Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL USAHA DENDENG SAPI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2:


1. Aeikho Ockhto Yudho
2. Moreno Ardiansyah
3. Noor Raazzaq Rahman
4. Ardhito Ramiro A.M
5. Hamzah Herman
6. Ferdy Alfian

SMA WIJAYA KUSUMA


Jalan Bandengan Utara No.80, Penjaringan, Kota Jakarta-Utara, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 14440, Indonesia. TAHUN AJARAN 2021–2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.            Latar Belakang
Di Indonesia makanan dendeng sudah dikenal luas, bahkan bisa dikatagorikan sebagai
makanan khas nusantara. Kebanyakan dendeng dibuat dari daging sapi yang diawetkan
dengan cara dikeringkan dan dijemur di bawah sinar matahari. Pada umumnya dendeng
dibumbui dengan asam, garam dan bumbu rempah-rempah lain. Saat ini dendeng bisa dibuat
dengan cara digiling, di pakaikan ragi dan juga dendeng sayat tipis. Tetapi harga daging sapi
yang terus meningkat menjadi suatu problem tersendiri bagi pengusaha dendeng maupun para
konsumen. Sehingga masalah pemalsuan produk dendeng sapi yang bercampur dengan
daging anjing dan daging babi sempat marak beredar di pasar tradisional beberapa waktu lalu.
Untuk menghindari adanya pemalsuan dendeng daging sapi yang dicampur dengan
daging anjing ,daging babi maupun daging yang haram lainya. Maka sekarang ada olahan
Inovasi terbaru yaitu dendeng berbahan daun singkong yang rasanya gurih dan renyah.  Jika
daun singkong selama ini hanya kita santab sebagai lalapan atau dalam olahan sayur gulai.
Kini tersedia dendeng daun singkong yang mungkin menjadi inspirasi untuk memulai usaha
makanan unik. Walaupun hanya berbahan dasar daun singkong, namun rasanya tidak kalah
dengan dendeng  daging. Harganya dendeng daun singkong ini juga relatif murah sehingga
bisa dijangkau oleh berbagai kalangan.
Dengan  mengganti daging sapi dengan daun singkong. Dendeng daun singkong  tak
kalah nilai gizinya daripada dendeng daging. Daun singkong mengandung vitamin A, B1 dan
C, kalsium, kalori, fosfor, protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi. Daun singkong juga
mudah dijumpai karena tumbuhan yang berasal dari Brazil ini dapat tumbuh di mana-mana
dan banyak ditanam di pekarangan, tanggul ataupun sawah. Semua bagian dari seluruh
bagian tanaman singkong sebenarnya dapat dimanfaatkan namun selama ini baru sekedar
sebagai sayuran. Sehingga dengan adanya variasi dalam pembuatan daun singkong menjadi
dendeng merupakan sebuah peluang besar membuka usaha.

1.2.            Alasan yang Mendasari Dipilihnya Usaha Deda Si Negro


1.      Harganya terjangkau dan relatif murah
2.      Rasanya enak, gurih, renyah selain itu menyehatkan karena tidak terdapat campuran bahan
kimia.
3.      Cara pembuatanya ringan serta bahan bakunya mudah untuk didapat.
4.      Sebagian masyarakat indonesia yang mempunyai kebiasaan hidup tidak sehat bahkan minim
mengkonsumsi sayur, untuk itu kami membuat inovasi baru atau alternatif lain untuk varian
lain dari sayuran itu sendiri.

