Disusun Oleh :
I
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
DAFTAR ISI.................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1 Latar belakang........................................................................ 1
1.2 Tujuan inovasi........................................................................ 4
1.3 Manfaat inovasi...................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 6
2.1 Spesifikasi Teknis Inovasi..................................................... 6
2.2 Proses Pelaksanaan Inovasi................................................. 7
2.3 keunikan Inovasi..................................................................... 10
2.4 Sarana dan Prasarana yang digunakan.............................. 11
BAB III HASIL............................................................................................. 12
3.1 Analisis data dan Hasil Inovasi........................................... 12
3.2 Prospek Inovasi..................................................................... 14
3.2 Anggaran Inovasi................................................................... 14
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 16
4.1KESIMPULAN......................................................................... 16
4.2SARAN..................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 18
LAMPIRAN..................................................................................................... 19
II
DAFTAR TABEL
III
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 tren prevalensi Stunting pada balita tahun 2019-2021 ............. 2
Gambar 1.2 mata pencaharian penduduk tahun 2021....................................... 3
Gambar 2.1 SOP pelaksanaan Inovasi Gemilang............................................. 9
Gambar 2.2 Alur pelaksanaan inovasi gemilang.............................................. 10
Gambar 3.1 anggaran inovasi gemilang........................................................... 15
IV
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang Inovasi
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama. Demi tercapainya sumber
daya manusia yang berkualitas diperlukan konsumsi pangan yang bergizi. Kecukupan gizi sangat
diperlukan oleh setiap individu, termasuk kelompok anak usia sekolah. Kelompok anak usia
sekolah (6-12 tahun) merupakan salah satu kelompok rentan gizi. Data Riskesdas tahun 2018
menunjukkan bahwa secara nasional prevalensi pendek (stunting) pada anak umur 5-12 tahun
adalah 30,7% (12,3% sangat pendek dan 18,4% pendek). Selain itu, data juga menunjukkan
bahwa secara Nasional prevalensi kurus (menurut IMT/U) pada anak umur 5-12 tahun adalah
11,2%, terdiri dari 4,0% sangat kurus dan 7,2% kurus.
Berbagai masalah gizi pada anak sekolah tersebut dapat terjadi terutama karena kekurangan
asupan zat gizi makro seperti energi, protein dan lemak, maupun zat gizi mikro (vitamin dan
mineral) yang dibutuhkan anak. Hasil laporan Nasional Riskesdas tahun 2017 menunjukkan
40,6% penduduk mengonsumsi makanan di bawah kebutuhan minimal, yaitu kurang dari 70%
Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan. Keadaan ini banyak dijumpai pada anak usia
sekolah, yaitu sebesar 41,2% anak sekolah mengonsumsi makanan di bawah kebutuhan minimal.
Jika anak sekolah mengalami kekurangan protein maka akan berakibat terhambatnya
pertumbuhan fisik karena pada usia ini pertumbuhan anak terutama pertambahan tinggi badan
sangat pesat dan untuk itulah diperlukan protein. Selain itu, kekurangan asupan protein pada
anak usia sekolah juga akan berakibat pada terhambatnya perkembangan sel otak karena otak
membutuhkan protein untuk membangun dan menjaga sel-sel otak. Anak sekolah yang
kekurangan protein juga akan mempunyai daya tahan tubuh yang kurang, karena protein
dibutuhkan untuk antibodi atau kekebalan tubuh terhadap penyakit. Salah satu sumber bahan
makanan yang kaya akan kandungan zat gizi adalah ikan. Ikan termasuk sumber protein yang
bermutu tinggi. Protein pada ikan memiliki komposisi dan jumlah asam amino esensial yang
lengkap. Absorpsi protein ikan lebih tinggi dibandingkan daging sapi, ayam, dan lain-lain. Hal
ini dikarenakan daging ikan mempunyai serat protein lebih pendek daripada serat protein daging
sapi atau daging ayam. Ikan juga mengandung asam lemak omega-3 yang memiliki keunggulan
