DAFTAR ISI
Contents
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................i
BAB 1. PENDAHULUAN....................................................................................................................1
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA...................................................................3
BAB 3. METODE PELAKSANAAN...................................................................................................4
3.1. Penetapan base-line kegiatan berdasarkan kondisi riil dari mitra program.................................4
3.2. Langkah-langkah mengukur permasalahan atau kebutuhan mitra sebagai latar belakang
kegiatan, dijelaskan secara rinci dan sistematis.................................................................................4
3.3. Langkah-langkah strategis untuk merealisasikan kegiatan sehingga dampak positif yang
diharapkan bagi mitra program dapat dicapai....................................................................................4
3.4. Rancangan untuk mengukur dan mengevaluasi hasil kegiatan....................................................4
3.5. Solusi yang akan menjadi inti dari kegiatan yang diusulkan.......................................................5
3.6. Peran dan konstribusi pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu kegiatan
pengabdian yang diusulkan................................................................................................................5
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.....................................................................................6
4.1 Anggaran Biaya...........................................................................................................................6
4.2 Jadwal Kegiatan...........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................8
LAMPIRAN 1: BIODATA KETUA DAN ANGGOTA, BIODATA DOSEN PENDAMPING.........11
LAMPIRAN 2. JUSTIFIKASI ANGGARAN PENGABDIAN..........................................................25
LAMPIRAN 3. SUSUNAN ORGANISASI TIM PELAKSANA DAN PEMBAGIAN TUGAS....26
LAMPIRAN 4. SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA..................................................27
LAMPIRAN 5. SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN MITRA......................................................28
LAMPIRAN 6. PETA LOKASI & DOKUMENTASI JALAN DESA ANGGAH JAYA..................29
ii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
Stunting merupakan kondisi anak pendek atau gagal tumbuh dari standar pertumbuhan
anak seusianya ikibat kekurangan gizi kronis. Dampak buruk stunting ini secara jangka
panjang dapat mengancam perkembangan motorik anak, kekebalan atau imunitas hingga
dewasa sehingga lebih rentan sakit dan memiliki berbagai penyakit, lemahnya daya pikir,
selain pertumbuhan fisik yang tidak normal karena nutrisinya tidak terpenuhi dengan baik
(UNICEF, WHO, WORLBANK, Group, 2021).
Stunting menjadi salah satu komitmen pemerintah dalam target Sustainable
Development Goals (SDGs), Rencana Pembanguna Jangan Menengah Nasional (RPJMN)
2020-2024 dan termasuk prioritas pembangunan daerah Kalimantan Barat 2021. Target
stunting minimal dari World Health Organization (WHO) disuatu negara atau daerah harus
bisa ditekan minimal hingga dibawah 20%. Salah satu penyebab stunting atau masalah gizi
dari sisi intervensi sensitif selain intervensi spesifik adalah meningkatkan ekonomi (Bappenas
2020).
