HASIL HEWANI
BIDANG KEAHLIAN AGRIBISNIS DAN ARGOTEKNOLOGI
PROGRAM AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
KOMPETENSI KEAHLIAN:
AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
JILID 1
AMRINARSIH
Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran
Penulis:
Amrinarsih
Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono
Penyunting:
Rais Setiawan
Editor:
Khusnul Khitam
Desain Sampul:
Sonny Rasdianto
Layout/Editing:
Dina Faizah
Penyelaras Akhir:
Tri Wahyuni
ii
Kata Pengantar
Dalam rangka merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan
langkah strategis untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran sekaligus proses penilaian.
Salah satu langkah strategis tersebut adalah melalui pemenuhan kebutuhan bahan ajar
khususnya bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Bahan ajar tersebut untuk
pemenuhan mata pelajaran kejuruan, khususnya pada mata pelajaran dasar program keahlian
(C2) dan Kompetensi Keahlian ( C3)
Bahan ajar tersebut merupakan salah satu referensi dan disusun oleh guru-guru mata
pelajaran dari berbagai SMK, yang berbentuk modul dan berbentuk elektronik. Atas jerih payah
tersebut kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyusun dan para pihak yang telah
berkontribusi hingga terciptanya bahan ajar tersebut.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan, dan kami harapkan adanya masukan yang
positif dan konstruktif untuk perbaikan di kemudian hari. Semoga bahan ajar ini bermanfaat dan
sesuai harapan mampu memperbaiki kualitas pembelajaran sekaligus memotivasi guru dalam
proses belajar di SMK.
iii
Pembelajaran di Sekolah Menengah perbaikan dan penyempurnaan. Kritik yang
Kejuruan yang berbasis Kurikulum 2013 revisi membangun dan saran yang konstruktif
khususnya mata pelajaran kelompok C3 akan selalu kami nantikan dengan senang
menitik beratkan kemampuan siswa dalam hati, demi peningkatan kualitas buku ini.
memahami pengetahuan dan menerapkan Apresiasi positif pada Direktorat
keterampilannya dengan tetap Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
memperhatikan sikap kerja yang positif. Buku dan CV Amanah Creative Yogyakarta atas
pegangan siswa ini berisi materi pembelajaran kerja samanya dalam berinovasi merintis
tentang Produksi Pengolahan Hewani yang penulisan dan penerbitan buku pegangan
membekali peserta didik dengan pengetahuan siswa ini. Semoga buku ini bermanfaat,
dan keterampilan tentang bagaimana khususnya dalam mendukung penguasaan
mengolah bahan baku hewani menjadi produk kompetensi peserta didik pada mata
yang bernilai ekonomis tinggi dan memiliki pelajaran produktif di SMK/MAK. Amin.
daya simpan yang lebih lama.
Sesuai dengan pendekatan yang Yogyakarta, Desember 2018
digunakan dalam kurikulum 2013 revisi, Penyusun,
peserta didik diarahkan untuk mencari dari
sumber belajar lain yang tersedia di sekitarnya
guna memperdalam pengetahuan dan Amrinarsih
keterampilannya. Peran guru sebagai
fasilitator dalam pembelajaran sangat
diperlukan untuk memperkaya kegiatan yang
ada di buku ini dengan inovasi dan kreatifitas
yang bersumber dari lingkungan siswa.
Buku ini sangat terbuka untuk
DAFTAR ISI
PRAKATA
DAFTAR ISI
BAB I PENGENDALIAN MUTU BAHAN BAKU PENGOLAHAN HEWANI
A. Mutu Bahan Pangan
B. Pengendalian Mutu Daging Ternak Besar
C. Pengendalian Mutu Karkas/Daging Ternak Unggas
D. Pengendalian Mutu Ikan
E. Pengendalian Mutu Susu Segar
F. Pengendalian Mutu Telur
BAB II PENGOLAHAN DAGIN SAPI
A. Mengenal Daging Sapi
B. Produk Olahan Daging Sapi
BAB III PENGOLAHAN DAGING UNGGAS
A. Mengenal Daging Ayam
B. Produk Olahan Daging Ayam
BAB IV PENGOLAHAN IKAN
A. Mengenal Ikan
B. Produk Olahan Ikan
GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BIODATA PENULIS
v
BAB 1
PENGENDALIAN MUTU
BAHAN BAKU PENGOLAHAN HEWANI
1
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
Bahan hasil hewani seperti daging, ikan, Setiap jenis bahan memiliki kriteria dan
susu dan telur merupakan bahan pangan yang persyaratan mutu tertentu agar layak
cepat mengalami penurunan mutu/kerusakan. dikonsumsi. Faktor-faktor internal dan
Tingginya kandungan air dan protein eksternal memberikan kontribusi bagi
menjadikan hasil hewani sebagai tempat penurunan mutu bahan hasil hewani tersebut.
tumbuh yang cocok bagi mikrobia. Penurunan Agar tetap layak dikonsumsi, diperlukan
mutu bahan hasil hewani sampai batas pengendalian terhadap faktor-faktor
tertentu menyebabkan bahan tersebut penyebab penurunan mutu agar bahan hasil
menjadi tidak layak untuk dikonsumsi. hewani tetap memenuhi persyaratan mutu,
layak dikonsumsi dan memiliki daya simpan
yang panjang.
Untuk mempelajari tentang mutu bahan
hasil hewani, faktor–faktor yang
mempengaruhi dan metode pengendaliannya
adalah di bawah ini.
A. Mutu Bahan Pangan
Mutu adalah gabungan sejumlah
atribut yang dimiliki oleh bahan atau produk
pangan yang dapat dinilai secara
Gambar 1.1. Daging Segar dan Daging Busuk
(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=fRjOQfOlKEo) organoleptik. Atribut tersebut meliputi
parameter kenampakan, warna, tekstur dan
rasa (Kramer dan Twigg dalam Noer Hamied,
2018). Mutu juga dapat diartikan sebagai
derajat penerimaan konsumen terhadap
produk yang dikonsumsi (keseragaman atau
konsistensi dalam standar dan spesifikasi
terutama sifat oranoleptiknya (Hubels
dalam Noer Hamied, 2018)
Karakteristik mutu bahan pangan
dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1) Karakteristik fisik/tampak meliputi
Gambar 1.2. Ikan Segar dan Ikan Busuk
(Sumber: https://www.superindo.co.id/artikel/info-sehat/ciri-ciri-ikan-segar/3) penampilan (warna, ukuran, bentuk dan
cacat fisik)
2) Karakteristik tersembunyi, yaitu nilai gizi
dan keamanan mikrobiologis
Bahan pangan setelah dipanen akan
mengalami serangkaian proses
perombakan yang mengarah ke penurunan
mutu. Ada tiga faktor yang mempengaruhi
penurunan mutu bahan pangan yaitu:
1. Kerusakan fisik
Kerusakan fisik dapat disebabkan oleh
Gambar 1.3. Cara Mendeteksi Umur Telur perlakuan fisik seperti terbanting,
(Sumber: https://www.idntimes.com/food/recipe/liem-ling/tips-mendeteksi-
mana-telur-segar-dan-mana-telur-busuk-c1c2)
tergencet atau terluka. Perlakuan
2
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
2. Tahap pengawetan
Gambar 1.5. Kerusakan Kimiawi pada Ikan
(Sumber: https://www.slideshare.net/oktarinawahyu52/ Pada tahapan ini penurunan mutu dapat
pengawetan-ikan)
dicegah melalui penggunaan suhu
3. Kerusakan biologis dan mikrobiologis rendah, iradiasi dan penggunaan bakteri
antagonis.
3
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
3. Tahap pengolahan
4
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
Tabel 1.1. Tingkatan Mutu Daging (10687_SNI_3932_2008) daging sapi memiliki warna merah
dengan intensitas yang lebih tinggi
Persyaratan Mutu dibandingkan kambing. Daging sapi
NO Jenis Uji jantan lebih merah dibandingkan
I II III daging sapi betina. Bagian otot yang
sering digerakkan akan memiliki
1 Warna Merah terang Merah kegelapan Merah Gelap warna yang lebih merah dibandingkan
daging Skor 1 - 5 Skor 6 -7 Skor 8 – 9
otot yang tidak sering digerakkan.
4 Tekstur Halus Sedang Kasar Gambar 1.11. DFD dan PSE pada Daging Sapi
(Sumber: https://bohatala.com/chemical-and-physical-properties
-of-meat/)
5
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
hewan sebelum, saat dan setelah mempunyai rasa khas darah serta
disembelih. Daging hewan muda aroma yang anyir.
lebih lunak dibanding daging hewan b. Mutu Mikrobiologis
yang lebih tua, daging hewan yang Tabel 1.2. Syarat Mutu Mikrobiologis Daging Sapi (SNI)
tidak mengalami stress sebelum dan
saat penyembelihan akan lebih empuk No Jenis Uji Satuan Persyaratan
dibanding daging hewan yang 1 Total Plate Count Cfu/g Max 1x10
mengalami stres sebelum dan saat
penyembelihan. 2 Coliform Cfu/g Max 1x 10
kan daging yang tidak dilayukan. Saat (Sumber: Badan Standarisasi Nasional)
6
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
7
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
8
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
9
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
10
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
Kemasan vakum/kemasan
hampa udara adalah sejenis plastik
yang merupakan kopolimer dari
vinylidine chloride dan vinyl
chloride yang dapat mengkerut bila
dipanaskan. Kemasan vakum pada
awalnya diaplikasikan untuk
produk ayam kalkun, kemudian
berkembang untuk produk ayam,
daging asap, produk sosis dan
daging segar.
11
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
Pendinginan Pembekuan
Praktikum 1 Perlakuan
TP PF PT TP PF PT
Pengendalian Mutu Daging
A. Tujuan
Membandingkan mutu daging yang Pengamatan
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 12 3
didinginkan dan dibekukan dengan dan Minggu ke-
tanpa pengemasan
B. Alat dan Bahan Warna
1. Daging sapi (18 potong)
2. Plastik wrapping
3. Plastik tebal Tekstur
4. Almari pendingin
5. Nampan
C. Petunjuk Praktik Aroma
1. Lakukan kegiatan praktik dengan hati-
hati dan memperhatikan K3
2. Jaga kebersihan lingkungan praktik
dan alat praktik 7. Diskusikan dengan kelompok hasil
3. Kembalikan peralatan praktik ke pengamatan yang telah dilakukan!
tempat semula dengan rapi! 8. Buatlah laporan dan kesimpulan
D. Langkah Percobaan berdasarkan hasil pengamatan!
1. Potongan daging dibagi menjadi dua,
masing-masing 9 potong untuk
disimpan dingin dan 9 potong
disimpan beku.
2. Untuk setiap bagian ada 3 perlakuan
yang berbeda (3 potong tidak
dikemas, 3 potong dikemas dengan
plastik film, 3 potong dikemas dengan
plastik tebal).
3. S a t u n a m p a n d i m a s u k k a n k e
pendingin, satu nampan dimasukkan
ke freezer.
4. Pada seminggu pertama, ambil dari
nampan pendingin dan pembekuan
12
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
NO Faktor mutu
I II III
13
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
14
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
15
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
16
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
17
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
Ikan segar memilki sisisk yang keadaan ini ikan masih dikatakan
masih menempel erat pada tubuh sebagai ikan segar.
ikan, sedangkan sisik pada ikan 3. Autolisis
yang sudah tidak segar, sisik mudah Fase ini ditandai dengan tubuh ikan
lepas. yang kembali lemas. Lembeknya
daging ikan disebabkan aktivitas
enzim yang semakin meningkat
dalam memecah daging ikan
menghasilkan substansi yang baik
bagi pertumbuhan mikrobia.
4. Dekomposisi oleh bakteri
Pada fase ini bakteri pada tubuh
Gambar 1.29. Perbedaan Sisik Ikan Segar dan Ikan Busuk
(Sumber: http://andibambangluhkangowa01.blogspot.com
ikan mencapai jumlah yang banyak
/2018/02/ciri-ciri-ikan-segar-dan-ikan-busuk.html) ditandai dengan timbulnya bau
Ikan yang telah mati akan busuk, tekstur ikan lembek dan
mengalami serangkaian tahapan berlendir.
kemunduran mutu, yaitu: 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu
Tabel 1.5. Tanda-Tanda Ikan Segar dan Ikan yang Sudah Tidak Segar ikan
a. Jenis spesies
Parameter Ikan Segar Ikan Tidak segar
Jenis spesies berpengaruh terhadap
Kenampakan
Cerah, terang, Suram, kusam, mutu ikan karena tingkat pembusukan
mengkilat, tak berlendir berlendir
Cekung, masuk ke dan kerusakan bergantung pada
Mata Menonjol keluar
dalam rongga mata spesies. Ketika ikan didinginkan atau
Mulut Terkatup Terbuka dibekukan, spesies-spesies berlemak
Mudah dilepaskan
seperti ikan sarden dan mackerel akan
Sisik Melekat kuat
membusuk lebih cepat daripada
Insang Merah cerah Merah gelap spesies-spesies tak berlemak seperti
Daging Kenyal, lentur Tidak kenyal, lunak
ikan kod.