khusus dibanding pangan hewani lain, karena komposisi asam lemak esensialnya tidak jenuh
ganda. Konsumsi lemak yang perlu diperhatikan untuk anak usia sekolah adalah konsumsi asam
1
lemak esensial seperti asam linolenat dan asam linoleat. Asam lemak esensial ini dibutuhkan
untuk pertumbuhan dan fungsi normal semua jaringan, termasuk untuk perkembangan sel otak
yang optimal. Ikan juga kaya akan kandungan vitamin dan mineral. Jika dalam menu sehari-hari
kita menghidangkan ikan, maka kita memberikan sumbangan gizi yang tinggi pada jaringan
tubuh kita. Sebagai Negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi sumber daya perikanan yang
sangat besar. Namun tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih rendah. Berdasarkan laporan
FAO, konsumsi ikan per kapita masyarakat Indonesia lebih rendah dari negara-negara ASEAN
lainnya. Tahun 2009, tercatat tingkat konsumsi ikan Indonesia sebesar 29,08 kg per kapita per
tahun dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 30,48 kg per kapita per tahun. Pada tahun 2012
konsumsi ikan mencapai 33,89 kg per kapita per tahun. Konsumsi ikan penduduk Indonesia pada
tahun 2013 hanya 35 kilogram per kapita per tahun
Stunting dan gizi buruk masih menjadi persoalan di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Salah satu upaya yang diperlukan yakni memasyarakatkan makan ikan. Data yang dihimpun, di
Banyuasin terdapat penurunan persentase Stunting pada balita di Kabupaten Banyuasin selama
periode Tahun 2019 – 2021, yaitu dari 17,6 %, 10,02 % dan 6,31 %. Dari segi jumlah balita
Stunting di Kabupaten Banyuasin rata-rata mengalami peningkatan dari Tahun 2019 ke Tahun
2020 yaitu 199 orang menjadi 258 orang. Namun mengalami penurunan di Tahun 2021 yaitu 167
orang.
Gambar 1.1 tren Prevalensi Stunting Pada BALITA Tahun 2019 – 2021 Di Kabupaten Banyuasin (Foto :
Banyuasin.kab.go.id)
2
Sekitar 80 persen wilayah Banyuasin adalah daerah perairan. Tergambar betapa besar potensi
perikanan di kabupaten yang berada dalam wilayah administratif Provinsi Sumatera Selatan.
Luasan daerah perairan dan potensi perikanan itu jelas terbaca pada data pemerintah setempat
terkait pola konsumsi ikan yang mencapai 56,06 kg perkapita pertahun. Ikan yang dikonsumsi
mayoritas ikan budidaya, yaitu patin. Di desa Sidomulyo Kabupaten Banyuasin, hampir rata-rata
warga memiliki ternak ikan patin dan lele. Berdasarkan data Mata Pencaharian Penduduk kac.
Tungkal Ilir di Wilayah Puskesmas Sidomulyo Selama tahun 2021 yang tertinggi adalah
Pertanian,Kehutanan,Perkebunan dan Perikanan dengan Jumlah 75 %.
1% 75% 5% 5% 3%
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk dengan mata Pencarian utama di bidangnya di Wilayah Kerja
Puskesmas Sidomulyo
Gambar 1.2 Mata Pencaharian Penduduk Tahun 2021di Wilayah Kerja Puskemas Sidomulyo
Apapun jenisnya, ikan tetaplah bernilai gizi tinggi. Terlebih saat kondisi pandemi seperti saat
ini, masyarakat harus banyak mengkonsumsi makanan yang kaya gizi seperti ikan agar memiliki
3
daya tahan tubuh yang kuat. Gizi ikan juga diyakini mampu memutus ancaman stunting atau
kondisi gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi bagi generasi mendatang. Meningkatkan
konsumsi ikan berarti meningkatkan kecerdasan dan kesehatan masyarakat.
Rasa dan aroma ikan yang amis menjadi alasan anak tidak memilih ikan sebagai sumber
protein hewani. Hal ini diperburuk oleh kondisi ekonomi masyarakat yang rata-rata menengah ke
bawah juga menjadi salah satu faktor rendahnya konsumsi ikan siswa Sekolah Dasar, padahal
ketersediaan ikan di lingkungan sekitar cukup. Selain itu, faktor pengetahuan juga
mempengaruhi keinginan untuk mengkonsumsi ikan. Jika kita menghendaki agar masyarakat
gemar makan ikan, maka diperlukan peningkatan pengetahuan, sehingga mereka mengetahui
manfaat positif mengkonsumsi ikan bagi kesehatan. Maka dari itulah dibuat inovasi gerakan
makan ikan di wilayah kerja Puskemas Sidomulyo Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten
Banyuasin berupa memberikan penyuluhan tentang manfaat mengkonsumsi ikan dan cara
mengubah bentuk masakan ikan menjadi bentuk lain yang disukai anak-anak seperti bakso ikan,
nugget ikan, otakotak ikan dan lainnya lalu memasarkan ke masyarakat agar masyakat lebih
gemar mengkonsumsi ikan dan menjadikan ikan sebagai menu pilihan.
