Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

PEMBUATAN
TAPE KETAN, UBI, SINGKONG, TALAS DAN GELO

Kelompok 2

1. Andryani Huwaida O. (03)


2. Arga Zura Nugeraha (04)
3. Dian Safitri (10)
4. Dwi Kartika (11)
5. Fitrotul Azizah (13)
6. Hema Septia Bemanda (15)
7. Lailatul Maghfiroh (18)
8. M. Radhiya Rifki S. (19)
9. M. Nastain (21)
10. Risky Rahmawati (25)
11. Rizka Alfiyah (27)
12. Sabrina Septianti (29)

X2
SMA NEGERI 1 BANDAR
2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur Saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
karunia dan rahmat-Nya lah, kami dapat menyelesaikan laporan pembuatan tapai ini.
Dengan kerja keras dan dengan penuh rasa syukur kami telah menyelesaikan tugas
pembuatan 5 jenis tapai meski masih jauh dari kata sempurna kami anggap sebagai pengalaman
dan kami akan kembangkan menjadi yang lebih baik lagi.
Kami sadari bahwa dalam pembuatan tugas ini masih banyak kekurangan, untuk itu kami
mohon kritik dan saran dari Bapak guru untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Semoga bermanfaat dan dapat mencapai tujuan, atas bantuan dan perhatian semua pihak
kami ucapkan terimakasih.

Fitrotul Azizah
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Biologi merupakan suatu ilmu yang berdekatan dengan kehidupan kita sehari-hari dan
biologi merupakan suatu penghubung dari semua ilmu alam dan juga sebagai ilmu yang
mempertemukan ilmu alam dengan ilmu sosial.
Salah satu pokok pembahasan di dalam ilmu biologi adalah bioteknologi. Dimana
bioteknologi disini dibagi ke dalam bioteknologi modern dan bioteknologi konvensional.
Salah satu contoh bioteknologi konvensional adalah pembuatan Tape. Tape merupakan
makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Dimana dalam pembuatan tape
berlangsung proses fermentasi. Tape dibuat tidak hanya sehari langsung jadi, tetapi
diperlukan waktu berhari-hari untuk proses fermentasinya.
Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan
makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang
berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak
mikroorganisme.
Namun pada kesempatan kali ini,kelompok kami melakukan eksperimen dengan membuat
tape menggunakan 5 bahan baku utama,yaitu Singkong,beras ketan,ubi,talas dan gelo.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi
tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp.; khamir
Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces
cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. Dan Bacillus sp. Kedua
kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape.
Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim amilolitik yang
akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang lebih sederhana
(disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi
(saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula sederhana tersebut
menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada tape. Semakin lama tape
tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya. Pada beberapa daerah, seperti Bali dan Sumatera
Utara, cairan yang terbentuk dari pembuatan tape tersebut diambil dan diminum sebagai
minuman beralkohol.

B. RUMUSAN MASALAH
Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang dibahas dalam karya
tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pembuatan tape ?
2. Bagaimana proses fermentasi pada tape ?
3. Apakah udara mempengaruhi proses fermentasi pada tape?
4. Apa yang terjadi jika talas,ubi dan gelo difermentasi menjadi tape? Akankah rasanya
enak?
C. TUJUAN

1. Menjelaskan langkah-langkah pembuatan tape singkong,talas,ubi,ketan dan gelo


2. Menjelaskan proses fermentasi pada tape singkong,talas,ubi,ketan dan gelo
3. Menjelaskan proses penyimpanan terhadap fermentasi tape.

D. MANFAAT PENELITIAN
Beberapa manfaat yang dapat diambil oleh penulis dan pembaca adalah sebagai berikut:
1. Mencipatakan inovasi baru dengan mengembangkan berbagai jenis tape
2. Mengetahui proses fermentasi pada tape
3. Mengetahui pengaruh udara pada proses fermentasi tape
LANDASAN TEORI

1. Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi = penerapan) dan
logos (ilmu). Bioteknologi adalah cabang biologi yang mempelajari pemanfaatan prinsip
ilmiah dan rekayasa terhadap organisme, proses biologis untuk meningkatkan potensi
organisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan manusia.bisa diartikan
juga,Bioteknologi adalah penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayas genetika secara
terpadu untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi kepentingan manusia.Bioteknologi
dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu bioteknologi modern dan bioteknologi konvensional.Salah
satu contoh dari bioeknologi konvensional adalah pembuatan tape ini.Dan salah satu contoh
dari bioteknologi modern adalah rekayasa genetika.
Ciri-ciri utama bioteknologi adalah adnya benda biologi berupa benda mikro organisme
tumbuhan atau hewan, adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri, dan produk
yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.Generasi pertama adalah bioteknologi
sederhana yaitu penggunaan mikroba yang masih secara tradisional dalam produksi makanan
dan tanaman ataupun pengawetan makanan, sebagai contoh yaitu pembuatan tempe, tape,
cuka, dan lain-lain. Generasi kedua adalah proses berlangsung dalam keadaan tidak steril,
sebagai contoh pembuatan kompos dan produksi bahan kimia. Generasi ketiga adalah proses
dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh produkasi antibiotic dan hormon. Generasi
keempat adalah generasi bioteknologi baru, sebagai contoh produksi insulin.