Perbedaan komposisi dalam satu
Merah jambu, pucat Merah, menonjol
Anus
keluar spesies dapat menjadi penyebab
Bau
Segar, normal
Busuk, bau asam
adanya pengaruh sekunder dalam hal
seperti rumput laut
kualitas. Ketika disimpan di tempat
Lain-lain Tenggelam dalam air Terapung di atas air pendingin, ikan tak berlemak dalam
1. Hyperaemia kondisi yang buruk lebih cepat
Merupakan proses terlepasnya membusuk daripada spesies yang
lendir dan kelenjar-kelenjar yang sama dalam kondisi baik. Hal ini dapat
ada di dalam kulit. Membentuk dijelaskan dengan kandungan
lapisan bening yang tebal di glikogen dalam daging. Pada ikan tak
sekeliling tubuh ikan. Lendir terdiri berlemak kualitas rendah, kandungan
dari glukoprotein dan merupakan glikogen yang rendah menyebabkan
substrat yang baik bagi peningkatan yang setara dalam pH
pertumbuhan bakteri. daging. Setelah mati, glikogen dalam
2. Rigor mortis daging diubah menjadi asam laktat
Fase ini ditandai dengan yang menentukan pH daging. Bakteri-
mengejangnya tubuh ikan setelah bakteri penyebab pembusukan lebih
mati. Kekejangan disebabkan oleh aktif dalam daging dengan kadar pH
kontraksi otot-otot ikan. Dalam lebih tinggi. pH daging yang rendah
18
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
juga memiliki dampak yang tidak dan lain-lan biasanya meronta keras
diinginkan pada kualitas ikan. bila terkena alat tangkap. Akibatnya
“Kepucatan” adalah suatu keadaan banyak kehilangan tenaga, cepat mati
yang berkembang pada bagian ikan dan rigor mortis cepat terjadi dan
mentah yang dipotong dari ikan yang cepat pula berakhir. Kondisi ini
telah disimpan di es untuk waktu yang menyebabkan ikan cepat membusuk.
lama. Daging ikan terlihat putih dan 3. Pengendalian Mutu Ikan Segar
pucat seperti ikan yang dimasak. Ada beberapa metode yang dapat
Kondisi tersebut berkembang pada digunakan untuk mengendalikan
ikan yang pH dagingnya jauh di bawah penurunan mutu ikan segar, yaitu:
nilai 6,0 setelah ikan mati. a. Pendinginan
b. Tempat penangkapan ikan Pendinginan ikan merupakan
Lokasi penangkapan ikan memiliki salah satu proses yang umum
peran tidak langsung pada kualitas digunakan untuk mengatasi
produk perikanan. Dalam satu masalah pembusukan ikan.
spesies, rasa mungkin berbeda dari Dengan mendinginkan ikan sampai
satu tempat penangkapan ikan sekitar 0oC dapat memperpanjang
dengan tempat penangkapan ikan masa kesegaran (daya simpan) ikan
yang lain; musim yang satu dengan sampai 12-18 hari sejak ikan
yang lain. Angin, gelombang, kondisi ditangkap dan mati. Namun itu
air dan pola migrasi juga berpengaruh tergantung pada jenis ikan, cara
pada kondisi dan kualitas ikan penanganan dan keadaan
sebelum panen. Faktor-faktor pendinginannya.
tersebut berpengaruh pada jenis dan Pendinginan hanya menghambat
kelimpahan makanan yang tersedia, kegiatan bakteri, tetapi bakteri
yang dapat mempengaruhi kesehatan masih tetap hidup dan melakukan
dan kondisi ikan. perusakan terhadap ikan dengan
c. Cara penangkapan ikan kecepatan yang rendah. Efisiensi
Metode dan alat penangkapan pengawetan dengan pendinginan
mempengaruhi mutu ikan yang sangat tergantung pada tingkat
ditangkap sehingga perlu kesegaran ikan sesaat sebelum
diperhatikan penyesuaian antara cara didinginkan. Pendinginan yang
dan jenis alat penangkap dengan jenis dilakukan sebelum rigor mortis
ikan yang akan ditangkap. Ikan yang merupakan cara yang paling
ditangkap dengan alat trawl akan efektif, sedangkan pendinginan
berbeda mutunya dengan ikan-ikan yang dilakukan sebelum autolisis
yang ditangkap dengan alat pancing. berjalan, tidak banyak berguna.
Dengan trawl, ikan yang tertangkap Pendinginan dapat dilakukan
segera ditarik di atas dek, sedangkan dengan cara-cara:
dengan alat pancing, ikan yang 1) Pendinginan dengan es
tertangkap dan mati dibiarkan agak Cara yang paling mudah untuk
lama terendam di dalam air, sehingga mendinginkan ikan adalah
keadaannya sudah kurang baik dengan menggunakan es. Es
sewaktu dinaikkan ke atas dek. mendinginkan dengan cepat
d. Reaksi ikan menghadapi kematian tanpa banyak mempengaruhi
Ikan yang dalam hidupnya bergerak keadaan ikan. Cara penanganan
cepat misal tongkol, tenggiri, cucut pendinginan ikan dengan es
19
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
20
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
21
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
22
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
23
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
Praktikum 2
Pengendalian Mutu Ikan Insang
A. Tujuan Elastisitas
Membandingkan mutu ikan yang daging
didinginkan dan dibekukan Kenampakan
B. Alat dan Bahan tubuh ikan
1. Ikan (8 ekor) yang telah dibersihkan isi
perutnya Kekuatan sisik
2. Plastik wrapping
3. Almari pendingin Lendir
4. Nampan
C. Petunjuk Praktik
1. Lakukan kegiatan praktik dengan hati-
hati dan memperhatikan K3.
2. Jaga kebersihan lingkungan praktik
dan alat praktik.
3. Kembalikan peralatan praktik ke E. Pengendalian Mutu Susu segar
tempat semula dengan rapi. 1. Karakteristik Mutu Susu
D. Langkah Percobaan Tabel 1.6 Syarat Mutu Susu Segar Berasarkan SNI
1. Cuci bersih ikan dengan air mengalir, No Kriteria Uji Satuan Persyaratan
1 Keadaan
tiriskan.
1.1 Bau Normal
2. Bungkus masing-masing ikan dengan 1.2 Rasa Normal
plastik wrapping. 1.3 Warna Normal
3. Letakkan ikan yang sudah dibungkus 1.4 Konsistensi Normal
pada dua nampan yang berbeda 2 Suhu pada waktu diterima °C Maks. 8
3 Kotoran dan benda asing Tidak boleh ad
(masing-masing nampan berisi 4 ikan). 4 Bobot jenis pada 27,5°C 1,026 – 1,028
4. Satu nampan dimasukkan ke dalam 5 Titik Beku °C -0,052 – -0,560
pendingin, satu nampan dimasukkan 6 Uji Alkohol 70% Negatif
ke freezer. 7 Uji Didih Negatif
8 Uji Reduktase Normal
5. Pada seminggu pertama ambil 1 ekor 9 Uji Kalatase Maks. 3
ikan dari pendingin dan 1 ekor ikan dari 10 Uji Pemalsuan Negatif
freezer (thawing terlebih dahulu). 11 Lemak %, b/b Min. 3,0
6. Bandingkan atribut mutu secara fisik 12 Bahan kering tanpa lemak %, b/b Min. 8,0
dari ikan yang didinginkan dan ikan 13
Protein %, b/b Min. 2,7
Tingkat Keasaman
14 °SH 4,4 – 7,0
yang dibekukan. Cemaran logam
15
7. Isikan hasil pengamatan pada tabel 15.1 Timbal (Pb) mg/kg Maks. 3,0
seperti berikut! 15.2 Tembaga (Cu) mg/kg Maks. 20,0
8. Diskusikan dengan kelompok hasil 3
4 15.3 Seng (Zn) mg/kg Maks. 40,0
15.4 Timah (Sn) mg/kg Maks. 40,0
pengamatan yang telah dilakukan! 15.5 Raksa (Hg) mg/kg Maks. 0,03
9. Buatlah laporan dan kesimpulan 16 Arsen (As) mg/kg Maks. 0,1
berdasarkan hasil pengamatan! 17 Cemaran mikroba
17.1 Angka lempeng total Koloni/m Maks. 3,0.106
Perlakuan Pendinginan Pembekuan 17.2 E. coli APM/ml Maks. 10
17.3 Salmonella Koloni/m Negatif
17.4 S. aureus Koloni/m Maks. 102
Minggu Ke- 1 2 3 4 1 2 18 Residu pestisida/insektisida Sesuai dengan
peraturan Depkes
yang berlaku.
Mata (Sumber: Rachmawan, 2001)
24
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
25
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
eksternal yang mempengaruhi kualitas jumlah bakteri yang lebih banyak dan
susu segar diantaranya nutrisi/pakan akhirnya rendah mutunya.
ternak, lingkungan dan prosedur g. Kebersihan alat pemerah
pemerahan susu.
Kebersihan alat pemerah akan
Berikut ini adalah faktor lingkungan menentukan kualitas susu khususnya
yang mempengaruhi kualitas susu dari segi mikrobiologis. Peralatan
segar: yang tidak bersih rentan menjadi
a. Keadaan kandang sapi. sumber pencemaran bagi susu segar
Kandang sapi yang baik akan h. Penyaringan susu
menghasilkan susu yang baik. Hal-hal Penyaringan dapat membantu
yang perlu diperhatikan terhadap mengurangi kotoran-kotoran atau
keadaan kandang adalah bentuk debu.
lubang angin (ventilasi luar ruangan,
I. Penyimpanan susu
penerangan, saluran pembuangan).
Penyimpanan susu pada suhu tinggi
b. Keadaan rumah pemerah
atau kamar, jumlah bakteri yang ada
Rumah pemerah adalah rumah untuk pada susu akan lebih banyak
melakukan pemerahan susu. Rumah daripada penyimpanan susu pada
ini umumnya terpisah dari kandang suhu rendah.
sapi.
3. Mengendalikan Mutu Susu Segar
c. Keadaan kesehatan sapi
Penanganan susu segar sangat
Sapi perah yang sakit akan diperlukan untuk memperlambat
menghasilkan mutu susu tidak baik. penurunan kualitas susu atau
d. Kesehatan pemerah atau pekerja memperpanjang massa simpan susu.
Hal ini penting agar kontaminasi Cara penanganan air susu sesudah
bakteri yang berasal dari pekerja pemerahan adalah sebagai berikut:
yang sakit dapat dihindari dan a. Air susu hasil pemerahan harus
dikurangi. segera dikeluarkan dari kandang
e. Pemberian makanan untuk menjaga jangan sampai susu
tersebut berbau sapi atau kandang.
Sapi yang baru saja diberi makan
Keadaan ini penting terutama jika
akan menghasilkan susu dengan
keadaan ventilasi kandang tidak baik.
kandungan lebih banyak daripada
sapi yang belum diberi makan. Jenis b. Air susu tersebut disaring dengan
makanan yang diberikan saringan yang terbuat dari kapas atau
mempengaruhi cita rasa susu yang kain putih dan bersih, susu tersebut
dihasilkan. Misal, bawang merah disaring langsung dalam milk can.
yang diberikan 1-4 jam sebelum Segera setelah selesai penyaringan
pemerahan akan menghasilkan susu milk can tersebut ditutup rapat. Kain
yang berbau kuat atau merangsang. penyaring harus dicuci bersih dan
digodok kemudian dijemur. Bila kain
f. Kebersihan hewan
penyaring tersebut hendak dipakai
Apabila sapinya kotor, susu yang kembali sebaiknya disetrika terlebih
diperoleh juga akan mengandung dahulu.
26
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
27
Praktikum 3
3. Pipet mikro 1 ml 1 buah F. Pengendalian Mutu Telur
4. Larutan biru metilen tiosianat 1 ml Telur merupakan salah satu bahan
5. Penangas air bersuhu 37 -38oC makanan yang bernilai gizi tinggi bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak
6. Tabung reaksi bertutup ulir (2 buah)
amupun orang dewasa. Bila dilihat dari nilai
C. Petunjuk Praktik biologisnya, telur dapat dimakan dan
1. Lakukan kegiatan praktik dengan hati- dicerna hampir sempurna karena 96% dari
hati dan memperhatikan K3. seluruh protein yang terdapat dalam telur
2. Jaga kebersihan lingkungan praktik diserap oleh dinding usus dan 97%. Dari
dan alat praktik. yang diserap tersebut digunakan tubuh
untuk proses biologis. Sebagai bahan
3. Kembalikan peralatan praktik ke
pangan hewani, telur mempunyai
tempat semula dengan rapi.
kandungan gizi tinggi karena mengandung
D. Langkah Percobaan protein dengan komposisi asam amino
1. Masukkan 10 ml susu pasteurisasi dan esensial yang lengkap. Selain protein, telur
non pasteurisasi ke dalam tabung ulir juga mengandung lemak, vitamin dan
yang berbeda, tutup rapat. mineral. Selain menguntungkan dari sisi
2. Tambahkan ke dalam masing-masing gizi, telur juga memiliki sifat mudah rusak.
tabung reaksi, 1 ml larutan methylen Untuk itu diperlukan perlakuan-perlakuan
blue, kemudian tutup rapat. untuk mengendalikan mutu telur.
Tabel 1.7. Tingkatan Mutu Telur (SNI 3926_2008)
3. Bolak balik tabung sampai warna biru Tingkatan Mutu
merata. NO Faktor Mutu
Mutu I Mutu II Mutu III
4. Masukkan tabung reaksi ke penangas Kondisi Kerabang
air bersuhu 37-38oC selama 15 menit.
a. Bentuk Normal Normal Abnormal
5. Angkat dan pindahkan tabung ke 1 b. Kehalusan Halus Halus Sedikit kasar
dalam incubator suhu 37 -380C. c. Ketebalan Tebal Sedang Tipis
6. Amati setiap 15 menit sampai warna d. Keutuhan Utuh Utuh Utuh
biru hilang sama sekali. Catat waktu e. Kebersihan bersih Sedikit noda Banyak noda dan
sedikit kotor
ketika warna biru itu hilang sama Kondisi Kantung udara dilihat dengan peneropongan
sekali. < 0,5 cm 0,5 – 0,9 cm > 0,9 cm
a. Kedalaman
7. Isikan hasil pengamatan pada tabel 2
kanton udara
b. Kebebasan Tetap di Bebas Bebas bergerak
seperti berikut! bergerak tempat bergerak dan dapat
terbentuk
Sampel Susu nonpasteurisasi Susu pasteurisasi gelembung
28
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
c. Indeks 0,134-0,175 0,092 – 0,133 0,050 – 0,091 telur, posisi kuning telur, ukuran dan
posisi kantung udara, bintik-bintik darah,
Kondisi kuning telur
kerusakan oleh mikrooganisme dan
a. Bentuk Bulat Agak pipih Pipih pertumbuhan jamur. Kelemahan cara ini
b. Posisi Di tengah Sedikit Agak bergeser
hanya dapat mengetahui kerusakan yang
bergeser ke pinggir menonjol saja dan tidak bisa digunakn
dari tengah
4 dalam jumlah besar karena tidak praktis.
c. Penampakan Agak jelas
Tidak jelas Jelas
batas Metode objektif dilakukan dengan
Ada sedikit cara memecahkan telur dan
d. Kebersihan bersih Bersih
bercak darah
menumpahkan isi telur pada bidang
e. Indeks 0,458 – 0,521 0,394-0,457 0,330 -0,393 datar dan licin. Misalnya, kaca kemudian
5 Bau Khas Khas khas
dilakukan penghitungn Indeks Kuning
(Sumber: Badan Standarisasi Nasional)
Telur (Yolk Indeks) dan Haugh Unit.