4
1.3 manfaat Inovasi
1.3.1Bagi innovator
Bagi innovator yang merupakan petugas kesehatan adalah dapat mengurangi angka
kejadian Stunting dan gizi buruk yang masih menjadi persoalan di Kabupaten
Banyuasin
1.3.2 Bagi puskesmas Sidomulyo
Puskesmas dapat menjadi salah satu penggerak masyarakat dalam meningkatkan
keingian mengkonsumsi ikan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Kegiatan inovasi pengolahan bentuk masakan ikan ini tentu saja tidak
mudah, karena diperlukannya keinginan masyarakat untuk aktif dalam kegiatan ini.
Oleh karenanya diperlukan materi yang menarik serta kondisi yang mendukung seperti
diadakannya kelas memasak sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyakat.
Namun karena kesulitan waktu untuk ibu-ibu yang rata-rata adalah pekerja petani karet
dan sawit untuk hadir, innovator hanya memberikan panduan resep yang menarik
tentang pengolahan ikan agar dapat dikembangkan dan dipraktekkan sendiri di rumah.
6
2.2 Proses Pelaksanaan Inovasi
Ide pengolahan bentuk masakan ikan ini muncul saat innovator melihat
banyaknya ragam olahan makan ikan yang ada di pasaran sehingga menarik keinginan
innovator untuk dapat memberikan informasi tentang cara pengolahan ikan karena yang
innovator lihat selama ini di wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo pengolahan bentuk ikan
masih sangat rendah dan masyarakat masih banyak yang belum mengetahui cara
pengolahan ikan dengan berbagai macam inovasi.
Tahapan pelaksanaan inovasi ini telah dikonsultasikan dengan ahli gizi tentang
manfaat dan kandungan gizi yang ada pada pengolahan ikan. Nilai kandungan kalori tiap
jenis pengolahan ikan telah dihitung dan dipertimbangkan bersama tim ahli gizi. Setelah
mendapatkan respon yang positif dari ahli gizi dan masyarakat, maka dibuatkan kelas
khusus bagi para kader untuk diberikan penyuluhan secara rutin yang dibimbing oleh ahli
gizi dan dokter dari Puskesmas Sidomulyo. Lalu diharapkan para kader dapat turun
langsung ke masyarakat memberikan informasi yang telah di dapat dari kelas penyuluhan.
a. Innovator bersama tim ahli gizi dan dokter mencari informasi terbaru tentang manfaat
konsumsi ikan melalui google, lalu dibuat berbentuk poster yang menarik agar dapat
dibawa oleh para kader untuk diberikan ke masyarakat
b. Mencari resep olahan ikan yang mudah dan menarik sehingga dapat diterapkan
langsung oleh masyarakat
d. Selanjutnya dibuat kelas bagi para kader untuk diberikan penyuluhan oleh dokter dan
tim gizi
e. Kader yang terpilih akan terjun langsung ke masyarakat dengan sasaran ibu rumah
tangga yang memiliki anak yang masih sekolah
7
f. Memberikan poster dan resep olahan masakan ikan untuk dibawa oleh kader agar bisa
diberikan kepada masyarakat
g. Kader akan memberikan informasi dan resep pengolahan ikan yang mudah dan menarik
kepada masyarakat
8
Pelaksanaan GEMILANG
SOP Nomor : 446/007/PKM-SM/IX/2020
Terbit ke :1
Nomor revisi :-
Tanggal terbit :24 oktober 2021 PUSKESMAS
Halaman :2 SIDOMULYO
kebijakan :
Refrensi : repo.unsrat.ac.id/...KANDUNGAN_GIZI_PANGAN_IKANI.pdf
https://gizi.kemkes.go.id/katalog/pedoman-borowing.pdf
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman manfaat mengkonsumsi ikan. Gerakan
masyarakat Sehat. 2019
Alat dan bahan : 1. poster penyuluhan tentang manfaat makan ikan
2. Resep olahan ikan
Prosedur : 1. Inovator bekerja sama dengan dokter dan ahli gizi mencari refrensi di google mengenai
informasi tentang manfaat makan ikan
2. Membuat poster yang menarik tentang manfaat makan ikan
3. Mencari refrensi di google mengenai resep olahan ikan yang mudah dan menarik
4. Mencetak poster beserta resep masakan olahan ikan
