1. Pengertian Daging
Daging adalah bagian lunak pada hewan yang terbungkus kulit dan melekat pada
tulang yang menjadi bahan makanan bergizi tinggi karena mengandung karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan mineral. Daging tersusun sebagian besar dari jaringan otot, ditambah
dengan lemak yang melekat padanya, urat, serta tulang rawan.
Daging merupakan otot hewan atau ikatan jaringan serat otot dari hewan potong.
Daging tersusun atas zat-zat yang berguna untuk kebutuhan tubuh, seperti; protein, lemak,
air, garam, zat ekstraktif dan sedikit karbohidrat. Dalam menu Indonesia daging digunakan
sebagai lauk pauk dan sumber protein yang berasal dari hewan, sedangkan dalam makanan
kontinental, daging digunakan sebagai main course
Daging merupakan salah satu bahan makanan asal ternak yang kaya akan protein, zat
besi dan beberapa vitamin penting terutama vitamin B. Daging adalah ; “Urat daging (otot)
yang melekat pada kerangka kecuali urat daging pada bibir, hidung dan telinga yang berasal
dari hewan yang sehat saat dipotong” (Departemen Perdagangan RI, 2007).
Daging ialah bagian lunak pada hewan yang terbungkus kulit dan melekat pada
tulang yang menjadi bahan makanan. Daging tersusun sebagian besar dari jaringan otot,
ditambah dengan lemak yang melekat padanya, urat, serta tulang rawan (Wikipedia, 017).
Daging adalah bagian dari otot skeletal karkas ruminansia yang terdiri atas aging
Potongan Primer (prime cut), Daging Potongan Sekunder (secoundary cut), Daging ariasi
(variety/fancy meats), dan Daging Industri (manufacturing meat) (Permentan, 2015).
2. Jenis Bahan Makanan dari Daging dan Karakteristiknya
Beberapa jenis bahan makanan dari daging
a. Daging Sapi
Daging sapi berwarna merah pucat, merah keungu-
unguan atau kecoklatan dan akan berubah menjadi
warna chery bila daging tersebut terkena oksigen,
serabut daging halus tapi tidak mudah hancur dan ada
sedikit lemak yang berwarna kuning. Selain itu,
daging sapi bertekstur keras, tapi tidak kaku..
Gambar 1.1. Daging Sapi
Konsistensi liat, jika saat dicubit seratnya terlepas maka daging sudah tidak baik. Bau
dan rasa aromatis daging sapi. Biasanya daging sapi yang baik berwarna merah terang,
seratnya halus dan lemaknya berwarna kekuningan. Daging yang kaku dan berwarna
gelap menunjukkan bahwa penyembelihan dilakukan pada kondisi tidak tepat, misalnya
hewan dalam keadaan stress atau kehabisan tenaga. Sedangkan sapi berwarna cokelat
menandakan bahwa daging sapi tersebut sudah terkena udara terlalu lama.
Perbedaan karakteristik daging sapi muda dengan daging sapi dewasa
Tabel 1.1. Perbedaan Daging Sapi Muda dan Daging Sapi Tua
b. Daging Kerbau
Daging kerbau memiliki warna merah tua, serabut
ototnya lebih kasar, terdapat lemak berwarna kuning
dan keras, tekstur daging kerbau lebih liat di
bandingkan dengan daging-daging lainnya karena
biasanya disembelih pada umur tua. Rasa hampir
sama dengan daging sapi.
Gambar 1.2. Daging Kerbau
c. Daging Kuda
Daging Kuda Warna daging merah kecoklatan, bila
terkena udara luar berubah menjadi lebih gelap.
Serabut lebih kasar dan panjang Diantara serabut tidak
ditemukan lemak Konsistensi padat Lemak berwarna
kuning emas, dengan konsistensi lunak karena banyak
d. Daging Domba
Daging Domba Warna merah muda. Daging terdiri
dari serat-serat halus yang sangat rapat jaringannya.
Konsistensi cukup padat. Diantara otot-otot dan
dibawah kulit terdapat banyak lemak. Lemak
berwarna putih. Bau sangat khas pada daging domba
jantan.
Gambar 1.4. Daging Domba
e. Daging Kambing
Daging kambing yang baik warnanya merah jambu
lebih pucat dari daging domba, seratnya halus,
lemaknya keras dan kenyal berwarna putih
kekuningan, sedangkan dagingnya berbau lebih keras
daripada daging sapi. Daging kambing jantan berbau
khas daging kambing betina. Kalau daging
Gambar 1.5. Daging Kambing
dikuliti, selalu terdapat rambut/bulu yang melekat pada lapisan di bawah bulu
(subcuttan)
f. Daging Babi
Daging berwarna merah pucat hingga merah muda.