Selama wabah COVID-19, data Badan Pusat Statistik 2020-2021 mengatakan
dampaknya sampai kepada sektor ekonomi atau pendapatan yang menurun, termasuk di
Kalimantan Barat (BPS, 2021). Sesuai survei Samsudrajat.S, mei 2020 selama pandemi
COVID-19 berjalan dua sampai tiga bulan, dampaknya sampai kepada penurunan pendapatan
dan perubahan pola makan di Kabupaten Sintang, dibandingkan sebelum terjadi wabah
COVID-19. (Samsudrajat.S dkk, 2021)
Stunting di Desa Anggah Jaya tahun 2019 merupakan kasus tertinggi di wilayah
Kecamatan Sintang atau Puskesmas Sungai Durian. Lebih dari sepertiga Balita di Anggah
Jaya (37,8%) mengalami kekurangan gizi kronis atau stunting. Hasil rembuk stunting 12 april
2021 Sintang masih memiliki kasus 30,7%. Dengan catatan sasaran balita yang diukur masih
sangat rendah atau belum mencapai target minimal 80%. Sasaran Pemantan Status Gizi di
Sintang tahun 2019 hanya mencapai target 33% dan tahun 2020 baru tercapai 36%. (Dinkes
Sintang 2021)
Meskipun Sintang sudah punya Peraturan Bupati nomor 54 tahun 2018 tentang
Gerakan Ibu Hamil Konusmi Pakis Miding (Rabu Kopi), Desa Anggah Jaya, Kecamatan
Sintang termasuk dalam wilayah Puskesmas Sungai Durian, kasus Stunting 2019 justru
semakin meningkat dibanding 2018. Kecamatan Sintang ditetapkan Kementerian Kesehatan
menjadi lokus atau prioritas angka kematian bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI)
tahun 2021, selain masalah stunting yang semakin meningkat dan menjauhi standar minimal
(Dinkes Santang 2021). Hal ini menggambarkan bahwa program yang sudah berjalan selama
ini belum berdampak maksimal menyelesaikan masalah Stunting sesuai harapan.
Oleh sebab itu, salah satu alternatif solusinya adalah dengan memperbaiki nutrisi
melalui pola konsumsi bahan pangan yang memiliki nilai gizi yang lebih baik dan tinggi
nutrisi (Juhartini 2015 & muliawati 2019). Selain bahan pangan yang baik, cara mengolah
dan menyajikan bahan pangan, ikut menentukan kualitas pangan tersebut. Ketahanan pangan
dan gizi merupakan salah satu pilar pencegahan stunting yang ditetapkan pemerintah. Oleh
sebab itu ketahanan pangan dan gizi direkomendasikan dari bahan pangan yang mudah
2
dibudidayakan sesuai iklim setempat, mudah diolah, bahkan akan lebih bagus punya manfaat
jangka panjang, luas dan bisa menjadi peluang usaha berskala kecil hingga skala besar
industri. Dengan kriteria tersebut maka tanaman kelor dengan nama latin Moringa Olifera
adalah tanaman yang dianggap paling sesuai untuk mengatasi persoalan tersebut
(Kementerian Pertanian 2019).
Kelor (Moringa Olifera) dinobatkan WHO sebagai tanaman ajaib, karena kaya akan
Daun
nilai gizi, (Hakim Bey, 2010 and Ruchita et al 2017). Bahkan sulit atau bisa dikatakan tidak
Segar
ada tanaman lain yang mempunyai nilai gizi sebaik dan selengkap daun Kelor, termasuk
dengan makanan lokal Pakis Miding yang menjadi program perbaikan gizi ibu hamil sejak
2018 di Sintang selama ini (Ahligiziid, 2021). Sehingga Kelor bisa dikatakan menjadi pilihan
hemat dan ekonomis, dari pada harus makan dan beli dengan jumlah dan jenis bahan pangan
yang mengandung gizi sesuai kebutuhan kita, sudah terangkum dalam satu bahan pangan di
daun Kelor sebagai pilihan pangan bergizi tinggi. Bahkan kandungan gizi di daun kering
Kelor jauh lebih tinggi dibandingkan daun segar atau basah. Berikut ini gambar perbandingan
bahan pangan dan kandungan nutrisi kelor basah dan kering.
Gambar 1. Kandungan dan Perbandingan gizi Daun Kelor (Moringa Oliefera Lam) Segar
dan Kering, Hakim Bey, 2010.