1.3.            Persoalan masyarakat dan Kelayakan Usaha


Untuk persoalan dari masyarakat yg terjadi diantaranya yaitu:
1.      Kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap produk yang kami buat.
2.      Perasaan yang terlalu takut dari masyarakat itu sendiri untuk mencoba hal-hal yang masih
dinilai baru.
3.      Kekhawatiran dan perasaan yang takut dirugikan oleh masyarakat apabila produk yang kami
buat tidak sesuai dengan keinginan mereka.
Sedangkan kelayakan usaha pada produk kami diantaranya yaitu:
1.      Terjangkaunya harga bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan dendeng daun
singkong negro.
2.      Bahan-bahan yang dipakai untuk pembuatan produk kami dapat ditemukan dengan mudah di
lingkungan sekitar.
3.      Karena produk dendeng daun singkong negro ini masih dinilai sangat sedikit orang yang
mengetahui dan memproduksinya, maka pesaing kami juga masih sangat sedikit.
4.      Inovasi dan kreasi produk yang kami hasilkan ini memiliki daya pikat yang lumayan tinggi
karena keunikannya.
5.      Kami juga sangat menjaga kebersihan produk kami, sehingga tetap terjaga sampai ke tangan
konsumen. Produk dendeng daun singkong negro ini juga memiliki banyak manfaat dilihat
dari bahan dasarnya yaitu daun singkong yang bernilai gizi tinggi.
Selain higienis dan sehat, produk dendeng daun singkong negro kami ini juga memiliki harga
yang relatif terjangkau dan murah meriah.
1.4.            Masalah yang jadi Prioritas
Didalam usaha dendeng daun singkong negro kami ini, masalah yang menjadi
prioritasnya adalah membuat masyarakat yakin dan percaya terhadap produk yang kami buat,
agar mereka dapat menerima produk kami dengan baik. Selain hal tersebut adalah untuk
menghilangkan kebiasaan buruk masyarakat yang kebanyakan suka mengkonsumsi daging
dan ikan kemudian beralih lebih menyukai sayuran, salah satunya yaitu daun singkong
tersebut. Dengan produk dendeng daun singkong negro kami ini, masyarakat tidak akan
merasa jenuh dan bosan lagi dengan olahan sayur yang biasa-biasa saja. Manfaat yang
diperoleh dari makan sayuran khususnya daun singkong ini juga akan menyehatkan
masyarakat.

1.5.            Output yang Dihasilkan


Output yang kami hasilkan dari produk ini yaitu berupa dendeng yang terbuat dari daun
singkong yang diolah sedemikian rupa agar menghasilkan makanan ringan yang unik, enak,
dan bernilai gizi tinggi. Masyarakat yang mulanya tidak terlalu menyukai sayuran khususnya
daun singkong, akan berbanding terbalik ketika mereka merasakan inovasi terbaru kami.
Mereka akan jauh lebih tertarik, dan tidak akan menyangka bahwa yang mereka makan
adalah daun singkong. Mereka juga akan mengetahui bahwa sayuran yang selama ini mereka
anggap sangat membosankan dan hanya dapat dimasak menjadi sayur saja, ternyata dapat
dijadikan berbagai macam inovasi dan kreasi makanan yang menggugah selera.
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1  Profil dari Produk


         Jenis produk                : produk yang kami tawarkan adalah kuliner (makanan ringan)
berkhasiat untuk kesehatan dengan rasa yang unik.
         Nama produk              : DEDA SI NEGRO (Dendeng Daun Singkong Negro)
         Karakter produk          : Memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh dan rasa makanan
yang unik.

2.2  Kondisi Lingkungan yang Menimbulkan Usaha


Daun singkong banyak ditemukan di sekitar lingkungan masyarakat, mereka biasa
mengolahnya dengan cara yang monoton, seperti merebusnya, dan menjadikannya
sebagai sayuran untuk makanan sehari-hari. Dan daun singkong ini biasa diolah dan
dikonsumsi oleh masyarakat  menengah ke bawah. Kurangnya kesadaran masyarakat
dalam mengambil peluang, menyebabkan makanan ini tidak banyak diminati,
terutama bagi anak-anak. Padahal daun singkong tersebut bisa diolah dengan banyak
inovasi yang kreatif.
Berawal dari hal tersebut perlu adanya sumber daya manusia yang mengolah
potensi dari  sumber daya dari daun singkong itu sendiri. Dengan inovasi dan
kreativitas, serta konsistensi yang ada, kami berharap agar mampu menggerakkan
peluang-peluang usaha yang dapat memiliki nilai jual tinggi dan bersaing secara global.

2.3  Analisis terhadap Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman terhadap Usaha


a.       Kekuatan
Pengelolaan Daun Singkong mempunyai kekuatan dimana usaha ini tidak memiliki
resiko yang besar dibandingkan keuntungan yang kita peroleh. Biaya input yang
rendah juga menjadi salah satu kekuatan bagi usaha ini, dan hasil produk yang
dihasilkan berbeda produk-produk makanan ringan, serta pola manajemen yang tidak

begitu rumit.   

