B. KOMPETENSI DASAR
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
a) Pada tahap pengumpulan data dan eksperimen, peserta didik dapat melakukan identifikasi secara cermat
dan teliti tentang karakteristik produk (kenampakan, tekstur, warna), komponen penyusun produk, dan
jenis mikroorganisme yang berperan dalam proses fermentasi serta membuat kesimpulan dengan benar.
b) Pada tahap pengumpulan data dan eksperimen, peserta didik dalam kelompok dengan hati – hati, penuh
tanggung jawab dan peduli dapat melakukan proses fermentasi dengan kapang dalam pembuatan tempe
sesuai prosedur yang benar.
c) Pada tahap pengorganisasian dan formulasi penjelasan, peserta didik dalam kelompok dengan
bertanggung jawab dan penuh kepedulian dapat mengolah informasi berdasarkan orientasi masalah,
pengumpulan data melalui verifikasi serta eksperimen dengan benar.
d) Pada tahap menganalisis proses inkuiri, peserta didik dalam kelompok dengan penuh percaya diri dan
santun dapat mempresentasikan hasil kegiatan kelompok tentang teknik fermentasi dengan benar.
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara
umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas
yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron
eksternal.
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang
dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi
akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada
produksi makanan.
Persamaan Reaksi Kimia
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi
(ATP)
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya
melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar
organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.
Fermentasi dengan kapang merupakan kegiatan mikroorganisme jenis kapang pada bahan hasil
pertanian. Beberapa jenis kapang telah banyak dimanfaatkan dalam pengolahan pangan antara lain :
jenis Rhizopus oligosporus, Rhizopus oryzae yang berperan dalam pembuatan tempe, Neurospora
sithophila yang menghasilkan miselium dengan pigmen orange pada oncom, dan jenis-jenis yang
lain.
Kapang yang digunakan dalam proses fermentasi dapat tumbuh secara alami (spontan) atau dengan
dipersiapkan dalam bentuk inokulum yang praktis dalam penggunaannya.
Pemanfaatan Kapang dalam Industri Fermentasi
Kapang banyak digunakan dalam fermentasi makanan maupun dalam industri kimia. Perbedaan
yang spesifik pada. makanan yang difermentasi dengan menggunakan kapang dibandingkan dengan
yang diifermentasi menggunakan bakteri atau khamir adalah adanya pertumbuhan miselium kapang pada
permukaan makanan yang mempengaruhi kenampakan makanan. Kapang sudah banyak
digunakan/dimanfaatkan dalam fermentasi makanan seperti: tempe, oncom merah, oncom hitam dan
lain-lain seperti terlihat pada table 1 berikut ini :
Tabel 1. Penggunaan kapang dalam fermentasi makananan
Pada proses pematangan keju, kapang jenis Penicilliumrequefortisangat berperan dalam pembentukan
cita rasa dan aroma yang menyebabkan cita rasa keju menjadi mantap. Di samping itu kapang tersebut
dapat menghasilkan warna biru pada permukaan keju, sehingga kenampakan keju menjadi menarik.
Dalam bidang industri, kapang banyak digunakan untuk memproduksi berbagai asam, enzim dan
antibiotik seperti terlihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Penggunaan kapang dalam Industri
Dalam fermentasi makanan oleh kapang enzim yang berperan terutama adalah enzim amilopektik dan
proteolitik, masing-masing untuk memecah pati dan protein yang terdapat di dalam substrat. Pemecahan
pati oleh enzim amilopektik penting terutama dalam produk-produk yang menggunakan ragi tape dan
kanji sebagai staternya. Pemecahan protein oleh enzim proteolitik penting tertutama dalam pembuatan
kecap dan tauco.
Bakteri banyak digunakan pada proses fermentasi industri pangan maupun kimia. Fermentasi
menggunakan bakteri dapat berlangung secara spontan, misalnya dalam fermentasi sayur asin dan
pikel, atau dengan cara menambahkan kultur murni bakteri, misalnya dalam fermentasi yoghurt, nata de
coco, nata de soya dan keju.
Menurut ilmu biokimia, fermentasi adalah perubahan kimia yang terjadi pada bahan organik (bahan
pangan) oleh enzim. Enzim tersebut dapat dihasilkan oleh mikroba atau oleh enzim yang ada pada
bahan pangan tersebut. Sedangkan menurut ilmu teknologi pangan, fermentasi dapat diartikan sebagai
suatu proses pengawetan bahan pangan, karena beberapa jenis fermentasi akan memproduksi alkohol
dan asam yang dapat menghambat pertumbuhan beberapa jenis mikroba kontaminan
(pencemar).