5. Mengumpulkan kader untuk diberikan penyuluhan oleh dokter dan ahli gizi
6. Memberikan poster dan resep olahan masakan ikan kepada kader yang hadir untuk
dibagikan ke masyarakat
7. Kader yang sudah diberikan penyuluhan turun langsung ke masyakat untuk memberikan
penyuluhan yang telah didapat
Diagram alur :
9
Mencari refrensi Mencetak poster
Membuat poster Mencari refrensi
mengenai manfaat dan resep
tentang manfaat resep masakan
makan ikan masakan olahan
makan ikan olahan ikan
ikan
Mengumpulkan kader
Kader turun langsung ke Memberikan poster penyuluhan
untuk diberikan
masyakat memberikan dan resep olahan masakan ikan
penyuluhan oleh dokter
penyuluhan yang yang telah kepada kader untuk dibagikan ke
dan ahli gizi
didapat masyarakat
10
2.4 Sarana dan prasarana yang digunakan pada inovasi
Inovasi GEMILANG ini menggunakan media poster yang berisi informasi terbaru
mengenai manfaat konsumsi ikan serta adanya resep-resep kekinian yang menggunakan bahan
olahan ikan. Dimana resep ini dipilih berdasarkan tingkat atau menu pilihan yang memiliki
peminat yang tinggi.
Promosi inovasi GEMILANG ini juga bekerja sama dengan ahli gizi dan dokter dalam
menyampaikan informasi tentang guna dan manfaat mengkonsumsi ikan kepada kader- kader
desa. Dalam penyampaian penyuluhan informasi ini dibuatlah kelas khusus sehingga terciptanya
diskusi menjadi lebih bermanfaat. Setelah itu kader desa dibekali poster dan resep olahan
makanan ikan yang banyak digemari oleh anak-anak untuk disampaikan kepada masyarakat.
b. Selain itu saat mencari informasi dibantu oleh staf ahli gizi dalam memilih resep olahan
masakan ikan
11
BAB III
HASIL
Usia
15 - 20 tahun 5 16, 6 %
Tingkat pendidikan
SD sederajat 10 33,3 %
SMP sederajat 15 50 %
Perguruan tinggi -
12
B. Tingkat Pngetahuan Ibu Rumah Tangga
13
pengetahuan ibu-ibu rumah tangga tentang manfaat makan ikan bagi anak-anak. Dari hasil
analisis data yang dilakukan, 30 ibu rumah tangga yang diminta mengisi kuesioner memiliki
rata-rata memiliki pengetahuan tentang manfaat ikan dengan nilai rata-rata 80. Dan ini
menunjukkan bahwa inovasi GEMILANG ini bermanfaat untuk terus dilanjutkan dan dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat.
Inovasi GEMILANG menjadi salah satu program puskesmas Sidomulyo yang akan terus
dilanjutkan, karena terbukti tingginya keinginan peserta baik dari kader-kader desa dan
masyarakat ikut berpartisipasi aktif, hal ini terlihat dari antusias kader yang hadir dalam kelas
penyuluhan. Dan juga terlihat dari ibu-ibu yang langsung memperaktekkan resep olahan ikan
telah yang diberikan. Inovasi GEMILANG ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang manfaat mengkonsumsi ikan. Dan dapat mengolah ikan dengan beragam
bentuk agar anak-anak tidak bosan dan jenuh.
a. Inovasi GEMILANG menggunakan kertas dan tinta yang dibeli menggunakan dana dari
puskesmas untuk dibuat dibuat poster dan buku resep mini
b. Informasi mengenai manfaat ikan dan resep olahan ikan di download dari aplikasi google,dan
ini menggunakan WiFi di Puskesmas Sidomulyo
14
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIDOMULYO
Jl Jend Sudirman Desa Sidomulyo, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Banyuasin Kode Pos 30781
Email : Sidomulyopuskes@Gmail.com
15
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Dari hasil evaluasi kuesioner yang dikerjakan oleh masyarakat tentang pengetahuan
manfaat mengkonsumsi ikan didapatkan rata-rata nilai yaitu 80, hal ini menunjukkan bahwa
inovasi GEMILANG berperan penting dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya mengkonsumsi ikan.