Indeks Kuning Telur adalah
Pengawasan mutu telur dapat dilakukan
perbandingan tinggi kuning telur dengan
terhadap keadaan fisik, kesegaran isi telur,
garis tengah kunig telur. Telur segar
pemeriksaan kerusakan dan pengukuran
mempunyai Indeks Kuning Telur 0,33 –
komposisi fisik. Keadaan fisik dari telur
0,50 dengan rata-rata 0,42. Semakin tua
mencakup hal ukuran (berat, panjang dan
umur telur (sejak ditelurkan unggas),
lebar), warna (putih, agak kecoklatan,
Indeks Kuning Telur menurun karena
coklat), kondisi kulit telur (tipis dan tebal,
penambahan ukuran kuning telur akibat
bentuk (bulat dan lonjong) dan kebersihan
perpindahan air dari putih ke kuning
kulit telur.
1. Karakteristik Mutu Telur
29
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
30
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
Praktikum 4
4. Pada minggu pertama, ambil 1 telur dari
rak kulkas, 1 telur dari kotak plastik, 1
telur dari suhu ruang. Bandingkan mutu
dari ketiga telur tersebut dengan cara
membandingkan Indeks putih telur dan
Indeks kuning telur setelah dipecah pada
plat kaca. Catat hasil pengamatan Anda.
5. Lakukan hal yang sama pada minggu ke-
2,3,4 dan 5. Catat hasil pengamatan
Telur di rak Telur di kotak Telur di suhu
Perlakuan
kulkas plastik ruang
Minggu Ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Indeks Kuning
Telur
31
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
32
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
sayur karena mudah disediakan dan mengawetkan makanan baik itu melalui
murah. Minyak nabati digunakan pengasapan, pengasinan dan pengeringan.
dengan cara pencelupan atau Namun cara-cara tersebut masih saja
penyemprotan. Minyak nabati yang terdapat banyak kekurangan.
dapat digunakan antara lain minyak Kemudian di abad ke-11, seorang ilmuwan
kelapa, minyak kelapa sawit, minyak muslim dari Iran bernama Ibnu Sina
kacang, minyak jagung atau menemukan sebuah kumparan pendingin
kombinasi minyak-minyak di atas. yang mengkondensasi uap beraroma menjadi
Teknik di atas akan menghasilkan cairan. Kemudian seorang ilmuwan Skolandia
sekitar 50 mg minyak yang menutupi bernama William Cullen dari Glasgow
pori-pori sebutir telur. Jika cara ini University mengembangkan sebuah mesin
dikombinasikan dengan cara pendingin sederhana di tahun 1784 dengan
penyimpanan pada suhu dingin mengembangkan konsep dari Ibnu Sina.
(sekitar 1oC) dapat mengawetkan
William Cullen yang merupakan seorang
telur selama 6 bulan dengan hampir
ahli kimia, fisika dan juga ahli dalam bidang
tidak ada perubahan dibandingkan
kedokteran menyadari bahwa makanan yang
keadaan segarnya.
didinginkan akan mengurangi pertumbuhan
bakteri, sebab dari hasil penelitiannya ia
menemukan bahwa bakteri tidak dapat
berkembang dengan baik dalam media
dingin. William Cullen menggunakan pompa
untuk membuat vakum parsial di atas sebuah
wadah dietil eter, yang kemudian dipanaskan,
dan menyerap panas dari lingkungan. Adanya
tekanan uap dari proses tersebut kemudian
berhasil menciptakan sejumlah kecil es.
Namun hal tersebut belum dikomersialkan
atau dipatenkan oleh William Cullen. Alat
tersebut kemudian menjadi cikal bakal dari
penemuan kulkas.
33
Susu segar merupakan komoditas yang
bernilai ekonomi tinggi dan mudah
dipalsukan. Tujuan pemalsuan susu adalah
menambah volume susu dan
mempertahankan sifat susu. Untuk itu
pengujian mutu susu sangat diperlukan untuk
memberikan jaminan terhadap mutu susu
segar. Tugas Anda mencari bentuk-bentuk
pemalsuan susu dan indikator yang
digunakan untuk mengetahui adanya
pemalsuan tersebut. Anda dapat
mengumpulkan informasi melalui buku,
internet, maupun dari sumber belajar lainnya.
https://www.k4health.org/sites/default/files/PEDOMAN%20PRODUKSI%
20DAN%20PENANGANAN%20DAGING%20AYAM%20YANG%20HIGIENIS Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan
_small.pdf
dengan format yang sudah disepakati dengan
guru pengampu.
34
BAB 2
Pengolahan daging sapi
Pengemasan
36
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
Saat ini daging merupakan jenis bahan dikunyah lagi. Setelah itu barulah
makanan yang digemari oleh masyarakat dan makanan masuk keempat ruang perut.
tingkat konsumsinya semakin meningkat. Jenis sapi dapat dibedakan
Meningkatnya konsumsi daging disebabkan berdasarkan hasil yang akan diambil dari
oleh tingkat kesadaran masyarakat akan nilai s a p i t e rs e b u t . S e c a r a u m u m s a p i
gizi daging yang cukup tinggi. Terutama dibedakan menjadi sapi penghasil daging
kandungan protein daging yang baik untuk (sapi potong) dan sapi penghasil susu
pertumbuhan bagi anak-anak atau membantu (sapi perah). Jenis-jenis sapi penghasil
mempertahankan kesehatan dan massa tubuh daging (sapi potong) yang biasa
bagi orang dewasa. Daging didefinisikan digunakan untuk menghasilkan produk
sebagai otot yang melekat pada rangka, kecuali daging sapi berkualitas antara lain:
otot pada bagian bibir, hidung dan telinga dan
a. Sapi Bali
berasal dari hewan yang sehat sewaktu
dipotong. Bagian-bagian lain dari tubuh Sapi bali merupakan keturunan
hewan seperti hati, ginjal, otak dan jaringan- banteng liar setempat yang telah
jaringan otot lainnya yang dapat dimakan mengalami penjinakan dalam kurun
masih tergolong dalam pengertian daging. waktu yang lama dan diternakkan
secara murni di Bali. Sapi bali memiliki
Daging dapat diperoleh dari hasil ternak
ciri-ciri: dada dalam dan lebar, kepala
unggas seperti ayam dan itik, serta daging dari
lebar, leher kuat, tanduk melengkung ke
hasil ternak ruminansia. Daging ternak
atas, warna bulu tubuh coklat muda
ruminansia besar diperoleh dari beberapa
agak kehitaman ( jantan) dan
jenis hewan piaraan. Hewan ini yang tergolong
kemerahan (betina), warna putih pada
ternak ruminansia besar, seperti sapi dan
bagian lutut ke bawah, kaki pendek dan
kerbau. Sedangkan ternak ruminansia kecil
kuat.
diperoleh dari ternak kambing, domba dan
babi. Hewan-hewan ruminansia lain yang
sering diambil dagingnya adalah kuda dan
kelinci.
Jenis daging ternak ruminansia besar yang
paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia adalah daging sapi. Oleh karena itu,
pada bab ini akan dititikberatkan pada
pengolahan daging sapi menjadi produk-
produk olahan.
A. Mengenal Daging Sapi
1. Jenis-Jenis Sapi Potong di Indonesia Gambar 2.1: Sapi Bali
(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=RYq6zgyqttU)
Sapi merupakan salah satu
ruminansia (pemamah biak) yang organ b. Sapi Ongole/Zebu/Benggala
perutnya memiliki empat ruang utama, Sapi ongole berasal dari India. Sapi
yaitu rumen, reticulum, omasum dan ongole masuk ke Indonesia pada tahun
abomasum (Bahar, 2002). Sapi akan 1897 dikenal dengan nama sapi
menelan makanan dalam potongan yang benggala dan diternakkan secara
besar dan makanan akan masuk ke ruang intensif di Sumba. Sapi ongole memiliki
pertama. Kemudian makanan tersebut ciri-ciri berpunuk besar, ada lipatan
akan dibawa lagi ke organ mulut untuk besar di bawah perut, telinga panjang
37
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
38
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
f. Sapi Limosin
Sapi limosin berasal dari Perancis dan
dikenal sebagai sapi potong yang
paling tinggi nilai jualnya di pasaran.
Hal ini dikarenakan tingkat
pertumbuhannya yang sangat baik.
Pada umur 6-12 bulan, sapi limosin
sudah memiliki tubuh yang besar. Pada
usia dewasa bobotnya dapat mencapai Gambar 2.7.Sapi metal
1,1 ton untuk sapi jantan dan 500 kg (Sumber: http://majalahhewan.com/2017/12/
inilah-11-jenis-jenis-sapi-di-indonesia/)
untuk sapi betina. Sapi ini memiliki
2. Komposisi Fisik Daging
tubuh yang berukuran besar dan
p a n j a n g, w a r n a b u l u d i s e k u j u r Daging merupakan jaringan otot.
tubuhnya coklat tua dengan bagian kaki Jaringan otot terdiri dari tiga macam,
dan mata berwarna lebih muda. yaitu jaringan otot rangka/lurik, jaringan
otot jantung dan jaringan otot halus.
Jaringan otot rangka adalah jaringan otot
yang menempel secara langsung atau
tidak langsung pada tulang yang dapat
menimbulkan suatu gerakan atau
m e m b e r i ka n b e n t u k p a d a t u b u h .
Jaringan otot rangka merupakan bagian
yang terpenting dan utama dari karkas.
Jaringan otot jantung merupakan
jaringan pembentuk organ jantung.
Gambar 2.6.Sapi limosin
(Sumber: http://majalahhewan.com/2017/12/inilah-11-
Jaringan otot halus merupakan jaringan
jenis-jenis-sapi-di-indonesia/) yang banyak ditemukan pada saluran
pencernaan dan reproduksi termasuk
g. Sapi Simmental/Metal sistem sirkulasi pembuluh darah.
Sapi simmental berasal dari Simme,
Swiss dan banyak dikembangkan di
berbagai belahan dunia, termasuk
Indonesia. Jenis sapi ini tergolong sapi
pedaging dan sapi perah dan bersifat
sangat jinak sehingga mudah
diternakkan. Sapi ini memiliki Gambar 2.8. Jenis-Jenis Otot
(Sumber: http://badriyah-hidayatin.blogspot.com/p
karakteristik bobot tubuh yang besar, /perbedaan-fungsi-3-macam-otot.html)
yaitu dapat mencapai berat 1,4 ton
Setiap otot rangka berbeda dalam
untuk sapi jantan dewasa dan 800 kg
panjang, kedalaman dan ketebalannya.
untuk sapi betina. Sapi simmental
Otot rangka terkelompok dalam suatu
memiliki warna bulu kuning kecoklatan
jaringan yang disebut epimysium. Setiap
dan tubuh panjang dan padat.
otot tersusun dari banyak bundel otot,
39
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
Air 65 - 80
Protein 16 - 22
40
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
41
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
42
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
43
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
c. Daging babi memiliki warna merah disembelih. Hal ini erat hubungannya
jambu, serat halus, lemak lunak dan dengan kemungkinan adanya
berwarna putih jernih. penyakit yang dibawa oleh hewan
tersebut yang dapat menular pada
manusia. Misalnya, penyakit anthrax
yang disebabkan Bacillus anthraxis,
penyakit kuku dan mulut, penyakit
cacing yang disebabkan oleh
Trichinella spiralis dan penyakit
radang paha (black leg). Apabila
diketahui hewan-hewan yang akan
disembelih mengidap penyakit, maka
Gambar 2.15. Daging Babi
(Sumber: http://schipaey.blogspot.com/2016/01/daging-sapi- harus dikarantina untuk diobati. Jika
babi-kambing-dan-kerbau.html)
tidak dapat disembuhkan, hewan
d. Daging kerbau memiliki warna merah harus dibunuh dan dagingnya tidak
tua, serat kasar, lemak keras dan boleh dikonsumsi. Hanya hewan yang
berwarna kuning. dinyatakan sehat setelah proses
pemeriksaan saja yang boleh
disembelih.
44
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
45
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
46
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
47
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
Oyster Blade terdiri dari dua kulit luar yang keras atau lemak tebal
bagian daging (bagian atas dan bagian yang membungkusnya. Chuck tender
bawah) dengan dipisahkan oleh lebih mahal dibandingkan dengan
lapisan urat, sehingga bila Oyster blade dan chuck. Chuck tender dapat
Blade dipotong melintang akan dipakai untuk keperluan rendang,
terlihat urat yang terbentang di oseng-oseng, sup dan lain-lain.
tengah daging. Dengan menggunakan 3). Chuck/sampil
pisau, kita dapat memutus beberapa
urat dan potongan Oyster Blade siap
dikonsumsi sebagai steak, yang
dikenal dengan nama Oyster Blade
Steak. Tujuan memutus beberapa urat
pada Oyster Blade adalah agar pada
saat dipanggang, potongan daging
tidak melengkung.
Blade dapat dikategorikan sebagai
daging yang cukup empuk dengan Gambar 2.28. Chuck/Sampil
(Sumber: http://www.bulog.co.id/bazaar-daging-2014.php)
struktur serabut ototnya yang lurus.