Bakteri merupakan mikroba yang sangat penting dalam industri pengolahan hasil pertanian. Proses
fermentasi dengan bakteri dapat berlangsung secara spontan, artinya dalam proses tersebut tidak
memerlukan penambahan kultur murni bakteri, tetapi bakteri yang diharapkan dapat melakukan
aktivitas fermentasi, secara alami sudah ada pada bahan atau lingkungan di sekitarnya.
Pada prinsipnya semua proses fermentasi dengan bakteri adalah sama, yaitu proses
perubahan/peruraian kimia yang terjadi pada bahan. Setiap jenis bakteri hanya dapat tumbuh pada media
(bahan) tertentu saja dan hasil fermentasinya juga tertentu (spesifik).
Tabel 3.Hubungan antara bahan dasar, bakteri yang berperan, hasil fermentasi dan perubahan yang
terjadi.
No Bahan dasar Bakteri yang berperan Hasil fermentasi Perubahan yang terjadi
Sawi/ kobis Enterobacter aerogenes Sayur asin/ asinan Gula menjadi asam laktat
Erwinia herbicola
Leuconostoc mesenteroides
Lactobacillus plantarum
Air kelapa/ Acetobacter xylinum Nata de coco/ nata Gula menjadi selulosa
limbah air tahu de soya
Susu Streptococcus thermophillus Yoghurt Laktosa menjadi asam
Lactobacillus bulgaricus laktat
Streptococcus lactis
Susu Lactobacillus bulgaricus Kefir Laktosa menjadi asam
laktat
Lembar Kerja
FERMENTASI DENGAN KAPANG
Tujuan
Setelah menyelesaikan praktik ini, peserta didik diharapkan mampu memahami konsep fermentasi dengan
kapang dan factor - faktor yang mempengaruhinya.
Alat Bahan
Langkah Kerja:
1) Kacang kedele dicuci bersih dan direndam semalam.
2) Rebus kacang kedele yang sudah direndam, kemudian kupas kulitnya.
3) Kukus kacang kedele selama 30 menit, kemudian tiriskan dan masukkan ke dalam ayakan bambu, lalu
biarkan dingin.
4) Tambahkan laru tempe sebanyak 1 g/ kg kacang kadele matang, aduk dengan pengaduk kayu sampai
tercampur rata.
5) Kemas kacang kedelai menggunakan daun / plastic yang telah dilubangi, fermentasi selama 2 hari.
6) Buatlah kesimpulan dan diskusikan dengan teman – teman Anda.
a. Pendekatan : Saintifik
b. Model Pembelajaran : Inkuiri Learning Terbimbing
c. Metode Pembelajaran :
Study literatur,
Diskusi,
Kerja kelompok, dan
Tugas.
Pengamatan,
Tes formatif,
Presentasi
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tanggung Peduli
Disiplin Jujur
No Nama jawab lingkungan Nilai
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
n
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat aspek sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
b. Kunci Jawaban
20 20 30 30
1.
2.
3.
Keterangan :
1. Setiap jawaban benar, skornya 20.
2. Jumlah skor maksimal 100.
4.4 Melakukan Mengikuti tahapan Mengidentifikasi jenis – jenis Identifikasi jenis – jenis 40
Proses Fermentasi proses identifikasi mikroorganisme yang berperan mikroorganisme yang
jenis – jenis dalam fermentasi berperan dalam
mikroorganisme fermentasi!
yang berperan
dalam fermentasi.
Melakukan praktik proses Lakukanlah praktik 60
Melakukan fermentasi dengan kapang proses fermentasi
tahapan proses (tempe)! dengan kapang
fermentasi. (tempe)!
Nilai KD – Keterampilan :
ditentukan berdasarkan skor rerata optimum (nilai tertinggi) dari aspek (Indikator pencapaian kompetensi) yang dinilai
b. Instrumen dan Rubrik Penilaian
40 60
1.
2.
3.
4.
Keterangan :
1. Setiap jawaban benar, skornya 20.
2. Jumlah skor maksimal 100.
Media
Alat dan Bahan Ajar Sumber Belajar Keterangan
pembelajaran
Papan Tulis Kapur tulis, spidol, - Buku teks bahan ajar Media pembelajaran (alat
LKS Laptop, LCD/ siswa, Dasar Proses bantu proses pembelajara
Power Point proyektor, ATK, Pengolahan Hasil untuk menyampaikan
Kedelai 1 paket alat dan bahan Pertanian dan materi pembelajaran)
Air praktik pembuatan Perikanan, Direktorat Sumber Belajar (Referensi
tempe. SMK Kemendikbud RI yang terkait dengan topik)
tahun 2013
- Internet
- Sumber lain yang
relevan
AMRI , S. Pd
NIP. 19660625 199103 1 005
LAMPIRAN
LEMBAR KERJA SISWA
I. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara
umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas
yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron
eksternal.