b.      Kelemahan
         Belum memiliki label yang tertokohkan
          Skala produksi yang masih belum dapat memenuhi permintaan pasar secara besar.
          Belum memiliki outlet penjualan resmi
c.       Peluang
Produk makanan yang dihasilkan dari Daun Singkong mempunyai peluang dapat
menembus segmen pasar dan diterima khalayak karna mempunyai cita rasa tersendiri
dan juga kaya akan zat zat dan vitamin yang dibutuhkan tubuh . Peluang lain, yaitu
dendeng berbahan baku daun singkong belum ada di daerah Banyuwangi dan
sekitarnya.
d.      Ancaman
Produk ini memiliki ancaman dilihat dari aspek pasar, ancaman terjadi ketika
terjadi persaingan produk tiruan / imitasi, yang beredar dipasaran.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan dalam menjalankan usaha ini tidak luput dari tahap yang
harus dilakukan secara sistematis hingga sampai pada pencapaian tujuan usaha. Hal
pertama yang harus kami lakukan yaitu mencari wilayah/ tempat untuk menjalankan
usaha kami dalam pemilihan tempat ini ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan
yaitu:
1.        Tempat usaha dekat dengan bahan baku.
2.        Tempat usaha dekat dengan konsumen atau pemasaran.
3.        Tempat usaha diharapakan tidak mengganggu aktivitas masyarakat.
4.        Tempat usaha memadai untuk menjalankan usaha.
Setelah pemilihan tempat usaha sesuai dengan pertimbangan diatas, langkah
selanjutnya yaitu mendesain tempat tersebut agar sesuai dengan kebutuhan tempat
usaha kerja yang mendukung. Mendesain tempat kerja ini sesuai dengan spesifikasi
pekerjaan Setelah mendesain ruang produksi langkah selanjutnya yaitu pembelian
peralatan  dan bahan–bahan yang diperlukan untuk produksi agar proses produksi
berjalan dengan lancar.
Tidak kalah penting juga kami harus mencari dan menetapkan sumber bahan
baku pembuatan “ DEDA SI NEGRO” ini, agar kami tidak kesulitan untuk
mendapatkan bahan baku. Bahan baku barupa daun singkong dapat diperoleh dari
para petani singkong. Langkah selanjutnya setelah semua peralatan, bahan maupun
bahan baku tersedia barulah ke proses produksi. Proses produksi tetap memperhatikan
sistematika produksi yang telah kami rencanakan. Setelah selesai proses produksi
langkah selanjutnya yaitu menetapakan rute-rute strategis pemasaran, maupun
pengenalan produk baik secara face to face maupun melalaui expo maupun jaringan
sosial.
Cara produksi dendeng daun singkong negro sangat mudah dan praktis, adapun
langkah –langkahnya sebagai berikut:
Peralatan yang dibutuhkan :
  Kompor
  Panci sekaligus Pengukus
  Pisau
  Alat Penghalus (Penumbuk )
  Spatula
  Wajan
  Penyaring
  Alat Press
  Timbangan
  Plastik Kemasan

Bahan-bahan yang dibutuhkan terdiri dari: 


 Daun singkong muda 500gr
 Telur ayam 3 butir
 Tepung tapioka 100gr
 Tepung kanji 5 sendok makan
 Bumbu-bumbu yang terdiri atas:
  cabe 5-10 biji,
   daun jeruk 5 lembar,
   ketumbar 1 sdt,
   kencur 1 ruas,
   bawang merah 5 siung,
   gula pasir 4 sdm,
   bawang putih 7 siung,
   garam 1 sdm,
   dan penyedap rasa sapi secukupnya.

Proses pembuatan:
1.       Daun singkong direbus di dalam panci sampai menjadi empuk.
2.       Kemudian daun singkong tersebut ditiriskan lalu diiris tipis-tipis. Tumbuk atau giling
(blender) semua bumbu.
3.       Daun singkong yang telah diiris kemudian dicampur bersama telor, tepung tapioka,
tepung kanji, bumbu, dan sedikit air. Aduk hingga adonan tercampur satu dan merata.
4.        Langkah berikutnya adalah memasukkan adonan ke dalam kantong plastik yang
kemudian dikukus selama 30-40 menit.
5.        Setelah proses pengukusan, angkat dan dinginkan adonan,
6.        kemudian selanjutnya diiris tipis-tipis menyerupai daging dendeng. 
7.       Langkah terakhir adalah proses pengeringan, yaitu dengan cara dijemur sekitar 3-4
hari.
8.       Dendeng pun siap untuk digoreng dan dikemas dalam plastik kedap udara.

3.1  Survey sederhana
Berdasarkan survey yang kami lakukan kepada masyarakat di sekitar  tempat
tinggal anggota kelompok kami serta kepada beberapa mahasiswa Politeknik Negeri
Banyuwangi , bahwa mereka sangat penasaran akan produk yang akan kami buat ,
karena pada umunya dendeng hanya terbuat dari daging, dan mereka pun menunggu
produk kami beredar di pasaran. Ini menjadi awal yang baik bagi kami karena produk
kami mampu membuat para calon konsumen penasaran akan produk kami dan semoga
produk kami bisa diterima di pasaran.