Hanya saja perlu waktu yang lebih Di Indonesia, chuck juga
banyak untuk membersihkan daging diistilahkan sebagai sampil karena
dari kulit luar. Blade dapat digunakan secara anatomi letaknya berdekatan
untuk rendah, sup, oseng-oseng dan dengan blade. Komposisi chuck ±
steak. 4.8% dari berat karkas. Chuck agak
2). Chuck tender/ kijen berbeda dengan blade dalam hal
posisi serabut dagingnya. Posisi chuck
ada di bahu sampai ke arah leher,
berwarna merah pekat, tebal dan
terdiri dari sekelompok serabut
daging besar dan kecil yang
berseberangan/melintang. Karena
banyak serabut otot yang
berseberangan/ melintang, chuck
lebih alot bila dibandingkan dengan
blade. Chuck tidak terlalu banyak
memiliki kulit luar dan lemak
Gambar 2.27. Chuck Tender/Kijen dan Potongannya
(Sumber: https://buffyprimecuts.wordpress.com/2015/10/05/ permukaan sehingga mempermudah
chuck-tender-kijen/)
pembersihannya. Chuck dapat
Chuck tender/kijen merupakan dimanfaatkan menjadi rendang, sup
bagian daging yang melekat pada ataupun oseng-oseng.
blade. Beratnya ± 0.9% daru berat b. Karkas bagian punggung
karkas. Bentuknya seperti batu ulekan
Daging yang terdapat di bagian
dan terbungkus kulit luar yang tipis.
punggung adalah :
Karakteistik chuck tender tidak
berbeda jauh dengan blade. 1). Sirloin/striploin/las luar/lulur luar
Kelebihan chuck tender adalah Sirloin tergolong daging yang
dagingnya tebal, tidak banyak lapisan empuk dibandingkan dengan bagian
48
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
49
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
50
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
2). Knuckle/kelapa
51
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
52
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
53
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
pemasaran 3. Kornet
4. Mempertahankan kesinambuangan Prinsip dasar pembuatan kornet
pengadaan daging setiap saat adalah penggaraman daging yang
5. Meningkatkan nilai guna serta dikombinasikan dengan pengawetan
memberikan nilai tambah secara menggunakan panas. Proses
ekonomi penggaraman dimaksudkan untuk
mendapatkan flavor dan cita rasa khas
Beberapa produk olahan daging sapi
kornet. Sedangkan pemanasan suhu
diantaranya:
tinggi dimaksudkan agar kornet dapat
1. Dendeng lebih tahan lama bila disimpan.
Prinsip dasar pengolahan dendeng
yaitu melakukan proses penggulaan
dan penggaraman yang
dikombinasikan dengan proses
pengeringan terhadap daging.
54
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
55
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
56
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
3). Gula
Gambar 2.55. Gula Merah dan Gula Pasir
Sumber: www.mediskus.com dan www.orami.com
57
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
2). Pisau
Pisau adalah peralataan manual
yang digunakan untuk menyayat atau
mencincang daging secara manual.
Peran pisau dapat digantikan jika
t e rs e d i a m e s i n p e n y a y a t a t a u Gambar 2.60. Baskom
Sumber: https://sdnpasirian05.wordpress.com/2014/05/03/
penggiling daging. baskom/
58
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
59
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
60
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
61
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
62
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
Praktikum 2
2. Jaga kebersihan lingkungan praktik karena teksturnya yang empuk, rasa
dan alat praktik! yang enak, mudah digunakan dan
3. Kembalikan peralatan praktik ke dapat disimpan dalam jangka
tempat semula dengan rapi! panjang.
D. Langkah percobaan Abon merupakan salah satu
produk olahan hewani yang
1) G i l i n g d a g i n g s a p i d e n g a n a l a t berbentuk seperti serabut-serabut
penggiling daging yeng kering, berwana kuning
2) Campur dengan bumbu yang telah kecoklatan, berasa gurih dan manis.
dihaluskan kemudian buat menjadi Abon dapat digunakan sebagai lauk
lembaran tebal kira-kira 3 mm dengan pauk, bahan pengisi aneka kue, roti
cara mengepresnya dengan kayu dan makanan tradisional.
bundar atau botol Abon dapat dibuat dengan
3) Susun pada rak bambu yang dilapisi menggunakan bahan baku daging
dengan merang bersih sapi, daging ayam dan daging ikan.
4) J e m u r s e l a m a 3 - 5 h a r i , a t a u Sebagai bahan pensubstitusi, buah
dikeringkan dengan alat pengering keluwih kadang- kadang digunakan
pada suhu 50 – 70oC selama 4-5 jam untuk mengurangi biaya produksi.
5) Kemas dalam kantong plastik tebal a. Karakteristik Bahan
atau aluminium foil yang telah diberi 1). Bahan Dasar
label. Untuk mengolah daging sapi
6) L a k u k a n p e n g a m a t a n s e c a r a menjadi beberapa produk olahan
organoleptik dan penghitungan diperlukan pemilihan bahan dasar
rendemen terhadap dendeng yang (daging sapi) sesuai dengan tujuan
dihasilkan pengolahan. Memilih daging yang
7) Pengemasan baik merupakan tahap awal yang
Dendeng mentah yang telah kering penting dan bukan merupakan
dikemas dengan kantong plastik tebal pekerjaan mudah karena daging dari
atau aluminium foil yang telah diberi setiap bagian karkas memiliki sifat
label yang khusus dan berbeda-beda.
8. Buatlah laporan dan kesimpulan Ada beberapa faktor yang harus
berdasarkan hasil pengamatan. diperhatikan dalam pemilihan
dagi ng y an g di g u n a ka n dal am
Sumber: Anonim pembuatan abon yaitu kesegaran dan
letak posisi daging. Kesegaran daging
dapat mempengaruhi kualitas abon
yang dihasilan. Ciri-ciri daging yang
segar adalah :
a). penampakan mengkilap,
2. Abon
b). warna tidak pucat,
Abon merupakan salah satu
c). tidak berbau asam dan tidak busuk,
produk olahan hewani khas
Indonesaia. Abon disukai oleh d). tekstur daging elstis dan jika
hampir semua lapisan masyarakat dipegang terasa basah tidak
baik anak-anak ataupun dewasa lengket
63
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
64
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
dan daun jeruk purut. Talenan juga cukup tebal agar panas dapat
dapat digunakan sebagai alas untuk terdistribusi merata dan
mememarkan rempah-rempah perpindahan panas tidak berlansung
seperti lengkuas dan sereh. Talenan sangat cepat.
yang digunakan harus bersih
5. Wajan
Wajan digunakan sebagai tempat
untuk menggoreng abon. Wajan yang Gambar 2.73. Cobek dan munthu
digunakan sebaiknya wajan yang Sumber: http://munthu.com/20131219/jual-cobek-
lemper-batu-merapi-buatan-pak-wiwi/
65
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
66
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
2. Perebusan s u d a h b e r k u ra n g, s e l a n j u t n y a
Daging sapi direbus dalam air dimasak sampai santan meresap.
yang sudah dididihkan lebih dahulu Campuran daging-bumbu
sampai daging lunak. Selama selanjutnya digoreng dengan minyak
perebusan boleh ditambahkan banyak (metode deep frying) sampil
sedikit garam dan daun salam ke diaduk-aduk sampai warna daging
dalam air rebusan. Hal ini bertujuan berubah menjadi kuning kecoklatan.
memberikan rasa dan aroma yang 5. Pengurangan kadar minyak
lebih sedap (tidak hambar)
Abon hasil penggorengan masih
Tujuan dari perebusan adalah banyak mengandung minyak. Untuk
u n t u k m e m u d a h k a n p e r u ra i a n mengurangi minyak tersebut dapat
serabut otot daging. Air bekas dilakukan pengepresan atau
rebusan (kaldu sapi) jangan dibuang pemusingan menggunakan mesin
karena kaldu akan digunakan untuk pemusing (centrifuge).
memasak serat-serat daging
bersama-sama bumbu.. Kandungan minyak yang tinggi
pada abon menyebabkan abon
3. Perebusan serat daging mudah tengik dan kenampakannya
Peruraian serat daging sapi kurang menarik sehingga
dilakukan dengan menggunakan dua pengurangan kadar minyak mutlak
garpu atau dengan tangan, bila dilakukan. Abon yang mengempal
terdapat urat atau otot yang keras setelah pengepresan/pemusingan
sebaiknya dipisahkan dari daging. kemudian diuraikan kembali dengan
Urat yang keras pada abon dapat menggunakan garpu atau secara
menurunkan kualitas abon. Serat- manual agar serat-serat daging tidak
serat daging yang telah diurai menyatu.
kemudian dipukul-pukul dengan
menggunakan cobek dan ulekan atau
dengan palu kecil. Tujuan pemukulan
ini adalah untuk membuat serat
daging lebih empuk. Uraian daging
yang tampak menyatu setelah
dipukul-pukul kemudian diurai lagi
sehingga diperoleh serabut-serabut
yang halus dan relatif seragam.
4. Pencampuran bumbu dan pemasakan
Daging yang telah diuraikan
kemudian dicampur dengan bumbu- Gambar 2.77. Penghilangan minyak dengan sentrifuge
Sumber: http://abonayamku.blogspot.com/2011/
bumbu yang telah dihaluskan sambil
diremas-remas sebentar agar bumbu 6. Pengemasan
terdampur rata. Campuran daging- Abon dapat dikemas
bumbu kemudian dimasukkan ke menggunakan plastik tebal atau
dalam kaldu sapi dan dimasak toples. Karena abon masih
dengan api sedang sampai kaldu mengandung minyak sebaiknya
meresap (cairan hampir habis). Jika penyimpanan dilakukan di tempat
menggunakan santan, santan yang tidak terkena matahari
ditambahkan saat volume kaldu langsung.
67
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
Praktikum 2
Pembuatan Abon Sapi
A. Tujuan
Memproduksi abon sapi
B. Alat dan Bahan
1. Bahan
·Daging sapi 500 gram
·serai 4 batang
·minyak goreng 1000 ml
·daun jeruk 8 helai (iris halus)
·Bumbu halus:
bawang merah 20 siung
bawang putih 10 siung
ketumbar 2 sdt
lengkuas 4 cm
garam 2 sdt
gula jawa 200 gram
2. Alat
·Timbangan, baskom, panci, cobek, munthu,
Gambar 2.78. Abon dalam kemasan telenan, garpu, pisau, wajan, serok, sothil,
Sumber: https://produsenabonsapimurah.wordpress.com/
nampan, sentrifuse,
D. Kriteria Mutu C. Petunjuk Praktik
Abon yang bermutu baik harus 1. Lakukan kegiatan praktik dengan hati-hati
memenuhi spesifikasi persyaratan mutu dan memperhatikan K3!
Standar Nasional Indonesia (SNI), 2. Jaga kebersihan lingkungan praktik dan
sehingga produk yang dihasilkan dapat alat praktik!
diterima di pasaran dan memiliki nilai 3. Kembalikan peralatan praktik ke tempat
ekonomis yang tinggi. Spesifikasi semula dengan rapi!
persyaratan mutu abon di sajikan pada D. Langkah Percobaan
Tabel 2.4. 1. Rebus daging sapi hingga empuk, angkat
Tabel 2.4. Spesifikasi Persyaratan Mutu Abon (SNI 68-80,0368-85) dan suwir-suwir kemudian ditumbuk,
sisihkan.
Komponen Nilai 2. Campur rata bumbu halus, serai yang sudah
Lemak (maksimum) 30% dimemarkan, dan daun jerukdengan
daging sapi.
Gula (maksimum) 30% 3. Goreng sampai warna kecoklatan, angkat
dan tiriskan.
Protein 20%
4. Hilangkan minyak dengan sentrifuge.
Air (maksimum) 10% 5. Lakukan pengamatan secara organoleptik
dan penghitungan rendemen terhadap
Abu (maksimum) 10% abon yang dihasilkan
6. Pengemasan
Aroma, warna, rasa Khas
Abon dikemas dengan kantong plastic
Kriteria abon sapi yang baik adalah: tebal atau aluminium foil yang telah diberi
a. warna kuning kecoklatan label
7.Diskusikan dengan kelompok hasil
b. rasa gurih sedikit manis pengamatan yang telah dilakukan!
c. bentuk seperti serabut halus 8.Buatlah laporan dan kesimpulan
d. kering (tidak berminyak) berdasarkan hasil pengamatan!
68
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
69
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
70
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
5). Panci
Bakso dimasak cengan cara
direbus. Alat yang digunakan adalah
panci perebus. Untuk mendapatkan
bakso yang baik sebaiknya
Gambar 2.83. Chopper perebusan dilakukan dua kali.
Sumber: https://infohargamesinterbaru.blogspot.com/
2013/12/mesin-penggiling-daging.html Perbeudan pertama pada suhu
71
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
72
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
73
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
74
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
75
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
kimiawi aneka bakso dapat dilihat Bakso daging 73,93 11,57 1,09 10,81 2,50 2,15
restoran
pada tabel berikut:
Tabel 2.5. Kriteria Mutu bakso Bakso daging
77.85 6,95 0,31 - 1,75 -
sapi
Parameter Bakso daging Bakso ikan
Bentuk bulat halus, Bentuk bulat halus dan Bakso ikan nila 59,55 18,95 7,05 13,4 5,11 -
berukuran seragam, berukuran seragam,
Penampakan bersih dan cemerlang, b e rs i h , ce m e r l a n g,
tidak kusam. tidak kusam Bakso ikan mas 66,3 20,15 13,25 15,3 5,4 -
Sedikitpun tidak
tampak berjamur
dan tidak berlendir
Coklat muda cerah atau Bakso ikan hiu 70,37 17,6 0,77 - - 1,2
sedikit agak kemerahan Putih merata tanpa
a t a u c o k l a t m u d a warna asing lain
hingga agak keputihan Bakso ikan pari 73,25 12,4 0,5 - 2,2 -
Warna atau abu-abu. Warna
tersebut merata tanpa
warna lain yang
Bakso cakalang 66,5 22,05 2,05 - 5,4 -
mengganggu.
76
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
Praktikum 4
Pembuatan Bakso Daging Sapi setelah dingin dikemas dengan kantong
A.Tujuan plastik tebal dengan menggunakan vacuum
sealer.
Memproduksi bakso daging sapi
6. Lakukan pengamatan secara organoleptik
B.Alat dan Bahan
dan penghitungan rendemen terhadap
1. Bahan bakso yang dihasilkan.
· Daging sapi 500 gram 7. Pengemasan
· Garam 10 gram Bakso dikemas dengan kantong plastik
· Merica 1,5 gram tebal atau aluminium foil yang telah diberi
· Bawang putih 15 gram label.
· Bawang merah goreng 10 gram 8. D i s k u s i k a n d e n g a n ke l o m p o k h a s i l
pengamatan yang telah dilakukan!
· Es batu 75-150 gram
9. B u a t l a h l a p o r a n d a n k e s i m p u l a n
· Tepung tapioca/aren 50-100 gram
berdasarkan hasil pengamatan!
2. Alat
· Kompor, pisau, baskom, sendok, food
(Sumber: Lili mariana Salman, 2008)
processor, talenan, wajan/panci
C.Petunjuk Praktik
1. Lakukan kegiatan praktik dengan hati-
hati dan memperhatikan K3!
2. Jaga kebersihan lingkungan praktik dan
alat praktik!
3. Kembalikan peralatan praktik ke tempat Untuk menambah wawasan lebih jauh
semula dengan rapi! mengenai produk olahan daging sapi berupa
kornet daging sapi, kalian dapat mempelajari
D. Langkah Percobaan
secara mandiri melalui internet. Di internet
1. Siapkan daging yang segar, pisahkan dari dapat dicari lebih jauh materi tentang prinsip
lemak dan uratnya (daging jangan dicuci, p e n go l a h a n , p e ra l a t a n d a n p ro s e d u r
karena protein terlarut akan hilang dan pembuatannya. Salah satu website yang
ra s a b a k s o y a n g d i h a s i l k a n a k a n dapat kalian kunjungi untuk menambah
sepo/tidak gurih). wawasan dan pemahaman kalian tentang
2. Potong daging kecil-kecil. Kemudian pembuatan kornet sapi adalah sebagai
giling sambil ditambahkan sebagian es berikut:
batu.
3. Masukkan bumbu-bumbu dan garam
sambil terus digiling bersama-sama es
batu, kemudian tambahkan tapioka.
4. Cetak adonan menjadi bola-bola bakso,
kemudian rebus dalam air panas dengan
suhu sekitar 80oC (air tidak mendidih)
selama sekitar 15 menit hingga bola-
bola bakso mengapung.
https://www.academia.edu/5520119/Makalah-PROSES-PEMBUATAN-
5. Bola bakso diangkat dan ditiriskan, CORNED-BEEF
77
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
78
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
79
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
80
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
81
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
abon 4. B a g a i m a n a p e m b e k u a n d a p a t
C. Menggoreng abon mempertahankan kesegaran daging
dalam jangka waktu yang lebih lama
D. Mengemas abon
dibandingkan daging yang
E. Menghancurkan daging untuk didinginkan?
membuat abon
5. Bagaimanakah cara mengetahui
28. Dendeng memiliki tingkat keawetan kualitas telur?
yang tinggi karena. . .
A. Kualitas dagingnya bagus
B. Diberi bumbu yang banyak
C. Memiliki kadar air yang rendah
D. Berwarna coklat
E. Teksturnya liat
29.Faktor berikut yang tidak berpengaruh
terhadap kualitas dendeng adalah. .
A. Kualitas daging
B. Tebal tipisnya irisan
C. Cara pengemasan
D. Komposisi bumbu
E. Cara pemasakan
30.Senyawa kimia yang digunakan untuk
mempertahankan warna merah pada
daging yang dibuat dendeng adalah . .
A. Asam benzoat
B. Natrium nitrat dan natrium nitrit
C. CMC
D. Natrium bisulfit
E. Asam sitrat
82
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
83
BAB 3
PENGOLAHAN DAGING UNGGAS
Prosedur Pengolahan
Pengemasan
84
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
Saat ini daging unggas khususnya ayam karena permintaan pasar yang sangat
merupakan jenis daging yang paling banyak tinggi. Unggas jenis lain juga dibudidayakan
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. oleh sebagian peternak, tetapi dalam skala
Meningkatnya konsumsi daging ayam yang lebih kecil menyesuaikan permintaan
disebabkan oleh kemampuan ekonomi pasar.
masyarakat yang semakin meningkat dan
tingkat kesadaran masyarakat akan nilai gizi
daging yang cukup tinggi. Terutama
kandungan protein daging yang baik untuk
pertumbuhan bagi anak-anak atau
membantu mempertahankan kesehatan
dan massa tubuh bagi orang dewasa.
Daging ayam mengandung asam-asam
amino esensial yang lengkap dengan
perbandingan jumlah yang baik. Daging
ayam juga memiliki serat-serat daging yang
pendek dan lunak, sehingga lebih mudah Gambar 3.1. Jenis jenis unggas
dicerna. Daging unggas menghasilkan Sumber: https://tugasseokalah.blogspot.com/2016/09/
pengetahuan-bahan-makanan-pengertian.html
j u m l a h k a l o r i y a n g re n d a h a p a b i l a
dibandingkan dengan nilai kalori daging Daging ayam selain dapat dikonsumsi
sapi. Oleh karena itu, daging unggas dapat dalam bentuk hidangan siap santap juga
dipakai sebagai bahan makanan yang baik dapat diolah menjadi produk lain yang lebih
untuk mengatur berat badan, menarik, lebih mudah dikonsumsi, lebih
penyembuhan bagi orang sakit dan orang efisien dalam pengemasan dan lebih awet.
tua yang tidak aktif bekerja lagi. Hidangan Produk olahan daging ayam yang sudah
daging ayam digunakan sebagai sumber banyak dikenal dan dikonsumsi oleh
protein dalam menu makanan untuk masyarakat adalah nugget, sosis, bakso dan
mengurangi jumlah kalori yang diterima abon. Jenis produk olahan berbasis daging
oleh tubuh. ayam tidak berbeda jauh dengan jenis
Daging unggas khususnya ayam broiler produk olahan daging sapi. Kedua produk
menjadi pilihan sumber protein hewani tersebut berbeda dari segi organoleptik dan
dibandingkan daging sapi dan kambing harga, sedangkan dari cara pembuatannya
karena harganya paling murah relatif sama. Harga produk olahan ayam
dibandingkan jenis daging yang lain. lebih murah dibandingkan dengan produk
Dengan bervariasinya pendapatan olahan sapi karena harga daging ayam juga
masyarakat, produk berbasis unggas lebih murah dibandingkan daging sapi.
berkontribusi besar menyediakan protein
hewani yang terjangkau. A. Mengenal Daging Ayam
Ayam merupakan salah satu jenis 1. Jenis-Jenis Ayam Pedaging
unggas penghasil daging yang paling
Ayam ras adalah jenis ayam-ayam
banyak dibudidayakan oleh masyarakat.
unggul impor yang telah dimuliabiakkan
Jenis unggas penghasil daging lainnya
untuk tujuan produksi tertentu
adalah itik, itik manila, tiktok, kalkun, dan
(Kartasudjana dan Suprijatna, 2010).
angsa. Budidaya ayam khususnya ayam
Ayam ras dapat dibagi menjadi dua jenis,
broiler menjadi pilihan bagi peternak
yaitu ayam petelur dan ayam pedaging.
85
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
86
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
saja otot pada unggas memiliki serat Perbedaan fisik yang mencolok dari
yang lebih pendek dan lunak serta daging ayam dan daging sapi adalah
jaringan pengikat bersifat lebih tipis. warna dagingnya. Daging sapi berwarna
Jaringan otot ayam juga dapat merah, sedangkan daging ayam
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu otot berwarna putih. Perbedaan warna ini
rangka yang berfungsi dalam pergerakan disebabkan oleh perbedaan kadar
rangka, otot halus yang menyusun mioglobin (zat warna pada otot).
bagian pencernaan dan organ Kandungan mioglobin yang berbeda
reproduksi serta otot jantung yang berhubungan dengan jenis hewan, umur
menyusun organ jantung. dan macam otot. Jumlah mioglogin pada
Struktur otot rangka pada ayam juga daging sapi lebih banyak dibandingkan
sama dengan sapi, yaitu tersusun oleh ayam sehingga daging sapi lebih merah
serabut-serabut otot yang diikat oleh dibanding daging ayam.
tenunan pengikat yang terdiri dari
87
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
88
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
Tabel 3.2. Komposisi Asam Amino Daging Ayam juga merupakan sumber vitamin dan
mineral yang sangat baik. Daging
Asam Amino Jumlah (%)
ayam merupakan sumber mineral
Arginin 6 seperti kalsium, fosfor, dan zat besi
Cistein 1 serta vitamin B kompleks tetapi
rendah vitamin C (Murtidjo 2003).
Histidin 2
Isoleusin 4
4. Sifat Fisiologi Daging
Leusin 6
Pasca penyembelihan, daging
Lisin 7
ayam juga akan melalui tiga tahapan
Metionin 1 proses fisiologis yaitu pre rigor,
Penilalanin 4 diikuti rigor mortis dan diakhiri
Treosin 4 dengan fase post rigor. Hanya saja
karena ukuran badan ayam lebih
Triptofan 0
kecil dan umur saat penyembelihan
Tirosin 2 (terutama ayam broiler) masih muda
Valin 6 maka fase rigor mortis pada ayam
Cistein 1 relatif tidak berpengaruh terhadap
tekstur daging.
Sumber: Mountey (1995)
Perubahan struktur jaringan
Secara umum, protein yang
otot setelah penyembelihan
terdapat dalam daging ayam terdiri
mengakibatkan terjadinya
atas tiga bagian yaitu: protein yang
penurunan keempukan. Ini
terdapat di dalam miofibril,
diakibatkan karena kelebihan energi
merupakan gabungan dari aktin dan
sehingga jaringan otot berkontraksi,
miosin, sehingga disebut
Setelah energi habis terjadi fase
aktinomiosin; protein yang terdapat
post rigor karena kontraksi otot
di dalam sarkoplasma, yaitu albumin
sudah terhenti.
dan globulin; dan protein yang
terdapat di dalam jaringan ikat, yaitu
kolagen dan elastin (Murtidjo, 5. Ciri-Ciri Fisik Daging Unggas
2003). Daging yang berasal dari jenis
Selain kaya protein, daging ternak yang berbeda akan memiliki
ayam juga mengandung energi yang ciri-ciri yang berbeda pula. Berikut
ditentukan oleh kandungan lemak ini adalah ciri-ciri jenis daging yang
intraselular di dalam serabut- berasal dari beberapa jenis ternak
serabut otot. Daging ayam juga unggas.
mengandung kolesterol, walaupun 1. Daging ayam khususnya ayam
dalam jumlah yang relatif lebih broiler memiliki warna putih
rendah dibandingkan dengan bagian pucat, serat daging halus, kurang
jeroan maupun otak. Kolesterol padat, diantara serat daging tidak
memegang peranan penting dalam terdapat lemak, lemak berwarna
fungsi organ tubuh. Kolesterol juga ke k u n i n g - k u n i n g a n d e n g a n
berguna dalam menyusun jaringan tekstur lunak, bau agak amis
otak, serat syaraf, hati, ginjal, dan sampai tidak berbau
kelenjar adrenalin. Daging ayam
89
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
90
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
91
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
92
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
bertautnya daging, melindungi organ gizi terutama protein dan lemak yang
tubuh dan sumsum tulang. diperlukan dalam reaksi enzimatis dan
d. Kulit pertumbuhan mikrobia. Dalam kondisi
penyimpanan pada suhu kamar,
Kulit unggas berfungsi
daging hanya dapat bertahan
melindungi permukaan tubuh. Kulit
beberapa jam dan lama kelamaan akan
mempunyai kelenjar minyak yang
mengalami perubahan secara
terdapat pada pangkal ekor. Kulit
fisiologis, mekanis, fisik, kimiawi dan
terdiri atas dua lapis. Lapisan luar
mikrobiologis yang menyebabkan
disebut epidermis dan bagian dalam
kerusakan daging. Proses kerusakan
disebut dermis. Paruh dan kuku serta
daging terutama disebabkan oleh
kulit pada kaki serta bulu terdiri atas
aktivitas enzim yang terkandung
epidermis. Jengger dan daun telinga
dalam daging itu sendiri, aktivitas
adalah dermis yang ditutupi
mikroorganisme dan proses oksidasi
epidermis.
lemak dalam daging akibat interakasi
K a r k a s a y a m s e l a i n dengan oksigen di udara.
diperdagangkan dalam bentuk utuh
U n t u k m e n ce g a h ke r u s a k a n
juga diperjualbelikan dalam bentuk
daging ,daging dapat diolah langsung
potongan potongan, bagian dada,
menjadi suatu jenis masakan yang siap
sayap, kepala, punggung, paha dan
santap atau dapat juga dibuat menjadi
kaki. Masing-masing protongan
produk olahan yang memiliki umur
bagian karkas mempunyai kisaran
simpan yang lebih panjang dan bentuk
berat tertentu pada spesies/jenis,
atau warna yang khas seperti nugget,
umur dan berat.
bakso, sosis dan abon.
Pengolahan daging menjadi produk
olahan bertujuan untuk:
1. memberikan variasi baik dalam
bentuk, tekstur, rasa dan warna
olahan daging (diversifikasi
pangan)
2. memperpanjang umur simpan
daging
3. mempermudah pengangkutan dan
pemasaran
4. mempertahankan kesinambungan
pengadaan daging setiap saat
5. meningkatkan nilai guna serta
Gambar 3.11 Jenis-jenis karkas ayam memberikan nilai tambah secara
Sumber: http://alatternakayam.com/articles/ayam/memahami-
pengertian-karkas-ayam-dan-ciri-karkas-ayam-yang-sehat/
ekonomi
Beberapa produk olahan daging
B. Produk Olahan Daging Ayam ayam diantaranya:
Daging memiliki sifat yang mudah 1. Chicken nugget
rusak karena dalam jaringan daging
terkandung komponen-komponen
93
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
94
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
95
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
96
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
97
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
98
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
99
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
100
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
101
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
102
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
103
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
104
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
105
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
106
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
6). Kompor
Kompor yang baik adalah
kompor yang memiliki nyala api
yang seragam dan berwarna biru.
Jika nyala api berwarna merah
Gambar 3.41.Sausage filler atau menggunakan minyak tanah,
Sumber: https://www.amazon.com/ZENY-Commercial- biasanya sosis yang dihasilkan
Stainless-Vertical-Restaurant/dp/B0116QIM3I
107
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
akan berbau minyak tanah. yang baik juga. Daging yang dipilih
adalah daging yang segar, sehat,
bersih dari kotoran, lendir, kulit,
bulu serta kotoran lainnya.