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang
dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi
akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada
produksi makanan.
Persamaan Reaksi Kimia
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi
(ATP)
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya
melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar
organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.
Khamir (ragi/yeast) banyak berperan pada proses fermentasi bahan pangan, seperti pada pembuatan
roti, bir, anggur, tape dan brem. Meskipun fermentasi tape dan brem menggunakan berbagai jenis
mikroba, namun peranan yang sangat menonjol adalah khamir, seperti Saccharomyces, Candida,
Endomycopsis dan Hansenula. Sedangkan pada fermentasi bir, anggur dan roti menggunakan satu
spesies khamir, yaitu Saccharomyces cereviceae. Khamir jenis Saccharomyces cereviceae ini
merupakan isolat yang terkandung di dalam ragi roti yang saat ini diproduksi dengan skala industri
dengan menggunakan molase sebagai medium (Ansori Rachman, 1989).
Proses fermentasi dengan khamir dapat dilakukan menggunakan satu spesies khamir maupun
menggunakan gabungan beberapa jenis khamir. Pembuatan roti, anggur dan bir merupakan contoh
pemanfaatan proses fermentasi menggunakan satu spesies khamir yaitu Saccharomyces cereviceae.
Sedangkan pembuatan tape dan brem merupakan proses fermentasi menggunakan beberapa jenis
khamir seperti Endomycopsis, Candida, Hansenula, dan Saccharomyces, disamping mikroba-
mikroba lain yang turut berperan aktif seperti kapang dan bakteri.
Pada pembuatan roti, proses fermentasi akan mengubah gula menjadi gas CO2 dan alkohol.
Gas CO2 yang diproduksi secara cepat menyebabkan terbentuknya rongga-rongga di dalam adonan
sehingga roti menjadi mengembang. Gula yang diubah oleh khamir adalah gula yang berasal dari
tepung terigu atau dari gula yang sengaja ditambahkan. Prinsip reaksi fermentasi oleh khamir
pada substrat gula dapat digambarkan sebagai berikut (Potter, N., 1986).
Fermentasi dengan kapang merupakan kegiatan mikroorganisme jenis kapang pada bahan hasil
pertanian. Beberapa jenis kapang telah banyak dimanfaatkan dalam pengolahan pangan antara lain :
jenis Rhizopus oligosporus, Rhizopus oryzae yang berperan dalam pembuatan tempe, Neurospora
sithophila yang menghasilkan miselium dengan pigmen orange pada oncom, dan jenis-jenis yang
lain.
Kapang yang digunakan dalam proses fermentasi dapat tumbuh secara alami (spontan) atau dengan
dipersiapkan dalam bentuk inokulum yang praktis dalam penggunaannya.
Pemanfaatan Kapang dalam Industri Fermentasi
Kapang banyak digunakan dalam fermentasi makanan maupun dalam industri kimia. Perbedaan
yang spesifik pada. makanan yang difermentasi dengan menggunakan kapang dibandingkan dengan
yang diifermentasi menggunakan bakteri atau khamir adalah adanya pertumbuhan miselium kapang pada
permukaan makanan yang mempengaruhi kenampakan makanan. Kapang sudah banyak
digunakan/dimanfaatkan dalam fermentasi makanan seperti: tempe, oncom merah, oncom hitam dan
lain-lain seperti terlihat pada table 1 berikut ini :
Tabel 1. Penggunaan kapang dalam fermentasi makananan
Pada proses pematangan keju, kapang jenis Penicilliumrequefortisangat berperan dalam pembentukan
cita rasa dan aroma yang menyebabkan cita rasa keju menjadi mantap. Di samping itu kapang tersebut
dapat menghasilkan warna biru pada permukaan keju, sehingga kenampakan keju menjadi menarik.
Dalam bidang industri, kapang banyak digunakan untuk memproduksi berbagai asam, enzim dan
antibiotik seperti terlihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Penggunaan kapang dalam Industri
Dalam fermentasi makanan oleh kapang enzim yang berperan terutama adalah enzim amilopektik dan
proteolitik, masing-masing untuk memecah pati dan protein yang terdapat di dalam substrat. Pemecahan
pati oleh enzim amilopektik penting terutama dalam produk-produk yang menggunakan ragi tape dan
kanji sebagai staternya. Pemecahan protein oleh enzim proteolitik penting tertutama dalam pembuatan
kecap dan tauco.