3.2  Perencanaan Usaha
Pemasaran yang akan dilakukan adalah :
  Promosi
  Melalui jejaring sosial seperti bbm, facebook, twitter, instagram, dll.
  Melalui kerabat(teman).

  Riset
Pasar
Riset pasar dibutuhkan untuk mengetahui produk yang berpotensi dijual kepada
konsumen. Jika hasilnya positif, maka kami bisa menjual produk kami. Jika negatif,
kami perlu evaluasi dan kemas sedemikian rupa produk kami, agar diterima oleh
konsumen.

  Pelayanan
Melayani konsumen  dengan baik. Sebab, konsumen yang mendapatkan pelayanan
ekstra dari kami, akan menjadi pelanggan setia kami. Bersikap ramah tamah  kepada
konsumen . Memberikan  kemudahan pembayaran untuk konsumen. 

  PerbaikiKualitas
Menjual produk baru memiliki risiko. Kami akan ditinggalkan konsumen, jika
produk  mengecewakan saat pertama kali dilempar ke pasaran. Konsumen tak akan
pernah membeli lagi produk kami. Kualitas produk ini bisa dilakukan dengan jeli
melihat kebutuhan mereka. Produk baru yang banyak dibutuhkan orang dan memiliki
kualitas baik, akan dicari orang. Kami  memang bersaing dengan produk-produk
serupa yang lebih dahulu merebut hati konsumen. Tapi, dengan kualitas yang unggul,
konsumen perlahan akan menyadari bahwa produk kami lebih baik.

Produksi
Strategi atau jenis kegiatan produksi yang akan dilakukan:
      Menciptakan varian-varian baru untuk produk ini seperti halnya memberikan kreasi
rasa yang berbeda-beda agar menarik konsumen.
      Menambah menu agar pengunjung tidak bosan dengan menu yang ada.

Organisasi Dan Sdm


Strategi atau jenis kegiatan organisasi yang akan dilakukan :
      Mengorganisir anggota kelompok  agar  lebih  tertata struktur organisasinya.
      Menambah SDM apabila kami membuka lapak dagang baru.

Keuangan
Strategi atau jenis kegiatan keuangan yang akan dilakukan:
      Mengutamakan pembelian bahan produksi dan pembelian alat produksi.
      Memberi target penjualan agar mempunyai patokan penjualan perbulan.

3.3  Visi dan Misi Usaha


Visi
         Membuat inovasi dengan memanfaatkan potensi lokal dengan bahan baku yang murah
namun memiliki cita ras yang spesial.
         Menjadikan kota banyuwangi yang terkenal dengan kuliner khasnya dengan penuh
inovasi .
Misi
         Menjadi salah satu batu pijakan untuk menjadi wirausahawan di bidang kuliner.
         Terus berinovasi dibidang kuliner.

3.4  Kerjasama yang dilakukan


Kerjasama yang akan kami lakukan adalah :
1.      Pihak kampus Politeknik Negeri Banyuwangi untuk perizinan kami dalam pemasaran
produk, karena tahap pemasaran kami yang pertama adalah mahasiswa Politeknik
Negeri Banyuwangi serta sebagai pihak yang meminjamkan modal awal untuk kami
memulai usaha .
2.      Para Petani Singkong di daerah Rogojampi dan sekitarnya sebagai pemasok bahan
baku produk kami yakni daun Singkong.
3.      Toko atau kios makanan sebagai sarana kami untuk memasarkan produk kami.
4.      Orang tua kami sebagai pemodal untuk usaha kami.
5.      Toko bahan makanan sebagai pemasok bahan penunjang dari produk kami.

3.5  Proses Pemasaran
Untuk tahap pertama pemasaran kami memasarkan produk kami kepada mahasiswa.
Target pemasaran produk ini dipasarkan di daerah Rogojampi dan sekitarnya, dan
melakukan bauran promosi yaitu promosi penjualan, personal selling serta melakukan
distribusi dengan cara menjadi grosir ataupun peritel. Dan menawarkan pada pasar
dan toko yang ada di Rogojampi dan sekitarnya, serta via on line.

3.6  Rencana Pengembangan Usaha


Rencana pengembangan usaha kedepannya:
  Dimulai dengan menjual produk kepada teman-teman di kampus , di taman –taman kota
Bayuwangi. Kemudian setelah produk kami mulai dikenal dan diterima oleh pasar,
kami akan mencoba berkerjasama dengan beberapa kios oleh-oleh dan atau kios
makanan di daerah banyuwangi dan sekitarnya.
  Setelah lulus nanti dan produk berkembang dengan baik kami akan membuka kios
sendiri dan mencoba inovasi lain di bidang kuliner.
  Setelahusaha yang kami dirikan ini berkembang sesuai dengan keinginan,  kami akan
membuka cabang di tempat lain sehingga dapat memberikan pemasukan atau
keuntungan lebih banyak.
  Usaha ini mempunyai prospek yang menguntungkan dalam jangka panjang sehingga
diharapkan produk ini dapat bertahan lebih lama dan memiliki inovasi-inovasi baru
supaya pelanggan tidak bosan untuk mampir ke kios  kami. 

BAB IV
SUMBER PERMODALAN

Untuk sementara ini sumber modal kami berasal dari uang tabungan dari masing-
masing anggota kelompok dan masih berusaha untuk meyakinkan orang tua dan
keluarga kami untuk memberikan pinjaman modal untuk kami. Selain itu kami juga
berharap agar pihak Politeknik Negeri Banyuwangi memberikan pinjaman modal
untuk kami menjalankan usaha ini.

BAB V
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
5.1. Biaya
1.       Anggaran Biaya
  Biaya Tetap

Nama Barang Banyaknya Harga Jumlah


Kompor 1 Rp. 250.000,00 Rp. 250.000,00
Panci sekaligus 1 Rp. 110.000,00 Rp. 110.000,00
Pengukus
Pisau 2 Rp. 10.000,00 Rp. 20.000,00
Ulekan 1 Rp. 50.000,00 Rp. 50.000,00
Spatula 1 Rp. 32.500,00 Rp. 32.500,00
Penggorengan 1 Rp. 110.000,00 Rp. 110.000,00
Penyaring 1 Rp. 48.900,00 Rp. 48.900,00
Alat Press 1 Rp. 245.000,00 Rp. 245.000,00
Tatakan 2 Rp. 15.000,00 Rp. 30.000,00
Timbangan 1 Rp. 120.000,00 Rp. 120.000,00
Tabung Gas 1 Rp. 110.000,00 Rp. 110.000,00
Jumlah Rp. 1.126.400,00

  Biaya Bahan Habis Pakai 


Bahan Habis Pakai :
Nama Barang Banyaknya Harga Jumlah
Daun Singkong 5 Kg Rp. 8.500,00/kg Rp. 42.500,00
Telur Ayam 2 Kg Rp. 17.000,00/kg Rp. 34.000,00
T. Tapioka 1 Kg Rp. 7.500,00/kg Rp. 7.500,00
T. Kanji ¼ Kg Rp. 7.000,00/kg Rp. 1.750,00
Cabai ¼ Kg Rp. 51.900,00/kg Rp. 12.975,00
Daun Jeruk 1 Ons Rp. 22.500,00/kg Rp. 2.250,00
Ketumbar 1 Ons Rp. 15.000,00/kg Rp. 1.500,00
Kencur 2 Ons Rp. 24.000,00/kg Rp. 4.800,00
Bawang Merah ½ Kg Rp. 32.000,00/kg Rp. 16.000,00
Bawang Putih ½ Kg Rp. 39.300,00/kg Rp. 19.950,00
Gula Pasir ½ Kg Rp. 13.000,00/kg Rp. 6.500,00
Garam 1 Bungkus Rp. 1.000,00/bks Rp. 1.000,00
Bumbu Penyedap 1 Bendel Rp. 4.500,00/bdl Rp. 4.500,00
Kertas Label - Rp. 20.000,00/bdl  Rp. 20.000,00
Plastik Kemasan 1 Pack Rp. 36.000,00/pck Rp. 36.000,00
Minyak Goreng 3 Liter Rp. 11.300,00/ltr Rp. 33.900,00
Gas Lpg 1 Pcs Rp. 16.500,00/pcs Rp. 16.500,00
Jumlah Rp. 261.625,00

Total Modal awal = Rp. 1.126.400,00 + Rp. 261.625,00


                             = Rp. 1.388.025,00

         Biaya Penyusutan Peralatan


Estimasi umur ekonomis peralatan 3 tahun.
Jadi :
Biaya Penyusutan per Bulan = Rp. 1.126.400,00 : 36 bulan
                                               = Rp. 31.288,00
         Produksi dalam satu bulan sebanyak 2 kali produksi
Jadi Biaya Produksi per bulan = (2 x Rp. 261.625,00) + Rp. 31.288,00
                                                  = Rp. 523.250,00 + Rp. 31.288,00
                                                  = Rp. 554.478,00

5.2.Jadwal Kegiatan
Bulan Ke-
NO Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3
4
1 Promosi
Persiapan bahan
2
dan alat
3 Produksi karya
4 Pemasaran
Pembuatan
5
laporan

Anda mungkin juga menyukai