2). Dressing
Proses ini bertujuan untuk
menghasilkan daging ayam yang
bebas dari tulang, lemak,urat dan
kulit. Otot perlu dipisahkan karena
Gambar 3.44. Vacuum Sealer
Sumber: bukalapak.com akan mengganggu proses
penggilingan. Daging yang banyak
7). Vacuum sealer mengandung urat tidak akan
Sosis yang telah dimasak menghasilkan tekstur yang halus.
selanjutnya didinginkan dan 3). Penimbangan
dikemas. Untuk memperpanjang Bahan dasar yang telah dipilih
daya simpan sosis, pengemasan selanjutnya ditimbang dengan
dilakukan dengan cara vakum, tujuan untuk mengetahui berapa
agar udara dalam kemasan dapat banyak bahan dasar yang
dibuat seminimal mungkin. Alat digunakan dan berapa banyak
yang digunakan untuk mengemas bahan pendukung yang
vakum adalah vacuum seler dibutuhkan
c. Proses Pembuatan 4). Pemotongan
Proses pembuatan sosis meliputi Daging yang siap diolah
beberapa tahapan yaitu pemilihan dipotong- potong kecil dengan
daging, penimbangan, pemotongan, tujuan untuk mempermudah
penggilingan, pelembutan dan proses pengilingan.
pengadukan, pengisian, pengikatan,
pemasakan, pendinginan, 5). Penggilingan
pengemasan dan penyimpanan Daging yang telah dipotong-
1). Pemilihan bahan potong selanjutnya digiling
dengan mesin penggiling
Bahan dasar yang digunakan ( m i n c e r /c h o p p e r ) s e h i n g g a
untuk pembuatan sosis ayam diperoleh daging giling/cincang.
adalah daging ayam yang masih Proses penggilingan bertujuan
segar. Dipilih daging bagian dada untuk memudahkan proses
yang tebal dagingnya dan tidak pelembutan
banyak mengandung lemak.
Bahan pendukung yang digunakan 6). Pelembutan dan pencampuran
juga harus dalam keadaan baik Daging cincang yang
agar diperoleh sosis dengan dihasilkan dari proses
kualitas baik juga. penggilingan selanjutnya
Daging yang digunakan dimasukkan ke dalam alat
sebagai bahan dasar pembuatan pelembut (silent cutter/food
sosis harus dipilih daging yang processor) selama 5-10 menit
baik agar dihasilkan produk sosis pada suhu 10 -16oC. Pada proses
pelembuatan dan pengadukan
108
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
109
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
110
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
Praktikum 2
Pembuatan Sosis Ayam selanjutnya lakukan curing dengan
A. Tujuan cara mencampur semua bahan curing
kemudian taburkan merata pada
Memproduksi sosis ayam
potongan daging dan diamkan selama
B. Alat dan Bahan 24 jam)
1. Bahan 3. Potongan daging selanjutnya digiling
- Daging ayam 500 gram dengan chopper/meat grinder.
- Bawang putih 1,5 gram 4. Selanjutnya masukkan ke dalam food
- Merica 1,5 gram processor untuk dilakukan pelembutan
dan pengadukan dengan penambahan
- Garam 8 gram
es batu, bahan pendukung dan bumbu-
- STPP 1 gram bumbu yang sudah dalam keadaan
- Ketumbar 1,5 gram halus.
- Susu skim 10 gram 5. Adonan yang telah halus/lembut
- Maizena 50 gram dimadukkan ke dalam selongsong
sosis. Padatkan sampai tidak ada
- Minyak goring 107 gram
rongga udara kemudian ikat.
- Kaldu bubuk 5 gram
6. Masak dengan cara dikukus atau
- Gula putih 5 gram direbus pada suhu 85oC sampai
- Es batu maksimal 125 gram matang
- Pewarna merah food grade 7. Dinginkan dengan cara digantung atau
secukupnya diangin-anginkan
- Bahan curing (sendawa 0,9 gram, 8. L a k u k a n p e n g a m a t a n s e c a r a
garam 2,4 gram, gula 0,3 gram) organoleptik dan penghitungan
2. Alat re n d e m e n t e r h a d a p s o s i s y a n g
dihasilkan
Timbangan, food processor, pisau,
talenan, sendok, mangkuk, selongsong 9. Pengemasan
sosis, alat pencetak kue, panci, Sosis dikemas dengan kemasan vakum
t h e r m o m e t e r, t i r i s a n a l u m i n i u m , yang telah diberi label
gunting 10. Diskusikan dengan kelompok hasil
C. Petunjuk Praktik pengamatan yang telah dilakukan!
1. Lakukan kegiatan praktik dengan hati- 11. Buatlah laporan dan kesimpulan
hati dan memperhatikan K3! berdasarkan hasil pengamatan!
2. Jaga kebersihan lingkungan praktik dan
alat praktik! Sumber :Lily Mariana Salman, 2008
3. Kembalikan peralatan praktik ke tempat
semula dengan rapi!
D. Langkah Percobaan
1. Daging disiapkan sesuai dengan kriteria
yang dikehendaki
2. T i m b a n g s e m u a b a h a n s e s u a i
keperluan. Potong daging kecil-kecil,
111
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
SOSIS ASLI INDONESIA Urutan dibuat dari daging babi dan lemak
yang dirajang dan dicampur dengan bumbu.
Urutan ada dua jenis yaitu urutan yang
dijemur di bawah sinar matahari (sosis
terfermentasi) dan urutan yang setelah
selesai dibuat langsung digoreng (sosis
nonfermentasi). Urutan biasanya digoreng
sampai berwarna kuning kecoklatan.
Urutan dikatakan mirip dengan sosis,
namun jika dipahami lebih lanjut ada
beberapa perbedaaannya, yaitu :
- Jika sosis permukaanya halus, sedangkan
urutan permukaanya lebih kasar.
- Rasa urutan berbeda dengan sosis karena
Sumber: http://kooliner.com/blog/urutan-kuliner-sosis-tradisional-bali/ komposisi bumbunya berbeda
Urutan adalah sosis tradisional Bali yang Campuran daging serta bumbu
merupakan salah satu jenis lauk pauk yang rempah yang dikemas dalam usus ini,
dibuat dari usus dan daging serta bumbu. membuat urutan babi makin terasa gurih
Tekstur dari urutan yaitu permukaannya tidak dengan rasa sarat dengan bumbu rempah.
halus serta panjang urutan Bali kadang- Tidak heran, urutan babi menjadi kuliner
kadang mencapai 2 meter tergantung pada khas Bali dengan nilai ekonomis yang
panjang usus yang dipakai, dan dibentuk relatif tinggi serta merupakan lauk yang
seperti spiral. istimewa.
112
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
113
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
114
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
115
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
dilakukan dalam dua tahap yaitu : Tabel 3.4. Komposisi Bahan yang digunakan pada Pembuatan Burger.
Isolat Protein Kedelai (%)
a) Penggilingan pertama : daging No Jenis bahan
5 10 15
1 Daging yang dilayukan** 300 300 300
ayam dimasukkan ke dalam food 2 Lemak sapi* 0;5;10;15 0;5;10;15 0;5;10;15
3 Isolat Protein Kedelai (IPK) 5 10 15
processor bersama-sama dengan 4. Es Batu* 20 20 20
garam dan setengah dari jumlah es 5
6
Garam*
Bawang putih*
3
1
3
1
3
1
batu yang digiling selama ± 10 7 Merica* 1 1 1
116
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
117
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan
baik dan benar!
1. Mengapa daging ayam broiler banyak
digunakan sebagai bahan dasar pembuatan
produk olahan?
2. Bagaimanakah karakteristik daging ayam
yang baik untuk dibuat sosis?
3. Bagaimana kriteria sosis ayam yang baik?
4. Mengapa proses penggorengan chicken
nugget harus menggunakan minyak yang
banyak?
5 . B a g a i m a n a c a ra m e l a k u k a n p ro s e s
pemaniran yang baik agar tepung panir
menempel sempurna pada nugget?
118
BAB 4
PENGOLAHAN IKAN
Jenis-Jenis Ikan
Pengolahan Ikan
Karakteristik Bahan
Prosedur Pengolahan
Pengemasan
Ikan – fillet - surimi – produk olahan surimi – ikan duri lunak – kerupuk ikan – abon
ikan – bakso ikan
119
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
Ikan dan produk produk perikanan Rendahnya konsumsi ikan disebabkan oleh
lainnya merupakan bahan pangan sumber harga beberapa komoditas perikanan yang
protein hewani disamping sumber-sumber dinilai masih cukup mahal dan ketidak
protein lainnya seperti daging sapi, daging sukaan terhadap aroma amis ikan Berbagai
a y a m , s u s u d a n t e l u r. D i s a m p i n g cara diupayakan untuk melakukan
menyediakan jenis protein hewani dalam penganekaragaman produk olahan ikan
jumlah yang relatif tinggi, ikan juga agar dapat diterima oleh setiap lapisa
memberikan asam-asam lemak tidak jeniuh masyarakat luas dan diupayakan harganya
berantai panjang yang sangat diperlukan terjangkau oleh masyarakat. Salah satu cara
oleh tubuh. Ikan dikenal sebagai sumber untuk meningkatkan konsumsi masyarakat
vitamin A yang utama di samping vitamin- pada ikan adalah dengan melakukan
vitamin lainnya serta berbagai macam pengolahan hasil perikanan menjadi
mineral yang diperlukan oleh tubuh produk olahan seperti nugget, kaki naga,
manusia. Ikan sangat diharapkan menjadi fish finger, otak otak, bakso dan sosis.
sumber zat gizi (protein, lemak, vitamin dan Pengolahan ikan menjadi produk
mineral) untuk meningkatkan status gizi olahhan diharapkan akan meningkatkan
dan kesehatan masyarakat. kesukaan terhadap ikan karena produk
Ikan merupakan salah satu sumber olahan ikan umumya memiliki bentuk yang
protein yang baik, karena memiliki daya menarik, mudah dikonsumsi, aroma amis
bioafibilitas yang tinggi dibandingkan i k a n s u d a h j a u h b e r k u ra n g. D a l a m
dengan produk hewani lainnya. Ikan, selain pengembangan produk olahan berbasis
dikenal dengan kandungan protein yang hasil perikanan sedapat mungkin
memiliki komposisi asam amino lengkap, memenuhi criteria sebagai berikut:
juga diketahui mengandung 1. Memungkinkan untuk menggunakan
polyunsaturated fatty acids (PUFA) yang semua jenis, ukuran dan bentuk ikan
berkhasiat bagi kesehatan. Asam lemak tak
2. Meningkatkan konsumsi ikan baik secara
jenuh jamak yang banyak terdapat pada
jumlah maupun gizi
ikan adalah asam lemak omega-3, terutama
eikosapentanoat/EPA (C20:5, n-3) dan 3. Menambah nilai jual
asam dokosaheksanoat/DHA (C22:6, n-3) 4. Mudah dipasarkan
(Irianto, 1993). Karena alasan tersebut, ikan 5. Mempunyai umur simpan yang panjang
menjadi salah bahan pangan pilihan untuk
Untuk mendapatkan produk olahan
pemenuhan kebutuhan gizi akan protein.
yang berkualitas baik, diperlukan bahan
Ikan merupakan jenis produk pangan baku yang berkualitas pula. Oleh karena itu
yang mudah mengalami penurunan mutu penanganan hasil perikanan pasca panen
dan kerusakan setelah proses pasca panen, harus dilakukan dengan baik untuk
sehingga perlu adanya proses penanganan menjamin kualitas bahan dasar karena ikan
secara baik untuk mempertahankan merupakan komoditas yang mudah rusak.
mutunya. Ikan akan mengalami proteolisis Oleh karena itu diperlukan pengetahuan
dengan cepat, sehingga membuat mengenai perubahan-perubahan yang
kesegarannya menurun dan menjadi cepat terjadi setelah ikan ditangkap dan faktor-
rusak. faktor yang yang mempengaruhi mutu ikan
Saat ini tingkat konsumsi ikan di selama penangkapan, penanganan dan
Indonesia masih tergolong rendah. pengolahan
120
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
121
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
122
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
Darah ikan cepat sekali mengalami tinggi yang kemudian turun beberapa
koagulasi jika dibandingkan dengan jam setelah ikan mati dan mencapai
darah hewan berdarah panas. penurunan maksimum saat
Seluruh proses yang berkkaitan berrlangsungnya rigor mortis.
dengan konversi otot dapat dibagi 5. Ciri-Ciri Ikan Segar
menjadi tiga tahap yaitu prerigor, rigor Tingkat kesegaran ikan sangat
mortis dan post rigor. Pre rigor terjadi berpengaruh terhadap kualitas hasil
saat jaringan otot menjadi lunak dan olahan ikan. Oleh karena itu pemilihan
lentur ditandai perubahan biokimia ikan berdasarkan kesegarannya
yaiitu turunnya kandungan ATP dan adalah hal yang mutlak dilakukan.
kreatin fosfat serta berlangsungnya Berikut adalah cici-ciri ikan segar:
glikolisis. Rigor mortis ditandai
1. Mata tampak cembung, menonjol
dengan mengerasnya jaringan otot.
dengan warna jernih dan masih
Ikan umumnya memiliki periode rigor
terlihat segar.
mortis sekitar 1-7 jam setelah mati.
Fase post rigor ditandai dengan 2. Insang berwarna merah dengan bau
kembali melunaknya jaringan daging. khas ikan dan tidak menunjukkan
Kondisi daging ikan secara bertahap gejala pembusukan
dan secara inderawi memberikan 3. Terdapat lendir alami yang tipis dan
kenampakan baik. Fase post rigor ini transparan pada tubuh ikan. Bau
terjadi pada saat penyimpanan lendir khas sesuai jenis ikan.
sementara pada suhu dingin (aging). 4. Memiliki sisik yang melekat kuat
Rigor mortis pada ikan mempunyai pada tubuh, mengkilat dengan
peranan penting bagi usah perikanan tanda atau warna khusus
selama ada usaha untuk menghambat 5. Sayatan daging ceah dan elastic,
kerusakan mikrobiologis. Rigor mortis bila ditekan akan kebali pada posisi
akan mempertahankan kekerasan ikan semula dalam waktu yang singkat
yang pada umumnya digunakn oleh
6. Bau ikan khas ikan segar
konsumen sebagai criteria kualitas
yang baik.
Untuk ikan yang akan dijual dalam 6. Proses Penyediaan Fillet
bentuk fillet, proses filleting akan Fillet adalah bagian daging ikan
terhambat dengan adanya fase rigor yang diperoleh dengan penyayatan
mortis ini. Oleh karena itu filleting ikan utuh sepanjang tulang belakang
dilakukan setelah rigor berlangsung dimulai dari belakang kepala hingga
atau sewaktu ikan masih berada di mendekati bagian ekor. Tulang
kapal pengkapan segera sebelum belakang dan tulang rusuk yang
rigor mortis berlangsung. membatasi badan dengan rongga
Perubahan lain yang dapat diamati perut tidak terpotong pada waktu
selama pasca mortem ikan adalah penyayatan.
hilangnya cairan atau penetesan yang Keuntungan pembuatan fillet ikan
erat hubungannya dengan kapasitas antara lain sebagai berikut:
pemegangan air oleh protein otot. a. Praktis dan siap dimasak ataupun
Pada tahap pre rigor, daging memiliki dibuat olahan lanjutan
kemampuan memegang air yang
b. Meningkatkan nilai jual ikan
123
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
124
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
gerakkan pisau ke arah belakang ikan yang telah bersih juga dapat
menuju bagian ekor. dikemas dalam kantong plastic.