Bakteri banyak digunakan pada proses fermentasi industri pangan maupun kimia. Fermentasi
menggunakan bakteri dapat berlangung secara spontan, misalnya dalam fermentasi sayur asin dan
pikel, atau dengan cara menambahkan kultur murni bakteri, misalnya dalam fermentasi yoghurt, nata de
coco, nata de soya dan keju.
Menurut ilmu biokimia, fermentasi adalah perubahan kimia yang terjadi pada bahan organik (bahan
pangan) oleh enzim. Enzim tersebut dapat dihasilkan oleh mikroba atau oleh enzim yang ada pada
bahan pangan tersebut. Sedangkan menurut ilmu teknologi pangan, fermentasi dapat diartikan sebagai
suatu proses pengawetan bahan pangan, karena beberapa jenis fermentasi akan memproduksi alkohol
dan asam yang dapat menghambat pertumbuhan beberapa jenis mikroba kontaminan
(pencemar).
Bakteri merupakan mikroba yang sangat penting dalam industri pengolahan hasil pertanian. Proses
fermentasi dengan bakteri dapat berlangsung secara spontan, artinya dalam proses tersebut tidak
memerlukan penambahan kultur murni bakteri, tetapi bakteri yang diharapkan dapat melakukan
aktivitas fermentasi, secara alami sudah ada pada bahan atau lingkungan di sekitarnya.
Pada prinsipnya semua proses fermentasi dengan bakteri adalah sama, yaitu proses
perubahan/peruraian kimia yang terjadi pada bahan. Setiap jenis bakteri hanya dapat tumbuh pada media
(bahan) tertentu saja dan hasil fermentasinya juga tertentu (spesifik).
Tabel 3.Hubungan antara bahan dasar, bakteri yang berperan, hasil fermentasi dan perubahan yang
terjadi.
No Bahan dasar Bakteri yang berperan Hasil fermentasi Perubahan yang terjadi
Sawi/ kobis Enterobacter aerogenes Sayur asin/ asinan Gula menjadi asam laktat
Erwinia herbicola
Leuconostoc mesenteroides
Lactobacillus plantarum
Air kelapa/ Acetobacter xylinum Nata de coco/ nata Gula menjadi selulosa
limbah air tahu de soya
Susu Streptococcus thermophillus Yoghurt Laktosa menjadi asam
Lactobacillus bulgaricus laktat
Streptococcus lactis
Susu Lactobacillus bulgaricus Kefir Laktosa menjadi asam
laktat
Alat Bahan
Langkah Kerja:
7) Kacang kedele dicuci bersih dan direndam semalam.
8) Rebus kacang kedele yang sudah direndam, kemudian kupas kulitnya.
9) Kukus kacang kedele selama 30 menit, kemudian tiriskan dan masukkan ke dalam ayakan bambu, lalu
biarkan dingin.
10) Tambahkan laru tempe sebanyak 1 g/ kg kacang kadele matang, aduk dengan pengaduk kayu sampai
tercampur rata.
11) Kemas kacang kedelai menggunakan daun / plastic yang telah dilubangi, fermentasi selama 2 hari.
12) Buatlah kesimpulan dan diskusikan dengan teman – teman Anda.
Kelompok : ……………………………………………..
Kelas : ……………………………………………..
Nama anggota : 1……………………………………………..
2……………………………………………..
3……………………………………………..
4……………………………………………..
Soal Unjuk Kerja
Kelompokkan contoh produk fermentasi yang telah disiapkan berdasarkan jenis mikroba yang berperan dan
tuliskan hasil pengamatan ke dalam Tabel 1.
2. Tempe
3. Youghurt
Kesimpulan :
………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………….......................
.............................
L. TES FORMATIF
2. Jelaskan jenis – jenis mikroba yang berperan dalam pembentukan produk fermentasi tersebut sesuai dengan
yang Anda ketahui !
3. Perhatikan contoh produk yang telah diamati tadi (roti, tempe, youghurt, kecap),
a. Produk mana yang mikrobanya termasuk jenis bakteri ?
b. Produk mana yang mikrobanya termasuk jenis kapang/ jamur ?
c. Produk mana yang mikrobanya termasuk jenis khamir/ yeast ?
4. Sebutkan nama dari jenis – jenis mikroba tersebut (bakteri, kapang dan khamir) !
Kelompok : ……………………………………………..
Kelas : ……………………………………………..
Nama anggota : 1……………………………………………..
2……………………………………………..
3……………………………………………..
4……………………………………………..
JAWABAN !