Beberapa Negara Eropa dan Afrika, Kelor digunakan sebagai bahan pangan untuk
Daun
Kering
memperbaiki kasus gizi buruk dan gizi kurang. Bahkan di Indonesia seperti Nusa Tenggara
Timur berhasil mengurangi masalah gizi dengan budidaya dan konsumsi daun kelor
(Tandirau dkk 2020). Selain itu Kelor dimanfaatkan juga untuk suplemen, kostetik alami, dan
temuan sebagai terapi kesehatan seperti kanker. (Hakim Bey, 2010, Abdul RA et al 2014,
Mishra 2019, dan Dhakar 2019)
Tanaman kelor merupakan tanaman yang mudah hidup diberbagai kondisi iklim
Indonesia termasuk iklim Kabupaten Sintang. Beberapa warga Sintang selain Anggah Jaya,
sudah ada yang memiliki pohon kelor, sayangnya menurut informasi pemerintah desa belum
banyak masyarakat Sintang termasuk Desa Anggah Jaya yang mau berminat serius
membudidayakan, mengkonsumsi dan mengolah kelor sebagai bahan pangan utama maupun
tambahan sehari-hari untuk memenuhi kecukupan gizi. Terutama pada kelompok Ibu hamil,
Bayi, Balita atau masyarakat pada umumnya selain menjadi alternatif peluang usaha kecil
dan industri sebagai tambahan ekonomi (Kementerian Pertanian, 2019 dan Samsudrajat
2021).
Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk melakukan pengabdian masyarakat dengan judul,
Gerakan Tanam dan Konsumsi Kelor (GERTAK) Di Desa Anggah Jaya sebagai Alternatif
solusi Stunting saat pandemi COVID-19.
3
Masyarakat sasaran dalam kegiatan ini adalah Ibu yang mempunyai balita baik yang
balitanya dengan masalah gizi maupun yang tidak yang ada di wilayah tersebut. Belum ada
trobosan program baru dalam pencegahan Masalah Gizi di Desa Anggah Jaya. Keadaan
sosial ekonomi masyarakat sekitar mitra PKM-PM merupakan pertanian tradisional serta
hutan olahan maka dari itu sebagian penduduknya berprofesi sebagai petani.
Desa Anggah Jaya adalah Desa di pesisir sungai Kapuas & Melawi yang sebagian
besar penduduk (216 Kepala Keluarga) bermata pencarian petani karet ditepi Sungai Kapuas.
Jika musim hujan atau banjir maka petani karet tidak bisa menyadap getah Karet. Hal ini
mempengaruhi hasil panen dan pendapatan atau ekonomi warga yang tidak menentu.
Sehingga banyak peluang waktu, pengalaman budaya bercocok tanam, ketersediaan lahan
untuk ditanam dan potensi besar untuk menjadikan Kelor sebagai alternatif bahan pangan
sehat sekaligus peluang usaha bagi Masyarakat Desa Anggah Jaya terlebih saat pandemi yang
makin memperburuk kondisi ekonomi dan kesehatan masyarakat (Profil Desa Anggah Jaya
2020).
Produk bibit tanaman kelor jenis batang maupun biji yang dibeli dari beberapa
individu yang ada di sekitar Sintang maupun Luar Sintang. Hal ini dikarenakan masih
terbatasnya tanaman kelor di Sintang dan belum banyak yang berminat budidaya kelor dalam
skala besar. Sedangkan yang ada, masih dalam skala rumah tangga yang belum familiar di
Sintang. Bibit yang didapatkan nanti akan diberikan ke Desa Anggah Jaya untuk ditanam dan
dibudidayakan di Lahan yang telah disiapkan pemerintah atau warga desa Anggah Jaya.
Harapanya bibit kelor ini menjadi salah satu bahan pangan sehat untuk ketahanan pangan dan
usaha Desa.
Melalui kegiatan program kreativitas mahasiswa pengabdian kepada masyarakat ini,
diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan gizi stunting pada balita di Desa Anggah Jaya
saat pandemic Covid-19 ini.
4
3.1. Penetapan base-line kegiatan berdasarkan kondisi riil dari mitra program
Adapun pelaksanaan program diawali dengan melakukan survey awal ke lokasi untuk
mendapatkan informasi dari responden serta melakukan wawancara mendalam dengan
pemimpin Desa Anggah Jaya melihat gambaran umum masyarakat Desa Anggah Jaya terkait
dengan bagaimana kondisi riil, baik dari aspek lingkungan, ekonomi maupun kesehatan
masyarakat Desa Anggah Jaya tersebut.