Otot punggung yang banyak mengandung lemak,
biasanya nampak kelabu putih. Daging berserat halus,
konsistensi padat, mudah mencair pada suhu ruang,
dan baunya khas. Pada umur tua, daging babi
berwarna lebih tua, sedikit lemak dan
Gambar 1.6. Daging Babi
Serabut kasar. Lemak jauh lebih lembek dibanding lemak sapi atau kambing. Bila
dimasak akan berwarna kelabu putih.Sedangkan daging babi hutan atau celeng,
memiliki tekstur lebih kasar dan warna lebih gelap, sehingga sepintas lalu daging celeng
mirip dengan daging sapi. Namun celeng memiliki aroma bau khas babi yang kuat
sehingga dapat diidentifikasi konsumen lewat aromanya
3. Struktur Daging
Daging terdiri dari jaringan otot, lemak, tulang, zat ekstraktif dan jaringan ikat.
1) Serabut Otot
Daging kurus merupakan jaringan otot dan serat yang mengandung zat ekstraktif dan
protein. Serabut otot merupakan struktur berbentuk panjang, tipis dan berikatan satu
sama lain oleh benang yang disebut myofibril. Miofibril merupakan suatu membran
protein seperti jelly, transparan dan kental yang disebut dengan sarkomer. Dalam
Sarkomer terdapat myofilamin aktin dan miosin, yang merupakan unsur terkecil yang
membentuk daging. Serabut otot terbungkus dalam suatu jaringan ikat.
2) Jaringan Ikat
Jaringan ikat bersama-sama dengan pembuluh darah, lemak dan syaraf terikat dengan
selaput keras yang membentuk otot; fungsinya untuk merekatkan otot pada tulang dan
sendi (menghubungkan gabungan tulang dan tulang rawan). Jaringan tersebut
mengandung dua protein yaitu kolagen (berwarna putih) dan elastin (berwarna kuning).
Kolagen biasanya terdapat pada jaringan disekeliling otot dan dalam urat daging, Elastin
ditemukan dalam jaringan yang kuning dari sendi dan tulang rawan. Otot adalah
jaringan yang mempunyai struktur dan fungsi utama sebagai alat penggerak. Otot yang
sering digunakan memiliki jaringan ikat lebih banyak yang berarti memiliki tekstur
daging yang lebih keras. Jaringan ikat dipengaruhi oleh: Usia hewan, semakin
bertambah usia semakin keras serat pembungkus jaringan. Pada bagian hewan mana
daging diperoleh dari otot hewan. Jika otot banyak digunakan untuk bergerak atau
sering digunakan untuk keperluan manusia (seperti membajak) maka memiliki jaringan
ikat lebih benyak dibandingkan hewan peliharaan, sehingga dagingnya lebih keras.
3) Lemak
Lemak dari hewan potong terdapat di bawah kulit, disekeliling daging dan organ dalam,
contoh pada ginjal dan diantara serat otot. Lemak yang terdapat diantara serat otot
disebut Marbling.
4) Tulang
Tulang yang berasal dari hewan muda bertekstur lunak dan lentur, mengandung tulang
rawan dan sum-sum yang menyebabkan tulang berwarna kemerahan. Bila usia hewan
bertambah maka warna tulang menjadi putih keras dan mudah patah. Tulang dari
hewan tua mengandung sedikit tulang rawan dan sum-sum putih.
5) Ekstraktif
Ekstrakstif adalah bahan yang ditemukan dalam daging yang dapat memberi rasa pada
daging. Kandungan zat ekstraktif dalam daging kurus sebanyak 1–2 %, kandungannya
berbanding langsung dengan jumlah jaringan ikat. Potongan daging yang jaringan
ikatnya tinggi maka zat ekstraktifnya tinggi dan flavornya juga tinggi. Zat ekstraktif
larut dalam air sehingga dapat digunakan sebagai pelumas daging dalam pengolahan
makanan.
4. Fungsi Daging
Dari segi kesehatan
a. Sebagai sumber Protein
Protein merupakan zat yang akan membangun jaringan pada tubuh, menjadikan anti bodi
alami tubuh bekerja dengan baik yang menghindarkan diri dari terjangkitnya berbagai
penyakit.
b. Sebagai sumber Zat Besi
Zat besi juga terkandung melimpah pada daging, sehingga pembentukan sel darah merah
akan lebih optimal. Fungsi zat besi ini untuk menghindarkan diri dari gejala anemia.