· Peg a n g d a g i n g s a y a t a n p a d a Polyethylenen (PE) dengan divakum
bagaian punggung dan sayat sisi atau tanpa divakum (hampa udara) dan
daging pada bagian tulang rusuk dibekukan dalam contact plate freezer
menuju ke arah perut, buang -40oC selama 2-3 jam. Fillet
dinding perut. sebelumnya direndam dalam garam
6% selama 10-20 detik atau larutan
2). Ikan bentuk tebal dan lebar (Nila,
poliphosphat 10% aelama 1 menit
Kakap dan Gurami)
untuk mencegah adanya drip (air dari
· Sayat mulai dari belakang sirip jaringan otot yang keluar sewaktu
insang hingga belakang kepala dilelehkan ). Setelah beku, fillet ikan
· Sayat dari kepala menuju ekor disimpan di cold storage.
sepanjang sirip punggung Fillet ada yang dikuliti dan ada
· Sayat ke depan pada rangka rusuk pula yang berkulit tergantung jenis
ke kepala, penyayatan memotong ikan maupun permintaan pasar. Cara
tulang duri pengulitan dapat dilakukan dengan
· Sayat dari arah kepala ke ekor melepas kulit dari daging atau dengan
dengan pisau membentuk sudut cara penyayatan. Cara pengulitan
pada tulang rusuk, sejajarkan yang hanya melepas kulit dari daging
pisau begitu daging terlepas dari dilakukan dengan memotong daging
rusuk dan ambil fillet. ikan pada ujung bagian ekor, lalu pisau
didorong ke depan sejajar dengan
· Balikkan ikan, potong dari
meja.
belakang sirip insang hingga
belakang kepala Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam proses pemfilletan ikan adalah
· Sayat dari ekor menuju kepala
sebagai berikut:
dengan meletakkan pisau sedekat
mungkin pada sirip punggung · Gunakan ikan segar yang telah
melewati fase pengkakuan. Fillet
· Buka fillet dengan memotong kea
yang diperoleh dari ikan yang beku
rah kepala dengan memegang
atau sedang mengalami pengkakuan,
pisau dekat tulang rusuk
filletnya akan mengkerut/berlekuk
3. Pencucian atau jaringan ototnya pecah
Ikan yang telah difillet dicuci · Fillet ikan sangat rentan terhadp
m e n g g u n a k a n a i r b e rs i h u n t u k kontaminasi bakteri penyebab
menghilangkan sisa darah, lemak pembusukan maupun bakteri
maupun kotoran yang masih pathogen, untuk itu kebersihan
menempel selam proses pemfilletan harus
4. Pembekuan dan pengemasan dijaga
Fillet umumnya digunakan dalam · Pada setiap tahapan proses, kondisi
pembuatan fish block ataupun dingin mutlak diterapkan untuk
dibekukan secara individual. Fish menjaga kesegaran ikan. Suhu ikan
block merupakan fillet yang dicetak tanpa pendinginan dapat meningkat
denan menekan fillet ikan dalam suatu karena angin, matahari dan sumber
cetakan kotak dan dibekukan. Fillet panas lain.
125
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
126
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
127
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
128
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
129
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
130
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
Praktikum 1
c. Pelelehan menggunakan pemotong Pembuatan Surimi
surimi A. Tujuan
Alat pemotong surimi terdiri atas Memproduksi Surimi
wadah dengan pisau yang berputar
B. Alat dan Bahan
untuk memotong surimi beku menjadi
bentuk serpihan. Alat ini digunakan 1. Bahan
untuk produksi dalam skala besar. - 1 kg ikan cucut
- Air dingin suhu 5 – 10oC
Co n t o h p ro d u k o l a h a n i k a n - Garam
berbahan baku surimi adalah khaki naga
- Gula pasir
- Polifosfat
2. Alat
Pisau, talenan, sendok, baskom, panci,
alat pengepres, saringan, kain saring,
food processor, freezer
C. Petunjuk Praktik
1. Lakukan kegiatan praktik dengan hati-
hati dan memperhatikan K3!
2. Jaga kebersihan lingkungan praktik dan
Gambar 4.9. Kaki naga
alat praktik!
Sumber: https://caramembuatkueresepenak.blogspot.com/
2015/11/cara-membuat-nugget-kaki-naga-yang-enak.html
3. Kembalikan peralatan praktik ke tempat
semula dengan rapi!
Kaki naga adalah salah satu jenis D. Langkah Percobaan
olahan dari surimi dengan penambahan
tepung dan bumbu yang dibentuk bulat 1. Ikan dibersihkan dari sisiik isi perut dan
dan diberi tusuk sate, kemudian dibalur kepala
d e n g a n t e p u n g p a n i r. K a k i n a g a 2. Ikan di fillet kemudian dicuci dengan air
merupakan produk yang popular dan mengalir
telah diperdagangkan secara komersial 3. Pengambilan daging ikan dengan cara
di pasar lokal dengan variasi bahan baku pengerokan manual menggunakan
dari ikan maupun udang. Bila disimpan sendok
dalam kondisi beku kaki naga memiliki 4. Pembilasan daging dengan air dingin
umur simpan yang lama. Cara suhu 5- 10oC sebanyak tiga kali dengan
menyajikan kaki naga dengan cara perbandingan ikan : air dingin = 1 : 4
digoreng.
5. Daging ikan kemudian dipres untuk
menghilangkan air
6. Pembersihan daging ikan dari sisa sisik,
jaringna ikat atau duri yang masih terikut
131
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
Praktikum 2
7. Pencampuran daging ikan dengan gula 2. Alat
sebayak 3% dan polifosfat sebanyak Food processor, pisau, baskom, dandang,
0,2% dari lumatan daging dengan loyang atau wadah plastic, tusuk sate,
menggunakan food processor plastic pengemas
8. L a k u k a n p e n g a m a t a n s e c a r a C. Petunjuk Praktik
organoleptik dan penghitungan 1. Lakukan kegiatan praktik dengan hati-
rendemen terhadap surimi yang hati dan memperhatikan K3!
dihasilkan 2. Jaga kebersihan lingkungan praktik dan
alat praktik!
9. Pengemasan 3. Kembalikan peralatan praktik ke
Surimi dikemas dengan kantong plastic tempat semula dengan rapi!
tebal atau aluminium foil yang telah D. Langkah Percobaan
diberi label 1. Tambahkan garam pada surimi,
10. Diskusikan dengan kelompok hasil kemudian aduk menggunakan food
pengamatan yang telah dilakukan! processor atau secara manual
menggunakan tangan sampai
11. B u a t l a h l a p o r a n d a n ke s i m p u l a n
terbentuk adonan yang lengket
berdasarkan hasil pengamatan!
2. Tambahkan semua bahan sambil terus
Sumber: Endang S dan Voni Rorong, 2008 diaduk sampai merata, bila perlu
tambahkan air es.
3. Ambil sedikit minyak adonan, bentuk
lonjong atau bulat dan tusukkan pada
Praktikum 2 tusuk sate
4. Celupkan adonan yang sudah dibentuk
dalam kocokan telur, guling-gulingkan
Pembuatan Olahan Surimi (Kaki Naga) di atas tepung panir .
A. Tujuan 5. Kukus selama kurang lebih 15 menit,
Memproduksi Olahan Surimi (Kaki Naga) angkat, tiriskan dan biarkan dingin
B. Alat dan Bahan 6. Lakukan pengamatan secara
1. Bahan organoleptik dan penghitungan
· Surimi 0,5 kg rendemen terhadap kaki naga yang
· wortel 25 gram dihasilkan
· Garam 10 gram 7. Kemas dengan plastic PE dan dalam
· Kembang tahu 15 gram keadaan hampa udara. Simpan dalam
· Gula 7.5 gram freezer.
· Putih telur 50 gram 8. Diskusikan dengan kelompok hasil
· Terigu 50 gram pengamatan yang telah dilakukan!
· Telur 3 gram 9. Buatlah laporan dan kesimpulan
· Lada 1 gram berdasarkan hasil pengamatan!
· Tepung panir secukupnya
· Bawang putih 25 gram Sumber: Endang S dan Voni Rorong, 2008
· Es batu secukupnya
· Bawang Bombay 25 gram
132
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
Penemu “Pressure Cooker”/Panci Presto Papin. Denis Papin yang mendalami studi
tentang uap menemukan digester uap
dalam upaya untuk mengurangi waktu
memasak makanan. digester ini kedap
menggunakan tekanan uap untuk
menaikkan titik didih air sehingga
mengakibatkan masakakan lebih cepat
matang. Pada tahun1681 Papin
memperkenalkan penemuannya kepada
Royal Society of London, tapi
penemuannya dianggap sebagai studi
Gambar: Panci presto pertama dan penemunya (Dennis Papin)
ilmiah.
Sumber: https://www.asynt.com/blog/original-master-pressure/
Pada tahun 1864, George Gutbrod dari
Panci presto adalah suatu alat masak Stuttgart mulai memproduksi kompor
yang menggunakan sistim tekanan yang bertekanan yang terbuat dari kaleng besi.
sangat besar oleh uap air yang dipanaskan Pada tahun 1919, Spanyol memberikannya
di dalam panci yang tertutup rapat hak paten untuk pressure cooker Jose
sehingga tekanan uap tidak dapat keluar Martínez Alix dari Zaragoza. Martínez
dari panci, hal ini mengakibatkan uap menamakannya olla Expres
tersebut akan terjebak di dalam panci. Pada ("mengungkapkan panci masak") di bawah
saat itulah uap panas akan mempengaruhi nomor paten 71.143 di Boletín Oficial de la
makanan di dalam panci sehingga cepat Propiedad Industri.
matang tanpa merusak teksturnya, selain Pada tahun 1938, Alfred Vischler
itu uap panas dapat melunakkan duri atau memperkenalkan penemuannya yaitu Fast
tulang yang makanan ada di dalamnya. Cooker Flex-Seal di New York City. Pressure
Pada tekanan 15 psi (103 kPa ) di atas cooker buatan Vischler adalah alat yang
tekanan atmosfer , air dalam pressure pertama yang dirancang untuk digunakan
cooker dapat mencapai suhu hingga 121 ° C di rumah, dan keberhasilan tersebut
(250 ° F). menyebabkan persaingan di antara
Untuk menjaga keselamatan maka Amerika dan Eropa produsen. Pada tahun
pada bagian tutup panci biasanya dipasang 1939 New York World Fair National Presto
alat untuk membuang uap air yang Industries yang dikenal sebagai "Nasional
melebihi batas maksimal yang seharusnya, Pressure Cooker Company"
hal ini untuk menguirangi tekanan yang memperkenalkan pressure cooker sendiri.
terlalu kuat yang dapat menghancurkan
panci. Sumber:
Pa n c i b e r t e ka n a n p e r t a m a ka l i https://perawatanrtdonto.blogspot.co
diperkenalkan pada tahun 1679 oleh m/2013/06/sejarah-panci-presto-
fisikawan Perancis yang bernama Denis pressure-cooker.html
133
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
134
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
135
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
136
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
Praktikum 3
Pembuatan Bandeng Duri Lunak 2. Haluskan bumbu, balurkan bumbu
A. Tujuan halus ke seluruh badan ikan
bandengan hingga ke dalam badan,
Memproduksi Bandeng Duri Lunak
diamkan 30 menit.
B. Alat dan Bahan
3. Alasi dasar presto dengan daun pisang.
1. Bahan Tata bandeng di atas daun pisang lalu
a) Bahan dasar taburi dengan bahan iris
· 1 kg ikan bandeng 4. Presto sekitar 45-60 menit hingga
· 2 buah jeruk nipis,peras airnya tulang lunak. Angkat bandeng setelah
hangat atau dingin
· 1 sdt garam
5. L a k u k a n p e n g a m a t a n s e c a r a
· Daun pisang untuk alas
organoleptik dan penghitungan
b) Bumbu halus rendemen terhadap bandeng duri
· 10 butir bawang merah lunak yang dihasilkan
· 10 siung bawang putih 6. Pengemasan
· 3 ruas ibu jari kunyit Bandeng duri lunak dikemas vakum
· 2 ruas ibu jari lengkuas 7. Diskusikan dengan kelompok hasil
· 5 cm jahe pengamatan yang telah dilakukan!
· Garam secukupnya 8. Buatlah laporan dan kesimpulan
berdasarkan hasil pengamatan!
· 1 sdt gula pasir
Sumber: Anonim
c) Bumbu iris
· 3 batang sereh, iris halus
· 5 lembar daun salam, iris halus
· 5 lembar daun jeruk, iris halus
· 2 lembar daun panda, iris halus
2. Alat
Pisau, talenan, nampan, cobek-
munthu, panci presto, vacuum sealer
C. Petunjuk Praktik
1. Lakukan kegiatan praktik dengan hati-
hati dan memperhatikan K3!
2. Jaga kebersihan lingkungan praktik
dan alat praktik!
3. Kembalikan peralatan praktik ke
tempat semula dengan rapi!