3.5. Solusi yang akan menjadi inti dari kegiatan yang diusulkan
Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan warga Desa Anggah
Jaya dapat meningkatkan status kesehatan khususnya gizi terhadap balita di Desa Angggah
Jaya dan dapat menjadi salah satu sumber mata pencaharian dengan penanam kelor tersebut.
5
DAFTAR PUSTAKA
Abdull RA, Ibrahim MD, Kntayya SB. 2014. Health benefits of Moringa Oleifera. Asian Pac.
J. Cancer Prev. 2014; 15:857 1-6.
Ahligiziid. 2021. Perbandingan Nilai Gizi Daun kelor Segar dan Daun Pakis Segar. Diakses
20 april 2021 dari https://nilaigizi.com/compare
Aminah, S., Ramdhan, T., dan Yanis, M. 2015. Kandungan Nutrisi dan Sifat Fungsional
Tanaman Kelor (Moringa oleifera). Jurnal Buletin Pertanian Perkotaan, 2 (5).
Al mardiyah, Balqis. 2020. Pengaruh Penambahan Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam) Dan
Tulang Ayam Terhadap Sifat Organoleptik Dan Tingkat Kesukaan Nugget Ayam.
Jurnal tata boga, 8(2), 364-371. 2020.
Bappenas. 2020. Pedoman Teknis Rencana Aksi Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable
Development Goals) Edisi II. Bappenas; Jakarta.
Berawi KN, Wahyudo R, Pratama AA. 2019. Potensi Terapi Moringa oleifera (Kelor) pada
Penyakit Degeneratif. JK Unila Vol 3, No.1, Maret 2019, 210-214.
BPS. 2021. Kalimantan Barat mengalami deflasi sebesar 0,16 persen pada Bulan Maret
2021. Berita resmi 1 April 2021. Diakses 20 April 2021 dari
https://kalbar.bps.go.id/pressrelease/2021/04/01/1016/kalimantan-barat-mengalami-
deflasi-sebesar-0-16-persen-pada-bulan-maret-2021.html
Dhakar RC, et al. 2011. Moringa: The herbal gold to combat malnutrition. Chronicles of
Young Scientists. Vol. 2, Issue 3, Jul-Sep 2011:119-125.
Dinkes Sintang. 2021. Materi Rembuk Stunting 12 April 2021. Dinas Kesehatan; Sintang .
Hakim Bey. 2020. All Things Moringa. The Story of an Amazing Tree of Life. Hakim Bey.
Diakses tanggal 13 September 2020 dari
https://www.mygardenproducts.com/upload/All_Things_Moringa%20copy.pdf
Kementerian Kesehatan. 2018. Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Dalam
Percepatan Pencegahan Stunting Di Indonesia. Kementerian Kesehatan; Jakarta.
Kementerian Pertanian. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh dengan Daun Kelor: Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian, 2019. Diakses
tanggal 8 September 2020. http://www.litbang.pertanian.go.id/tahukah-anda/178/
Letiora, J., Sineke, J., & Purba, R. 2021. Tingkat Kesukaan Bubuk Daun Kelor Untuk
Formula Makanan Balita Stunting. Jurnal GIZIDO, 12(2), 105-112.
https://doi.org/https://doi.org/10.47718/gizi.v12i2.1256
Muliawati,D.dan Sulistyawati,N. 2019. Pemberian Ekstrak Moringa Oleifera sebagai Upaya
Preventif Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Kesehatan Madani Medika,
10(2),pp.123–131.
9
Pemdes Anggah Jaya. 2020. Profil Desa Anggah Jaya. Pemerintah Desa, Desa Anggah Jaya,
Sintang.