Konsumsilah dengan berbagai jenis sayuran untuk mengoptimalkan penyerapannya
c. Sebagai sumber Vitamin
Kandungan vitamin yang menyehatkan seperti vitamin A, vitamin D dan vitamin B
memberi bantuan pada sistem syaraf dan juga sangat baik untuk penglihatan, tulang, kulit
dan gigi.
d. Sebagai sumber Lemak
Dibutuhkan oleh tubuh untuk produksi energi untuk beraktivitas sehari hari, lemak akan
di proses oleh tubuh untuk meningkatkan energi agar dapat melakukan aktivitas. Selain
itu lemak juga digunakan untuk membantu proses enzim dan pembentukan protein dalam
tubuh
Keterangan
1. Blade adalah struktur daging sapi pada bagian tengkuk
2. Chuck adalah struktur daging pada bahu bagaian atas atau paha depan
3. Cube roll atau daging lemusir depan
4. Sirloin disebut otot daging has dalam
5. Fillet potongan daging pada punggung tanpa lemak
6. Top side rump atau daging tanjung
7. Silver side atau daging gandik
8. Side daging gandik bagian dalam disebut juga daging kelapa
9. Sengkel kaki sapi
10. Flank
11. Rib meat atau daging iga
12. Brisket atau daging sandung lamur.
6. Mutu Daging
Mutu merupakan gabungan atribut produk yang dinilai secara organoleptik dan
digunakan konsumen untuk memilih produk. Pada daging dan produk olahan daging, mutu
daging ditentukan oleh mutu komposisi gizi atau rasio antara daging non-lemak dengan
lemak dan palatabilitasnya yang mencakup penampakan, tekstur (juiciness dan keempukan)
dan flavor. Secara visual, mutu daging dinilai dari warna, marbling, dan daya ikat air.
Kualitas daging dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik pada waktu hewan masih hidup
maupun setelah dipotong. Faktor penentu kualitas daging pada waktu hewan hidup adalah
cara pemeliharaan, yang meliputi : pemberian pakan, tata laksana pemeliharaan,
dan perawatan kesehatan. Kualitas daging juga dipengaruhi oleh pengeluaran darah pada
waktu hewan dipotong dan kontaminasi sesudah hewan dipotong
Kualitas daging yang baik. Kriteria yang dipakai sebagai pedoman untuk
menentukan kualitas daging yang layak konsumsi adalah : Keempukan daging ditentukan
oleh kandungan jaringan ikat. Semakin tua usia hewan susunan jaringan ikat semakin
banyak sehingga daging yang dihasilkan semakin liat. Jika ditekan dengan jari daging yang
sehat akan memiliki konsistensi kenyal.
Kandungan lemak (marbling) adalah lemak yang terdapat diantara serabut otot
(intramuscular). Lemak berfungsi sebagai pembungkus otot dan mempertahankan keutuhan
daging pada waktu dipanaskan. Marbling berpengaruh terhadap citra rasa. Warna daging
bervariasi tergantung dari jenis hewan secara genetik dan usia, misalkan daging sapi potong
lebih gelap daripada daging sapi perah, daging sapi muda lebih pucat daripada daging sapi
dewasa. Rasa dan aroma dipengaruhi oleh jenis pakan. Daging berkualitas baik mempunyai
rasa gurih dan aroma yang sedap.
Kelembaban : Secara normal daging mempunyai permukaan yang relatif kering
sehingga dapat menahan pertumbuhan mikroorganisme dari luar. Dengan demikian
mempengaruhi daya simpan daging tersebut. Bau dan rasa tidak normal akan segera tercium
sesudah hewan dipotong. Hal tersebut dapat disebabkan oleh adanya kelainan sebagai
berikut
a. Hewan sakit terutama yang menderita radang bersifat akut pada organ dalam yang akan
menghasilkan daging berbau seperti mentega tengik.
b. Hewan dalam pengobatan terutama dengan pengobatan antibiotik akan menghasilkan
daging yang berbau obat-obatan.
c. Warna daging tidak normal tidak selalu membahayakan kesehatan, namun akan
mengurangi selera konsumen.
Daging yang masih segar biasanya ditandai oleh warnanya yang merah dan segar, bau darah
segar serta masih kenyal.
Ciri-ciri daging yang masih baik adalah:
1) Memiliki bau khas: daging segar memiliki aroma atau bau khas daging. Pastikan untuk
menghindari memilih daging yang bau busuk, amis atau aroma yang tidak wajar
2) Berwarna merah segar: Daging sehat dan berkualitas memiliki warna alamiah, yakni
merah segar. Hindari memilih daging yang kehitaman, kebiruan, pucat atau kecoklatan.