Selama ini banyak masyarakat tidak mengetahui manfaat konsumsi ikan bagi
pertumbuhan anak. Padahal ikan merupakan sumber protein hewani yang memiliki gizi yang
tinggi. Kandungan gizi pada ikan sangat dibutuhkan oleh tubuh khususnya anak-anak. Namun,
tidak semua anak-anak menyukai konsumsi ikan. Bau amis pada ikan menjadi salah satu faktor
anak enggan mengkonsumsi ikan. Selain bau amis, ada beberapa jenis ikan yang memiliki
banyak duri pada bagian tubuhnya. Hal ini menyebabkan anak-anak tidak sabar memisahkan duri
dari tulangnya sehingga memungkinkan tersangkutnya duri ikan pada tenggorokan.
Tersangkutnya duri ikan pada tenggorokan anak-anak dapat mengakibatkan efek trauma pada
anak.
Namun dengan adanya inovasi GEMILANG, ibu-ibu diberikan arahan masukan sehingga
menjadi lebih banyak mengerti manfaat ikan serta banyak belajar tentang cara mengolah ikan
seperti dibuat nugget ikan, bakso ikan, sosis ikan, dan lain-lain. Hal ini membuat anak-anak
menjadi lebih mudah mengkonsumsi ikan tanpa takut akan tulang dan bau amis serta anak-anak
mendapatkan gizi lengkap dengan menjadikan ikan sebagai lauk makan piihan.
16
4.2 Saran
2.Bagi Masyarakat
Inovasi GEMILANG dapat terus dilanjutkan agar masyarkat menjadi lebih
mengerti pentingnya manfaat ikan bagi pertumbuhan anak sehingga menjadikan ikan
sebagai menu pilihan utama.
17
DAFTAR PUSTAKA
Journal of Health Education. 2018. promosi gizi gemar makan ikan pada anak usia sekolah.
Galuh Nita Prameswari. Dikutip dari https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jhealthedu
Portal resmi pemerintahan kabupaten banyuasin. Publikasi hasil pengukuran stunting 2021. diunduh dari
https://banyuasinkab.go.id/2021/12/hasil-analisis-data-pengukuran-stunting-kabupaten-banyuasin-tahun-2021/
Irnani, H. Sinaga, T. (2017). Pengaruh Pendidikan Gizi terhadap Pengetahuan, Praktik Gizi
Seimbang dan Status Gizi pada Anak Sekolah Dasar. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian
Journal of Nutrition). Vol 6, No.1.
Rachim, Annisa Nailis Fathia. Pratiwi, Rina. (2017). Hubungan Konsumsi Ikan dengan Kejadian
Stunting pada anak usia 2-5 tahun. .Jurnal Kedokteran Diponegoro. Vol 6, Januari No 1
18
LAMPIRAN 1
DOKUMENTASI KEGIATAN
19
Sosialisasi inovasi GEMILANG dengan bentuk kelas penyuluhan
20
Kuesioner pengetahuan manfaat makan ikan
21
Testimoni salah satu warga sidomulyo yang sudah menerapkan resep olahan ikan
22
LAMPIRAN II
DATA INOVATOR
a. Status Peserta : Perseorangan
b. Nama Inovator : dr. Tri Ayu Wulandari
c. Utusan/ Asal Instansi/ Unit Kerja Inovator : UPTD Puskesmas Tanjung Lago
d. Pekerjaan Inovator : Dokter Umum Ahli Pertama
e. Alamat Lengkap Inovator : Jl. Mayjen sutoyo lrg Sejahtera RT 08 No
45 Pematang sulur, jambi
f. No. HP/WA Inovator : 082373003939
g. Email Inovator : triau_wd88@yahoo.co.id
23