Putra, dkk. 2021. Nutrigenomic and Biomolecular Aspect of Moringa oleifera Leaf Powder
as Supplementation for Stunting Children. Journal of Tropical Biodiversity and
Biotechnology Volume 06, Issue 01 (2021): jtbb60113 DOI: 10.22146/jtbb.60113
Samsudrajat.S A, Putra G S, dan Hariani E. 2021. Dampak COVID-19 Didaerah Perbatasan
Lintas Batas Provinsi dan Negara. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Vol
6/No.2/April 2021; ISSN 2502-731X
Samsudrajat.S, Hasdarini M, dan Bahrain F. Meningkatkan Gizi Dengan Ekonomi Kreatif
Lokal Pada Masyarakat Terdampak COVID-19 di Keluarahan Ulak Jaya Sintang.
Jurnal Ar Ribath edisi 17 Vol.2 2020.
Samsudrajat.S, A. 2020. Survei Dampak Corona Di Sintang & Melawi Mempengaruhi
Pendapatan. News, 3 juli 2020, media massa online kumparan.com. Diakses 29
September 2020 dari https://kumparan.com/agus-s-s/survei-dampak-corona-di-
sintang-and-melawi-mempengaruhi-pendapatan-1tjNOPxZtHS
__________. 2020. Pola Makan Sintang & Melawi Menurun Akibat Covid-19. Tekno dan
Sains, 5 Juli 2020, media massa online kumparan.com. Diakses 29 September 2020
dari https://kumparan.com/agus-s-s/pola-makan-sintang-and-melawi-menurun-akibat-
covid-19-1tk79k9D7gY
Satya Prakash Mishra, Pankaj Singh and Sanjay Singh. 2012. Processing of Moringa oleifera
Leaves for Human Consumption. Bulletin Of Environment Pharmacology and Life
Sciences. Volume 2 [1] December 2012: 28- 31 ISSN 2277-1808.
Syarifah, A., Tezan, R., & Muflihani, Y. 2015. Kandungan Nutrisi dan Sifat Fungsional
Tanaman Kelor (Moringa oleifera). Buletin Pertanian Perkotaan, 5 (2), 35-44. 2015.
Sulistyowati, E., Julia, A.R, dan Mudita, D. 2015. Pemberian Tepung Daun Kelor terhadap
Kadar Transferin Darah Tikus Putih Model KEP. Indonesian Journal of Human
Nutrition 2 (2).
Tandirau, B., Sagita, S. and Rante, S. 2020. Pengaruh Pemberian Serbuk Daun Kelor
(Moringa Oleifera) Terhadap Peningkatan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja
Puskesmas Naibonat Kabupaten Kupang. Cendana Medical Journal (CMJ), 8(2), pp.
156-163.
UNICEF, WHO, WORLDBANK Group. 2021. COVID-19 Crisis Appeal, COVID-19 is a
Nutrition Crisis Too. Diakses 20 april 2021 dari
https://www.powerofnutrition.org/covid-19-crisis-appeal/
10
Ruchita H, and Sharda K. 2017. Moringa Oliefera: The Miracle Tree. International Journal
of Advance Research, Ideas and Innovations in Technology. Vollume 3, Issue 6,
ISSN: 2454-132X page 976
Zongo U, Zoungrana SL, Savadogo A, Traore A. 2013. Nutritional and Clinical
Rehabilitation of Severely Malnourished Children with Moringa oleifera Lam Leaf
Powder in Ouagadougou (Burkina Faso). Food and Nutrtion Science.
2013;04(09):991–997
Juhartini. 2015. Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Biskuit Dan Bahan Makanan
Campuran Kelor Terhadap Berat Badan Dan Tinggi Badan Pada Balita Gizi Kurang Di
Wilayah Kerja Puskesmas Kalumpang Kota Ternate Tahun 2015. Jurnal Kesehatan,Vol.VIII
No.1Pharmac
11
2. Biodata Anggota 1
A. Identitas diri
9. Nama lengkap Jesika
10. Jenis kelamin Perempuan
11. Program studi Kesehatan Masyarakat
12. NIM 211520004
13. Tempat tanggal lahir Sintang 19 September 2003
14. Alamat email js19jesika@gmail.com
15. Nomor Tlp/Hp 085705661844
16.