Daging sapi muda berwarna merah lebih muda atau lebih terang dibandingkan dengan
daging sapi dewasa.
3) Bila ditekan dengan jari maka otot daging akan kembali dengan cepat.
4) Otot daging akan sulit dikoyak dengan tangan
5) Tekstur daging giling akan berasa lebih lembut ketika dipegang dengan dua jari.
6) Memiliki tekstur yang kenyal dan padat. Pastikan untuk tidak memilih daging sapi yang
lembek, berair, atau terlalu keras.
7) Daging sedikit berlemak dan memiliki serat-serat alami yang halus
8) Memiliki lemak yang berwarna kekuningan: Daging sapi segar memiliki lemak yang
berwarna kekuningan dan terlihat mengkilat. Hindari memilih daging dengan lemak
yang kecoklatan atau terlihat kering.
Warna daging sapi yang baru diiris biasanya merah keunguan. Warna tersebut
berubah menjadi terang (merah ceri) bila daging dibiarkan ditempat terbuka (terkena
oksigen). Perubahan warna merah ungu menjadi terang tersebut bersifat reversible (dapat
bolak balik). Namun, bila daging tersebut terlalu lama terkena oksigen, warna akan berubah
menjadi merah kehitaman.
Mioglobin merupakan pigmen berwarna merah keunguan yang menentukan warna
daging segar. Mioglobin dapat mengalami perubahan bentuk akibat berbagai reaksi kimia.
Bila terkena udara, pigmen mioglobin akan teroksidasi menjadi oksimioglobin yang
menghasilkan warna merah terang. Oksidasi lebih lanjut dari oksimioglobin akan
menghasilkan pigmen metmioglobin yang berwarna cokelat. Timbulnya warna cokelat
menandakan bahwa daging telah terlalu lama terkena udara bebas, sehingga menjadi rusak
7. Penyimpanan Daging
Penyimpanan daging dilakukan sebagai berikut:
a. Potong-potong daging sesuai dengan jumlah yang akan digunakan untuk 1 kali memasak.
b. Cuci bersih daging dan tiriskan
c. Bungkus dengan plastik pembungkus yang diizinkan untuk pembungkus makanan beku.
Simpan dalam ruang beku bersuhu –18’C selama 6 bulan.
d. Jangan membekukan ulang makanan beku yang telah dicairkan esnya.
e. Makanan beku yang akan digunakan sebaiknya diletakkan direfrigerator kira-kira 12 jam
sebelum digunakan.
0
f. Daging dalam kemasan vacuum disimpan pada suhu 0 – 4 C, dengan waktu
penyimpanan 10 –12 minggu (sapi), 8 – 10 minggu (biri-biri). Bila kemasan sudah
dibuka, maka waktu penyimpanan daging lebih pendek.
g. Bungkus daging asap agar tidak kering, simpan dalam refregerator selama 7 hari.
b. Dibuat Kornet,
Kornet merupakan daging yang dicincang, diberi
bumbu dan diawetkan dalam kaleng. Proses
pengawetan yang dilakukan adalah melalui sterilisasi,
sehingga masa simpannya akan lebih lama
Gambar 1.11. Kornet
c. Sosis,
Bentuk olahan lain dari daging, dimana daging yang
telah dihaluskan dan diberi bumbu selanjutnya
dimasukkan dalam suatu selongsong (ada yang dapat
dimakan karena terbuat dari protein).
Gambar 1.12. Sosis
b. Bakso
Bakso atau baso adalah makanan berupa bola daging.
Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi
dan tepung tetapi ada juga yang terbuat dari daging
ayam atau ikan.
5) Aneka Soto
Soto bisa dapat ditemukan di berbagai daerah di
Indonesia, ada Soto Betawi, Soto Madura, Soto Padang,
sampai dengan Soto Lamongan. Nah, beberapa jenis
soto menggunakan daging sapi sebagai bahan
utamanya. Sebut saja Soto Madura, Soto Mie, Soto
Gambar 1.18. Aneka Soto Betawi, dan Soto Padang yang menggunakan daging
sapi sebagai lauknya. Di setiap daerah soto memiliki
citarasa yang berbeda.
6). Aneka sate
sate yang bahan utamanya adalah daging sapi. Sate
Padang dan Sate Kelapa khas Madura merupakan dua
jenis sate yang menggunakan daging sapi.