D. Langkah Percobaan
1. Bandeng segar dibuang insang,
jerohan dan sisiknya. Cuci bersih,
rendam dengan air jeruk nipis dan
garam, diamkan 1 jam
137
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
138
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
139
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
c) Pembentukan
Adonan kemudiaan dibentuk sebesar
jari kelingkin dengan panjang sekitar
1 cm
d) Perendaman dan penggorengan
Rendam dalam minyak dingin sekitar
15 menit, nyalakan api kecil lalu
goreng sambil diaduk hingga
mengembang. Angkat dan tiriskan
Gambar 4.25. Timbangan digital
e) Pengemasan
Sumber: http://www.elevenia.co.id/prd-timbangan- Pengemasan dilakukan dengan
digital-camry-5kg-ek-5055-22001664
menggunakan plastic tebal
Berfungsi untuk menimbang bahan-
b a h a n y a n g d i p e r l u ka n d a l a m
pembuatan kerupuk ikan
d) Mangkuk
Digunakan sebagai tempat
menimbang atau mengocok telur
f) Baskom
Digunakan untuk mencampur
adonan
g) Pisau/pemotong adonan
Digunakan untuk memotong adonan
kerupuk
3) Proses pembuatan
a) Penimbangan bahan
Penimbangan dilakukan untuk
mendapatkan formula yng tepat
sehingga dihasilkan kerupuk dengan
nilai organoleptik tinggi
b) Pencampuran adonan
Telur terlebih dahulu dikocok rata
dan ditambahkan gram, gula, dan
lada kemudian diaduk rata. Kocokan
telur ini selanjutnya dicampur
dengan daging ikan tenggiri yang
sudah dihaluskan. Soda kue dan
tapioca kemudian dimasukkan
sedikit demi sedikit sampai
tercampur rata ( jangan terlalu
diuleni karena adonan akan bantat)
140
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
Praktikum 4
Pembuatan Kerupuk Ikan panjang 1 cm. Lakukan hingga adonan
A. Tujuan habis
Memproduksi Kerupuk Ikan 6. Goreng dalam minyak dingin, nyalakan
api kecil lalu goreng samba di aduk
B. Alat dan Bahan
hingga mengembang. Untuk
1. Bahan mengetahui apakah kerupuk sudah
a). Bahan dasar matang, ambil satu kerupuk lalu belah,
· 100 g daging ikan tenggiri yang apabila masih berserat berarti belum
dihaluskan matang
· 1 butir telur utuh 7. L a k u k a n p e n g a m a t a n s e c a r a
organoleptik dan penghitungan
· 1 butir kuning telur
rendemen terhadap bandeng duri
· 10 gram gula pasir lunak yang dihasilkan
· 1 sdt garam 8. Pengemasan
· ½ sdt lada halus Kerupuk ikan dikemas dengan plastic
· ½ sdt penyedap rasa bila suka tebal kemudian dirapatkan dengan
· 155 g tepung kanji/sagu sealer
· ½ sdt soda kue 9. Diskusikan dengan kelompok hasil
pengamatan yang telah dilakukan!
2. Alat
10. Buatlah laporan dan kesimpulan
Baskom, mangkuk, pisau, kompor, wajan,
berdasarkan hasil pengamatan!
serok dan sothil
Sumber: Anonim
C. Petunjuk Praktik
1. Lakukan kegiatan praktik dengan hati-
hati dan memperhatikan K3!
2. Jaga kebersihan lingkungan praktik dan
alat praktik!
3. Kembalikan peralatan praktik ke tempat
semula dengan rapi!
D. Langkah Percobaan
1. S i a p k a n m i n y a k b a r u d i w a j a n
penggorengan, sisihkan
2. Di mangkuk, kocok lepas telur utuh dan
kuning telur, tambahkan garam, gula,
lada, penyedap, aduk rata
3. Di baskom, masukkan ikan tenggiri
yang telah dihaluskan, masukkan
kocokan telur, aduk hinga semua
tercampur rata.
4. Masukkan soda kue dan tapioca sampa
tercampur ( jangn terlalu diuleni
karena adonan akan bantat)
5. Bentuk sebesar jari kelingking dengan
141
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
U n t u k m e n a m b a h p e n ge t a h u a n
tentang prospektifnya bisnis olahan ikan,
kalian dapat mempelajari secara mandiri
melalui internet. Di internet dapat dicari lebih
jauh materi tentang produk inovatif berbahan Ikan merupakan komoditas yang dapat
dasar ikan beserta metode pemasarannya. diolah menjadi produk yang memiliki nilai
Salah satu website yang dapat kalian kunjungi ekonomis yang lebih tinggi. Salah satu produk
untuk menambah wawasan dan pemahaman pemanfaatan ikan adalah ikan kaleng. Tugas
kalian tentang pembuatan wirausaha produk Anda adalah mengumpulkan data tentang
olahan ikan adalah sebagai berikut: bahan-bahan, peralatan yang dibutuhkan dan
prosedur pengolahan ikan kaleng. Anda dapat
mengumpulkan informasi melalui buku,
internet, maupun dari sumber belajar lainnya.
Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan dengan
format yang sudah disepakati dengan guru
pengampu.
penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
https://bisnisukm.com/sukses-dengan-bisnis-aneka-olahan-ikan.html
dan benar!
1. Mengapa diversifikasi produk perikanan
perlu digalakkan di Indonesia?
2. Bagaimanakah karakteristik ikan yang
cocok diolah menjadi surimi?
3. Apakah kelemahan surimi?
1.Ikan dibedakan menjadi tiga jenis 4. Bagaimana duri-duri pada ikan bandeng
berdasarkan asalnya yaitu ikan laut, ikan air yang diolah dengan panci presto dapat
tawar dan ikan air payau menjadi lunak?
2.Diversifikasi produk olahan ikan sangat 5. Bagaimanakah metode pengemasan yang
diperlukan untuk menaikkan tingkat tepat untuk produk-produk olahan ikan?
konsumsi ikan di Indonesia
3. Surimi merupakan produk beku daging ikan
4. Ikan dapat diolah menjadi beberapa produk
olahan seperti bakso, sosis, nugget, kerupuk
dan ikan duri lunak
5. Setiap jenis produk olahan ikan memerlukan
karakteristik bahan, peralatan dan prosedur
pengolahan yang berbeda.
142
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
A. Berilah tanda silang (x) pada pilihan E. aroma khas daging ayam
jawaban yang paling tepat! 6. Bahan berikut yang dapat digunakan
1. Bahan pengikat yang dipakai pada sebagai bahan pengisi untuk membuat
pembuatan sosis adalah . . .. patty (isi burger)adalah . . .
A.daging A. roti tawar, tepung panir, terigu
B. susu bubuk B. kuning telur, roti tawar, bumbu-
C.Air bumbu
D.maizena C. selada, tomat, mentimun
E. garam D. lada, garam, kuning telur
2. Fungsi es batu pada pembuatan sosis E. daging, tepung panir, kuning telur
adalah . . . 7. P e r a l a t a n y a n g d i p a k a i u n t u k
A. menambah rasa menggoreng patty (isi burger) adalah . .
.
B. mempertahankan warna daging
A. teflon
C pengawet
B. food processor
D. mempertahankan suhu adonan
agar emulsi tidak pecah C. wajan
E. menarik air D. panci
3. Selongsong buatan yang dapat E. oven
dikonsumsi langsung bersamaan 8. Isi burger digoreng dengan tujuan . . .
dengan sosis dapat dibuat dari … A. membentuk tekstur
A. plastik B. mematangkan adonan isi
B. kain C. memberi warna coklat
C. usus sapi D. member bentuk bulat
D. usus kambing E. supaya rasanya enak
E. agar agar 9. Bahan yang digunakan untuk memasak
4. Berikut ini yang bukan tujuan dari isi burger adalah . . .
perebusan sosis adalah . . . A. minyak kelapa
A. Membentuk tekstur B. air
B. M e n g h a m b a t p e r t u m b u h a n C. margarine
mikrobia
D. minyak zaitun
C. Memberi aroma khas pada produk
E. minyak wijen
D. Inaktivasi enzim proteolitik
10. Bahan isian berikut yang tidak biasa
E. Memberi bentuk pada sosis digunakan pada burger selain patty
5. Berikut yang bukan merupakan ciri-ciri adalah .. .
sosis ayam yang baik adalah. . . A. keju
A. Tekstur padat, tidak berongga B. selada
B. Tekstur lembek, banyak rongga C. tomat
C. warna putih D. wijen
D. rasa khas daging ayam E. telur
143
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
144
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
145
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
146
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
A F
Abon adalah makanan yang terbuat dari serat Fillet ikan adalah suatu irisan daging ikan
daging hewan, berwarna coklat terang, rasa tanpa sisik dan tulang (kadang-kadang juga
manis, tampak seperti serat-serat kapas tanpa kulit), diambil dari kedua sisi badan
karena didominasi oleh serat-serat otot ikan.
yang mongering yang disuwir-suwir.
Abon ikan adalah abon yang bahan dasarnya G
daging ikan
-
B
H
Bakso adalah bola bola daging yang dibuat
Hemoglobin adalah metaprotein di dalam sel
dari campuran daging sapi giling dan
darah merah yang berfungsi sebagai
tepung tapioca, tetapi ada juga bakso yang
pengangkut oksigen dari paru-paru ke
terbuat dari daging ayam, ikan atau udang
seluruh tubuh pada mamalia dan hewan
Burger adalah sejenis makanan berupa roti lainnya
berbentuk bundar yang diiris dua dan di
tengahnya diisi dengan patty yang
biasanya diambil dari daging kemudian I
sayur-sayuran berupa selada, tomat dan Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik
bawang Bombay. yang hidup di air dan bernafas dengan
insang.
C Ikan duri lunak adalah ikan yang dimasak
dengan panci bertekanan tinggi sehingga
-
duri-durinya menjadi lunak
D
J
Daging adalah bagian lunak pada hewan yang
-
terbungkus kulit dan melekat pada tulang.
Daging trsusun sebagian besar dari
jaringan otot ditambah dengan lemak yang K
melekat padanya, urat serta tulang rawan Karakteristik bahan adalah kualitas tertentu
Dendeng adalah daging yang dipotong tipis atau ciri yang khas dari suatu bahan
menjadi serpihan yang lemaknya Karkas adalah bagian-bagian ternak yang
dipangkas, dibumbui dengan saus asam, telah disembelih setelah kepala dan kaki
asin atau manis dengan dikeringkan dipisahkan lalu dikuliti dan isi perut dan isi
dengan api kecil atau diasinkan dan dada dikeluarkan sehingga yang tinggal
dijemur sampai kering. adalah daging yang masih melekat pada
tulang tanpa kepala, kaki, kulit dan jeroan.
E Kerupuk adalah makanan ringan yang dibuat
- dari adonan tepung tapioca dicampur
bahan perasa seperti udang atau ikan
Kornet adalah daging sapi yang diawetkan
dalam air garam kemudian dimask dengan
147
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
cara direbus. Biasanya digunakan potongan Produk olahan surimi adalah makanan yang
daging yang mengandung serat dihasilkan dengan pengolahan berbahan
memanjang seperti brisket. dasar surimi
Proses pembuatan adalah suatu cara atau
L metode dan teknik bagaimana mengubah
bahan baku menjadi suatu produk
-
Q
M
-
Mioglobin adalah protein dengan bentuk
struktur bulat yang menyimpan oksigen
dan terbentuk dari rantai polipeptida R
Mutu adalah tingkat baik buruknya atau taraf Rigor mortis adalah salah satu tanda fisik
atau derajat sesuatu. kematian berupa adanya kekakuan yang
terjadi secara bertahap sesuai dengan
lamanya waktu pasca kematian hingga 24
N
jam setelahnya.
Nugget adalah salah satu pangan hasil
pengolahan daging ayam yang memiliki
cita rasa tertentu, biasanya berwarna S
kuning keemasan. Sosis adalah makanan yang umumnya terbuat
dari daging (daging sapi, ayam, domba, ikan
atau babi) yang telah dicincang kemudian
O
dihaluskan dan diberi bumb-bumbu lalu
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh dimasukkan ke dalam selongsong/casing
manusia dan hewan yang berfungsi yang berbentuk bulat panjang berupa usus
sebagai alat gerak aktif yang hewan atau pembungkus buatan dengan
menggerakkan tulang. atau tanpa dimasak maupun diasapkan.
Surimi adalah daging yang dilumatkan adalah
P bahan makanan dari ikan yang dihaluskan
Pengendalian mutu adalah pengembangan hingga membentuk seperti pasta.
system untuk memastikan bahwa produk Susu adalah cairan bergizi berwarna putih
dan jasa dirancang dan diproduksi untuk yang dihasilkan oleh kelenjar susu
memenuhi atau melampaui persyaratan mamalia.
dari pelanggan maupun produsen sendiri
Peralatan adalah suatu alat atau dapat T
berbentuk tempat yang gunanya untuk
Telur adalah bahan makanan hewani yang
mendukung berjalannya pekerjaan
dikonsumsi selain daging, ikan dan susu.
Pe l a y u a n d a g i n g a d a l a h p e n a n g a n a n Umumnya telur yang dikonsumsi berasal
daginssegar setelah penyembelihan dari jenis-jenis unggas.
dengan cara menggantung atau
Ternak besar adalah peternakan yang
menyimpan selama waktu tertentu pada
diusahakan dengan memelihara hewan
temperature di atas titik beku daging (-
yang berukuran besar misalnya kuda,
1,5oC)
kerbau dan sapi.
148
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
U
Unggas adalah jenis hewan ternak kelompok
burung yang dimanfaatkan untuk daging
dan telur atau bulunya.
V
-
W
-
X
-
Y
-
Z
-
149
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
150
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
Liliy Mariana Salman.2008. Modul /bahan Sri Rini Dwiari. 2003. Pembuatan Abon
Ajar Pembuatan Bakso. Cianjur: PaTK Daging Sapi.Cianjur: Departemen
Pertanian. Pendidikan Nasional P4TK Pertanain.
Sri Rini Dwiari. 2003. Pembuatan Chicken
Lily Mariana Salman. 2008. Modul/Bahan Ajar Nugget. Cianjur: Departemen Pendidikan
Pembuatan Sosis. Cianjur: P4TK Pertanian. Nasional P4TK Pertanain.
Yudhistira Pratama dkk. 2014. “Pengendalian
Mutu Pada Daging ternak Besar (Sapi) dan
Peni Siwi Utami.2012.Penanganan Susu
O l a h a n n y a ” .
Segar Dalam Menjaga Kualitas Pasca
http://www.academia.edu/7099396/Makala
Pemerahan. http://livestock-
h_pmht-print.Diakses tanggal 27 Desember
livestock.blogspot.com/2012/03/penangan
2018.
an-susu-segar-dalam-menjaga.html. Diakses
27 Desember 2018.
Shabrina Qosthari.2016.Pengaruh
Penggunaan Jumlah Tapioka dan Soda Kue
Terhadap Hasil Jadi Amplang Ikan Lele
( C l a r i a s S p . ) .
http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.p
h p / j u r n a l - t a t a -
boga/article/view/14260/12972. Diakses
tanggal 30 Desember 2018.
151
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
152
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
153
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
154
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
155
AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA PEDAGING
156