B. Kegiatan yang pernah / sedang diikuti
Jenis kegiatan Status Waktu dan tempat
3.
4.
5.
3. Biodata Anggota 2
A. Identitas diri
17. Nama lengkap IZZUDDIN AL GHIFARI
18. Jenis kelamin Laki-laki
19. Program studi Kesehatan Masyarakat
20. NIM 211520009
21. Tempat tanggal lahir Sanggau Ledo, 28 Agustus 2003
22. Alamat email Izzuddin.ganteng28@gmail.com
23. Nomor Tlp/Hp 0895 3686 97646
24.
B. Kegiatan yang pernah / sedang diikuti
Jenis kegiatan Status Waktu dan tempat
6.
7.
8.
4. Biodata Anggota 3
D. Identitas diri
25. Nama lengkap RICKY APRILLIAN ALDO
26. Jenis kelamin LAKI LAKI
27. Program studi MANAJEMEN
28. NIM 201320022
29. Tempat tanggal lahir SINTANG, 17 APRIL 2001
30. Alamat email Aldonanda39@gmail.com
31. Nomor Tlp/Hp 085750199667
32.
E. Kegiatan yang pernah / sedang diikuti
Jenis kegiatan Status Waktu dan tempat
9.
10.
11.
5. Biodata Anggota 4
D. Identitas diri
33. Nama lengkap Indah Sri Wahyuni
34. Jenis kelamin Perempuan
35. Program studi Manajemen Ekonomi
36. NIM 201320012
37. Tempat tanggal lahir Sintang, 21 Juli 2001
38. Alamat email Indahsriwahyuni99@gmail.com
39. Nomor Tlp/Hp 082252287881
40.
E. Kegiatan yang pernah / sedang diikuti
Jenis kegiatan Status Waktu dan tempat
12. Darul Arqom Dasar (DAD) Peserta Sintang, 18-21
Komisariat IMM Maret 2021
13.
14.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-PM.
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister
2004-2010 2013-2018
21
C.2. Penelitian
No Jenis Penghargaan Penyandang Dana Tahun
2. Biaya Perjalanan
No. Bahan Volume Biaya satuan (Rp) Biaya (Rp)
1 Transportasi ke Desa Anggah 8 kali 50.000 400.000
Jaya
2 Transprotasi 2 50.000 100.000
pencarian/pengambilan bibit kelor
Jumlah 500.000
3. Biaya lain-lain
No Bahan Volume Biaya satuan (Rp) Biaya (Rp)
.
1 Publikasi 1 (jurnal dan 250.000 250.000
media online)
2 Spanduk/MMT/Banner 1 100.0000 100.000
3 Plakat untuk Desa Anggah Jaya 1 100.000
4 Kertas, fotocopy, jilid, materai 1 50.000 50.000
Jumlah 500.000
Dengan ini menyatakan bahwa kesediaan menjadi mitra dalam PKM-PM dengan judul Gerakan
Tanam Wirausaha Dan Konsumsi Kelor (GERTAK) Desa Pesisir Kapuas (Anggah Jaya) Sebagai
solusi Stunting &Pandemi Covid-19 di Kabupaten Sintang dalam kegiatan pengabdian
masyarakat di Desa Anggah Jaya
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia
dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Lokasi
Pengabdian
Kondisi Jalan Saat masuk Desa (jalan pintas setapak dikebun karet dan tanah kuning setelah
diguyur hujan Sepanjang Desa Anggah Jaya (Dokumentasi Ketua Pelaksana, 2021)
30