Kembang IDAI
12. dr. Soeroyo Mahfudz, Sp.A(K),MPH - UKK Tumbuh Kembang
IDAI
13. Prof. dr. Soetjiningsih, Sp.A(K) - UKK Tumbuh Kembang IDAI
1. dr. Ardi Kaptiningsih, MPH
2. dr. Dwijo Saputro
3. dr. Edith Humris
4. dr. Farida Roesjdi, MSc
5. dr. Hendarto Hendarmin
6. dr. Ina Hernawati
7. dr. Lembah Redati
8. dr. Mintarsih A. Latief
9. dr. Myrni Wibowo Dunda
10. dr. Rachmi Untoro, MPH
11. dr. Nardho Gunawan, MPH
12. dr. Purboyo Pujio, MPH
13. dr. Yaumil Agoes Achir (Almarhum)
14. dr. S.K. Hendarto, DSAK
15. dr. S. Lazuardi
16. dr. Sofyan Ismael, DSAK
17. dr. Vidyapati
18. dr. Wicaksana M. Roan
19. dr. Widyastuti W, MSc (PH)