2. Pengertian Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi,
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah
etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan
dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum
digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman
beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang
tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.

3. Pengertian Tape
Pembuatan tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai (Saccharomyces
cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas kulitnya. Ada dua teknik
pembuatan yang menghasilkan tapai biasa, yang basah dan lunak, dan tapai kering, yang
lebih legit dan dapat digantung tanpa mengalami kerusakan
Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia,
terutama orang sunda. Tape ini dibuat dengan cara difermentasikan selama 2-3 hari, dengan
bantuan bakteri saccharomyces cerivisiae. Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis
fibuligera.
ALAT BAHAN SERTA LANGKAH KERJA

1. ALAT

 Panci
 Baskom
 Pisau
 Wadah (ceting)
 Plastik

2. BAHAN

 Singkong
 Talas
 Ubi
 Ketan
 Gelo
 Air
 Ragi
 Daun pisang

3. Langkah kerja

a. Rebus Singkong,talas,ubi,ketan dan Gelo


b. Dinginkan
c. Beri ragi pada setiap masing-masing bahan.Kemudian susun bahan tape di dalam
ceting.
d. Tutup wadah rapat-rapat dengan daun yang dilapisi plastik
e. Diamkan selama 2-3 hari agar matang terfermentasi
HASIL
HASIL AKHIR
PEMBAHASAN

1. Pada tahap proses pembuatan tapai,singkong ,ubi,talas,gelo yang sebelum difermentasikan


masih berbentuk awal (belum ada perubahan, teksturnya masih keras). Tetapi setelah
difermentasikan selama 2-3 hari, keadaan atau tekstur pada singkong berubah menjadi lunak
atau empuk.

2. Proses yang terjadi : Proses pembuatan tape melibatkan proses fermentasi yang dilakuk
cerivisiae. Jamur ini memiliki kemampuan dalam mengubah karbohidrat (fruktosa dan
glukosa) menjadi alcohol dan karbondioksida.Suhu lingkungan sangat mempengaruhi
banyaknya kadar amilum, glukosa, alkohol, dan asam cuka yang dihasilkan dari proses
fermentasi. Fermentasi yang terjadi pada tape ketan dan singkong terjadi selama 3-4 hari.
Selain itu, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya
proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses fermentasi tidak
memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada ketan yang tertutup rapat
lebih cepat dibandingkan dengan ketan/singkong yang diletakkan di tempat terbuka.Lamanya
proses fermentasi mempengaruhi kadar alkohol yang dihasilkan. Semakin lama, semain
banyak kadar alkoholnya.

3. Rasa manis pada tape ketan ini karena terjadi perubahan dari karbohidrat yaitu berupa pati
dihidrolisis oleh mikroorganisme dalam ragi dipecah menjadi glukosa. Glukosa
menimbulkan rasa manis pada tape ketan. Semakin banyak glukosa yang dihasilkan maka
semakin tinggi rasa manis yang ditimbulkan. Pembentukkan glukosa merupakan tahapan
suatu rangkaian proses yang panjang. Dalam pemanfaatan proses fermentasi ini agar
mendapatkan rasa tape yang manis harus dikonsumsi pada waktu yang tepat yaitu sekitar 2-3
hari setelah pemeraman

4. Dari 5 tape yang dibuat,hampir semuanya berhasil kecuali tape talas. Tekstur akhir dari talas
setelah 3 hari fermentasi menghasilkan bau yang tidak sedap dan tekstur yang sangat benyek.
Rasanya juga sangat aneh. Penyebab kegagalan tape talas ini mungkin karena tekstur dari
talas itu sendiri. Sebelum difermentasi, tekstur dari talas sendiri sudah berair dan
menghasilkan getah.

5. Berbanding terbalik dengan tape talas,tape ubi,gelo, singkong serta ketan mempunyai rasa
yang enak,manis dan tekstur yang tidak terlalu lembek. Pemberian ragi serta pembungkusan
wadah dilakukan dengan baik oleh kami sehingga hasil akhir dari tape kami lumayan
memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai